Alamat Koresponden:
Unismuh, Makassar, Indonesia
Email: sujariati@unismuh.ac.id e-ISSN: 2742-9342
PENDAHULUAN mengadakan pelatihan literasi dalam penggunaan
media belajar yang tepat sehingga proses
Kekuatan dunia pendidikan khsusnya
pembelajaran dapat terlaksana dengan
sekolah terletak pada sumber daya pengajarnya
baik.(Purfitasari et al., 2019).
atau gurunya sebagai pengajar sekaligus pendidik.
Oleh karena itu guru seharusnya menjadi pengajar Munculnya berbagai program literasi
yang profesional dan mampu mengusai tekhnologi tersebut mendorong para dosen untuk berkolaborasi
dan juga mampu mengikuti zaman agar pendidikan dan mengadakan pengabdian ke sekolah sekolah
di indonesia tidak tertinggal. Peran siswapun tak terkait Pengelolaan media pembelajaran yang
kalah pentingnya sebagai generasi pelanjut menerapkan beberapa kompetensi guru yang
pendidikan bangsa dan harus senantiasa memiliki meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
semangat belajar yang kuat untuk masa depan yang kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
cerah dan benteng yang kokoh bagi bangsa dan profesional. Kompetensi pedagogik meliputi 18
negaranya. (Purfitasari et al., 2019). butir kemampuan, yaitu: pemahaman wawasan
atau landasan pendidikan, pemahaman terhadap
Dalam era digital seperti yang terjadi saat
peserta didik, pengembangan kurikulum atau
ini, guru profesional kembali dipertanyatakan
silabus, perencangan pembelajaran, pelaksanaan
persyaratannya. Selain persyaratan-persyaratan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Program
yang telah dimiliki sebelumnya, maka guru perlu
ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan
ditambah dengan persyaratan lainnya yang sesuai.
kualitas sumber daya guru sebgaai pengajar dalam
Dengan merujuk berbagai literatur yang otoritatif
menerapkan kompetensi pedagogik digital,
dalam jumlah yang memadai, serta disajikan secara
menerapkan sistem belajar yang memadukan antara
deskriptif analitis, tulisan ini lebih lanjut
daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan)
memfokuskan pembahasannya pada persyaratan
sehingga guru-guru dapat memfasilitasi siswa
guru profesional yang dibutuhkan di era digital.
dengan pemutakhiran metode-metode belajar.
Salah satu sekolah Muhammadiyah yaitu SMP
(Fardilla et al., 2012).
Unismuh Makassar, Diharapkan guru memiliki
kemampuan untuk merancang pembelajaran METODE
termasuk memahami langkah-langkah
Metode yang digunakan adalah
pengembangan model-model pembelajaran. (UNS,
pendekatan partisipatori. Dalam artian tim
2020)
pengusul dan mitra secara proaktif terlibat dalam
Berdasarkan pengamatan dan wawancara setiap kegiatan selain itu pendekata sosial juga
langsung dengan beberapa orang guru yang digunakan guna memecahkan permasalahan pokok
mengajar di sekolah tersebut mengalami kesulitan yang dihadapi mitra adalah penyelenggara inservice
dalam pengembangan pembelajaran yang terkait berupa pelatihan dan pendampingan. sebelumnya
dengan model-model pembelajaran yang dapat pada proses persiapan, tim pelaksana melakukan
diterapkan pada masa pandemi. Ada titik kejenuhan diskusi dan pengkajian mengenai penjadwalan
yang dialami oleh siswa dalam belajar online yang pelaksanaan kegiatan. Setelah menentukan jadwal
dilakukan oleh pihak sekolahBerdasarkan hasil dan mencari agenda, yang dilakukan selanjtnya
wawancara dan observasi dengan mitra dalam hal adalah mengurus permohonan izin dari institusi
ini SMP Unismuh Makassar yang berada di Jl. asal dan pemerintah setempat di mana mitra
Talasalapang, Kelurahan Gunung Sari,Kecamatan berada, dalam tahap ini pun, tim pelaksana
Rappocini, Kota Makassar maka diperoleh mempersiapkan bahan- bahan administrasi dan
gambaran bahwa masih ada guru yang belum kelengkapan alat pelatihan dan lain-lain.
memahami dan menguasai model-model
pembelajaran yang dapat dikembangkan diera Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama
pandemi Covid-19. Oleh karena itu para guru perlu 3 pekan oleh 3 tutor dengan jumlah pertemuan 3
untuk dilatih agar dapat mengembangkan model- kali perpekan, setiap pekan ada 1 materi yang
model pembelajaran masa kini sehingga dapat ditampilkan oleh 1 tutor. Jumlah participant 20
menambah wawasan para guru sehingga dapat orang guru yang siap menerima materi yang
kemudian dilanjut dengan pendampingan. Materi
menyelenggarakan proses pembelajaran daring
pertama yang di jabarkan adalah “ Pedagogi Digital
dengan model-model pembelajaranyang up to date.
dan Seni Menagajar Online”. Materi kedua adalah
Dunia industri tekhnologi telah banyak
“ Model pembelajaran inovatif abad 21”. Lalu
menawarkan jenis aplikasi yang dapat membantu materi ketiga adalah “Karakteristik model
dan memeberikan kemudahan pada semua pembelajaran abad 21”. Durasi waktu setiap materi
kalangan. beberapa kalangan pun telah adalah 60 menit. peserta pelatihan ini diikuti
sebanyak 20 orang guru dengan berlatar belakang
bidang studi yang berbeda. Pada proses penyajian
materi disepakati adanya timbal balik atau feedback
dari peserta latihan berupa pertanyaan atau
keluhan. Waktu yang diberikan untuk sesi Tanya
jawab ini sekitar 60 menit. Selanjutnya Pelatihan
pedagogi digital di serahkan kepada tutor setelah
memberikan materi dan didampingi oleh dosen
yang berlaku sebagai tim pelaksana selama 120
menit/ 1 jam.
https;//id.wikipedia.org/wiki/Pedagogi. Diakses
pada tanggal 24 Oktober 2020.
https://www.kompasiana.com/ahmadsamsi/5ee2
cdfd097f364e321d9b62/pedagogi- digital.
Diakses pada 24 Oktober 2020.