Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN PAYUDARA DI RUANG NIFAS


RSIA SITTI KHADIJAH 1 MUHAMMADIYAH
CABANG MAKASSAR

Oleh

 SUSANTRI HI JUDDA (A1C119023)

 LA ODE SUARDIN (A1C119009)

 WAHYUNI B (A1C119017)

 SYAHRIANI(A1C119016)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ROFESI NERS

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Perawatan Payudara

Sasaran : Perawatan payudara pada Ibu Post-Partum

Hari/tanggal : Jum’at/11 Oktober 2019

Jam : 08.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Nifas RSIA SITTI KHADIJAH 1

A. Latar Belakang

Pentingnya pemberian ASI pada usia 0 – 6 bulan pertama tak dapat disangkal lagi,

banyak ibu-ibu muda maupun ibu-ibu yang belum berpengalaman mengalami kesulitan-

kesulitan dalam penyaluran ASI pada bayinya. Breast Care atau perawatan payudara

setelah melahirkan dapat membantu ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya,

karena dengan Breast Care payudara menjadi terangsang dalam memproduksi air susu

dan juga puting ibu dapat terkelola dengan tepat.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang cara perawatan

payudara, diharapkan ibu mampu memahami dan dapat melaksanakan perawatan

payudara dengan benar.


b. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan peserta dapat:

1. Menjelaskan pengertian perawatan payudara

2. Menyebutkan tujuan perawatan payudara

3. Menyebutkan manfaat perawatan payudara

4. Menjelaskan pengertian ASI

5. Menyebutkan manfaat ASI

6. Menyebutkan persiapan alat perawatan payudara dengan lengkap dan benar

7. Mendemonstrasikan cara perawatan payudara dengan benar.

C. Materi

1. Pengertian Perawatan Payudara

2. Tujuan Perawatan Payudara

3. Manfaat Perawatan Payudara

4. Pengertian ASI

5. Manfaat ASI

6. Persiapan alat-alat untuk perawatan payudara

7. Teknik atau cara perawatan payudara

D. Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Materi Waktu

1 Pembukaan 1. Ucapan salam 5 menit

2. Perkenalkan diri dan anggota

3. Menyampaikan tujuan

4. Menjelaskan topik penyuluhan


5. Kontrak waktu

2 Pelaksanaan 1. Pengertian Perawatan 20 menit

penyuluhan Payudara

2. Tujuan Perawatan Payudara

3. Manfaat Perawatan Payudara

4. Pengertian ASI

5. Manfaat ASI

6. Persiapan alat-alat untuk

perawatan payudara

7. Teknik atau cara perawatan

payudara

3 Penutup 1. Tanya jawab 5 menit

2. Menyimpulkan hasil

penyuluhan

3. Evaluasi kepada peserta

4. Salam penutup

E. Metode

1. Ceramah

2. Demonstrasi

3. Tanya jawab
F. Media

1. Materi SAP

2. Leaflet

G. Pengorganisasian

Penyaji :

Pemeraga :

Moderator :

Dokumentasi :

Perlengkapan :

H. Evaluasi

1. Mengajukan pertanyaan secara lisan kepada peserta penyuluhan

- Tes awal

Mengapa perawatan payudara perlu dilakukan setelah melahirkan?

- Tes akhir

Bagaimana cara melakukan perawatan payudara?

2. Observasi

- Respon ibu dan audien saat diberi pertanyaan

- Ibu dan audien antusias atau tidak

- Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak

- Proses kegiatan mulai dari awal hingga akhir acara penyuluhan


LAMPIRAN MATERI

PERAWATAN PAYUDARA

A. Perawatan Payudara

 Payudara

Payudara (mammae) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, diatas otot dada.

Payudara memiliki fungsi sebagai produksi ASI untuk nutrisi bayi. Manusia memiliki

sepasang payudara yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat

menyusui mencapai 800 gram. Payudara disebut pula glandula mamalia yang ada baik

pada wanita maupun pria. Pada pria secara normal tidak berkembang, kecuali jika

dirangsang dengan hormon. Pada wanita terus wanita terus berkembang pada pubertas,

sedangkan selama kehamilan terutama berkembang pada masa menyusui.

i. Letak setiap payudara terletak pada sternum dan meluas setinggi kosta ke II dan ke

VI. Payudara ini terletak pada fascia superfisialis pada dinding rongga dada yang

disangga oleh ligamentum suspensorium.

ii. Bentuk: masing – masing payudara berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai

ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau aksila.

iii. Ukuran payudara berbeda pada setiap manusia, juga tergantung pada stadium

perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara ukurannya agak lebih

besar daripada yang lainnya (Dewi dan Sunarsih, 2012).

 Perawatan Payudara Post – Partum

Perawatan payudara post – partum adalah suatu tindakan untuk merawat payudara

pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancar pengeluaran ASI (Sitti Saleha,

2009). Post-natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang
dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan

mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI.

Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi

dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara untuk ibu nifas yang

menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati.

Perawatan payudara masa nifas sering disebut Post-Natal Breast Care bertujuan

untuk memilihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran

ASI sehingga produksi ASI lancar (Anggraini Y, 2010).

Perawatan payudara dilakukan atas berbagai indikasi, antara lain tidak menonjol

atau bendungan payudara. Tujuannya adalah memperlancar pengeluaran ASI saat masa

menyusui. Untuk pascapersalinan, lakukan sedini mungkin yaitu 1 sampai 2 hari dan

dilakukan 2 kali sehari (Dewi dan Sunarsih, 2012).

B. Tujuan Perawatan Payudara Post – Partum

Menurut Depkes RI (2006) tujuan perawatan payudara pasca persalinan antara lain:

1. Untuk menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar terhindar

dari infeki.

2. Melenturkan dan menguatkan puting susu.

3. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi.

4. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu bayi

menyusu.

5. Melancarkan aliran ASI.

6. Mengatasi puting susu datar supaya dapat dikeluarkan sehingga siap untuk disusukan

kepada bayi.
C. Manfaat Perawatan Payudara Post – Partum

Manfaat perawatan payudara post-partum, antara lain:

1. Memelihara kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.

2. Melenturkan dan menguatkan puting susu.

3. Mengeluarkan putting susu yang masuk kedalam atau datar.

4. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.

5. Agar waktu menyusui, ASI dapat keluar dengan lancar dan menghindari dari

kesulitan menyusui.

D. Pengertian ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan

– bulan pertama kehidupan yang mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh

kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya. ASI tidak hanya memberikan manfaat

untuk bayi saja, melainkan untuk ibu, keluarga dan negara (Dewi dan Sunarsih, 2012).

E. Manfaat ASI

Manfaat ASI untuk bayi adalah sebagai berikut :

1. Nutrient (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayi

Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak, karbohidrat, protein,

garam, mineral serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energy

selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun

pertama dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.


2. ASI mengandung zat protektif

Dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi jarang

mengalami sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain sebagai berikut.

a) Lactobacsilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat,

yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat

pertumbuhan mikroorganisme)

b) Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan

kuman

c) Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan antiinflamatori

bekerjasama dengan peroksida dan aksorbat untuk menyerang E. Colli dan

Salmonella, serta menghancurkan dinding sel bakteri, terdapat dalam ASI dalam

konsentrasi 5.000 lebih banyak dari susu sapi

d) Komplemen C3 dan C4. Membuat daya opsenik.

e) Immunoglobulin (Ig C, Ig M, Ig A, Ig D, Ig E). melindungi tubuh dari infeksi,

dari semua yang paling penting adalah Ig A, zat ini melindungi permukaan

mukosa terhadap serangan masuknya bakteri pathogen serta virus. Zat ini

memungkinkan masukknya kuman-kuman E. Colli, Salmonella, Shihela,

Streptococcus, Stapphylococcus, Pneumonococcus, Poliovirus, dan Rotavirus.

f) Faktor-faktor anti – alergi

Mukosa usus bayi mudah ditembus oleh protein sebelum bayi berumur 6-9 bulan,

sedangkan protein dalam susu sapi bisa bekerja sebagai allergen


3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi.

Pada masa bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan

nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya

(basic sense of trust).

4. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik.

Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik. Hal

ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak bayi

5. Mengurangi kejadian karies dentis

Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol

atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga

gigi menjadi lebih asam

6. Mengurangi kejadian maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke

depan akibat menyusui dengan botol dan dot.

7. Membantu proses involusi yaitu pengembalian kandungan yang tadinya ditempati

oleh janin ibu, karena ibu menyusui maka perut ibu akan terasa mulas, hal ini

merupakan tanda kandungan ibu mulai menyusut dan akan kembali ke ukuran normal

pada saat belum hamil.

8. Menjalin kasih sayang antara ibu dan anak.

9. Mencegah terjadinya kanker payudara.


F. Persiapan Alat dan Bahan Perawatan Payudara Post – Partum

Persiapan Alat:

 Baby oil

 Kapas dalam kom

 Waslap 2 buah

 Handuk bersih (besar) 1 buah

 Handuk bersih (kecil) 1 buah

 Bengkok

 2 baskom berisi air (hangat dan dingin)

G. Teknik atau Cara Perawatan Payudara Post - Partum

1. Memposisikan pasien senyaman mungkin

2. Menjelaskan maksud dan tujuan perawatan

3. Memasang sampiran atau tempat penutup untuk menjaga privasi klien

4. Membuka baju bagian atas dan bra, handuk kering diletakkan dibahu dan pangkuan

pasien

5. Perawat mencuci tangan, mengompres kedua puting susu dan aerola mammae dengan

menggunakan baby oil, diamkan ± 3 menit untuk mengeluarkan kotoran yang ada di

puting dan aerola mammae

6. Melicinkan kedua telapak tangan dengan minyak

7. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga

jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada gerakan spiral pada
daerah puting susu (dilakukan sebanyak 20-30 kali).

8. Buatlah gerakan memutar sambal menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada

puting susu diseluruh bagian payudara. Lakukan gerakan ini pada payudara kanan

(dilakukan sebanyak 20-30 kali).

9. Letakkan kedua telapak tangan diantara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas

sambal mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan

gerakan ini 20-30 kali.

10. Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan ibu jari di atas dan

empat jari lainnya di bawah peras dengan lembut payudara sambal meluncurkan

kedua tangan ke depan kea rah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara

kanan.

11. Sanggah payudara dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain mengurut

payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu.

Lakukan gerakan ini 20-30 kali. Setelah itu, letakkan satu tangan disebelah atas dan

satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaa kea rah puting
susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara

terkena urutan.

12. Kompres payudara dengan air hangat menggunakan waslap selama 2 menit untuk

mengurangi nyeri, kemudian ganti dengan kompres dingin selama 1 menit untuk

mengurangi stasis pembuluh darah vena dan rasa nyeri. Kompres bergantian selama

tiga kali berturut-turut akhiri dengan kompres hangat.

13. Keringkan payudara dengan handuk yang kering dan bersih

14. Persilahkan ibu untuk memakai bra dan baju

15. Anjurkan ibu melakukan perawatan sebanyak 2 kali sebelum mandi

16. Merapikan alat, perawat mencuci tangan.


DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun. (2009). Buku Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.

Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih, Tri. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.

Jakarta: Salemba Medika.

Depkes RI. 2006. Perawatan Payudara. From: http://www.depkesRI.co.id (diakses Mei

2016)

Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai