Anda di halaman 1dari 26

Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) T.

A 2022/2023
STAIN Mandailing Natal
di Desa Pagaran Tonga Kecamatan Padang Bolak
Kabupaten Padang Lawas Utara

Oleh:
Rezky Syahreni
Nim 20030028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MANDAILING NATAL
TAHUN 2023
Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) T.A. 2022/2023
STAIN Mandailing Natal
di Desa Pagaran Tonga Kecamatan Padang Bolak
Kabupaten Padang Lawas Utara

Oleh:
Rezky Syahreni
Nim 20030028

Diperiksa Oleh Diketahui


Dosen Pembimbing Kepala Desa Pagaran
Tonga

Satria Darma, M.E Riskal Mupti Harahap

Diketahui oleh
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STAIN Mandailing Natal

Suryadi Nasution, M. Pd

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan begitu banyak rahmat-Nya kepada kita diantaranya nikmat kesehatan
dan kesempatan sehingga kita masih dapat melakukan segala aktivitas seperti
biasanya. Shalawat bertangkaikan salam tak bosan-bosannya kita hadiahkan ke
ruh junjungan kita nabi besar Muhammad Saw dimana syafaat beliaulah yang kita
harapkan nanti.
Saya sebagai penulis sangat bersyukur dapat menyelesaikan program KKN
(Kuliah Kerja Nyata) sebagai salah satu tanggungjawab pemenuhan SKS (Satuan
Kredit Semester) didalam perkuliahan, dengan selesainya kegiatan KKN selama
kurang lebih dua bulan saya dapat memaparkan beberapa kegiatan dan program
yang dilakukan di Desa Pagaran Tonga Kecamatan Padang Bolak Kabupaten
Padang Lawas Utara. Dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata begitu banyak
sekali pembelajaran yang didadapatkan dari setiap perbedaan dan keadaan yang
ada dilingkungan yang berbeda, kemampuan beradaptasi menjadi penentu
kenyamanan saat melaksanakan program-program selama KKN.
Semoga dengan selesainya laporan ini kita dapat menjadikannya sebagai
pembelajaran dan penambah wawasan bagi setiap pembacanya. Dalam penulisan
laporan ini penulis memberikan dokumentasi dari setiap program yang dilakukan
sebagai alat untuk memperkuat argumentasi yang diberikan. Penulis juga
mengusahakan agar laporan dapat disajikan dengan sebaik mungkin, namun
mungkin saja terjadi kesalahan didalam penulisan laporan ini. Oleh sebab itu,
penulis selalu mengharapkan kritik dan saran agar untuk kedepannya penulis
dapat selalu memperbaiki kualitas dan kuantitas tulisannya. Semoga kita semua
selalu dalam lindungan yang kuasa. Aamiin…
Pagaran Tonga, 20 Agustus 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................... 2
KATA PENGANTAR............................................................................ 3
DAFTAR ISI.......................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 5
A. Latar Belakang............................................................................ 5
B. Metode Kerja............................................................................... 6
BAB II GAMBARAN UMUM DESA.................................................. 8
PROFIL DESA.................................................................................. 8
A. Letak Geografis........................................................................... 8
B. Struktur Pemerintahan ................................................................ 8
C. Jumlah Penduduk........................................................................ 10
D. Kondisi Pendidikan..................................................................... 10
E. Kondisi Ekonomi......................................................................... 10
F. Agama Penduduk........................................................................ 11
POTENSI DAN PROBLEM DESA................................................ 11
RENCANA PROGRAM KERJA.................................................... 12
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA............................... 14
A. Mengajar Di Sekolah .................................................................. 15
B. Minggu Sehat ............................................................................. 18
C. Jum’at Bersih .............................................................................. 20
D. Ruang Kreativitas........................................................................ 23
PENUTUP.............................................................................................. 25

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri MandailingNatal Kuliah Kerja
Nyata (KKN) adalah sebagai salah satu media bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata
pengabdian kepada masyarakat. KKN (kuliah kerja nyata) juga merupakan
bentuk konkrit dari pengalaman yang mencakup pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Dengan adanya KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis dengan
bentuk pengabdian dan pendampingan langsung kepada
masyarakat,disamping penelitian yang dilakukan sebagai usaha
pengembangan ilmu yang didapat sebelumnya. Selain itu, KKN (kuliah kerja
nyata) juga memiliki keterampilan dalam mengatasi dan menyelesaikan
masalah-masalah yang ada didalam masyarakat desa tersebut.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan suatu program yang dilakukan
didalam perkuliahan sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi SKS
(Satuan Kredit Semester) perkuliahan dan dapat melanjutkan pengerjaan
tugas akhir Skripsi. Dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata pastinya harus
memiliki program-program yang dilakukan kurang lebih dalam jangka waktu
dua bulan. Setiap program terlaksana dengan baik apabila kegiatan
didalamnya berjalan dengan baik pula.
KKN dilakukan secara berkelompok yang dimana penulis merupakan
bagian dari kelompok 41 yang ditempatkan disebuah desa yang bernama
Pagaran Tonga Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara.
Setiap kelompok terbagi menjadi sembilan orang yang terdiri dari tiga orang
laki-laki dan enam orang perempuan. Masing-masing anggota kelompok
terdiri dari berbagai jurusan yang ada di STAIN Mandailing Natal.

5
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat KKN sangatlah
beragam, namun mengikuti setiap kegiatan rutin masyarakat menjadi suatu
kewajiban bagi setiap peserta KKN. Seperti pengajian yang dilakukan oleh
kaum ibu-ibu, dan juga NNB (Naposo Nauli Bulung) yang diadakan setiap
satu minggu sekali. Beradaptasi pada masyarakat dapat mempermudah dalam
menentukan program yang tepat untuk dilakukan dalam masyarakat.
Setiap program yang dilakukan berdasar pada kebutuhan masyarakat
dan juga kesediaan dari masyarakat untuk dapat menjalankannya dengan baik
agar program tersebut dapat sukses dengan maksimal. Yang menjadi fokus
pada setiap kegiatan adalah membangun pola pikir atau menciptakan
kesadaran dan kepekaan masyarakat akan kondisi dan situsi yang terjadi
didaerah mereka sendiri. Mencari permasalahan bersama dan juga jalan
keluar bersama, menyatukan beberapa pemikiran menjadikan perjalanan
setiap program lebih mudah dilaksanakan.
Sebagai seorang mahasiswa yang dianggap sebagai orang yang tahu
segala hal dan segala bidang maka mahasiswa harus dapat menunjukkan
konstribusinya pada masyarakat. Berbaur dengan masyarakat, menjalankan
program yang dibuat dengan baik adalah salah satu konstribusi yang akan
terlihat baik oleh masyarakat. Kita sebagai mahasiswa tidak boleh berlagak
seperti seorang guru dalam menghadapi masyarakat, namun akan lebih baik
apabila berdampingan langsung dengan masyarakat, saling tukar pemikiran
dan berdiskusi ringan dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan
keadaan masyarakat itu sendiri.
B. Metode Kerja
Metode kerja yang penulis lakukan adalah dengan cara observasi
terlebih dahulu. Observasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik apabila
telah terbangun hubungan yang baik antara penulis dengan masyarakat.
Setelah adanya hubungan yang baik maka akan lebih memudahkan penulis
untuk dapat melakukan wawancara pada masyarakat yang berada di Desa
Pagaran Tonga Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara.

6
Keadaan masyarakat yang berbeda-bedalah yang menciptakan situasi
yang ada pada masyarakat itu sendiri. Mulai dari perbedaan kondisi ekonomi,
kondisi pendidikan, perbedaan suku dan ras, kondisi budaya, dan juga
perbedaan pola pikir yang menjadi unsur utama terjadinya konflik dalam
masyarakat. Dengan metode observasi dan juga wawancara penulis merasa
metode kerja ini masih kurang efektif sehingga penulis memutuskan untuk
melakukan diskusi ringan dengan masyarakat untuk dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada dengan metode PAR (Participation Action
Reasearch).
Melibatkan masyarakat sebagai tim kerja merupakan hal yang
dilakukan dalam penelitian berbasis Participation Action Reasearch.
Mendiskusikan segala permasalahan secara bersama begitu juga dengan jalan
keluarnya menjadikan setiap step dan Langkah lebih mudah untuk diterima
bersama. Wawancara yang dilakukan pada kegiatan KKN ini dilakukan pada
berbagai kalangan mulai dari apparat desa, pemerintahan, kalangan
masyarakat baik dari ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak dan juga para pemuda
desa Pagaran Tonga. Untuk dapat mengetahui keberlangsungan setiap
kegiatan dan pemecahan masalah tersebut maka mari sama-sama menyimak
tulisan berikut.

Gambar 1.1 Kelompok 41 KKN STAIN MADINA

7
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA

PROFIL DESA
A. Letak Geografis
Pagaran Tonga merupakan suatu desa yang berada di kecamatan padang
bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara. Yang
berjarak kurang lebih 3 km dari masjid raya Gunung Tua. Adapun batas-
batasnya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan desa Pagaran Sikkam
Sebelah Timur :Berbatasan dengan desa Purba Sinomba
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan desa Sungai Durian
Sebelah Barat :Berbatasan dengan desa Sibagasi

Gambar 1.2 Kantor Desa Pagaran Tonga


B. Struktur Pemerintahan
Kepemerintahan di Desa Pagaran Tonga tersusun dengan sistematis
dan baik sehingga pemerintahannya dapat berjalan dengan baik dan setiap
aparat desa dapat menjalankan tugasnya masing-masing dengan maksimal.

8
Adapun struktur pemerintahan yang terdapat di desa Pagaran Tonga sebagai
berikut:
1. Kepala Desa : Riskal Lupti Harahap
2. Sekretaris Desa : Ali Hasan Harahap
3. Kasi Pemerintahan : Rizky One Harahap
4. Bendahara : Gembira Harahap
5. Kasi Kesejahteraan : Luat Harahap
6. Kaur TU Umum : Monang Halomoan Harahap
7. BPD : Syamsul Bahri Harahap
8. LPMD : Ali Raja Harahap
9. Alim Ulama : Himan Hakim Harahap
10. Ketua NNB : Asmar Halomoan Rambe
Secara umum ada beberapa kelembagaan yang terdapat di desa
Pagaran Tonga yang dapat di klarifikasikan kedalam dua kelompok, antara
lain:
1. Kelembagaan Pemerintahan Desa yang menjalankan kegiatan pelayanan
umum kemasyarakatan yang dibentuk berdasarkan struktur dan
kewenangan pemerintahan desa sebagai bagian dari struktur pemerintah
terendah.
2. Kelembagaan Sosial Kemasyarakatan merupakan suatu wujud ekspresi
hak masyarakat untuk bermusyawarah dan berkumpul. Hal ini biasanya
lahir dari inisiatif masyarakat berdasar pada tujuan yang telah disepakati
bersama.
Berbagai bentuk kelembagaan yang lain dari pemerintahan desa yang
berada di desa Pagaran Tonga, antara lain:
1. Pemerintahan Desa Pagaran Tonga
2. Badan Permusyawaratan Desa Pagaran Tonga (BPD)
3. Lembaga Kemasyarakatan Desa (Tokoh Adat, Alim Ulama, dan Sekolah)
Sedangkan, untuk jenis kelembagaan sosial kemasyarakatan yang
terdapat di desa Pagaran Tonga antara lain:
1. Magrib Mengaji

9
2. Masjid
3. Organisasi Pengajian Ibu-Ibu
4. SD (Sekolah Dasar)
5. NNB (Naposo Nauli Bulung)
C. Jumlah Penduduk
Penduduk di desa Pagaran Tonga Kecamatan Padang Bolak
Kabupaten Padang Lawas Utara 100% beragama Islam dan bersuku Batak
Mandailing. Dimana adapun marga mayoritas adalah marga Harahap,
kemudian disusul oleh marga Siregar. Jumlah masyarakat yang ada di desa
Pagaran Tonga sebayak 166 KK (Kartu Keluarga) dan 906 jiwa. Adapun
marga-marga masyarakat yang terdapat di desa Pagaran Tonga yaitu Harahap,
Siregar, Hasibuan, Nasution, Daulay, dan Rambe.
D. Kondisi Pendidikan
Kondisi pendidikan yang terdapat di desa Pagaran Tonga rata-rata
penduduknya menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas
(SMA). Namun, banyak juga yang melanjutkan hingga ke jenjang perguruan
tinggi. Jika dipersentasekan tingkat pendidikan yang ada didesa Pagaran
Tonga sekitar 40% Penduduknya menempuh pendidikan sampai SMA, 30%
hingga perguruan tinggi dan 30% Lagi adalah orang-orang tua yang hanya
sampai SD, SMP bahkan ada beberapa yang tidak sekolah. Walaupun dengan
latar belakang orang tua yang berpendidikan rendah setiap tahunnya selalu
terjadi peningkatan pada kondisi pendidikan didalam masyarakat desa
Pagaran Tonga.
Di desa Pagaran Tonga terdapat satu Sekolah Dasar Negeri yaitu SDN
100910 Gunung Tua. Seluruh peserta didik sekolah dasar ini berjumlah 158
orang siswa yang mana laki-laki sebanyak 84 orang dan perempuan
berjumlah 74 orang. Dengan siswa yang berjumlah demikian terdapat 13
orang tenaga yang bekerja diinstansi pendidikan ini.

10
E. Kondisi Ekonomi
Adapun mata pencarian di desa Pagaran Tonga rata-rata penduduknya
mempunyai mata pencarian sebagai seorang petani, adapun berbagai jenis
mata pencarian sebagian penduduk desa Pagaran Tonga, antara lain:
1. Petani 180 orang
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 7 orang
3. Wiraswasta 3
4. Pedagang sebanyak 17 orang
5. Bidan sebanyak 3 orang
6. Tukang 9
7. Ibu rumah tangga sebanyak 25 orang
F. Agama Penduduk
Penduduk desa Pagaran Tonga 100% adalah penduduk yang menganut
agama Islam, des aini memiliki sarana ibadah yaitu Masjid.

POTENSI DAN PROBLEM DESA


Keadaan ekonomi di desa Pagaran Tonga rata-rata adalah kalangan
menengah kebawah yang hampir 90% penduduknya adalah masyarakat asli dari
desa Pagaran Tonga itu sendiri sehingga yang menjadi suku terbesarnya adalah
Batak Mandailing. Dengan bermata pencarian mayoritas petani menjadikan
masyarakat menghabiskan banyak waktunya dikebun atau disawah. Dari hal
tersebut memberikan beberapa efek positif dan negatif. Efek positif kali ini tidak
akan menjadi pembahasan lagi karena hampir semua orang dapat menerimanya.
Namun, yang akan menjadi pembahasan adalah efek negatif dari pekerjaan
sebagai seorang petani yang hampir satu harian berada dikebun atau disawah,
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Keluarga menjadi kurang quality time
2. Anak-anak terabaikan, kurang perhatian dan kasih sayang
3. Keadaan rumah yang kurang terawat
4. Kurangnya sosialisasi bermasyarakat
5. Kesempatan untuk mengembangkan diri jadi lebih minim.

11
Itulah beberapa hal yang menjadi permasalahan dari efek pekerjaan yang
dilakukan mayoritas penduduk di desa Pagaran Tonga. Keadaan sosial di desa
Pagaran Tonga cukup terjaga namun kurang tentram karena adanya suatu
permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat yang disebabkan oleh pengaruh
politik sehingga merembet kemana-mana, hal ini menyebabkan keadaan di desa
tersebut tidak dapat mencapai ketentraman dan kedamaian hingga 100% yang
menjadi sasaran dari kericuhan ini adalah kaum muda yaitu para pemuda desa
Pagaran Tonga.
Walaupun keadaan sosial masyarakat ikut terpengaruh karena adanya
konflik dalam bidang politik, keagamaan didalam masyarakat Pagaran Tonga tetap
terjaga dengan baik. Masyarakat tidak menyangkut pautkan permasalahan ataupun
konflik yang ada dengan keagamaan mereka. Masyarakat tetap menjaga dan
saling menghargai dalam urusan keagamaan. Namun dengan adanya konflik yang
terbilang cukup besar dimasyarakat ini maka itu juga dapat dijadikan pertanda
bahwa pemahaman masyarakat akan ilmu agama juga masih kurang kuat sehingga
ini terus terjadi walaupun sumber masalah telah lama terjadi. Dengan adanya
problem tersebut banyak sekali potensi negatif yang dapat terjadi dikalangan
masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintahan dan juga para aparatnya harus bekerja
lebih keras lagi untuk kedepannya.

RENCANA PROGRAM KERJA


Adapun yang menjadi program utama dari kelompok KKN 41 STAIN
Mandailing Natal di desa Pagaran Tonga ialah menciptakan masyarakat yang
berpikiran luas dan terbuka. Hal ini di rasa sangat cocok untuk dilakukan karena
dari cara berpikirlah semua yang dilakukan dapat terukur kemaksimalannya. Oleh
sebab itu, yang menjadi program turunan dari program utama ini antara lain
sebagai berikut:
1. Minggu Sehat
2. Mengajar di Sekolah
3. Mengajar Mengaji
4. Jum’at bersih

12
5. Berkebun
6. Beternak
7. Pelatihan Defile
8. Ruang Kreativitas
9. Pembuatan Nama Gang
10. Pembuatan Poda Na Lima
11. Mengikuti Segala Kegiatan Masyarakat
Itulah berbagai program yang dijalankan selama keberlangsungan KKN
kurang lebih dalam jangka waktu 2 bulan. Program yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik. Namun, yang memaksimalkan keberlangsungan program utama
adalah bagaimana cara tim dapat bersosialisasi untuk berbagi pikiran dan dapat
diterima oleh pemikiran masyarakat itulah cara yang paling efektif untuk
dilakukan pada kalangan masyarakat umum. Dapat diukur sekitar 85% program
yang dirancang berjalan dengan baik.

13
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Sebelum menentukan program kerja yang akan dilakukan terlebih dahulu


kita harus mengobservasi hal-hal yang dibutuhkan didalam masyarakat. Pada
tanggal 4 Juli 2023 seluruh peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) STAIN
Mandailing Natal dilepaskan untuk menuju kedaerah yang telah ditentukan yang
mana seluruhnya tersebar di Kabupaten Padang Lawas Utara. Sesampainya
dilokasi yang kebetulan penulis merupakan anggota kelompok 41 KKN STAIN
MADINA yang ditempatkan pada desa Pagaran Tonga Kecamatan Padang Bolak
Kabupaten Padang Lawas Utara, dimana sampai pada lokasi sekitaran jam 15.00
WIB dan langsung disambut oleh seluruh aparat desa Pagaran Tonga beserta
tokoh adat, tokoh agama, dan beberapa masyarakat. Kelompok 41 STAIN
MADINA beserta DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) disambut hangat
dikediaman Kepala Desa Pagaran Tonga.
Setelah ditentukan lokasi posko KKN pada hari kedatangan. Keesokan
harinya tim KKN langsung bertemu ramah dengan NNB (Naposo Nauli Bulung)
yang ada didesa tersebut. Kemudian pada hari ketiga seluruh peserta KKN 41
STAIN MADINA diperkenalkan pada masyarakat diacara penyambutan yang
diadakan oleh pemerintahan desa. Setelah saling mengenal semuanya menjadi
lebih mudah dalam berkomunikasi. Satu minggu pertama berada dilokasi KKN
semuanya masih biasa saja karena pada minggu pertama ini masih berada pada
fase pengenalan dan beradaptasi antara masyarakat dengan anggota KKN 41 di
desa Pagaran Tonga. Setelah minggu kedua sampai dengan selesai barulah
program-program mulai dijalankan.

Gambar 1.3 Penyambutan Peserta KKN STAIN MADINA

14
Adapun program yang dijalankan adalah turunan dari program utama
yaitu menciptakan masyarakat yang berpikiran luas dan terbuka, sebagai berikut:

A. Mengajar di Sekolah
1. Latar Belakang
Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu interaksi
antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan. Dengan definisi
di atas dapat dipahami bahwa terjadinya perilaku belajar pada pihak siswa
dan perilaku mengajar pada pihak guru tidak berlangsung dari satu arah
melainkan terjadi secara timbal balik, dengan kedua belah pihak berperan
dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja dan dengan
menggunakan cara dan kerangka berpikir yang seharusnya dipahami dan
disepakati bersama. Tujuan interaksi belajar pada pihak siswa dan
mengajar pada pihak guru merupakan titik temu dan bersifat mengikat,
serta mengarahkan aktivitas kedua belah pihak.
Dalam hal membimbing siswa belajar, guru harus mengupayakan
agar hasil belajar yang diperoleh efektif dan efisien. Penguasaan azas-azas
didaktik yang merupakan patokan umum dalam mengajar merupakan
suatu kewajiban bagi guru. Tapi keberhasilan belajar mengajar tidak hanya
ditentukan oleh itu saja, artinya azas-azas didaktik itu tidak selamanya
menambah keberhasilan suatu pengajaran tanpa didukung oleh faktor-
faktor yang lainnya pribadi guru itu sendiri, pribadi murid, dan lingkungan
sekolah.
Pada program ini sebenarnya yang menjadi tujuan mengajar adalah
seluruh tingkatan sekolah, namun karena sekolah yang terdapat di desa
Pagaran Tonga ini hanya ada sekolah dasar yaitu SDN 100910 Gunung
Tua maka sekolah inilah yang menjadi objek dari program yang didirikan
ini. Akan tetapi, penulis yang dari prodi PIAUD (Pendidikan Islam Anak
Usia Dini) dapat melaksanakan program mengajar di TK dengan bantuan
dari bagian pemerintahan NNB (Naposo Nauli Bulung) .

15
Berikut ini data singkat dari penghuni SDN 100910Gunung Tua
dan Juga anak didik dari TK Desa Sosopan :
1. Tenaga Pekerja 13 Orang dari SDN 100910 Gunung Tua
2. Siswa SDN 100910 Gunung Tua sebanyak 158 orang, 84 orang laki-laki
dan 74 orang perempuan.
3. Guru dari TK Desa Sosopan hanya berjumlah 2 orang
4. Dengan siswa 15 anak laki-laki dan 17 anak perempuan TK Desa
Sosopan
2. Tahap perencanaan .
Di dalam tahap perencanaan, pada tanggal 10 Juli 2023 tim KKN
meminta izin terlebih dahulu kepada pimpinan SDN 100910 Gunung Tua
lalu kemudian mulai masuk mengajar dengan bantuan sekretaris Naposo
Nauli Bulung. Namun karena dalam tiga desa hanya ada satu SD maka
pembagian hari atau jadwal mahasiswa KKN untuk masuk ke sekolah pun
terjadi. Hal itu disebabkan desa tetangga yaitu Pagaran Singkam yang
kebetulan di desa tersebut juga ada mahasiswa KKN sehingga pembagian
jadwal dirasa lebih efektif dilakukan. Dalam satu minggu kelompok KKN
41 STAIN MADINA kebagian jadwal masuk dua kali yaitu pada hari
selasa dan rabu.
Namun, karena di sini Penulis juga sudah melakukan konfirmasi
untuk mengajar di salah satu TK yaitu di TK Desa Sosopan. Sebelum
terjadi proses mengajar, anggota tim KKN membagi tugas dalam mengajar
ini. Anggota tim KKN yang beranggotakan 9 orang membagi tugas
mengajar di SDN 100910 Gunung Tua sebanyak 7 orang, kemudian yang
mengajar di TK Desa sosopan sebanyak 2 orang.
Sebelum masuk ke sekolah terlebih dahulu penulis dengan program
menerapkan berbagai Alat Permainan Edukatif untuk diterapkan pada saat
belajar mengajar. Dan juga penulis menyiapkan agenda belajar yang akan
disampaikan malam sebelum masuk mengajar, hal ini dilakukan agar
penguasaan materi dapat termaksimalkan. Sebelum berangkat mengajar
selain materi yang perlu dipersiapkan adalah alat tulis untuk mengajar.

16
3. Tahap pelaksanaan
Saat memasuki Kegiatan Belajar Mengajar mereka tim memandang
adanya kejenuhan didalamnya hal ini bukan karena kemampuan gurunya
tetapi ini disebabkan guru-guru yang terdapat di sekolah ini rata-rata telah
berumah tangga sehingga anak-anak yang kebanyakan menyukai kakak-
kakak tak jarang merasa jenuh. Ketika tim memasuki dan mendapat izin dari
pimpinan untuk mengajar disekolah tersebut, luar biasa sekali antusias anak
didik didalamnya sangatlah menakjubkan. Dengan hal tersebut menjadikan
semangat tim lebih menggelegar lagi. .
Penulis menerapkan berbagai permainan dan yang menjadi Alat
permainan edukatif atau yang sering disebut dengan istilah APE. Anak didik
dari TK Sangat bersemangat setelah adanya penerapan Alat Permainan
Edukatif ini pada saat proses belajar mengajar.
Setiap hari senin dan selasa penulis melakukan program mengajar di TK
Desa Sosopan. Pada hari rabu mengajar di SDN 100910 Gunung Tua..
Selama waktu KKN ada 4 minggu pertemuan yang dilakukan dengan anak
didik dan diikuti dengan penuh antusias oleh para peserta didik. Program
yang dijalankan sangat sesui dengan rancangan yang dipikirkan. Tidak ada
kendala yang terlalu berat, namun terkadang karena cuaca yang kurang
mendukung menyebabkan tim sedikit terlambat hal ini juga dikarenakan tidak
adanya kendaraan umum yang dapat mengangkut orang ketika cuaca tak
bersahabat.

17
Gambar 1.4 Mengajar di Sekolah

B. Minggu Sehat
1. Latar belakang
Program minggu sehat ini adalah sebuah program yang dianggap sangat
cocok pada masyarakat, dimana masyarakat di desa Pagaran Tonga
mayoritasnya bekerja sebagai petani yang hampir setiap hari-harinya berada
dikebun. Karena kesibukannya masyarakat sampai lupa mengenai pola hidup
sehat. Mengenai kebersihan secara menyeluruh sudah dikatakan lumayan
bersih namun yang menjadi masalah adalah tidak adanya pandangan lebih
akan kesehatan badan/jasmani sehingga dengan alasan inilah program
Minggu Sehat dirasa sangat cocok untuk kebutuhan masyarakat.
Sebagian orang beralasan karena mereka tidak punya banyak waktu
luang, malas, atau mungkin mereka tidak berolahraga karena tidak ada
seorang pun teman yang dapat menemaninya. Meskipun kita rajin
mengonsumsi makanan yang bergizi, tanpa dibarengi olahraga manfaat yang
didapatkan tentu saja tidak akan maksimal. Oleh karena itu, Tim KKN
dengan semangat untuk selalu mengajak ibu-ibu untuk melakukan program
kerja minggu sehat tersebut. Dengan melakukan olahraga minimal sekali
dalam satu minggu supaya tubuh tetap sehat, bugar, dan otot-otot tidak kaku.
Senam merupakan salah satu jenis olahraga yang mempunyai beragam variasi
dan manfaat, baik bagi fisik, maupun mental dan social.

18
2. Tahap Perencanaan.
Setelah menentukan program minggu sehat ini selanjutnya dilakukan
konfirmasi pada ketua PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) yang
kebetulan merupakan istri dari bapak kepala desa Pagaran Tonga. Kemudian
setelah mendapatkan persetujuan langkah selanjutnya adalah melakukan
pengumuman di masjid desa. Masjid desa pada masyarakat dijadikan sebagai
pusat penyebaran informasi. Dengan pengumuman tersebut dan juga ajakan
face to face hampir seluruh masyarakat mengetahui adanya program tersebut.
Pemilihan kata minggu itu karena hari yang digunakan adalah hari ahad
dan memang dalam satu pekan hanya ada satu kali pertemuan minggu sehat.
Hari minggu dirasa sangat cocok karena pada hari tersebut seluruh pegawai,
anak sekolah pada libur bertugas sehingga dengan demikian peserta yang
hadir akan lebih banyak.

3. Tahap pelaksanaan
Pada minggu pertama dilakukan tak disangka antusias masyarakat begitu
baik, yang hadir bukan hanya kaum ibu muda tetapi ada beberapa lansia yang
ikut meramaikan kegiatan ini. Untuk dapat memaksimalkan program
diperlukan pengeras suara dan juga lapangan yang bersih dan datar.
Keperluan untuk memenuhi keberlangsungan program dapat diadakan oleh
pihak desa, sehingga lebih memudahkan berlangsungnya program kerja.
Peserta yang hadir dalam minggu sehat tidak menentu terkadang sangat ramai
namun terkadang tidak terlalu.
Hal ini terjadi biasanya disebabkan cuaca yang kurang mendukung.
Program minggu sehat ini dilakukan sebanyak lima kali dan diikuti oleh
kurang lebih dari 15 orang disetiap minggunya dan yang dirasakan oleh
masyarakat pada minggu pertama mereka merasa badan bersakitan itu
dikarenakan belum terbiasa berolahraga. Kemudian pada minggu selanjutnya
dengan semangat ibu-ibu yang luar biasa mereka tetap mengikuti program

19
minggu sehat hingga akhirnya minggu sehat ini menjadi suatu hal yang
dinanti-nanti.
Program minggu sehat ini berjalan dengan lancar dan selalu dipenuhi
dengan semangat ibu-ibu yang luar biasa. Namun, yang menjadi kendala
adalah diharapkan semua kalangan akan menjadi peserta program minggu
sehat ternyata yang memiliki antusias tinggi adalah kaum ibu-ibu dan lansia
(Lanjut Usia) serta beberapa anak-anak. Sedangkan kaum muda yang
diharapkan lebih berenergik ternyata tidak menunjukkan antusias yang baik.
Hal ini terjadi karena beberapa faktor yang tidak tersebutkan. Namun,
walaupun demikian program ini dapat menjadi program yang selalu dinanti
oleh ibu-ibu dan bahkan mereka yang tergabung dalam program ini telah
jatuh cinta dan memutuskan untuk tetap melanjutkan program walaupun
anak-anak KKN telah kembali ke Perguruannya masing-masing.

Gambar 1.4 Minggu Sehat

C. Jum’at Bersih
1. Latar Belakang
Kebersihan lingkungan adalah kegiatan untuk menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit
seperti diare, demam berdarah dan lainnya. Kebersihan lingkungan
merupakan tanggung jawab setiap warga masyarakat tempat tinggalnya.
Lingkungan yang bersih mencerminkan kualitas hidup masyarakat dan
juga terjaganya kesehatan masing-masing individu.
Manusia berkembang dan mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam rangka menghadapi berbagai tantangan dalam

20
lingkungannya. Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan
bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus
ditanamkan sejak dini, mulai dari sekolah dasar pun sudah diajarkan
untuk selalu hidup bersih dan sehat.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan dan
perbaikan lingkungan adalah bahwa lingkungan tempat manusia hidup,
khususnya tempat manusia bekerja, bergerak, dan belajar harus memenuhi
syarat kesehatan. Artinya lingkungan tersebut tidak mudah menimbulkan
hal yang dapat membahayakan keselamatan. Pengaruh buruk dari
lingkungan sebenarnya dapat dicegah dengan mengembangkan kebiasaan
perilaku hidup sehat dan bersih serta menciptakan lingkungan yang baik.
Begitu pentingnya dalam menjaga kebersihan lingkungan di dalam
masyarakat tersebut. Oleh karena itu, tim KKN memilih untuk melakukan
kebersihan lingkungan di Desa Pagaran Tonga agar menjadi wilayah yang
sehat dan bersih.
2. Tahap perencanaan
Dikatakan jum’at bersih karena program ini dilakukan pada setiap hari
jum’at. Seperti nama program kerja ini jum’at bersih itu artinya setiap hari
jum’at diadakan kebersihan. Program ini dibentuk karena adanya rasa
kepedulian akan infrastuktur yang sedikit kurang diperhatikan. Kebersihan
masyarakatnya sendiri dapat dikatakan baik namun dikarenakan kurang
terorganisirnya petugas kebersihan, masjid di desa Pagaran Tonga dapat
dikatakan selalu rapi dan bersih dari sampah yang kasat mata namun tidak
dengan debunya.
Hal-hal kecil inilah yang menjadi perhatian sehingga diputuskan untuk
mengadakan program jum’at bersih. Program ini berjalan dengan baik dimana
diharapkan dengan adanya program ini dapat menjadikan masyarakat
termotivasi atau terinspirasi untuk lebih memperhatikan hal-hal tersebut.
Program kerja ini tidak memerlukan sosialisasi yang terlalu karena yang
bekerja didalamnya adalah anggota kelompok 41 KKN STAIN Mandailing
Natal dan diikuti oleh beberapa anggota NNB (Naposo Nauli Bulung).

21
3. Tahap pelaksanaan
Program jum’at bersih ini dilaksanakan setiap hari jumat mulai dari
pukul 09.00 – 16.00 WIB. Dalam melaksanakan kebersihan pastinya
dibutuhkan peralatan-peralatan untuk kebersihan seperti sapu, kain pel,
parang, dll. Maka untuk memenuhinya tim selalu bertukar pikiran dengan
ketua dan jajaran NNB (Naposo Nauli Bulung) serta Kasi Pemerintahan
sebagai seseorang yang memonitoring tim KKN selama kurang lebih dua
bulan. Dengan komunikasi yang baik segala keperluan akan peralatan dapat
diadakan tampa mengeluarkan anggaran. Program ini dilaksanakan sebanyak
6 kali disetiap hari jum’atnya. Pertama kali jum’at bersih dilaksanakan di
Masjid desa Pagaran Tonga, kemudian dilanjukan membersihkan kuburan,
tepian jalan, kantor desa, pekarangan rumad, dll.
Setiap anggota kelompok 41 KKN STAIN Mandailing Natal dapat
bekerja sama dengan baik dalam menjalankan misi mereka menyelesaikan
kebersihan setiap jum’atnya. Program jum’at bersih ini dilaksanakan mulai
dari pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai dengan waktu maksimal 11.20
WIB. Waktu jum’at bersih dibatasi karena pada hari jum’at ada kewajiban
ummat untuk melaksanakan sholat jum’at di masjid. Tidak ada hal-hal yang
membatasi gerak dari program ini. Terkadang anggota KKN sedikit merasa
kewalahan karena dikejar waktu dan juga jumla personal yang minim.
Jumlah personal minim dikarenakan kebanyakan anggota NNB (Naposo
Nauli Bulung) didesa Pagaran Tonga ini merupakan anak-anak SMA dan rata-
rata sudah pada bekerja sehingga waktu yang efektif untuk dapat bertemu
adalah pada sore ataupun malam hari. Keadaan inilah yang membuat tim
sedikit kewalahan menjalankan beberapa program karena kekuatannya
hampir 50% bertumpu pada tim KKN STAIN MADINA.
Program jum’at bersih ini sangat di apresiasi oleh masyarakat Desa
Pagaran Tonga dikarenakan pelaksanaan Program ini selalu di laksanakan

22
dengan sungguh-sungguh guna untuk menjaga kelestarian lingkungan dan
beberapa kebersihan di dalam masjid di desa tersebut.

Gambar 1.5 Jum’at Bersih

D. Ruang Kreativitas
1. Latar belakang
Ruang kreativitas merupakan ruang yang diberikan pada setiap anak-
anak yang ingin mengerjakan tugas sekolah seperti kesenian dan sebagainya.
pada program ini waktu yang digunakan tidak teratur semuanya tergantung
pada keberadaan anak-anak yang ingin belajar atau menyelesaikan tugasnya.
Program ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan anak-anak sekolah yang
mengalami kewalahan ataupun kebingungan untuk dapat meyelesaikan
tugasnya.
Ruang kreativitas ini ruang yang sangat terbuka dan bersifat santai tidak
seperti forum yang formal disekolah. Segala kebutuhan dan perlengkapan
yang dibutuhkan untuk mengerjakannya dilengkapi oleh anak-anak itu
sendiri. Sebagai mahasiswa dalam program ini hanya sebagai seorang
fasilitator saja. Saling berbagi pemikiran dan bertukar pengetahuan dengan
akan-anak didik tersebut adalah hal yang sangat dikedepankan.Membangun
ikatan yang baik dengan setiap aspek yang ada di desa merupakan suatu
kewajiban yang dapat memudahkan dalam melaksanakan segala program
yang ada. .
2. Tahap Perencanaan
Ruang kreativitas ini dilakukan di sekolah dasar guna untuk
meningkatkan kreativitas pada anak didik sekolah dasar. Sama seperti

23
halnya mengajar proses perencanaan ini terlebih dahulu anggota TIM
menyediakan bahan dan materi mengenai keterampilan.
Ruang kreativitas ini dilaksanakan pada jam kosong saat proses
belajar mengajar berlangsung.
3. Tahap pelaksanaan
Ruang kreativitas ini sangat banyak di ikuti oleh siswa dan siswi .
tidak hanya di sekolah akan tetapi juga anak anak masyarakat desa
Pagaran Tonga Juga sering mengunjungi posko KKN untuk belajar
mengenai seni keterampilan . dalam pelaksanaan ruang kreativitas ini kami
anggota KKN banyak membuat Keterampilan dari origami, kertas hvs,
pita, dan lain sebagainya . setelah kereampilan jadi, anggota KKN
menghias kelas dengan keterampilan yang sudah dibuat tersebut.
Ruang kreativitas ini berjalan dengan baik dan disambut baik juga
oleh kalangan anak-anak yang menjadi objek program ini. Adapun kendala
yang terjadi pada program ini mayoritasnya keperluan bahan yang minim,
disaat ingin memenuhinya bahan yang diinginkan tidak dijual di desa ini.
Mengharuskan kita harus keluar dulu mencari bahan-bahannya agar dapat
terpenuhi, itulah kendala yang dialami oleh anak-anak pada saat ingin
mengembangkan kreativitas diri mereka

Gambar 1.6 Ruang Kreativitas

24
PENUTUP
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan suatu kewajiban bagi mahasiswa
untuk mengikutinya sebagai salah satu syarat melanjutkan penelitian atau
menyusun skripsi. Pada saat KKN dilaksanakan ada beberapa program yang
dirancang didalamnya diantaranya sebagai berikut:
1. Minggu Sehat
2. Mengajar di Sekolah
3. Mengajar Mengaji
4. Jum’at Bersih
5. Berkebun
6. Beternak
7. Pelatihan Defile
8. Ruang Kreativitas
9. Pembuatan Nama Gang
10. Pembuatan Poda Na Lima
11. Mengikuti Segala Kegiatan Masyarakat
Itulah sebelas program yang dijalankan kelompok 41 di desa Pagaran
Tonga dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan. Semua program dijalankan
dengan semaksimal mungkin dan diterima baik oleh masyarakat desa Pagaran
Tonga. Kehidupan masyarakat yang ramah tamah membuat proses pendekatan
ataupun adaptasi lebih mudah untuk dilakukan. Demikianlah laporan yang dapat
penulis susun apabila ada kesalahan penggunaan bahasa dan tata letak penulisan,
penulis memohon maaf. Sekian dan terimakasih.

25
26

Anda mungkin juga menyukai