Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA NYATA (K2N)

“ MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA, TULIS, DAN


MINAT ANAK TERHADAP MATEMATIKA ”

Disusun oleh :

Hanifah Nur Aini : 2011200438

Desa : Rancateureup

Kecamatan : Labuan

Kabupaten : Pandeglang

PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


STAI SYEKH MANSHUR PANDEGLANG BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya dari


Laporan Akhir Individual KKN STAI SYEKH MANSHUR PANDEGLANG BANTEN
Tahun Akademik 2022/2023, saudara:
Nama : Hanifah Nur Aini
NIM : 2011200438
Kelompok : III
Lokasi : Kp. Badur
Desa/Kec/Kab : Rancateureup, Labuan. Pandeglang
DPL : Asep Budi,M.Pd
Maka dipandang susah memenuhi syarat untuk diajukan sebagai Laporan Akhir
Individual KKN STAI SYEKH MANSHUR PANDEGLANG BANTEN dari Saudara
tersebut di atas.
Demikian pengesahan ini kami berikan, semoga dapat dipergunakan sebegaimana
mestinya

Pandeglang, 25 Juli 2022

Mengetahui

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua P3M Ketua Panitia

(Asep Budi, M.pd) (Aat Royhatudin, M.Pd.I) (Ela Hikmah Hayati,MA)

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Inayah-Nya,
sehingga pada kesempatan ini saya bisa menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di
Desa Rancateureup Kecamatan Labuan Pandeglang, sekaligus telah menyelesaikan laporan
akhir mahasiswa KKN ini.Dalam pelaksanaan KKN ini, kami banyak mendapat bimbingan
dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana dan
terselesaikan dengan baik.Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada pihak
pembantu :

1. Dr. H. Kosasih, M. Pd selaku rektor STAI Syekh Manshur Pandeglang.


2. Aat Royhatudin, M.Pd.I selaku ketua P3M pada kegiatan KKN 2022 STAI Syekh
Manshur
3. Ace Jarnuji, SE selaku Camat labuan yang telah memberi ijin kegiatan KKN di Desa
Rancateureup Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
4. Asep Budi M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN STAI Syekh Manshur
Pandeglang di Desa Rancateureup Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
5. Tati Mulyati selaku Kepala Desa Rancateureup Kecamatan Labuan Kabupaten
Pandeglang.
6. Segenap Pemerintahan Desa Rancateureup yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.
7. Tokoh Masyarakat Desa Rancateureup beserta masyarakatnya.
8. Kepada Bapak, Ibu dan saudaraku tercinta yang langsung maupun tidak langsung
membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan KKN.
9. Rekan-rekan sesama peserta KKN Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
10. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebut satu-persatu yang telah membantu
terlaksananya kegiatan KKN.
Kami menyadari bahwa laporan KKN ini sangatlah jauh dari sempurna karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan diterima dengan senang hati untuk perbaikan lebih lanjut. Kami sadar sebagai
manusia biasa dengan segala keterbatasannya tidak akan lepas dari kesalahan, untuk itu
kami mohon mengharapkan arahan dan bimbingan untuk kegiatan selanjutnya agar lebih
baik serta mohon maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan terdapat sikap yang kurang
berkenan. Penyusun berharap, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak
yang membutuhkan.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................4
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................6
C. Tujuan Umum Dan Khusus.......................................................................................................6
D. Manfaat......................................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
KAJIAN TEORITIK...........................................................................................................................7
A. Pendidikan menurut para ahli....................................................................................................7
B. Pentingnya minat belajar matematika menurut para ahli...........................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS.........................................................9
A. Hasil Penelitian..........................................................................................................................9
BAB IV...............................................................................................................................................11
PEMBAHASAN.................................................................................................................................11
A. Deskripsi penelitian MeningkatkanMinat anak terhadap Matematika.....................................11
1. Pengertian Minat Belajar Matematika..................................................................................11
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Matematika............................................12
3. Upaya meningkatkan Minat Belajar Matematika.................................................................13
BAB V.................................................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................................................17
B. Saran........................................................................................................................................17
LAMPIRAN.......................................................................................................................................18
Dokumentasi Kegiatan......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (K2N) merupakan salah satu kegiatan pengabdian mahasiswa
kepada masyarakat dan bagian dari kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan
pengabdian mahasiswa kepada masyarakat inidi maksud agar mahasiswa bekerja di desa
dalam jangka waktu tertentu, dan bekerja membantu masyarakat perdesaan memecahkan
masalah pembangunan fisik maupun mental.

K2N yang merupakan usaha pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang


dirasakan manfaatnya bagi mahasiswa, masyarakat dan pemerintah. Namun mengingat
permasalahan dalam pembangunan sangat kompleks dan saling berkaitan, maka perlu
penanganan secara praktis, aplikabel dan interdisipliner. Untuk itu diperlukan adanya
pendidikan yang dapat melatih mahasiswa sebagai calon sarjana untuk bekerja secara
interdisipliner dalam menanggulangi permasalahan sosial secara praktis dan aplikabel.

Sebagai kegiatan pengabdian pada masyarakat, melalui K2N mahasiswa dituntut untuk
mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah di pelajarinya selama ini
untuk memecahkan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat lokasi K2N dan
memberikan solusi alternatif bagi penyelesaiannya secara ilmiah dan praktis.

Pada tahun Akademik 2022 STAI Syekh Manshur Pandeglang kembali menerjunkan
mahasiswanya yang di bagi menjadi 7 kelompok di kecamatan Labuan untuk mengabdikan
dirinya kepada masyarakat. Salah satunya kelompok 3 yang di tempatkan di Desa
Rancateureup dan menjalankan pengabdian,

Dari hasil penelitian saya di lapangan kebanyakan anak – anak di Desa Rancateureup
belum bisa membaca dan berhitung, akibat anak-anak yg kebanyakan bermain dan orang
tuanya yang hanya mengandalkan guru-guru disekolah tanpa membimbing kembali anak-
anaknnya dirumah dan terlalu sibuk bekerja. Maka dari itu kami dari peserta K2N
mengadakan program bimbingan belajar (les tambahan) disekolah dan dirumah dalam
rangka mengulang dan mengasah kemampuan membaca, menulis dan berhitung anak-anak
di Desa Rancateureup terutama di Kp.Badur. Sebenarnya minat membaca, menulis anak-

4
anak di Desa Rancateureup sangatlah tinggi dan mereka memiliki kemandirian untuk
belajar, namun tidak adanya minat terhadap matematika sehingga banyak dari mereka tidak
bisa berhitung, dan tidak adanya bimbingan dari orang tua mereka karena disibukkan oleh
pekerjaan dan hal lainnya. Dengan kemandirian belajar membaca, menulis dan
menghitung, mereka memiliki potensi dasar untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai
mata pelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis sebagai mahasiswa Pendidikan Guru


Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAI Syekh Manshur Pandeglang, tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang Meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung. Hal tersebut dikarenakan berkaitan dengan bidang Pendidikan dalam kegiatan
K2N.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah di sebutkan pada pendahuluan tadi, maka salah satu
permasalahan yang timbul adalah :
1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan berhitung anak disekitar terhadap
pelajaran matematika?
2. Bagaimana cara penerapan anak-anak disekitar Desa saat berhadapan dengan
pelajaran matematika?
C. Tujuan Umum Dan Khusus
Tujuan umum : agar bisa meringankan tenaga pendidik yang ada di Desa Rancateurep
Tujuan khusus : untuk membantu anak-anak di Desa Rancateureup agar lebih menguasai
pelajaran dasar dan dapat memotivasi anak untuk memiliki kemauan belajar mandiri.
D. Manfaat
Untuk meningkatkan kemampuan baca, tulis, anak dan minat anak terhadap matematika.

5
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Pendidikan menurut para ahli


1. Prof. H. Mahmud Yunus
Pengertian pendidikan menurut para ahli yang lain tentu saja berbeda dengan pendapat
pemuka agama. Salah satunya pendapat Mahmud Yunus, ia mengartikan bahwa
pendidikan merupakan upaya mempengaruhi seseorang agar penguasaan ilmu pengetahuan
bertambah.
Diharapkan, dari ilmu pengetahuan tersebut. Jadi tidak hanya meningkatkan secara
pengetahuan, tetapi juga meningkatkan akhlak dan memudahkan seseorang mencapai
tujuan dan cita-cita yang tinggi.
2. Ki Hajar Dewantara
Menurutnya, pendidikan merupakan tuntunan hidup seseorang. Dimana tuntunan
inilah yang harus diajarkan sejak seseorang masih anak-anak. Pendidikanlah yang
sebenarnya menuntun menemukan kekuatan kodrat masing diri seseorang itu sendiri.
Dari apa yang ditemukan dalam diri dan diarahkan oleh pendidikan atau ilmu itulah
yang akan menuntun seseorang menemukan kebahagiaan hidup setinggi-tingginya dan
menuntut seseorang mencapai keselamatan.
B. Pentingnya minat belajar matematika menurut para ahli
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting
dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika diberikan kepada semua
jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. Mengingat
pentingnya matematika, maka dalam pengajarannya bukan hanya untuk mengetahui dan
memahami apa yang terkandung dalam matematika itu sendiri, tetapi lebih menekankan
pada pola berpikir siswa agar dapat memecahkan masalah secara kritis, logis, kreatif,
cermat, dan teliti. Alasan-alasan mempelajari matematika itu bermacam-macam. Menurut
Cornelius dalam Abdurahman (2003: 253) mengemukakan lima alasan perlunya belajar
matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2)
sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola
hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan
(5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

6
Kemajuan dunia pendidikan tidak mengubah pandangan siswa Indonesia terhadap
pendidikan khususnya pendidikan matematika. Dalam kegiatan belajar mengajar secara
nyata matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian
lebih dalam peningkatan mutunya. Banyak siswa yang merasa kurang mampu dalam
mempelajari matematika karena dianggap sulit, menakutkan bahkan ada sebagian dari
mereka yang membenci sehingga matematika dianggap sebagai momok oleh mereka. Hal
ini menyebabkan siswa malas dan tidak banyak melakukan aktivitas dalam belajar
matematika. Kurangnya aktivitas dalam belajar maka akan sangat mempengaruhi
keberhasilan dan kreativitas belajar siswa.
Ketakutan yang muncul dari diri siswa tidak hanya disebabkan oleh siswa itu sendiri,
tetapi juga didukung oleh ketidakmampuan guru menciptakan situasi yang dapat membawa
siswa tertarik terhadap matematika. Proses belajar mengajar matematika yang baik adalah
guru harus mampu menerapkan suasana yang dapat membuat murid antusias terhadap
persoalan yang ada sehingga siswa mampu mencoba memecahkan persoalannya. Guru
perlu membantu mengaktifkan murid untuk berpikir. Dalam pengajaran matematika
diharapkan siswa benar-benar aktif. Dengan belajar aktif diharapkan memiliki dampak
positif pada siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan dalam benak siswa.
Walaupun siswa termasuk dalam kategori mempunyai kemampuan yang pandai, namun
apabila aktivitas dalam belajarnya rendah maka prestasi belajar metematika siswa tersebut
tidak akan sebagus siswa yang lebih dalam belajarnya (Noviana, 2005: 5).

7
BAB III

HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS

A. Hasil Penelitian
Kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dengan melakukan survei dan terjun
langsung dalam ranah sekolah dengan melakukan sosialisasi serta membantu dalam
kegiatan belajar mengajar.
Kualitas pendidikan di Desa Rancateureup ini terbilang rendah, karena tidak
tersedianya SLTP dan SLTA. Begitupun menurut penelitian yang telah dilakukan masih
banyak siswa-siswi terutama anak-anak yang berumur 10 tahun kebawah yang kebanyakan
belum bisa membaca, menulis dan berhitung sehingga guru-guru mengalami kesulitan saat
mengajar, menurut wali kelas di sekolah, banyak anak-anaknya yang tidak dapat
bimbingan saat mereka di rumah serta tidak ada ketegasan dari orangtua di rumahnya
untuk mengajarkan anak dan kebanyakan orangtuanya yang sibuk dengan pekerjaan
sehingga anak-anaknya kurang di perhatikan, padahal minat semangat belajar mandiri
membaca dan menulis mereka sangatlah tinggi namun tidak adanya minat terhadap
matematika dan kurangnnya bimbingan dari orang tua dirumah dan tidak adanya inisiatif
warga untuk mengadakan kursus/les tambahan di Desa Rancateureup, dan mengakibatkan
semangat belajar mereka yang perlahan menurun karna tidak dapat memecahkan soal
matematika dengan cara yang benar.
Melihat kondisi itu kami mahasiswa K2N mengadakan kegiatan bimbingan
belajardalam arti lain les tambahan yang befokus pada siswa-siswi SD rancateureup 01
yang juga penduduk sekitar Kp.Badur dengan menekankan pelatihan membaca, menulis
dan khususnya berhitung, yang bertujuan untuk mengasah kemampuan anak-anak Desa
Rancateurep agar menguasai pelajaran dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung.
Tujuan utama layanan bimbingan belajar ini supaya siswa menyadari akan pentingnya
belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka dalam bidang atau mata
pelajaran yang disukai terutama matematika. Proses layanan ini dilakukan bertahap untuk
membekali siswa dalam belajar dan siswa dapat mengembangkan motivasi belajarnya
sendiri. Selain itu kami mahasiswa K2N mengadakan kegiatan sosialisasi yang dimana kita
membantu guru-guru dalam kegiatan mengajar yang telah diperbolehkan mengajar dan
memberi bimbingan dalam mata pelajaran kelas II dan III di SD Rancateureup 01. Seperti

8
contoh saat kegiatan pembelajaran Matematika kelas II dan III, mahasiswa K2N
menerapkan metode pembelajaran modern yaitu LG (Learning and Games). Learning yaitu
pembelajaran dan games yaitu permainan. Permainan yang dimaksud disini bukan
permainan yang bersifat outdoor saja, dapat di modifikasi untuk permainan-permainan
indoor, akan tetapi definisi games disini bukan hanya permainan saja melainkan dalam
bentuk TPR (Totally Physical Response) seperti bernyanyi dan gerakan-gerakan fisik.

9
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Deskripsi penelitian MeningkatkanMinatanak terhadap Matematika


1. Pengertian Minat Belajar Matematika
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Peserta didik yang berminat
terhadap Matematika akan mempelajari Matematika dengan sungguh-sungguh seperti
rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran Matematika, bahkan dapat
menemukan kesulitan–kesulitan dalam belajar menyelesaikan soal-soal latihan karena
adanya daya tarik yang diperoleh dengan mempelajari Matematika.
Menurut Hasnawiyah (1994) minat berhubungan erat dengan motivasi. Motivasi
muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah bila minat
merupakan alat motivasi. Proses belajar akan berjalan lancar bila disertai minat.
Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat peserta didik agar pelajaran yang
diberikan mudah peserta didik mengerti.Sedangkan Menurut Gie (1998: 33) minat
berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari
pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar Matematika adalah keterlibatan
sepenuhnya seorang peserta didik dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh
perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pelajaran
Matematika yang dituntutnya di sekolah.
Ketertarikan itu muncul mungkin karena sifat objek yang membuat menarik atau
karena ada perasaan senang terhadap objek atau pelajaran tersebut. Peserta didik
yang memiliki ketertarikan pada materi pelajaran matematika akan berusaha untuk
mencari tantangan pada isi pelajaran yang dikaji khususnya mata matematika,
mencari contoh sesuai dengan keadaan sekarang yang berkaitan dengan mata pelajaran
matematika dan secara terus menerus akan membahas materi pelajaran itu (Winkel,1996).
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan minat belajar Matematika
adalah tumbuhnya rasa ketertarikan peserta didik terhadap pelajaran Matematika dalam
upaya memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman materi pelajaran yang
disampaikan guru.

10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Matematika
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu
dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat
baru.
Menurut Slameto (2003) minat merupakan salah satu aspek psikologis dipengaruhi
oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).
Dilihat dari dalam diri peserta didik, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan,
kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya
tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar
tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan
persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya.
Minat berkaitan dengan nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu, merenungkan nilai-nilai
dalam aktivitas belajar sangat berguna untuk membangkitkan minat. Misalnya belajar agar
lulus ujian, menjadi juara, ahli dalam salah satu ilmu, memenuhi rasa ingin tahu,
mendapatkan gelar atau memperoleh pekerjaan.
Menurut Syah (2010) bahwa rendahnya minat dipengaruhi faktor internal dan
eksternal. Faktor internal, psikologi individu seperti pemusatan perhatian, keingintahuan,
motivasi dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal seperti lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat.
Adapun penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi minat sebagai berikut:
1) Faktor yang berasal dari diri anak sebagai berikut:
a) Faktor psikologis, seperti cita-cita, anak yang memiliki cita-cita misalnya
ingin menjadi juara di sekolahnya, maka ia akan terdorong untuk melakukan
kegiatan belajar. Sebab untuk mencapai cita-citanya hanya melalui belajar.
b) Faktor Kebutuhan, yaitu adanya kebutuhan memunculkan keinginan untuk
melakukan apa yang diinginkan.
c) Keingintahuan, mengetahui pengetahuan yang dimilikinya berarti mengetahui
kemajuan atau kemunduran yang dialami. Hal ini bisa menjadi pendorong
untuk memenuhi keinginannya dan melakukan semaksimal mungkin. Oleh
karena itu penting sekali adanya evaluasi terhadap seluruh kegiatan anak
secara kontinyu yang hasilnya akan disampaikan. Namun demikian apabila
anak itu merasa puas atau enggan untuk lebih meningkatkan yang telah
diperoleh atau karena kegagalan yang dialami tidak menutup kemungkinan
pengetahuan yang ada pada dirinya mengalami kemunduran.
11
d) Motivasi, dengan memiliki motivasi belajar yang tinggi dapat mendorong
individu untuk aktif dapat kegiatan belajar agar memperoleh prestasi belajar
yang maksimal.
2) Faktor yang muncul di luar dirinya sebagai berikut:
a) Faktor keluarga, yaitu keluarga utamanya orangtua hendaknya bisa
membimbing belajar anak-anak, hubungan antar anggota keluarga, kondisi
ekonomi keluarga.
b) Faktor sekolah, yakni guru dalam menggunakan pendekatan, model dan
strategi pembelajaran, hubungan antar warga sekolah, kurikulum, disiplin
sekolah termasuk tersedianya sarana dan prasarana belajar di sekolah.
c) Faktor masyarakat, yakni masyarakat merupakan salah satu faktor penting
dalam mempengaruhi perkembangan anak termasuk menumbuh-kembangkan
minat belajar. Faktor-faktor di dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi
minat belajar di antaranya keberadaan kemajuan teknologi seperti HP,
internet, TV, faktor pergaulan, sosial media dan kebiasaan sosial masyarakat
di sekitar keluarga anak.
Berdasarkan uraian di atas maka faktor yang mempengaruhi minat adalah faktor
internal dan faktor eksternal dari individu. Faktor internal dalam individu berkaitan dengan
jasmaniah dan psikologis sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan yang dapat
mempengaruhi minat individu seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3. Upaya meningkatkan Minat Belajar Matematika
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah menggunakan minat-minat
peserta didik yang telah ada.
Tanner & Tanner (Slameto, 2003) menyarankan agar para pengajar untuk berusaha
membentuk minat-minat baru pada diri peserta didik. Ini dapat dicapai dengan jalan
memberikan informasi pada peserta didik mengenai hubungan bahan pengajaran yang lalu,
menguraikan kegunaannya bagi peserta didik di masa yang akan datang. Sedangkan
menurut Rooijakkers (Slameto, 2003) pengajar dapat memakai insentif dalam usaha
mencapai tujuan pembelajaran. Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk
seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak
dilakukannya dengan baik. Diharapkan pemberian insentif akan membangkitkan motivasi
peserta didik, dan mungkin minat terhadap bahan yang akan diajarkan akan muncul.

12
Lebih lanjut menurut Slameto (2003), untuk menumbuhkan minat belajar, maka
seorang guru harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis dan penyajiannya
lebih berserni.
2) Memberikan rangsangan kepada peserta didik agar menaruh perhatian yang tinggi
terhadap bidang studi yang sedang diajarkan.
3) Mengembangkan kebiasaan yang teratur.
4) Meningkatkan kondisi fisik peserta didik.
5) Memepertahankan cita-cita dan aspirasi peserta didik.
6) Menyediakan sarana penunjang yang memadai.
Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang mereka pelajari bukan
mengetahuinya, oleh karena itu para pendidik telah berjuang dengan segala cara dengan
mencoba untuk membuat apa yang dipelajari peserta didik di sekolah agar dapat
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan perkembangan filsafat konstruktivisme dalam pendidikan selama ini,
muncul pemikiran kritis merenovasi pembelajaran bagi peserta didik menuju pembelajaran
yang berkualitas, humanis, organis, dinamis, dan konstruktif. Salah satu pemikiran kritis
itu adalah pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan atau PAIKEM
(Depdiknas, 2009).
Pembelajaran aktif harus menumbuhkan suasana sedemikian rupa sehingga peserta
didik aktif bertanya jawab dan mengemukakan gagasan. Inovatif yaitu pembelajaran
merupakan proses pemaknaan atas realitas kehidupan yang dipelajari atau kegiatan belajar
yang memberi kesempatan kepada peserta didik menemukan sesuatu melalui aktivitas
belajar. Kreatif yaitu pembelajaran harus menumbuhkan pemikiran kritis tentang sesuatu
dengan cara baru dan menghasilkan solusi atas suatu problem. Efektif yaitu pembelajaran
yang berdaya dan berhasil guna bagi seluruh komponen pembelajaran. Sedangkan
menyenangkan adalah pembelajaran dengan suasana mengemberikan, belajar bukanlah
tekanan jiwa namun merupakan panggilan jiwa yang harus dijalaninya.
Minat belajar membentuk sikap akademik tertentu yang bersifat sangat pribadi pada
setiap peserta didik. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-
masing peserta didik. Pihak lainnya hanya memperkuat dan menumbuhkan minat atau
untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang (Loekmono, 1994).
Minat berkaitan dengan nilai-nilai tertentu.Oleh karena itu, merenungkan nilai-nilai
dalam aktivitas belajar sangat berguna untuk membangkitkan minat. Misalnya belajar agar
13
lulus ujian, menjadi juara, ahli dalam salah satu ilmu, memenuhi rasa ingin tahu
mendapatkan gelar atau memperoleh pekerjaan. Dengan demikian minat belajar tidak perlu
berangkat dari nilai atau motivasi yang muluk-muluk. Bila minat belajar didapatkan pada
gilirannya akan menumbuhkan konsentrasi atau kesungguhan dalam belajar (Sudarmono,
1994)
Lebih lanjut Sudarmono (1994) beberapa langkah untuk menimbulkan minat belajar
yaitu:
1) Mengarahkan perhatian pada tujuan yang hendak dicapai.
2) Mengenai unsur-unsur permainan dalam aktivitas belajar.
3) Merencanakan aktivitas belajar dan mengikuti rencana itu.
4) Pastikan tujuan belajar saat itu misalnya; menyelesaikan PR atau laporan.
5) Dapatkan kepuasan setelah menyelesaikan jadwal belajar.
6) Bersikaplah positif di dalam menghadapi kegiatan belajar.
7) Melatih kebebasan emosi selama belajar.
Sedangkan menurut Loekmono (1994), ada lima butir motif yang penting yang dapat
dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang peserta
didik yaitu:
1) Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata
pelajaran.
2) Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain
bidang studi.
3) Hasrat peserta didik untuk meningkatkan peserta didik dalam meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
4) Hasrat peserta didik untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.
5) Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus
tertentu.
Berdasarkan penjelasan oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa upaya
yang dapat dilakukan guru dalam menumbuhkan minat belajar matematika adalah dengan
melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreati, efektif dan menyenangkan
sehingga peserta didik tumbuh motivasi untuk belajar untuk memperoleh nilai yang lebih
baik.

14
B. Berdasarkan hasil wawancara ke salah satu anak yang mengikuti les tambahan
Menurut penelitian saya sebagian besar anak anak di Desa Rancateureup tidak
menyukai/menggemari matematika karena menurut mereka matematika adalah pelajaran
yang sulit dimengerti dan rumusnya yang sukar di mengerti, membosankan, tidak menarik
dll.
Hal ini di buktikan dalam penelitian yang saya teliti selama 1 bulan K2N kepada salah
satu siswi yang bernama Lisna, dia adalah salah satu anak yang kurang tertarik dalam
matematika, dan berpendapat bahwa matematika adalalah pelajaran yang susah dan tidak
disukai banyak orang.
Padahal yang mana pelajaran matematika adalah salah satu bidang studi yang
menduduki peranan penting dalam pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika
diberikan kepada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan
Tinggi. Matematika seringkali menjadi mata pelajaran yang ditakuti siswa. Banyaknya
materi dan kerumitan materi menjadi alasan yang sering diberikan apabila tidak dapat
mengerjakan soal matematika. Di sisi lain, terdapat alasan yang lebih kuat yang
membuat siswa menjadi sulit memahami materi matematika, yaitu paradigma yang
terlanjur melekat pada siswa bahwa matematika itu sulit.
Anak-anak suka mengikuti les tambahan baik itu disekolah dan diposko K2N, karena
guru pengajarnya seperti kakak mereka yang bertindak sebagai pendamping belajar. Anak-
Anak tidak hanya belajar baca, tulis dan matematika saja tetapi juga belajar mengaji.
Kadang anak penuh percaya diri karena PR dibantu sehingga dapat membantu teman yang
kesulitan jika belum mengerjakan PR.

15
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penjelasan diatas dapat saya simpulkan. Bahwa minat anakterhadap
matematika di Desa Rancateureup sangatlah rendah sehingga masih banyak anak-anak
yang kurang dalam berhitung.Apalagi di kalangan sekolah dasar, Dan kurang juga
kesadaran orang tua mengajarkan cara berhitung kebawah dengan benar. Sedangkan minat
belajar mereka sangatlah tinggi namun memang pada dasarnya tidak ada pembimbing
untuk bimbingan belajar tambahan.
Anak-anak yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis yang tinggi akan
memperoleh pengetahuan dan wawasan yang luas. Karena dengan membaca, seseorang
dapat memperoleh informasi. Membaca juga menjadi kunci keberhasilan belajar peserta
didik di sekolah. Kemampuan membaca dan minat membaca yang tinggi adalah modal
dasar untuk keberhasilan anak dalam berbagai mata pelajaran. Dengan belajar berhitung
anak tidak hanya belajar tentang angka saja, melainkan berbagai kemampuan lainnya.
Manfaat belajar berhitung untuk anak sangat beragam, memecahkan masalah, mengukur,
mengestimasi, mengurutkan, dan mengenali suatu pola.

B. Saran
1. Bagi Tenaga Pendidik
a. Matematika hendaknya disampaikan dengan cara yang menarik dan
menyenangkan.
b. Hendaknya menggunakan media yang kreatif dalam pembelajaran
c. Bimbingan belajar itu sangat penitng untuk meningkatkan minat belajar siswa.
2. Bagi Sekolah
a. Hendaknya sekolah menyediakan dan prasarana yang memadai untuk
mendukung kegiatan pembelajaran.
b. Hendaknya sekolah menyelenggarakan program bimbingan belajar (les
tambahan) untuk semua siswa.

16
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan.

17
18
19
DAFTAR PUSTAKA

Buku panduan KKN 2020


Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: Rajawali Pers,2014)
Mahendra, V. (2008, Juli 15).Matematika di sekitar kita. Dipetik Oktober 10, 2015, dari
Vedcamahendra’s Weblog:https://vedcamahendra.wordpress.com/2008/07/15/matematika-
di-sekitar-kita/
Erly, R. (2013, Januari 4).Aplikasi Matematika Dalam Kehidupan Sehari-Hari.Dipetik
Oktober 10, 2015, dari Manfaat Matematika Dalam
KehidupanSehari-Hari:http://erlyrianda.blogspot.co.id/2013/01/aplikasi-matematika-
dalam-kehidupan.html
15 Tips Mengajarkan Matematika pada Anak. (t.thn.). Dipetik Oktober 10,
2015,daritonfeb: http://www.tonfeb.com/2014/02/15-tips-mengajarkan-matematika-pada-
anak.html?m=
Erly, R. (2013, Januari 4).Peran, Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik MatematikaSekolah.
Dipetik Oktober 10, 2015, dari Manfaat Matematika DalamKehidupan Sehari-
Hari: http://erlyrianda.blogspot.co.id/
Rivda Yetti, “Pengaruh Keterlibatan Orang Tua TerhadapMinat Membaca Anak Ditinjau
Dari Pendekatan Stres Lingkungan”,Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, (Vol IX Nomor 1,
April 2009)
Ibnu Ahmad Shaleh, Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Hidakarya Agung,
1999)

20

Anda mungkin juga menyukai