SKRIPSI
Oleh
TAMI HARLAN
151000047
2019
1
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI
DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS KALANGAN
KECAMATAN PANDAN KABUPATEN
TAPANULI TENGAH TAHUN 2019
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Oleh
TAMI HARLAN
151000047
2019
2
3
Telah di uji dan dipertahankan
Pada tanggal :
Ketua : dr.Fauzi,S.K.M
4
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
benar hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebuat dalam daftar pustaka. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudia ditemukan
adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari
Medan 2019
Tami Harlan
5
ABSTRAK
Imunisasi yaitu suatu cara untuk mencegah penyakit yang menular yaitu
suatu kegiatan prioritas yang diatur kementrian kesehatan sebagai suatu
bentuk yang lebih di utamakan untuk mempersiapkan generasi yang akan
datang dan berkualitas untuk menurunkan angka kematian anak sehat,
cerdas.Pada Tahun 2018 pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas
Kalangan Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar 26,2%.
Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan pencapaian Imunisasi Dasar
Lengkap yang di duga karena belum optimalnya pencapaian Imunisasi Dasar
Lengkap oleh Petugas Kesehatan di Puskesmas.Penelitian ini adalah
Penelitian Kualitatif yang bertujuan untuk menganalisa Pelaksanaan
Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah kerja Puskesmas Kalangan. Informan
pada penelitian ini adalah 6 orang yang terdiri Kepala Puskesmas Kalangan,
Koordinasi Puskesmas Kalangan, Bidan Desa, Kader, Ibu Balita yang tidak
membawa Imunisasi anaknya, dan Ibu Balita yang membawa anaknya
Imunisasi. Metode Pengumpulan Data yaitu metode wawancara, metode
observasi, metode dokumentasi, analisis data yang dilakukan dengan
mengkomparasikan hasil penelitian dengan teori kepustakaan yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan Pelaksanaan
Imunisasi di Puskesmas Kalangan untuk Program Imunisasi Dasar Lengkap
masih belum baik. Pimpinan Puskesmas hanya memantau Kegiatan
Imunisasi melalui Laporan ynag diberikan dan Kepala Puskesmas hanya
memberikan tanggung jawab penuh kepada penanggung jawab Imunisasi
sedangkan di Lapangan masih banyak sekali masalah baik karena
Pengetahuan, Pemahaman dan kesadaran masyarakat sangat kurang, Perlu
Koordinasi bersama dari Pimpinan Puskesmas beserta staff Puskesmas untuk
memperbaiki pelaksanaan, dengan membuat sesuatu yang bisa meyakinkan
masyarakat agar datang untuk Imunisasi.serta meningkatkan kinerja
Puskesmas terutama program Imunisasi sehingga target Imunisasi tercapai.
6
ABSTRACT
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha atas berkat, rahmat dan
anugrah berlimpah yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS PELAKSANAAN
PROGRAM IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS
KALANGAN KECAMATAN PANDAN KABUPATEN TAPANULI
TENGAH TAHUN 2019”. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Kesehatan Masyarakat
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
8
4. dr. Fauzi,S.K.M selaku Dosen Pembimbing saya yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan
selama proses penyelesaian skripsi ini berlangsung.
5. Dr. Asfriyati,S.K.M, M.Kes selaku Dosen Penguji I, yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, kritik dan
saran selama proses penyelesaian skripsi ini berlangsung.
6. Putri Citra Cinta Asyura Nasution,S.K.M, M.P.H yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, kritik dan saran
selama proses penyelesaian skripsi ini berlangsung.
7. Dr. Asfriyati,S.K.M, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen dan Staff Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu
yang bermanfaat dan wawasan kepada penulis selama proses
perkuliahan.
9. Pihak Puskesmas di Gonting Mahe yang telah memberikan dukungan
kerjasama dan kesempatan untuk melakukan penelitian di wilayah
kerja Puskesmas Gonting Mahe Kecamatan Sorkam.
Medan 2019
Tami Harlan
9
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 6
Tujuan Penelitian 6
Tujuan Umum 7
Tujuan Khusus 7
Manfaat Penelitian 7
TINJAUAN PUSTAKA
Imunisasi 8
Tujuan Imunisasi 8
Jenis Imunisasi 9
Penyakit akibat tidak di imunisasi 13
Puskesmas 15
Pelaksanaan Imunisasi di Puskesmas 16
Kerangka Pikir 20
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian 22
Lokasi dan Waktu Penelitian 22
Informan Penelitian 22
Sumber Data 23
Metode Pengumpulan Data 23
Metode Analisis Data 24
10
Tenaga Kesehatan 30
Karakteristik Informan 30
Komponen Input 31
Ketersediaan Sumber Daya (Man) 31
Pendanaan 33
Sarana dan Prasarana 35
Komponen Proses 37
Perencanaan 37
Persiapan Petugas 40
Pemberian Imunisasi 43
Koordinasi 46
Pengawasan dan Evaluasi 47
Output 49
Keterbatasan Penelitian 50
DAFTAR PUSTAKA 54
11
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
6. Karakteristik Informan 34
12
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1. Kerangka Pikir 22
13
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara 56
7. Dokumentasi Penelitian 77
14
RIWAYAT HIDUP
Medan, 2019
Tami Harlan
15
Pendahuluan
Latar Belakang
menentukan derajat kesehatan anak adalah anak bisa hidup dari lahir sampai
mencapai usia bayi dan balita. Banyak nya faktor yang menyebabkan
kematian bayi dan kematian balita adalah penularan penyakit. Adapun upaya
yang dilakukan dalam penurunan masalah matinya bayi yaitu dengan cara
diksanakan Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi dengan tujuan agar bayi
masyarakat.
yaitu suatu cara untuk mencegah penyakit yang menular dengan kegiatan
dan meningitis yang disebabkan oleh hemophilus influenza tipe b (Hib) dan
16
segala penyakit yang bisa membahayakan kesehatan dan juga
bayi sebab sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah karena rentan terkena
jenis masing imunisasi dan manfaat nya dan tidak membahayakan kesehatan
tetanus, Imunisasi Dasar Lengkap terdiri dari lima jenis vaksin, diberikan
sesuai umur bayi,serta pemberian setiap vaksinnya bisa dilakukan lebih dari
satu kali dengan mendapatkan vaksin sesuai umur, tubuh bayi akan
Imunisasi penting diberikan kepada anak karena bayi rentan terhadap suatu
tahun 2016 mencapai 91,5%, tahun 2017 mencapai 92%, tahun 2018
17
mencapai 92% dan tahun 2019 diharapkan dapat mencapai 93%. Oleh
karena itu untuk mencapai hasil tersebut, maka dilakukukan melalui program
imunisasi.
Indonesia pada tahun 2016 Imunisasi Dasar Lengkap nya mencapai yaitu
91,58%, hal ini lebih besar dari capaian tahun 2015 yaitu 86,54%. Angka ini
mencapai target Renstra 2016 sebesar 91,5%. Tingkat Provinsi, terdapat dua
belas Provinsi yang mencapai target Renstra 2016. Dari data dapat diketahui
Tenggara Barat, DKI Jakarta, dan Jambi telah mendapatkan Imunisasi Dasar
Utara yaitu 56,08% Papua 59,99% dan Maluku 67,56% dan Provinsi
2017).
18
Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara 2017 hanya ada 2
daerah dari 33 daerah 100% desanya telah mencapai UCI yaitu Kota Medan
dan Pakpak Bharat. Sedangkan lima daerah terendah pencapaian UCI nya di
(53,16%).
ini terdapat jumlah cakupan Imunisasi Dasar Lengkap yang Cakupan nya
Dasar Lengkap yang berada di Puskesmas yang cakupan nya tertinggi berada
(161,8%) Polio (157,3%) dan Campak (204,0%) dan Puskesmas yang masih
Pandan dengan Jumlah (26,2%) untuk jenis Imunisasi Dasar nya yaitu
(89,8%).
19
Pantai rata- rata pekerjaan masyarakat penduduk di wilayah kerja Pusekmas
Sebagian besar program sudah berjalan tetapi masih ada hambatan untuk
Pandan sudah melakukan kegiatan Imunisasi akan tetapi masih ada ibu yang
Posyandu. Maka dari itu peran Kader dan petugas pelaksanaan Imunisasi
Puskesmas masih kurang dan belum sesuai dengan standar dan aspek proses
20
pelaksanaan terdapat kendala pada perencanaan jadwal Imunisasi Puskesmas
lainnya sehingga bidan tidak dapat berfokus pada satu program saja. dan
belum terkoordinasi dengan baik dalam hal pencatatan pelaporan, dan pada
Perumusan masalah
Terkait latar belakang yang ada datas, jadi permasalahan yang ingin
Tujuan penelitian
21
Tujuan umum. Tujuan umumnya adalah untuk menganalisa pelaksanaan
Kecamatan Pandan.
Manfaat Penelitian
pelaksanaan Imunisasi
selanjutnya
22
Tinjauan pustaka
Imunisasi
penyakit, adapun apabila terjadi yang terpapar terhadap anak tidak akan
yaitu terdapat polio 4 kali,BCG 1kali, DPT –HBHib 3 kali, campak 1 kali
HB 0-7 hari 1 kali, dan dan Imunisasi tambahan dengan tujuan agar dapat
suatu penyakit tersebut. dan apabila terpapar dalam penyakit tubuh tidak
akan infeksi dan hanya sakit biasa (Permenkes No.42 tahun 2013).
Tujuan Imunisasi
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
23
penyakit yang bisa dicegah dengan Imunisasi, dengan mencapai
Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah dua tahun
(baduta) dan pada anak usia sekolah dasar atau (WUS), (Permenkes Nomor
12 tahun 2017).
1. Imunisasi wajib
Imunisasi rutin. wajib pada individu sebagai suatu bagian dari masyarakat
24
dalam Imunisasi program dapat demonstrasi program di lokasi terpilih
hanya sekali untuk bayi yang berumur 0-11 bulan. Adapun cara pemberian
Imunisasi BCG lewat suntikan. Vaksin BCG harus dilarutkan telebih dahulu
timbul kemerahan dan berubah jadi pustula, dan luka. Namun luka ini tidak
diberikan 3 kali yaitu bulan 2,3 dan 4 bulan. Langkah pertama untuk bayi yang
tidak pernah Imunisasi ini. Jika sudah pertama mendapatkan Imunisasi ini yang
pertama lanjut yang kedua sampai pemberian dosis yang ke tiga adapun
pemberian vaksin tidak diperbolehkan untuk anak yang beriwayat alergi berat
terjadi demam yang cukup tinggi, gerak dan respon yang kurang, serta pergerakan
dalam 48 jam, selama 2 jam anak menangis, dan riwayat kejang dalam 3 hari
sesudah Imunisasi DPT, hal inilah yang harus mendapat perhatian khusus
(Cahyono,2010).
25
3. Hepatitis B pada bayi baru lahir
risiko tinggi tertular Hepatitis B adapun dosis vaksin ini diberikan 3 dosis,
yaitu pada bulan ke-0, 1 dan 6 atau yang sesuai dengan petunjuk produsen
tahun 2017).
4. Polio
ada syarat yang diperhatikan yaitu jika anak yang menderita definisi
Imunitas tidak bisa di beri polio. dan tidak terjadi bahaya yang dapat akibat
diberi Imunisasi polio untuk anak yang sedang sakit (Proverawati dan
Andhini, 2010).
5. Campak.
membuat kekebalan yang aktif terhadap penyakit campak diberikan satu kali
yaitu umur 9 bulan. efek samping yang diterjadi adalah demam ringan atau
26
Imunisasi lanjut merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjamin
terjaganya tingkat Imunitas pada usia sekolah anak baduta, anak, dan
efikasi yang tinggi, tingkat kekebalan yang protektif akan terbentuk pada
2017).
2. Tetanus diphteria (Td) dan Diphtheria Tetanus (DT), Campak, adalah anak
3. Tetanus Toxoid (TT) diberikan pada wanita usia subur (Permenkes Nomor 42
Tahun 2013).
Imunisasipilihan
27
Rotavirus, Varisela, Demam Tifoid Measles Mumps Rubella, , Hepatitis A,
Tabel 1
Jadwal pemberian Imunisasi Dasar Lengkap
Umur Jenis Interval minimal untuk jenis
imunisasi yang sama
0-24 jam Hepatitis B
1 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib1, Polio
2
3 bulan DPT-HB-Hib 1,Polio 1 bulan
3
4 bulan DPT-HB-Hib 1,Polio
4,IPV
9 bulaan Campak
Sumber :Permenkes No 12 tahun 2017
1. Hepatitis B
Hepa dnavirus, disebabkan peradangan hati akut atau kronis yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati, hati mengeras dan
pasien kuning, demam, dan kencing seperti air teh, dan hepatitis B kronis
pasien hanya mengekuh mudah lesuh dan lelah. Sementara pada keadaan
sirosis, pasien mengeluh perut besar dan terisi air,Mata kuning, lesu dan
28
Penyakit Tuberculosis yaitu penyakit yang menular yang berasal
ini menyerang paru-paru tapi bisa menyerang yang lain yaitu, , kelenjar
3. Difteri
kulit. Penyakit ini rentan di serang pada anak, apalagi anak yang tidak kebal
4. Pertusis
dan umur 1 tahun paling rentan dengan penyakit ini. pertusis berasal dari
bakteri bordella pertusis adapun gejala penyakit ini adalah timbulnya batu
berat yaitu batuk seratus hari dan sasaran nya mulut, tenggorokan, dan
hidung (Cahyono,2010).
terjadi infeksi yaitu setelah terjadinya batuk. Gejala penyakit ini akan
nampak selama mulai 3-12 hari setelah bakteri masuk kedalam tubuh
(Cahyono,2010).
5. Polio (Poliomielitis)
29
Penyakit Polio adalah virus polio, polio menyebabkan rusaknya
sifatflaksid(Ranuhet.al,2011).
6. Campak
Penyakit menular dan infeksi, dan sumber campak terjadi adalah dari
virus campak, dan penyakit ini sangat menyebar cepat dengan udara dan
percikan ludah (droplet) yang di hisap hidung mulut. Dan jalan tertular
penyakit ini pada fase yang ke 2 sesudah bercak merah tersebut timbul. Dari
pada bayi yang ber usia 12 bulan sampai 4 tahun. diperkirakan 30.000 per
Puskesmas
tersebut
30
masyarakat yang berperilaku hidup yang kuat dan memiliki derajat
kesepakatan global dengan target RPJMN dan Rebstra yang masih berlaku.
upaya yang sudah dilakukan, analisa hasil evaluasi, alat, dan biaya, rincian
2017).
31
peralatan Cold Chain yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan Imunisasi
Pemerintah Daerah.
No 12 tahun 2017).
dalam menjaga kualitasnya yaitu vaksin disimpan dengan suhu yang tertentu
dan tidak boleh dicampuri tempat penyimpanan vaksin dengan yang lain
32
sekolah, atau pos pelayanan Imunisasi lainnya dan Imunisasi yang
peraturan perundang-undangan.
33
Pemberian Imunisasi
memiliki bayi untuk diberikan Imunisasi HB(0-7 hari) yang lahir dirumah.
KMS sesuai jenis kelamin. KMS digunakan untuk mencatat berat badan,
KMS Bagi Balita. Jumlah KMS Bagi Balita harus disesuaikan dengan
34
Kerangka Pikir
Input Proses
output
1.Sumberdaya 1. Perencanaan
(Material) 4. Koordinasi
5. Pengawasan
a) Sumber Daya Manusia (Man) adalah tenaga kesehatan yang memiliki latar
b) Dana (Money) adalah suatu bentuk uang yang dapat digunakan untuk
35
3. keluaran (output) hasil penelitian yang diterapkan dalam proses
pelaksanaan Imunisasi
36
Metode Penelitian
Jenis penelitian
Lokasi penelitian
pada Bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas, bahwa data
yang paling rendah data Imunisasi Lengkap pada Bayi pada tahun 2018
26,2%. dan melihat masih banyak nya masalah di Daerah tersebut mengenai
Waktu Penelitian
Informan penelitian
37
5. Ibu Balita yang di imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Kalangan .
Sumber Data
ini berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang
penulis lakukan.
Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengelolahan lebih kanjut data
primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain. Data
aik dari wawancara. Penulis juga menggunakan data sekunder hasil studi
38
ini peneliti mengadakan tanya jawab secara langsung dengan membawa
3. Metode Dokumen
surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat, cendera mata, jurnal kegiatan
dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
Triangulasi
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
39
Metode analisis data Kualitatif dilakukan dengan proses
Herdiansyah, 2012).
40
Hasil Penelitian dan Pembahasan
:1,668 lintang dan 98,8376 Bujur, dengan luas wilayah 36,31 km².
Luas gedung Puskesmas induk sebesar 165 m² pada lahan seluas 400
Keadaan Demografi
wilayah kerja Puskesmas Kalangan tahun 2017 sebanyak 18.125 jiwa terdiri
41
dari laki-laki sebanyak 8.610 jiwa dan perempuan sebanyak 9.515 jiwa,
Tabel 2.
Pegawai swasta
42
Puskesmas lebih luas dan merata hingga ke seluruh wilayah kerjanya, maka
b. Pustu Hajoran
Tabel 3
Tanggal Posyandu di Puskesmas Kalangan tahun 2018
No. Nama Kelurahan/Desa Tanggal Posyandu
1. Muara Nibung 9
2. Hajoran 1 & 2 (Lk.3&4).25(Lk.&2)
3. Hajoran indah 8
4. Aek Garut Kamis minggu ke-2
5. Sitio-tio Hilir I &II 18
6. Kalangan 13&15
7. Kalangan Indah 24
8. Budi Luhur 22
9. Mangga Dua 27
10. Aek Sitio-tio 10
11. Puskesmas 23
12
Sumber: Profil Kesehatan Puskesmas Kalangan 2018
Tabel 4
Jumlah Kader Kesehatan Puskesmas Kalangan Tahun 2018
Desa jumlah kader kesehatan
43
kader Posyandu Bayi,Balita
muara 3
nibung
Hajoran 10
Hajoran 5
indah
Aek Garut 5
sitio-tio 10
Hilir
kalangan 5
kalangan
indah 5
budi Luhur 5
mangga 5
Dua
Aek Sitio- 5
tio
jumlah 58
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Kalangan 2018
44
Tenaga Kesehatan. Tenaga yang bertugas di Puskesmas Kalangan
Karakteristik Informan
dalam penelitian ini 6 orang yaitu petugas Puskesmas dan masyarakat yang
Karakteristik Informan
Nama Umur Jenis Pendidikan Jabatan
(Tahun) kelamin terakhir
Masra 55 Tahun Laki-laki S1 SKM Kepala
Efo,S.K.M Puskesmas
Riance Nani 38 Tahun Perempuan D3 Koordinasi
Haryati Keperawatan Imunisasi
Hutagalung,
Amk
Asnita Amkeb 46 Tahun Perempuan Amkeb Bidan Desa
Rosma 45 Tahun Perempuan SD Kader Posyandu
Darliana 48 Tahun Perempuan SMA
Tanjung
Nur Afni 25 Tahun Perempuan SD Ibu Balita yang
Gusti Nanda 21 Tahun Perempuan SMP tidak
mengimunisasi
Bayi
Yulita Andriani 23 Tahun Perempuan SMA Ibu Balita yang
Imunisasi
45
Komponen Input
kesehatan yang cukup adalah salah satu faktor keberhasilan suatu program.
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
dan efesien.
46
mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Imunisasi dan pelaksana Imunisasi
petugas kesehatan yang turun ke lapangan yaitu Bidan Desa dan Kader
47
penting meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan
dana yang diberikan seefisien mungkin dan semakin kecilnya dana yang
dan sumber pembiayaan yang lain sah sesuai dengan ketentuan peraturan
berbeda-beda pada tiap tingkat administrasi yaitu tinkat pusat bersumber dari
dan APBD Kabupaten/Kota berupa DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK
(Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus). Pendanaa ini
48
operasional kesehatan) baik itu transfortasi, kader
pelaksanaan imunisasi, dan vaksin langsung dari dinas
kesehatan (informan 1)
“ setau ibu dana Imunisasi ini dari BOK dek, tapi kapus lah
kayak nya lebih tau dek” (informan 2)
melaksanakan kebijakan dari suatu program yang ada, para pelaksana haru
mendapat sumber yang dibutuhkan agar proses berjalan dengan lancar. Salah
satunya dalam bentuk uang. Dana sebagai syarat kelancaran sebuah program
49
Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil, dan berkesinambungan
baik dan tidak rusak, lengkap, berkualitas dan jumlahnya yang mencukupi
baik.
seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat
tersebut adalah peralatan pembantu atau juga peralatan utama, kedua alat
50
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang
prasarana yang baik. Lengkap berkualitas dan jumlah nya yang mencukupi
(Rahmawati,2007).
penyimpanan Vaksin, Alat suntik, Safety Box, termos dan kartu Imunisasi
lengkap karena distribusi nya langsung dari dinas kesehatan setiap bulannya
51
akan tetapi adanya kekurangan untuk sarana tersebut pada puskesmas
Komponen Proses
dan sumber daya yang harus disediakan, menetapkan tujuan yang paling
52
penting dan menyusun langkah-langkah yang praktis untuk mencapai tujuan
dengan melihat daerah mana yang rendah Imunisasi nya dan melihat
Imunisasi yang sedang berjalan pada bayi, serta melihat apa kendala, sumber
53
permasalahan tersebut kalau untuk RUK dilakukan
penyususnannya dilaksanakan pada awal tahun dengan
melibatkan pelaksana imunisasi, koordinator imunisasi dan
penyusunan RPK itu dilakukan RUK, dikerjakan setelah
disetujui oleh pihak dinas kesehatan” (informan 1)
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramsar dkk (2012)
54
Untuk kegiatan imunisasi, target adapun standar keberhasilan
berdasarkan jumlah sasaran yang akan di imunisasi selain itu juga harus
mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS dan membantu petugas
55
(Kemenkes,2011). Hasil wawancara tentang tugas pokok dan fungsi dapat
bahwa telah tersedia wewenang/ tanggung jawab san wilayah kerja masing-
masing staf. Tupoksi pelaksanaan kegiatan imunisasi secara jelas, rinci dan
pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi. Uraian pekerjaan ini
56
yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui
tugas dan tanggung jawab. Hal tersebut mengakibatkan pekerjaan tidak beres
(Hasibuan 2005).
hamil, persiapan vaksin dan peralatan rantai vaksin ( jumlah vaksin yang
dibawa harus sesuai dengan jumlah sasaran, peralatan rantai dingin yang
syringedan safety box) tugas harus mempersiapkan ads dan safety box untuk
persiapan petugas dilakukan dengan cukup baik tetapi masih ada kendala
57
persiapan petugas karena vaksin masih dititipkan di rumah warga karena
dibawa seperti termos, ADS dan safety box untuk dibawa kelapangan
diberikan pada bayi meliputi vaksin Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan
maupun dibuku catatan hasil Imunisasi bayi dan Ibu. Hasil wawancara
58
“pemberian imunisasi baik sih, tetapi dilapangan banyak ibu
yang tidak mau membawa anak nya imunisasi ke posyandu”
( informan 4)
berjalan dengan baik dan dilakukan sistem lima meja. Tetapi masih ada
Imunisasi adalah
59
“ya kalau imunisasi ibu kurang paham dek lagian ibu tidak
tau kapan jadwak imunisasi kapan saja, dan sepengalaman
ibu melihat anak saudara dan tetangga tanpa imunisasi
anaknya sehat sehat saja ” ( informan 5)
saya wawancari masih tidak paham nya apa manfaat imunisasi, dan tidak
60
masyarakat di Puskesmas Kalangan adalah Sekolah Menengah Dasar
Nelayan.
adalah suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam
61
dilakukan sekali setahun disitu kami mendiskusikan
maslah yang terjadi dan membuat pemikiran baru agar
program ini dapat berjalan dengan baik dan
pemerintah tanggapannya mendukung semuanya
namun pengaplikasiannya dilapangan belum
terealisasikan dek”( Informan 1).
Lintas Program yang dilakukan setiap loka karya mini , di loka karya mini
hasil ataupun proses kegiatan bila dibandingkan dengan target atau dengan
yang diharapkan. Tanpa adanya evaluasi kita tidak akan mengetahui apakah
bisa dijadikan referensi untuk kegiatan yang akan dilakukan pada masa
berikut.
62
disitu membahas hambatan, permasalah program tersebut,
dan kami loka karya mini biasanya 2 bulan sekali dek (
informan 1).
Masalah yang ditemukan pada saat imunisasi yang biasa ditemukan yaitu
rendahnya jumlah bayi yang di imunisasi. kendala yang ditemukan pada saat
kegiatan imunisasi tidak ditindak lanjuti secara lebih lanjut. Kendala yang
ada sebaiknya dibicarakan pada saat rapat bulanan. Tetapi karena loka karya
bidan dan pengelola vaksin. Penelitian oleh Ramsar dkk (2012) menjelaskan
63
Pada tahap ini kita melihat hasil dari kegiatan yang dilaksanakan berhasil
Keluaran (Output)
oleh pelaksana imunisasi seperti banyak nya ibu bayi yang tidak membawa
imunisai dasar lengkap, kurang tau kapan saja dilaksanakan imunisasi dasar
terlebih dahulu kepada setiap ibu bayi dan balita yang datang ke posyandu,
namun seperti ibu-ibu balita pada umumnya, hanya beberapa ibu balita yang
mendengarkan tetapi ibu balita takut anak nya menjadi deman karena
imunisasi.
64
Keterbatasan penelitian
di lokasi penelitian. Kesulitan yang ada pada selama meneliti yaitu tidak
Kalangan.
65
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
puskesmas kalangan masih jauh dari target yang ditetapkan dan puskesmas
kalangan hanya 26,2%. Hal ini terjadi karena pelaksanaan imunisasi belum
66
Saran
pelaksanaan imunisasi.
berjalan dengan sesuai aturan yang ada, dan diharapkan kepada kepala
67
Daftar Pustaka
68
Maryunani, Anik.2010. Biologi reproduksi dalam Kebidanan. Trans info
Media. Jakarta: Trans info Media.Jakarta
Ranuh,I.G.N.,Suyitno,H.,Hadinegoro,S.R.,Kartasasmita,C.B.,Ismoedijanto,
Soedjatmiko.2011Pedoman Imunisasi Di Indonesia Jakarta: Satgas
Imunisasi IDAI.
69
Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009. Tentang Kesehatan, Lembaran
Negara RI Tahun 2009, No.205. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
70
Lampiran 1
I. IDENTITAS INFORMAN
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
71
7. Berdasarkan pengalaman bapak dalam program imunisasi di wilayah kerja
bapak ?
72
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN
I. IDENTITAS INFORMAN
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
73
7. Berdasarkan pengalaman Ibu sebagai Koordinasi Imunisasi dalam
74
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN
I. IDENTITAS INFORMAN
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
(Bidan Desa)
Ibu ?
75
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN
TAHUN 2019
IDENTITAS INFORMAN
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
76
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN
IDENTITAS INFORMAN
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
2. apa alasan Ibu tidak membawa bayi ibu ke Posyandu untuk imunisasi ?
77
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELAKSANAAN
IDENTITAS INFORMAN
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Pendidikan :
78
Lampiran 2 surat permohonan izin penelitian
79
Lampiran 3 Surat izin Penelitian Dinas Kesehatan
80
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian Puskesmas
81
Lampiran 5. Surat Selesai Penelitian
82
Lampiran 6. Pernyataan Informan
Informan Pernyataan
Informan I (Kepala Puskesmas) untuk kegiatan Imunisasi di posyandu
sudah cukup tenaga kesehatan kita
karena sudah lengkap bidan desa,
kader 5 orang per kelurahan posyandu
dan dan petugas lainnya
Informan II (Koordinator menurut saya tenaga kesehatan yang
Imunisasi ) ikut melaksanakan sudah cukup ya
baik itu dari kader dan petugas
kesehatan
83
sudah habis ke Puskesmas, dan kita
melihat data untuk mengetahui vaksin
apa saja yang dibutuhkan dilapangan.
Tetapi kita belum punyak kulkas vaksin
dek tetapi sudah di laporkan dan 2020
datanglah kulkas penyimpanan vaksin
ke puskesmas kita. (informan 1).
84
nya dek, bukan hanya Imunisasi tetapi
semua program yang ada di Puskesmas
Informan III ( Bidan Desa ) ya ada setiap bulan nya dilakukan loka
karya mini dan semua petugas
kesehatan dilibatkan dek
Informan IV ( Kader ) perencanaan di lakukan seperti
musyawarah dek dan saya juga
dilibatkan dek.
85
Pernyataan informan tentang persiapan petugas dalam pelaksanaan
Imunisasi
Informan Pernyataan
Informan I (Kepala Puskesmas ) ya kalau persiapan petugas saya
serahkan semuanya kepada koordinator
imunisasi
Informan II (Koordinator Imunisasi kami sudah tau tupoksi masing-masing
) dek dan jadwal masing masing
posyandu yang telah di tetapkan
Puskesmas jadi kami menjalankan
sesuai tupoksi, tapi karena di
puskesmas kita ini belum ada kulkas
penyimpanan vaksin dek jadi kita harus
kerumah warga dulu dan membuat
terkadang keterlambatan
Informan III (Bidan Desa ) ya kalau berbicara persiapan kita selalu
one time datang pada saat waktu yang
ditentukan posyandu, dan saya sebagai
bidan desa sudah tau tupoksi saya yaitu
pertama melakukan penyuluhan dulu
kepada masyarakat, dan menyiapkan
vaksin yang ingin di Imunisasi
Informan IV ( Kader ) ya persipan kami hanya memanggil dan
menghimbau kepada masyarakat dek,
kapan dilakukan nya Imunisasi di
posyandu dan bekerja di posyandu
untuk di meja pendaftaran, meja
penimbangan,pengukuran,dan mencatat
di buku KMS bayi
86
manfaat nya
Informan IV ( Kader ) “ pemberian imunisasi baik sih, tetapi
dilapangan banyak ibu yang tidak mau
membawa anak nya imunisasi ke
posyandu ( informan 4
Pernyataan informan tentang penyebab rendah cakupan Imunisasi
Informan Pernyataan
Informan I (Kepala Puskesmas) menurut saya selama saya bekerja
diPuskesmas Kalangan ini hambatan
pelaksanaan imunisasi sangat besar
karena ketidakmauan ibu membawa
anaknya ke Posyandu beranggapan
kalau anaknya imunisasi anak nya akan
sakit, dan beranggapan imunisasi
adalah haram, jadi menurut saya
Puskesmas tidak bisa tanpa bantuan
dari lintas sektoral yaitu dari Lurah,
kementrian agama, dinas kesehatan,
TOGA, TOMA, untuk ikut membantu
mengajak masyarakat agar membawa
anaknya untuk Imunisasi di Posyandu
Informan II (Koordinator Imunisasi menurut saya dari lapangan karena
) kondisi penduduk juga, disini rata- rata
penduduk nelayan, dan tempat tinggal
berstatus mengontrak jadi tidak
terdatanya mereka, dan mereka
beranggapan imunisasi kurang penting
karena dari segi ekonomi masyarakat
lebih mengutamakan mencari nafkah
dari pada mengimunisasi kan anaknya.
Informan III ( Bidan Desa ) memang sudah dari dulu imunisasi di
puskesmas Kalangan rendah dek,
karena gak tau kenapa ibu malas
membawa anaknya rutin ke posyandu
mungkin mereka merasa tidak penting
dengan Imunisasi ini, dan kami mau
membuat di Wilayah Puskesmas ini
door tu door untuk mengajak ibu bayi
agar membawa anaknya untuk
Imunisasi
Informan IV ( Kader) ya menurut saya pemberian Imunisasi
ini banyak ibu yang tidak mau
membawa anaknya untuk Imunisasi
karena dek contoh nya banyak
menggosip mamak mamak diluar yang
katanya gak usah di imunisasi, gak
87
Imunisasi gemuk kok anak malahan gak
sakit sakit
88
membahas dan dapat dilihat dari data
maslah apa yang terjadi
Informan III ( Bidan Desa) evaluasi dilakukan dek, disitu lah saya
memberikan data kepada koordinasi
Imunisasi di puskesmas kalangan per
posyandu
89
Lampiran ke 7 Dokumentasi Penelitian
90
Wawancara dengan Bidan Desa Kalangan
91
Wawancara dengan Kader Imunisasi
Kegiata Posyandu
92