STIKKU
A. Deskripsi
1. Transudat
1. Rubor (kemerahan)
Rubor atau kemerahan biasanya merupakan hal pertama yang
terlihat di daerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi
peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensupali daerah
tersebut melebar, dengan demikian lebih banyak darah
mengalir ke dalam mikrosirkulasi lokal. Kapiler-kapiler yang
sebelumnya kosong atau sebagian saja yang meregang dengan
cepat terisi penuh dengan darah.
• Keadaan ini yang dinamakan hyperemia atau
kongesti,menyebabkan warna merah lokal karena
peradangan akut. Timbulnya hyperemia pada
permulaan reaksi peradangan diatur oleh tubuh baik
secara neurogenik maupun secara kimia,melalui
pengeluaran zat seperti histamin.
2. Kalor (panas)
Kalor atau panas terjadi bersamaan dengan kemerahan
dari reaksi peradangan yang hanya terjadi pada
permukaan tubuh, yang dalam keadaan normal lebih
dingin dari -37 °C yaitu suhu di dalam tubuh. Daerah
peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari
sekelilingnya sebab darah yang disalurkan tubuh
kepermukaan daerah yang terkena lebih banyak
daripada yang disalurkan kedaerah normal.
• Fenomena panas lokal ini tidak terlihat pada
daerah-daerah yang terkena radang jauh di
dalam tubuh, karena jaringan-jaringan
tersebut sudah mempunyai suhu inti 37°C,
hyperemia lokal tidak menimbulkan
perubahan.
3. Dolor (rasa sakit)
a. Demam
Demam merupakan akibat dari pelepasan zat
pirogen endogen yang berasal dari neutrofil dan
makrofag. Selanjutnya zat tersebut akan memacu
pusat pengendali suhu tubuh yang ada di
hypothalamus.
b. Perubahan Hematologis