Oleh
Ns. Dwi Yogo Budi Prabowo,M.Kep
MENGAPA PERLU BELAJAR MEKANISME
ADAPTASI SEL BAGI PERAWAT???????
Sel adalah unit terkecil dari Sel mengandung struktur fisik yang
suatu sistem kehidupan, unit terorganisir dinamakan organel yang
structural, dan fungsional dasar terdiri dari dua bagian utama yaitu inti
penyusun makhluk hidup (Nucleus) dan Sitoplasma (Cytoplasma)
Reversibel/subletal Penyebab
1. Hipoksia
2. Bahan Kimia
3. Agen Fisik
Ireversibel/letal
4. Agen Mikrobiologi
5. Mekanisme Imun
Agen Mikrobiologi
Agen mikrobiologi adalah berbagai jenis bakteri, virus, mikoplasma,
klamida, jamur dan protozoa yang mengeluarkan eksotoksin
Mekanisme Imun
Reaksi imun sering menjadi penyebab kerusakan pada sel seperti
SAMPLE FOOTER TEXT
auto imun 20XX 7
Mekanisme Adaptasi
Sel Agar sel terus menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan
mekanisme adaptasi saat mendapatkan cidera sehingga sel dapat
bertahan hidup. Ketika sel mendapatkan cidera dan sel harus terus
menjalankan fungsinya, maka sel akan melakukan mekanisme
adaptasi. Respons sel yang mengalami cidera dapat bersifat reversibel
disebut juga cedera subletal dan jika mengalami cidera ireversibel
disebut cidera letal.
Cedera Letal
Cedera Subletal
Pembengkakan Sel
Pembengkakan sel adalah perubahan yang paling sering terjadi dalam bentuk
penumpukan cairan di dalam sel akibat gangguan mekanisme pengaturan
cairan. Sitoplasma akan terlihat keruh dan kasar (degenerasi bengkak keruh)
dan akan terjadi gangguan metabolisme pembentukan energi
Penimbunan Lipid
Di dalam sel terjadi gangguan yang lebih berat yaitu degenerasi lemak, di
mana terjadi penumpukan lemak intrasel sehingga inti terdesak ke pinggir.
Jaringan akan bengkak dan terlihat kekuning-kuningan.
Cidera pada sel yang cukup berat dan berlangsung lama serta
melebihi kemampuan sel untuk beradaptasi akan menyebabkan
kerusakan sel yang bersifat ireversibel (tidak pulih) yang berlanjut
kepada kematian sel. Sebagai contoh sel parenkim paru perokok yang
mengalami cidera letal akibat asap rokok yang terus menerus.
1. Hipertrofi
2. Atrofi
3. Hiperplasia
4. Metaplasia
Atrofi
Atropi adalah proses adapatasi sel di mana organ atau jaringan yang terbentuk tumbuh mencapai batas normal
tetapi kemudian mengalami penyusutan. Atropi dapat bersifat fisiologik misalnya pada proses daging (penuaan)
di mana seluruh bagian tubuh tampak mengecil secara bertahap.
Lebih jelas jika dilihat pada pasien usila yang mengalami atrofi kelenjar endokrin sehingga produk
hormonnya menurun. Bila terjadi pada seorang wanita maka akan mengalami menopause karena produksi
hormone estrogen berkurang. Sedangkan yang bersifat patologik seperti pada berkurangnya produksi hormon
yang dikeluarkan ginjal akibat pemakaian obat golongan kortikosteroid dalam waktu yang lama
SAMPLE FOOTER TEXT 20XX 12
Metaplasia
Mekanisme Adaptasi
Sel ditinjau dari beban Adaptasi metaplasia adalah perubahan sel matur jenis tertentu menjadi
kerja yang diterima sel matur jenis lain. Sebagai contoh sel epitel torak pada saluran
pernafasan seorang perokok yang dapat bersekresi diganti dengan oleh
sel epitel gepeng berlapis yang tidak dapat bersekresi. kondisi ini sangat
merugikan karena lendir yang merupakan alat proteksi saluran
pernafasan terhadap bakteri debu dan benda asing tidak terbentuk
sehingga saluran pernafasan mudah mengalami infeksi.
Hiperplasia
Hiperplasia adalah kenaikan absolute jumlah sel pada sebuah jaringan atau organ yang menyebabkan
pembesaran jaringan atau organ tersebut disertai dengan peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut.
Hiperplasia hanya dapat terjadi pada sel labil seperti sel epidermis atau sel darah. Contoh lain yaitu
pembesaran uterus pada saat seorang wanita yang hamil sehingga janin dapat tumbuh membesar di
dalamnya. Tetapi hiperplasia tidak dapat terjadi pada sel permanent sepeti sel otot rangka, saraf dan sel
jantung.
Fungsi
Abmnormal
Berbagai penurunan fungsi sel secara progresif terjadi beriringan dengan penuaan sel.
Penuaan Sel Fungsi sintesa protein dan enzimatik serta pembetukan ATP menurun sehingga daya
tahannya akan berkurang termasuk ketika mendapatkan cidera yang diakhiri oleh
kematian sel tersebut
Jenis Kerusakan dan skemik merupakan kekurangan suplai darah pada area
kematian sel yang terlokalisasi. Keadaan ini bersifat reversible, yaitu jaringan
masih reversibel kembali pada fungsi normal setelah oksigen dialirkan kembali.
Iskemik biasanya terjadi pada adanya aterosklerosis, yaitu
penyempitan pada pembuluh darah akibat penimbunan lipid atau
lemak.
Trombosis
Emboli