Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar

Pengembangan Prototipe Desain Pembelajaran Matematika


Berbasis GoogleClassroom Dan Model Pembelajaran Blended
Learning Untuk Siswa Kelas III SD
Maria Avelina Paskalia 1,Erine Tiara Tabetta 2
1,2,
Mrican Tromol Pos 29 Yogyakarta 55022
1,2,3
Departemen Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma, Indonesia
e-mail: https://www.usd.ac.id/pusat/ppip/
Received: / Accepted: / Published:

Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mendesain pembelajaran matematika dengan model
pembelajaran Blended Learning yang berbasis Google Classroom yang efektif bagi peserta didik
kelas III sekolah dasar. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan
pengembangan dengan tipe model pengembangan ADDIE. Dalam model pengembangan ADDIE
terdapat 5 tahapan, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Pada tahap
model pengembangan ADDIE peneliti menggunakan beberapa akses aplikasi untuk menyampaikan
materi seperti PPT dan video untuk media pembelajaran. Materi pembelajaran diberikan secara
langsung menggunakan PPT dan penyampaian materi secara daring tersampaikan melalui PPT yang
disampaikan melalui Google Classroom. Setelah sesi penyampaian materi pembelajaran pada
kegiatan evaluasi peneliti menggunakan Quizizz dan Google Form yang terletak di Google
Classroom untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Hasil evaluasi secara keseluruhan pada siswa uji coba cukup memuaskan
dimana dalam menjawab jenis soal evaluasi Quizizz siswa mayoritas menjawab benar hanya ada 2
soal yang siswa jawab salah dan mengandung nilai 80 ditambah ada 1 soal essay pada soal Google
Form yang siswa jawab kurang lengkap.
Kata Kunci: Blended Learning, Google Classroom, ADDIE, Google Form dan Quizizz

Abstract
This development research aims to design mathematics learning with a Google Classroom-based
Blended Learning learning model that is effective for third grade elementary school students. In this
study, researchers used research and development methods with the type of ADDIE development
model. In the ADDIE development model there are 5 stages, namely analysis, design, development,
implementation and evaluation. In the ADDIE development model stage, researchers used several
access applications to deliver materials such as PPT and videos for learning media. Learning
materials are given directly using PPT and online material delivery is delivered through PPT which
is delivered through Google Classroom. After the session of delivering learning materials in the
evaluation activities, researchers used Quizizz and Google Forms located in Google Classroom to
determine students' abilities after following the ongoing learning process. The results of the overall
evaluation of the experimental students were quite satisfactory where in answering the Quizizz
evaluation questions the majority of students answered correctly, there were only 2 questions which
students answered incorrectly and contained a score of 80 plus there was 1 essay question on the
Google Form questions which students answered incompletely.
2

Keywords: Blended Learning, Google Classroom, ADDIE, Google Form and Quizizz

1. Pendahuluan
Dalam kehidupan manusia salah satu aspek yang sangat penting adalah pendidikan. Banyak
daerah maju karena masyarakatnya mengenyam pendidikan dengan baik. Dengan seiring
perkembangan zaman sekarang ini, pendidikan sangat diperlukan demi kemajuan bangsa. Di
Sekolah Dasar, pendidikan ditempuh selama enam tahun. Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan
menengah dan kemudian dapat dilanjutkan di pendidikan atas. Dalam situasi pandemi ini,
pendidikan dapat dilakukan dalam jaringan. Tentu membutuhkan suatu sarana prasarana dan juga
media ditambah dengan model penyampaian pembelajaran yang menunjang ketercapaian belajar
siswa. Media pembelajaran merupakan suatu wadah, sarana atau fasilitas yang dapat memberikan
kemudahan pada pendidik untuk menyampaikan pesan ataupun informasi agar dapat diterima
dengan baik dan menarik perhatian siswa. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan
memberikan efek dan pengaruh dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan
tersedianya media pembelajaran, pendidik dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan
metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim dengan
emosional yang sehat di antara peserta didik. Seperti disampaikan (Helni, Marmawi, & Kaswari
2013) pada penelitian PTK Peningkatan Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media
ICT Siswa Kelas VI SDN 4 Nanga Pinoh dalam penelitiannya hasil yang diperoleh yakni hasil
analisis data menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa pada siklus I 69,23% dan pada siklus II
88,46%. Hal ini menunjukkan dengan menggunakan media ICT dapat meningkatkan pembelajaran
matematika siswa. Kemudian (Roshonah, Sutihat, & Alam 2020) yang meneliti tentang Penerapan
Model Blended Learning untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika di SDN Pisangan 01
dengan hasil bahwa penerapan model pembelajaran Blended Learning dapat meningkatkan prestasi
belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika materi FPB dan KPK kelas IVA di SDN
Pisangan 01. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka kami peneliti akan meneliti tentang
Pembelajaran matematika berbasis ICT dengan model Blended Learning menggunakan media
Google Classroom.

Information and Communication Technology (ICT) atau yang lebih dikenal dengan TIK
(Teknologi Informasi dan Komunikasi) adalah semua teknologi yang berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi Menurut Darmawan (2013: 1). Kemudian media adalah semua bentuk perantara yang
digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga
3

ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju Menurut
Arsyad (2002: 4). Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar Menurut Sudjana (2012: 28).

Maka media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi atau TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi). Berbagai cara dan media telah dikenalkan dan digunakan dalam proses belajar
mengajar dengan tujuan agar semakin banyak pendidik (Guru) yang menuangkan kreatifitas dalam
pengajaran dan dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna tentunya akan
meningkatkan mutu pendidikan. Seorang pendidik perlu merencanakan teknik pembelajaran yang
inovatif, kreatif dengan menggunakan pembelajaran berbasis teknologi atau Computer Assisted
Instruction (Kristiawan, 2014). Berbagai macam sumber belajar berbasis teknologi atau digital yang
dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Salah satunya penggunaan media E-Learning.
Penggunaan E-learning atau pembelajaran yang berbasis elektronik bukanlah menjadi hal yang baru
didengarkan di telinga (Yustani & Novita 2019).

Dalam proses belajar mengajar sangat sering ditemui beberapa mata pelajaran yang
sangat abstrak atau sulit dimengerti, oleh sebab itu visualisasi pelajaran yang sulit tersebut
membuat para peserta didik kesulitan untuk memahaminya. Semua aktivitas siswa dapat terekam di
dalamnya kemudian guru akan mendapat feedback dari aktivitas siswa di dalamnya. hal ini
otomatis akan membuat siswa dan guru semakin sering berkomunikasi dan berdiskusi terkait apa
yang belum mereka pahami tentang video maupun proyek di dalamnya sehingga diperlukan adanya
platform belajar yaitu Google Classroom. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar
yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar kepada siswa dengan menggunakan media
internet, intranet, atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001 dalam Hamdani M.A
2011:114)

Pengembangan Prototipe desain pembelajaran matematika berbasis Blended Learning ini


akan dilakukan dengan Google Classroom sebagai LMS (Learning Management System) untuk
peserta didik Kelas III SD dengan menggunakan strategi desain pembelajaran tersebut. Oleh karena
itu, peneliti mencoba untuk memberikan solusi dari permasalah di atas sehingga penelitian ini bisa
dilanjutkan sebagai bentuk jawaban dari persoalan yang dihadapi. Diharapkan dengan penelitian ini
pembelajaran matematika berbasis ICT dengan model Blended Learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dengan meningkatnya hasil belajar siswa maka dapat dinyatakan siswa memahami
betul materi yang disampaikan menggunakan bantuan media ICT tersebut.
4

2. Metode Penelitian
Penelitian pengembangan ini dilaksanakan di lingkungan tempat tinggal peneliti pada bulan
Mei tahun 2022. Peneliti memilih siswa uji coba kelas III sekolah dasar di lingkungan peneliti
karena ingin mengetahui bagaimana pengaplikasian Pembelajaran Matematika Berbasis ICT dengan
model Blended Learning. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan
pengembangan dengan tipe model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE salah
satu model desain pembelajaran yang berlandasan pada pendekatan sistem yang efektif dan efisien
serta prosesnya yang bersifat interaktif yakni hasil evaluasi setiap fase dapat membawa
pengembangan pembelajaran ke fase selanjutnya (Sudjana 2011).

Dalam ADDIE memuat beberapa tahap dimana yakni a) Analisis, adalah sebuah proses
mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik. Dalam kegiatan analisis peneliti
melakukan analisis kebutuhan pada siswa uji coba dengan melakukan tanya jawab terkait kesulitan
belajar yang di alami di kelas III. Setelah ditemukan permasalahan siswa, peneliti membuat dan
merancang materi pembelajaran yang akan disampaikan, adapun materi yang kami gunakan adalah
materi bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang. Model pembelajaran yang kami gunakan
adalah model pembelajaran Blended Learning, berbasis google classroom dengan penyampaian
evaluasi pembelajaran menggunakan Quizizz dan Google Form. b) Desain pertama kita
merumuskan tujuan pembelajaran. Kemudian menyusun tes, dimana tes harus didasari dengan
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kemudian menentukan strategi pembelajaran yang
tepat seharusnya sesuai dengan tujuan tersebut. Dalam hal ada beberapa pilihan metode dan media
yang paling relevan. Di samping itu, perlu mempertimbangkan sumber-sumber pendukung seperti
sumber belajar sesuai, lingkungan belajar yang baik. c) Pengembangan pada tahap ini merupakan
proses pengembangan media. Begitu pula halnya dengan lingkungan belajar lain yang akan
mendukung proses pembelajaran semuanya harus disiapkan dalam tahap ini. Dalam tahap ini perlu
melakukan uji coba sebelum diimplementasikan. Tahap ini memang merupakan bagian dari salah
satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi formatif, karena hasilnya digunakan untuk memperbaiki media
pembelajaran yang akan dikembangkan. d) Implementasi pada tahap ini semua yang telah
dikembangkan dikemas sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa
diimplementasikan. e) Evaluasi pada tahap ini untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan media
pembelajaran yang telah dikembangkan, untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang
dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak dan menggunakan Model pembelajaran
Blended Learning dimana dalam model pembelajaran blended learning ini materi dan bahan ajar
serta evaluasi disampaikan melalui google classroom dan materi dan uji coba materi dilakukan
5

menggunakan Quizizz (Menurut Riyana, 2007). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
dokumentasi dan kuis.

https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/site/detailpost/tarekat-addie-membangun-teknologi-
pembelajaran

Pengamatan dan juga pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pembelajaran
dimana sebelum berjalannya sebuah pembelajaran antara guru dengan siswa kami peneliti membuat
sebuah rancangan desain pembelajaran dengan memadukan dan juga mengembangkan sebuah
model pembelajaran Blended Learning dimana didalamnya memuat sebuah alur pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran berbasis ICT. Ruang pertemuan yang peneliti gunakan
untuk menyampaikan pembelajaran adalah menggunakan media Zoom Meeting kemudian
penyampaian pembelajaran (materi) disampaikan menggunakan dua cara yaitu luring dan daring
dikarenakan pembelajaran Blended Learning merupakan sebuah lingkungan pembelajaran yang
dirancang dengan menyatukan pembelajaran tatap muka (face to face/F2F) dengan pembelajaran
online yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Menurut (Garner & Oke,
2015)

Ilustrasi pembelajaran blended learning. Sumber: http://www.swiftelearningservices.com/blended-


learning-solutions/
6

Sehingga alur penyampaian materi yang peneliti lakukan adalah dengan membuka pertemuan
dengan kegiatan pembuka yang dilakukan secara luring dan apersepsi dilakukan melalui tayangan
video. Beranjak ke tahap inti dimana peneliti menggunakan sistem daring dan juga luring yang
bertepatan peneliti tidak berada di satu lokasi yang sama. Dalam sistem luring diisi dengan kegiatan
interaksi antara guru dan siswa dimana hal ini dilakukan dalam bentuk tanya jawab yang bertujuan
sebagai pengecekan pemahaman awal siswa. Penyampaian materi luring dilakukan dengan sistem
daring yaitu pada saat penjelasan materi melalui penjelasan di zoom menggunakan PPT dan juga
penyampaian tugas evaluasi (kuis) dan bahan belajar tambahan yang disampaikan melalui Google
Classroom GCR. Pada tahap penutup peneliti menggunakan sistem daring dimana segala kegiatan
evaluasi yang tersampaikan melalui Google Form dan Quizizz sudah tercatat di akun google peneliti
sehingga pengumpulan tugas dilakukan secara daring melalui Google Form, Quizizz.

3. Hasil dan Pembahasan


Pembelajaran yang inovatif dan berbasis Internet merupakan sebuah peluang tersampaikannya
sebuah materi ajar kepada siswa diera ini. Dari hasil pengamatan dan juga hasil evaluasi yang
dilakukan oleh siswa yang berada dilingkungan tempat tinggal peneliti pada tanggal 24 Mei 2022.
Diperoleh data terkait pembelajaran matematika berbasis ICT dengan metode pengembangan
ADDIE tepatnya menggunakan model pembelajaran Blended Learning. Penelitian pengembangan
ini mendeskripsikan desain pembelajaran pada matematika materi bangun datar di kelas III SD
dengan model pembelajaran Blended Learning berbasis Google Classroom.
Dimana dari data yang diperoleh diketahui bahwa di tahap perencanaan pembelajaran peneliti
melakukan penyusunan materi bahan ajar yang dimana sebelumnya peneliti seperti melakukan
tanya jawab kecil terkait kesulitan belajar di kelas III yang dialami siswa, Sehingga kami peneliti
memutuskan untuk menggunakan media belajar matematika berbasis ICT yang menggunakan
model pengembangan ADDIE. Dalam model tersebut dijalankan melalui lima tahapan dan
selanjutnya dalam model penyampaian pembelajaran peneliti menggunakan model Blended
Learning dimana dalam melakukan pembelajaran dilakukan secara luring dan ditambah
menggunakan media daring sebagai pemerkuat materi dan pemberian evaluasi.
Pada saat pembelajaran dimulai siswa kami beri apresiasi atau treatment mengenai pengertian
maupun contoh bangun datar kemudian setelah itu siswa mendapat pemberian materi ajar yang
disampaikan melalui daring maupun luring. Dimana pemberian materi luring oleh peneliti 1 berupa
tanya jawab dan penyampaian materi melalui PPT mengenai bangun datar dan juga
memperkenalkan bangun datar yang ada dilingkungan sekitar. Sedangkan penyampaian materi
7

secara daring dilakukan melalui via zoom untuk penyampaian materi disampaikan melalui PPT
yang disampaikan oleh peneliti 2 dan via Google Classroom, dimana di dalam Google Classroom
sudah tersusun secara runtut materi yang berupa video pembelajaran dan evaluasi yang harus siswa
kerjakan. Segala rangkaian penyampaian materi secara daring maupun luring tersampaikan pula
melalui daring dan luring setelah sesi penyampaian materi pembelajaran siswa mengerjakan latihan
evaluasi untuk melihat dan mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran Penyampaian evaluasi pembelajaran disampaikan melalui aplikasi Quizizz dan juga
Google Form dimana di dalam Quizizz siswa diajak bermain sambil belajar, dalam melakukan
evaluasi melalui Quizizz soal evaluasi yang peneliti buat adalah soal pilihan ganda dimana soal
tersebut memuat pertanyaan berdasarkan sifat- sifat yang dimiliki bangun datar. Kemudian soal
evaluasi yang dicantumkan di Google Form evaluasi berbentuk uraian dimana di dalamnya memuat
pertanyaan tentang sifat-sifat bangun datar yang ada pada kehidupan sehari-hari.
Dalam pengerjaan Quizizz tersebut siswa terlihat senang dan juga antusias karena didukung
oleh musik dan juga tampilan yang membuat siswa tertantang namun siswa juga tetap fokus pada
soal. Akan tetapi penggunaan Quizizz ini sedikit terkendala dikala jaringan koneksi lingkungan
sedang tidak stabil. Selanjutnya pada penggunaan Google Form ini evaluasi disampaikan
menggunakan soal essay dibagian ini siswa juga senang karena selain Google Form ini sudah
banyak dikenali siswa di Google Form tidak ada batasan waktu yang peneliti atur sehingga bisa
jauh lebih rileks dalam mengerjakan soal. yang sudah disampaikan sebelumnya.
Hasil evaluasi secara keseluruhan pada siswa uji coba cukup memuaskan dimana dalam
menjawab dua jenis soal evaluasi siswa mayoritas menjawab benar hanya ada 1-2 soal yang siswa
jawab salah kerjakan dan juga materi diberikan melalui video.
8
9

4 Simpulan

Media pembelajaran merupakan suatu wadah, sarana atau fasilitas yang dapat memberikan
kemudahan pada pendidik untuk menyampaikan pesan ataupun informasi agar dapat diterima
dengan baik dan menarik oleh siswa. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan memberikan
efek dan pengaruh dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Pengembangan Prototipe
desain pembelajaran matematika berbasis Blended Learning ini akan dilakukan dengan Google
10

Classroom sebagai LMS (Learning Management System) untuk peserta didik Kelas III SD dengan
menggunakan strategi desain pembelajaran tersebut.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan tipe
model pengembangan ADDIE. Dalam model pengembangan ADDIE terdapat 5 tahapan, yaitu
analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Pada tahap model pengembangan
ADDIE peneliti menggunakan beberapa akses aplikasi seperti PPT dan video untuk penyampaian
materi untuk media pembelajaran. Pada soal latihan peneliti menggunakan Quizizz dan Google
Form yang terletak pada Google Classroom untuk mempermudah mendeteksi siswa mengikuti
proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Hasil evaluasi secara keseluruhan pada siswa uji coba cukup memuaskan dimana dalam
menjawab jenis soal evaluasi Quizizz siswa mayoritas menjawab benar hanya ada 2 soal yang siswa
jawab salah dan mengandung nilai 80 ditambah ada 1 soal essay pada soal Google Form yang siswa
jawab kurang lengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika berbasis ICT
dengan model pembelajaran Blended Learning efektif dan mampu menarik minat belajar sehingga
fokus belajar tinggi dan menghasilkan nilai yang tinggi.

5 Ucapan Terima Kasih


Tim peneliti menyampaikan ucapan terima atas dukungan dan juga partisipasi yang telah
diberikan dalam upaya mendesain pembelajaran matematika berbasis ICT dengan model
pembelajaran Blended Learning sehingga kegiatan proses penelitian ini dapat terlaksana dan
membuahkan hasil. Dimana dalam penelitian ini peneliti melakukan penyampaian materi
pembelajaran dan dilakukan melalui Google Classroom sebagai LMS (Learning Management
System) pembelajaran matematika berbasis Blended Learning dengan menggunakan Google
Classroom sebagai LMS serta berbagai aplikasi pendukung kegiatan evaluasi sehingga penelitian
ini dapat terlaksana dengan baik.

6 Daftar Pustaka
Ernawati, Sarjana Ketut, Baidowi. Sridana Nyoman. (2021). Efektivitas pembelajaran daring
matematika menggunakan google classroom selama pandemi COVID -19.Universitas Mataram.
Mataram.

Helni. (2013). Peningkatan Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media ICT Siswa
Kelas VI SDN 4 Nanga Pinoh. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
11

Mubarak, M. N., & Nura, J. F. (2021). Peningkatan dan Pemerataan Pendidikan Melalui E-
Learning. Journal of Computer, Electronic, and Telecommunication, 2(1).

Ningrum, D. S., & Leonard, L. (2015). Pengembangan desain pembelajaran matematika sekolah
dasar kelas 1. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(3).

Rahmawati, E., & Suhendri, H. (2016). Pengembangan desain pembelajaran matematika siswa
sekolah dasar kelas 6. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 6(3).

Roshonah Adiyati Fathu, Sutihati, Alam Adi. (2020). Penerapan Model Blended Learning untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika di SDN Pisangan 01. Universitas Muhammadiyah.
Jakarta.

Vahini, P. D. P., & Sudiarta, I. G. P. (2022). Pengembangan Video Pembelajaran Interaktif Berbasis
Proyek Pada Google Classroom. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika Indonesia,
11(1), 9-18.

Anda mungkin juga menyukai