Anda di halaman 1dari 12

Waspada Hipotermia pada Bayi, Ini Cara

Mengatasinya
Meski tak sepopuler campak atau demam, hipotermia juga merupakan penyakit berbahaya
dan kerap menyerang bayi baru lahir (berusia di bawah satu tahun), Moms. Karena itu, Anda
perlu waspada.

Saat bayi Anda kedinginan, langkah awal yang harus dilakukan adalah memeriksa temperatur
tubuhnya. Menurut artikel yang dirilis situs IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), suhu
normal bayi adalah antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Jadi jika suhu tubuh Si Kecil di
bawah 36 derajat Celsius, artinya ia mengalami hipotermia.

Ketika mengalami hipotermia, anak Anda kehilangan panas tubuh sehingga suhu tubuhnya
menurun secara drastis. Hilangnya panas tubuh Si Kecil lebih sering disebabkan karena
sentuhan langsung dengan elemen dingin, seperti air, udara, atau tanah.

Elemen air merupakan pengantar panas yang sangat cepat. Jika tubuh bayi bersentuhan
langsung dengan air biasa (titik beku 0 derajat Celsius) saja, panas tubuhnya akan hilang.
Apalagi jika air tersebut bersuhu dingin, panas tubuhnya pasti lebih cepat hilang.

Elemen lain, yaitu udara dingin, juga sangat riskan terhadap kondisi suhu tubuh Si Kecil. Jika
ia berinteraksi langsung dengan udara dingin atau hembusan angin kencang, maka butir-
butiran udara yang terkandung di dalamnya akan dengan cepat menghilangkan lapisan tipis
udara hangat yang menempel pada permukaan kulit Si Kecil.

Faktor Penyebab

Khusus pada bayi baru lahir (neonatus) berusia 0-1 bulan, hipotermia disebabkan dua faktor.
Pertama adalah faktor luas permukaan tubuh dan berat badan. Apabila bayi lahir dengan luas
permukaan tubuh lebih besar dan berat badan di bawah normal (di bawah 2.500 gram), maka
panas tubuhnya akan cepat hilang. Alhasil risiko terkena hipotermia pun semakin besar.

Berat badan kurang akan menyebabkan semakin sedikit kadar lemak yang mampu menahan
dingin. Sementara itu, permukaan tubuh yang luas menyebabkan jumlah pori-pori kulit
semakin banyak tersebar. Jadi rangsangan dingin yang datang akan lebih cepat masuk ke
dalam tubuh tanpa ada asupan lemak yang menetralisirnya.

Kedua, hipotermia pada bayi baru lahir juga disebabkan oleh proses evaporasi atau
penguapan cairan ketuban yang menempel pada kulit sehingga menyebabkan Si Kecil basah.
Sementara itu, jaringan lemak di dalam tubuh neonatus juga masih sangat sedikit sehingga
panas tubuhnya lebih cepat hilang.
Deteksi Gejalanya

Hipotermia bisa dikategorikan penyakit berbahaya. Oleh sebab itu, Moms perlu mengetahui
gejala-gejala utamanya, baik pada neonatus maupun bayi di atas satu bulan:

1. Pada bayi berusia di atas satu bulan, awalnya ia akan terlihat menggigil. Pada bayi
neonatus, gejala awal ini sulit terdeteksi.

2. Kulit Si Kecil terlihat belang-belang merah bercampur dengan putih, serta timbul bercak-
bercak putih di sekujur badannya.

3. Si Kecil terlihat diam saja, bahkan tak menangis.

4. Bagian bibir, ujung jari tangan serta kakinya, terlihat membiru.

Elemen air merupakan pengantar panas yang sangat cepat. Jika tubuh bayi bersentuhan
langsung dengan air biasa (titik beku 0 derajat Celsius) saja, panas tubuhnya akan hilang.
Apalagi jika air tersebut bersuhu dingin, panas tubuhnya pasti lebih cepat hilang.

Elemen lain, yaitu udara dingin, juga sangat riskan terhadap kondisi suhu tubuh Si Kecil. Jika
ia berinteraksi langsung dengan udara dingin atau hembusan angin kencang, maka butir-
butiran udara yang terkandung di dalamnya akan dengan cepat menghilangkan lapisan tipis
udara hangat yang menempel pada permukaan kulit Si Kecil.

Faktor Penyebab

Khusus pada bayi baru lahir (neonatus) berusia 0-1 bulan, hipotermia disebabkan dua faktor.
Pertama adalah faktor luas permukaan tubuh dan berat badan. Apabila bayi lahir dengan luas
permukaan tubuh lebih besar dan berat badan di bawah normal (di bawah 2.500 gram), maka
panas tubuhnya akan cepat hilang. Alhasil risiko terkena hipotermia pun semakin besar.

Berat badan kurang akan menyebabkan semakin sedikit kadar lemak yang mampu menahan
dingin. Sementara itu, permukaan tubuh yang luas menyebabkan jumlah pori-pori kulit
semakin banyak tersebar. Jadi rangsangan dingin yang datang akan lebih cepat masuk ke
dalam tubuh tanpa ada asupan lemak yang menetralisirnya.

Kedua, hipotermia pada bayi baru lahir juga disebabkan oleh proses evaporasi atau
penguapan cairan ketuban yang menempel pada kulit sehingga menyebabkan Si Kecil basah.
Sementara itu, jaringan lemak di dalam tubuh neonatus juga masih sangat sedikit sehingga
panas tubuhnya lebih cepat hilang.

Deteksi Gejalanya

Hipotermia bisa dikategorikan penyakit berbahaya. Oleh sebab itu, Moms perlu mengetahui
gejala-gejala utamanya, baik pada neonatus maupun bayi di atas satu bulan:
1. Pada bayi berusia di atas satu bulan, awalnya ia akan terlihat menggigil. Pada bayi
neonatus, gejala awal ini sulit terdeteksi.

2. Kulit Si Kecil terlihat belang-belang merah bercampur dengan putih, serta timbul bercak-
bercak putih di sekujur badannya.

3. Si Kecil terlihat diam saja, bahkan tak menangis.

4. Bagian bibir, ujung jari tangan serta kakinya, terlihat membiru.

5. Saat diraba, tangan, kaki serta telapaknya terasa sangat dingin. Untuk memastikannya,
Anda bisa mengukur suhu tubuh bayi dengan termometer.

Jangan Dibiarkan

Jika gejala hipotermia dibiarkan terlalu lama, akan berpengaruh terhadap fungsi organ tubuh
lainnya. Kondisi ini berpotensi menimbulkan peningkatan konsumsi oksigen, gangguan napas,
gangguan keseimbangan asam basa (asidosis), menurunkan kadar gula darah (hipoglikemia),
gagal ginjal, kerusakan usus, serta memperlambat pacu jantung sehingga akan mengganggu
aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh.

Pada otak, bisa terjadi pelambatan yang akan menurunkan sistem koordinasi antar-organ
tubuh serta kehilangan refleksnya. Last but not least, Si Kecil terancam kehilangan gerakan
pupil dan memperlambat kerja retina matanya. Efeknya, pandangan akan semakin buram.

Untuk jangan waktu lama, hipotermia yang parah akan berujung dengan kematian. Jadi tetap
waspada ya Moms.

Penanganan

Hipotermia harus ditangani dengan cepat dan tepat. Saat bayi neonatus mengalami
hipotermia, biasanya dokter akan langsung memasukkannya ke dalam inkubator ditambah
dengan penerangan cahaya yang cukup terang guna mengembalikan kehangatan tubuhnya.

Sedangkan hipotermia pada bayi di atas satu bulan dapat ditangani dengan beberapa langkah
berikut ini:

1. Tidurkan Si Kecil di kasur dengan mengenakan pakaian tebal yang menutup seluruh
bagian tubuhnya. Tutup kepalanya, dan balut dengan selimut tebal.

2. Dekatkan tempat tidurnya dengan lampu 60 watt dan dipasang berjarak sekitar 1,5 meter
dari bagian atas tubuh Si Kecil.

3. Peluk dan dekap Si Kecil.


4. Jika suhu tubuh tak meningkat, segera bawa bayi Anda ke dokter agar bisa secepat
mungkin dimasukkan ke dalam inkubator.

5. Apabila Si Kecil sudah memasuki tahap hipoglikemia, Anda disarankan memberi ASI
sebanyak dan sesering mungkin guna menstabilkan gula darah serta asam basa darah di
dalam tubuhnya.

(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Dok. Freepik)

https://www.motherandbaby.co.id/article/2019/4/9/12110/Waspada-Hipotermia-pada-Bayi-
Ini-Cara-Mengatasinya

Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35oCKetika suhu
tubuh berada jauh di bawah normal (37oC), fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya akan
mengalami gangguan. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal jantung,
gangguan sistem pernapasan, dan bahkan kematian.
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35oC. Ketika
suhu tubuh berada jauh di bawah normal (37oC), fungsi sistem saraf dan organ tubuh lainnya
akan mengalami gangguan. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan gagal
jantung, gangguan sistem pernapasan, dan bahkan kematian.

Penyebab Hipotermia

Hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang.
Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan
hipotermia, yaitu:

 Terlalu lama berada di tempat dingin.


 Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin.
 Terlalu lama mengenakan pakaian basah.
 Terlalu lama di dalam air, misalnya akibat kecelakaan kapal.

Hipotermia dapat dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan
risiko seseorang mengalami hipotermia, yaitu:

 Usia. Hipotermia rentan dialami oleh bayi dan lansia.


 Kelelahan.
 Gangguan mental, misalnya demensia.
 Konsumsi alkohol dan NAPZA.
 Konsumsi obat-obatan untuk depresi dan obat penenang.
 Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, dan penyakit Parkinson.
Gejala Hipotermia

Gejala hipotermia bervariasi, tergantung kepada tingkat keparahannya. Berikut ini merupakan
gejala hipotermia dari yang ringan hingga berat:

 Kulit pucat dan terasa dingin ketika disentuh


 Mati rasa
 Menggigil
 Respons menurun
 Gangguan bicara
 Kaku dan sulit bergerak
 Penurunan kesadaran
 Sesak napas hingga napas melambat
 Jantung berdebar hingga denyut jantung melambat

Pada bayi, hipotermia ditandai dengan kulit yang terasa dingin dan terlihat kemerahan. Bayi
juga terlihat diam, lemas, dan tidak mau menyusu atau makan.

Pengobatan Hipotermia

Hipotermia merupakan kondisi darurat yang harus segera mendapatkan penanganan.


Tindakan awal yang perlu dilakukan ketika bertemu dengan orang yang memiliki gejala
hipotermia adalah mencari ada tidaknya denyut nadi dan pernapasan. Jika denyut nadi dan
pernapasan sudah berhenti, maka lakukanlah tindakan resusitasi jantung paru (CPR) dan cari
bantuan medis.

Bila orang tersebut masih bernapas dan denyut nadinya masih ada, lakukanlah tindakan
berikut ini untuk membuat suhu tubuhnya kembali normal:

 Pindahkan dia ke tempat yang lebih kering dan hangat. Pindahkan secara hati-hati karena
gerakan yang berlebihan dapat memicu denyut jantungnya berhenti.
 Jika pakaian yang dikenakannya basah, maka gantilah dengan pakaian yang kering.
 Tutupi tubuhnya dengan selimut atau mantel tebal agar hangat.
 Jika dia sadar dan mampu menelan, berikan minuman hangat dan manis.
 Berikan kompres hangat dan kering untuk membantu menghangatkan tubuhnya. Letakkan
kompres di leher, dada, dan selangkangan. Hindari meletakkan kompres di lengan atau
tungkai karena malah menyebabkan darah yang dingin mengalir kembali ke jantung, paru-
paru, dan otak.
 Hindari penggunaan air panas, bantal pemanas, atau lampu pemanas untuk menghangatkan
penderita hipotermia. Panas yang belebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan detak
jantung menjadi tidak teratur.
 Temani dan pantau terus kondisi orang tersebut, hingga bantuan medis tiba.

Setelah tiba di rumah sakit, penderita hipotermia akan menerima serangkaian tindakan medis,
berupa:

 Pemberian oksigen yang telah dilembapkan melalui masker atau selang hidung, untuk
menghangatkan saluran pernapasan dan membantu meningkatkan suhu tubuh.
 Pemberian cairan infus yang telah dihangatkan.
 Penyedotan dan penghangatan darah, untuk kemudian dialirkan kembali ke dalam tubuh.
Proses ini menggunakan mesin cuci darah.
 Pemberian cairan steril yang telah dihangatkan. Cairan steril ini dimasukkan ke dalam rongga
perut menggunakan selang khusus.

Komplikasi Hipotermia

Penanganan perlu segera dilakukan terhadap kondisi hipotermia untuk mencegah terjadinya
komplikasi, bahkan kematian. Komplikasi yang dapat muncul adalah:

 Frostbite, yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku.
 Chilblains, yaitu peradangan pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit.
 Trench foot, yaitu rusaknya pembuluh darah dan saraf pada kaki akibat terlalu lama
terendam air.
 Gangrene atau kerusakan jaringan.

Pencegahan Hipotermia

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah hipotermia, yaitu:

 Jagalah tubuh agar tetap kering. Hindari mengenakan pakaian basah dalam jangka waktu
lama karena dapat menyerap panas tubuh.
 Gunakan pakaian sesuai dengan kondisi cuaca dan kegiatan yang akan dilakukan, terutama
ketika akan mendaki gunung atau berkemah di tempat yang dingin. Kenakan jaket atau
pakaian tebal agar suhu tubuh tetap terjaga.
 Gunakan topi, syal, sarung tangan, kaus kaki, dan sepatu bot ketika akan beraktivitas di luar
rumah.
 Lakukan gerakan sederhana untuk menghangatkan tubuh.
 Hindari minuman yang mengandung alkohol atau kafein. Konsumsilah minuman dan
makanan hangat.

Sedangkan untuk mencegah hipotermia pada bayi dan anak-anak, cara yang dapat dilakukan
adalah:

 Jaga suhu kamar agar selalu hangat.


 Pakaikan jaket atau pakaian yang tebal, ketika anak akan beraktivitas di luar rumah saat
suhu udara dingin.
 Segera bawa ke ruangan yang hangat, jika mereka tampak mulai menggigil.

https://www.alodokter.com/hipotermia
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT
HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG
PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan di Program Studi
Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Oleh : Sofia Paramita
R PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

2 ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT
HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG
PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan di Program Studi
Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Oleh : Sofia Paramita
R PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i

3 HALAMAN PERSETUJUAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA


BAYI NY.X DENGAN HIPOTERMI DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
KARANGANYAR PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Telah Disetujui Oleh
Pembimbing Untuk Di Uji Di Hadapan Tim Penguji Disusun Oleh : Sofia Paramita R Pada
Tanggal: Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping (Sri Anggarini, S.SiT., M.Kes)
(IkaSumiyarsi. S, S.SiT., M.Kes) NIP NIP ii

5 HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA


BAYI NY. X DENGAN HIPOTERMI DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
KARANGANYAR PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Sofia Paramita R Telah
dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Validasi Proposal KTI Mahasiswa DIII
Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS Pada Hari., Tanggal. Pembimbing Utama Nama : Sri
Anggarini, S.SiT, M.Kes NIP : PembimbingPendamping Nama:IkaSumiyarsi. S, S.SiT,
M.Kes NIP : Penguji I Nama : NIP: Penguji II Nama : NIP: Surakarta, 2015 Ketua Program
Studi DIII Kebidanan FK UNS Dr. H. Soetrisno, dr, Sp.OG (K) iii

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah dengan
judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny.U Umur 30 Menit Hipotermia
Sedang dengan Riwayat Asfiksia Sedang di Ruang Perinatologi RSUD Karanganyar untuk
memenuhi sebagian persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan di Program Studi
Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Terwujudnya Karya
Tulis ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Soetrisno, dr, Sp.OG
(K), Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. 2. E. Listyaningsih S, dr, M.Kes., Sekretaris Program Studi DiplomaIII
KebidananFakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 3. Sri Anggarini P., S.SiT, M.Kes.,
selaku pembimbing utama. 4. Ika Sumiyarsi.S, S.SiT, M.Kes., selaku pembimbing
pendamping 5. Kepala bangsal dan staf bidan RSUD Karanganyar. 6. Ny. U, orang tua dari
pasien. 7. Dosen pengajar dan staf Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 8. Keluarga Besar Diploma III Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 9. Keluarga Besar RSUD Karanganyar yang telah
membantu penulis dalam menyusun karya tulis ini. 10. Keluarga tercinta yang selalu
memberikan kasih sayang, semangat, do a, dan segalanya bagi penulis. 11. Teman-teman
mahasiswa Diploma III Kebidanan FK UNS angkatan 2012 yang selalu saling membantu.

7 v 12. Teman- teman terdekat penulis yang senantiasa memberikan dukungan dan do a. 13.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan karya tulis ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharap kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya. Surakarta, Mei
2015 Penulis

8 ABSTRAK Sofia Paramita. R ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA


BAYI NY. U UMUR 30 MENIT HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT
ASFIKSIA SEDANG DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR. Program
studi DIII Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Latar Belakang:
Angka kematian bayi akibat hipotermia sebesar 7%. Di RSUD Karanganyar bayi yang
mengalami hipotermia sebesar 26,79%. Tujuan: untuk mempelajari dan memahami asuhan
kebidanan pada kasus bayi baru lahir hipotermia dengan riwayat asfiksia sedang di
Perinatologi RSUD Karanganyar secara komperehensif. Metode: Observasional deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian By.Ny.U umur 30 menit hipotermia sedang
dengan riwayat asfiksia sedang. Tempat Perinatologi RSUD Karanganyar. Pengambilan data
melalui wawancara, observasi langsung, dan studi dokumen rekam medik. Analisis data
secara deskriptif berdasar 7 langkah Varney dan SOAP. Hasil: By.Ny.U umur 30 menit
dengan suhu 34 o C lahir saesar diberikan asuhan resusitasi, menghangatkan bayi dengan
electro radiant 34 o C, merawatnya dalam inkubator 32 o C, O2 Head Box 2 lpm,
memberikan ASI dan PASI on demmand atau 8x (20-25) cc, memberikan KIE pada Ibu
untuk menjaga kehangatan bayi selama di rumah dan tanda bahaya pada bayi baru lahir.
Kesimpulan: setelah dilakukan perawatan selama 3 hari keadaan umum bayi membaik dan
suhu bayi 36,8 o C. Terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik di lahan yaitu
pemberian PASI, observasi suhu, dan suhu alat yang tidak sesuai. Keywords: asuhan
kebidanan, bayi baru lahir, hipotermia sedang dengan riwayat asfiksia sedang vi

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN


PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii
DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR
LAMPIRAN... xiii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan
Masalah... 3 C. Tujuan Penulisan... 3 D. Manfaat... 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 6 A.
Teori Medis Bayi Baru Lahir Normal... 6 a. Pengertian... 6 b. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
Normal 6 c. Asuhan Segera Bayi Baru Lahir Normal... 7 d. Bayi Baru Lahir dengan Risiko
Tinggi Hipotermi a. Pengertian b. Klasifikasi c. Tanda dan Gejala d. Etiologi e. Pencegahan
viii

10 f. Penatalaksanaan g. Komplikasi Asfiksia a. Definisi b. Etiologi c. Patofisiologi d. Faktor


Risiko e. Tanda Klinis f. Diagnosis g. Prognosis h. Penilaian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir i.
Penatalaksanaan B. Teori Manajemen Kebidanan Pengertian Manajemen Kebidanan
Penerapan Manajemen Kebidanan 7 langkah Varney Follow Up Data Perkembangan Kondisi
Klien BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian D. Jenis Data E. Teknik Pengambilan Data F. Analisis Data G. Jadwal
Kegiatan Studi Kasus BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan BAB
V. PENUTUP A. Simpulan B. Saran ix
11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

12 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi Hipotermi Tabel 2.2 Suhu Inkubator Menurut
Berat dan Umur Bayi Tabel 2.3 Skor APGAR xi

13 DAFTAR GAMBAR Tabel 2.1 Isi kotak resusitasi Tabel 2.2 Skema Penatalaksanaan
Asfiksia pada Bayi Baru Lahir Tabel 2.3 Posisi Kepala Bayi Baru Lahir xii

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT
HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG
PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan di Program Studi
Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Oleh : Sofia Paramita
R PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

2 ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA BAYI NY. U UMUR 30 MENIT
HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT ASFIKSIA SEDANG DI RUANG
PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan di Program Studi
Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Oleh : Sofia Paramita
R PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i

3 HALAMAN PERSETUJUAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA


BAYI NY.X DENGAN HIPOTERMI DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
KARANGANYAR PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Telah Disetujui Oleh
Pembimbing Untuk Di Uji Di Hadapan Tim Penguji Disusun Oleh : Sofia Paramita R Pada
Tanggal: Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping (Sri Anggarini, S.SiT., M.Kes)
(IkaSumiyarsi. S, S.SiT., M.Kes) NIP NIP ii

5 HALAMAN PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA


BAYI NY. X DENGAN HIPOTERMI DI RUANG PERINATOLOGI RSUD
KARANGANYAR PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Sofia Paramita R Telah
dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Validasi Proposal KTI Mahasiswa DIII
Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS Pada Hari., Tanggal. Pembimbing Utama Nama : Sri
Anggarini, S.SiT, M.Kes NIP : PembimbingPendamping Nama:IkaSumiyarsi. S, S.SiT,
M.Kes NIP : Penguji I Nama : NIP: Penguji II Nama : NIP: Surakarta, 2015 Ketua Program
Studi DIII Kebidanan FK UNS Dr. H. Soetrisno, dr, Sp.OG (K) iii

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah dengan
judul Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Pada Bayi Ny.U Umur 30 Menit Hipotermia
Sedang dengan Riwayat Asfiksia Sedang di Ruang Perinatologi RSUD Karanganyar untuk
memenuhi sebagian persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan di Program Studi
Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Terwujudnya Karya
Tulis ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Soetrisno, dr, Sp.OG
(K), Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret. 2. E. Listyaningsih S, dr, M.Kes., Sekretaris Program Studi DiplomaIII
KebidananFakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 3. Sri Anggarini P., S.SiT, M.Kes.,
selaku pembimbing utama. 4. Ika Sumiyarsi.S, S.SiT, M.Kes., selaku pembimbing
pendamping 5. Kepala bangsal dan staf bidan RSUD Karanganyar. 6. Ny. U, orang tua dari
pasien. 7. Dosen pengajar dan staf Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 8. Keluarga Besar Diploma III Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 9. Keluarga Besar RSUD Karanganyar yang telah
membantu penulis dalam menyusun karya tulis ini. 10. Keluarga tercinta yang selalu
memberikan kasih sayang, semangat, do a, dan segalanya bagi penulis. 11. Teman-teman
mahasiswa Diploma III Kebidanan FK UNS angkatan 2012 yang selalu saling membantu.

7 v 12. Teman- teman terdekat penulis yang senantiasa memberikan dukungan dan do a. 13.
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan karya tulis ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharap kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umumnya. Surakarta, Mei
2015 Penulis

8 ABSTRAK Sofia Paramita. R ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA


BAYI NY. U UMUR 30 MENIT HIPOTERMIA SEDANG DENGAN RIWAYAT
ASFIKSIA SEDANG DI RUANG PERINATOLOGI RSUD KARANGANYAR. Program
studi DIII Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Latar Belakang:
Angka kematian bayi akibat hipotermia sebesar 7%. Di RSUD Karanganyar bayi yang
mengalami hipotermia sebesar 26,79%. Tujuan: untuk mempelajari dan memahami asuhan
kebidanan pada kasus bayi baru lahir hipotermia dengan riwayat asfiksia sedang di
Perinatologi RSUD Karanganyar secara komperehensif. Metode: Observasional deskriptif
dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian By.Ny.U umur 30 menit hipotermia sedang
dengan riwayat asfiksia sedang. Tempat Perinatologi RSUD Karanganyar. Pengambilan data
melalui wawancara, observasi langsung, dan studi dokumen rekam medik. Analisis data
secara deskriptif berdasar 7 langkah Varney dan SOAP. Hasil: By.Ny.U umur 30 menit
dengan suhu 34 o C lahir saesar diberikan asuhan resusitasi, menghangatkan bayi dengan
electro radiant 34 o C, merawatnya dalam inkubator 32 o C, O2 Head Box 2 lpm,
memberikan ASI dan PASI on demmand atau 8x (20-25) cc, memberikan KIE pada Ibu
untuk menjaga kehangatan bayi selama di rumah dan tanda bahaya pada bayi baru lahir.
Kesimpulan: setelah dilakukan perawatan selama 3 hari keadaan umum bayi membaik dan
suhu bayi 36,8 o C. Terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik di lahan yaitu
pemberian PASI, observasi suhu, dan suhu alat yang tidak sesuai. Keywords: asuhan
kebidanan, bayi baru lahir, hipotermia sedang dengan riwayat asfiksia sedang vi

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN


PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii
DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR
LAMPIRAN... xiii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan
Masalah... 3 C. Tujuan Penulisan... 3 D. Manfaat... 5 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 6 A.
Teori Medis Bayi Baru Lahir Normal... 6 a. Pengertian... 6 b. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir
Normal 6 c. Asuhan Segera Bayi Baru Lahir Normal... 7 d. Bayi Baru Lahir dengan Risiko
Tinggi Hipotermi a. Pengertian b. Klasifikasi c. Tanda dan Gejala d. Etiologi e. Pencegahan
viii
10 f. Penatalaksanaan g. Komplikasi Asfiksia a. Definisi b. Etiologi c. Patofisiologi d. Faktor
Risiko e. Tanda Klinis f. Diagnosis g. Prognosis h. Penilaian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir i.
Penatalaksanaan B. Teori Manajemen Kebidanan Pengertian Manajemen Kebidanan
Penerapan Manajemen Kebidanan 7 langkah Varney Follow Up Data Perkembangan Kondisi
Klien BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian D. Jenis Data E. Teknik Pengambilan Data F. Analisis Data G. Jadwal
Kegiatan Studi Kasus BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil B. Pembahasan BAB
V. PENUTUP A. Simpulan B. Saran ix

11 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

12 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi Hipotermi Tabel 2.2 Suhu Inkubator Menurut
Berat dan Umur Bayi Tabel 2.3 Skor APGAR xi

13 DAFTAR GAMBAR Tabel 2.1 Isi kotak resusitasi Tabel 2.2 Skema Penatalaksanaan
Asfiksia pada Bayi Baru Lahir Tabel 2.3 Posisi Kepala Bayi Baru Lahir xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Studi Kasus Lampiran 2 Surat Ijin
Pengambilan Data dan Penelitian di RSUD Karanganyar Lampiran 3 Surat Ijin Pengambilan
Data dan Penelitian di RSUD Karanganyar Lampiran 4 Surat Rekomendasi Penelitian dari
Kesbangpol Karanganyar Lampiran 5 Surat Rekomendasi Penelitian dari Bappeda
Karanganyar Lampiran 6 Surat Balasan dari Direktur RSUD Karanganyar Lampiran 7 Surat
Permohonan Responden Lampiran 8 Inform Consent Lampiran 9 Format Askeb Bayi Baru
Lahir Lampiran 10 Lembar SOP Asuhan BBL Hipotermia di RSUD Karanganyar Lampiran
11 SAP ASI Eksklusif Lampiran 12 SAP Perawatan Bayi Baru Lahir Lampiran 13 Lembar
Konsultasi Pembimbing I Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing II xiii

https://docplayer.info/63283576-Asuhan-kebidanan-bayi-baru-lahir-pada-bayi-ny-u-umur-30-menit-
hipotermia-sedang-dengan-riwayat-asfiksia-sedang-di-ruang-perinatologi-rsud-karanganyar.html

Anda mungkin juga menyukai