Disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam
bidang Pendidikan Matematika (S. Pd)
Oleh
Nama Mahasiswa : Ririn Valentine Sundari
NIM 1984202033
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi modern, mempunyai peran yang penting dalam berbagai disiplin dan
Proses pendidikan yang baik dapat dicapai ketika adanya kerjasama yang baik
antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran guru merupakan penentu utama
dalam pencapaian mutu pendidikan. Guru dianggap berkompeten jika guru mampu
menguasai dan memahami secara menyeluruh bidang ilmu yang menjadi tanggung
“Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan suatu proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan
dibahas yaitu adalah ilmu pengetahuan matematika. Matematika adalah satu mata
pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa mulai dari tingkat dasar hingga ke
(Desniarti, 2019). Selain itu keberhasilan pada suatu proses pembelajaran juga
ditetapkan sejak awal pada kegiatan pembelajaran pencapaian kompetensi itu tidak
hanya melibatkan peran guru saja, tetapi juga dibutuhkan partisipasi siswa,
diperlukan adanya kerja sama yang baik antara seorang guru dan siswa agar
kompetensi yang telah ditetapkan adalah dengan menerapkan model sesuai dengan
mengakibatkan siswa merasa bosan dan tidak bersemangat dalam belajar, apalagi di
masa setelah Pandemi seperti saat ini. Pada keadaan tersebut dapat mempengaruhi
motivasi dan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran menurut (Sadirman,
2017) indikator motivasi belajar meliputi: (1) tekun menghadapi tugas; (2) ulet
untuk orang dewasa; (4) lebih senang bekerja mandiri; (5) cepat bosan pada tugas-
tugas rutin yang diberikan; (6) mempertahankan pendapatnya; (7) dan tidak mudah
melepaskan hal hal yang diyakini; (8) senang mencari dan memecahkan masalah
soal-soal.
learning bertujuan untuk mengurangi kontak langsung dengan siswa pada jam
dengan melalui pembelajaran media internet saja dirasa kurang efektif penggunaan
nya karena peserta didik masih membutuhkan arahan langsung dari guru melalui
pembelajaran tatap muka atau face to face, sehingga model pembelajaran Blended
learning atau face to face masih sangat dibutuhkan, sehingga model pembelajaran
pemahaman matematis yang kurang tinggi, dikarenakan untuk dalam hal berhitung
masih lambat misalnya saja perkalian dan pembagian masih relatif lama dalam
Masfuriyah Kota Tangerang yaitu ibu Fatmawati Lukmana, S.Pd yang dilaksanakan
pada tanggal 5 Oktober 2022, Diperoleh bahwa di sekolah tersebut memiliki minat
belajar yang lumayan tinggi, tetapi dalam hal pemahaman konsep matematis yang
masih relatif kurang apalagi sejak para siswa ditugaskan untuk belajar di rumah
karena pandemi terlebih lagi pada siswa kelas 10 yang sepertinya masih
matematika sudah cukup bervariasi tetapi masih saja dalam hal konsep Pemahaman
matematis para siswa masih banyak yang kurang mengerti atau kurang paham
Dharma Siswa Kota Tangerang bahwa guru kekurangan waktu untuk menjelaskan
materi sampai siswa paham, hanya sebagian siswa yang cepat memahami materi
dan mau bertanya pada saat guru menjelaskan. Waktu belajar matematika
memanglah biasanya lebih lama, tetapi waktu pembelajaran tersebut tetap tidak
cukup karena sudah terbagi sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
guru. Kurangnya minat belajar pada siswa ketika siswa belajar di jam terakhir
memperhatikan guru tetapi mereka tetap tidak memahami materi yang diberikan.
kurangnya minat karena tidak mengerti pembelajaran pada materi yang diajarkan,
ditambah lagi dengan waktu pemberian materi oleh guru yang sering kali kurang.
Learning diantaranya bisa menghemat waktu, diskusi antar siswa dan guru bisa
dengan pembelajaran online, oleh karena itu diperlukan media yang dapat
membantu proses pembelajaran. Dalam hal ini, Google classroom dapat dijadikan
sebagai media yang sesuai. Google classroom merupakan suatu aplikasi bagian dari
Google yang terhubung dengan beberapa layanan lainnya, seperti gmail, Google
calender, google drive dan google docs serta beberapa layanan lainnya yang
tanpa harus terkait dengan jam mata pelajaran di sekolah. Hal ini membuat Google
learning. Tujuan dari proses pembelajaran dianggap akan lebih mudah diwujudkan
melalui aplikasi Google classroom. Oleh sebab itu penggunaan aplikasi Google
secara tepat dan akurat kepada siswa. Untuk terhubung ke Google classroom, setiap
siswa diwajibkan memiliki akun email, selanjutnya dapat melakukan login dengan
Guru dapat memposting materi pembelajaran, tugas-tugas, membagi video atau link
informasi. Siswa dapat berperan dalam memberikan pertanyaan apabila ada materi
yang kurang jelas atau tidak dimengerti oleh siswa (Setyoko & Indriyati, 2018).
Google classroom, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang
B. Identifikasi Masalah
2. Kurangnya pemberian tugas kepada siswa sebagai alat ukur guru untuk mengetahui
hingga paham.
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
adalah apakah ada pengaruh pembelajaran Blended Learning pada aplikasi Google
learning pada aplikasi Google classroom terhadap pemahaman konsep peserta didik".
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa
dijadikan sebagai sarana yang bisa membantu siswa untuk mencapai tujuan
dari proses belajar mengajar dan melatih siswa untuk belajar secara mandiri,
b. Bagi guru
c. Bagi sekolah
d. Bagi peneliti
penelitian selanjutnya.
BAB II
KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
Kata blended learning berasal dari dua kata, yaitu Blended yang memiliki