Anda di halaman 1dari 83

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA

PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT


INAP RSUD SULTAN SULAIMAN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI TAHUN 2019

SKRIPSI

Oleh

MAHDAYANI ULFA NASUTION


NIM. 131000162

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT
INAP RSUD SULTAN SULAIMAN KABUPATEN
SERDANG BEDAGAI TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Oleh

MAHDAYANI ULFA NASUTION


NIM. 131000162

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
i
Telah diuji dan dipertahankan

Pada tanggal: 10 Juli 2019

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua : dr. Fauzi, S.K.M.


Anggota : 1. Roymond H.Simamora, S.Kep., Ners., M.Kep.
2. Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, S.K.M., M.P.H.

ii
Pernyataan Keaslian Skripsi

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh

Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap

RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019” beserta

seluruh isinya adalah benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini,

saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Medan,10 Juli 2019

Mahdayani Ulfa Nasution

iii
Abstrak

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang


Bedagai adalah rumah sakit Kelas C, yaitu rumah sakit yang memberikan
pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Berdasarkan hasil survey
pendahuluan, terdapat penurunan kinerja perawat dari tahun 2017 sampai 2018.
Penurunan kinerja ini diduga karena rendahnya motivasi kerja perawat dalam
melaksanakan tugasnya. Penelitian ini merupakan penelitian survey explanatory
yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh motivasi dengan kinerja perawat di
instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman.
Populasi adalah seluruh perawat pelaksana di instalasi rawat inap dengan sampel
sebanyak 40 orang. Pengumpulan data melalui kuesioner dan analisis data
dilakukan dengan menggunakan uji chi-square dengan p-value <0,05. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki motivasi kerja cukup
yaitu sebanyak 23 orang (57,5%), kinerja cukup yaitu sebanyak 20 orang (50%).
Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD Sultan
Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019. Disarankan agar RSUD
Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai agar selalu memerhatikan keadaan
perawat di rumah sakit khususnya perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap
dalam melaksanakan asuhan keperawatan, memberikan dukungan dan
penghargaan atas hasil kerjanya baik material maupun non material sehingga
dapat memotivasi mereka dalam melaksanakan proses keperawatan dengan lebih
baik. Kepala Ruangan dan seluruh perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap
RSUD Sultan Sulaiman agar selalu menciptakan hubungan yang harmonis,
mematuhi peraturan yang ada, memelihara segala fasilitas di rumah sakit dan
bekerjasama dengan baik sehingga keadaan lingkungan kerja mendukung dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan untuk menghasilkan kinerja sesuai tujuan yang
diharapkan bersama.

Kata kunci : Motivasi kerja, kinerja, perawat pelaksana

iv
Abstract

Sultan Sulaiman Regional General Hospital (RSUD) Serdang Bedagai Regency is


a Class C hospital, which is a hospital that provides specialist medical services
and limited subspecialty. Based on the survey results introduction, there is a
decrease in nurse performance from 2017 to 2018. This decrease in performance
is thought to be due to the low motivation of nurses working in carrying out their
duties. This research is an explanatory survey research which aims to explain the
effect of motivation on the performance of nurses at the inpatient installation of
Sultan Sulaiman Regional Hospital (RSUD). The population was all nurses
implementing the skills category in the inpatient installation with a sample of 27
people. Data collection through questionnaires and data analysis was carried out
using the chi-square test with p-value <0.05. The results showed that most of them
had sufficient work motivation as many as 23 people (57.5%), enough
performance was as many as 20 people (50%). There is an effect of work
motivation on the performance of the nurse nurses at Sultan Sulaiman Hospital in
Serdang Bedagai Regency in 2019. It is recommended that the Sultan Sulaiman
Hospital Serdang Bedagai Regency be aware of the condition of nurses in
hospitals, especially implementing nurses in the Inpatient Installation in
implementing nursing care, providing support and appreciation for the results of
their work both material and non-material so that they can motivate them to carry
out the nursing process better. The Head of the Room and all the nurse nurses at
the Sultan Sulaiman Hospital Inpatient Installation in order to always create a
harmonious relationship, obey existing regulations, maintain all facilities in the
hospital and cooperate well so that the working environment supports nursing
care to produce goals that are expected together.

Keywords: Work motivation, nurse performance, executive nurse

v
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala berkah

yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di

Instalasi Rawat Inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2019”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk

memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Pada

kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum. selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si. selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes. selaku Ketua Departemen Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara.
4. dr. Fauzi, S.K.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu
dan dengan sabar memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada
penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
5. Roymond H. Simamora, S.Kep., Ners., M.Kep. selaku Dosen Penguji I dan
Puteri Citra Cinta Asyura Nasution, S.K.M., M.P.H. selaku Dosen Penguji II
yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Maya Fitria, S.K.M., M.Kes. selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah
membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Kesehatan
Masyarakat USU.
7. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Sulaiman beserta
seluruh staf yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
8. Para Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat USU atas ilmu yang telah
diajarkan selama ini kepada penulis.

vi
9. Pegawai dan Staf Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teristimewa untuk kedua orangtua tercinta, Hamdani Nasution dan
Mahrum Lubis yang telah mendoakan, memberikan semangat dan perhatian
yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan Sarjana.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis

berharap skripsi ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan bermanfaat

bagi pembaca.

Medan,10 Juli 2019

Mahdayani Ulfa Nasution

vii
Daftar Isi

Halaman

Halaman Persetujuan i
Halaman Penetapan Tim Penguji ii
Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi iii
Abstrak iv
Abstract v
Kata Pengantar vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Daftar Lampiran xii
Riwayat Hidup xiii

Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 5
Tujuan Penelitian 5
Manfaat Penelitian 5

Tinjauan Pustaka 7
Motivasi Kerja Perawat 7
Pengertian motivasi kerja perawat 7
Cara penilaian motivasi kerja perawat 7
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat 9
Kinerja Perawat 11
Pengertian kinerja perawat 11
Pembagian perawat 11
Landasan Teori 14
Kerangka Konsep 15
Hipotesis Penelitian 15

Metode Penelitian 16
Jenis Penelitian 16
Lokasi dan Waktu Penelitian 16
Populasi dan Sampel 16
Populasi 16
Sampel 16
Variabel dan Definisi Operasional 17
Variabel penelitian 17
Definisi operasional 17
Metode Pengumpulan Data 18

viii
Metode Pengukuran 18
Metode Analisis Data 20
Hasil Penelitian 22
Gambaran Umum RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai 22
Visi dan misi RSUD Sultan Sulaiman 23
Tugas dan fungsi RSUD Sultan Sulaiman 24
Fasilitas rawat inap 24
Perawat pelaksana 25
Karakteristik Responden 25
Motivasi Kerja Perawat 28
Kinerja Perawat Pelaksana 31
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat 33

Pembahasan 35
Motivasi Kerja 35
Kinerja Perawat Pelaksana 36
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana 38
Keterbatasan Penelitian 41

Kesimpulan dan Saran 42


Kesimpulan 42
Saran 42

Daftar Pustaka 44
Lampiran 47

ix
Daftar Tabel

No Judul Halaman

1. Distribusi Tempat Tidur RSUD Sultan Sulaiman Tahun 2019 25


2. Distribusi Perawat Pelaksana RSUD Sultan Sulaiman Tahun
2019 25

3. Distribusi Karakteristik Responden di Instalasi Rawat Inap


RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun
2019 26

4. Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di


RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun
2019 28

5. Jawaban Responden Berdasarkan Motivasi Kerja Perawat


Pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai Tahun
2019 29

6. Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Sultan


Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019 31

7. Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja Perawat Pelaksana di


RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai Tahun 2019 32

8. Distribusi Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja


Perawat Pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten
Serdang Bedagai Tahun 2019 34

x
Daftar Gambar

No Judul Halaman

1 Kerangka konsep penelitian 15

xi
Daftar Lampiran

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner 47
2 Master Data 51
3 Hasil Analisis Data 53
4 Dokumentasi 64
5 Surat Izin Penelitian 66
6 Surat Keterangan Selesai Penelitian 68

xii
Riwayat Hidup

Penulis bernama Mahdayani Ulfa Nasution berumur 24 tahun, dilahirkan

di Tebing Tinggi pada tanggal 26 Januari 1995. Penulis beragama Islam, anak

kedua dari enam bersaudara dari Ayahanda Hamdani Nasution dan

Ibunda Mahrum Lubis.

Pendidikan formal dimulai di TK Raudhatul Mahabbah Dolok Masihul

Tahun 2001. Pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Kerapuh Dolok Masihul

Tahun 2001-2007, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Dolok Masihul

Tahun 2007-2010, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Dolok Masihul

Tahun 2010-2013, selanjutnya pada Tahun 2013 sampai dengan sekarang penulis

melanjutkan pendidikan di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Medan, 10 Juli 2019

Mahdayani Ulfa Nasution

xiii
Pendahuluan

Latar Belakang

Menurut Sumijatun (2010), dalam pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan

pelayanan keperawatan yang baik. Pelayanan tersebut tidak hanya sebatas pada

pasien dan penyakitnya saja, tetapi mencakup biologis, psikologis, sosial,

spiritual, dan ekonomi pasien. Oleh karena itu, perawat menghadapi tantangan

kerja yang berat harus memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja perawat yang

diberikan kepada pasien harus dilakukan dengan sepenuh hati sehingga pelayanan

yang diberikan berkualitas.

Nursalam (2016) mengatakan bahwa berkualitasnya pelayanan yang

diberikan oleh perawat ditunjang dengan adanya kinerja yang baik. Untuk

mengukur kinerja yang baik dapat disesuaikan dengan pencapaian kerja dan

kualitas kerja yang diberikan oleh perawat kepada pasien sesuai dengan standar

asuhan keperawatan. Berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI),

standar asuhan keperawatan adalah standar perilaku perawat dalam melakukan

pelayanan keperawatan seperti melakukan pengkajian terhadap kesehatan pasien,

mendiagnosis penyebab gangguan kesehatan pasien, membuat perencanaan

tindakan, melaksanakan tindakan pelayanan dan mengevaluasi setiap hasil

pelayanan keperawatan.

Pelayanan keperawatan dapat dilakukan dalam bentuk merawat inap

pasien untuk proses pengobatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan pasien

di ruang rawat inap. Dalam menjalankan pelayanan kesehatan tidak boleh

bertentangan dengan kode etik profesi keperawatan (Nursalam, 2016).

1
2

Menurut Ghozali (2008), hasil pelayanan keperawatan yang dilakukan

oleh perawat kepada pasien dapat mempengaruhi mutu dan kualitas suatu rumah

sakit. Baik atau buruknya pelayanan perawat akan mempengaruhi tercapai atau

tidaknya tujuan rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dalam

meningkatkan pelayanan perawat harus melakukan perbaikan kinerja individu

maupun kelompok.

Ghozali (2008) mengemukakan bahwa untuk mengukur hasil kerja

perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dapat dilihat dari aspek

kualitas dan disiplin kerja perawat. Misalnya, untuk mengukur kualitas kinerja

perawat dapat disesuaikan dengan cara pendokumentasian asuhan keperawatan.

Sedangkan untuk mengukur disiplin kerja dapat dilakukan dengan melihat tingkat

kerajinan dan kepatuhan perawat terhadap standar keperawatan dalam

memberikan pelayanan keperawatan.

Menurut Rivai (2009), motivasi perawat dalam melaksanakan tugasnya

sangat mempengaruhi kinerjanya. Karena motivasi kerja akan mendorong gairah

perawat dalam bekerja. Motivasi kerja merupakan dorongan bagi perawat untuk

berprestasi yang dikenal dengan istilah intrinsik. Motivasi kerja juga merupakan

dorongan dari luar diri perawat dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti tuntuan

kerja dari rumah sakit dan sebagainya.

Motivasi kerja seorang perawat sangat erat kaitannya dengan keinginan

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin kuat keinginan untuk memenuhi

kebutuhannya maka semakin kuat pula motivasi perawat dalam melaksanakan

pekerjaannya.
3

Menurut Wibowo (2016), seorang perawat harus mempunyai kemampuan

yang baik dalam bekerja di lembaga kesehatan baik itu dari segi kinerja maupun

prestasi kerja. Menurut Sugiharto, dkk. (2012), tingkat kinerja dan kualitas

implementasi sistem layanan keperawatan bergantung pada tingkat motivasi

perawat dalam unit perawatan tersebut. Perawat yang memiliki motivasi baik

adalah perawat yang memiliki energi untuk melakukan sesuatu guna mencapai

tujuan yang diharapkan. Menurut Nursalam (2016), pengetahuan dari teori-teori

motivasi sangat perlu untuk memperbaiki penampilan kerja dari perawat. Perawat

secara individu mempunyai kebutuhan dan tujuan yang berbeda.

Masalah yang sering muncul dari motivasi perawat yaitu: gaji, merupakan

faktor motivasi yang paling penting bagi perawat untuk memperbaiki kinerja

mereka. Adanya uang tambahan di luar dari gaji pokok dapat membuat

meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja perawat. Rendahnya gaji,

ketidaklayakan struktur pelayanan serta kompensasi juga merupakan faktor

rendahnya motivasi di antara perawat yang menyebabkan timbulnya beraneka

ragam protes dari pasien. Kurangnya pengawasan dan tidak adanya sanksi yang

tegas dari manajemen rumah sakit dapat menyebabkan perawat tidak serius dalam

melakukan pekerjaannya. Selain itu, kurang sungguh-sungguhnya rumah sakit

untuk membuat perawat lebih produktif, berguna dan menjadi pegawai yang

memuaskan membuat perawat tidak memiliki kinerja yang baik. Adanya

kompensasi, promosi dan gaji tambahan akan mempengaruhi motivasi perawat

dalam melaksanakan pekerjaannya.


4

Menurut hasil observasi peneliti yang telah dilakukan di RSUD Sultan

Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai pada bulan Juni 2018, diperoleh informasi

bahwa tingkat kinerja perawat sangat rendah. Berdasarkan sistem penilaian kerja

perawat menunjukkan bahwa nilai rata-rata tingkat kinerja perawat berada pada

angka 65, artinya bahwa tingkat kinerja perawat kurang memuaskan dan masih

jauh dari kategori memuaskan.

Rendahnya tingkat kinerja perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman

Kabupaten Serdang Bedagai dipengaruhi oleh rendahnya tingkat motivasi kerja

perawat. Kurangnya motivasi tersebut dikarenakan gaji yang diterima tidak

mencukupi kebutuhan hidup perawat, fasilitas pekerjaan kurang mendukung,

sarana dan prasaran belum memadai, lingkungan iklim kerja yang kurang

harmonis, kurangnya penghargaan kerja, serta adanya kesenjangan yang terjadi

antara perawat senior dan junior seperti pembagian pekerjaan dan disiplin

menciptakan kondisi kerja yang kurang baik.

Menurut Winardi (2015), berdasarkan teori motivasi, manajemen harus

memenuhi kebutuhan hidup karyawan supaya karyawan mempunyai motivasi

yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan menurut Nursalam

(2016), motivasi merupakan keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk

berbuat atau tidak berbuat sesuatu baik dalam berprilaku maupun dalam bekerja.

Berdasarkan teori motivasi di atas, dapat dipahami bahwa rendahnya

kinerja perawat pelaksana disebabkan karena kurangnya motivasi dalam

menjalankan pekerjaannya, sehingga menyebabkan kurang maksimalnya kinerja

perawat.
5

Menurut Juliani (2007) di dalam penelitiannya menjelaskan bahwa

motivasi kerja perawat berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di Rumah

Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan. Begitu juga dalam hasil penelitian Lumongga

(2016), menunjukkan bahwa motivasi kerja perawat berpengaruh signifikan

terhadap kinerja perawat di RSUD Dr. Pirngadi Medan.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti akan melakukan penelitian

yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana

di Instalasi Rawat Inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2019”.

Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat

inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019?”.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja

terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUD Sultan

Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:

Bagi peneliti. Hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan peneliti

tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat serta memberikan

pengalaman kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian.


6

Bagi RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai.

Memberikan masukan agar RSUD Sultan Sulaiman dapat meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan.

Bagi peneliti selanjutnya. Dapat menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan materi dari penelitian ini.


Tinjauan Pustaka

Motivasi Kerja Perawat

Pengertian motivasi kerja perawat. Menurut Hidayat (2009), secara

definitif motivasi adalah perilaku yang diarahkan dalam mencapai tujuan.

Motivasi dapat menjelaskan penyebab seseorang dalam melakukan sesuatu.

Menurut Stoner dan Freeman di dalam tulisan Suarli dan Bahtiar (2010), motivasi

merupakan keadaan-keadaan jiwa yang mendorong manusia untuk melakukan

suatu komitmen. Sedangkan menurut Sutrisno (2015), motivasi merupakan suatu

hal yang mendorong seseorang untuk beraktivitas.

Nursalam (2016) membagi tiga macam komponen motivasi, antara lain

adanya kebutuhan, adanya dorongan dan adanya tujuan yang harus dicapai.

Adanya kebutuhan yaitu suatu kondisi seseorang yang merasa ada yang belum

terpenuhi dalam hidupnya, sehingga kekurangan tersebut mendorong seseorang

untuk memenuhinya, adanya dorongan tersebut dapat mewujudkan tujuan dari

kebutuhan hidupnya.

Cara penilaian motivasi kerja perawat. Menurut Murray dalam

Mangkunegara (2014) menyatakan motivasi kerja dapat dinilai dari karakter

pekerja sebagai berikut:

1. Melakukan pekerjaan dengan baik

2. Menyelesaikan pekerjaan

3. Inovatif dan kreatif

4. Bekerja karena ingin sukses

5. Ingin menjadi terkenal karena ahli bidang tertentu

7
8

6. Mengerjakan sesuatu yang rumit dengan hasil yang memuaskan

7. Bekerja dengan inisiatif tinggi

8. Selalu melakukan pekerjaan melebihi orang lain.

Sedangkan menurut Sayuti (2006), untuk mengukur motivasi kerja

seseorang dapat dilakukan dengan memperhatikan indikator-indikator sebagai

berikut:

1. Bersifat agresif

2. Bekerja dengan kreatif

3. Selalu meningkat mutu pekerjaan

4. Patuh terhadap jam kerja

5. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kemampuan sendiri

6. Bekerja dengan inisiatif tinggi

7. Jujur dan setia dalam bekerja

8. Menjalin hubungan kerja dengan atasan

9. Tujuan pekerjaan dapat dicapai

10. Memberikan informasi yang jelas dalam bekerja

Menurut indikator-indokator di atas dapat dipahami untuk mengukur

motivasi kerja perawat dapat dilakukan dengan memperhatikan keadaan dalam

diri perawat seperti perawat mempunyai sifat agresif dalam bekerja, kreatif

melakukan tugas keperawatan, meningkatnya mutu perawatan, patuh terhadap jam

kerja, dapat menyelesaikan tugas pekerjaan dengan baik, bekerja dengan inisiatif

tinggi, jujur dan setia dalam bekerja, terjalinnya hubungan kerja yang baik antara

perawat dengan kepala ruangan dan sebagainya.


9

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat. Herzberg

dalam Munandar (2011) menerangkan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi motivasi kerja perawat, antara lain:

1. Tanggung jawab kerja, adanya pertanggungjawaban kerja perawat akan

mempengaruhi motivasi perawat dalam bekerja.

2. Kemajuan karir, adanya jenjang karir yang dapat dicapai akan mempengaruhi

motivasi perawat dalam bekerja.

3. Pekerjaan itu sendiri, susah atau mudahnya suatu pekerja yang dibebankan

kepada perawat akan mempengaruhi motivasi perawat dalam bekerja.

4. Pencapaian, berhasilan atau gagalnya suatu pekerjaan akan mempengaruhi

motivasi perawat dalam bekerja.

5. Pengakuan, adanya pengakuan terhadap hasil kerja perawat seperti adanya

pujian maupun peringatan oleh atasan dapat mempengaruhi motivasi kerja

perawat.

6. Administrasi dan kebijakan perusahaan, bentuk dan pola administrasi serta

peraturan perusahaan akan mempengaruhi motivasi kerja perawat.

7. Penyeliaan, adanya keadilan atasan dalam memperlakukan perawat baik dalam

hal pengarahan maupun bimbingan akan mempengaruhi motivasi kerja

perawat.

8. Insentif, besar kecilnya imbalan yang diterima perawat dalam bekerja akan

mempengaruhi motivasi perawat dalam menjalankan pekerjaannya.

9. Hubungan antar pribadi, baik buruknya pola hubungan antara sesama perawat

maupun perawat dengan atasan akan mempengaruhi motivasi perawat dalam


10

bekerja.

10. Kondisi kerja, yaitu nyaman atau tidaknya tempat bekerja maupun susah

mudahnya suatu pekerjaan akan mempengaruhi motivasi kerja perawat.

Perawat dalam melaksanakan tugasnya memerlukan motivasi yang

mendukung mereka bekerja. Terdapat tiga hasil penelitian yang membahas

motivasi perawat. Hasil penelitian Barret (1988) yang mengungkapkan bahwa

terdapat beberapa hal yang mempengaruhi motivasi perawat dalam bekerja di

Departemen Kesehatan Inggris, yaitu adanya kepuasan dalam melaksanakan

pekerjaan, kondisi kerja yang baik, adanya manajemen kerja yang baik, adanya

jenjang karir dan pendidikan dalam bekerja (Sunaryo, 2015).

Selanjutnya, Abraham & Shanley dalam Sunaryo (2015) menyatakan

bahwa hal-hal yang mempengaruhi tingkat motivasi perawat dalam bekerja antara

lain, adanya kepuasan yang dirasakan dalam bekerja, adanya jenjang karir, adanya

kenyamanan dalam bekerja dan tingginya gaji yang diperoleh.

Menurut Simamora (2016), untuk mewujudkan pelayanan keperawatan

yang baik dibutuhkan kemampuan manajer dalam mengelola sumber daya

perawat maupun sumber daya lainnya. Manajer harus mampu menyesuaikan pola

kepemimpinan dengan manajemen pekerjaan. Misalnya kepala ruangan mampu

mengarahkan serta mendukung perawat dalam bekerja dengan baik.

Menurut Sumijatun (2010), anak muda termotivasi untuk kuliah agar

mendapatkan gaji yang lebih besar dalam bekerja, supaya mempunyai kekuasaan

dalam pekerjaan, untuk mendapatkan status yang lebih tinggi dalam pekerjaan.

Banyak perawat yang termotivasi memberikan perawatan karena hal-hal tersebut.


11

Kinerja Perawat

Pengertian kinerja perawat. Kinerja perawat adalah upaya yang

dilakukan oleh perawat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai perawat

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Kinerja perawat dapat diukur

berdasarkan standar kerja yang obyektif dan terbuka. Apabila perawat diberikan

perhatian dan pengahargaan dalam bekerja, maka perawat akan termotivasi untuk

meningkatkan kinerjanya (Faizin dan Winarsih, 2008). Menurut Supriyanto dan

Ratna di dalam tulisan Nursalam (2016), kinerja adalah upaya kerja ditambah

hasil kerja.

Merujuk kepada pengertian kinerja perawat di atas, kinerja perawat

merupakan semua aktivitas perawat dalam menjalankan tugas, fungsi dan

wewenangnya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh tempat perawat bekerja

untuk mencapai tujuan keperawatan yang baik.

Pembagian perawat. Menurut Pasal 1 butir (2) UU No. 38 Tahun 2014

tentang Keperawatan menyatakan perawat merupakan seseorang yang sudah

tamat pendidikan tinggi keperawatan yang telah diakui oleh ketentuan undang-

undang yang berlaku. Sedangkan menurut Pasal 1 butir (2) Permenpan RB No. 25

Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya

mendefinisikan perawat adalah seseorang yang diberikan tugas dan kewenangan

untuk memberikan pelayanan keperawatan pada fasilitas kesehatan sebagai

seorang PNS.

Iskandar (2012) menjelaskan bahwa perawat adalah orang dengan

persyaratan tertentu yang memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sakit


12

maupun melakukan pencegahan penyakit terhadap pasien dengan penuh sikap

penuh tanggung jawab.

Berdasarkan jenjang pendidikan yang ditempuh, perawat harus

menyelesaikan pendidikan formal di bidang keperawatan minimal setara Diploma

III (D3) dan/atau Sarjana Strata 1 (S1) yang telah diakui oleh Pemerintah Negara

Indonesia berdasarkan peraturan yang berlaku.

Menurut Cyntia dan Weaver (2013), perawat merupakan detak jantung

dari kelancaran tindakan di semua pelayanan kesehatan. Perawat bertanggung

jawab untuk mengetahui semua detail yang terkait dengan pasien: status

kesehatan, informasi keluarga, legalitas pelayanan, intervensi medis, nutrisi,

konseling, edukasi, membimbing tenaga kesehatan baru, bahkan memilah

protokol bagi pegawai profesional maupun nonprofesional.

Menurut Pasal 6 ayat (1) Permenpan RB No. 25 Tahun 2014 membagi

perawat menjadi dua kategori, yaitu:

1. Perawat kategori keterampilan.

2. Perawat kategori keahlian.

Sedangkan menurut ayat (2) dijelaskan bahwa perawat kategori

keterampilan dapat dibagi menjadi:

1. Perawat Terampil;

2. Perawat Mahir; dan

3. Perawat Penyelia.

Berdasarkan ayat (4) dijelaskan bahwa:

1. Perawat terampil adalah perawat gol. II/c dan gol. II/d.

2. Perawat mahir adalah perawat gol III/a dan gol. III/b.


13

3. Perawat penyelia adalah perawat gol. III/c dan gol. III/d.

Tugas dan wewenang perawat. Menurut Pasal 29 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan menjelaskan tugas perawat

adalah sebagai berikut:

Memberikan asuhan keperawatan. Adapun yang dimaksud pemberi

asuhan keperawatan menurut Pasal 30 adalah apabila perawat menjalankan tugas

untuk mengkaji proses keperawatan, mendiagnosis keperawatan, membuat

perencanaan upaya keperawatan, melakukan keperawatan dalam keadaan darurat,

dan sebagainya.

Memberikan penyuluhan dan konseling bagi klien. Adapun yang

dimaksud dengan penyuluh dan konselor bagi klien dalam hal ini menurut Pasal

31 ayat (1) yaitu melakukan pengkajian keperawatan secara holistik kepada

masyarakat, memberdayakan, mengadvokasi bekerja sama dan memberikan

penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.

Mengelola pelayanan keperawatan. Adapun yang dimaksud dengan

mengelola pelayanan keperawatan dalam hal ini menurut Pasal 31 ayat (2) yaitu

mengkaji, menetapkan masalah, rencana, pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan

pelayanan keperawatan.

Meneliti. Adapun yang dimaksud dengan meneliti dalam hal ini menurut

Pasal 31 ayat (3) yaitu meneliti tentang keperawatan berdasarkan etika profesi,

izin dan peraturan hukum yang berlaku.

Melaksanakan tugas sesuai wewenang. Adapun yang dimaksud dengan

melaksanakan tugas sesuai dengan wewenang dalam hal ini menurut Pasal 32 ayat

(1) yaitu melakukan tindakan keperawatan berdasarkan tugas wewenangnya


14

sebagai perawat.

Melaksanakan tugas menurut keadaan terbatas. Adapun yang dimaksud

dengan Melaksanakan tugas menurut keadaan terbatas dalam hal ini menurut

Pasal 32 ayat (1) yaitu mengobati penyakit umum karena tidak ada tenaga medis

dan membuat rujukan untuk pasien dalam hal tidak terdapat tenaga farmasi.

Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Menpan RB No. 25 Tahun 2014 dijelaskan

bahwa perawat bertugas untuk melaksanakan pelayanan keperawatan yang

meliputi pemberian asuhan keperawatan, mengelola keperawatan dan mengabdi

kepada masyarakat.

Menurut Sumijatun (2010), perawat berfungsi sebagai pemberi asuhan

keperawatan kepada pasien yang sakit maupun sehat, melakukan pengkajian

terhadap status kesehatan pasien, membantu pasien untuk dapat memperbaiki

kesehatan secara mandiri, memberitahu pasien tentang tata cara melakukan

perawatan kesehatan secara mandiri.

Landasan Teori

Menurut Suarli dan Bahtiar (2010), ada beberapa ahli terkenal yang

mengemukan teori tentang motivasi antara lain, Maslow, Alderfer, Herzberg,

Adams, Locke, McClelland, V.Vroom dan Skinner. Teori-teori tersebut

dikelompok menjadi dua kelompok besar oleh Gibson, yaitu kelompok teori

kepuasan dan proses. Teori kepuasan menjelaskan hal-hal yang mendorong

seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Sedangkan teori proses adalah

teori yang menjelaskan, menganalisa tentang cara perilaku digerakkan, diarahkan,

didukung dan diberhentikan.


15

Teori kepuasan memperhatikan keadaan-keadaan internal dalam diri

seseorang yang mendorong, menghentikan, menggerakkan serta mendukung

seseorang. Teori kepuasaan ini menjelaskan tentang kebutuhan khusus yang

memotivasi seseorang melakukan sesuatu. Menurut Suarli dan Bahtiar (2010), ada

empat teori kepuasan yang menjelaskan teori tersebut, yaitu teori kebutuhan dari

Maslow, teori ERG dari Alderfer, teori dua faktor dan Herzberg dan teori

kebutuhan yang dikemukan oleh McClelland.

Penelitian ini menggunakan teori kepuasan dari Herzberf tentang adanya

dua faktor yang mempengaruhi motivasi perawat dalam menjalankan tugasnya.

Suarli dan Bahtiar (2010) menjelaskan bahwa, teori dua faktor menjelaskan

bahwa perawat termotivasi karena pekerjaan itu sendiri dan dalam pekerjaan

tersebut terdapat dua kepentingan yaitu kepentingan perawat dan rumah sakit.

Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori di atas, maka kerangka konsep penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Motivasi Kerja Kinerja Perawat


Pelaksana

Gambar 1. Kerangka konsep penelitian

Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah :

Ha = Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi

rawat inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun

2019”.
Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan rancangan penelitian berupa deskriptif

kuantitatif dengan pendekatan cross sectional untuk menganalisis pengaruh

motivasi terhadap terhadap kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap

RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019”.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengumpulan data penelitian akan dilakukan di instalasi rawat inap

RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai. Lokasi ini dipilih karena

pada tempat ini terdapat lebih banyak jumlah perawat pelaksana dibandingkan

dengan di instalasi lainnya.

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2019 sampai dengan

bulan Mei 2019.

Populasi dan Sampel

Populasi. Menurut Sugiyono (2011), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

perawat pelaksana yang bekerja di Instalasi Rawat Inap RSUD Sultan Sulaiman

Kabupaten Serdang Bedagai yaitu sebanyak 40 orang.

Sampel. Menurut Sugiyono (2011), definisi sampel yaitu bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Pengukuran

sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang

diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Selain itu juga diperhatikan bahwa

sampel yang dipilih harus menunjukkan segala karakteristik populasi sehingga

16
17

tercermin dalam sampel yang dipilih, dengan kata lain sampel harus dapat

menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya atau mewakili (representatif).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini total teknik/sampling

jenuh. Menurut Notoatmodjo (2012), total sampling atau sampling jenuh adalah

teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kurang dari 30

orang.

Berdasarkan teknik sampling jenuh tersebut di atas, maka jumlah sampel

penelitian ini berjumlah 40 orang perawat keterampilan dengan perincian 8 orang

perawat terampil, 21 orang perawat mahir dan 11 orang perawat penyelia.

Sehingga dapat ditentukan bahwa sampel penelitian ini terdiri dari 40 orang

perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai.

Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian. Adapun variabel penelitian ini terdiri dari dua

variabel, yaitu variabel (X) sebagai variabel independen (mempengaruhi) dan

variabel (Y) sebagai variabel dependen (yang dipengaruhi).

Adapun variabel (X) penelitian ini adalah motivasi kerja perawat

pelaksana yang bekerja di instalasi rawat inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten

Serdang Bedagai. Sedangkan variabel (Y) penelitian ini adalah tingkat kinerja

perawat pelaksana yang bekerja di instalasi rawat inap RSUD Sultan Sulaiman

Kabupaten Serdang Bedagai.

Definisi operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari

variabel bebas dan variabel terikat.

Definisi operasional variabel bebas. Adapun yang dimaksud dengan


18

motivasi kerja perawat dalam penelitian ini adalah faktor yang pendorong perawat

keterampilan untuk melakukan aktivitas keperawatan yang diukur berdasarkan

faktor tanggung jawab kerja, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian,

pengakuan, administrasi dan kebijakan rumah sakit, penyeliaan, insentif,

hubungan antar pribadi dan kondisi kerja perawat keterampilan di instalasi rawat

inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai.

Definisi operasional variabel terikat. Adapun kinerja perawat yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah segala aktivitas perawat keterampilan dalam

mengimplementasikan tugas dan wewenangnya dengan sebaik-baiknya

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tempat perawat bekerja yang

diukur melalui faktor-faktor pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor

bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan, pelaksanaan

tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan pelaksanaan tugas dalam keadaan

keterbatasan tertentu.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data diperoleh melalui:

Data primer yaitu wawancara langsung dan observasi dengan responden

yang berpedoman kepada kuesioner penelitian.

Data sekunder berdasarkan dari hasil pencatatan data-data dan laporan

yang dibutuhkan dari RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai.

Metode Pengukuran

Motivasi kerja. Untuk mengukur motivasi kerja perawat di Instalasi

Rawat Inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai, maka disusun

kuesioner sebanyak 20 pernyataan dengan 3 pilihan jawaban, yaitu Sering (SR)


19

mendapat skor 3, Kadang-Kadang (KD) mendapat skor 2, Tidak Pernah (TP)

mendapat skor 1. Berdasarkan skor tertinggi 60 dan jumlah skor terendah 20,

dengan menggunakan rumus statistik Notoatmodjo (2012):

I =

Keterangan:
I : Panjang interval
Rentang : Nilai tertinggi – Nilai terendah
Banyak kelas : Jumlah kategori

maka diketahui interval motivasi kerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap

RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

I =

=
= 13,3 dibulatkan menjadi 13

Diperoleh katagori jawaban responden berdasarkan motivasi kerja sebagai

berikut:

a. Baik, jika jumlah skor jawaban responden 48-60

b. Cukup, jika jumlah skor jawaban responden 34-47

c. Kurang, jika jumlah skor jawaban responden 20-33

Kinerja perawat pelaksana. Untuk mengukur kinerja perawat di Instalasi

Rawat Inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai, maka disusun

kuesioner sebanyak 20 pernyataan dengan 3 pilihan jawaban, yaitu Sering (SR)

mendapat skor 3, Kadang-Kadang (KD) mendapat skor 2, Tidak Pernah (TP)


20

mendapat skor 1. Berdasarkan skor tertinggi 60 dan jumlah skor terendah 20,

dengan menggunakan rumus statistik Notoatmodjo (2012):

I =

Keterangan:
I : Panjang interval
Rentang : Nilai tertinggi – Nilai terendah
Banyak kelas : Jumlah kategori

maka diketahui interval kinerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSUD

Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019 adalah sebagai berikut:

I =

=
=
= 13,3 dibulatkan menjadi 13

Diperoleh katagori jawaban responden berdasarkan kinerja perawat sebagai

berikut:

a. Baik, jika jumlah skor jawaban responden 48-60

b. Cukup, jika jumlah skor jawaban responden 34-47

c. Kurang, jika jumlah skor jawaban responden 20-33

Metode Analisis Data

Teknik analisa data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan

program SPSS for Windows 21 dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Jenis analisis data adalah sebagai berikut:

1. Analisis univariat

Tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan atau mendiskripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti secara sederhana yang


21

meliputi jenis kelamin, umur, masa kerja, pendidikan dan golongan yang

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

2. Analisis bivariat

Analisis ini bivariat digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap

RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019. Data

dianalisis menggunakan uji chi square dengan ketentuan p-value <0,05.


Hasil Penelitian

Gambaran Umum RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

RSUD Sultan Sulaiman adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten

Serdang Bedagai. Rumah Sakit ini terletak di Ibu kota Kabupaten dalam wilayah

kerja Kecamatan Sei Rampah. Jarak RSUD Sultan Sulaiman ke Ibu Kota Provinsi

Sumatera Utara (Medan) berkisar ±62 KM. Secara geografis Kabupaten Serdang

Bedagai terletak dijalur Lintas Sumatera. RSUD Sultan Sulaiman ini terletak di

areal tanah seluas 20.200 m2 dengan luas bangunan 6.386 m2, yang terdiri dari 23

sarana gedung.

Secara administratif, RSUD Sultan Sulaiman Kecamatan Sei Rampah

dikelilingin oleh 16 wilayah Kelurahan dengan batas-batas wilayah administratif

kecamatan Sei Rampah:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah Raja

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Simpang Empat

c. Sebelah Timur Berbatasan dengan desa Sei Rejo

d. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Firdaus Estate

RSUD Sultan Sulaiman dengan kemampuan pelayanan kelas C ini

didirikan pada Tahun 2006 yang merupakan peningkatan dari puskesmas rawat

inap Sei Rampah yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 06

Januari 2007 dan ditetapkan sebagai rumah sakit umum kelas C berdasarkan

Kepmenkes RI No. 001/Menkes/SK/I/2008 tanggal 02 januari 2008 dan izin

operasional berdasarkan Kepmenkes RI No.HK.07.06/III/01/2008 tanggal 02

Januari 2008. Hal tesebut secara regulasi memberikan dukungan untuk

22
23

memberikan pelayanan kepada masyarakat di kabupaten Serdang Bedagai.

Sejak mulai beroperasinya RSUD Sultan Sulaiman berbagai upaya telah

dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui

penyediaan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui penyediaan sumber

daya manusia (SDM) secara kuantitas dan peningkatan kapasitas SDM melalui

pendidikan dan pelatihan dan melakukan pembenahan secara manajemen serta

penyediaan peralatan medis dan non-medis guna memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan di RSUD Sultan Sulaiman. RSUD Sultan Sulaiman merupakan salah

satu unit terdepan dalam playanan kesehatan tingkat lanjutan yang berfungsi

memberikan pelayanan pengobatan, promosi kesehatan, pencegahan dan upaya

rehabilitasi. Dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan tersebut secara utuh,

maka sangat didukung oleh ketersediaan fasilitas medis dan non medis,

ketersediaan sumberdaya manusia dan sistem manajemen mutu yang terpadu dan

terintegrasi dengan upaya pelayanan kesehatan.

Visi dan misi RSUD Sultan Sulaiman. Visi dan misi RSUD Sultan

Sulaiman adalah sebagai berikut:

Visi. RSUD Sultan Sulaiman mempunyai visi sebagai berikut: “Menjadi

Rumah Sakit Umum Daerah Rujukan yang Unggul di Kabupaten Serdang

Bedagai Tahun 2021”.

Misi. Untuk mewujudkan visi di atas, RSUD Sultan Sulaiman mempunyai

misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan pelayanan yang prima bagi seluruh lapisan masyarakat

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang profesional melalui pendidikan dan

pelatihan
24

3. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit

Tugas dan fungsi RSUD Sultan Sulaiman. RSUD Sultan Sulaiman

sebagai tempat pelayanan kesehatan mempunyai tugas memberikan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna. Sesuai dengan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 BAB III Pasal 4 tentang Rumah Sakit yaitu

yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan

pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit dan

memulihkan kesehatan.

Tugas tersebut di atas, dapat dijelaskan melalui Pasal 36 Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit,

RSUD Sultan Sulaiman berfungsi memberikan pelayanan berupa:

1. Pelayanan medik

2. Pelayanan kefarmasian

3. Pelayanan keperawatan dan kebidanan

4. Pelayanan penunjang klinik

5. Pelayanan penunjang nonklinik

6. Pelayanan rawat inap.

Fasilitas rawat inap. Pelayanan rawat inap adalah istilah yang berarti

proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit

tertentu, dimana pasien diinapkan disuatu ruangan di rumah sakit. Pasien yang

berobat di unit rawat jalan maupun di ruang gawat darurat akan mendapatkan

surat rawat dari dokter yang merawatnya, bila pasien tersebut memerlukan

perawatan di dalam rumah sakit, atau menginap di rumah sakit.


25

Selain pelayanan kesehatan rawat jalan, RSUD Sultan Sulaiman juga

memberikan pelayanan kesehatan rawat inap dalam hal penyelenggaraan

pelayanan opname dan pemulihan kesehatan yang diberikan kepada pasien.

Jumlah tempat tidur yang tersedia adalah 117 unit tempat tidur, terbagi ke

dalam 4 kategori kelas yang berbeda. Kategori kelas itu adalah VIP, kelas I, kelas

II, kelas III. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel beikut ini:

Tabel 1

Distribusi Tempat Tidur RSUD Sultan Sulaiman Tahun 2019

Uraian Jumlah
VIP 8
Kelas I 16
Kelas II 28
Kelas III 65
Total 117
Sumber: Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman (2019)

Perawat pelaksana. Jumlah perawat pelaksana pada RSUD Sultan

Sulaiman Tahun 2019 adalah sebanyak 40 orang, dengan perincian sebagai

berikut:

Tabel 2

Distribusi Perawat Pelaksana RSUD Sultan Sulaiman Tahun 2019

Jenis Perawat Jumlah


Terampil 21
Mahir 8
Penyelia 11
Jumlah 40
Sumber: Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Sulaiman (2019)

Karakteristik Responden

Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah perawat

keterampilan yang terdapat di RSUD Sultan Sulaiman pada Tahun 2019.


26

Karakteristik responden meliputi jenis kelamin, umur, masa kerja, pendidikan dan

golongan. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3

Distribusi Karakteristik Responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Sultan


Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019

Karakteristik n=40 %
Jenis Kelamin
Laki-laki 7 17,5
Perempuan 33 82,5
Umur
20-30 tahun 15 37,5
31-35 tahun 3 7,5
36-40 tahun 7 17,5
>40 tahun 15 37,5
Masa Kerja
<5 tahun 10 25,0
5-10 tahun 10 25,0
11-15 tahun 4 10,0
>15 tahun 16 40,0
Pendidikan
D-III 27 67,5
S-1 13 32,5
Golongan
II-a 8 20,0
III-a 17 42,5
III-b 4 10,0
III-c 5 12,5
III-d 6 15,0

Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa distribusi karakteristik responden

perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten

Serdang Bedagai berdasarkan jenis kelamin sebagian besar perawat pelaksana

adalah perempuan sebanyak 33 orang (82,5%). Dalam hal ini rumah sakit

merekrut tenaga perawat mayoritas perempuan karena dalam pemberian asuhan

keperawatan pada pasien, perawat perempuan dapat memberikannya dengan


27

penuh kelembutan, kesabaran, dan kasih sayang.

Berdasarkan usia sebagian besar perawat pelaksana berada pada rentang

usia 20-30 tahun dan >40 tahun masing-masing sebanyak 15 responden (37,5%).

Hal ini menunjukkan bahwa usia perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman

Kabupaten Serdang Bedagai masih tergolong usia produktif, karena dalam usia

tersebut sangat mendukung dalam memberikan pelayanan keperawatan yang

bermutu kepada pasien karena perawat masih energi dan memiliki motivasi yang

tinggi untuk merawat pasien.

Berdasarkan masa kerja sebagian besar perawat pelaksana bekerja >15

tahun sebanyak 16 orang (40%). Hal ini menunjukkan bahwa perawat yang

memiliki lama kerja yang lama biasanya sudah memiliki pengalaman serta

mampu dan terbiasa dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien.

Berdasarkan pendidikan sebagian besar perawat pelaksana berpendidikan

D-III yaitu sebanyak 27 orang (67,5%). Pendidikan tinggi menunjukkan bahwa

umumnya perawat sudah terlatih dan memiliki keterampilan yang diharapkan

manajemen rumah sakit sebagai praktisi atau pelayanan asuhan keperawatan.

Berdasarkan golongan sebagian besar perawat pelaksana berada pada

golongan III-b yaitu sebanyak 17 orang (42,5%). Dalam hal ini perawat pelaksana

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan

RSUD. Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan perawat merupakan jenjang

pangkat dan jabatan sesuai jumlah angka kredit kumulatif minimal tingkat

terampil dan kumulatif minimal tingkat ahli yang dimiliki perawat pelaksana di

RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai.


28

Motivasi Kerja Perawat

Motivasi kerja perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten

Serdang Bedagai dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSUD Sultan


Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019

Motivasi Kerja n %
Baik 14 35,0
Cukup 23 57,5
Kurang 3 7,5
Jumlah 40 100,0

Dari Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat

pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai memiliki

motivasi kerja yang cukup yaitu sebanyak 23 orang (57,5%).

Motivasi kerja perawat pelaksana tergolong cukup baik, hal ini dapat

dilihat dari hasil jawaban responden bahwa sebagian besar perawat pelaksana

sering melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu karena menyukai

pekerjaan tersebut, melakukan pemeliharaan diri pasien karena ingin dipuji oleh

kepala ruangan, memfasilitasi kebiasaan tidur pasien karena pelaksanaan asuhan

keperawatan didukung dengan peralatan yang sesuai dan lengkap, dan kadang-

kadang perawat pelaksana melakukan pendokumentasian pelaksanaan tindakan

keperawatan karena merasa mampu melakukan pekerjaan tersebut, menyusun

rencana kegiatan individu perawat karena sayang ingin mendapatkan metode baru

dalam melaksanakan pelayanan yang baik serta melaksanakan tugas lapangan di

bidang kesehatan karena saya ingin mendapatkan peningkatan prestasi kerja yang

baik. Hasil jawaban responden berdasarkan kuesioner motivasi kerja tersebut


29

dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5

Jawaban Responden Berdasarkan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSUD


Sultan Sulaiman Serdang Bedagai Tahun 2019

Tidak Kadang-
Sering Jumlah
Pernyataan Pernah kadang
n % n % n % n %
Tanggung jawab
Saya melakukan pengkajian perawatan 10 25,0 19 47,5 11 27,5 40 100,0
dasar pada pasien karena merasa hal
tersebut adalah tanggung jawab
pekerjaan
Saya memandikan pasien karena merasa 6 15,0 18 45,0 16 40,0 40 100,0
itu adalah tanggung jawab saya
sebagai perawat
Kemajuan
Saya membuat media untuk peningkatan 10 25,0 16 40,0 14 35,0 40 100,0
perilaku hidup bersih dan sehat pada
pasien karena ingin mendapatkan
kemajuan kerja sebagai petugas
kesehatan
Saya melakukan pengukuran 8 20,0 14 35,0 18 45,0 40 100,0
antropometri kepada pasien karena
ingin meningkatkan kemampuan dan
pemahaman tentang asuhan
keperawatan
Pekerjaan itu sendiri
Saya melaksanakan penanggulangan 0 0.0 7 17,5 33 82,5 40 100,0
penyakit/ wabah tertentu karena saya
menyukai pekerjaan tersebut
Saya melakukan pendokumentasian 0 0.0 32 80,0 8 20,0 40 100,0
pelaksanaan tindakan keperawatan
karena saya merasa mampu
melakukan pekerjaan tersebut
Pencapaian
Saya menyusun rencana kegiatan individu 3 7,5 31 77,5 6 15,0 40 100,0
perawat karena sayang ingin
mendapatkan metode baru dalam
melaksanakan pelayanan yang baik
Saya melaksanakan tugas lapangan di 0 0.0 30 75,0 10 25,0 40 100,0
bidang kesehatan karena saya ingin
mendapatkan peningkatan prestasi
kerja yang baik
Pengakuan
Saya melakukan pemeliharaan diri pasien 0 0.0 6 15,0 34 85,0 40 100,0
(bersambung)
30

Tabel 5

Jawaban Responden Berdasarkan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSUD


Sultan Sulaiman Serdang Bedagai Tahun 2019

Tidak Kadang-
Sering Jumlah
Pernyataan Pernah kadang
n % n % n % N %
karena saya ingin dipuji oleh kepala
ruangan
Saya memfasilitasi penggunaan alat-alat 6 15,0 8 20,0 26 65,0 40 100,0
pengamanan atau pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko
cedera pada pasien karena saya
ingin dipuji rekan pada tim
keperawatan
Administrasi dan kebijakan rumah sakit
Saya melaksanakan melakukan 12 30,0 8 20,0 20 50,0 40 100,0
pengkajian keperawatan dasar pada
pasien karena saya ingin bekerja
sesuai dengan kasus yang dialami
pasien
Saya memfasilitasi suasana lingkungan 2 5,0 24 60,0 14 35,0 40 100,0
yang tenang dan aman karena
sarana dan prasarana dalam
pelayanan keperawatan telah
mendukung
Penyeliaan
Saya melakukan supervisi lapangan 10 25,0 19 47,5 11 27,5 40 100,0
karena atasan telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam
memberikan asuhan keperawatan
Saya memantau keseimbangan cairan 5 12,5 19 47,5 16 40,0 40 100,0
dan elektrolit pasien karena atasan
mau mendengarkan dan
mendiskusikan masalah dalam
asuhan keperawatan
Insentif
Saya melaksanakan kegiatan bantuan/ 10 25,0 14 35,0 16 40,0 40 100,0
partisipasi kesehatan karena saya
ingin mendapatkan kenaikan
jabatan
Saya melaksanakan tugas lapangan di 8 20,0 14 35,0 18 45,0 40 100,0
bidang kesehatan karena saya ingin
menerima imbalan sesuai dengan
pangkat dan golongan saya
Hubungan antar pribadi
Saya menyusun rencana kegiatan 5 12,5 21 52,5 14 35,0 40 100,0
individu
(bersambung)
31

Tabel 5

Jawaban Responden Berdasarkan Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSUD


Sultan Sulaiman Serdang Bedagai Tahun 2019

Tidak Kadang-
Sering Jumlah
Pernyataan Pernah kadang
n % n % n % N %
perawat karena saya ingin menjalin
hubungan kerja yang baik dengan
perawat pelaksana lainnya
Saya memfasilitasi lingkungan yang 6 15,0 10 25,0 24 60,0 40 100,0
mendukung istirahat pasien karena
saya ingin menjalin hubungan kerja
yang baik dengan kepala
keperawatan
Kondisi kerja
Saya memfasilitasi kebiasaan tidur pasien 0 0.0 2 5,0 38 95,0 40 100,0
karena pelaksanaan asuhan
keperawatan didukung dengan
peralatan yang sesuai dan lengkap
Saya melakukan pemeliharaan diri pasien 22 55,0 16 40,0 2 5,0 40 100,0
karena pelaksanaan asuhan
keperawatan didukung dengan
tempat yang aman dan nyaman

Kinerja Perawat Pelaksana

Kinerja perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang

Bedagai dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6
Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman
Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019

Kinerja Perawat Pelaksana n %


Baik 18 45,0
Cukup 20 50,0
Kurang 2 5,0
Jumlah 40 100,0

Dari Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat

pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai memiliki

kinerja yang cukup yaitu sebanyak 20 orang (50%).


32

Kinerja perawat pelaksana tergolong cukup baik, hal ini dapat dilihat dari

hasil jawaban responden bahwa sebagian besar perawat pelaksana sering

memberikan oksigenasi sederhana pada pasien, memantau keseimbangan cairan

dan elektrolit pasien, kadang-kadang perawat pelaksana melaksanakan

penanggulangan penyakit/wabah tertentu, melakukan fiksasi fisik pasien dan

memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada pasien

untuk mencegah risiko cedera pada individu, memberikan dukungan dalam proses

kehilangan, berduka dan kematian serta melakukan pendampingan pada pasien

menjelang ajal (dying care). Hasil jawaban responden berdasarkan kuesioner

kinerja perawat pelaksana tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7

Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Sultan


Sulaiman Serdang Bedagai Tahun 2019

Tidak Kadang
Sering Jumlah
Pernyataan Pernah -kadang
n % n % n % n %
Pemberi asuhan keperawatan
Saya melakukan melakukan pengkajian 2 5,0 9 22,5 29 72,5 40 100,0
keperawatan dasar pada pasien
Saya memberikan oksigenasi sederhana 1 2,5 7 17,5 32 80,0 40 100,0
pada pasien
Saya memberikan bantuan hidup dasar 2 5,0 21 52,5 17 42,5 40 100,0
pada pasien
Saya memfasilitasi kebiasaan tidur pasien 1 2,5 23 57,5 16 40,0 40 100,0
Penyuluh dan konselor bagi klien
Saya mengajarkan perilaku hidup bersih 8 20,0 8 20,0 24 60,0 40 100,0
dan sehat pada pasien
Saya memfasilitasi penggunaan pakaian 11 27,5 9 22,5 20 50,0 40 100,0
yang mendukung kenyamanan pada
pasien
Saya memberikan dukungan dalam proses 2 5,0 25 62,5 13 32,5 40 100,0
kehilangan, berduka dan kematian
Saya mempertahankan posisi anatomis 11 27,5 19 47,5 10 25,0 40 100,0
pasien
(bersambung)
33

Tabel 7

Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja Perawat Pelaksana di RSUD Sultan


Sulaiman Serdang Bedagai Tahun 2019

Tidak Kadang
Sering Jumlah
Pernyataan Pernah -kadang
n % n % n % n %
Pengelola pelayanan keperawatan
Saya membuat media untuk peningkatan 8 20,0 18 45,0 14 35,0 40 100,0
perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu
Saya fasilitasi pasien dalam memenuhi 0 0.0 26 65,0 14 35,0 40 100,0
kebutuhan eliminasi
Saya melakukan dokumentasi pelaksanaan 2 5,0 27 67,5 11 27,5 40 100,0
tindakan keperawatan
Peneliti keperawatan
Saya memantau perkembangan pasien 2 5,0 22 55,0 16 40,0 40 100,0
sesuai dengan kondisinya (melakukan
pemeriksaan fisik, mengamati keadaan
pasien)
Saya melaksanakan kegiatan 0 0.0 23 57,5 17 42,5 40 100,0
bantuan/partisipasi kesehatan
Saya melaksanakan penanggulangan 0 0.0 31 77,5 9 22,5 40 100,0
penyakit/wabah tertentu
Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
Saya memantau keseimbangan cairan dan 0 0.0 9 22,5 31 77,5 40 100,0
elektrolit pasien
Saya melakukan fiksasi fisik pasien 2 5,0 31 77,5 7 17,5 40 100,0
Saya melakukan pengukuran antropometri 4 10,0 26 65,0 10 25,0 40 100,0
pada pasien
Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
Saya memfasilitasi penggunaan alat-alat 1 2,5 30 75,0 9 22,5 40 100,0
pengamanan atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera
pada individu
Saya memberikan dukungan dalam proses 2 5, 29 72,5 9 22,5 40 100,0
kehilangan, berduka dan kematian 0
Saya melakukan pendampingan pada 2 5, 28 70,0 10 25,0 40 100,0
pasien menjelang ajal (dying care) 0

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat

Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD

Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada tabel 8 dibawah

ini:
34

Tabel 8

Distribusi Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di


RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019

Kinerja Perawat Pelaksana


Jumlah P-
Motivasi Kerja Baik Cukup Kurang
value
n % n % n % n %
Baik 11 27,5 3 7,5 0 0,0 14 35,0
Cukup 7 17,5 14 35,0 2 5,0 23 57,5 0,019
Kurang 0 0,0 3 7,5 0 0,0 3 7,5
Jumlah 18 45,0 20 50 2 5,0 40 100,0

Dari tabel 8 di atas menunjukkan bahwa dari 14 perawat pelaksana dengan

motivasi kerja cukup memiliki kinerja yang baik sebanyak 11 orang (27,5%),

kinerja cukup ada 3 orang (7,5%) dan tidak ada perawat pelaksana yang memiliki

kinerja kurang. Dari 23 perawat pelaksana dengan motivasi kerja cukup memiliki

kinerja baik ada 7 orang (17,5%), kinerja cukup sebanyak 14 orang (35%) dan

kinerja kurang ada 2 orang (5%). Dari 3 perawat pelaksana dengan motivasi kerja

kurang tidak ada perawat pelaksana yang memiliki kinerja baik maupun kurang,

melainkan seluruhnya memiliki kinerja cukup (7,5%). Dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar perawat pelaksana dengan motivasi kerja cukup baik memiliki

kinerja cukup baik pula.

Hasil analisis statistik bivariat dengan menggunakan uji chi square

diperoleh p-value sebesar 0,019 (p-value <0,05), artinya ada pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten

Serdang Bedagai Tahun 2019.


Pembahasan

Motivasi Kerja

Motivasi kerja perawat adalah faktor yang pendorong perawat

keterampilan untuk melakukan aktivitas keperawatan yang diukur berdasarkan

faktor tanggung jawab kerja, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian,

pengakuan, administrasi dan kebijakan rumah sakit, penyeliaan, insentif,

hubungan antar pribadi dan kondisi kerja perawat keterampilan di instalasi rawat

inap RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai.

Hasil penelitian pada Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

memiliki motivasi kerja yang cukup yaitu sebanyak 23 orang (57,5%).

Motivasi kerja perawat pelaksana tergolong cukup baik, hal ini dapat

dilihat dari hasil jawaban responden bahwa sebagian besar perawat pelaksana

sering melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu karena menyukai

pekerjaan tersebut, melakukan pemeliharaan diri pasien karena ingin dipuji oleh

kepala ruangan, memfasilitasi kebiasaan tidur pasien karena pelaksanaan asuhan

keperawatan didukung dengan peralatan yang sesuai dan lengkap, dan kadang-

kadang perawat pelaksana melakukan pendokumentasian pelaksanaan tindakan

keperawatan karena merasa mampu melakukan pekerjaan tersebut, menyusun

rencana kegiatan individu perawat karena sayang ingin mendapatkan metode baru

dalam melaksanakan pelayanan yang baik serta melaksanakan tugas lapangan di

bidang kesehatan karena saya ingin mendapatkan peningkatan prestasi kerja yang

baik.

35
36

Motivasi adalah proses psikologis yang timbul dan mengarahkan individu

pada prilaku guna mencapai tujuan tertentu. Proses psikologis tersebut merupakan

proses yang memunculkan, mengarahkan, dan mempertahankan tindakan sukarela

yang mengarah pada tujuan tertentu. Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui

kegiatan manajemen pengarahan yaitu: (1) Memberikan harapan yang jelas

kepada staf dan menyampaikan harapan tersebut secara efektif, (2) Bersikap adil

dan konsisten terhadap semua staf, (3) Membuat keputusan yang bijaksana, (4)

Mengembangkan konsep kerja kelompok, (5) Mengintegrasikan kebutuhan dan

keinginan staf ke dalam kebutuhan dan tujuan organisasi, (6) Mengenal staf secara

pribadi dan tunjukkan kepada mereka bahwa pemimpin mengetahui keunikan

dirinya, (7) Menghilangkan blok tradisional antara staf dan pekerjaan yang telah

dikerjakan, (8) Memberi tantangan kerja sebagai kesempatan untuk

mengembangkan diri, (9) Melibatkan staf dalam mengambil semua keputusan,

(10) Memastikan bahwa staf mengetahui alasan di balik semua keputusan dan

tindakan yang diambil, (11) Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat

penilaian sesering mungkin, (12) Membangun hubungan saling percaya dan saling

tolong bersama staf, (13) Memberi kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan

kerjanya, (14) Menjadi model peran bagi staf, dan (15) Memberikan

reinforcement sering mungkin (Marquis & Houston, 2010).

Kinerja Perawat Pelaksana

Kinerja perawat adalah segala aktivitas perawat keterampilan dalam

mengimplementasikan tugas dan wewenangnya dengan sebaik-baiknya

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tempat perawat bekerja yang

diukur melalui faktor-faktor pemberi asuhan keperawatan, penyuluh dan konselor


37

bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti keperawatan, pelaksanaan

tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan pelaksanaan tugas dalam keadaan

keterbatasan tertentu.

Hasil penelitian pada Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar

perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

memiliki kinerja yang cukup yaitu sebanyak 20 orang (50%).

Kinerja perawat pelaksana tergolong cukup baik, hal ini dapat dilihat dari

hasil jawaban responden bahwa sebagian besar perawat pelaksana sering

memberikan oksigenasi sederhana pada pasien, memantau keseimbangan cairan

dan elektrolit pasien, kadang-kadang perawat pelaksana melaksanakan

penanggulangan penyakit/wabah tertentu, melakukan fiksasi fisik pasien dan

memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada pasien

untuk mencegah risiko cedera pada individu, memberikan dukungan dalam proses

kehilangan, berduka dan kematian serta melakukan pendampingan pada pasien

menjelang ajal (dying care).

Penilaian kinerja perawat merupakan mengevaluasi kinerja perawat sesuai

dengan standar praktik professional dan peraturan yang berlaku. Penilaian kinerja

perawat merupakan suatu cara untuk menjamin tercapainya standar praktek

keperawatan. Proses penilaian kinerja dapat digunakan secara efektif dalam

mengarahkan perilaku pegawai dalam rangka menghasilkan jasa keperawatan

dalam kualitas dan volume yang tinggi. Perawat manajer dapat menggunakan

proses operasional kinerja untuk mengatur arah kerja dalam memilih, melatih,

membimbing perencanaan karir serta member penghargaan kepada perawat yang

kompeten (Nursalam, 2011).


38

Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana

Hasil penelitian pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa dari 14 perawat

pelaksana dengan motivasi kerja cukup memiliki kinerja yang baik sebanyak 11

orang (27,5%), kinerja cukup ada 3 orang (7,5%) dan tidak ada perawat pelaksana

yang memiliki kinerja kurang. Dari 23 perawat pelaksana dengan motivasi kerja

cukup memiliki kinerja baik ada 7 orang (17,5%), kinerja cukup sebanyak 14

orang (35%) dan kinerja kurang ada 2 orang (5%). Dari 3 perawat pelaksana

dengan motivasi kerja kurang tidak ada perawat pelaksana yang memiliki kinerja

baik maupun kurang, melainkan seluruhnya memiliki kinerja cukup (7,5%). Dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar perawat pelaksana dengan motivasi kerja

cukup baik memiliki kinerja cukup baik pula.

Hal ini dapat dilihat jawaban responden berdasarkan motivasi sebagian

besar mengatakan kadang-kadang saja dalam melakukan pendokumentasian

pelaksanaan tindakan keperawatan karena perawat merasa mampu melakukan

pekerjaan tersebut, menyusun rencana kegiatan individu perawat karena ingin

mendapatkan metode baru dalam melaksanakan pelayanan yang baik,

melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan hanya ingin mendapatkan

peningkatan prestasi kerja yang baik, memfasilitasi suasana lingkungan yang

tenang dan aman karena sarana dan prasarana dalam pelayanan keperawatan telah

mendukung. Sedangkan jawaban sering hanya dilakukan pada saat melaksanakan

penanggulangan penyakit/wabah tertentu karena saya menyukai pekerjaan

tersebut, melakukan pemeliharaan diri pasien hanya karena ingin dipuji oleh

kepala ruangan, memfasilitasi kebiasaan tidur pasien karena pelaksanaan asuhan

keperawatan sudah didukung dengan peralatan yang sesuai dan lengkap. Hal
39

tersebut sudah sesuai dengan faktor yang mendorong perawat pelaksana untuk

melakukan aktivitas keperawatan yang diukur berdasarkan tanggung jawab kerja,

kemajuan, pekerjaan itu sendiri, pencapaian, pengakuan, administrasi dan

kebijakan rumah sakit, penyeliaan, insentif, hubungan antar pribadi dan kondisi

kerja perawat pelaksana. Meskipun perawat pelaksana melakukan hal tersebut

tidak sering.

Kinerja perawat pelaksana dalam penelitian ini tergolong cukup hal ini

terlihat dari jawaban responden sebagian besar menjawab kadang-kadang seperti

memberikan bantuan hidup dasar pada pasien, memfasilitasi kebiasaan tidur

pasien, memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian,

fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi, melakukan dokumentasi

pelaksanaan tindakan keperawatan, melaksanakan penanggulangan penyakit/

wabah tertentu, melakukan fiksasi fisik pasien, melakukan pengukuran

antropometri pada pasien, memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau

pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu,

memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian,

melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care). Dan semua itu

dilakukan perawat kadang-kadang saja meskipun sering juga perawat memberikan

oksigenasi sederhana pada pasien dan memantau keseimbangan cairan dan

elektrolit pada pasien. Semua ini merupakan tanggung jawab perawat dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan PERMENPAN No.25 Tahun 2014.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa p-value sebesar 0,019. Artinya

ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD Sultan

Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019.


40

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Arifki, dkk (2017) bahwa ada hubungan antara motivasi kerja terhadap kinerja

perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Alimuddin Umar Kabupaten

Lampung Barat dengan p-value = 0,000. Juga didukung oleh penelitian Evita, dkk

(2016) yang menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja Perawat

pada Instalasi Paviliun Anyelir Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Penelitian

Wahyuni (2012) menunjukkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada

hubungan motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah Sakit

Bhayangkara Medan dengan nilai p=0,006.

Kinerja perawat harus sesuai dengan standar kinerja, yaitu memberikan

pelayanan perawatan pada pasien dengan pendekatan proses keperawatan yang

meliputi lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi yang masing-masing berkesinambungan dan berkaitan satu sama lainnya

sesuai dengan penilaian kinerja perawat di rumah sakit. Kinerja yang dilakukan

sesuai standar akan membuat proses pelayanan di rumah sakit berjalan dengan

lancar dan memudahkan tercapainya tujuan pelayanan perawatan pada pasien

(Potter & Perry, 2005 dalam Pretty Lestari Tampubolon, 2019).

Asumsi peneliti berdasarkan motivasi kerja terhadap kinerja perawat

pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai sudah cukup

baik. Hal ini terlihat keadaan yang peneliti temui di lapangan menunjukkan bahwa

motivasi perawat dalam melakukan pelayanan keperawatan terhadap pasien sudah

sesuai dengan tanggung jawab perawat pelaksana. Dalam melaksanakan tanggung

jawabnya sebagai perawat pelaksana, perawat sudah bekerja sesuai dengan uraian

tugas yang diberikan RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai.


41

Perawat pelaksana sudah mengimplementasikan tugas dan wewenangnya dengan

sebaik-baiknya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh rumah sakit tempat

perawat bekerja yang diukur melalui faktor-faktor pemberi asuhan keperawatan,

penyuluh dan konselor bagi klien, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti

keperawatan, pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan

pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini terjadi pada saat pengambilan

data perawat terlihat terkesan enggan untuk memberikan data yang peneliti

harapkan. Saat pengisian kuesioner pada jam dinas terutama ketika perawat

sedang melaksanakan tugasnya, dapat menimbulkan terganggunya konsentrasi

responden dalam mengisi kuesioner. Dan beberapa responden dalam penilaian

motivasi dan kinerja dalam penelitian ini terkesan belum memberikan jawaban

dan tidak menunjukkan keadaan yang sesungguhnya.


Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan di

Instalasi Rawat Inap RSUD Sultan Sulaiman dapat disimpulkan bahwa:

1. Perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

sebagian besar memiliki motivasi kerja yang cukup yaitu sebanyak 23 orang

(57,5%).

2. Perawat pelaksana di RSUD Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai

sebagian besar memiliki kinerja yang cukup yaitu sebanyak 20 orang (50%).

3. Ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di RSUD

Sultan Sulaiman Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2019 dengan p-value

<0,05 yaitu sebesar 0,019.

Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan kepada :

1. Bagi RSUD Sultan Sulaiman

a. Agar selalu memerhatikan keadaan perawat di rumah sakit khususnya

perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap dalam melaksanakan asuhan

keperawatan, memberikan dukungan dan penghargaan atas hasil kerjanya

baik material maupun non material sehingga dapat memotivasi mereka

dalam melaksanakan proses keperawatan dengan lebih baik.

b. Kepala Ruangan dan seluruh perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap

RSUD Sultan Sulaiman agar selalu menciptakan hubungan yang harmonis,

mematuhi peraturan yang ada, memelihara segala fasilitas di rumah sakit

42
43

dan bekerjasama dengan baik sehingga keadaan lingkungan kerja

mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan untuk menghasilkan

kinerja sesuai tujuan yang diharapkan bersama.

2. Peneliti

Hasil penelitian ini sebagai barometer bagi peneliti untuk selalu memiliki

motivasi kerja yang tinggi agar dapat meningkatkan kinerja peneliti saat

peneliti bertugas nantinya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain, selain berhubungan

dengan motivasi kerja dan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap, misalnya

tentang mutu pelayanan pasien, penghargaan, pelatihan dan faktor lainnya

yang dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap.


Daftar Pustaka

Arifki, M. Z., Usastiawaty C. A. S. I., Prima D. F., & Kiramah W. (2017).


Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat
Inap Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar Kabupaten Lampung
Barat Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Holistik (The Journal of Holistic
Healthcare), 11(4), 209-215.

Butar-butar, J., & Simamora, R. H. (2016). Hubungan mutu pelayanan


keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUD Pandan
Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Ners Indonesia, 6(1), 50-63.

Cyntia, L. T. & Weaver A. (2013). Keperawatan kritis. Yogyakarta: Rapha


Publishing.

Damanik, M. C. (2016). Pengaruh motivasi dengan kinerja perawat di instalasi


rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar Tahun 2016 (Skripsi, Universitas Sumatera Utara).
Diakses dari http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/60055

Faizin, A., & Winarsih. (2008, September). Publikasi Ilmiah. Hubungan tingkat
pendidikan dan lama kerja perawat dengan kinerja perawat di RSU Pandan
Arang Kabupaten Boyolali. Berita Ilmu Keperawatan, 1 (3) 137-142
Diakses 20 Mei 2019 dari https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream
/handle/11617/499/3g.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

Ghozali, I. (2008). Structural equation modeling: metode alternatif dengan partial


least square (PLS). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayat, D. R. (2009). Ilmu perilaku manusia: pengantar psikologi untuk tenaga


kesehatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.

Iskandar. (2012). Keperawatan profesional. Jakarta: Penerbit In Medan.

Juliani. (2007). Pengaruh motivasi intrinsik terhadap kinerja perawat pelaksana


di instalasi rawat inap RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007 (Tesis,
Universitas Sumatera Utara). Diakses dari https://www.google.com/url?sa
=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ahUK
EwjAiaTa-M_lAhUJrZ4KHfPfDvgQFjAAegQIABAC&url=http%3A%
2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F6672%2F1%
2F08E00278.pdf&usg=AOvVaw1E5POg9D6FMrPLU1wX1fHG

Lumongga, L. (2016). Pengaruh harga diri dan motivasi ekstrinsik terhadap


kinerja perawat pelaksana di RSUD Dr. Pirngadi Medan (Tesis yang
tidak dipublikasikan). Universitas Sumatera Utara, Medan.

44
45

Mangkunegara, A. A. A. P. (2014). Manajemen sumber daya manusia


perusahaan. Bandung: Rosdakarya.

Marquis & Huston, C. J. (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan:


teori dan aplikasi (Edisi ke-3). Jakarta: EGC.

Munandar, A.S. (2011). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: UI-Press.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2011). Manajemen keperawatan (Edisi ke-3). Jakarta : Salemba


Medika.

Nursalam. (2016). Manajemen keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan


profesional (Edisi ke-5). Jakarta: Salemba Medika.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang


Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Perawat dan Angka Kreditnya

Rivai. (2009). Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan. Jakarta:


Rajagrafindo Persada.

Sayuti. (2006). Motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:


Ghalia Indonesia.

Sitinjak, E. O., & Wardhana A. (2016). Pengaruh motivasi terhadap kinerja


perawat pada instalasi paviliun anyelir rumah sakit Budi Kemuliaan
Batam. Prodi Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis,
Universitas Telkom. ISSN : 2355-9357 e-Proceeding of Management :
Vol.3, No.1 April 2016

Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2010). Manajemen keperawatan: dengan pendekatan


praktis. Jakarta: Erlangga.

Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Hariyati, T. S. (2012). Manajemen keperawatan


aplikasi MPKP di rumah sakit. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta.

Sumijatun. (2010). Konsep dasar menuju keperawatan profesional. Jakarta: CV.


Trans Info Media.

Sunaryo. (2015). Psikologi untuk keperawatan (Edisi ke-2). Jakarta: EGC.


46

Sutrisno, E. (2015). Manajemen sumber daya manusia (Cetakan Ke-7). Jakarta:


Kencana.

Tampubolon, P. L. (2019). Hubungan komunikasi organisasi dengan kinerja dan


kepuasan perawat pelaksana di ruang rawat inap Rumah Sakit Royal
Prima Medan (Tesis, Universitas Sumatera Utara). Diakses dari
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1
&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj2kYvk-s_lAhWgHDQIHS5xCUUQFj
AAegQIARAC&url=http%3A%2F%2Frepositori.usu.ac.id%2Fbitstream
%2Fhandle%2F123456789%2F15147%2F137046016.pdf%3Fsequence%
3D1%26isAllowed%3Dy&usg=AOvVaw0aoxOYbtJNF5MCvbcYPgCz

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang


Keperawatan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Wahyuni, I., & Arruum, D. (2012). Motivasi dan kinerja perawat pelaksana di
Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Jurnal Fakultas Keperawatan USU.

Wibowo. (2016). Manajemen kinerja. (Edisi Ke-5). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Winardi, J. (2015). Manajemen perilaku organisasi. Jakarta: Kencana.


Lampiran 1. Kuesioner

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT


PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD SULTAN
SULAIMAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
TAHUN 2019

A. IDENTITAS RESPONDEN

1 Nomor Pegawai :
2 Jenis Kelamin :
3 Umur : Tahun
5 Masa Kerja : Tahun
6 Pendidikan :
5 Golongan :

B. MOTIVASI
Beri tanda checklist (√) pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan,
pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
SR : Sering =3
KK : Kadang-Kadang =2
TP : Tidak Pernah =1
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
SR KK TP
Tanggung Jawab
1 Saya melakukan pengkajian perawatan dasar
pada pasien karena merasa hal tersebut adalah
tanggung jawab pekerjaan
2 Saya memandikan pasien karena merasa itu
adalah tanggung jawab saya sebagai perawat
Kemajuan
3 Saya membuat media untuk peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat pada pasien
karena ingin mendapatkan kemajuan kerja
sebagai petugas kesehatan
4 Saya melakukan pengukuran antropometri
kepada pasien karena ingin meningkatkan
kemampuan dan pemahaman tentang asuhan
keperawatan
Pekerjaan itu sendiri
5 Saya melaksanakan penanggulangan penyakit/
wabah tertentu karena saya menyukai pekerjaan
tersebut

47
48

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
SR KK TP
6 Saya melakukan pendokumentasian pelaksanaan
tindakan keperawatan karena saya merasa
mampu melakukan pekerjaan tersebut
Pencapaian
7 Saya menyusun rencana kegiatan individu
perawat karena sayang ingin mendapatkan
metode baru dalam melaksanakan pelayanan
yang baik
8 Saya melaksanakan tugas lapangan di bidang
kesehatan karena saya ingin mendapatkan
peningkatan prestasi kerja yang baik
Pengakuan
9 Saya melakukan pemeliharaan diri pasien
karena saya ingin dipuji oleh kepala ruangan
10 Saya memfasilitasi penggunaan alat-alat
pengamanan atau pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada pasien
karena saya ingin dipuji rekan pada tim
keperawatan
Administrasi dan kebijakan rumah sakit
11 Saya melaksanakan melakukan pengkajian
keperawatan dasar pada pasien karena saya
ingin bekerja sesuai dengan kasus yang dialami
pasien
12 Saya memfasilitasi suasana lingkungan yang
tenang dan aman karena sarana dan prasarana
dalam pelayanan keperawatan telah
mendukung
Penyeliaan
13 Saya melakukan supervisi lapangan karena
atasan telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam memberikan asuhan keperawatan
14 Saya memantau keseimbangan cairan dan
elektrolit pasien karena atasan mau
mendengarkan dan mendiskusikan masalah
dalam asuhan keperawatan
Insentif
15 Saya melaksanakan kegiatan bantuan/
partisipasi kesehatan karena saya ingin
mendapatkan kenaikan jabatan
16 Saya melaksanakan tugas lapangan di bidang
kesehatan karena saya ingin menerima imbalan
sesuai dengan pangkat dan golongan saya
49

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
SR KK TP
Hubungan antar pribadi
17 Saya menyusun rencana kegiatan individu
perawat karena saya ingin menjalin hubungan
kerja yang baik dengan perawat pelaksana
lainnya
18 Saya memfasilitasi lingkungan yang
mendukung istirahat pasien karena saya ingin
menjalin hubungan kerja yang baik dengan
kepala keperawatan
Kondisi kerja
19 Saya memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
karena pelaksanaan asuhan keperawatan
didukung dengan peralatan yang sesuai dan
lengkap
20 Saya melakukan pemeliharaan diri pasien karena
pelaksanaan asuhan keperawatan didukung dengan
tempat yang aman dan nyaman

C. KINERJA PERAWAT KETERAMPILAN

Beri tanda checklist (√) pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan,
pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
SR : Sering =3
KK : Kadang-Kadang =2
TP : Tidak Pernah =1
Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
SR KK TP
Pemberi asuhan keperawatan
1 Saya melakukan melakukan pengkajian
keperawatan dasar pada pasien
2 Saya memberikan oksigenasi sederhana pada
pasien
3 Saya memberikan bantuan hidup dasar pada
pasien
4 Saya memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
Penyuluh dan konselor bagi klien
5 Saya mengajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat pada pasien
6 Saya memfasilitasi penggunaan pakaian
yang mendukung kenyamanan pada pasien
7 Saya memberikan dukungan dalam proses
kehilangan, berduka dan kematian
50

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan Skor
SR KK TP
Pemberi asuhan keperawatan
8 Saya mempertahankan posisi anatomis
pasien
Pengelola pelayanan keperawatan
9 Saya membuat media untuk peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu
10 Saya fasilitasi pasien dalam memenuhi
kebutuhan eliminasi
11 Saya melakukan dokumentasi pelaksanaan
tindakan keperawatan
Peneliti keperawatan
12 Saya memantau perkembangan pasien sesuai
dengan kondisinya (melakukan pemeriksaan
fisik, mengamati keadaan pasien)
13 Saya melaksanakan kegiatan
bantuan/partisipasi kesehatan
14 Saya melaksanakan penanggulangan
penyakit/ wabah tertentu
Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan
wewenang
15 Saya memantau keseimbangan cairan dan
elektrolit pasien
16 Saya melakukan fiksasi fisik pasien
17 Saya melakukan pengukuran antropometri
pada pasien
Pelaksana tugas dalam keadaan
keterbatasan tertentu
18 Saya memfasilitasi penggunaan alat-alat
pengamanan atau pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada
individu
19 Saya memberikan dukungan dalam proses
kehilangan, berduka dan kematian
20 Saya melakukan pendampingan pada pasien
menjelang ajal (dying care)
Lampiran 2. Master Data
Karakteristik Responden MOTIVASI KERJA KINERJA PERAWAT PELAKSANA
Masa Jenis Jlh Katagori Jlh Katagori
JK Umur Pendi Gol 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
kerja Perawat
1 2 4 3 1 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 54 1 Baik 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 50 1 Baik
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 2 3 2 35 2 Cukup 3 3 2 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 42 2 Cukup
3 2 3 4 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 1 Baik 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 58 1 Baik
4 2 4 4 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 32 3 Kurang 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 41 2 Cukup
5 2 4 4 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 45 2 Cukup 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 49 1 Baik
6 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 56 1 Baik 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 51 1 Baik
7 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 2 3 1 36 2 Cukup 2 3 3 2 1 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 42 2 Cukup
8 2 3 1 1 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 1 41 2 Cukup 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 41 2 Cukup
9 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 47 2 Cukup 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 43 2 Cukup
10 1 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 55 1 Baik 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 45 2 Cukup
11 1 4 4 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 3 1 44 2 Cukup 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 45 2 Cukup
12 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 46 2 Cukup 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1 2 32 3 Kurang
13 1 3 2 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 1 43 2 Cukup 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 48 1 Baik
14 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 46 2 Cukup 3 3 2 3 2 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 3 43 2 Cukup
15 2 3 4 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 1 49 1 Baik 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 46 2 Cukup
16 2 4 4 1 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 1 50 1 Baik 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 1 3 3 2 52 1 Baik
17 2 4 4 2 5 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 54 1 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 53 1 Baik
18 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 1 47 2 Cukup 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 49 1 Baik
19 2 1 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 59 1 Baik 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 56 1 Baik
20 2 4 4 2 5 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 3 1 40 2 Cukup 2 3 3 2 3 1 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 48 1 Baik
21 2 4 4 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 49 1 Baik 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 49 1 Baik
22 2 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 1 50 1 Baik 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 55 1 Baik
23 2 4 4 2 5 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 46 2 Cukup 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 46 2 Cukup
24 2 1 1 2 5 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 33 3 Kurang 3 3 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 44 2 Cukup
25 2 1 1 2 5 3 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 3 1 43 2 Cukup 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 47 2 Cukup
26 2 1 1 2 5 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 41 2 Cukup 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 48 1 Baik
27 1 1 2 2 4 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 40 2 Cukup 3 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 48 1 Baik
28 2 4 3 1 1 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 53 1 Baik 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 50 1 Baik
29 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 3 3 1 2 1 1 1 1 2 2 3 2 35 2 Cukup 3 3 2 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 43 2 Cukup
30 2 3 4 1 1 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56 1 Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 59 1 Baik
31 2 4 4 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 31 3 Kurang 3 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 40 2 Cukup
32 2 4 4 1 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 45 2 Cukup 2 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 42 2 Cukup
33 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 56 1 Baik 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 51 1 Baik
34 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 2 3 1 36 2 Cukup 2 3 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 44 2 Cukup
35 2 3 1 1 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 1 41 2 Cukup 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 43 2 Cukup
36 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 47 2 Cukup 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 45 2 Cukup
37 1 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 55 1 Baik 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 46 2 Cukup
38 1 4 4 1 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 3 1 44 2 Cukup 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 33 3 Kurang
39 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 46 2 Cukup 3 3 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 42 2 Cukup
40 1 3 2 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 1 43 2 Cukup 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 48 1 Baik

51
52

Keterangan :
Jenis Kelamin Umur Masa kerja Pendidikan Golongan Jenis Perawat
1. Laki-laki 1. 20-30 tahun 1. <5 tahun 1. D-III 1. II-a 1. Terampil
2. Perempuan 2. 31-35 tahun 2. 5-10 tahun 2. S1 2. III-a 2. Mahir
3. 36-40 tahun 3. 11-15 tahun 3. III-b 3. Penyelia
4. >40 tahun 4. >15 tahun 4. III-c
5. III-d

Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat Katagori Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat
1. Tidak pernah 1. Baik, skor jawaban 48-60
2. Kadang-kadang 2. Cukup, skor jawaban 34-47
3. Sering 3. Kurang, skor jawaban 20-33
Lampiran 3. Hasil Analisis Data

Frequency Table

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki-laki 7 17,5 17,5 17,5
Valid Perempuan 33 82,5 82,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
20-30 tahun 15 37,5 37,5 37,5
31-35 tahun 3 7,5 7,5 45,0
Valid 36-40 tahun 7 17,5 17,5 62,5
>40 tahun 15 37,5 37,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
<5 tahun 10 25,0 25,0 25,0
5-10 tahun 10 25,0 25,0 50,0
Valid 11-15 tahun 4 10,0 10,0 60,0
>15 tahun 16 40,0 40,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
D-III 27 67,5 67,5 67,5
Valid S-1 13 32,5 32,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

Golongan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
II-a 8 20,0 20,0 20,0
Valid III-a 17 42,5 42,5 62,5
III-b 4 10,0 10,0 72,5

53
54

Golongan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
III-c 5 12,5 12,5 85,0
Valid III-d 6 15,0 15,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

Jenis Perawat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Terampil 8 20,0 20,0 20,0
Mahir 21 52,5 52,5 72,5
Valid
Penyelia 11 27,5 27,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

Motivasi Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 14 35,0 35,0 35,0
Cukup 23 57,5 57,5 92,5
Valid
Kurang 3 7,5 7,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

Kinerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 18 45,0 45,0 45,0
Cukup 20 50,0 50,0 95,0
Valid
Kurang 2 5,0 5,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

Crosstabs

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Motivasi Kerja * Kinerja 40 100,0% 0 0,0% 40 100,0%
Karyawan
55

Motivasi Kerja * Kinerja Karyawan Crosstabulation


Kinerja Karyawan Total
Baik Cukup Kurang
Count 11 3 0 14
Baik
% of Total 27,5% 7,5% 0,0% 35,0%
Motivasi Count 7 14 2 23
Cukup
Kerja % of Total 17,5% 35,0% 5,0% 57,5%
Count 0 3 0 3
Kurang
% of Total 0,0% 7,5% 0,0% 7,5%
Count 18 20 2 40
Total
% of Total 45,0% 50,0% 5,0% 100,0%

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 11,748a 4 ,019
Likelihood Ratio 13,583 4 ,009
Linear-by-Linear Association 8,938 1 ,003
N of Valid Cases 40
a. 5 cells (55,6%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is ,15.
Jawaban Responden

Frequency Table
Motivasi Kerja
1. Saya melakukan pengkajian perawatan dasar pada pasien karena merasa hal
tersebut adalah tanggung jawab pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 10 25,0 25,0 25,0
Kadang-kadang 19 47,5 47,5 72,5
Valid
Sering 11 27,5 27,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
2. Saya memandikan pasien karena merasa itu adalah tanggung jawab saya
sebagai perawat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 6 15,0 15,0 15,0
Kadang-kadang 18 45,0 45,0 60,0
Valid
Sering 16 40,0 40,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
56

3. Saya membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
pasien karena ingin mendapatkan kemajuan kerja sebagai petugas kesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
Tidak Pernah 10 25,0 25,0 25,0
Kadang-kadang 16 40,0 40,0 65,0
Valid
Sering 14 35,0 35,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

4. Saya melakukan pengukuran antropometri kepada pasien karena ingin


meningkatkan kemampuan dan pemahaman tentang asuhan keperawatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 8 20,0 20,0 20,0
Kadang-kadang 14 35,0 35,0 55,0
Valid
Sering 18 45,0 45,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

5. Saya melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu karena saya


menyukai pekerjaan tersebut
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kadang-kadang 7 17,5 17,5 17,5
Valid Sering 33 82,5 82,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

6. Saya melakukan pendokumentasian pelaksanaan tindakan keperawatan karena


saya merasa mampu melakukan pekerjaan tersebut
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kadang-kadang 32 80,0 80,0 80,0
Valid Sering 8 20,0 20,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

7. Saya menyusun rencana kegiatan individu perawat karena sayang ingin


mendapatkan metode baru dalam melaksanakan pelayanan yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 3 7,5 7,5 7,5
Kadang-kadang 31 77,5 77,5 85,0
Valid
Sering 6 15,0 15,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
57

8. Saya melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan karena saya ingin


mendapatkan peningkatan prestasi kerja yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kadang-kadang 30 75,0 75,0 75,0
Valid Sering 10 25,0 25,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

9. Saya melakukan pemeliharaan diri pasien karena saya ingin dipuji oleh kepala
ruangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kadang-kadang 6 15,0 15,0 15,0
Valid Sering 34 85,0 85,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

10. Saya memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik


pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada pasien karena saya ingin
dipuji rekan pada tim keperawatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 6 15,0 15,0 15,0
Kadang-kadang 8 20,0 20,0 35,0
Valid
Sering 26 65,0 65,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
11. Saya melaksanakan melakukan pengkajian keperawatan dasar pada pasien
karena saya ingin bekerja sesuai dengan kasus yang dialami pasien
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 12 30,0 30,0 30,0
Kadang-kadang 8 20,0 20,0 50,0
Valid
Sering 20 50,0 50,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

12. Saya memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman karena sarana
dan prasarana dalam pelayanan keperawatan telah mendukung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 24 60,0 60,0 65,0
Valid
Sering 14 35,0 35,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
58

13. Saya melakukan supervisi lapangan karena atasan telah memberikan arahan
dan bimbingan dalam memberikan asuhan keperawatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 10 25,0 25,0 25,0
Kadang-kadang 19 47,5 47,5 72,5
Valid
Sering 11 27,5 27,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

14. Saya memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien karena atasan
mau mendengarkan dan mendiskusikan masalah dalam asuhan keperawatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 5 12,5 12,5 12,5
Kadang-kadang 19 47,5 47,5 60,0
Valid
Sering 16 40,0 40,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

15. Saya melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan karena saya ingin


mendapatkan kenaikan jabatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 10 25,0 25,0 25,0
Kadang-kadang 14 35,0 35,0 60,0
Valid
Sering 16 40,0 40,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

16. Saya melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan karena saya ingin
menerima imbalan sesuai dengan pangkat dan golongan saya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 8 20,0 20,0 20,0
Kadang-kadang 14 35,0 35,0 55,0
Valid
Sering 18 45,0 45,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
59

17. Saya menyusun rencana kegiatan individu perawat karena saya ingin
menjalin hubungan kerja yang baik dengan perawat pelaksana lainnya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 5 12,5 12,5 12,5
Kadang-kadang 21 52,5 52,5 65,0
Valid
Sering 14 35,0 35,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

18. Saya memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat pasien karena saya
ingin menjalin hubungan kerja yang baik dengan kepala keperawatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 6 15,0 15,0 15,0
Kadang-kadang 10 25,0 25,0 40,0
Valid
Sering 24 60,0 60,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

19.Saya memfasilitasi kebiasaan tidur pasien karena pelaksanaan asuhan


keperawatan didukung dengan peralatan yang sesuai dan lengkap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kadang-kadang 2 5,0 5,0 5,0
Valid Sering 38 95,0 95,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

20.Saya melakukan pemeliharaan diri pasien karena pelaksanaan asuhan


keperawatan didukung dengan tempat yang aman dan nyaman
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Pernah 22 55,0 55,0 55,0
Kadang-kadang 16 40,0 40,0 95,0
Valid
Sering 2 5,0 5,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
60

Kinerja Karyawan

1. Saya melakukan melakukan pengkajian keperawatan dasar pada pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 9 22,5 22,5 27,5
Valid
Sering 29 72,5 72,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

2. Saya memberikan oksigenasi sederhana pada pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 1 2,5 2,5 2,5
Kadang-kadang 7 17,5 17,5 20,0
Valid
Sering 32 80,0 80,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

3. Saya memberikan bantuan hidup dasar pada pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 21 52,5 52,5 57,5
Valid
Sering 17 42,5 42,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

4. Saya memfasilitasi kebiasaan tidur pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 1 2,5 2,5 2,5
Kadang-kadang 23 57,5 57,5 60,0
Valid
Sering 16 40,0 40,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

5. Saya mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 8 20,0 20,0 20,0
Kadang-kadang 8 20,0 20,0 40,0
Valid
Sering 24 60,0 60,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
61

6. Saya memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan pada


pasien
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 11 27,5 27,5 27,5
Kadang-kadang 9 22,5 22,5 50,0
Valid
Sering 20 50,0 50,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

7. Saya memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 25 62,5 62,5 67,5
Valid
Sering 13 32,5 32,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

8. Saya mempertahankan posisi anatomis pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 11 27,5 27,5 27,5
Kadang-kadang 19 47,5 47,5 75,0
Valid
Sering 10 25,0 25,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

9. Saya membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada
individu
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 8 20,0 20,0 20,0
Kadang-kadang 18 45,0 45,0 65,0
Valid
Sering 14 35,0 35,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

10. Saya fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Kadang-kadang 26 65,0 65,0 65,0
Valid Sering 14 35,0 35,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
62

11. Saya melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 27 67,5 67,5 72,5
Valid
Sering 11 27,5 27,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

12. Saya memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya (melakukan


pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien)
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 22 55,0 55,0 60,0
Valid
Sering 16 40,0 40,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

13. Saya melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Kadang-kadang 23 57,5 57,5 57,5
Valid Sering 17 42,5 42,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

14. Saya melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Kadang-kadang 31 77,5 77,5 77,5
Valid Sering 9 22,5 22,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

15. Saya memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Kadang-kadang 9 22,5 22,5 22,5
Valid Sering 31 77,5 77,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
63

16. Saya melakukan fiksasi fisik pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 31 77,5 77,5 82,5
Valid
Sering 7 17,5 17,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

17. Saya melakukan pengukuran antropometri pada pasien


Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 4 10,0 10,0 10,0
Kadang-kadang 26 65,0 65,0 75,0
Valid
Sering 10 25,0 25,0 100,0
Total 40 100,0 100,0

18. Saya memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik


pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Pernah 1 2,5 2,5 2,5
Kadang-kadang 30 75,0 75,0 77,5
Valid
Sering 9 22,5 22,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

19. Saya memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 29 72,5 72,5 77,5
Valid
Sering 9 22,5 22,5 100,0
Total 40 100,0 100,0

20. Saya melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent
Tidak Pernah 2 5,0 5,0 5,0
Kadang-kadang 28 70,0 70,0 75,0
Valid
Sering 10 25,0 25,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
64

Lampiran 4. Dokumentasi
65
66
67
68

Anda mungkin juga menyukai