I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny “R”
TTL/ Usia : Bulukumba, 15-10-1984 / 36 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : IRT
Alamat : Parukku, Kab. Bulukumba
Diagnosa Medis : Acute kidney injury + Gravida I Para 0 Abortus 0
Gravid 21 Minggu 1 Hari + Kematian Janin dalam Rahim + Hipertiroid
Subklinis + Stroma Muchti Noduler.
II. STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama/Riwayat kesehatan saat ini :
a. Keluhan utama pada saat dikaji : Gagal nafas
b. Riwayat Kesehatan Saat Ini:
- Keadaan umum lemah
- GCS : 7x (E3M4Vx) -> Samnolen
- Tanda-tanda vital
BP : 125/77 mmHg RR : 18 x/menit
HR : 62x/menit Temp: 36,6˚C
- Saturasi Oksigen : 99 %
- Terpasang Endotracheal Tube (ETT) on Ventilator mode SIMV
- Terpasang kateter hemodialisis jenis double lumen pada leher kanan
- Terpasang infuse pada tangan kanan
- Terpasang voley kateter urine
- Terpasang NGT
- Terpasang CVP pada subclavia kiri
- Terpasang arteri line pada tangan kiri
c. Keluhan Kesehatan Masa Lalu : Pasien merupakan rujukan dari Rumah
sakit Bulukumba dengan Acute kidney injury + Gravida I Para 0
Abortus 0 Gravid 21 Minggu 1 Hari + Kematian Janin dalam Rahim +
Hipertiroid Subklinis + Stroma Muchti Noduler. Dalam perjalanan ke
Rumah Sakit Wahidin pasien sempat mengalami kejang 1 kali.
III. RIWAYAT PENYAKIT LALU
Keluarga pasien mengatakan, pasien pernah di rawat selama 4 hari di rumah
sakit bulukumba dengan keluhan sesak nafas.
IV. PENGKAJIAN PRIMER
A. Breathing (B1)
1. Terpasang Endotracheal Tube (ETT) on Ventilator mode SIMV, PEEP
5, Fio2 40% terdengar surat tambahan ronchi saat auskultasi
2. Respiratory Rate 18x/menit
3. Saturasi Oksigen 99 %
B. Blood (B2)
1. Blood Preassure 152/82 mmHg
2. Heart Rate 62x/menit
3. Capilary Rate Time < 2 detik
4. Irama jantung reguler
C. Brain (B3)
1. Kesadaran : Samnolen
GCS 7x (E3M4Vx)
2. Pupil isokor (2mm/2mm)
D. Bladder (B4)
1. Terpasang Foley Kateter
2. Produksi Urine/jam : 25ml/jam
3. Warna Kuning jernih
E. Bowel (B5)
1. Abdomen datar simetris dextra dan sinistra
2. Peristaltik normal 8 x/menit
3. Terpasang NGT (Naso Gastric Tube)
4. Mukosa bibir tampak kering
F. Musculoskeletal-Integumen (B6)
1. Terpasang infuse pada tangan kanan
2. Terpasang CVP pada Subclavia kiri
3. Udem ekstremitas atas dan bawa
4. Turgor kulit kering
V. PENGKAJIAN SEKUNDER
1. Penyakit yang pernah dialami :
a. Kanak – kanak : Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita
penyakit lain sejak kecil
b. Kecelakaan : Keluarga klien mengatakan tidak pernah mengalami
kecelakaan sebelumnya
2. Alergi : keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki alergi
3. Obat-obatan : tidak ada
4. Pola Nutrisi
Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Berat Badan : 50 kg a. Jenis diet :
b. Tinggi badan : 158 cm Susu Peptisol 3x100 cc via
c. Jenis Makanan : nasi + sayur + lauk
NGT
d. Makanan yang disukai : semua
makanan b. Berat badan : 50 kg
e. Makanan yang tidak disukai : tidak ada c. Tepasang NGT (Naso Gastric
f. Nafsu makan : baik
Tube)
5. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Buang Air Besar a. Buang Air Besar :
- Frekuensi : 1-2x/hari - Frekuensi : tidak menentu
- Penggunaan pencahar : tidak - Penggunaan pencahar :
- Waktu : Pagi tidak ada
- Konsistensi : padat - Waktu : tidak menetap
- Warna : kuning (pagi/siang/sore/malam)
- Konsistensi : padat
b. Buan Air Kecil - Warna : kuning
- Frekuensi : ±5–6x/hari b. Buang Air Kecil
- Warna : kuning - Frekuensi : catheter urine
- Warna : kekuningan
- Terpasang foley kateter
total ouput 25cc / jam
2 2
2 2
Ket : Ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat melawan gravitasi
d) Bartel Index : 0
e) Skala morse : 50
M. Barthel Index : Kebutuhan Aktivitas Sehari-Hari
Tanggal
No Fungsi Skor Keterangan
11/02/2020
1 Mengendalikan 0 Tak terkendali/tak teratur 0
rangsang defekasi (perlu bantuan)
1 Kadang-kadang tak terkendali
2 Mandiri
2 Mengendalikan 0 Tak terkendali/pakai kateter 0
rangsang berkemih 1 Kadang-kadang tak terkendali
(1x 24 jam)
2 Mandiri
3 Membersihkan diri 0 Butuh pertolongan orang lain 0
(seka muka, sisir
rambut, sikat gigi) 1 Mandiri
Keterangan :
Tingkatan Risiko jatuh dengan Skala Morse
Tingkatan Risiko Nilai
RisikoRendah 0-24
Risiko Sedang 25-44
Risiko Tinggi ≥ 45
Kesimpulan :
Pasien mengalami risiko jatuh dalam skala morse risiko tinggi
O.
VII.THERAPY
Golongan
No Nama obat Dosis Cara kerjanya
obat
1 Meropenem 1 gram/8jam Vitamin Suplemen atau obat Vitamin C
jam diperlukan untuk perkembangan
dan fungsi bagian tubuh, serta
memainkan peran penting dalam
menjaga fungsi kekebalan tubuh
yang tepat.
2 Omeprazole 40mg/24 PPIs Digunakan untuk meredakan gejala
jam perut panas, kesulitan menelan dan
batuk yang tak kunjung hilang.
3 Fentanyl 30mcg/ jam NSAID Digunakan untuk pereda nyeri yang
hebat. Obat ini juga sebagai salah
satu obat bius ketika pasien akan
menjalani operasi, dan bekerja
mengubah respon otak dan system
safar pusat terhadap rasa sakit
4 Ketorolac 30 mg/8 jam Salah satu obat dalam kelompok
terapi obat anti inflamasi non
steroid yang digunakan untuk
mengobati peradangan dan nyeri.
Dibandingkan obat lain dalam
kelompin AINS, seperti ibuprofen,
ketorolac lebih efektif dalam
mengatasi nyeri peradangan dan
non peradangan
5 Asam 500 mg/8 Antifibriol Obat yang digunakan untuk
Tranexamat jam itik mengurangi atau menghentikan
perdarahan.
6 Nystatin 3 tetes/8 jam Anti jamur Untuk mengobati infeksi jamur
drops pada mulut
HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 13.3 10 – 14 detik
INR 1.31 --
APTT 46.1 22.0 – 30.0 detik
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 146 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 203 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 7.21 L (<1.3), mg/dl
FUNGSI HATI P (<1.1)
Bilirubbin total 0.50 mg/dl
Bilirubbin direk 0.24 Dewasa (<1.1) mg/dl
SGOT 79 Dewasa (<0.30) U/L
SGPT 28 <38 U/L
Albumin 2.3 <41 gr/dl
Elektrolit 3.5 – 5.0
Natrium 138 mmol/l
Kalium 4.1 136 – 145 mmol/l
Klorida 112 3.5 – 5.1 mmol/l
97 – 111
Kesan : Hipoalbuminemia
Pemanjangan faktor koagulasi
Azotemia
Hasil :
X-RAY : (10/02/2020)
- Efusi pleura
KLASIFIKASI DATA
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Adanya jalan nafas buatan
2. Risiko ketidakefektifan perfusi renal
3. Defisit perawatan diri : mandi, makan, dan Toileting berhubungan dengan kelemahan
4. Risiko infeksi
5. Risiko jatuh
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari Ke-II
No. HARI/
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx TANGGAL
DIAGNOSA: Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Adanya jalan nafas buatan
I Kamis, 13 08.00 1. Memonitor tanda-tanda vital Kamis, 13 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 Hasil : Memonitor tanda-tanda vital/jam
BP : 107/64 mmHg S:-
RR : 15 x/menit O:
HR : 113 x/menit 3. Tanda-tanda vital
Temp: 36,5˚C BP : 127/90 mmHg
2. Memonitor saturasi dan 02 pasien RR : 15 x/menit
Hasil : Terpasang Endotracheal Tube (ETT) HR : 118 x/menit
on Ventilator mode SIMV FIO2 : 40% dan Temp: 36,5˚C
SpO2 : 95% a. Terdapat lendir bercampur darah pada ETT,
3. Mendengarkan jalan nafas dan adanya konsistensi kental dan terdengar suara
suara nafas tambahan tambahan (ronchi)
Hasil : Terdapat lendir bercampur dara pada
ETT, konsistensi kental dan terdengar suara A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
tambahan (ronchi) P : Lanjutkan Intervensi
4. Melakukan tindakan suction melalui 1. Monitor tanda-tanda vital
Endotracheal Tube (ETT) 2. Aukultasi jalan nafas dan adanya suara
Hasil : Selesai melakukan suction melalui nafas tambahan
ETT (SpO2 : 98%) 3. Monitor saturasi dan 02 klien
5. Penatalaksanaan Pemberian obat (Inhalasi) 4. Melakukan tindakan suction melalui
Hasil : Pemberian Fluimucil 1 ampul/8 jam Endotracheal Tube (ETT)
5. Penatalaksanaan Pemberian obat
(Inhalasi)
DIAGNOSA : Risiko ketidakefektifan perfusi renal
II Kamis, 13 08.00 1. Mempertahankan patensi akses IV Kamis, 13 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 Hasil : Terpasang CVP pada subclavia kiri S:-
2. Memonitor kadar AGD O: -
Hasil : Asidosis metabolic 1. Terpasang CVP
3. Memantau hasil lab yang berhubungan 2. Kreatinin : 8.34 gr/dl, Ureum : 195
keseimbangan cairan (Kreatinin, Ureum, gr/dl.
Albumin) 3. Asidosis metabolic
A : Risiko ketidakefektifan perfusi renal
Hasil : Kreatinin : 8.34 gr/dl, Ureum : 195
P : Lanjutkan Intervensi
gr/dl.
Manajemen asam basa :
4. Mempertahankan bed rest
1. Pertahankan patensi akses IV
Hasil : Pasien bed rest total ditempat tidur
2. Monitor kadar AGD
5. Mengajurkan diet yang rendah karbohidrat
3. Pantau hasil lab yang berhubungan
Hasil : Pasien mengkonsumsi susu peptisol
keseimbangan cairan (Kreatinin,
4x200 kkal
Ureum, Albumin)
4. Berikan terapi oksigen
Manajemen asam basa : acidosis
metabolic
1. Monitor intake dan output
2. Pertahankan bed rest
3. Ajurkan diet yang rendah karbohidrat
DIAGNOSA : Defisit perawatan diri : mandi, makan, dan Toileting berhubungan dengan kelemahan
III Kamis, 13 08.00 1. Membantu kebutuhan klien untuk Kamis, 13 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 kebersihan diri, mandi, berpakaian,
toileting dan makan. S:-
Hasil : Selesai memandikan pasien pasien O : ADLs klien dibantu oleh perawat
menggunakan waslap, dan mengganti A : : Defisit perawatan diri
popok. P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
2. Mengganti pakaian dan laken yang kotor 1. Bantu kebutuhan klien untuk
dengan yang bersih kebersihan diri, mandi, berpakaian,
Hasil : selesai mengganti laken dan selimut toileting dan makan.
pasien 2. Ganti pakaian dan laken yang kotor
3. Memantau kebersihan kuku dengan yang bersih
Hasil : Kuku ampak pendek 3. Memantau kebersihan kuku
4. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar 4. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
pasien klien
Hasil : Lingkungan pasien selalu
dibersihkan
DIAGNOSA : Resiko infeksi
IV Kamis, 13 08.00 1. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan Kamis, 13 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 yang bersifat universal
Hasil : Sebelum pemberian obat dan S :-
memandikan pasien memakai handscoon O :
dan masker 1. WBC : 36.50 10˄6/uL
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah 2. Terpasang alat invasif
tindakan keperawatan A : Risiko infeksi
Hasil : Tangan sebelum dan sesudah kontak P : Lanjutkan intervensi
dengan pasien Infection Control
3. Memonitor tanda dan gejala infeksi - Lakukan tindakan-tindakan pencegahan
Hasil : WBC : 36.50 10˄6/uL yang bersifat universal
4. Memberikan antibiotik - Cuci tangan sebelum dan sesudah
Hasil : Memberikan antibiotik sesuai tindakan keperawatan
intruksi dokter - Monitor tanda dan gejala infeksi
- Berikan antibiotik
DIAGNOSA : Resiko jatuh
V Kamis, 13 08.00 1. Memberikan penanda untuk memberikan Kamis, 13 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 peringatan untuk staf bahwa pasien
beresiko tinggi jatuh. S :-
Hasil : terdapat penanda apad bed paien O :-
2. Mengencangkan palang pengaman pada A: tidak jatuh selama perawatan
akses panel saat meninggalkan tempat tidur P : pertahankan intervensi
Hasil : Terpasang pengaman tempat tidur 1. Berikan penanda untuk memberikan
peringatan untuk staf bahwa pasien
beresiko tinggi jatuh.
2. Kencangkan palang pengaman pada
akses panel pengaman saat
meninggalkan tempat tidur
Hari Ke-III
No. HARI/
JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx TANGGAL
DIAGNOSA: Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Adanya jalan nafas buatan
I Jum’at, 14 08.00 1. Memonitor tanda-tanda vital Jum’at, 14 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 Hasil : Memonitor tanda-tanda vital/jam
BP : 101/73 mmHg S:-
RR : 14 x/menit O:
HR : 88 x/menit 1. Tanda-tanda vital
Temp: 36,5˚C BP : 100/70 mmHg
2. Memonitor saturasi dan 02 pasien
Hasil : Terpasang Endotracheal Tube (ETT) RR : 14 x/menit
on Ventilator mode SIMV FIO2 : 40% dan HR : 78 x/menit
SpO2 : 93% Temp: 36,5˚C
3. Mendengarkan jalan nafas dan adanya 2. Terdapat lendir bercampur darah pada ETT,
suara nafas tambahan konsistensi kental dan terdengar suara
Hasil : Terdapat lendir bercampur dara pada tambahan (ronchi)
ETT, konsistensi kental dan terdengar suara
tambahan (ronchi) A : Bersihan jalan nafas tidak efektif
4. Melakukan tindakan suction melalui P : Lanjutkan Intervensi
Endotracheal Tube (ETT) 1. Monitor tanda-tanda vital
Hasil : Selesai melakukan suction melalui 2. Aukultasi jalan nafas dan adanya suara
ETT (SpO2 : 95%) nafas tambahan
5. Penatalaksanaan Pemberian obat (Inhalasi) 3. Monitor saturasi dan 02 klien
Hasil : Pemberian Fluimucil 1 ampul/8 jam 4. Melakukan tindakan suction melalui
Endotracheal Tube (ETT)
5. Penatalaksanaan Pemberian obat
(Inhalasi)
DIAGNOSA : Risiko ketidakefektifan perfusi renal
II Jum’at, 14 08.00 1. Mempertahankan patensi akses IV Jum’at, 14 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 Hasil : Terpasang CVP pada Subclavia kiri S : -
2. Memonitor kadar AGD O: -
Hasil : pH : 73,9 PcO2: 42,7 1. Terpasang CVP Subclavia kiri
Asidosis metabolic 2. Ureum : 106 gr/dl, kreatinin : 3,41 gr/dl.
3. Memantau hasil lab yang berhubungan 3. pH : 73,9 PcO2: 42,7
keseimbangan cairan (Kreatinin, Ureum, (Asidosis metabolic)
Albumin) A : Risiko ketidakefektifan perfusi renal
P : Lanjutkan Intervensi
Hasil : Ureum : 106 gr/dl, kreatinin : 3,41
Manajemen asam basa :
gr/dl.
1. Pertahankan patensi akses IV
4. Mempertahankan bed rest
2. Monitor kadar AGD
Hasil : Pasien bed rest total ditempat tidur
5. Mengajurkan diet yang rendah karbohidrat 3. Pantau hasil lab yang berhubungan
Hasil : Pasien mengkonsumsi susu peptisol keseimbangan cairan (Kreatinin,
4x200 kkal Ureum, Albumin)
4. Berikan terapi oksigen
Manajemen asam basa : acidosis
metabolic
1. Monitor intake dan output
2. Pertahankan bed rest
3. Ajurkan diet yang rendah karbohidrat
DIAGNOSA : Defisit perawatan diri : mandi, makan, dan Toileting berhubungan dengan kelemahan
III Jum’at, 14 08.00 1. Membantu kebutuhan klien untuk Jum’at, 14 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 kebersihan diri, mandi, berpakaian,
toileting dan makan. S:-
Hasil : Selesai memandikan pasien pasien O : ADLs klien dibantu oleh perawat
menggunakan waslap, dan mengganti A : Masalah belum teratasi
popok. P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
2. Mengganti pakaian dan laken yang kotor 1. Bantu kebutuhan klien untuk
dengan yang bersih kebersihan diri, mandi, berpakaian,
Hasil : selesai mengganti laken dan selimut toileting dan makan.
pasien 2. Ganti pakaian dan laken yang kotor
3. Memantau kebersihan kuku dengan yang bersih
Hasil : Kuku ampak pendek 3. Memantau kebersihan kuku
4. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar 4. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
pasien klien
Hasil : Lingkungan pasien selalu
dibersihkan
DIAGNOSA : Resiko infeksi
IV Jum’at, 14 08.00 1. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan Jum’at, 14 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 yang bersifat universal
Hasil : Sebelum pemberian obat dan S :-
memandikan pasien memakai handscoon O :
dan masker 1. WBC : 39.10 10˄6/uL
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah 2. Terpasang alat invasif
tindakan keperawatan A : Risiko infeksi
Hasil : Tangan sebelum dan sesudah kontak P : Lanjutkan intervensi
dengan pasien Infection Control
3. Memonitor tanda dan gejala infeksi - Lakukan tindakan-tindakan pencegahan
˄
Hasil : WBC : 39.10 10 6/uL yang bersifat universal
4. Memberikan antibiotik - Cuci tangan sebelum dan sesudah
Hasil : Memberikan antibiotik sesuai tindakan keperawatan
intruksi dokter - Monitor tanda dan gejala infeksi
- Berikan antibiotik
DIAGNOSA : Resiko jatuh
V Jum’at, 14 08.00 1. Memberikan penanda untuk memberikan Jum’at, 14 Februari 2020 (14.00)
Februari 2020 peringatan untuk staf bahwa pasien
beresiko tinggi jatuh. S :-
Hasil : terdapat penanda apad bed paien O :-
2. Mengencangkan palang pengaman pada A: tidak jatuh selama perawatan
akses panel saat meninggalkan tempat tidur P : pertahankan intervensi
Hasil : Terpasang pengaman tempat tidur 1. Berikan penanda untuk memberikan
peringatan untuk staf bahwa pasien
beresiko tinggi jatuh.
2. Kencangkan palang pengaman pada
akses panel pengaman saat
meninggalkan tempat tidur