Anda di halaman 1dari 37

JENIS OLAHRAGA USIA SEKOLAH DASAR

Olahraga adalah salah satu aktivitas menyenangkan bagi anak dengan


segudang manfaat. Jangan sia-siakan kesempatan emas memperkenalkan dunia
olahraga sedini mungkin. Bukan hanya manfaat kesehatan, mengajarkan anak
olahraga sejak usia sekolah dasar (SD) akan memberikan keterampilan tambahan.
Lalu, permainan olahraga apa yang tepat untuk tumbuh kembang anak SD? Simak
ulasannya di sini.
A. Jenis olahraga untuk anak SD berdasarkan usia
Berdasarkan usia, ada berbagai permainan olahraga yang bisa dilakukan
untuk di masa perkembangan anak 6-9 tahun.
Jenis olahraga ini juga dapat membantu perkembangan fisik anak usia
sekolah di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Umur 0-5 Tahun
Anak umur 5 tahun bisa mulai mencoba olahraga tim, seperti sepak
bola atau basket, sesuai dengan usianya. Tapi jangan membuat olahraga
tersebut menjadi kompetisi, ya. Sebab untuk anak usia 5 tahun, olahraga
adalah kegiatan untuk bermain, bukan berkompetisi.
Sediakan alat dan tempat bermain sepak bola atau basket yang
sesuai dengan kemampuannya. Mums bisa mengajarkannya cara
memasukkan mencetak gol atau melompat sambil memasukkan bola ke
dalam ring.
Selain itu, berenang juga menjadi pilihan olahraga yang baik untuk
anak usia 5 tahun. Pada usia tersebut, kebanyakan anak-anak sangat suka
bermain air. Menurut para ahli, Mums sudah boleh memperkenalkan anak
dengan air sejak umur 6 bulan hingga 3 tahun.
Namun, Mums harus mengajarkannya dari hal-hal yang sangat
dasar terlebih dahulu. Mulailah membiasakan anak dengan berendam di
dalam kolam dan bath up sebelum memperkenalkannya berenang di kolam
renang. Tapi harus diingat, selama anak bermain air, ia harus di bawah
pengawasan orang dewasa. Dokter juga mengatakan bahwa anak-anak
sudah bisa belajar mengontrol napas dan mengapung di usia 4–5 tahun.
2. Olahraga untuk anak SD usia 6-7 tahun

Saat usia 6-7, ada beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan. Pada
usia ini, perkembangan fisik anak biasanya sedang berkembang cukup pesat,
menurut laman Kids Health.
Anak-anak sudah semakin matang dalam berolahraga ketika
memasuki usia 6 tahun. Mereka sudah bisa menendang dan memasukkan
bola dengan benar. Anak berusia 6 tahun juga sudah bisa melakukan
rutinitas gimnastik dan bermain sepeda.
Olahraga yang berbeda-beda bisa mempengaruhi pertumbuhan
anak, keberagaman tersebut akan bermanfaat bagi tumbuh-kembangnya.
Anak juga akan terbiasa dengan luka-luka kecil akibat olahraga, sehingga
ia bisa mengatasi rasa sakit dengan baik
Bahkan, semakin sering anak melakukan aktivitas fisik, kemampuan
fisiknya juga ikut meningkat. Jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh anak
SD pada usia ini adalah:
a. Berenang
b. Bersepeda
c. Bermain bola
d. Skating
Selain dilakukan sendiri, beberapa jenis olahraga tersebut masih bisa
dilakukan bersama dengan teman sebaya.

3. Olahraga untuk anak SD usia 8-9 tahun


Pemberian instruksi yang terlalu rumit mungkin kurang mampu dicerna
anak usia 8-9 tahun secara optimal.
Anak membutuhkan petunjuk yang singkat, jelas, dan sedikit demi
sedikit. Olahraga yang membutuhkan strategi khusus masih sulit diserap si
kecil sehingga justru akan membuatnya bingung.
Meski begitu, kemampuan koordinasi tangan dan mata anak mulai
meningkat. Sesuaikan juga dengan kemampuan motorik anak yang sedang
berkembang di usia ini, menurut Mayo Clinic. Olahraga yang bisa dilakukan
anak SD usia 8-9 tahun antara lain:
a. Lari
b. Bermain bola seperti sepak bola, bola basket, bola voli
c. Bulu tangkis
d. Olahraga senam/gimnastik
e. Renang
f. Olahraga bela diri
Pada usia ini, fokuslah untuk melatih anak melakukan teknik dan
gerakan yang tepat.
Teknik dan gerakan yang tepat ini sangat penting sebagai dasar
sebelum anak mengasah aspek-aspek lainnya seperti kecepatan dan
kekuatan.
Dengan teknik dan gerakan yang tepat, kekuatan dan kecepatan akan
mengikuti.
Berbagai aktivitas fisik yang telah disebutkan di atas memang cocok
untuk anak dengan rentang usia tersebut.
Namun, Anda harus tahu bahwa olahraga tersebut tergolong kompleks
dan mengharuskan si kecil untuk berinteraksi dengan teman atau lawan main.
Jenis permainan olahraga untuk anak SD yang melibatkan kontak
antar pemain ini memerlukan kematangan dan kedewasaan.
Ini karena ada beberapa jenis olahraga yang melakukan kontak fisik
sehingga mungkin dapat menimbulkan perkelahian bila sikap kedewasaan si
kecil belum matang.
Sebagai contoh, ada kemungkinan anak tertabrak, tersandung kaki
teman, atau mungkin mencederai temannya tanpa sengaja.
Tanpa kedewasaan yang cukup, anak yang masih duduk di bangku SD
akan kesulitan mengendalikan emosinya saat berolahraga.
Coba kombinasikan jenis olahraga
Agar anak usia 8-9 tahun tidak mudah merasa bosan dengan aktivitas
fisik atau permainan olahraga yang dilakukannya, anak perlu diberikan atau
diperkenalkan dengan olahraga/permainan yang lain dalam bentuk mengkom-
binasikannya.
Meskipun anak sudah bisa melakukan aktivitas fisik yang cenderung
lebih kompleks, bukan berarti anak harus menghentikan aktivitas lainnya.
Misalnya, Anda telah mengajarkan si kecil berenang pada usia 6-7
tahun. Anda tentu masih boleh mengajaknya melakukan olahraga sepak bola
meski ia telah berusia 8-9 tahun.
Selain itu, kenalkan anak dengan jenis olahraga lain, misalnya basket,
bulu tangkis, atau mungkin bela diri.
Jika anak terlalu fokus pada satu jenis olahraga, Anda sama saja
sedang membatasi keterampilan anak, menimbulkan kebosanan, bahkan
menimbulkan stres pada anak.
Semakin dewasa usia si kecil, semua jenis olahraga bisa menjadi
pilihan yang baik untuk dirinya. Hal yang terpenting yakni anak bisa
menikmati dan mengembangkan keterampilannya dalam menjalani aktivitas
fisik tersebut.
4. Umur 9–11 Tahun
Di usia 9 tahun, koordinasi mata dan tangan anak sudah matang. Di
usia ini, anak-anak sudah bisa melempar, menangkap dan menendang
bola secara akurat serta sudah bisa bermain golf atau tenis. Anak juga
sudah bisa diperkenalkan dengan kompetisi ketika sudah memasuki usia 9
tahun. Namun jangan terlalu membuatnya fokus pada ambisi untuk
menang.
Anak juga bisa diikutkan dalam lomba-lomba olahraga, seperti
lomba lari, bulu tangkis dan lain-lain. Lomba-lomba tersebut aman, selama
anak sudah berlatih dan mempersiapkan kesehatan tubuhnya.
5. Umur 12–14 Tahun
Di usia 12 tahun, banyak anak yang kehilangan ketertarikan
terhadap olahraga dengan struktur atau peraturan tertentu. Anak berusia
12 tahun biasanya memindahkan fokusnya pada olahraga yang
membutuhkan kekuatan otot. Namun, olahraga yang membutuhkan
kekuatan otot tidak baik untuk anak yang belum memasuki masa pubertas.
Oleh sebab itu, anak diberikan kesempatan untuk memilih olahraga
lain yang lebih sehat dan aman, seperti melatih otot dan kekuatan dengan
tabung elastis, atau pemanasan seperti push up, sit up, dan squat jump.
Jangan pernah mengizinkan anak melakukan kegiatan angkat
beban. Pasalnya, anak-anak memiliki risiko tinggi terkena cedera di usia
ini. Anak yang mengangkat beban terlalu berat atau mengangkat beban
dengan cara yang salah bisa mengalami cedera atau patah tulang.

6. Umur 15 Tahun ke Atas


Ketika anak sudah melewati masa pubertas, ia sudah bisa mencoba
olahraga angkat beban atau jenis fitness lainnya. Orang tua dapat
mendorong sang anak untuk mengikuti program latihan angkat beban atau
jenis fitness lain, di bawah pengawasan personal trainer. Dengan begitu,
anak akan terhindar dari luka otot atau fraktur.
Di usia 15 tahun, anak juga sudah bisa mengikuti lomba maraton.
Namun sang anak perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi dan hidrasinya.
Anak juga perlu diberikan pengetahuan berbagai sebab dan akibat dari
melakukan beban latihan supaya dia dapat mengetahui tingkat
kemampuan yang dapat dilakukan dalam mengikuti suatu kegiatan
olahraga.
Olahraga sangat penting bagi kesehatan tubuh. Untuk menghindari
anak malas berolahraga, biasakan budaya berolahraga kepadanya sejak
dini. Orang tua juga harus rajin berolahraga supaya ia melihat contoh yang
baik dan akan menirunya. Yang terpenting, ketahui kemampuan anak
terlebih dahulu, ya!

B. Manfaat olahraga bagi perkembangan si kecil

Selain membantu meningkatkan perkembangan fisik yang dialami oleh


anak saat duduk di bangku SD, olahraga juga memiliki beragam manfaat lain.
Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh anak SD saat
berolahraga, antara lain:
1. Menurunkan risiko obesitas pada anak.
2. Meningkatkan kebugaran anak.
3. Meningkatkan efektivitas kerja jantung dan paru-paru anak.
4. Memicu pertumbuhan tulang dan otot anak.
5. Meningkatkan koordinasi gerak dan keseimbangan tubuh.
6. Mencegah anak dari penyakit metabolik yang disebabkan oleh kurangnya
aktivitas.
7. Membentuk postur tubuh anak yang ideal meliputi berat dan tinggi badan
anak 6-9 tahun.
8. Memperkenalkan kebiasaan hidup aktif sehingga ketika dewasa anak-anak
lebih cenderung tertarik untuk hidup aktif.
9. Di samping manfaat kesehatan, ada beberapa keuntungan sosial dan
psikologis yang bisa dirasakan oleh anak jika anak sudah aktif berolahraga
sedini mungkin, yaitu:
10. Membuat anak semakin terasah mendengarkan dan mengikuti instruksi.
11. Membantu anak belajar memimpin, bekerja sama, dan menjadi bagian dalam
satu tim.
12. Membuat anak paham artinya menang dan kalah adalah hal yang biasa.
13. Meningkatkan kemampuan akademik anak. Olahraga membutuhkan
penghafalan, pengulangan, dan pembelajaran sehingga otak si kecil akan
lebih aktif.
14. Mengasah perkembangan sosial anak. Bergabung dengan tim olahraga akan
memberikan anak kesempatan bertemu dan menjalin relasi dengan orang-
orang baru.
15. Meningkatkan kedisiplinan anak. Jadwal latihan, tiap instruksi yang diberikan
akan membentuk kedisiplinan anak.

C. Olahraga untuk Anak Usia 6-9 Tahun

Pexels.com/pixabay

Tahapan anak-anak di usia 6-9 tahun tentu memiliki perkembangan yang


cukup pesat. Pada usia ini, anak-anak akan mulai fokus terhadap teknik dan
gerakan yang tepat dalam berolahraga.
Anak mama yang berusia 6-9 tahun bisa mulai diperkenalkan serta
dilibatkan dirinya dengan olahraga fisik. Jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh
anak sesuai ini dapat menggabungkan beberapa keterampilan dasar serta
sebuah gerakan.
Meskipun begitu, di usia ini anak-anak masih membutuhkan petunjuk yang
singkat dan jelas.
Jenis olahraga yang dapat diberikan untuk anak-anak usia 6-9 tahun
diantaranya adalah :
1. Lari

Pixabay/fishisdiane
Lari merupakan salah satu olahraga yang cocok dilakukan untuk
beragam usia, termasuk anak-anak. Untuk itu, lari bisa menjadi salah satu
alternatif olahraga bersama keluarga.
Lari bisa menjadi salah satu aktivitas olahraga yang mampu
memperkenalkan gaya hidup sehat kepada anak-anak. Selain dapat menjadi
kegiatan yang menyenangkan, lari memberikan manfaat positif untuk
kesehatan tubuh anak mama seperti:
a. Mencegah obesitas,
b. lebih aktif dan produktif,
c. menjaga kesehatan jantung,
d. meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
e. membantu otot dan tulang menjadi lebih kuat,
f. memberikan asupan vitamin D yang baik saat dilakukan di pagi hari.
Orang tua bisa mengajak anak-anaknya berolahraga lari bersama saat
akhir pekan agar terus sehat dan mampu meningkatkan kualitas hubungan
antar anggota keluarga.

2. Sepakbola

Unsplash/Adrià Crehuet Cano


Sepakbola termasuk salah satu olahraga yang paling digemari
khusunya untuk anak laki-laki. Untuk anak sekolah, tak jarang kalau olahraga
sepakbola sering diikuti sebagai ekstrakurikuler pilihan mereka.
Sepakbola memang termasuk olahraga yang menyenangkan karena
dimainkan oleh banyak orang dalam sebuah tim. Namun, tidak hanya bisa
menciptakan keseruan dengan teman-teman saja, olahraga sepakbola juga
dapat memberikan manfaat positif untuk kesehatan fisik serta mental.
Usahakan untuk memberikan ruang dan waktu agar anak-anak bisa
mengembangkan hobinya berolahraga sepakbola karena berdampak positif,
seperti:

a. Meningkatkan konsentrasi dan fokus,


Memainkan sepak bola melibatkan banyak fokus dan perhatian
agar timnya bisa menjadi pemenang.
Pemain harus selalu waspada sepanjang pertandingan atau
mereka akan melewatkan kesempatan dan peluang penting.
b. Membantu anak tetap sehat dan bugar,

wikimedia.org
Semua olahraga akan membuat orang yang melakukannya sehat
dan bugar ketika menjalaninya, termasuk olahraga sepak bola.
Bermain sepak bola adalah latihan hebat yang meningkatkan
kesehatan kardiovaskular, meningkatkan koordinasi, kekuatan, daya
tahan, kecepatan dan meningkatkan fleksibilitas.
c. Melatih bekerja sama dalam sebuah tim,

sabah.com.tr
Pemain sepak bola dituntut untuk bekerja sama dengan tim agar
dapat menciptakan kerja yang sukses.
Bekerja sama dengan tim merupakan keterampilan yang dibutuhkan
dalam sekolah, keluarga, dan bagi pekerjaan saat anak telah dewasa
kelak
d. meningkatkan kepercayaan diri saat bisa mencetak gol, mengontrol bola,
n
Olahraga seperti sepak bola dapat membantu anak dalam
meningkatkan rasa kepercayaan dirinya.
Ia akan berani tampil terutama saat ia bisa mendapatkan bolanya,
saat ia bisa menendang bola ke teman satu timnya hingga mencetak gol.
e. Memotivasi anak menciptakan sebuah persaingan sehat

fifa.com
Bila anak-anak merasa termotivasi dan terdorong saat bermain
sepak bola, mereka akan menjadi siswa dan orang dewasa yang lebih
sukses.
Bermain sepak bola juga akan membantu anak untuk mengerti
bagaimana caranya bersaing dalam jalan yang baik. Ia juga akan lebih
menghargai bahwa setiap permainan akan ada menang dan kalah.
f. Meningkatkan ABCs (Agility, Balance, Coordination), sehingga membantu
anak dalam kelincahan, keseimbangan serta koordinasi,

Zero
Pada permainan sepak bola dikenal istilah ABCs atau
kemampuan Agility, Balance, dan Coordination.
Agility, Balance, Coordination ditambah dengan kecepatan sangat
berhubungan dengan perkembangan sistem saraf pusat pada masa
kanak-kanak.
Saat bermain sepak bola, anak mama akan melakukan banyak
gerakan yang cepat, jadi tindakan sederhana dalam permainan ini dapat
memberikan rangsangan yang sempurna untuk membantu anak
mengembangkan sistem sarafnya.
g. Meningkatkan kemampuan anak seperti melompat, berlari kencang,
dan menghindar

thechildrensfoundation.ca
Saat anak bermain sepak bola, ia akan banyak berlari dan
berusaha untuk menguasai bola. Oleh sebab itu, permainan ini akan
menuntut agar anak-anak melakukan banyak lompatan dan menghindari
lawan.
Ini juga menuntut agar mereka melompat, berlari, dan bahkan
berpacu saat mereka mengubah kecepatan dan menyesuaikan langkah
mereka untuk menghindari pemain dan mengubah arah.
h. Meningkatkan keterampilan motorik kasar

dfb.de
Jika anak yang kurang dalam keterampilan motorik kasar, tak ada
salahnya mendaftarkannya pada sekolah bola, lho.
Pada permainan sepak bola, anak mama akan dibantu memperkuat
otot inti yang memungkinkannya lebih aktif secara fisik sehingga ia bisa
lebih sehat dan kuat.
i. Melibatkan etika kerja dan tanggung jawab

Pixabay/minibaby
Jika serius menjadikan anak sebagai pemain pesepak bola, pelatih
akan memberikan pembinaan yang baik terhadap anak untuk menjadi atlet
yang baik dalam olahraga sepak bola.
Bermain sepak bola juga membutuhkan etos kerja yang baik,
karena memerlukan tingkat tanggung jawab tertentu kepada tim.

j. Melatih kemampuan anak dalam membaca lingkungan terhadap situasi


yang terlihat di lapangan. Bahkan ini membantu anak dalam mengambil
keputusan.

defense.gov
Saat anak bermain sepak bola, ia akan melatih kemampuannya
dalam membaca lingkungan terhadap situasi dihadapannya.
Ia akan merespon keputusan yang tepat dan cepat. Dalam sepak
bola, memutuskan untuk meneruskan bola ke rekan setimnya yang berlari
ke tempat terbuka, atau menembak ke gawang saat kiper berada di luar
posisi.
Permainan ini dapat menciptakan tantangan kognitif dimana
pemain harus mengumpulkan informasi dari lingkungan fisik mereka,
menganalisis informasi tersebut, dan kemudian melakukan respon fisik
yang sesuai.
3. Senam artistik atau gimnastik

clondalkinleisure.com
Senam artistik atau sering dikenal dengan gimnastik menjadi salah
satu olahraga yang cukup tren saat ini. Umumnya jenis olahraga ini sudah
diperkenalkan kepada anak-anak mulai sejak dini, bisa diterapkan oleh anak
laki-laki dan perempuan.
Gimnastik secara tidak langsung dapat membantu anak-anak
menerapkan gaya hidup sehat, tubuh tetap optimal hingga melatih kelenturan.
Manfaat positif yang bisa dirasakan oleh gimnastik masih cukup beragam,
seperti:
a. Mengembangkan kemampuan motorik,
b. melatih keseimbangan serta koordinasi tubuh,
c. mampu meningkatkan kekuatan tulang dan otot,
d. mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke pada anak mama,
e. membantu postur tubuh menjadi lebih baik dan mengontol berat badan.
Selain itu, menurut Gymnastics Academy of Boston senam artistik
memberikan kesempatan untuk belajar tentang keterampilan sosial seperti
mendengarkan, mengerti arti bergantian atau bergiliran, mengikuti arahan
hingga dilatih dalam menghormati orang lain.

a. Manfaat Senam Gimnastik untuk Perkembangan Tubuh Anak


Senam atau gymnastic adalah salah satu jenis senam modern yang
paling banyak digunakan oleh segala kalangan usia. Senam ini meliputi
latihan fisik yang membutuhkan keseimbangan, kekuatan, kelenturan,
kelincahan, koordinasi, dan ketahanan.
Gerakan yang terlibat dalam senam membantu perkembangan
kelompok otot lengan, kaki, bahu, punggung, dada, dan perut, serta
kebugaran tubuh anak Dilansir dari stk-sport.co.uk, banyak studi
mengatakan senam sangat penting dalam menjaga kesehatan tulang,
otot, dan kognitif.
Selain itu, masih banyak manfaat lainnya yang terdapat dari senam
bagi tumbuh kembang anak. Supaya Mama tidak penasaran, kali
ini Popmama.com akan membahas beberapa manfaat kesehatan senam
bagi anak. Yuk simak manfaatnya di bawah ini!
1) Belajar senam meningkatkan kemampuan motorik tubuh anak

Sebuah studi dari National Sports Academy di Sofia, Bulgaria


membuktikan tentang efek positif senam yang dilakukan rutin setiap
hari, yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dalam kinerja dan
gerakan anak.
Hal ini juga mempercepat keterampilan motorik umum, untuk
mobilitas dan postur tubuh yang lebih baik. Mempelajari keterampilan
motorik pada senam memiliki efek yang sangat besar pada otot dan
tulang pada masa tumbuh kembang anak.
Meningkatkan keterampilan motorik juga dapat mempengaruhi
faktor-faktor lain seperti respons fisik dan keterampilan belajar
sehingga memudahkan anak dalam memahami pelajaran lebih baik,
serta juga memengaruhi kewaspadaan dan komunikasi anak.
Namun, dalam studi tersebut menunjukkan bahwa pesenam
yang melakukan olaharaga yang lebih rumit dan latihan trampolin,
menunjukkan persentase keterampilan belajar motorik yang lebih tinggi
daripada yang hanya melakukan gerakan dasar.
2) Melakukan senam secara teratur dapat meningkatkan fleksibilitas

Mama mungkin tidak akan menjumpai seorang pesenam yang


tidak fleksibel. Karena senam terdiri dari melakukan jenis aksi dan
gerakan tertentu, meningkatkan kelenturan sangat penting. Konon,
gerakan yang terjadi dalam senam mengurangi semua jenis kekakuan
otot dan sendi.
Anak yang berolahraga dengan senam, dapat latihan berbagai
gerakan tanpa melukai persendian dan ototnya. Apalagi usia anak-
anak juga lebih fleksibel pada ligamen dan tendon, serta persendian
yang lebih kuat.
Selain meningkatkan fleksibilitas, mengajak anak senam secara
rutin juga dapat mencegah kecacatan pertumbuhan dan meningkatkan
energinya. Studi ini ini juga menjelaskan bagaimana senam bisa
meningkatkan gaya tahan gravitasi dan postur tubuh, seperti menjaga
keseimbangan.
Kelenturan ini juga membantu anak untuk melemaskan otot-
ototnya supaya mencegah segala jenis cedera selama aktivitasnya.
3) Membangun koordinasi dan keseimbangan yang tepat
Membangun koordinasi dan keseimbangan dapat membantu
meningkatkan kesadaran dan gerakan tubuh. Jika anak berlatih
senam dalam w

aktu lama, ia akan dapat menggunakan berbagai bagian


tubuhnya dengan cara yang serbaguna.
Belum lagi, manfaat ini juga meningkatkan kontrol dan stabilitas
tubuh secara keseluruhan. Dilansir dari stk-sport.co.uk, sebuah
penelitian baru-baru ini menjelaskan tentang efek positif dari senam
pada anak-anak, yang menunjukkan bagaimana peningkatan
koordinasi dapat secara langsung memengaruhi kewaspadaan tubuh.
Menurut saran penelitiannya, latihan dari usia yang lebih muda
juga membantu meredakan ketegangan otot dan membuat tubuh anak
terasa lebih sehat dan hidup. Senam juga dapat meningkatkan
kecepatan, keseimbangan, kekuatan, dan kelincahan pada tubuh
anak-anak.

4) Memiliki rasa pengendalian pribadi dan kepercayaan diri yang


lebih baik
Kepercayaan diri sangat penting bagi pesenam dan atlet selama
pertunjukan. Percaya atau tidak, mendapatkan kendali atasa diri
sendiri dan kepercayaan diri adalah sifat umum di antara pesenam.
Mereka merasa lebih sadar diri dan percaya diri tentang kinerja
mereka.
Jadi mengajak anak untuk senam dapat meningkatkan rasa
percaya diri anak dengan melatih pikirannya untuk tidak kritis atau
tampil berlebihan selama latihan. Manfaat menarik lainnya dari senam
adalah meningkatkan kepercayaan diri anak dalam menilai diri
sendiri.
Menjadi penilai yang baik untuk keterampilan kinerja diri sendiri
adalah cara yang baik untuk berlatih lebih keras dan membangun
otot. Sifat ini juga membuat anak tidak terlalu gugup saat menghadapi
kritik dan penilaian orang lain.
Studi lain oleh Universitas Toronto menunjukkan bagaimana
kontrol pribadi dan latihan fisik berjalan seiringan dengan hasil kinerja
yang lebih baik. Pada anak usia remaja juga dapat memperoleh fokus
internal dan kendali pribadi dengan mempraktikkan olahraga yang
sangat kompleks dan menantang, termasuk senam.
Studi ini melibatkan 30 pesenam perempuan di antara usia 11
dan 17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak perempuan
dengan latihan olahraga performa tinggi memiliki kepercayaan diri dan
kontrol pribadi yang sangat tinggi.
5) Senam meningkatkan fungsi kognitif yang sehat

Ada hubungan langsung antara kebugaran fisik dan fungsi


kognitif. Sebuah studi terbaru membuktikan bahwa pelatihan
ketangkasan, circuit training, koordinasi, dan keterampilan fisik intens
lainnya dapat secara dramatis memengaruhi penanda kognitif.
Ini termasuk keterampilan penalaran, komunikasi verbal, kemampuan
spasial, dan penalaran induktif. Semua ini adalah aktivitas otak spesifik
yang menentukan kesehatan kognitif anak secara
keseluruhan. Mekanisme ini juga memengaruhi perhatian,
pembelajaran, dan keterampilan memori anak.
Studi tersebut difokuskan pada perbedaan kognitif antara olahragawan
yang telah ahli dan olahragawan amatir. Hasilnya menyimpulkan bahwa
mereka yang melakukan rutinitas latihan yang lebih menantang dan
kompleks memiliki kemampuan kognitif yang lebih tinggi daripada amatir.
Kajian terakhir tentang subjek ini mengeksplorasi dinamika kesehatan
kognitif dan kinerja fisik untuk pencapaian akademik secara keseluruhan.
Hasilnya adalah bagian otak yang berbeda seperti hipokampus dan
korteks prefrontal sangat dipengaruhi oleh gerakan fisik. Bagian otak
tersebut yang bertanggung jawab untuk gerakan fisik yang lebih baik.
Di sisi lain, otak kecil dapat mengoordinasikan gerakan fisik yang tepat,
di saat korteks prefrontal membantu menavigasi dan memulai tindakan
fisik yang lebih baik untuk menghindari cedera dan kesalahan.
6. Latihan senam yang ditingkatkan dapat meningkatkan kesehatan
tulang

Freepik/Karlyukav
Meningkatkan kepadatan mineral tulang tanpa memerlukan obat apapun adalah
salah satu perawatan yang paling efektif. Berpartisipasi dalam senam dapat
membantu anak untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tulang.
Karena sejumlah faktor, termasuk usia, tulang cenderung menipis dan kehilangan
sebagian besar nutrisinya. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang parah
seperti osteoporosis, tulang berkurang, dan patah tulang.
Untuk memperkuat tulang dan mempercepat kepadatan mineral tulang pada anak,
partisipasi rutin dalam senam sangat penting. Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa latihan senam berpengaruh positif terhadap kesehatan tulang pada anak
perempuan.
Ini meningkatkan postur dan ketahanan tulang pada anak perempuan. Studi ini
menganalisis kesehatan tulang 49 anak perempuan berusia antara 9 hingga 13
tahun. Berdasarkan hasil penelitian, kelompok yang melakukan latihan senam
intensif mengalami peningkatan ketebalan tulang dan kepadatan tulang volumetrik.
Studi ini juga mengevaluasi ketebalan kepadatan mineral tulang jangka panjang
pada pesenam perempuan selama usia tua. Studi lain tentang efek kesehatan yang
sama dari senam membuktikan bahwa senam mempercepat kepadatan mineral
tulang lumbal setelah 27 minggu latihan intensif.
7. Membantu menurunkan berat badan bagi anak yang obesitas

Pesenam yang berlaga di turnamen memiliki kekuatan otot yang meningkat dengan
lemak tubuh yang minimal. Hal ini disebabkan karena berpartisipasi dalam senam
dapat membakar banyak kalori dan membuat otot-otot tubuh lebih kencang dan
kuat.
Namun hal tersebut juga disertai dengan perencanaan diet ketat dan hasil latihan
berjam-jam dalam sehari, sehingga jumlah kalori yang terbakar lebih tinggi. Dilansir
dari stk-sport.co.uk, ulasan baru-baru ini, senam dianggap sebagai rutinitas latihan
pembakaran lemak sedang, yang menghasilkan penurunan berat badan yang stabil
jika dilakukan secara konsisten.
Sehingga jika anak memiliki bobot tubuh yang lebih, Mama dapat membantu
menerapkan diet sehat, rutin olahraga, dan mempelajari gerakan senam yang
berbeda untuk menurunkan berat badannya. Manfaat kesehatan penting lainnya
adalah senam meningkatkan pengondisian dan pengencangan tubuh.
Ketika anak berhasil meningkatkan kelenturan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh
karena senam, secara otomatis itu mengarah pada penurunan berat badan yang
lebih cepat. Selain itu, senam secara teratur juga dapat meredam nafsu makan yang
tidak sehat.
Jadi, mengonsumsi makanan sehat dan memberi nutrisi yang pas dapat membantu
pembakaran lemak dan pengencangan otot pada anak obesitas.
8. Latihan kekuatan senam memberikan dampak positif pada kesehatan otot
Sebuah studi yang ditulis dalam The Journal of Sports Meidicine and Physical
Fitness, menunjukkan efek senam terhadap kesehatan otot, bahwa latihan senam
jangka panjang dapat meningkatkan refleks otot dan ekstensi otot.
Ekstensi otot adalah gerakan yang meningkatkan sudut antara sendi dan tulang.
Kebalikan dari gerakan ini dikenal sebagai fleksi otot. Studi tersebut mengevaluasi
20 pesenam dan 20 non-atlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesenam
memiliki ekstensi otot 30 persen lebih tinggi dibandingkan non-atlet.
Ini juga menyimpulkan bahwa program pelatihan fisik yang lebih baik untuk pesenam
dapat meningkatkan refleks dan kesehatan otot untuk kinerja yang lebih baik. Jenis
resistensi otot yang anak kembangkan dapat meningkatkan kekuatan dan
keseimbangan inti.
Dan karena latihan senam yang konsisten melibatkan peregangan, kemungkinan
otot cedera atau terkilir berkurang. Ini meningkatkan daya tahan otot dengan
manfaat kesehatan jangka panjang seiring bertambahnya usia.
9. Senam juga dapat mencegah dan mengobati postur tubuh yang salah
Senam menanamkan kontrol postur tubuh yang benar dan sehat pada, baik saat
duduk atau berdiri tegak. Postur tubuh yang salah saat duduk seringkali dapat
menyebabkan anak mudah lelah serta nyeri kaki dan punggung.
Aktivitas tertentu termasuk peregangan, berjalan, dan berdiri tegak dapat
meningkatkan kontrol postur tubuh yang tepat. Dengan pemikiran tersebut
membuktikan bagaimana keahlian dalam senam baik untuk menjaga postur tubuh
yang sehat bagi tumbuh kembang anak.
Penelitian ini melibatkan enam pesenam dan enam atlet olahraga non senam.
Berdasarkan penanda tertentu seperti pusat tekanan dan goyangan postural,
ditentukan bahwa pesenam memiliki kontrol postur tubuh yang lebih baik daripada
yang lain.
Hal ini dilihat dari ketepatan dalam duduk dan berdiri dalam postur tegak dapat
dikoreksi dengan ikut serta dalam senam. Anak dengan postur tubuh yang salah
dapat kesulitan bergerak, memengaruhi keterampilan motoriknya, dan meningkatkan
peluang anak untuk jatuh tanpa dukungan yang tepat.
Karena senam menciptakan koordinasi dan keseimbangan yang lebih baik, kontrol
postur tubuh anak nantinya tidak perlu diragukan lagi, karena senam membantu
anak untuk berjalan lebih baik dan duduk lebih lama tanpa mengalami sakit
punggung atau leher.
10. Ada kaitan yang jelas antara senam dan depresi

Ilmu pengetahuan modern selalu menekankan pada pengurangan depresi,


kecemasan, dan stres dengan latihan fisik secara teratur. Kali ini, berdasarkan
berbagai penelitian, keikutsertaan dalam senam dapat membantu memerangi gejala
depresi.
Menurut penelitian Correlation between sport and depression pada tahun 2014,
depresi jangka panjang menyebabkan sekresi neuro-endokrin yang memengaruhi
suasana hati, tidur, kebugaran, dan kesehatan secara keseluruhan.
Hal ini disebabkan karena tubuh dirangsang hanya oleh faktor fisik, hal itu
menyebabkan respons psikologis dan kimia otak yang lebih alami Selain itu, efek
aktivitas senam teratur terhadap proliferasi depresi terbukti positif dalam penelitian
serupa.
Studi ini berfokus pada bagaimana latihan fisik berdampak pada otak, yang
mengurangi endorfin sebagai penyebab utama kegelisahan, kelelahan, lekas marah,
dll. Sehingga olahraga yang teratur dapat memicu hormon endorphin baik pada
anak-anak maupun orang dewasa.
11. Mengajari anak berbagai cara menggerakkan tubuh dengan menarik seperti
“pahlawan super”

Freepik/Prostooleh
Senam atau gymnastic mencakup gerakan terbang, berputar, terbalik, dan mengajari
anak berbagai cara menggerakkan tubuh dengan menarik.
Anak bisa melompat tinggi di atas trampolin, mengayun di palang dan cincin, dan
bisa menarik perhatian keluarga dan teman dengan kelenturan dan kehebatan
kekuatan tubuhnya. Senam pada dasarnya adalah pelatihan untuk anak menjadi
“pahlawan super”.
Nah itulah beberapa manfaat yang akan anak dapatkan ketika mengikuti kelas
senam. Selain dapat menunjang perkembangan tubuh anak, senam juga dapat
menjaga kesehatan dan meningkatkan mood anak menjadi lebih baik. Bagaimana
Ma, tertarik mendaftarkan anak pada kelas senam?

a. Renang
Pixabay/freddebackman
Anak-anak umumnya memang suka bermain. Jika anak suka bermain
air, sebaiknya diarahkan untuk ke arah lebih positif yaitu dengan belajar
berenang.
Perlu disadari, anak-anak yang diajarkan berenang sejak dini dapat
meningkatkan rasa kepercayaan serta kepadaian mereka. Olahraga renang
yang dilatih secara konsisten dapat membantu anak-anak menambah
keahliannya dan berdampak positif, seperti:
a. Mengajarkan keseimbangan tubuh,
b. mampu menjaga jantung tetap sehat,
c. meningkatkan rasa kepercayaan diri anak,
d. menjadi bekal untuk menjaga keselamatan saat berada di air,
e. meningkatkan suasana hati agar lebih rileks,
f. sebagai alternatif terapi untuk penyakit asma.
Selain itu, olahraga renang dapat memberikan keuntungan fisik seperti
mengontrol berat badan hingga menjaga keseimbangan tubuh.

b. Bela diri

Pixabay/ionasnicolae
Bela diri termasuk jenis olahraga yang bisa diterapkan sejak dini oleh
anak-anak. Melalui bela diri, anak mama bisa menjaga diri sendiri dari segala
incaran pelaku kejahatan.
Ada baiknya memang bisa memperkenalkan bela diri ke anak-anak
sejak dini. Perlu disadari kalau ada banyak hal positif yang dirasakan anak-
anak yang berlatih bela diri, baik itu dari sisi fisik dan mentalnya. Selain itu,
bela diri bisa memiliki manfaat lain seperti:
a. Memacu keberanian diri,
b. belajar untuk percaya diri,
c. mampu melepaskan perasaan negatif,
d. meningkatkan tubuh lebih serta selalu sehat,
e. meningkatkan komitmen dan kedisplinan diri,
f. belajar untuk bersikap tenang dan fokus terhadap sesuatu yang
dihadapinya.

D. Jenis Jenis Permainan Untuk Anak SD


Olahraga merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh jasmani. Selain
menyehatkan tubuh olahraga juga bisa melatih kebersamaan, membuat para
pemainnya lebih bahagia atau senang dan mampu memupuk kekompakan dalam
sebuah team. Ada berbagai jenis olahraga salah satunya adalah permainan.
Khususnya untuk anak sekolah dasar pastinya membutuhkan daya kreatif yang
tinggi agar mampu menciptakan sebuah permainan yang menyenangkan.
Anak-anak umumnya menyukai permainan yang tidak berat namun bisa
melatih kekompakan, kelincahan dan daya kreatif mereka. Berikut kami paparkan
berbagai macam jenis permainan untuk anak SD.

Permainan Tanpa Alat:


Kali ini permainan dilakukan tanpa menggunakan sebuah alat. Salah satu
syaratnya hanya dibutuhkan sebuah team agar mampu menciptakan suasana
yang menyenangkan.
1. Permainan Ganjil Genap

Langkah yang dilakukan dalam permainan ini :


a. Menyuruh siswa siswi untuk berbaris kemudian membagi menjadi 2
barisan. Setelah itu menyuruh seluruh barisan yang pertama agar
membentuk sebuah lingkaran. Lalu untuk barisan yang kedua membentuk
barisan berikutnya mengikuti barisan yang pertama.
b. Guru nantinya menjelaskan apabila Pembina menyebutkan angka ganjil
nanti siswa harus melompat 2 kali kearah depan. Namun jika angka yang
di sebut genap, maka siswa tidak boleh bergerak ( diam )
c. Pembina menyuruh barisan pertama untuk berhadapan ke belakang,
sedangkan untuk barisan yang kedua harus tetap berhadap – hadapan.
Hal ini untuk menghindari terjadinya bentrok antar siswa.
d. Apabila nanti barisan yang kedua merapat, Pembina akan menyuruh
untuk berganti posisi . Barisan yang pertama harus saling berhadapan,
sedangkan untuk baris yang kedua harus hadap ke belakang.
e. Apabila Pembina nantinya telah menyebut angka ganjil dan genap, namun
ada siswa yang tida berkonsentrasi maka siswa nanti harus maju ke
tengah lingkaran.
f. Setelah permainan dinyatakan selesei , siswa yng melakukan kesalahan
dalam permainan akan dikenai hukuman oleh Pembina.
2. Permainan dalam mencari kelompok

Langkah yang dilakukan dalam permainan :


a. Pembina akan menyuruh siswa berlari untuk mengelilingi lapangan
b. Nantinya Pembina akan menyebutkan angka 1-10, apabila Pembina
menyebut angka 6 maka siswa harus mencari kelompok sebanyak 6
siswa.
c. Bagi kelompok yang salah (kurang/lebih) kelompok tersebut akan
mendapat hukuman dari Pembina.

3. Permainan Kucing dan Anjing


Langkah untuk melakukan permainan ini adalah :
a. Pembina menyuruh siswa untuk berbaris menjadi 3 barisan . Kemudian
baris yang pertama membentuk sebuah lingkaran. Untuk barisan yang ke
2 dan 3 harus mengikuti dan berdiri di belakang barisan yang pertama dan
membentuk lingkaran juga.
b. Nantinya Anjung akan mengejar kucing
c. Apabila kucing nanti capek untuk berlari , maka siswa yang menjadi
kucing akan berhenti apda barisan lain. SAnjing nantinya akan mengejar
siswa yang berada di barisan paling belakang dimana kucing tersebut
berhenti.
d. Apabila kucing tersebut berhasil di tangkap maka orang semula jadi
kucing harus berganti posisi menjadi anjing dan mengejar mangsa yang
selanjutnya.
e. Kemudian melakukan pergantian posisi, sang kucing tidak lagi berhenti di
depan barisan namun harus berhenti di belakang barisan. Nantinya sang
anjing harus berlari mengejar kucing yang ada di barisan paling depan.

4. Permainan Sangkar Burung

Langkah yang dilakukan dalam permainan :


a. Siswa harus membuat 3 barisan
b. Untuk barisan yang pertama dan kedua akan menjadi sangkar, dimana
barisan yang pertama dan kedua akan bergandeng tangan yang
membentuk sebuah lingkaran yang lebar.
c. Sedangkan untuk barisan yang ketiga menjadi burung dan nantinya akan
berada di dalam sangkar ( berada di tengah sangkar ) .
d. Ketika Pembina meniup sebuah peluit dan berkata ( sangkar ) , nantinya
burung harus berlari dan mencari untuk berpindah ke sangkar yang lain.
Bila Pembina berkata ( burung ) nantinya sangkar harus berlari dan
mencari untuk berpindah ke burung yang lain.
e. Bila ketika peluit sudah di tiup dan masih ada sangkat atau burung yang
tersisa namun belum juga menemukan pasangannya , mereka harus
menunggu di tengah untuk menunggu teman lain salah dan terlambat
mendapatkan pasangan.
f. Bila permainan sudah selesei , namun burung dan sangkar tidak
mendapat pasangan akan dikenakan hukuman squat jump sebanyak.

5. Permainan Tupai melawan Ular


Langkah yang harus di lakukan adalah :
a. Pembina nantinya akan membagi siswa siswa kedalam 2 kelompok A dan
B.
b. Siswa akan diminta untuk berbaris dalam bentuk saf dan saling
berpegangan pinggul kepada temannya.
c. Siswa yang berada di barisan paling depan adalah kepala ular yang
melindungi ekor ular (siswa yang berada barisan paling belakang agar
nanti tidak dapat dijangkau oleh tupai).
d. Masing-masing kelompok nantinya harus menjadi tupai dengan cara tupai
yang berada di grup A harus menangkap ular yang di grub B , demikian
sebaliknya tu[ai yang berada di grup B harus menangkap ular yang berada
di grup A.
e. Peserta yang akan menjadi se ekor tupai nantinya akan menjangkau ekor
ular sebanyak mungkin di dapat . Kepala ular harus menjag ekor ular yang
ada di belakang.
f. Bagi siswa yang kalah akan dikenakan hukuman squat jump 5 kali.
6. Permainan Lari Estafet

Langkah yang harus dilakukan :


a. Pembina akan menyuruh siswa untuk membagi dalam 2 syaf dan 2
kelompok. Setelah itu mengatur garis pada lapangan .
b. Untuk orang yang berada di grup A dan B nantinya akan dihadapkan
saling membelakangi , setelah itu mereka akan berlari ke pojok ( Grup A
menuju arah selatan dan Grub B menuju arah utara ). Setelah sampai
berada di tengah garis lapangan , nantinya akan lari ke depan ke arah
barat.
c. Pelari nantinya akan berdiri di garis start menunggu giliran berlari.
Langkah ini akan di ikuti pelari selanjutnya sampai pelari yang terakhir.
d. Pelari pertama sesampai di garis start, Selanjutnya pelari pertama akan
saling toss terlebih dahulu kepada orang yang menunggu giliran berlari.
Kemudian pelari selanjutnya juga harus berlari dengan cara yang sama
seperti pelari selanjutnya.
e. Pelari yang lebih cepat sampai di garis finish , maka kelompok itulah yang
nanti jadi pemenangnya.
f. Permainan ini harus di lakukan semua anak dan orang yang lebih cepat
sampai di garis start , mka itulah pemenangnya. Tapi bila ada salah satu
kelompok yang melakukan kecurangan dengan tidak menaati aturan ,
maka kelompok tersebut akan mendapatkan sebuah hukuman.
g. Bagi kelompok yang kalah akan di hukun squat jump sebanyak 5 kali.
7. Permainan Lampu Lalu Lintas
Langkah yang harus dilakukan :
a. Masing-masing siswa nantunya harus mengatur jarak .
b. Jika pemandu berteriak “merah” maka nanti semua siswa harus berlari
dan tidak boleh bergerak satu pun.
c. Jika pemandu berteriak “hijau” maka nanti semua siswa harus berlari dan
berhenti sampai ada aba-apa peluit .
d. Jika pemandu berteriak dengan berkata lalu lintas “macet“ maka nanti
siswa harus merangkak selambat mungkin dan berlari sekencangnya
sampai terdengar bunyi peluit.
e. Bila ada siswa yang salah dalam melakukan gerakan maka akan
mendapatkan hukuman berupa squat jump sebanyak 5 kali.

8. Permainan Satu, Dua, Tiga

Langkah yang di lakukan dalam permainan :


a. Siswa nantinya akan diminta untuk membuat sebuah lingkaran yang
besar.
b. Siswa harus berputas sambil bernyanyi “ disini senang”
c. Setelah ada sebuah aba-aba dari seorang pemandu, misalnya dengan
menyebut angka “3” nantinya siswa harus berkumpul untuk membuat
kelompok sebanyak 3 orang. Namun jika seorang pemandu menyebut
angka “3 setengah” maka siswa harus membuat kelompok dengan
anggota yang berjumlah 4 orang, akan tetapi harus ada 1 siswa yang
jongkok karena jongkok akan dihitung setengah.
d. Hal ini dilakukan sampai permainan berakhir, bila ada siswa yang tidak
mendapatkan kelompok akan mendapatkan hukuman squat jump
sebanyak 5 kali.

9. Permainan dengan Notasi Angka

Langkah yang harus dilakukan :


a. siswa harus berpisah di dalam lapangan.
b. Pemandu akan membunyikan sebuah aba – aba dan menyebut sebuah
angka “ satu “ berarti nantinya siswa harus berdiri dan tidak di perbolehkan
bergerak.
c. Bila siswa menyebut angka “ dua “ maka siswa harus mampu mengucap “
Do”
d. Bila siswa menyebut angka “ tiga “ maka siswa harus mampu mengucap “
Re”
e. Begitu seterusnya . Jika di ketahui ada siswa yang salah mengucapkan
notasi maka akan mendapatkan hukuman brupa squat jump sebanyak 5
kali.
10. Permainan Kucing dan Tikus

Langkah Yang Harus dilakukan dalam permainan :


a. Siswa akan di minat untuk membuat sebuah lingkaran besar dan saling
bergandeng tangan
b. Pemandu akan memilih dua orang untuk menjadi kucing dan 1 orang
untuk menjadi tikus.
c. Tikus nantinya harus berada di dalam lingkaran, sedangkan 2 kucing
lainnya akan berada di luar lingkaran.
d. Ketika ada sebuah aba – aba mulai dari 2 kucing yang mengejar tikus, bila
kucing ingin masuk ke dalam lingkaran , nantinya anak – anak akan
menghalangi dan menjadi pagar pembatas dalam permainan.
e. Bila salah satu kucing dapat menjangkau tikus, maka tikus harus berganti
posisi menjadi kucing.
f. Jika sang tikus merasa lelah bisa menepuk punggung temannya secara
otomatis temannya akan langsung menjadi tikus.
g. Permainan Lingkaran Mahkota
h. Pemandu menyuruh siswa untuk membentuk sebuah lingkaran besar
i. Kemudian membuat gambar lengkaran yang berada di tengah-tengah
siswa. Dimulai dengan menggambar lingkaran besar kemudian ditambah
lingkaran kecil di dalamnya.
j. Lalu anak-anak nantinya harus berbaris dan membentuk sebuah lingkaran
yang besar, sambil berjalan dan menyanyikan lagu yang gembira di ikuti
dengan tepuk tangan. Ketika guru meniup sebuah peluit semua siswa
harus ke dalam lapangan.
k. Anak – anak yang berada di dalam lingkaran adalah pemenangnya
l. Permainan terus berlanjut sampai ke lingkaran kecil. Bagi anak-anak yang
kalah akan mendapat hukuman squat jump sebanyak 5 kali .

11. Permainan dengan membebaskan tawanan

a. Membuat garis yang akan membagi ruangan menjadi dua ruangan


b. Guru nantinya akan menunjuk dua orang anak yang berperan sebagai
penjaga dan tiga orang anak berperan menjadi tentara.
c. Selanjutnya tentara harus berbaris sejajar yang menempati ruangan
pertama dekat dengan garis pembatas, sedangkan untuk penjaga yang
menempati sebuah ruang pertama akan dekat dengan garis pemisah
antara ruang yang pertama dan ruang yang kedua.
d. Siswa lainnya akan menjadi tawanan yang akan masuk ke dalam ruangan
yang kedua.
e. Kemudian guru akan membunyikan sebuah peluit , maka tentara nantinya
akan berusaha masuk untuk membebaskan tawanan dengan membawa
tawanan keluar dari ruang yang kedua.
f. Tentara nantinya dikatakan selamat jika tidak tersentuh oleh sang penjaga
dan akan selamat keluar dengan membawa beberapa tawanan agar bisa
keluar dari ruang yang kedua.
g. Bila nantinya tentara tersebut tidak tersentuh penjaga sewaktu masuk dan
keluar dari ruangan yang kedua maka tawanan dapat menjadi tawanan
tentara. Sehingga nantinya tentara akan kian bertambah. Sebaliknya bila
harus masuk ke ruang yang kedua dan kembali lagi ke ruang yang
pertama tersentuh nantinya tentara tersebut yang akan menjadi
tawanannya.
Guru akan menunjuk siswa menjadi tentara (bertugas membebaskan
tawanan) sehingga nantinya tentara yang tersisa sekurang-kurangnya lebih
dari satu di bandingkan penjaga lainnya.

Permainan dengan Menggunakan Alat


1. Permainan Olahraga Bola Estafet

Langkah yang harus di lakukan dalam permainan :


a. Siswa harus menyediakan 2 bola
b. Siswa harus membuat 2 barisan yang di bagi menjadi 2 kelompok
c. Siswa nantinya akan mengatur jarak untuk masing masing barisan
d. Setiap kelompok nantinya akan di berikan 1 bola , untuk permainan yang
pertama dilakukan dengan mengoper bola melalui samping kanan dan
kaki nantinya tidak boleh bergerak sedikitpun saat mengoper bola, Badan
akan langsung menghadap ke arah belakang setelah bola sampai tepat di
belakang, bola nantinya dioper ke depan dan membalikkan badan setelah
mampu mengoper bola.
e. Permainan terus dilakukan sampai guru meniup peluit. Ketika peluit di tiup,
bola yang lebih cepat sampai itulah nantinya yang akan jadi
pemenangnya.
2. Permainan Olahraga Pass dan Run
Langkah yang harus di lakukan :
a. Pembina membagi 2 kelompok. Lama permainan sekitar 10 menit untuk
bermain.
b. Ketika nantinya bola dilempar, siapa yang lebih cepat mengambil bola
dapat mengoper bolanya langsung ke temannya sendiri (kelompok),
namun bagi siswa yang memegang bola tidak di perbolehkan untuk
melangkah lebih 3 kali ketika akan mengoper bola.
c. Setelah itu kelompok lawan harus mengejar dan merebutkan bola dari
kelompok musuh untuk memegang bola dan memasukkan kembali ke
gawang musuhnya.
d. Salah satu cara untuk memasukkan bola ke gawang lawan, orang yang
telah memegang bola harus mampu melopati garis gawang dengan syarat
tidak di perbolehkan lebih dari 3 langkah.
e. Bila waktu yang dilakukan telah habis, Nantinya yang kalah akan
mendapat hukuman squat jump 10 kali.

3. Permainan Dengan Mengendalikan Kuda


Langkah yang harus di lakukan :
a. Pemandu akan meminta siswanya agar mencari pasangan sebanyak 2
orang. 1 orang akan berperan menjadi kuda dan 1 orang akan berperan
menjadi pengendali kuda
b. Nantinya akan di sediakan sebuah selendang, Selendang bisa
menggunakan rumput jepang yang digunakan sebagai tali yang digunakan
untuk mengikat kuda.
c. Nantinya sepasang kuda dan oengendali harus mengelilingi lapangan.
Hingga Pembina membunyikan sebuah peluit. Apabila peluit dibunyikan
namun tidak kujung sampai di garis finish . Pasangan tersebut yang akan
kalah. Bagi pasangan yang kalah akan mendapatkan hukuman squat jump
sebanyak 5 kali.
4. Permainan dengan Menjala Ikan
Langkah Yang Harus di lakukan :
a. Pembina nantinya meminta 2 orang agar menjadi jala dan sisanya nanti
akan menjadi ikan.
b. Selain itu juga di perlukan 4 bola tenis
c. Nantinya semua ikan yang berada di dalam garis lapangan harus berlari
menyelamatka diri dari serangan bola tenis
d. Jala nantinya harus melempar bola dari luar garis lapangan. Cara
melemparnya juga dilakukan pada bagian bawah . Mulai dari paha sampai
kaki, Tidak boleh melempar kebagian atas tubuh siswa karena dapat
membahayakan.
e. Bila ikan terkena bola pada kakinya , saat itu juga harus keluar dari garis
lapangan dan menjadi jala agar mendapatkan mangsa dengan cara
melempar bola juga seperti jala yang lain.
f. Permainan dinyatakan selesei jika semua ikan terkena lemparan bola.
g. Demikian beberapa permainan olahraga untuk anak SD. Permainan ini
nantinya bisa di mainkan ketika pelajaran olahraga di mulai atau untuk
melatih sebuah kekompakan dan kecerdasan anak. Semoga bisa lebih
bermanfaat dan tetap mengutamakan keselamatan siswa ketika
melakukan permainan olahraga dalam jenis apapun.

E. Karakteristik anak-anak usia 11-12 tahun


Anak berumur antara 11 tahun sampai 12 tahun, mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
1. Jasmani
a. Pertumbuhan otot lengan dan tungkai makin bertambah
b. Ada kesadaran mengenai badannya
c. Anak laki-laki lebih menguasai permainan kasar
d. Pertumbuhan tinggi dan berat tidak baik
e. Kekuatan otot tidak menunjang pertumbuhan
f. Waktu reaksi makin baik
g. Perbedaan akibat jenis kelamin makin nyata
h. Koordinasi makin baik
i. Badan lebih sehat dan kuat
j. Tungkai mengalami masa pertumbuhan yang lebih kuat bila dibandingkan
dengan bagian anggota atas
k. Perlu diketahui bahwa ada perbedaan kekuatan otot dan keterampilan
antara anak laki-laki dan perempuan.
2. Psikis atau Mental
a. Kesenangan pada permainan dengan bola makin tambah
b. Menaruh perhatian kepada permainan yang terorganisasi
c. Sifat kepahlawanan kuat
d. Belum mengetahui masalah kesehatan masyarakat
e. Perhatian kepada teman sekelompok makin kuat
f. Perhatian kepada bentuk makin bertambah
g. Beberapa anak mudah menjadi putus asa dan akan berusaha bangkit bila
tidak sukses
h. Mempunyai rasa tanggung jawab untuk menjadi dewasa
i. Berusaha untuk mendapatkan guru yang dapat membenarkannya
j. Mulai mengerti tentang waktu, dan menghendaki segala sesuatunya
selesai pada waktunya
k. Kemampuan membaca mulai berbeda, tetapi anak mulai tertarik pada
kenyataan yang diperoleh lewat bacaan.
3. Sosial dan Emosional
a. Pengantaran rasa emosinya tidak tetap dalam proses kematangan
jasmani
b. Menginginkan masuk ke dalam kelompok sebaya dan biasanya
perbedaan antara kelompok sebaya ini akan menyebabkan kebingungan
pada tahap ini
c. Mudah dibangkitkan
d. Putri menaruh perhatian terhadap anak laki-laki
e. Ledakan emosi biasa saja
f. Rasa kasih sayang seperti orang dewasa
g. Senang sekali memuji dan mengagungkan
h. Suka mengkritik tindakan orang dewasa
i. Laki-laki membenci putri, sedang putri membenci laki-laki yang lebih tua
j. Rasa bangga berkembang
k. Ingin mengetahui segalanya
l. Mau mengerjakan pekerjaan bila didorong oleh orang dewasa
m. Merasa sangat puas bila dapat menyelesaikan, mengatasi dan
mempertahankan sesuatu atau tidak berbuat kesalahan, karena mereka
akan merasa tidak senang kalau kehilangan atau berbuat kesalahan
n. Merindukan pengakuan dari kelompoknya
o. Kerjasama meningkat, terutama sesama anak laki-laki, kualitas
kepemimpinannya mulai nampak
p. Senang pada kelompok dan ambil bagian dalam membuat rencana serta
mampu memimpin
q. Menyukai pada kegiatan kelompok, melebihi kegiatan individu dan mudah
untuk bertemu.
r. Senang merasakan apa yang mereka kehendaki
s. Loyal terhadap kelompok atau “gang”-nya
t. Perhatian terhadap kelompok yang sejenis sangat kuat.
4. Tingkat perkembangan motorik yang harus dicapai tahap ini:
a. Memperbaiki kekuatan otot lengan, bahu, punggung dan tungkai
b. Koreksi kekurangan dan kelebihan pada otot dengan latihan yang benar
c. Mengkoreksi bentuk tubuh lebih diperkuat lewat kebiasaan sehari-hari
d. Memperbaiki semua kekurangan pada kesegaran jasmani.

Cara Bermain Inline Skate


Inline skate biasa disebut dengan “rollerblade”, karena Rollerblade Inc. adalah
salah satu perusahaan pertama yang membuat sepatu inline skate di tahun
1970an. Inline skate adalah olahraga yang menyenangkan dan fleksibel, seperti
seluncur es di atas permukaan beton. Ini adalah cara yang sangat baik untuk
berolahraga dan bersenang-senang. Jika ingin mempelajari perlengkapan dan teknik
dasarnya, Anda bisa mulai mengeksplorasi olahraga luar ruang yang sangat bagus
ini.
i. Menyiapkan Perlengkapan
1. Carilah sepatu yang pas.
Di sebagian besar toko perlengkapan olahraga, Anda bisa
menyesuaikan ukuran sepatu dengan sepatu inline skate yang tepat.
Sepatu inline skate harus cukup pas dipakai, dengan tumit bersandar pada
bagian belakang sepatu, menyangga pergelangan kaki agar tegak namun
tetap nyaman. Hal yang penting untuk menghindari sepatu yang longgar,
yang bisa mengakibatkan pergelangan kaki mudah patah atau keseleo.
a. Sepatu inline skate tersedia dalam berbagai tipe: multi-use skates (untuk
bermain-main biasa), speed skates (untuk kecepatan tinggi), street
skates dan stunt skates (untuk atraksi ketangkasan jalan dan arena
seluncur), dan specialty cross-training skates (untuk kesehatan dan
kebugaran). Sepatu multi-use bagus digunakan jika Anda baru mulai
bermain. Cobalah tipe lain untuk mengetahui yang paling baik.
b. Berdirilah dengan memakai sepatu inline skate. Tumit harus berada dalam
posisi yang kuat serta tidak terpeleset dan Anda harus bisa menggerakkan
jari kaki. Pastikan lapisan dalamnya tebal dan memiliki bantalan ekstra
pada jari kaki untuk kenyamanan.
2. Belilah helm yang tepat.
Jangan pernah bermain inline skate tanpa memakai helm untuk
membantu melindungi kepala saat jatuh. Tambahkan reflective tape (pita
perekat yang berkilau) dan pita perekat ini juga akan membuat pengendara
mobil waspada terhadap kehadiran Anda jika jarak penglihatannya buruk.
Carilah helm dengan tanda standar keamanan.
 Helm harus memiliki sertifikat keamanan produk untuk digunakan berseluncur
dan harus pas dipakai di kepala. Carilah helm dengan tali dagu yang bisa
disesuaikan dan kencangkan tali tersebut sehingga helm tidak membuat
kepala terguncang.
3. Siapkan perlengkapan keamanan tambahan. Anda mungkin pernah
melihat orang berseluncur tanpa perlengkapan keamanan sama sekali,
namun penting untuk menggunakan perlengkapan keamanan dasar ketika
pertama kali mulai berseluncur. Perlengkapan ini harganya terjangkau dan
akan membantu Anda berhemat dan mencegah cedera serius. Anda perlu
menyiapkan:
a. Pelindung pergelangan tangan. Pelindung standar akan menutupi bagian
atas tangan. Beberapa pelindung pergelangan tangan juga memiliki
“bantalan antiselip” yang menutupi telapak tangan.
b. Bantalan siku. Dipasang di bagian siku, perlengkapan ini melindungi
bagian siku yang rapuh jika jatuh.
c. Bantalan lutut. Pastikan perlengkapan ini pas dipasang pada lutut dan bisa
dikencangkan agar tidak bergerak saat berseluncur.
4. Pakailah pakaian pelindung yang tepat ketika berseluncur.
Pakailah pakaian lengan panjang dan nyaman ketika berseluncur,
untuk melindungi tubuh agar tidak tergores. Karena inline skate adalah
olahraga, pakailah pakaian yang menyerap keringat dengan baik dan pilihlah
pakaian yang bisa membuat tubuh mudah bergerak dan tidak terlalu berat
untuk membantu menjaga tubuh agar tetap sejuk.
5. Pakailah selalu perlengkapan pelindung.
Hanya karena semakin mahir berseluncur, bukan berarti Anda
tangguh. Anda masih bisa tersandung kayu atau kerikil. Anda masih bisa
jatuh. Perlengkapan pelindung penting untuk mencegah tulang patah dan
masalah lain akibat jatuh pada permukaan keras. Jangan berusaha untuk
merasa tangguh dan berseluncur tanpa perlengkapan pelindung karena
berisiko menyebabkan cedera serius.

ii. Memulai
1. Carilah area permukaan beton yang rata dan kering untuk berlatih
berseluncur.
Tempat parkir yang kosong, tempat berjalan kaki, dan area permukaan
beton rata lainnya adalah tempat yang bagus untuk berlatih berseluncur.
Pastikan kegiatan berseluncur diizinkan sehingga Anda tidak menempati
daerah orang lain.
a. Carilah tempat parkir yang tidak terpakai. Periksa apakah masih ada
kegiatan bisnis di akhir pekan untuk mendapatkan tempat besar dan
terbuka yang sempurna untuk berlatih.
b. Datanglah ke taman-taman di tempat Anda. Area pejalan kaki dan area
bermain mungkin cocok untuk bermain inline skate. Pastikan area tersebut
tidak dilarang dan Anda tidak berada di jalan yang digunakan pengguna
taman lain.
c. Area seluncur khusus banyak tersedia di berbagai tempat, namun hindari
datang ke area seluncur jika Anda baru memulai. Area seluncur ini baik
digunakan jika Anda sudah berpengalaman, namun sedikit menyulitkan
dan bisa berlangsung cepat jika Anda baru memulai.
2. Berlatihlah berdiri dan menyeimbangkan tubuh dengan sepatu inline
skate. Berdirilah di dekat dinding atau penopang lain untuk latihan ini dalam
“posisi siap”, dengan kaki terbuka lebar berjarak 15-25 cm, dengan lutut
menekuk dan mendorong ke depan dalam posisi berbentuk huruf V.
a. Cara lain untuk berdiri adalah mulai dengan posisi lutut pada lantai dan
tubuh berdiri tegak. Kemudian dengan satu kaki berlutut posisikan kaki
lain mengarah ke depan seperti berseluncur di lantai (tempatkan sepatu
dalam posisi diagonal). Dengan telapak tangan berada di lantai
membentuk bentuk berlian atau segitiga, ulangi langkah sebelumnya
dengan kaki lain. Kemudian letakkan telapak tangan pada lutut dan
berdirilah pelan-pelan tanpa meluruskan lutut.
b. Condongkan ke depan tubuh mulai dari pinggang dan arahkan lengan ke
depan untuk menjaga keseimbangan. Lihatlah lurus ke depan. Berlatihlah
menyeimbangkan tubuh dalam posisi ini terlebih dahulu untuk merasakan
posisi dan sepatunya.
c. Bukalah kaki selebar jarak antara kedua bahu dan lutut agak ditekuk agar
tubuh seimbang dan stabil.
d. Sebelumnya, Anda perlu berusaha agar terbiasa dengan sepatu inline
skate dengan cara berjalan-jalan di atas rumput. Kemudian kembalilah ke
permukaan yang mulus dan mengambil posisi siap meluncur.
3. Ambil langkah-langkah kecil agar nyaman.
Ketika pertama kali mulai berseluncur, rasanya sedikit mirip seperti
berjalan dengan sepatu yang licin. Belajar menjaga bobot tubuh di atas
sepatu adalah cara terbaik untuk belajar. Ambil langkah-langkah kecil
sebelum mulai bergerak dengan keras dan benar-benar meluncur, karena
kalau tidak begitu kaki akan tergelincir.
a. Ketika berlatih, cobalah sedikit lebih cepat untuk mendorong rasa
keseimbangan terhadap gerakan. Bergeraklah dengan kecepatan sedang.
b. Anda mungkin akan merasakan kaki bergerak terpisah lebih jauh ketika
mencoba menjaga keseimbangan. Jagalah keseimbangan dan
bergeraklah serta berlatihlah untuk merapatkan kaki kembali.
c. Cobalah berjalan dengan posisi huruf V yaitu mengambil langkah kecil
dengan satu kaki dengan posisi diagonal dan mengulanginya dengan kaki
lain sehingga membentuk huruf V. Namun jangan melakukan bersamaan
dengan kedua kaki sehingga sepatu saling bertubrukan dan membuat
Anda jatuh. Jika sudah menguasai posisi ini, tingkatkan kecepatan dan
ukuran langkah sedikit demi sedikit, tanpa kehilangan keseimbangan, dan
Anda akan mulai berseluncur.
4. Bergeraklah ketika Anda mulai merasa nyaman.
Ketika Anda melangkah ke depan dengan satu kaki, mulailah bergerak
dengan kaki lain dan meluncurlah ke depan dengan kaki yang siap bergerak.
Bawalah kaki yang akan bergerak ke depan setelah melangkah dan
pindahkan bobot tubuh ke kaki tersebut. Kemudian bergeraklah dengan kaki
yang lain. Lakukan terus dengan kedua kaki secara bergantian. Anda sudah
meluncur sekarang. [1]
a. Belajarlah untuk menjaga keseimbangan dengan tiap kaki ketika
meluncur. Pindahkan bobot tubuh dari kaki belakang ke kaki depan ketika
mendorong dan meluncur. Lakukan gerakan ini dengan sangat pelan saat
memulainya, hingga mulai terasa normal.
b. Berlatihlah meluncur dengan satu kaki setelah beberapa saat. Semakin
nyaman Anda berada pada tiap kaki secara bebas, semakin baik Anda
sebagai peseluncur. Meluncurlah dengan kaki kiri, kemudian bergantian
dengan kaki kanan, dan posisikan kaki yang tidak meluncur agar tidak
menyentuh permukaan sehingga lebih nyaman.
5. Belajarlah untuk berhenti menggunakan rem tumit. Sementara sebagian
pemula lebih suka berhenti dengan menabrak sesuatu, ada berbagai cara
untuk berhenti ketika Anda baru mulai belajar berseluncur dengan tidak
menabrak dinding. Anda akan lebih nyaman di atas sepatu jika bisa belajar
berhenti dengan nyaman.
a. Kebanyakan sepatu inline skate dilengkapi dengan rem tumit di bagian
belakangnya. Untuk berhenti, posisikan satu kaki di depan kaki lainnya
dan angkat ibu jari kaki depan saat memiringkan badan ke belakang,
untuk membantu rem tumit menggosok permukaan untuk memperlambat
gerakan. Lakukan pelan-pelan untuk melatihnya.[2]
b. Ketika semakin nyaman dengan sepatu inline skate, Anda bisa memutar
pergelangan kaki ke dalam atau ke luar membentuk huruf V atau
menempatkan sebuah sepatu secara tegak lurus dengan sepatu lainnya
untuk membentuk huruf T. Ini adalah teknik yang biasa digunakan untuk
seluncur es, sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan roda
seperti rem yang memperlambat gerakan.
1) Condongkan badan ke depan, untuk memindahkan bobot tubuh ke
kaki depan dengan menekuk lutut depan.
2) Posisikan kaki belakang sehingga lutut tegak lurus dan roda sepatu
meluncur di permukaan, hampir sama rata dengan permukaan.
3) Tingkatkan tekanan kaki belakang dengan mengentakkan dan
mengunci kaki dengan kuat pada posisi tersebut untuk berhenti
dengan mulus.
4) Mulailah berlatih dengan cara ini ketika Anda sudah menjadi
peseluncur menengah. Berlatihlah dengan menjadikan kaki tanpa rem
tumit sebagai kaki belakang dan ketika Anda sudah menguasai rem ini,
rem tumit bisa dilepaskan dan Anda juga bisa berlatih dengan kaki lain.
6) Gunakan rem tumit setelah memperlambat gerakan menggunakan cara
lain jika Anda akan berseluncur dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Jika tidak begitu, rem bisa cepat rusak.

i. Berhati-hatilah
1. Belajarlah untuk jatuh dengan tepat.
Jika jatuh, tekuklah lutut, rentangkan lengan, dan jatuhlah ke depan
untuk menahan bobot tubuh pada pelindung pergelangan tangan dan
meluncurlah untuk berhenti. Jika melakukannya dengan benar Anda akan
jatuh tepat pada pelindung lutut dan pelindung tubuh lain. Anda pun bisa
bangun kembali dan mencoba lagi.
Setiap peseluncur pasti akan jatuh. Biasanya hal tersebut terjadi bukan
ketika Anda baru pertama kali berseluncur namun bisa terjadi ketika Anda
merasa agak nyaman dan sombong. Hal yang penting untuk selalu memakai
bantalan pelindung untuk menjaga Anda agar bisa seaman mungkin.
2. Lakukan pelan-pelan.
Hal yang penting untuk berseluncur pada kecepatan sedang, bahkan
ketika Anda semakin nyaman. Rasanya memang menyenangkan untuk
berseluncur dengan cepat, namun penting untuk tetap waspada terhadap
rintangan yang mungkin ditemui untuk menjaga Anda agar bisa seaman
mungkin.
3. Waspadalah.
Menjadi tanggung jawab Anda sebagai peseluncur untuk waspada
terhadap orang lain di sekitar Anda, bukan sebaliknya. Tunjukkan pada
pengguna area pejalan kaki, taman, dan semacamnya bahwa kegiatan
berseluncur Anda tidak mengganggu kesenangan mereka. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
Waspadalah dengan pejalan kaki, kereta dorong bayi, anak kecil,
orang-orang yang tidak menyadari kehadiran Anda, pengendara sepeda, dan
perubahan tiba-tiba di sekitar Anda.
4. Berlatihlah terus.
Ketika Anda sudah nyaman dengan keseimbangan, meluncur dan
berhenti, Anda bisa mulai mempelajari elemen inline skate yang lebih rumit
seperti melakukan putaran dan bersiap meluncur di jalur landai, adu
kecepatan, grinding (meluncur di permukaan yang sempit), dan bahkan
berkompetisi.

ii. Tips
1. Setelah belajar melangkah, cara terbaik untuk berseluncur bagi pemula
adalah membentuk huruf V dengan menempatkan tumit bersama-sama.
Kemudian mulailah melangkah ke depan, membentuk huruf V, dan Anda
akan segera menyadari jika sebenarnya sedang meluncur. Jangan
mengambil langkah yang tinggi atau lebar, dan jagalah agar lutut tetap
menekuk.
2. Bawalah selalu air minum untuk berjaga-jaga jika Anda dehidrasi, selain itu
juga bisa digunakan untuk membersihkan luka sebelum kembali ke rumah.
3. Jika membeli sepatu inline skate bekas, periksa terlebih dahulu apakah
kondisinya masih bagus.
4. Jika baru pertama kali belajar, mintalah seseorang untuk membantu berjaga-
jaga jika Anda jatuh.
5. Minumlah air saat cuaca panas. Dan pertimbangkan untuk memakai tabir
surya, topi, dan pakaian yang baik.
6. Berlatihlah pada permukaan beton kering. Hujan bisa membuat permukaan
beton menjadi sangat licin.
7. Carilah modifikasi yang tersedia untuk sepatu inline skate. Ada berbagai
kemungkinan seperti mengganti roda tengah dan lain sebagainya.
8. Perhatikan garansi dari produsen untuk memastikan garansi tersebut
menjamin sepatu untuk jangka waktu yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai