US ESSENSIAL / PONED”
Dosen pengampu : Dr. Hj. Mamlukah, SKM., M.Kes
Kelompok 3
Linda Rahmadanti (CMR0180080)
Melia Puspita Sari (CMR0180081)
Nurul Hasana (CMR0180085)
Rossanti Wahyuningsih (CMR0180091)
Ryan Respati ‘Illiyyin (CMR0180092)
Didit Purnama Putra (CMR0180099)
Pengertian poned
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan
Obstetri Neonatus Essensial Dasar. PONED
dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan
dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan
PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED
Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.
Tujuan poned
PONED diadakan bertujuan
untuk menghindari rujukan
yang lebih dari 2 jam dan
untuk memutuskan mata rantai
rujukan itu sendiri.
Penanggung jawab
Penanggung jawab puskesmas mampu PONED adalah dokter.
Kriteria poned
Puskesmas mampu PONED yang merupakan bagian dari jaringan
pelayanan obstetric dan neonatal di Kabupaten/ Kota sangat
spesifik daerah, namun untuk menjamin kualitas, perlu
ditetapkan beberapa criteria pengembangan :
• Puskesmas dengan sarana pertolongan persalinan. Diutamakan
puskesmas dengan tempat perawatan/ puskesmas dengan ruang
rawat inap.
• Puskesmas sudah berfungsi/ menolong persalinan.
• Mempunyai fungsi sebagai sub senter rujukan
• Melayani sekitar 50.000 – 100.000 penduduk yang tercakup
oleh puskesmas (termasuk penduduk di luar wilayah puskesmas
PONED).
• Jarak tempuh dari lokasi pemukiman sasaran, pelayanan
dasar dan puskesmas biasa ke puskesmas mampu PONED
paling lama 1 jam dengan transportasi umum setempat,
mengingat waktu pertolongan hanya 2 jam untuk kasus
perdarahan.
• Jumlah dan jenis tenaga kesehatan yang perlu tersedia,
sekurang-kurangnya seorang dokter dan seorang bidan terlatih
GDON dan seorang perawat terlatih PPGDON. Tenaga tersebut
bertempat tinggal di sekitar lokasi puskesmas mampu PONED.
• Jumlah dan jenis sarana kesehatan yang perlu tersedia
sekurang-kurangnya:
a). Alat dan obat
b). Ruangan tempat menolong persalinan
• Jenis pelayanan yang diberikan dikaitkan dengan sebab
kematian ibu yang utama yaitu : perdarahan, eklampsi, infeksi,
partus lama, abortus, dan sebab kematian neonatal yang utama
yaitu : asfiksia, tetanus neonatorum dan hipotermia.mpat
menolong persalinan
Kebijaksanaan Poned
Ketersediaan pelayanan kegawatdaruratan untuk
ibu hamil beserta janinnya sangat menentukan
kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir.
Distribusi Poned
Untuk satu wilayah kabupaten/ kota minimal ada 4
puskesmas mampu PONED, dengan sebaran yang
merata. Jangkauan pelayanan kesehatan diutamakan
gawat darurat obstetric neonatal (GDON) di seluruh
kabupaten/ kota.
Indikator Kelangsungan Dari Puskes
mas Poned
a). Kebijakan tingkat f). Kerjasama bidan desa
PUSKESMAS g). Kerjasama Puskesmas
b). SOP (Sarana Obat Non PONED
Peralatan) h). Pembinaan AMP
i). Jarak Puskesmas PONED
c). Kerjasama RS dengan RS
PONED
d). Dukungan Diskes
e). Kerjasama SpOG
Tugas Puskesmas Poned
a). Menerima rujukan dari fasilitas rujukan dibawahnya,
Puskesmas pembantu dan Pondok bersalin Desa
b). Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetrik
neonatal sebatas wewenang
c). Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit
dengan penanganan pra hospital.
Syarat Puskesmas Poned
a). Pelayanan buka 24 jam
b). Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih PONED dan
siap melayani 24 jam
c). Tersedia alat transportasi siap 24 jam
d). Mempunyai hubungan kerjasama dengan Rumah Sakit
terdekat dan Dokter Spesialis Obgyn dan spesialis anak
Pencatatan Poned
Format-format yang digunakan adalah yang sudah baku seperti :
a) Pencatatan System Informasi manajemen Puskesmas (SP2PT)
b) KMS ibu hamil/ buku KIA
c) Register Kohort Ibu dan Bayi
d) Partograf
e) Format-format AMP
1. Tingkat Puskesmas
• Formulir Rujukan maternal dan Neonatal (Form R)
• Formulir Otopsi Verbal Maternal dan Neonatal (Form OM dan
OP).
2.Tingkat Rumah Sakit
• Formulir Maternal dan Neonatal (Form MP)
• Formulir Medical Audit (Form MA)
Pelaporan Poned
Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara berjenjang dengan
menggunakan format yang terdapat pada buku pedoman AMP, yaitu
:
a). Laporan dari RS Kabupaten/ Kota ke Dinkes Kabupaten/ kota
(Form RS)
b). Laporan dari Dinkes kabupaten/ Kota ke tingkat propinsi/
Dinkes Propinsi.
Pemantauan Poned
Hasil pemantauan harus dimanfaatkan oleh unit kesehatan
masing-masing dan menjadi dasar untuk melakukan
perbaikan serta perencanaan ulang manajemen pelayanan
melalui :
- Pemanfaatan laporan
- Umpan Balik
Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Poned
dilakukan secara berjenjang dan dilaksanakan pada setiap semester dalam
bentuk evaluasi tengah tahun dan akhir tahun. Beberapa aspek yang dievaluasi
antara lain :
• Masukan (input)
• Keluaran (output)
• Kualitas
• Pengawasan Suhu
Pengawasan suhu dan menjaga kehangatan, terutama bayi
selama transportasi menjadi suatu keharusan. Suhu normal
axilla 36.5-37.5 °C.
Thank you