Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN AKHIR

PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA


KULIAH KERJA NYATA

Disusun Oleh

NAMA MAHASISWA : Dian Maryuli

NIM : 201701024

LOKASI

KABUPATEN/KOTA : BANTAENG
KECAMATAN : ULU-ERE
DESA/KELURAHAN : BONTO DAENG
DUSUN/LINGKUNGAN : TAMAONA
RT/RW : 002

PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
KESDAM XIV/ HASANUDDIN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN MAHASISWA
KULIAH KERJA NYATA
PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
INSTITUT ILMU KESEHATAN PELAMONIA
KESDAM XIV/ HASANUDDIN

KABUPATEN : TAKALAR
KECAMATAN : GALESONG
DESA/KELURAHAN : PARASANGAN BERU
DUSUN/LINGKUNGAN : BONTOKANANG

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Kepala


Dusun/RT/RW

Mohammad Ardani Samad, S.Pd., M.Pd M.Nawir

NIDN :

Menyetujui,

Ketua Program Studi


S-1 Administrasi Rumah Sakit

Hj. Afriyana Amelia Nuryadin, SKM., M.Kes


NIDN : 0905079002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN)

Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit Institusi Ilmu Kesehatan


Pelamonia Kesdam XIV / Hasanuddin secara mandiri. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju
alam yang terang benderang seperti apa yang kita rasakan pada saat
sekarang ini. Adapun penyusunan laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan salah satu syarat
yang harus di penuhi dan merupakan rangkaian dari kegiatan KKN pada
prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit.

Dalam penyusunan laporan ini saya menghadapi hambatan dan


tantangan namun hal itu tidak mengurangi semangat kami dalam
melaksanakan rangkaian kegiatan mulai dari pembekalan secara daring
via zoom, pendataan dan menganalisis data, intervensi dan menyusun
laporan KKN.

Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa laporan yang


saya susun ini jauh dari kesempurnaan mengingat terbatasnya
kemampuan yang kami miliki. Karena itu, saran, bimbingan, kritikan yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.

Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa laporan yang


kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat terbatasnya
kemampuan yang kami miliki. Karena itu, saran, bimbingan, kritikan yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Dalam penulisan laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ruqaiyah, S. ST., M.Kes., M.Keb., selaku Rektor Institusi Ilmu


Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV / Hasanuddin.
2. Ibu Hj. Afriyana Amelia Nuryadin, S.KM., M.Kes selaku Ketua Prodi
S-1 Administrasi Rumah Sakit dan juga sebagai pembimbing yang
telah bersedia menyediakan waktunya untuk memberikan
masukan, arahan dan motivasi kepada penulis, Institusi Ilmu
Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV / Hasanuddin.
3. Seluruh dosen Prodi S-1 Administrasi Rumah Institusi Ilmu
Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV / Hasanuddin yang yang telah
memberikan bekal ilmu selama ini kepada penulis.
4. Ibu beserta keluarga yang telah memberikan dukungan moril
maupun materil dan do’a dalam cintanya di setiap langkah
penulis.
5. Teman-teman yang selalu ada dan saling menyemangati satu sama
lain dalam penulisan laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
6. Semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
sampai selesai penyusunan laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
7. Kepala desa Bontolempangan beserta jajaran pemerintah lainnya
yang telah mendukung untuk kelancaran KKN selama 6 Minggu.
8. Kepala Dusun Tanapangkaya yang telah membimbing dan
memberi saran selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
9. Ketua RT/RW 002 Wilayah Desa Bontolempangan Dusun
Tanapangkaya.
10. Masyarakat RT/RW 002, Desa Bontolempangan khususnya Dusun
Tanapangkaya RT 002 dan semua pihak yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung selama KKN sampai
penyususnan laporan hasil kegiatan ini.

Demikianlah, laporan ini disusun, Semoga bermanfaat sebagai


bahan masukan untuk perbaikan dan peningkatan derajat kesehatan
masyarakat RT/RW demi tercapainya status kesehatan yang lebih baik
sesuai dengan yang dicita-citakan.

Makassar, 04 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL ...................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................................

DAFTAR TABEL.......................................................................................

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

A. Latar belakang.................................................................................
B. Dasar ..............................................................................................
C. Tujuan KKN ....................................................................................
D. Manfaat KKN...................................................................................
E. Deskripsi Mata Kuliah KKN.............................................................
F. Beban Studi ....................................................................................
G. Prosedur Kegiatan KKN..................................................................

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN........................................................

A. Waktu Pelaksanaan KKN................................................................


B. Lokasi Pelaksanaan KKN................................................................
C. Sasaran Observasi Dan Kajian Dalam Kegiatan KKN...................
D. Peserta KKN ...................................................................................
E. Langkah-Langkah Pencapaian Tujuan KKN ..................................
F. Pembimbing Institusi ......................................................................
G. Kepanitiaan KKN ............................................................................

BAB III KEGIATAN PEMBIMBINGAN DAN EVALUASI.........................

A. Tugas Dan Tanggung Jawab Pembimbing KKN............................


B. Evaluasi Dan Penilaian KKN...........................................................

BAB IV PENUTUP.....................................................................................

Lampiran
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 TOR (TERM OF REFERENCE)

Lampiran 2 Persuratan

Lampiran 3 Planning Of Action (POA)

Lampiran 4 Gant Chart

Lampiran 5 Absenst

Lampiran 6 Struktur Organisasi

Lampiran 7 Mapping Wilayah

Lampiran 8 Kuesioner Pres Test dan Post Test

Lampiran 9 Foto Dokumentasi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat saat ini
masyarakat dituntut dengan perkembangan teknologi yang
semakin maju untuk mengembangkan bakat. Maka pusat
pendidikan seperti kampus juga harus menghasilkan sarjana yang
sesuai perkembangan zaman. Institute ilmu kesehatan pelamonia
dituntut menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang kesehatan.
Institit ilmu kesehatan pelamonia sebagai perguruan tinggi
mempunyai kewajiban menyelenggrakan Tri Dharma perguruan
Tinggi, yaitu elaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Pelaksanaan pendidikan diselenggarakan dalam
Proses Belajar Mengajar (PMB) dalam rangka
memberi bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk
menjalankan profesinya kelak dikemudian hari dan dalam bentuk
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi merupakan salah satu
bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan
ole mahasiswa sekaligus sebagai dari perwujudan Pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dasar pemikirannya, kegiatan
kuliah kerja nyata bersifat inrakurikuler, wajib dilaksanakan secara
interdisipliner pada jenjang pendidikan strata Satu (S1) di Institut
Ilmu Kesehatan Pelamonia. Masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia umumnya disebabkan karena rendahnya tingkat sosial
ekonomi masyarakat yang mengakibatkan ketidakmampuan dan
ketidaktahuan dalam berbagai hal khususnya dalam bidang
kesehatan dan perawatan dalam memelihara diri mereka sendiri
(self care). Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan masalah
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok-kelompok dan
masyarakat. Dan sebagai dampaknya adalah menurunnya status
kesehatan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas
keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan sesuatu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, dan selanjutnya membuat kondisi
social ekonomi keluarga dan masyarakat semakin rendah.
Demikian seterusnya berputar sebagai suatu siklus yang tak
berujung.
Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan
Pelamonia Kesdam XIV/HSN, yang merupakan sebuah Instutusi
pendidikan kesehatan turut mengundang upaya pencapaian target
SDGs dalam peningkatan status kesehatan masyarakat melalui
pembelajaran masyarakat berupa kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Profesi untuk memotret derajat kesehatan di suatu
masyarakat. Kehadiaran mahasiswa dotengah-tengah masyrakat
di harapkan menjadi agent perubah, yang mampu
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya,
serta melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mendukung
upaya kesehatan sekaligus memberikan pemahaman keagamaan
bagi masyarakat. Selain, diharapkan mahasiswa juga mampu
belajar dari masyarakat tentang berbagai hal yang terkait dengan
bidang kesehatan.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga dilaksanakan
secara berkelanjutan dengan landasan kerja, maksud, tujuan arah
dan sasaran yang jelas. Saat ini, masyarakat Indonesia dan dunia
sedang menghadapi permasalahan besar yang sama yaitu
mewabahnya novel corona virus diases (covid-19). Organisasi
kesehatan dunia (WHO) secara resmi meyatakan covid-19
sebagai pandemic global yang menjangkiti banyak orang di
hamper seluruh dunia dalam waktu bersamaan. Menyikapi
semakin meluasnya perkembangan penyebaran covid-19 maka
KKN kali ini di fokuskan pada penanggulangan wabah penyakit
tersebut. Dengan kegiatan ini, Mahasiswa Prodi S1 Adminisitrasi
Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/
HSN diharapkan dapat melakukan transformasi ilmu dan
pengetahuan yang telah di peroleh di bangku kuliah untuk
menambah dan memperluas pengetahuan masyarakat. Kehadiran
masyarakat di tengah-tengah masyarakat dihara[pkan menjadi
agent perubahan dengan melakukan kegiatan yang bertujuan
untuk mendukung upaya kesehatan sekaligus memberikan
pemahaman keagamaan bagi masyarakat selain itu, diharapakan
mahasiswa juga mampu belajar dari masyarakat tentang berbagai
hal yang terkait dengan bidang kesehatan.
Disisi lain, dengan melaksanakan kegiatan KKN ini,
mahasiswa dapat menambah dan meningkatan kemapuan baik
yang berkaitan dengan Personal building dan kerja sama dengan
orang lain maupun untuk meningkatkan kepekaan sosial ( secial
sensitiveness) dan mencoba untuk merumuskan, menganalisis,
dan mencari alternative penyelesaian terhadap permasalahan
covid-19 yang dihadapi masyarakat.
Program Studi S1 Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu
Kesehatan Pelamonia menyelenggrakan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Profesi mahasiswa diperuntukkan bagi mahasiswa
semester VIII. Kegiatan ini juga merupakan pelaksanaan proses
pembelajaran sesuai Kurikulum di Program Studi S1 Administrasi
Rumah Sakit yang harus diikuti oleh mahasiswa semester VIII
dengan bobot 4 SKS
B. Dasar
1. Surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan RI
Nomor 931/M/2020 tanggal 6 oktober 2020 tentang izin
penggabungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelamonia
Kesdam VII/ Wirabuana Dikota Makassar, Akademi
Keperawatan Pelamonia Kesdan VII/ Wirabuana Di Kota
Makassar dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII/
Wirabuana Di Kota Makassar Menjadi Institute Ilmu Kesehatan
Pelamonia Kesdam XIV/ Hasanuddin.
2. Kurikulum pendidikan Program Studi S1 Administrasi Rumah
Sakit Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/
Hasanuddin tahun 2017.
3. Kalender akademik Program Studi S1 Administrasi Rumah
Sakit T.A 2020/2021 Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Kesdam XIV/ Hasanuddin Dikota Makassar.
C. Tujuan KKN
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu meningkatkan pemahaman dan
keterampilan terkait pengalaman belajar tentang ilmu
administrasi rumah sakit dan masalah kesehatan masyarakat
serta aplikasi IPTEKS ditengah masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi asalah melalui
kegiatan pengumpulan dan analisis data baik secara
kuantitatif maupun kualitatif serta melakukan analisis
situasi.
b. Mahasiswa mampu mengenal struktur sosial dan budaya
masyarakat.
c. Mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan dasar
sebagai seorang “agent of change” di masyarakat.
d. Mahasiswa mampu menganalisis permasalahan yang ada
di masyarakat di lingkungan/ daerah masing-masing.
e. Mahasiswa mampu menemukan masalah kesehatan
kemudian membuat prioritas masalah dilingkungan/ daerah
masing-masing serta merumuskan bentuk solusi bersama
dengan anggota masyarakat.
f. Mahasiswa mampu menganalisis factor penyebab masalah
(root couse analysis) yang dituangkan dalam bentuk pohon
masalah dan dirumuskan besama dengan masyarakat.
g. Mahasiswa mampu membuat rencana sederhana dari
program kerja yang akan dilakukan dalam bentuk Plan Of
Action (POA) dari masalah yang akan di intervensi.
h. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan intervensi
bersama dengan masyarakat dengan menggerakkan
kegiatan bersama masyarakat sehingga masyarakat bias
ikut terlibat langsung dan secara mandiri berupaya
menyelesaikan masalah kesehatan di wilayahnya.
i. Mahasiswa mampu mengevaluasi/ menilai keberhasilan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan saat KKN.
j. Mahasiswa mampu melaporkan setiap kegiatan yang telah
dilakukan dalam bentuk laporan akhir.
D. Manfaat KKN
1. Bagi institusi
a. Mahasiswa/ dosen yang membimbing memperoleh hasil
umpan-balik sebagai bentuk pengayaan materi kuliah dan
penyempurnaan kurikulum.
b. Memperoleh umpan-balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan kesehatan di
masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pembangunan Ilmu Pengetahuan yang di asuh Di Institut
Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/HSN dapat lebih di
sesuaikan dengan tuntunan nayata dari pembangunan
kesehatan saat ini.
c. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat
digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan Dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan program kesehatan.
d. Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/HSN
memperoleh hasil kegiatan KKN dari mahasiswa, dapat
menelaah dan merumuskan dan menyimpulkan suatu
keadaan/ kondisi masyarakat yang berguna bagi
pengembangan IPTEKS serta bisa mendiagnosa secara
tepat kebutuhan kesehatan masyarakat yang ada
sehinggan IPTEKS dapat diamalkan sesuai kebutuhan
nyata ditengah masyarakat.
e. Meningkatkan dan mempererat kerja sama dengan desa
binaan instasi terkait melalui kegiatan KKN karena adanya
bentuk kegiatan nyata Mahasiswa Institute Ilmu Kesehatan
Pelamonia Kesdam XIV/HSN dilapangan/ masyarakat.
f. Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau
perluasan kerja sama dengan pemerintahan setempat,
termasuk dengan instansi vertical terkait demi kebutuhan
akreditasi maupun dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan
kedepannya.
2. Bagi program studi
a. Mahasiswa/dosen yang terlubat dalam KKN memperoleh
hasil umpan-balik sebagai bentuk pengayaan materi kliah
dan penyempurnaan kurikulum Program Studi S1
Administrasi Rumah Sakit.
b. Memperoleh umpan-balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan kesehatan di
masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pembangunan Ilmu Pengetahuan yang di asuh Di prodi S1
Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan
Pelamonia Kesdam XIV/HSN dapat lebih di sesuaikan
dengan tuntunan nyata dari pembangunan kesehatan saat
ini.
c. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat
digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan Dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan program kesehatan di program studi S1
Administrasi Rumah Sakit.
d. Program studi S1 Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu
Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/HSN memperoleh hasil
kegiatan KKN dari mahasiswa, dapat menelaah dan
merumuskan dan menyimpulkan suatu keadaan/ kondisi
masyarakat yang berguna bagi pengembangan IPTEKS
serta bisa mendiagnosa secara tepat kebutuhan kesehatan
masyarakat yang ada sehinggan IPTEKS dapat diamalkan
sesuai kebutuhan nyata ditengah masyarakat.
e. Meningkatkan dan mempererat kerja sama dengan desa
binaan instasi terkait melalui kegiatan KKN karena adanya
bentuk kegiatan nyata Mahasiswa Program Studi S1
Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan
Pelamonia Kesdam XIV/HSN dilapangan/ masyarakat.
3. Bagi mahasiswa
a. Mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai
manfaat IPTEKS bagi pelaksanaan pembangunan
kesehatan dan Ilmu Administrasi Rumah Sakit dimsyarakat.
b. Memberikan pengalama belajar dan bekerja secara nyata
ditengah masyarakat kepada para mahasiswa.
c. Melatih para mahasiswa dalam memecahkan masalah
yang ada didalam masyarakat secara ilmiah serta agar
dapa mampu memberdayakan masyarakat desa itu sendiri
dalam menyelesaikan masalah kesehatan di daerahnya.
d. Mendalami pengahayatan mahasiswa terhadap manfaat
IPTEKS yang dipelajari bagi pelaksanaa pembangunan
kesehatan dan ilmu administrasi rumah sakit dimasyarakat.
e. Menumbuhkan sifat profesional pada diri mahasiswa
melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat secara
langsung di lapangan dalam meyelesaikan masalah
kesehatan.
f. Tumbuh rasa kepedulian sosial tehadap kondisi kesehatan
di masyarakat.
E. Deskripsi mata kuliah KKN
Merupakan kuliah pengalaman ilmu pengetahuan, seni dan
teknologi melalui metode ilmiah dan mensukseskan program
kesehatan dan mengembangkan kompetensi mahasiswa.
F. Beban studi
Beban studi pelaksaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi
dimasyarakat adalah: 4 SKS= 4 SKS x 170 menit x 16 minggu =
10.880/ 60 menit = 181,33/ 6 jam = 30,22/ 5 hari = 16 minggu.
G. Prosedur kegiatan KKN
1. Pada awal kegiatan mahasiswa mengiluti pembekalan KKN
selama satu minggu.
2. Mahasiswa melaksanakan KKN dimasyarakat selama 6
minggu untuk meningkatkan pengetahuan, membentuk sikap,
keterampilan kerja, mengenal budaya masyarakat, serta
menemukan masalah kesehatan kemudian beruapaya
menyelesaikan masalah tersebut dan memberdayakan
masyarakat.
3. Setiap pembimbing akan membimbing rata-rata 7 orang
mahasiswa.
4. Mahasiswa akan melaksanakan KKN hanya di daerah/
lingkungan (RW) tempat tinggalnya masing-masing dengan
alas an masih tingginya angka penyebaran covid-19 di
Sulawesi selatan.
5. Sebelum melaksanakan KKN, mahasiswa wajib mengetahui
dan memahami isi dari panduan KKN, peraturan serta etika
selama berada di masyarakat dengan mengikti pembekalan
yang diberikan oleh institusi.
6. Mahasiswa menjalankan program KKN sesuai tujuan khusus
selanjutnya di diskusikan bersama dengan pembimbing
institusi dan di presentasikan di waktu yang telah disepakati.
7. Mahasiswa dalam melaksanakan KKN dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tinjauan Umum Tentang Sampah


1. Pengertian Sampah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang
berbentuk padat (Depkes RI, 2008). Sampah merupakan
bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar,
perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri,
puingan bahan bangunan dan besibesi tua bekas kendaraan
bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas
manusia yang sudah terpakai (Sucipto, 2012).
Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan buangan
atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan
tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang
digunakan seharihari (Sejati, 2009).Secara umum sampah
adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai atau sesuatu
yang harus dibuang. Pada umumnya berasal dari kegiatan
yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri),
yang bukan biologis (karena kotoran manusia tidak termasuk
di dalamnya) dan umumnya bersifat padat (karena air bekas
tidak termasuk di dalamnya).
Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan
sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah
merupakan sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan, baik
karena telah diambil bagian utamanya, karena pengolahan
maupun karena sudah tidak memberikan manfaat dari segi
sosial ekonomi serta dapat menyebabkan pencemaran atau
gangguan terhadap lingkungan hidup (Hadiwiyoto, 1983).
Pendapat lain yang menyatakan tentang sampah antara lain:
a. Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari
sampah organik dan anorganik yang tidak berguna lagi dan
harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan (Badan Standarisasi
Nasional, 2002).
b. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang
yang merupakan hasil aktivitas manusia maupun alam
yang sudah diambil unsur fungsi utamanya (Kuncoro,
2009).
2. Jenis Sampah
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 tahun 2008
dinyatakan bahwa jenis sampah yang dikelola sebagai berikut:
a. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari
kegiatan seharihari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja
dan sampah spesifik.
Menurut Hadiwiyoto (1983) dalam Widodo (2007),
berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan ke dalam
beberapa golongan yaitu:
a. Sampah organik Sampah organik adalah sampah yang
mengandung senyawa-senyawa organik yang tersusun
oleh unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen. Sampah yang
termasuk dalam golongan ini adalah sampah basah, yaitu
daun-daunan, kayu, kertas, karton, tulang, sisa makanan
ternak, sayur, buah yang mudah didegradasi oleh mikroba.
b. Sampah anorganik Sampah anorganik ini terdiri dari plastik,
kaleng, besi, logam-logam lainnya, gelas, mika atau bahan
yang tidak tersusun oleh senyawa-senyawa organik.
Sampah jenis ini tidak bisa didegradasi oleh mikroba.
Menurut Sejati (2009) sampah dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu :

a. Sampah organik atau basah Sampah basah adalah


sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-
daunan, sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran,
sisa buah. Sampah jenis ini dapat terdegradasi
(membususk atau hancur) secara alami.
b. Sampah anorganik atau kering Sampah kering adalah
sampah yang tidak dapat terdegradasi secara alami.
Contohnya : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, kaca.
c. Sampah berbahaya Sampah jenis ini berbahaya bagi
manusia. Contohnya : baterai, jarum suntik bekas, limbah
racun kimia, limbah nuklir. Sampah jenis ini memerlukan
penanganan khusus.
3. Karakteristik Sampah
Menurut Mukono (2006), karakteristik sampah menurut
sumbernya adalah sebagai berikut:
a. Garbage yaitu jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa
potongan hewan atau sayuran dari hasil pengolahan yang
sebagian besar terdiri dari zat-zat yang mudah membusuk,
lembab, dan mengandung sejumlah air bebas.
b. Rubbish terdiri dari sampah yang dapat terbakar atau yang
tidak dapat terbakar yang berasal dari rumah-rumah, pusat-
pusat perdagangan, kantorkantor, tetapi yang tidak
termasuk garbage.
c. Ashes (abu) yaitu sisa-sisa pembakaran dari zat-zat yang
mudah terbakar baik di rumah, kantor, dan industri.
d. Street Sweeping (sampah jalanan) berasal dari
pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga manusia
maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-
kertas, daun-daunan.
e. Dead Animal (bangkai binatang) yaitu bangkai-bangkai
yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan.
f. Houshold Refuse yaitu sampah yang terdiri dari rubbish,
garbage, ashes, yang berasal dari perumahan.
g. Abandonded Vehicles (bangkai kendaraan) yaitu bangkai-
bangkai mobil, truk, kereta api.
h. Sampah Industri terdiri dari sampah padat yang berasal
dari industriindustri, pengolahan hasil bumi.
i. Demolition Wastes yaitu sampah yang berasal dari
pembongkaran gedung.
j. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa
pembangunan, perbaikan dan pembaharuan gedung-
gedung.
k. Sewage Solid terdiri dari benda-benda kasar yang
umumnya zat organik hasil saringan pada pintu masuk
suatu pusat pengolahan air buangan.
l. Sampah khusus yaitu sampah yang memerlukan
penanganan khusus misalnya kaleng-kaleng cat, zat
radiokatif.
4. Sumber Sampah Menurut
Chandra (2007), sampah yang ada pada suatu daerah
atau tempat didominasi dari beberapa sumber berikut:
a. Pemukiman penduduk. Sampah pada pemukiman
dihasilkan oleh satu atau beberapa keluarga yang tinggal
dalam suatu bangunan atau asrama yang terdapat di desa
atau di kota. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya sisa
makanan dan bahan sisa proses pengolahan makanan
atau sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish),
perabotan rumah tangga, abu atau sisa tumbuhan kebun.
b. Tempat umum dan tempat perdagangan.
Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan banyak
orang berkumpul dan melakukan kegiatan termasuk juga
tempat perdagangan. Jenis sampah yang dihasilkan dari
tempat semacam itu dapat berupa sisasisa makanan
(garbage), sampah kering, abu, sisa bangunan, sampah
khusus, dan terkadang sampah berbahaya.
c. Sarana layanan masyarakat milik pemerintah
Sarana layanan masyarakat yang dimaksud antara
lain tempat hiburan khusus dan umum, jalan umum, tempat
parkir, tempat layanan kesehatan (rumah sakit dan
puskesmas), kompleks militer, gedung pertemuan, pantai
tempat berlibur, dan sarana pemerintah lain. Tempat
tersebut biasanya menghasilkan sampah khusus dan
sampah kering.
d. berat dan ringan
Industri yang di maksud adalah industri makanan dan
minuman, industri kayu, industri kimia, industri logam dan
tempat pengolahan air kotor dan air minum, dan kegiatan
industri lainnya, baik yang sifatnya distributif atau
memproses bahan mentah saja. Sampah yang dihasilkan
dari tempat ini biasanya sampah basah, sampah kering,
sisa-sisa bangunan, sampah khusus dan sampah
berbahaya.
e. Pertanian
Sampah dihasilkan dari tanaman dan binatang.
Lokasi pertanian seperti kebun, ladang ataupun sawah
menghasilkan sampah berupa bahan-bahan makanan yang
telah membusuk, sampah pertanian, pupuk, maupun bahan
pembasmi serangga tanaman.
5. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang
dilakukan untuk menangani sampah sejak ditimbulkan sampai
dengan pembuangan akhir (Sejati, 2009). Spesifikasi timbulan
sampah menurut SK SNI S-04-1993-03 untuk kota sedang
sebesar 2,75- 3,25 liter/orang/hari atau 0,7-0,8 kg/orang/hari
dan 1 kg/orang/hari untuk kota besar. Sedangkan menurut SNI
19-3983-1995 besar timbulan sampah kota kecil sebesar 2,5-
2,75 liter/orang/hari atau 0,625-0,70 kg/orang/hari.Kegiatan
penanganan sampah seperti yang dimaksud dalam Pasal 22
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah, meliputi :
a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan
sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan atau sifat
sampah;
b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan
sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;
c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari
sumber dan atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu
menuju ke tempat pemrosesan akhir;
d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah;
e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman.

B. Tinjauan Umum Pencegahan Covid 19


Saat ini kita masih menghadapi tantangan yang
mengharuskan beradaptasi dengan situasi pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19). Corona Virus Disease-19 adalah virus
yang menyerang sistem pernapasan dan bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang
berat, hingga kematian. Covid-19 dapat menular dari manusia ke
manusia melalui percikan (droplet) dari penderita yang bersin atau
batuk dan kontak erat dengan penderita atau kontak dengan
permukaan dan benda yang terkontaminasi. Covid-19 masuk ke
tubuh melalui mata, hidung, dan mulut lewat tangan yang
terkontaminasi virus.

Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata


rantai penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber
penularan baru/cluster pada tempat-tempat dimana terjadinya
pergerakan orang, interaksi antar manusia dan berkumpulnya
banyak orang. Masyarakat harus dapat beraktivitas kembali dalam
situasi pandemi COVID-19 dengan beradaptasi pada kebiasaan
baru yang lebih sehat, lebih bersih, dan lebih taat, yang
dilaksanakan oleh seluruh komponen yang ada di masyarakat
serta memberdayakan semua sumber daya yang ada.

Peran masyarakat untuk dapat memutus mata rantai


penularan COVID-19(risiko tertular dan menularkan) harus
dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan melalui
perlindungan kesehatan individu dan perlindungan kesehatan
masyarakat.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah setiap individu


melindungi kesehatannya dari penularan covid-19.
Penularan COVID-19 terjadi melalui droplet yang dapat
menginfeksi manusia dengan masuknya droplet yang
mengandung virus SARS-CoV-2 ke dalam tubuh melalui hidung,
mulut, dan mata. Prinsip pencegahan penularan COVID-19 pada
individu dilakukan dengan menghindari masuknya virus melalui
ketiga pintu masuk tersebut dengan beberapa tindakan:

1. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang


menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar
rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui
status kesehatannya (yang mungkin dapat
menularkan COVID-19). Apabila menggunakan masker kain,
sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis.
2. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan
antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer. Selalu menghindari
menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak
bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet yang
mengandung virus).
3. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk,
atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan
berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak
maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan
teknis lainnya. Rekayasa administrasi dapat berupa
pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan
sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis antara lain dapat
berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar,
dan lain sebagainya.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi
seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat
yang cukup (minimal 7 jam), serta menghindari faktor risiko
penyakit. Orang yang memiliki komorbiditas/penyakit
penyerta/kondisi rentan seperti diabetes, hipertensi, gangguan
paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, kondisi
immunocompromised/penyakit autoimun, kehamilan, lanjut
usia, anak-anak, dan lain lain, harus lebih berhati-hati dalam
beraktifitas di tempat dan fasilitas umum.
5. Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Perlindungan kesehatan masyarakat merupakan upaya
yang harus dilakukan oleh semua komponen yang ada di
masyarakat guna mencegah dan mengendalikan
penularan COVID-19. Potensi penularan COVID-19 di tempat
dan fasilitas umum disebabkan adanya pergerakan,
kerumunan, atau interaksi orang yang dapat menimbulkan
kontak fisik. Dalam perlindungan kesehatan masyarakat peran
pengelola, penyelenggara, atau penanggung jawab tempat
dan fasilitas umum sangat penting untuk menerapkan sebagai
berikut:

a. Unsur pencegahan (prevent). Kegiatan promosi


kesehatan (promote) dilakukan melalui sosialisasi, edukasi,
dan penggunaan berbagai media informasi untuk
memberikan pengertian dan pemahaman bagi semua
orang, serta keteladanan dari pimpinan, tokoh masyarakat,
dan melalui media mainstream.
b. Kegiatan perlindungan (protect) antara lain dilakukan
melalui penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang
mudah diakses dan memenuhi standar atau penyediaan
handsanitizer, upaya penapisan kesehatan orang yang
akan masuk ke tempat dan fasilitas umum, pengaturan jaga
jarak, disinfeksi terhadap permukaan, ruangan, dan
peralatan secara berkala, serta penegakkan kedisplinan
pada perilaku masyarakat yang berisiko dalam penularan
dan tertularnya COVID-19 seperti berkerumun, tidak
menggunakan masker, merokok di tempat dan fasilitas
umum dan lain sebagainya.

Ada 5M protokol kesehatan adalah sebagai pelengkap aksi


3M Covid-19. yaitu:

1. Memakai masker
2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
3. Menjaga jarak
4. Menjauhi kerumunan, serta
5. Membatasi mobilisasi dan interaksi

C. Tinjauan Umum Tanaman Toga


1. Pengertian TOGA
TOGA adalah singkatan dari Taman Obat Keluarga
berfungsi sebagai penyedia obat sekaligus berupa taman
berestetika yang memenuhi kriteria keindahan perkarangan.
TOGA yaitu sebidang tanah baik di halaman, pekarangan, atau
di kebun yang dimanfaatkan untuk menumbuhkan tanaman
yang berkhasiat obat dalam upaya memenuhi kebutuhan obat
keluarga. TOGA dimaksudkan agar masyarakat memperoleh
pelayanan kesehatan dengan cara yang murah, mudah, aman
dan nyaman. TOGA selain menjaga kesehatan masyarakat,
juga diharapkan dengan TOGA keindahan lingkungan rumah
tangga dapat tercipta, termasuk mengurangi pengeluaran
kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Karena kebutuhan obat,
sayur-sayuran dan bumbu masak telah tersedia di dalam
TOGA. Oleh karena itu, TOGA diharapkan dapat menunjang
kesehatan, kesejahteraan, keindahan lingkungan, pelestarian
tanaman dan budaya, mengurangi kebutuhan rumah tangga
sehari-hari, dan dapat juga sebagai sumber penyedia bahan
baku obat tradisional.
2. Fungsi TOGA
a. Sebagai sarana mendekatkan tanaman obat kepada
masyarakat untuk upaya kesehatan mandiri.
b. Sebagai pendayagunaan tanaman obat yang dapat
diarahkan untuk peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
c. Melestarikan budaya pengobatan tradisional sebagai
warisan leluhur dengan memanfaatkan tanaman yang
berkhasiat.
3. Manfaat TOGA
a. TOGA mempunyai manfaat sebagai upaya kesehatan
preventif (pencegahan penyakit), promotif (peningkatan
derajat kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit), dan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
b. TOGA mempunyai manfaat sebagai mendukung
menciptakan kesehatan dan kesejahteraan  keluarga
antara lain sebagai sarana untuk (1) memperbaiki status
gizi keluarga, (2) menambah penghasilan keluarga, (3)
meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman, (4)
melestarikan tanaman obat dan budaya bangsa.
4. Sasaran dan Lokasi TOGA
a. Sasaran, Perorangan, keluarga, dan kelompok
masyarakat, contohnya: lingkungan sekolah, pramuka,
karang taruna, asosiasi pengobat tradisional, TP-PKK,
desa siaga.
b. Lokasi, Sesuai namanya TOGA dapat dimulai dari
halaman rumah kebun, ladang, selain itu dapat dilakukan
di halaman sarana umum seperti: sekolah, puskesmas /
rumah sakit, gedung balai desa / kantor kelurahan,
gedung pertemuan dan lahan lain yang dapat
dimanfaatkan.  Untuk daerah perkotaan, dimana sulit
untuk memiliki rumah dengan halaman atau pekarangan
yang memadai, TOGA dapat dibuat dengan
menggunakan pot, poli bag, ember dan bahan lain yang
cocok untuk pot.
5. Pengenalan Tanaman Obat pada TOGA
a. Jenis-jenis Tanaman Obat
Jenis tanaman obat yang banyak ditanam di dalam
TOGA secara umum sudah banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat. Penamaan jenis tanaman obat dengan
menyertakan nama ilmiah (latin) selain nama nasional dan
nama lokal dimaksudkan agar antara tanaman obat yang
satu dengan lainya tidak tertukar.

b. Pertelaan Tanaman Obat

Pertelaan tanaman obat adalah menerangkan atau


menyebutkan ciri-ciri morfologi bagian tanaman seperti
batang, daun, bunga, buah dan biji dari setiap jenis tanaman
obat. Hal ini penting untuk diketahui, karena dengan
menyebutkan ciri-ciri tersebut sehingga antara bagian
tanaman yang satu terhadap bagian tanaman dari jenis
tanaman obat lainnya tidak tertukar. Contoh bardasarkan
penampang batang yaitu bulat dan pipih. Berdasarkan
bentuk daun, dibedakan berbentuk bulat, berbangun perisai,
lonjong, jorong, dan lanset. Bentuk pangkal daun yang
berlekuk (berbentuk jantung, ginjal) dan tidak berlekuk (bulat
telur, segi tiga, belah ketupat). Berdasarkan tulang daun,
menyirip, menjari, melengkung, dan lurus / sejajar.

Berdasarkan letak bunga dibedakan menjadi bunga


terminal bila letaknya diujung cabang atau ujung batang;
dan bunga aksiler apabila bunga terletak diketiak daun.
Bentuk dasar bunga yang biasa dijumpai adalah bentuk
rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.

Buah dibedakan buah semu dan buah asli,berbuah


buni dan batu. Biji mempunyai bentuk yang bermacam-
macam,  misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat
telur dan lain-lain. Tanaman obat berumah satudan
berumah dua. Tanaman obat mempunyai biji monokotil dan
dikotil, tanaman obat berakar serabut dan tunggang.
Tanaman obat penghasil umbi, rimpang, akar (radix), daun,
kulit batang, bunga, buah, dan biji.

c. Kandungan dari Tanaman Obat


Kandungan tanaman obat berkhasiat obat diharapkan
dapat sebagai pedoman pemanfaatan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat. Kandungan bahan kimia di dalam
tanaman obat adalah banyak macamnya.
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Kondisi Geografi

Desa bonto daeng merupakan salah satu di antara Desa yang ada

di wilayah pemerintahan Kecamatan Ulu-Ere Kabupaten Bantaeng

Propinsi Sulawesi Selatan. Desa Bonto Daeng dibagi menjadi 6

(enam) Dusun yaitu :

1. Dusun Tamaona
2. Dusun Bungayya
3. Dusun Borong Tangnga
4. Dusun Lembang-lembang

Dusun Tamaona adalah salah satu dusun di desa Bonto

Daeng Kecamatan Ulu-Ere Kabupaten Bantaeng yang berjarak

kurang lebih 18 km dari ibu kota kabupaten Bantaeng dan 120 Km

dari sudut selatan Kota Makassar yang merupakan Ibu kota Sulawesi

Selatan.

Pada KKN ini, daerah sendiri berlokasi di Dusun Tamaona

yang merupakan salah satu dusun di Desa Bonto Daeng. Adapun

batas-batas Lingkungan Dusun Tamaona secara georgafis adalah

sebagai berikut:

 Sebelah utara : Desa Bontomarannu

 Sebelah selatan : Desa Bonto Tallasa

 Sebelah timur : Desa Bonto Tangnga


 Sebelah barat : Desa Kassi, kabupaten Jeneponto

Wilayah administrasi Desa Bonto Daeng terbagi atas 4 Dusun,


dengan luas wilayah = 1.047 Ha.

Dusun Tamaona memiliki 1 Rukun Tetangga (RT) dan 1

Rukun Warga (RW). Keadaan morfologi dari Dusun ini memiliki iklim

tropis dengan suhu udara rata-rata 19 0C-230C serta memiliki 2 tipe

musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan di

wilayah ini biasanya terjadi pada bulan Desember – April dan musim

kemarau terjadi pada bulan Mei – November sedangkan curah hujan

rata-rata setiap tahun 14 mm, dusun ini pada umumnya memiliki

potensi suhu udara yang cukup bagus sehingga cocok untuk

perkebunan. Karena terdapat air irigasi dan mata air dari gunung

yang mengairi kebun masyarakat.

B. Kondisi Demografi

Berdasarkan data sekunder tahun 2021 yang kami peroleh


dari Kantor Desa serta kader-kader khusus untuk Dusun Tamaona
perincian penduduknya berdasarkan data base sebagai berikut :

a) Jumlah KK : 485 KK
b) Jumlah laki-laki : 1.105 Jiwa
c) Jumlah Perempuan : 1.495 Jiwa
d) Jumlah Penduduk seluruhnya : 2600 Jiwa
Hasil pendataan yang kami lakukan selama 7 hari khususnya di
Dusun Tamaona, RT 02 maka hasil yang kami dapatkan sebagai
berikut :

a) Jumlah KK : 33 KK
b) Jumlah laki-laki : 47 Jiwa
c) Jumlah Perempuan : 57 Jiwa
d) Jumlah Penduduk seluruhnya : 104 Jiwa
C. Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya

Faktor ekonomi dan sosial budaya sangat berpengaruh terhadap

kehidupan dan kesehatan masyarakat di Desa Bonto Daeng, oleh

karena itu faktor ekonomi dan sosial budaya sangat penting untuk

diperhatikan demi meningkatkan status derajat kesehatan. Hal

tersebut di atas harus benar-benar diperhatikan untuk tercapainya

status dan derajat kesehatan yang optimal.

Penduduk Dusun Tamaona sebagian besar bersuku


Makassar. Dusun Tamaona dipimpin oleh seorang Kepala Desa
yang membawahi oleh sekretaris, staf, kepala dusun dan kepala
RW/RT. Seluruh penduduk Dusun Tamaona memeluk agama Islam
dan terdapat 2 unit mesjid sebagai sarana pendukung ibadah.

D. Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya

Faktor ekonomi dan sosial budaya sangat berpengaruh terhadap

kehidupan dan kesehatan masyarakat di Desa Bonto Daeng, oleh

karena itu faktor ekonomi dan sosial budaya sangat penting untuk

diperhatikan demi meningkatkan status derajat kesehatan. Hal

tersebut di atas harus benar-benar diperhatikan untuk tercapainya

status dan derajat kesehatan yang optimal.

Penduduk Dusun Tamaona sebagian besar bersuku


Makassar. Dusun Tamaona dipimpin oleh seorang Kepala Desa
yang membawahi oleh sekretaris, staf, kepala dusun dan kepala
RW/RT. Seluruh penduduk Dusun Tamaona memeluk agama Islam
dan terdapat 2 unit mesjid sebagai sarana pendukung ibadah.

Tabel 3.1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng
Kec. Ulu Ere, Kab. Bantaeng
Tahun 2021

Jenis kelamin N %
Laki-laki 47 45%
Perempuan 57 54%
Total 104 100.0
Sumber :Data Primer,Maret 2021

Tabel 3.1 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di


dusun Tamaona yang berjenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 47
orang dengan persentase (45%), dan sisanya berjenis kelamin laki-
laki yakni sebanyak 57 orang dengan persentase (54%).

1. Mata Pancaharian dan Pendapatan Penduduk


Tingkat pendapatan per rumah tangga masyarakat di
Dusun Tamaona dapat dikategorikan cukup karena sebagian
besar mata pencaharian penduduk setempat adalah petani yang
pendapatan dalam tiap bulan tidak tentu/tetap. Mereka
berpenghasilan setelah melakukan panen. Adapun tingkat
pendapatan per rumah tangga rata-rata penduduk tiap bulannya
yang paling dominan adalah Rp. 500.000,-sampai Rp.2.500.000,-
pendapatan ini diperoleh dari pekerjaan seperti petani, pedagang,
wiraswasta, buruh.
Tabel 3.2
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng
Kec. Ulu Ere, Kab. Bantaeng
Tahun 2021

Pekerjaan N %
Petani 31 29,8
Pedagang/penjual 5 4,8
Ibu rumah tangga 25 24,0
Tidak bekerja 5 4,8
Belum bekerja 38 36,5
Total 104 100.0
Sumber :Data Primer,Maret 2021

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di

dusun Tamaona bekerja sebagai petani yakni sebanyak 31 orang

dengan persentase (29,8%), dan sebagian kecil bekerja sebagai

pedagang yakni sebanyak 5 orang dengan presentase (4,8%).

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh warga sangat

mempengaruhi pemahaman dan pengetahuan mereka dalam

usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di

Dusun Tamaona itu sendiri, tingkat pendidikan warganya dapat

dikategorikan masih rendah.


Tabel 3.3
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng
Kec.Ulu Ere, Kab. Bantaeng
Tahun 2021

Pendidikan N %
Belum sekolah 11 10,6
Tidak Pernah Sekolah 9 8,7
Tidak Tamat SD/MI 18 17,3
SD/MI 48 46,2
SMP/sederajat 8 7,7
SMA/sederajat 10 9,6
Total 104 100.0
Sumber :Data Primer,Maret 2021

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di


dusun Tamaona berpendidikan SD/MI yakni sebanyak 48 orang
dengan persentase (46,2%), berpendidikan tidak tamat SD/MI
yakni sebanyak 18 orang dengan persentase (17,3%),
berpendidikan SMA/sederajat yakni sebanyak 10 orang dengan
persentase (9,6%), dan sebagian kecil berpendidikan
SMP/sederajat yakni sebanyak 8 orang dengan persentase
(7,7%).

Sebagian besar penduduk Dusun Tamaona tidak


menamatkan sekolah. Hal ini disebabkan karena masalah
ekonomi. Mereka pun berpikir bahwa pekerjaan adalah hal yang
utama dibandingkan untuk mengecap bangku pendidikan.
Kebanyakan penduduk Dusun Tamaona menumpukan hidupnya
pada pekerjaannya sebagai petani disamping itu juga sebagai
buruh harian.

Strata sosial masih menjadi budaya di Tamaona yaitu


adanya tingkatan-tingkatan sosial yang kemudian mempengaruhi
kehidupan masyarakat di Dusun Tamaona, misalnya dalam hal
pernikahan, pengambilan keputusan, dan lain-lain.

E. Status Kesehatan
1. Lingkungan
Dusun Tamaona merupakan daerah yang wilayahnya
terdiri dari daerah perkebunan, peternakan serta sebagian
lainnya adalah tempat pemukiman penduduk. Penduduk Dusun
Tamaona menjadikan sarana pembuangan sampah dan
pembuangan air limbah kesekitaran wilayah rumah mereka.
Terkait cara membuang sampah penduduk yang ada di
dusun Tamona yaitu dengan cara dikumpulkan di kebun atau di
semak-semak dan merupakan cara yang paling sering dilakukan
oleh penduduk di Dusun Tamaona. Ini menunjukkan bahwa
beresiko terpapar bau tidak sedap akibat pembuangan sampah
di sembarang tempat dan beresiko mengakibatkan penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD).
Berdasarkan sumber air bersih menunjukkan bahwa
penduduk yang ada di Dusun Tamaona rata-rata sumber air
bersihnya adalah sungai.

F. Perilaku Masyarakat
Perilaku masyarakat Dusun Tamaona masih kurang
memiliki kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan
kesehatan. Hal ini terlihat dari kebiasaan warga yang suka
merokok, khusus bagi yang laki-laki. Adapun kesadaran warga
untuk berobat jika sakit telah cukup tinggi. Hal ini terbukti dari
adanya sebagian besar warga yang telah memanfaatkan sarana
dan prasarana kesehatan seperti pustu dan puskesmas. Tetapi
inisiatif untuk memanfaatkan sarana kesehatan masih kurang
karena sebagian besar ketika pertama kali sakit mereka membeli
obat terlebih dahulu atau menggunakan obat tradisional (TOGA).
Mengenai kebiasaan warga memasak air sebelum diminum juga
telah cukup tinggi. Berdasarkan pemanfaatan jamban keluarga
menunjukkan bahwa penduduk yang ada di dusun Tamaona rata-
rata semua yang memiliki jamban sudah memanfaatkan jamban.
Sedangkan jika Berdasarkan perilaku memasak air sebelum
diminum menunjukkan bahwa penduduk yang ada di dusun
Tamaona hampir semua penduduk memasak airnya sebelum
diminum sebanyak.
G. Pelayanan Kesehatan
Di dusun Tamaona fasilitas kesehatan hanya ada satu,
yaitu pustu yang berada di dusun Tamaona. Di Pustu itu sendiri
hanya memiliki seorang petugas kesehatan yaitu bidan.
BAB IV

METODE KEGIATAN KKN

A. Metode Kegiatan
Pendataan yang kami lakukan menggunakan metode wawancara
dengan bantuan kuesioner sehingga lebih mengarahkan kami dalam
mendapatkan data yang kami inginkan. Untuk mengefektifkan
pengumpulan data, kami melakukan pendataan individu di setiap
rumah warga.
Waktu Pelaksanaan KKN 2021
No Nama Kegiatan Minggu Ke Bulan Maret – April
1 2 3 4 1 2
1 Survey Lapangan
2 Penyusunan Konsep Program
3 Pendataan Responden
4 Pelaksanaan Kegiatan KKN
5 Penyusunan Laporan KKN
6 Pengumpulan Laporan KKN

B. Lokasi Dan Waktu Pengambilan Data


1. Lokasi Kegiatan
Lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berada di
Dusun Tamaona Desa Bonto Daeng Kecamatan Ulu-Ere
Kabupaten Bantaeng tahun 2021.
2. Waktu Pengumpulan Data
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Prodi S1 Administrasi
Rumah Sakit dilaksanakan di Dusun Tamaona Desa Bonto
Daeng Kecamatan Ulu-Ere Kabupaten Bantaeng tahun 2021
selama 6 minggu mulai tanggal 1 maret sampai 10 April 2021.
C. Tahapan Kegiatan KKN
1. Pembekalan KKN
Pembekalan KKN merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk memberikan gambaran-gambaran kegiatan yang akan
dilakukan oleh mahasiswa Stikes Pelamonia Prodi Administrasi
Rumah Sakit di Lokasi kegiatan KKN yang akan dilaksanakan
sehingga memudahkan mahasiswa demi kelancaran kegiatan
tersebut. Adapun jadwal pembekalan Kuliah Kerja Nyata yaitu
pada Tanggal 22 Februari- 26 Februari 2021 melalui Daring atau
online dengan 9 materi sebagai berikut: Pengantar KKN, Metode
Pengumpulan Data, Teknik Wawancara, Pembuatan Laporan
KKN, Teknik Pengumpulan Data, Penentuan Prioritas Masalah,
Kuesioner KKN ,SPSS dan Epidata, dan Pembimbingan
superviser masing-masing mengenai Poa,Gantchart, Mapping
dan Lain-lain yang dianggap perlu.

2. Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengambilan data lapangan, kami
mengunjungi instansi-instansi terkait yang ada di Desa Bonto
Daeng untuk mendapatkan data sekunder sebagai tambahan
data dan pembanding terhadap data primer yang kami dapatkan
melalui observasi. Data sekunder yang berhasil kami dapatkan
yakni data penduduk yang ada di Dusun Tamaona. Pendataan
yang kami lakukan menggunakan metode wawancara dengan
bantuan kuesioner sehingga lebih mengarahkan kami dalam
mendapatkan data yang kami inginkan. Kegiatan pendataan
yang kami lakukan ini dilaksanakan pada tanggal 4-6 Maret
2021.
Untuk mengefektifkan pengumpulan data, kami melakukan
pendataan satu orang di setiap rumah warga yang dimulai dari
Dusun Tamaona. Dalam melakukan pendataan di Dusun
tersebut selama 3 hari kami mendapatkan data sebanyak 33
rumah tangga. Setelah melakukan pendataan kami melakukan
screening data guna memperjelas data yang kami dapatkan
serta memudahkan dalam penginputan data sehingga data yang
di dapatkan lebih valid.
Screening data dilakukan oleh masing-masing anggota
kelompok yang melakukan pendataan sehingga data yang di
dapatkan lebih tepat. Kegiatan Screening data ini dilakukan
dengan harapan menghilangkan data missing.
Penginputan data kami lakukan pada malam hari setelah
melakukan pendataan pada pagi hingga sore harinya. Kegiatan
ini dilakukan secara individu. Dalam proses penginputan ini
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20 yang
sebelumnya telah dibuatkan template dan di tentukan variabel-
variabelnya.

3. Penentuan Prioritas Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang kami

lakukan ada beberapa masalah yang kami temukan di Desa

Bonto Daeng khususnya di Dusun Tamaona yang diangkat

menjadi perioritas masalah. Dalam menentukan perioritas

masalah, kelompok kami menggunakan metode CARL.

Metode CARL adalah metode yang cukup baru di bidang

kesehatan. Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara

yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah jika data

yang tersedia adalah data kualitatif. Metode ini dilakukan dengan

menentukan skor atas kriteria tertentu, seperti kemampuan,


kemudahan, kesiapan, serta pengungkit. Semakin besar skor

semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi letaknya

pada urutan prioritas. Penggunaan metode CARL untuk

menetapkan prioritas masalah dilakukan apabila pengelola

program menghadapi hambatan keterbatasan dalam

menyelesaikan masalah.

Metode CARL didasarkan pada serangkaian kriteria yang

harus diberi skor 0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :

C   = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana,

sarana dan peralatan)

A   = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada

mudah diatasi atau tidak. Kemudahaan dapat didasarkan

pada ketersediaan  metode / cara / teknoloi serta penunjang

pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.

R   = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana

maupun kesiapan  sasaran, seperti keahlian atau kemampuan

dan motivasi.

L   = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu

dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas.

Dengan metode ini diperoleh beberapa menyusun prioritas

masalah berdasarkan hasil:

No. Daftar Masalah C A R L NILAI RANK


1 Masalah A 4 4 2 4 128 1
2 Masalah B 3 4 3 3 108 2
3 Masalah C 3 3 3 3 81 3
Keterangan : Sangat Kecil :1 Besar : 4

Sedang : 4

4. Pelaksanaan Program Intervensi

Program Intervensi dilaksanakan 14 hari, mulai dari tanggal


20 Maret - 8 April 2021 di Dusun Tamaona, Desa Bonto
Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.

a. Intervensi fisik berupa :


1) Pembuatan tempat sampah dari Bambu
Pembuatan tempat sampah dari barang bekas
dilakukan di rumah saya sendiri dengan mengajak
beberapa warga dan karang taruna Dusun Tamaona,
Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten
Bantaeng. Pembuatan tempat sampah dari Bambu di
Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu
Ere, Kabupaten Bantaeng dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 27 Maret 2021.

2) Pembagian masker pada anak sekolah dasar (SD)


Inpres Tamaona.
Pembagian masker pada anak sekolah dasar
(SD) Inpres Tamaona , Desa Bonto Daeng, Kecamatan
Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng dilakukan di sekolah
dasar (SD) Inpres Tamaona. yang terletak di Dusun
Tamaona dan di laksanakan pada hari Kamis tanggal
22 Maret 2021.

3) Percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di
RT 002 Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng,
Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng di
laksanakan pada hari sabtu tanggal 3 april 2021 dan
berlangsung di beberapa rumah warga RT 002 Dusun
Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere,
Kabupaten Bantaeng.
5. Evaluasi Program Intervensi

Dari hasil evaluasi pemantauan pelaksanaan kegiatan KKN,


masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan program tersebut,
yakni kurangnya kesadaran masyarakat dalam kebersihan
lingkungan yakni masyarakat sering membuang sampah bukan
pada tempatnya, kurangnya kesadaran dalam pencegahan
penyebaran COVID-19 yaitu mereka hanya menggunakan
masker dikala berpergian, dan kurangnya masyarakat yang
memanfaatkan pekarangan untuk tanaman yang bermanfaat
seperti tanaman obat keluarga, mereka hanya memanfaatkan
dengan menanami tanaman seperti bunga.
D. Metode Pengolahan Data Dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

Pengelolaan data dilakukan secara komputerisasi

menggunakan program SPSS 16. Proses pengelolaan dat dimulai

dengan pengimputan data dengan menggunakan program SPSS

16. Setelah data diinput dari kuesioner, maka kuesioner disusun

menurut materi kuesioner. Kemudian dilakukan pengimputan skor

untuk menilai apalah program tersebut telah berhasil, dengan

melihat indikator keberhasilannya. Setelah itu dilakukan cleaning


data untuk menghindari adanya data missing atau data yang tidak

valid.

2. Analisa Masalah

Analisis data yang dillakukan selama 3 hari yaitu tanggal

12-14 Maret 2021 yang kemudian dilanjutkan dengan penentuan

prioritas masalah dan alternatif pemecahan masalah.


BAB V
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Kegiatan
Pada KKN ini, saya telah melakukan kegiatan
pengumpulan menggunakan kuesioner untuk menentukan
prioritas masalah kesehatan di Dusun Tamaona Rt 002, Desa
Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng. Ada
berbagai macam masalah yang saya dapatkan di lapangan,
namun masalah yang dianggap paling prioritas adalah masalah
pembuangan sampah yang tidak sesuai. Pencegahan covid 19
dan juga pemanfaatan TOGA.

Berdasarkan prioritas masalah tersebut, saya merancang


rencana intervensi sebagai salah satu solusi dari permasalahan
kesehatan yang ada di masyarakat. Adapun untuk intervensi yang
dilakukan di Dusun Tamaona Rt 002, Desa Bonto Daeng yaitu
terdiri dari intervensi fisik. Rencana tersebut saya sosialisasikan
ke kepala Dusun dan Kepala Rt, dan tokoh masyarakat di Dusun
Tamaona Rt 002. Kegiatan awal bertujuan agar kepala dusun, dan
tokoh masyarakat, mengetahui program intervensi apa yang akan
dilakukan terhadap masyarakat di Dusun Tamaona Rt 002, Desa
Bonto Daeng. Pertemuan dilakukan pada hari senin 8 Maret 2021
bertempat di Rumah Kepala Desa Bonto Daeng Dusun Tamaona
Rt 002.

Program intervensi yang saya lakukan yaitu intervensi fisik.


Keseluruhan program intervensi tersebut disesuaikan dengan apa
yang menjadi prioritas masalah yang telah saya tentukan hasil
dari sosialisasi yang telah dilakukan dengan masyarakat
setempat. Indikator keberasilan dari program intervensi yang kami
tentukan bertujuan untuk mengetahui dan menilai seberapa efektif
dan efesienya program tersebut dapat berjalan. Hasil dapat dilihat
dengan melakukan evaluasi sesuai dengan indicator keberhasilan
dari masing-masing program intervensi yang telah dilakukan
dalam Plan Of Action (POA).

Bagan 5.1
Prioritas Masalah KKN dan Intervensi di Dusun Tamaona
Rt 002 Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere
Kabupaten Bantaeng

PRIORITAS MASALAH INTERVENSI

Sampah

Intervensi fisik:
Covid 19 1. Pembuatan tempat
sampah dari barang
bekas
2. Pembagian masker
Pemanfaatan Tanaman Obat 3. Percontohan TOGA
Keluarga(TOGA)

Adapun kegiatan yang telah dilakukan selama kegiatan


KKN berlangsung adalah sebagai berikut:

1. Intervensi Fisik
a. Pembuatan tempat sampah dari barang bekas
b. Pembagian masker pada anak sekoah dasar (SD)
c. Percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
B. Pembahasan

1. Intervensi Fisik
a. Pembuatan tempat sampah dari barang bekas
b. Pembagian masker pada anak sekoah dasar (SD)
c. Percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

C. Faktor Pendukung dan Penghambat


1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang memudahkan pelaksanaan kegiatan KKN
di Dusun Tamaona Khususnya Rt 002, Desa Bonto Daeng,
Kecamatan Ulu Ere, KabupatenBantaeng adalah :
a. Saya mendapat dukungan dari keluarga di rumah dan bapak
M. Nawir sebagai Kepala Desa Bonto Daeng, Kepala RT 002
Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten
Bantaeng.
b. Dukungan motivasi dan arahan dari Bapak Mohammad Ardan
Samad, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing untuk melancarkan
kegiatan-kegiatan intervensi dan hal-hal yang terkait dengan
kegiatan KKN di Kepala Dusun Tamaona, Kepala RT 002
Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten
Bantaeng.
c. Bantuan dari masyarakat pada saat kerja bakti, pembuatan
tempat sampah dari bambu dan juga percontohan tanaman
obat keluarga (TOGA). Adanya kerja sama antara tokoh
masyarakat dan tokoh pemudah dalam upaya peningkatan
pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan.
2. Faktor Penghambat
Terdapat beberapa hal yang menghambat jalannya intervensi
kegiatan, yaitu:
a. Kegiatan KKN yang di lakukan di Dusun Tamaona, Kepala

RT 002 Desa Bonto Daeng, Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng

ini bertepatan dengan pengejaran penyusunan proposal.

b. Dengan adanya covid 19 sehingga memberi batasan

dengan warga, terbatasnya kegiatan yang akan dilakukan.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan KKN yang dilaksanakan di Dusun Tamaona
Rt 002, Desa Bonto Daeng, Kecamatan, Ulu Ere, Kabupaten
Bantaeng yang berlangsung 1 maret 2021 sampai 10 April 2021
saya dapat menarik kesimpulan, yaitu:

1. Pada kegiaatan yang dilakukan secara menyeluruh, program


intervensi yang dilakukan di Dusun Tamaona Rt 002, Desa
Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng
berdasarkan hasil pendataan adalah berupa intervensi fisik.
2. Intervensi fisik meliputi Pembuatan tempat sampah dari
bambu, pembagian masker dan percontohan TOGA.

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Rosnawati dkk. (2017) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Masyarakat


Pemukiman Atas Laut Di Kecamatan Kota Ternate JURNAL
TECHNO (JURNAL ILMU EKSAKTA)

Muchammad Zamzami Elamin, Et Al. (2018). Analisis Pengelolaan


Sampah Pada Masyarakat Desa Disanah Kecamatan Sreseh
Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan Lingkungan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/Menkes/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi
Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka
Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19)

2020. Sosialisasi protokol kesehatan.


https://kesehatan.jogjakota.go.id/berita/id/212/sosialisasi-protokol-
kesehatan-pencegahan-covid-19-di-kota-yogyakarta/
L

A
N
LAMPIRAN 1
Term Of Reference (TOR) Problem Solving For Better
Health Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan
Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng

Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat Akan Dampa


Pembuangan Sampah Tidak Pada Tempatnya dengan Melalui
pembuatan tempat Sampah
I. Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi lapangan secara langsung,
diketahui bahwa masih banyak masyarakat yang kurang atas
dampak sampah yang dibakar di Lingkungan Dusun Tamaona,
Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kab Bantaeng maka
dari itu untuk mengubah kesadaran masyarakat maka saya
melakukan pembuatan tempat Sampah.

II. Tujuan
1. Umum
Dengan adanya pembuatan tempat Sampah
diharapkan warga dapat mengetahui dampak yang
ditimbulkan oleh pembakaran sampah.

2. Khusus
Diharapkan warga dapat merubah kebiasaan lamanya, yaitu
cara membuang pada tempatnya.

III. Sasaran
Sasarannya adalah beberapa rumah warga Dusun
Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten
Bantaeng.

IV. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Tanggal : 27 Maret 2021

Pukul : 15.00 WITA-Selesai

Tempat : Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan

Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng

V. Langkah-Langkah Persiapan dan Pelaksanaan Kegiatan


1. Persiapan Kegiatan
a. Memberitahukan warga setempat untuk pembuatan
tempat sampah.
b. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Menentukan tugas pembagian kerja yaitu:
1) Penangggung jawab kegiatan : Dian Maryuli
2) Perlengkapan : Dian Maryuli
3) Dokumentasi : Warga setempat
4) Anggota : Warga setempat
b. Menentukan tempat untukpembuatan tempat sampah.
c. Pelaksanaan pembuatan tempat sampah.
VI. Time Schedule

TANGGAL
NO KEGIATAN
24 25 26 27

1 Memberitahukan warga setempat untuk


pembuatan tempat sampah.

2 Menyiapkan alat dan bahan yang


diperlukan

3 Menentukan tugas pembagian kerja

4 Menentukan tempat untuk pembuatan


tempat sampah
TANGGAL
NO KEGIATANtempat
5 Pelaksanaan pembuatan
sampah
VII. Sumber Dana
1. Sumber Dana Kegiatan
Sumber dana yang digunakan berasal dari dana pribadi
mahasiswa KKN Lingkungan DusunTamaona, Desa Bonto
Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.

2. Rencana Anggaran Dana


DANA YANG
NO BIAYA
DIGUNAKAN

1 Paku Rp. 30.000

Total Rp. 30.000

VIII. Penutup
Demikian TOR (Term Of Reference) yang saya buat, saya
berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat demi
tercapainya lingkungan bebas sampah dan polusi di Lingkungan
Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere,
Kabupaten Bantaeng.
Term Of Reference (TOR) Problem Solving For Better
Health Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan
Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng

Upaya Pencegahan Penularan Covid 19 Melalui Pembagian Masker


pada siswa sekolah dasar (SD) Inpres Tamaona Latar Belakang

Berdasarkan hasil observasi lapangan secara langsung,


diketahui bahwa kurangnya penerapan protokol kesehatan di
Lingkungan Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan Ulu
Ere, Kabupaten Bantaeng maka dari itu pencegahan penularan covid
19 dilakukan dengan dengan mematuhi protokol Kesehatan.

I. Tujuan
1. Umum
Dengan adanya Pembagian pembagian masker
diharapkan warga terkhusus anak-anak dapat mematuhi
protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran
covid 19.

2. Khusus
Diharapkan warga terkhusus anak-anak dapat memakai
masker yang baik dan benar.

II. Sasaran
Adapun sasaran dalam kegiatan mencuci tangan yang
benar yaitu anak sekolah dasar (SD) Inpres Tamaona.

III. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada:

Tanggal : 22 Maret 2021

Pukul : 10.00 WITA-Selesai


Tempat : Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan
Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.

1. Persiapan Kegiatan
a. Memberitahukan dan meminta izin kepada Guru yang
berada pada lingkungan sekolah Dusun Tamaona tentang
rencana Pembagian masker.
b. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Pelaksanaan Kegiatan
b. Menentukan tugas pembagian kerja yaitu:
1) Penangggung jawab kegiatan : Dian Maryuli
2) Perlengkapan : Dian Maryuli
3) Dokumentasi : Warga setempat
4) Anggota : Warga setempat
c. Menentukan tempat pembagian masker
d. Pelaksanaan praktek cara memakai masker yang baik dan
benar.
IV. Time Schedule

TANGGAL
NO KEGIATAN
19 20 21 22

1 Memberitahukan dan meminta izin


kepada Guru yang berada pada
lingkungan sekolah Dusun Tamaona
tentang rencana Pembagian masker.

2 Menyiapkan alat dan bahan yang


diperlukan

3 Menentukan tugas pembagian kerja

5 Menentukan pembagian masker

6 Pelaksanaan pembagian masker


V. Sumber Dana
1. Sumber Dana Kegiatan
Sumber dana yang digunakan berasal dari dana pribadi
mahasiswa KKN Lingkungan Dusun Tamaona, Desa Bonto
Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng .

2. Rencana Anggaran Dana


DANA YANG
NO BIAYA
DIGUNAKAN

1 Masker Rp. 29.000

Total Rp. 29.000

VI. Penutup
Demikian TOR (Term Of Reference) yang saya buat, saya
berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat demi
tercapainya Peraturan Pemerintah Dalam Mematuhi Protokol
Kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran covid 19
terutama di Lingkungan Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng,
Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.

.
Term Of Reference (TOR) Problem Solving For Better
Health Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan
Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng

Upaya penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Berdasarkan hasil observasi lapangan secara langsung,


diketahui bahwa sebagian besar masyarakat memanfaatkan
pekarangannya dengan menanam tanaman seperti bunga bukan
Tanaman yang bermanfaat sepertin Toga Dusun Tamaona, Desa
Bonto Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng maka dari
itu dilakukan penanaman tanaman obat keluarga (TOGA).

I. Tujuan
1. Umum
Dengan adanya penanaman TOGA diharapkan agar warga
dapat melindungi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
serta melestarikan kekayaan alam melalui tanaman yang ada
disekitar kita.
2. Khusus
Diharapkan agar seluruh warga bisa menanami
pekarangannya dengan tanaman obat keluarga (TOGA)
II. Sasaran
Adapun sasaran dalam kegiatan penanaman tanaman obat
keluarga yaitu warga Dusun Tamaona.
III. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:

Tanggal : 3 April 2021

Pukul : 10.00 WITA-Selesai

Tempat : Dusun Tamaona, Desa Bonto Daeng, Kecamatan


Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng.
IV. Persiapan Kegiatan
1. Memberitahukan dan meminta izin kepada waga Dusun
Tamaona tentang rencana Penanaman TOGA.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
V. Pelaksanaan Kegiatan
1. Menentukan tugas pembagian kerja yaitu:
a) Penangggung jawab kegiatan : Dian Maryuli
b) Perlengkapan : Dian Maryuli
c) Dokumentasi : Warga setempat
d) Anggota : Warga setempat
e. Menentukan tempat penanaman TOGA
f. Pelaksanaan penanaman TOGA
VI. Time Schedule

TANGGAL
NO KEGIATAN
31 1 2 3

1 Memberitahukan dan meminta izin


kepada waga Dusun Tamaona tentang
rencana Penanaman TOGA.
2 Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan

3 Menentukan tugas pembagian kerja

5 Menentukan tempat penanaman TOGA

6 Pelaksanaan penanaman TOGA

VII. Sumber Dana


1. Sumber Dana Kegiatan
Sumber dana yang digunakan berasal dari dana pribadi
mahasiswa KKN Lingkungan Dusun Tamaona, Desa Bonto
Daeng, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng .
2. Rencana Anggaran Dana
Dalam pelaksanaan penanaman TOGA biaya di yang pakai
0 rupiah

VIII. Penutup
Demikian TOR (Term Of Reference) yang saya buat, saya
berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat demi
tercapainya Peraturan Pemerintah Dalam melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melestarikan
kekayaan alam melalui tanaman yang ada disekitar kita.
LAMPIRAN 2
Persuratan
LAMPIRAN 3
Planning Of Action (POA)
N Waktu Dan Penanggung Sumber Indikator
Kegiatan Tujuan Sasaran Target Anggaran
o Tempat Jawab Dana Keberhasilan

1 Pembagian Diharapkan 20 Maret 2021, Dian maryuli Anak-anak di 10 orang Rp.29. 000 Dana Warga (anak-
Masker warga di Lingkungan sekolah dasar pribadi anak) dapat
terkhusus Dusun (SD) Dusun mahasiswa menerapkan
anak-anak Tamaona, Desa Tamaona, Desa KKN protokol
dapat Bonto Daeng, Bonto Daeng, kesehatan
memakai Kecamatan Ulu Kecamatan Ulu dengan benar
masker yang Ere, Kabupaten Ere, Kabupaten
baik dan benar Bantaeng. Bantaeng.

2 Pengolahan Diharapkan 27 Maret 2021 Dian Maryuli Warga di 4 Rumah Rp. 30.000 Dana Seluruh
Sampah warga dapat di Dusun Lingkungan pribadi warga dapat
merubah Tamaona, Desa Dusun Tamaona, mahasiswa menerapkan
N Waktu Dan Penanggung Sumber Indikator
Kegiatan Tujuan Sasaran Target Anggaran
o Tempat Jawab Dana Keberhasilan

kebiasaan Bonto Daeng, Desa Bonto KKN lingkungan


lamanya, yaitu Kecamatan Ulu Daeng, bebas
cara Ere, Kabupaten Kecamatan Ulu sampah dan
membuang Bantaeng. Ere, Kabupaten polusi.
sampah pada Bantaeng.
tempatnya

3 Penanaman Diharapkan 3 April 2021 di Dian maryuli Warga Dusun 4 rumah Dana Agar warga
TOGA agar seluruh Dusun Tamaona, Desa pribadi dapat
warga bisa Tamaona, Desa Bonto Daeng, mahasiswa melindungi
menanami Bonto Daeng, Kecamatan Ulu KKN dan
pekaranganny Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten meningkatkan
a dengan Ere, Kabupaten Bantaeng kesejahteraan
tanaman obat Bantaeng. masyarakat
keluarga serta
(TOGA) melestarikan
N Waktu Dan Penanggung Sumber Indikator
Kegiatan Tujuan Sasaran Target Anggaran
o Tempat Jawab Dana Keberhasilan

kekayaan
alam melalui
tanaman
yang ada
disekitar kita.
LAMPIRAN 4
Gant Chart

PEKAN/MINGGU
NO KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB
1 2 3 4 5 6

1 Pendataan warga Dian maryuli

2 Melengkapi kuesioner Dian maryuli

3 Pembuatan Prioritas Masalah Dian maryuli

4 Perencanaan Intervensi Dian maryuli

5 Persiapan Kelengkapan Bahan dan Alat Dian maryuli

6 Pelaksanaan kegiatan pengolahan sampah Dian maryuli

7 Pelaksanaan Pembagian Masker Dian maryuli

8 Penanaman TOGA Dian maryuli


LAMPIRAN 5
Mapping Wilayah
LAMPIRAN 6

Foto Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai