ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi Google Classroom
terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Muhammadiyah Pangsid.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Studi Eksprimental dengan
desain One Group Pretest-Postest Design. Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua
variabel yaitu aplikasi Google Classroom sebagai variabel bebas dan hasil belajar bahasa
Indonesia sebagai variabel terikat. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA
SMA Muhammadiyah Pangsid yang berjumlah 19 orang siswa. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan memberikan tes awal (pre-test), kemudian diberi perlakuan
(treatment) dengan menggunakan aplikasi Google Classrrom, dan selanjutnya diberikan tes
akhir (post-test) pada akhir pembelajaran. Uji pengambilan hipotesis dengan program aplikasi
SPSS 25.0 yang digunakan adalah uji analisis hipotesis Non Parametrik Wilcoxon.
Hasil penelitian ini menunjukkan nilai signifikansinyaa 0,00 < 0,05. Nilai pretest
yang diperoleh siswa yakni 70,53 sedangkan nilai posttest yang diperoleh siswa 85,26 jadi
nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat. Hipotesis yang dihitung dengan program
aplikasi SPSS 25.0 For Windows dapat disimpulkan bahwa Hipotesis Kerja (H1) diterima
dan Hipotesis Nihil (H0) ditolak , artinya ada perbedaan signifikan antara hasil belajar
Bahasa Indonesia pretest dan postest. Sehingga pengambilan keputusan hipotesis bahwa
“Ada pengaruh aplikasi Google Classroom terhadap hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
kelas X SMA Muhammadiyah Pangsid”.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Google Classroom, Hasil Belajar, Bahasa Indonesia
Dari berbagai pengertian diatas dapat Pada website Google Classroom tertulis
disimpulkan bahwa media pembelajaran informasi bahwa Google Classroom dapat
adalah segala sesuatu yang dapat terhubung dengan semua layanan Google
digunakan untuk menyalurkan pesan dari for Education lainnya sehingga pendidik
antar pengirim pesan, dapat merangsang dapat menggunakan Google Mail, Google
pikiran, perasaan, perhatian dan minat, Drive, Google Calendar, Google Docs,
serta mendorong proses belajar mengajar, Google Sheets, Google Slides dan Website
sehingga dapat mencapai tujuan Google selama proses pembelajaran
pengajaran secara efektif dan efisien. (Fahimi, 2019). Melalui aplikasi ini dapat
mempermudah proses pembelajaran bagi
B. E-Learning guru dan siswa.
Kata E-Learning terdiri dari dua bagian Menurut Gunawan & Sunarman (2017)
yaitu "e" yang artinya "elektronik" atau Google Classroom (ruang kelas) adalah
elektronik dan "learning" yang artinya platform pembelajaran yang dapat
"belajar". Jadi kata E-Learning diartikan digunakan untuk bidang pendidikan apa
sebagai sistem pembelajaran yang pun, yang bertujuan untuk membantu
menemukan solusi atas kesulitan yang dapat belajar dengan baik. Proses
dihadapi dalam pekerjaan rumah tanpa pembelajaran yang baik menciptakan
kertas (paperless). Berdasarkan teori ini, kondisi belajar yang bermanfaat bagi
Google Classroom adalah suatu bentuk siswa, memotivasi siswa untuk belajar dan
pembelajaran online yang dapat digunakan mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran
guru sebagai media pembelajaran yang yang telah dilaksanakan.
menarik.
E. Hasil Belajar
D. Belajar dan Pembelajaran
Menurut Pujiastutik (2017) hasil belajar
Belajar dan pembelajaran merupakan suatu merupakan hasil yang dicapai oleh
kegiatan yang sangat penting dalam individu setelah melakukan proses
kehidupan manusia. Mulai dari lahir aktivitas pembelajaran dalam waktu
hingga akhir hayatnya proses belajar terus tertentu. Hasil belajar dapat diartikan
berlangsung. Belajar dan pembelajaran sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
adalah dua konsep yang saling terkait, mempelajari materi pelajaran di sekolah
seperti dua sisi mata uang yang sulit yang dinyatakan sebagai nilai yang
dipisahkan. diperoleh dari hasil tes dan mengetahui
nilai dari beberapa mata pelajaran tertentu.
Menurut Pane & Darwis Dasopang (2017) Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan adalah hasil akhir yang diperoleh siswa
oleh seseorang dalam keadaan sadar dan setelah melalui kegiatan belajar.
disengaja untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru. Klasifikasi hasil belajar secara umum
Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan menjadi tiga aspek, yakni aspek kognitif,
seseorang dalam melakukan aspek mental aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
yang memungkinkan terjadinya perubahan Menurut Bloom (Sudjana, 2015)
pada dirinya. Belajar menurut Susanto menjelaskan ketiga aspek tersebut, sebagai
(2013:4) merupakan suatu aktivitas yang berikut : 1) Ranah kognitif berkenaan
dilakukan oleh seseorang dalam keadaan dengan hasil belajar intelektual, 2) Ranah
sadar dan disengaja untuk memperoleh afektif berkenaan dengan sikap, dan 3)
suatu konsep, pemahaman, atau Ranah psikomotorik berkenaan dengan
pengetahuan baru yang akibatnya terjadi hasil belajar keterampilan dan kemampuan
perubahan perilaku seseorang yang wajar bertindak.
dan baik dalam berpikir, merasa, maupun
bertindak. Dengan demikian, belajar itu Dalam pembelajaran, ketiga aspek diatas
bukan sekedar mengingat atau menghafal sangat penting dalam mengukur hasil
saja, tetapi mengalami. belajar. Siswa dapat memperoleh ketiga
aspek tersebut melalui kegiatan belajar
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, mengajar. Kemampuan siswa dalam
dapat disimpulkan bahwa belajar dan memahami materi dan bahan ajar yang
pembelajaran adalah sesuatu yang diberikan oleh guru merupakan aspek
dilakukan oleh guru dan siswa pada kognitif. Sikap siswa yang dilakukan
lingkungan belajar sebagai proses berdasarkan rubrik afektif serta bersifat
pencapaian tujuan belajar sehingga siswa objektif merupakan aspek afektif. Tingkat
keterampilan siswa diamati dari kegiatan Posttest Design, untuk lebih jelasnya bisa
praktikum dan juga diamati dalam dari dilihat tabel dibawah ini:
kemampuan siswa dalam menggunakan
aplikasi dan juga saat pengumpulan tugas Tabel 1. One Group Pretest and Posttest
Design
dengan cepat dan tepat merupakan aspek Kelompok Pretest perlakua Posttest
psikomotorik. n
Kelas O1 X O2
METODE PENELITIAN Eksperimen
Keterangan :
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
X : Perlakuan yang diberikan dengan
Penelitian ini menggunakan penelitian menggunakan aplikasi Google Classroom
kuantitatif yang bertujuan menguji
dalam proses pembelajaran
hipotesa dari data-data yang telah
O1 : Pretest (sebelum dilakukan perlakuan)
dikumpulkan sesuai dengan teori dan O2 : Posttest (setelah dilakukan perlakuan)
konsep sebelumnya. Metode penelitian
kuantitatif adalah suatu metode yang C. Definisi Opersional Variabel
digunakan untuk menanggapi
permasalahan penelitian yang berkaitan Definisi operasional variabel penelitian
dengan data berbentuk angka dan diolah menurut Sugiyono (2015) adalah suatu
dengan metode statistik, salah satu jenis atribut atau kegiatan yang memiliki variasi
penelitian adalah yang spesifikasinya tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
sistematis, terencana, dan terstruktur untuk dipelajari dan kemudian ditarik
dengan jelas sejak awal hingga pembuatan kesimpulannya, berikut ini akan diberikan
desain penelitiannya. definisi operasional variabel yang
digunakan dalam penelitian.
Desain atau jenis penelitian yang
digunakan adalah Quasi Eksperimental 1. Google Classroom sebagai sarana
wujud One Group Pretest–Posttest Design. kegiatan belajar antara guru dengan
Menurut Sugiyono (2016) One Group peserta didik tanpa tatap muka langsung
Pretest–Posttest Design adalah desain sehingga lebih efektif serta dapat
penelitian yang sudah ada Pra-tes sebelum menghemat waktu dan tempat. Google
menerima perlakuan Classroom digunakan untuk membantu
guru mengelola proses pembelajaran
B. Variabel Penelitian dan Desain tanpa sebuah lembaran kertas dengan
Penelitian memanfaatkan fitur yang terdapat pada
Variabel dalam penelitian ini ada dua aplikasi tersebut.
yaitu, Variabel bebas (independent 2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku
variable) aplikasi Google Classroom dan kemampuan siswa secara
sebagai variabel X dan Variabel terikat keseluruhan setelah mengikuti proses
(dependent variabel) hasil belajar bahasa pembelajaran. Hasil belajar merupakan
indonesia disebut dengan variabel Y. hasil yang diperoleh siswa setelah
Desain penelitian yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang
Quasi Eksperimental dengan menggambarkan penguasaan siswa
menggunakan One Group Pretest and
terhadap indikator-indikator materi 2. Sampel
yang relevan.
3. Bahasa Indonesia merupakan Teknik pengambilan sampel yang
pembelajaran yang sangat penting digunakan dalam penelitian ini adalah
disekolah. Hasil belajar bahasa teknik probability sampling. Teknik
Indonesia dalam penelitian hasil materi probability sampling merupakan teknik
teks biografi di sekolah mencakup pengambilan sampel yang memastikan
4(empat) keterampilan berbahasa yaitu setiap elemen (anggota) memiliki
menyimak, berbicara, membaca dan kesempatan yang sama untuk dipilih
menulis. Yang akan dijadikan objek sebagai anggota sampel, dengan teknik
penelitian adalah hanya keterampilan Simple Random Sampling. Dikatakan
menulis. Menulis dapat didefinisikan sederhana (simple) karena anggota
sebagai suatu kegiatan penyampaian populasi sampelnya diambil secara acak
pesan dengan menggunakan bahasa tanpa memperhatikan tingkatan yang ada
tulis. Oleh karena itu, kemampuan dalam populasi tersebut. Untuk lebih
menulis perlu ditingkatkan agar siswa jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah
mampu menuangkan ide, gagasan, ini:
pengalaman, perasaan, dan pendapatnya Tabel 3. Sampel Penelitian
dengan benar. No Kelas Jenis Kelamin Jumlah
4. Teks biografi adalah cerita hidup L P
seseorang yang ditulis oleh orang lain 1 X IPA 8 11 19
atau biasa disebut dengan riwayat
hidup. Penulis harus mengutarakan E. Teknik Pengumpulan Data
pandangan atau apresiasi terhadap kisah Teknik dalam pengumpulan data yang
hidup tokoh yang ditulisnya pada akhir digunakan di penelitian ini adalah :
teks biografi yang telah dibuatnya
sesuai struktur dan isi. 1. Teknik Dokumentasi, digunakan untuk
mendapatkan data tentang jumlah
D. Populasi dan Sampel siswa yang aktif dalam proses belajar
mengajar kelas X SMA
1. Populasi Muhammadiyah Pangsid tahun ajaran
Populasi pada penelitian ini mencakup 2020/2021.
seluruh siswa kelas X SMA 2. Teknik Tes, digunakan untuk
Muhammadiyah Pangsid tahun ajaran mengukur prestasi pelajaran Bahasa
2020/2021 yang berjumlah 26 siswa. Indonesia untuk siswa kelas X SMA
Untuk gambaran yang jelas mengenai Muhammadiyah Pangsid. Soal yang
keadaan populasi penelitian ini, dapat diberikan yakni dalam bentuk Essay.
dilihat pada tabel berikut :
F. Teknik Analisis Data
Tabel 2. Keadaan Populasi Penelitian
No Kelas Jenis Kelamin Jumlah Teknik analisis data yang digunakan pada
L P penelitian ini adalah teknik statistik.
1 X IPA 8 11 19
Adapun langkah-langkah yang digunakan
2 X IPS 6 1 7
Jumlah 14 12 26 adalah sebagai berikut:
1. Klasifiikasi nilai/skor siswa mengindikasikan bahwa ada
perbedaan signifikan antara hasil
Skor yang didapatkan akan dikonversi tes siswa kelas eksperimen.
menjadi nilai menggunakan rumus : b. Sebaliknya jika Asymp.Sig. (2-
tailed) lebih besar > 0,05,
SP
N= x 100 H1ditolak dan H0 diterima. Hal
SM
tersebut mengindikasikan bahwa
tidak ada perbedaan antara hasil tes
Keterangan :
peserta didik kelas eksperimen
N : Nilai Siswa
SP : Skor Perolehan
SM : Skor Maksimal 4. Hasil belajar siswa kemudian di olah
100 : Skor Standar dengan menggunakan aplikasi SPSS
Setelah mendapatkan hasil nilai maka akan Versi 25.0 For Windows
diklasifikasikan sesuai dengan tabel
berikut: HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Tabel 4. Klasifikasi Nilai siswa
No Nilai Ketuntasan Klasifikasi A Hasil Penelitian
1 < 30 Tidak tuntas Buruk
Sangat 1. Penyajian Data
2 30 - 44 Tidak tuntas
Kurang
3 45 - 58 Tidak tuntas Kurang Data yang disajikan ini adalah data hasil
4 59 - 72 Tidak tuntas Cukup tes belajar Bahasa Indonesia siswa kelas X
5 73 - 86 Tuntas Baik SMA Muhammadiyah Pangsid untuk
87 -
6 Tuntas Sangat Baik meningkatkan minat dan motivasi
100
belajarnya sebanyak 26 siswa berasal dari
2. Uji Normalitas 2 kelas, yaitu X IPA dan X IPS sebagai
populasi keseluruhan dan jumlah sampel
Jenis uji normalitas yang digunakan sebanyak 19 siswa dari kelas X IPA. Siswa
dalam penelitian ini adalah uji statistik diberikan tes sebanyak 10 soal Essay untuk
Non Parametrik jenis Wilcoxon sampel mendapatkan nilai sejauh mana tingkat
berpasangan. Metode uji ini dapat kemampuan belajar siswa dalam
digunakan untuk analisis data baik pembelajaran. Berikut adalah data hasil
skala nominal maupun ordinal karena pretets dan posttest siswa SMA
biasanya data berbentuk ini tidak Muhammadiyah Pangsid kelas X IPA.
terdistribusi normal. Baik itu dari segi
Tabel 5. Hasi Nilai Siswa Kelas X IPA
jumlah data, statistik non parametrik
SMA Muhammadiyah Pangsid
umumnya digunakan untuk data yang
No Pretest Posttest
berjumlah kecil (n<30). 1 70 90
2 65 80
3. Uji Hipotesis Wilcoxom 3 65 80
4 75 90
a. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) 5 75 85
lebih kecil dari < 0,05, maka H1 6 70 80
diterima, H0 ditolak. Hal tersebut 7 65 90
8 70 85
9 65 80
Frequenc
Cumulati
Percent
Percent
Percent
10 70 85
Valid
ve
y
11 75 85
12 70 90
13 70 85 80,00 5 26,3 26,3 26,3
14 70 85 85,00 8 42,1 42,1 68,4
Valid
15 75 90 90,00 6 31,6 31,6 100,0
16 70 85 Total 19 100,0 100,0
17 70 85
18 75 85
19 75 90 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa
jumlah siswa yang memperoleh nilai hasil
2. Analisis Data belajar pada Posttest yaitu 5 siswa
memperoleh nilai 80 tuntas
Analisis data dalam penelitian ini diolah diklasifikasikan dalam kategori baik, 8
dengan menggunakan program aplikasi siswa memperoleh nilai 85 tuntas
SPSS 25.0 for windows. diklasifikasikan dalam kategori baik, dan 6
Tabel 6. Frequency Table Pretest siswa memperoleh nilai 90 tuntas dan
Pretest diklasifikasikan dalam kategori sangat
baik. Berdasarkan standar nilai KKM yang
Cumulati
Frequenc
Percent
Percent
Percent
ve
y
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Fahimi, A. (2019). Efektifitas Pembelajaran E-Learning Melalui Di Kabupaten Rembang.
Gagne, R.M. (2002) The condition of learn-ing. New York: Holt, Rinehart and Winstone.
Gunawan, F. I., & Sunarman, S. G. (2017). Pengembangan Kelas Virtual Dengan Google
Classroom Dalam Keterampilan Pemecahan Masalah (Problem Solving) Topik
Vektor Pada Siswa Smk Untuk Mendukung Pembelajaran. Prosiding Seminar
Nasional Etnomatnesia, 340–348.
Horton, William dan Horton, Katherine.E-Learning Tools and Technologies: A Consumer
Guide for Trainers,Teachers, Educators, and Instructional Designers. USA: Wiley
Publishing, Inc. 2003.
Ike Yustanti, dan D. N. (2019). Pemanfaatan E-Learning Bagi Para Pendidik Di Era Digital
4.0. Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 2(2), 35–41.
https://doi.org/10.47647/jsh.v2i2.169.
M Usman, 2016, Pengaruh Penggunaan Media Presentasi Microsoft Power Point terhadap
prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Maiwa Kabupaten Enrekang. Jurnal Panrita. Vol. 11. No. 2 Agustus 2016.
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.
FITRAH:Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333.
https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
Pujiastutik, H. (2017). Efektivitas penggunaan media pembelajaran e- learning berbasis web
pada mata kuliah belajar pembelajaran i terhadap hasil belajar mahasiswa. Jurnal
Teladan, 4(1), 12.
Setyoningsih. (2015). E Learning : Pembelajaran Interaktif Berbasis Teknologi. Elementary,
3(1), 39–58.
Sudjana, N. (2016). (2015). Rosdikarya, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Suherman. (Issue 2013).
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103.
https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113