ABSTRAK
Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efektivitas pembelajaran daring
menggunakan google classroom terhadap minat belajar matematika pada siswa sekolah dasar. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang terfokus pada evaluasi pembelajaran daring
menggunakan google classroom terhadap minat belajar siswa. Sampel penelitian yakni siswa sekolah
dasar di Provinsi Banten yang menggunakan google classroom dalam pembelajaran daring, dan dipilih
menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner
melalui google form. Analisis data menggunakan uji prosantase. Hasil penelitian menunjukan
pembelajaran daring menggunakan google classroom terhadap minat belajar matematika pada siswa
sekolah dasar sudah efektif. Hal ini ditandai dengan perolehan nilai rata-rata untuk indikator minat
belajar matematika menggunakan google classroom (61%), pemanfaatan fitur-fitur google classroom
(72%) dan efektivitas pembelajaran daring menggunakan google classroom (62%). Meskipun masih
ada siswa yang beranggapan pembelajaran daring tidak efektif (4,4%).
Abstract
The aim of this study was to find out the effectiveness of using Google classroom during online
learning toward students' elementary Interest in math learning. The study adopt descriptive quantitative
Which focus on students' interest during online learning. the partisipant for the study were elementary
student on Banten province that were using Google classroom during online learning. The students
were choose by Random sampling technique. The instrument to collect the data was using quesioner
on google form. Data was analysis by using prosentase uji. The results of the study showed that online
learning using google classroom on interest in learning mathematics in elementary school students has
been effective. This is indicated by the acquisition of an average score for indicators of interest in
learning mathematics using Google Classroom (61%), the use of Google Classroom features (72%)
and the effectiveness of online learning using Google Classroom (62%). Although there are still students
disagree that online learning is not effective (4.4%).
63
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
belajar mengajar yang didasari atas ataupun penuhi komponen digital learning
ketertarikan ataupun rasa keinginan siswa (Oktavian& Aldyan, 2020). Sesuatu
itu untuk belajar. Minat belajar merupakan pembelajaran dikatakan efektif apabila
rasa kertertarikan pada suatu hal dimana penuhi ciri-ciri sebagai berikut: a) bisa
adanya keinginan belajar dari diri sendiri dan meningkatkan uraian siswa terhadap modul
tidak ada yang menyuruh untuk belajar, belajar, b) membuat siswa jadi mempunyai
merupakan bagian di dalamnya (Ricardo & rasa ingin tahu yang lebih, c) membuat
Meilani, 2017). siswa merasa tertantang, d) bisa membuat
siswa aktif secara mental, raga serta psikis,
Minat belajar merupakan bagian dari e) menolong siswa berkembang kreatif, f)
sikap ketaatan dalam proses belajar, baik pelaksanaan oleh guru mudah dilakukan
dari inisiatif dirinya sendiri agar bisa (Wicaksono, 2011).
melakukan usaha tersebut dengan baik dan
penuh kesungguhan saat belajar, maupun Pembelajaran dalam jaringan yang
yang menyangkut perencanaan agenda biasa disebut dengan Daring menjadi salah
belajar yang dimilikinya (Andriani & Rasto, satu trend pembelajaran pada masa ini.
2019). Perkembangan teknologi di era industru 4.0
menjadi ajang untuk semakin
Minat belajar memiliki beberapa mengembangkan platform yang menunjang
indikator-indikator di dalamnya yaitu adanya dalam pendidikan Daring( Najamuddin,
rasa ketertarikan dan senang untuk belajar, Negeri, Ramdhani,& Nurman, 2019).
adanya pasrtisipasi yang aktif saat proses Perihal ini pula cocok dengan statment
pembelajaran berlangsung, adanya ”Students and educators today must have
kecenderungan untuk memperhatikan dan ICT (Information and Communications
daya konsentrasi yang besar terhadap Technology) literacy and use technology in
materi yang diajarkan, mempunyai perasaan the context of teaching and learning”
positif serta keinginan belajar yang terus (Kurniawan, 2016). Learning Management
bertambah, terdapatnya rasa kenyamanan System atau yang biasa disingkat LMS ialah
dikala belajar serta mempunyai kapasitas Pendidikan daring ataupun e-learning
dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan pemanfaatan website dalam
dengan proses belajar yang sedang mengaksesnya menjadi salah satu fasilitas
dijalaninya. proses belajar mengajar.
Keefektifan pembelajaran ialah hasil Google Classroom termasuk LMS
guna setelah melakukan proses belajar yang berkembang pada saat ini. Google
mengajar. Grup dari IKIP Surabaya Classroom dalam bahasa Indonesia yang
melaporkan kalau efisiensi serta keefektifan artinya Google Kelas merupakan layanan
mengajar dalam proses interaksi belajar website free, yang dibesarkan oleh Google
yang baik merupakan seluruh upaya guru buat sekolah, yang bertujuan buat
dalam menolong siswa supaya bisa belajar menyederhanakan membuat,
dengan baik (Trianto, 2009). Pembelajaran mendistribusikan, serta memperhitungkan
daring hendaknya sangat efektif bila penuhi tugas dengan metode tanpa kertas
komponen esensial dalam pendidikan ialah (Wikipedia). Google Clasroom bisa
diskusif, adaptif, interaktif, serta reflektif menolong lembaga pembelajaran mengarah
dengan elemen-elemen yang hendak sistem paperless (Kurniawan, 2016).
sangat baik bila diintegrasikan dengan area Pembuatan tugas belajar dan distribusi
pembelajar sehingga bisa jadi pembelajaran materi dilakukan melalui Google Drive
daring yang terintegrasi dengan area
64
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
sementara fitur forum diskusi pada Google matapelajaran matematika untuk bisa
Classroom dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajarannya dalam
menyediakan komunikasi kelas antar siswa. hal metode dan media yang akan
Siswa bisa diajak berinteraksi dalam ruang digunakan. Tentunya dalam penerapan
kelas melalui database lembaga atau pembelajaran daring memakai google
melalui kode individu yang setelah itu bisa classroom, setidaknya terdapat evaluasi,
ditambahkan dalam antarmuka siswa agar didapatkan langkah revisi jelas
tentunya guru perlu menambahkan siswa berbasiskan data. Hal tersebut yang
dengan Gmail kepunyaan mereka sendiri. mendasari peneliti untuk mengetahui
Tiap kelas yang terbuat dengan Google bagaimana efektivitas pembelajaran daring
Kelas menghasilkan folder terpisah pada menggunakan google classroom terhadap
produk Google masing-masing di mana minat belajar matematika pada siswa
siswa bisa mengirimkan pekerjaan yang sekolah dasar di Provinsi Banten.
wajib dinilai oleh guru. Komunikasi lewat
Google Classroom yang melaui Gmail METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian
membolehkan guru untuk membuat
deskriptif kuantitaif dengan menggunakan
pengumuman serta mengajukan persoalan
teknik simple random sampling yang secara
kepada siswa ditiap kelas serta akan
acak memilih siswa sebagai subyek
terdapat notifikasi pada Gadget masing-
penelitian. Peneliti juga mengumpulkan data
masing.
sekunder dengan mencari dokumen dan
Google classroom menjadi salah satu artikel untuk informasi terkait keefektifan
fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran daring menggunakan google
pada masa wabah Covid-19 dikala ini yang classroom yang berlangsung selama
melanda segala negeri termasuk Indonesia. pandemi. Data yang diperoleh kemudian
Terdapatnya wabah Covid-19 dan dianalisis berdasarkan pada aspek minat
berkembangnya teknologi menjadi suatu belajar, pemanfaatn fitur-fitur dan efektivitas
ajang pemanfaatan aplikasi perangkat lunak pembelajaran daring.
dalam pendidikan matematika. Tantangan
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa
didaktik teknologi berbentuk Technology for
sekolah dasar di Banten yang sedang
developing conceptual understanding, jadi
menempuh semester 2 di kelas 4-6. Data
tantangan yang diharapkan dari integrasi
primer dalam penelitian ini dikumpulkan
teknologi digital dalam pendidikan
dengan metode survei, khususnya dengan
matematika (Putrawangsa& Hasanah,
menggunakan kuisioner yang diberikan
2018; Sudihartinih& Wahyudin, 2019).
secara online kepada siswa melalui Google
Problematikanya adalah masih banyak forms kepada 45 siswa dimana 44,4%
para siswa yang beranggapan bahwa materi diantaranya adalah perempuan dan 55,6%
matematika termasuk materi yang sulit. diantaranya adalah laki-laki. Dalam
Matematika masih dianggap pelajaran yang kuisioner ini menggunakan skala likert
sulit untuk siswa karena matematika sebagai pengukur variabelnya. Untuk
memiliki keunikan diantarnya tidak bersifat keperluan analisis kuantitaif, maka dapat
konkrit, masuk akal, terurut, serta dipenuhi diberi skor dari skala likert (Sugiyono
dengan lambang dan rumus yang dapat 2012:133), yaitu:
membuat bingung (Auliya, 2016). Terutama
Tabel 1. Skor dari Skala Likert
pada pembelajaran daring saat ini yang
menuntut kreativitas seluruh guru pada No. Skor Jawaban
65
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
66
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
67
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
11. Saya tidak berisik ketika guru 16. Saya senang mengerjakan soal
mengajar. Dari item pernyataan matematika melalui google form.
kesebelas ini, jawaban responden Dari item pernyataan keenam belas
adalah 4,4% siswa dengan jawaban ini, jawaban responden adalah 0%
sangat tidak setuju, 0% tidak setuju, siswa dengan jawaban sangat tidak
22,2% cukup/biasa/sedang, 55,6% setuju, 11,1% tidak setuju, 37,8%
setuju dan 17,8% sangat setuju. cukup/biasa/sedang, 37,8% setuju
dan 13,3% sangat setuju.
12. Ketika diskusi kelompok saya
berkomunikasi dengan teman diluar 17. Apabila mengalami kesulitan dalam
materi pelajaran. Dari item memahami materi, saya bertanya
pernyataan kedua belas ini, jawaban baik melalui chat ataupun telepon.
responden adalah 22,2% siswa Dari item pernyataan ketujuh belas
dengan jawaban sangat tidak setuju, ini, jawaban responden adalah 0%
37,8% tidak setuju, 24,4% siswa dengan jawaban sangat tidak
cukup/biasa/sedang, 13,3% setuju setuju, 2,2% tidak setuju, 26,7%
dan 2,2% sangat setuju. cukup/biasa/sedang, 60% setuju dan
11,1% sangat setuju.
13. Saya berbicara menggunakan
aplikasi lain dengan teman ketika 18. Saya menunda dalam mengerjakan
guru sedang menjelaskan materi tugas/PR yang diberikan guru. Dari
melalui video conference. Dari item item pernyataan kedelapan belas ini,
pernyataan ketiga belas ini, jawaban jawaban responden adalah 15,6%
responden adalah 17,8% siswa siswa dengan jawaban sangat tidak
dengan jawaban sangat tidak setuju, setuju, 37,8% tidak setuju, 31,1%
46,7% tidak setuju, 20% cukup/biasa/sedang, 15,6% setuju
cukup/biasa/sedang, 15,6% setuju dan 0% sangat setuju.
dan 0% sangat setuju.
19. Saya kurang memiliki ketertarikan
14. Tugas yang diberikan guru membuat dengan matematika karena selalu
saya semakin tertarik dengan diberi tugas/PR. Dari item
matematika. Dari item pernyataan pernyataan kesembilan belas ini,
keempat belas ini, jawaban jawaban responden adalah 22,2%
responden adalah 2,2% siswa siswa dengan jawaban sangat tidak
dengan jawaban sangat tidak setuju, setuju, 28,9% tidak setuju, 42,2%
6,7% tidak setuju, 33,3% cukup/biasa/sedang, 4,4% setuju
cukup/biasa/sedang, 51,1% setuju dan 2,2% sangat setuju.
dan 6,7% sangat setuju.
20. Saya mengerjakan tugas/PR yang
15. Saya merasa putus asa ketika diberikan guru lalu mengumpulkan di
mengerjakan soal matematika. Dari google classroom. Dari item
item pernyataan kelima belas ini, pernyataan kedua puluh ini, jawaban
jawaban responden adalah 8,9% responden adalah 2,2% siswa
siswa dengan jawaban sangat tidak dengan jawaban sangat tidak setuju,
setuju, 35,6% tidak setuju, 42,2% 2,2% tidak setuju, 20%
cukup/biasa/sedang, 11,1% setuju cukup/biasa/sedang, 51,1% setuju
dan 2,2% sangat setuju. dan 24,4% sangat setuju.
68
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
69
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
memiliki minat belajar matematika yang angka 37,8% siswa yang setuju sedangkan
tinggi ditandai dengan banyaknya siswa 0% siswa yang tidak setuju. Selain itu, pada
yang menjawab setuju hingga mencapai penyataan siswa yang merasa malas dalam
angka 37,7% pada penyataan siswa belajar belajar matematika dikarenakan guru
matematika sebelum pelajaran dimulai. kurang menyenangkan dalam mengajar
Selain itu para siswa sudah mampu untuk melalui google classroom karena belum
belajar sendiri tanpa ada yang menyuruh, memanfaatkan fitur dengan maksimal
ditandai dengan jawaban 40% setuju dan memperoleh hasil 31,1% siswa tidak setuju
0% siswa yang menjawab tidak setuju, ini dan 13,3 % siswa sangat setuju. Dan
berarti para siswa sudah memiliki minat digoogle classroom siswa menjadi pusat
belajar dari dirinya sendiri. Seseorang pembelajaran sedangkan guru hanya
dengan minat belajar tinggi akan memiliki sebagai fasilitator, hal ini diperkuat dengan
kesadaran yang tinggi sehingga pernyataan siswa yang sering melakukan
menimbulkan rasa ingin tahu dan belajar, tanya jawab diforum diskusi yang telah
cepat untuk memahami dan mengingat disediakan guru memperoleh hasil 4,4%
pelajaran yang sedang dipelajari serta makin siswa dengan jawaban sangat tidak setuju
mudah mengerjakan tugas yang berkaitan dan 35,6% siswa setuju dengan pernyataan
dengan pelajaran tersebut. Hal ini sejalan tersebut. Griffiths, et al., (2007) menyatakan
dengan hasil penelitian Chandrawati (2010) bahwa pembelajaran harus berpusat pada
bahwa pengajar diharapkan dapat siswa, dimana siswa memiliki peranan aktif
memberikan materi melalui web belajar yang di lingkungan belajarnya sendiri. Sehingga
menarik serta dapat diminati, memberikan diperlukan banyak strategi yang
pelayanan bimbingan dan komunikasi mengakomodasi siswa untuk melakukan
melalui internet, dan kecakapan lain yang lebih banyak kontrol dan interaksi, agar
dibutuhkan. Hasil penelitian Hikmatiar dkk. dapat meningkatkan minat belajar mereka.
(2020) menunjukkan bahwa menggunakan Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
google classroom sebagai media Hanum (2013) bahwa interaksi
pembelajaran daring bisa memberikan pembelajaran dapat berjalan apabila
dampak positif, diantaranya dengan hasil terdapat pengelola pembelajaran (guru),
belajar, minat dan motivasi siswa yang sumber belajar, subjek pembelajar, interaksi
meningkat dalam belajar serta antara pengajar/guru. Pengelolaan
menumbuhkan sikap kreatif pada siswa. pembelajaran dapat dilakukan oleh guru,
Dan berdasarkan hasil penelitian Maharani sehingga guru memberikan peran aktif
& Kartini (2019), google classroom dapat dalam sistem pembelajaran termasuk dalam
meningkatkan minat dan motivasi karena e-learning. Hasil penelitian Yazdi (2012)
bahan ajar sudah lengkap tersedia di google menunjukkan bahwa melalui metode
classroom dengan fitur-fitur yang dimilikinya. diskusi/forum, guru dan siswa dapat
melakukan interaksi secara langsung
Dari segi pemanfaatan fitur-fitur yang sehingga memudahkan siswa dalam proses
ada pada google classroom, banyak siswa pembelajaran ketika daring.
dan guru yang sudah bisa memanfaatkan
fitur-fitur pada google classroom dengan Selanjutnya yaitu mengenai
baik sehingga kegiatan belajar mengajar keefektifan pembelajaran daring
dapat berjalan dengan lancar. Hal ini menggunakan google classroom. Melalui
ditandai dengan pernyataan siswa merasa kuisioner yang telah dianalisis, ditemukan
senang ketika mengerjakan soal yang ada bahwa 62% siswa menyatakan bahwa
pada google form hingga memperoleh pembelajaran daring menggunakan google
70
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
classroom sudah efektif, hal ini dapat dilihat Ahmad, Firdausi Nuzula, K. M. (2020).
dari beberapa pernyataan seperti siswa Efektivitas Pembelajaran Daring
yang berbicara menggunakan aplikasi lain Dengan Menggunakan Google
dengan teman ketika guru sedang Classroom Pada Mata Pelajaran
menjelaskan materi memperoleh hasil Matematika Di Madrasah Aliyah
46,7% siswa yang tidak setuju dan 15,6% Pelajaran Matematika Di Madrasah
siswa yang setuju, ini berarti siswa sudah Ali Darul Falah Batu Jangkih. EL-
bisa fokus dengan materi yang disampaikan HIKAM: Jurnal Pendidikan Dan
sehingga pembelajaran dapat lebih efektif. Kajian Keislaman, XIII(1), 72.
Adapun pernyataan lainnya yaitu
menggunakan google classroom dapat AMINULLAH, A. (2021). Efektivitas
membuat belajar saya lebih efektif (tepat Pembelajaran Matematika
sasaran) memperoleh hasil 37,8% siswa Menggunakan Sistem Daring. Ganec
yang menjawab setuju dan 4,4% siswa Swara, 15(1), 999.
dengan jawaban sangat tidak setuju. https://doi.org/10.35327/gara.v15i1.
203
SIMPULAN DAN SARAN
Astuti, A. dewi. D. P. (2020). Efektivitas
Berdasarkan hasil penelitian dan Penggunaan Media Belajar Dengan
pembahasan, simpulan penelitian ini adalah Sistem Daring Ditengah Pandemi
pembelajaran daring menggunakan google Covid-19. Web-Seminar Nasional,
classroom terhadap minat belajar August, 129–135.
matematika pada siswa sekolah dasar
sudah efektif. Hal ini ditandai dengan Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan
perolehan nilai rata-rata untuk indikator Jumlah Respon Skala Likert (The
minat belajar matematika menggunakan Measurement Scale and The
google classroom (61%), pemanfaatan fitur- Number of Responses in Likert
fitur google classroom (72%) dan efektivitas Scale). Ilmu Pertanian Dan
pembelajaran daring menggunakan google Perikanan, 2(2), 127–133.
classroom (62%). Meskipun masih ada http://umbidharma.org/jipp
siswa yang beranggapan pembelajaran
daring tidak efektif (4,4%). Mandome, A. A., & Puasa, A. T. (2020).
Efektifitas Implementasi
Agar pembelajaran daring lebih efektif Pembelajaran Daring Google
lagi, sebaiknya guru mendesain kegiatan Classroom Pada Mahasiswa Ilmu
Komunikasi Universitas Sariputra
belajar daring dengan lebih ringan, kreatif,
Indonesia Tomohon. Komunikologi:
tetapi tetap menggunakan perangkat atau Jurnal Pengembangan Ilmu
media yang tepat sesuai dengan materi Komunikasi Dan Sosial, 4(2), 184.
yang akan disampaikan serta bisa https://doi.org/10.30829/komunikolo
memanfaatkan fitur-fitur yang ada paa gi.v4i2.8400
google classroom dengan maksimal. Dan
Roni Hamdani, A., & Priatna, A. (2020).
juga untuk tugas yang diberikan sebaiknya Efektifitas Implementasi
dirancang sedemikian rupa agar tetap Pembelajaran Daring (Full Online)
menumbuhkan semangat belajar daring Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada
serta adanya minat belajar dari diri siswa itu Jenjang Sekolah Dasar Di
sendiri. Kabupaten Subang. Didaktik : Jurnal
Ilmiah PGSD STKIP Subang, 6(1),
DAFTAR PUSTAKA 1–9.
https://doi.org/10.36989/didaktik.v6i
1.120
71
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha, Volume 12 No 2, Agustus 2021
e-ISNN:2599-2600; p-ISNN: 2613-9677
Sutini, S., Mushofan, M., Ilmia, A., Yanti, A. Masa Pandemi Covid-19 Di Desa
D., Rizky, A. N., & Lailiyah, S. (2020). Ujung Batu Barus. MathEdu
Efektivitas Pembelajaran Daring (Mathematic Education Journal),
dengan Menggunakan E-learning
4(1), 88–96.
Madrasah Terhadap Optimalisasi
Pemahaman Matematika Siswa. Yunitasari, R., & Hanifah, U. (2020).
JRPM (Jurnal Review Pembelajaran
Pengaruh Pembelajaran Daring
Matematika), 5(2), 124–136.
https://doi.org/10.15642/jrpm.2020.5 terhadap Minat Belajar Siswa pada
.2.124-136 Masa COVID 19. Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan, 2(3), 232–243.
Tanjung, R., Ritonga, T., & Siregar, E. Y. https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i
(2021). Analisis Minat Belajar Siswa 3.142
Dalam Pembelajaran Daring Pada
72