BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Kementerian Kesehatan dalam rangka mewujudkan indonesia sehat memiliki ide
tentang tiga pilar Indonesia sehat yaitu pertama tentang paradigma sehat yang
berfokus pada peningkatan kesehatan dengan pendekatan keluarga dan yang
kedua, melalui penguatan fasilitas kesehatan yang berfokus pada peningkatan
jumlah fasilitas kesehatan salah satunya membuat RS rujukan dan fokus yang
ketiganya peningkatan dan pemerataan tenaga kesehatan di daerah
(KEMENKES, 2015)
Beberapa capaian berhasil dilakukan melalui pilar pertama ini.Di antaranya terjadi
penurunan angka kematian ibu dari 5.019 orang pada 2013 menjadi 4.340 orang
pada 2016. Begitu pula angka kematian bayi juga berhasil diturunkan dari 23.703
anak pada 2013 menjadi 17.037 anak pada 2016. Angka balita yang
2
mengalami stunting juga turun dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 27,5 persen
pada 2016.
Perawat sebagai salah satu profesi didalam rumah sakit yang memiliki peranan
dalam memberikan pelayanan keperawatan untuuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.Keputusan Menteri Kesehatan No.647/2000 Tentang
Registrasi dan Praktek Keperawatan mengukuhkan perawat sebagai salah satu
profesi di Indonesia.Dengan demikian kualitas kinerja perawat semakin dituntut
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.Pelaksanaan kerja perawat
sebagai profesi yang mengembang tanggung jawab yang besar, menuntut kepada
anggotanya untuk memiliki sikap, pengetahuan dan ketrampilan diterapkan pada
asuhan keperawatan sesuai dengan kode etik profesi.
4
Perawat
memilikitempatyangpentingdalampresentasilayanankesehatan,secaraalami
perawatmengembangkan Role
modelsepertisikapterhadaporganisasirumahsakitdan profesi keperawatan. Sikap
terhadappekerjaan dan lingkungan kerja (Sener, Damiler, and Sarlak, 2009).
Perawatsebagaiprofesikesehatanharusmampumemberikanpelayanan
yangmaksimalkepadaklien.Dimanaperawattidakhanyamemberikanpelayanan
kepada individu saja namun juga pada keluarga dan masyarakat baik dalam
keadaansehatatausakityangmencakupseluruhproseskehidupanmanusiayang
mengacu pada standar profesionalkeperawatan dan Menggunakan etika
keperawatan sebagai tuntutan utama (Nursalam, 2007).
Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan
oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu
(Wedati, 2005).Salah satu faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat adalah
peningkatan jumlah kunjungan ke rumah sakit.Beban kerja merupakan salah satu
unsur yang harus diperhatikan untuk mendapatkan keserasian dan produktifitas
kerja yang tinggi.Beban kerja seorang perawat juga harus sesuai dengan
kemampuan individu perawat. Kinerja perawat yang sesuai dengan standar asuhan
keperawatan akan menjamin tingginya mutu pelayanan keperawatan kepada
pasien (Sulistyowati , 2012). Beban kerja dipengaruhi oleh jumlah pasien yang
5
berkunjung ke rumah sakit, semakin tinggi kunjungan maka semakin besar beban
kerja.Terlebih lagi setelah diterapkan program JKN, karena pemberlakuan ini
pasien yang berkunjung ke RS di tanggung pembiayaan oleh BPJS.
Hasil penelitian Van (2014) didapatkan hasil bahwa beban kerja di IGD RS. Prof
H. H Aloe Saboe Goronyalo termasuk dalam kategori berat yaitu sebesar (56,7%).
Lalu hasilpenelitianRamadini(2015),tentangkinerjaperawatdiRSUDDr. Rasidin
Padang,didapatkanhasilbahwakepalaruangmempersepsikankinerja
perawatpelaksana kurangbaik sebesar 55%.SedangkanpenelitianWindisari
sebesar 2015,
mengatakankepalaruangdiRSUDPanembahanSenopatiBantulmenilaikinerja
perawat pelaksanatermasuk kategori cukup sebesar 75%.Dan Ilyas (2004)
mengatakan beban kerja berkaitan dengan kualitas kerja perawat. Beban kerja
yang tinggi akan menyebabkan keletihan dan kelelahan, hal ini tejadi jika perawat
bekerja lebih dari 80% dari waktu kerjanya, waktu efektif perawat dapat
menjalankan tugasnya yaitu kurang dari 80%. Terkait peningkatan beban kerja
akan berdampak pada menjalankan peran perawat salah satunya penurunan
kualitas/kinerja perawat.
Hasil penelitian Taruli (2017) tentang hubungan beban kerja terhadap kinerja
perawat di RSUD Dr. R. M. Djoelham Medan dengan sampel 98 perawat
pelaksana didapatkan bahwa ada hubungan antara beban kerja terhadap kinerja
perawat yaitu dengan nilai (p= 0,037) dengan menggunakan analisis korelasi
pearson product moment.Kemudian hasil penelitian Silvana (2015) tentang beban
kerja dan pendokumentasian di IGD. Menunjukan bahwa mayoritas (63,3%)
merasa memilih beban kerja sedang
RSUD Pasar Rebo adalah RS milik Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang
berbasis pendekatan kepada masyarakat dengan implikasi berupa Pelayanan kelas
3 sebanyak 199 Tempat Tidur dan Pelayanan Jaminan Kesehatan Sosial Nasional
untuk semua lapisan.RS ini sudah memiliki 16 tipe pelayanan dan telah
6
mendapatakan akreditasi yang paripurna dari lembaga KARS 2012. Salah satu
tipepelayanannya adalah ruang Instalasi Gawat Darurat(IGD).
Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit adalah salah satu bagian di rumah
sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan
cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya.Kementerian Kesehatan
telah mengeluarkan kebijakan mengenai Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit yang tertuang dalam Kepmenkes RI No. 856/Menkes/SK/IX/2009
untuk mengatur standarisasi pelayanan gawat darurat di rumah sakit. Untuk
meningkatkan kualitas IGD di Indonesia perlu komitmen Pemerintah Daerah
untuk membantu Pemerintah Pusat dengan ikut memberikan sosialisasi kepada
masyarakat bahwa dalam penanganan kegawatdaruratan dan life saving tidak
ditarik uang muka dan penanganan gawat darurat harus dilakukan 5 (lima) menit
setelah pasien sampai di IGD. Jumlah perawat yang ada di IGD RSUD Pasar
Rebo adalah total 32 perawat, dengan pembagian per Shift adalah 6 orang.
tinggi ketimbang ruang rawat umum lainnya. Jumlah kunjungan diruang IGD
RSUD Pasar Rebo pada bulan Maret, April , Mei dan Juni 2018 rata-rata jumlah
kunjungan adalah 150 orang perhari.
Hasil studi pendahuluan dengan observasi dalam waktu 3 hari dan wawancara
dengan 15 orang perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Pasar Rebo didapatkan bahwa dokumentasi tidak lengkap dengan persentase
kurang lebih (80%) tidak tercatat dalam pendokumentasian yang seharusnya.Hal
ini di dukung dengan data kunjungan pasien ke IGD yang ada pada tahun 2015
adalah 28.488,pada tahun 2016 adalah 35.536 orang , tahun 2017 adalah 32.928
orang.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah berisi terkait hasil penelitian ditempat lain tentang beban kerja
perawat diruang IGD RS lain yg sudah adapenelitiannya. Terkait belum
terlihatnya beban kerja terhadap kelengkapan pendokumentasian.Kemudian data
BPJS terkait peningkatan jumlah kunjungan RS dan data kunjungan di RS PR
serta studi pendahuluan yang sudah peneliti lakukan.Jumlahperawat yang
berdinas seluruhnya ada 32 perawat, dengan perincian setiap shift bertugas
sebanyak 7 s/d 8 orang.Jumlah kunjungan pasien perhari dengan rata-rata
150orang, berbagai kegiatan yang ada di ruang tersebut dan juga tuntutan yang
besar menyebabkan beban kerja tersebut mengalami peningkatan yang
8
Berdasarkanhaltersebutrumusanmasalahdalampenelitianiniadalah“Bagaimanakah
gambaranbeban kerja perawatdiruangIGD RSUD Pasar Rebo?”.
C. TujuanPenelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum daripenelitian yang akandilakukan adalah untuk melihat
gambaranbeban kerja perawat IGD RSUD Pasar Rebo
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik responden diruang IGD RSUD Pasar Rebo
b. Mengidentifikasi gambaran beban kerja perawat diruang IGD RSUD
Pasar Rebo.
D. ManfaatPenelitian
Hasildaripembuktiandananalisisyangdiharapkandapatmemberikan manfaat
sebagai berikut :
9
2.Bagi Perawat
4.Bagi Peneliti
Hasilpenelitianinidapatdigunakansebagaidasar atau
referensitambahandanuntuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian
selanjutnya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Beban kerja
1. Pengertian
Everly dkk (dalam Munandar, 2005) mengatakan bahwa beban kerja adalah
keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada
waktu tertentu. Katagori lain dari beban kerja adalah kombinasi dari beban
kerja kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif yaitu timbul
karena tugas-tugas terlalu banyak atau sedikit, sedangkan beban kerja
kualitatif jika pekerja merasa tidak mampu melakukan tugas atau tugas tidak
menggunakan ketrampilan atau potensi daripekerja.
Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka
waktu tertentu (Wedati, 2005).Setiap pekerjaan pekerjaan merupakan beban
bagi pelakunya, beban dimaksud bias fisik, mental, sosial.Semakin tinggi
keterampilan kerja yang dimiliki, semakin efisien beban, jiwa pekerja,
sehingga beban kerja menjadi relative (Budi, 2005).
2. Dimensi bebankerja
Menurut Carayon dan Alvarado (dalam Prawitasari, 2009) beban kerja
perawat mempunyai 6 dimensi yaitu:
lain) yang mana hal ini meningkatkan aktifitas berjalan (fisik) dari
perawat.
Selain itu, tatanan ruang secara ergonomik dan fisik dari ruang seringkali
menambah beban kerja perawat.Keterbatasan luas ruang rawat dan
tempat penyimpanan alat seringkali menimbulkanmasalah. Kesibukan
dan keterbatasan waktu menyebabkan banyak perawat lebih memilih
untuk melakukan pekerjaan tersebut sendirian dari pada meminta bantuan
kepada perawat atau tenagalain.
b. Beban kerja kognitif (cognitiveworkload)
Beban kerja kognitif berhubungan dengan kebutuhan para perawat untuk
memproses informasi yang sering kali terjadi dalam waktu singkat.
Banyak situasi tertentu yang mengharuskan perawat mengambil
keputusan secara cepat yang mana ini berarti perawat harus secara cepat
pula melakukan penyesuaian kognitif terhadap pasien sepanjang
pasiendirawat, baik yang terencana (misal perubahan jadwal dinas)
maupun yang tidak terencana (perubahan kondisi pasien secara tiba-tiba).
Selain itu perawat secara terus menerus tetap melakukan tugas-tugas
kognitifnya selama melakukan lainnya (misal pemberian obat,
mengambil alat-alat yang diperlukankan pasien).
c. Tekanan waktu (time pressure)
Tekanan waktu berhubungan dengan hal-hal yang harus dilakukan
secara cepat dan dalam waktu yang sangat terbatas.Tugas yang
dilakukan oleh para perawat sangat banyak, yang dilakukan sesuai
dengan waktu yang bersifat regular atau kekerapannya (misal
memberikan obat, mengkaji, mengukur hasil,
mendokumentasikan).Adanya gangguan pada tugas yang telah terpola
ini menimbulkan peningkatan terhadap waktu yang ada.
d. Beban kerja emosional (emotionalworkload)
Beban kerja emosional lazim terjadi pada lingkungan kerja. Terkadang
persepsi perawat dengan keluarga sering kali tidak sama yang mana hal
12
Carayon dan Alvarado (dalam Prawitasari, 2009) menyatakan beban kerja fisik
biasanya akan berhubungan dengan tugas-tugas dan karakteristik fisik dari
tugas. Dapat dikatakan bahwa faktor-faktor organisasi dan aspek lingkungan
kerja lainnya dapat mempengaruhi beban kerja perawat.
4. Pengukuran BebanKerja
a. Martini (2007), menjelaskan teknik work sampling melalui daily log
merupakan salah satu teknikpengukuran beban untuk melihat beban kerja
personil pada suatu unit bidang, ataupun jenis tenaga kerja tertentu
dimana orang yang diteliti menuliskan sendiri beberapa kegiatan dan
waktu yang akan digunakan untuk suatu kegiatan. Pada pendekatan work
sampling melaluli daily log dapat ditulis:
Berdasarkan Mertini (2007), beban kerja dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1) Beban kerja berat, jika proporsi waktu yang digunakan untuk kontak
dengan pasien ≥80% dari jamkerja.
2) Beban kerja sedang, jika proporsi waktu yang digunakan untuk
kontak dengan pasien 60% -79% dari jamkerja.
3) Beban kerja ringan, jika proporsi waktu yang digunakan untuk
kontak dengan pasien <60% dari jamkerja.
b. Menurut Nursalam (2011), ada tiga cara yang dapat digunakan untuk
menghitung beban kerja secara personel antara lain sebagai berikut.
1) Work Sampling
Teknik ini dikembangkan pada dunia industri untuk melihat beban
kerja yang dipangku oleh personel pada suatu unit, bidang maupun
jenis tenaga tertentu.
Pada metode work sampling dapat diamati hal-hal spesifik tentang
pekerjaan antara lain:
a) Aktivitas apa yang sedang dilakukan personel pada waktu jam kerja
15
teknik ini akan didapatkan beben kerja personel dan kualitas kerjanya.
Langkah-langkah melakukan teknik ini yaitu:
a) Menentukan personel yang akan diamati untuk menjadi sampel
dengan metode purposive sampling
b) Membuat formulir daftar kegiatan yang akan dilakukan oleh setiap
personel
c) Daftar kegiatan tersebut kemudian diklasifikasikan seberapa
banyak personel yang melakukan kegiatan tersebut secara baik dan
rutin selama dilakukan pengamaan
d) Membuat klasifikasi atas kegiatan yang telah dilakukan tersebut
menjadi kegiatan medis,kegiatan keperawatan dan kegiatan
administrasi
e) Menghitung waktu objektif yang diperlukan oleh personel dalam
melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Penelitian dengan menggunakan teknik ini dapat digunakan untuk
melakukan evaluasi tingkat kualitas suatu pelatihan atau pendidikan yang
bersertifikat atau bisa juga digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan
suatu metode yang ditetapkan secara baku oleh suatu instansi seperti
rumah sakit.
Dari metode work sampling dan time and motion studyakan dihasilkan
output sebagai berikut:
a) Deskripsi kegiatan menurut jenis dan alokasi waktu untuk masing-
masing pekerjaan baik yang bersifat medis,perawatan dan
administasi. selanjutnya dapat dihitung proporsi waktu yang
dibutuhkan masing-masing kegiatan selama jam kerja.
b) Pola kegiatan yang berkaitan dengan waktu kerja,kategori tenaga
atau karakteristik demografis dan sosial.
c) Kesesuaian beban kerja dengan variabel lain sesuai kebutuhan
penelitian.beban kerja dapat dihubungkan dengan jenis tenaga,
umur, pendidikan, jenis kelamin dan variabel lain.
17
d) Kualitas kerja pada teknik ini juga menjadi perhatian karena akan
menentukan kompetensi atau keahlian yang harus dimiliki oleh
personel yang diamati.
3) Daily Log
Daily log atau pecatatan kegiatan sendiri merupakan bentuk sederhana
work sampling yaitu pencatatan dilakukan sendiri oleh personel yang
diamati. Pencatatan meliputi kegiatan yang dilakukan dan waktu yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan tesebut.Penggunaan ini
tergantung kerjasama dan kejujuran dari personel yang
diamati.Pendekatan ini relatif lebih sederhana dan biaya yang
murah.Peneliti biasa membuat pedoman dan formulir isian yang dapat
dipelajari sendiri oleh informan. Sebelum dilakukan pencatatan
kegiatan peneliti menjelaskan tujuan dan cara pengisian formulir
kepada subjek personal yang diteliti, tekankan pada personel yang
diteliti yang terpenting adalah jenis kegiatan, waktu dan lama kegiatan,
sedangkan informasi personel tetap menjadi rahasia dan tidak akan
dicantumkan pada laporan penelitian. Menuliskan secara rinci kegiatan
dan waktu yang diperlukan merupakan kunci keberhasilan dari
pengamatan dengan daily log.
B. Peran Perawat
1. Pengertian
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat
stabil (Kusnanto, 2009).
Jadi peran perawat adalah suatu cara untuk menyatakan aktivitas perawat
dalam praktik, yang telah menyelesaikan pendidikan formalnya, diakui dan
diberikan kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab keperawatan secara profesional sesuai dengan kode etik
profesinya. Peran yang dimiliki oleh seorang perawat antara lain peran
sebagai pelaksana, peran sebagai pendidik, peran sebagai pengelola, dan peran
sebagai peneliti (Asmadi, 2008).
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat mempunyai peran dan
fungsi sebagai perawat diantaranya pemberi perawatan, sebagai advokat
keluarga,pencegahan penyakit, pendidikan, konseling, kolaborasi,
pengambilkeputusan etik dan peneliti (Hidayat, 2012).
2. Macam-macam peran perawat
Dalam melaksanakan keperawatan, menurut Hidayat (2012) perawat
mempunyai peran dan fungsi sebagai perawat sebagai berikut:
19
d. Pendidik
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, perawat harus
mampu berperan sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan cara
mengubah perilaku pada pasien atau keluarga harus selalu dilakukan
dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam keperawatan. Melalui
pendidikan ini diupayakan pasien tidak lagi mengalami gangguan yang
sama dan dapat mengubah perilaku yang tidak sehat. Contoh dari peran
perawat sebagai pendidik yaitu keseluruhan tujuan penyuluhan pasien dan
keluaraga adalah untuk meminimalkan stres pasien dan keluarga,
mengajarkan mereka tentang terapi dan asuhan keperawatan di rumah
sakit, dan memastikan keluarga dapat memberikan asuhan yang sesuai di
rumah saat pulang (Kyle & Carman, 2015).
e. Konseling
Konseling merupakan upaya perawat dalam melaksanakan peranya
dengan memberikan waktu untuk berkonsultasi terhadap masalah yang
dialami oleh pasien maupun keluarga, berbagai masalah tersebut
diharapkan mampu diatasi dengan cepat dan diharapkan pula tidak terjadi
kesenjangan antara perawat, keluarga maupun pasien itu sendiri.Konseling
melibatkan pemberian dukungan emosi, intelektual dan psikologis. Dalam
hal ini perawat memberikan konsultasi terutama kepada individu sehat
dengan kesulitan penyesuaian diri yang normal dan fokus dalam membuat
individu tersebut untuk mengembangkan sikap, perasaan dan perilaku
baru dengan cara mendorong klien untuk mencari perilaku alternatif,
mengenai pilihan-pilihan yang tersedia dan mengembangkan rasa
pengendalian diri (Berman, 2010).
f. Kolaborasi
Kolaborasi merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan tindakan
yang akan dilaksanakan oleh perawat dengan tim kesehatan lain.
Pelayanan keperawatan pasien tidak dilaksanakan secara mandiri oleh tim
21
perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter, ahli
gizi, psikolog dan lain-lain, mengingat pasien merupakan individu yang
kompleks/ yang membutuhkan perhatian dalam perkembangan (Hidayat,
2012).
g. Pengambilan Keputusan
Dalam mengambil keputusan, perawat mempunyai peran yang sangat
penting sebab perawat selalu berhubungan dengan pasien kurang lebih 24
jam selalu disamping pasien, maka peran perawatansebagai pengambil
keputusan etik dapat dilakukan oleh perawat,seperti akan melakukan
tindakan pelayanan keperawatan (Wong,2009).
h. Peneliti
Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat
pasien.Sebagai peneliti perawat harus melakukan kajian-kajian
keperawatan pasien, yang dapat dikembangkan untuk perkembangan
teknologi keperawatan.Peran perawat sebagai peneliti dapat dilakukan
dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan pasien (Hidayat, 2012).
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peran Perawat
Dalam menilai ketrampilan seseorang yang dalam hal ini waktu tanggap
perawat, bisa saja dipengaruhi adanya faktor lain keadaan ini tergantung dari
motivasi perawat dalam mempraktikkan ketrampilan kerja yang didapat dari
pendidikannya. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja,
menurut Mangkunegara (2007) faktor-faktor tersebut antara lain: Faktor
kemampuan dan Faktor motivasi. Motivasi merupakan kemauan atau
keinginan didalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertindak
(Depkes RI, 2002).
Widiasih (2008), menyatakan keberhasilan pelayanan gawat darurat
dipengaruhi oleh 3 kesiapan, yaitu kesiapanmental artinya petugas harus siap
dalam 24 jam dan tidak dapat ditunda, kemudian kesiapan pengetahuan
teoritis dan fatofisiologi berbagai organ tubuh yang penting dan keterampilan
manual untuk tindakan dalam pertolongan pertama. Yang ketiga kesiapan alat
22
dan obat-obatan darurat yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam memberikan pertolongan kepada pasien gawat darurat.
Nursalam (2001), menjelaskan dalam intervensi keperawatan harus
berdasarkan pada kewenangan dan tanggung jawab secara profesional
meliputi tindakan dependen, independen dan interdependen.
23
C. Kerangkakonsep
Peran perawat:
1. Pemberian perawatan(Care
Giver)
2. Sebagai advocat keluarga
3. Pencegahan penyakit
Beban Kerja 4. Pendidik
5. Konseling
6. Kolaborasi
7. Pengambilan Keputusan
8. Peneliti
(Hidayat, 2012).
BAB III
A. Kerangka penelitian
1. Kegiatan produktif
2. Kegiatan non produktif
B. Definisi operasional
No. Variabel Definisi operasional Alat Cara ukur Hasil ukur Skala
ukur ukur
(Martini, 2007)
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitianinimerupakanpenelitianyangbersifatkuantitatif.Adapun rancangan penelitian
ini menggunakan pendekatandeskriptif, metode ini digunakan untuk melihat gambaran
beban kerja perawat di ruang IGD RSUD Pasar Rebo.
B. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di ruang IGD
RSPRsebanyak 30 orang perawat pelaksana.Dari total keseluruhan 32 perawat yang bekerja
diruang IGD.Dua orang tidak diikutkan karena 2 orang tersebut kepala ruangan dan
Clinical Instructur (CI).
C. Sampel
Dari total keseluruhan 32 perawat yang bekerja diruang IGD maka
penentuanbesarsampelmenurutNotoadmojo (2010) diambil berdasarkan rumus (Slovin) :
𝑁
𝑛 =1−
1 + 𝑁 ( 𝑑)2
32
𝑛 =1−
1 + 32 ( 0,05)2
32
𝑛=
1,08
𝑛 = 29,62
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan (0,05)
27
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang perawatdengan teknik total
sampling yaitu dengan melakukan pengambilan pada seluruh kelompok
untukdiwakiliadalahperawatIGD.
D. Kriteria Inklusi
Perawatpelaksana yangbertugasshift pagi saat penelitian di ruang IGD RSUD Pasar Rebo
Jakarta
E. InstrumenPenelitian
Menurut Saryono (2011) mengungkapkan instrumen penelitian merupakan alat
ataufasilitasyangdigunakanolehpenelitidalammengumpulkandata.Instrumen
penelitianmerupakanhal yangsangatpentingdalamsebuahpenelitiankarena
menentukankeakuratandatayang diperoleh.Instrumenyangdigunakanuntuk mengukurbeban
kerja perawat adalah menggunakankuisioner A berisi tentang usia, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, unit kerja, tempat bekerja dan masa kerja responden.Kuisioner Bberisi
tentang beban yaitu kegiatan produktif, kegiatan keperawatan tidak langsung, kegiatan non
produktif dengan tolak ukur rata-rata waktu dalam menit.Jika tidak ada/tercantum dalam
tabel sebelumnya.Carapenilaianuntukmenentukanskalabeban kerja penilain menggunakan
perhitungan Martini (2007)yangdigunakandalampenelitian inipadaawalnyadihitung
dengan menggunakan persentase kemudian dikategorikandalamkategori
ringan,sedang,dan beratdengan caramenjumlahitem
dariindikatordalamvariabeltersebutdengandicarinilai yang didapat responden lalu dibagi
dengan nilai tertinggi dikalikan 100%,sehinggadiperolehskala sebagai berikut :
1. Beban kerja berat, jika proporsi waktu yang digunakan untuk kontak dengan pasien
≥80% dari jamkerja.
2. Beban kerja sedang, jika proporsi waktu yang digunakan untuk kontak dengan pasien
60% -79% dari jamkerja.
3. Beban kerja ringan, jika proporsi waktu yang digunakan untuk kontak dengan pasien
<60% dari jamkerja.
28
1. Validitas
Validitasadalahsuatuukuranyangmenunjukantingkat-tingkat kevalidanataukesahihan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan validapabila
m ampumengukur apa yang diinginkan (Nursalam, 2013).Instrumenyangdigunakan
daripembuatan pertanyaanberdasarkantinjauanpustakayangdibuatolehpeneliti.Terdapat
banyak metode yang bias mengukur uji validitas salah satunya adalah metode
Cohen Kappa.
Uji reabilitas menggunakan inter-rater reliabilty.Pengujian untuk lembar observasi
mengunakan inter-rater reliabilty yaitu observasi dilakukan 2 orang rater atau obsever
pada 20 responden yang sama, kemudian di hitung dengan menggunakan rumus Cohen
Kappa yaitu:
1
Pe n n
1 1
N2
Keterangan:
P0 Pe
KK=
1 Pe
Keterangan:
KK : Koefisien kesepakatan pengamatan
Po : Proporsi frekuensikesepakatan
Pe : Kemungkinan sepakat (change agreement).
Peluang kesesuaian antar-pengamat (Arikunto, 2006).
Nilai Kappa menurut Bhisma Murti (1997), nilai K > 0,75 menunjukkan
kesepakatan sangat baik, bila nilai K = 0,4 – 0,75 menunjukkan
kesepakatan baik dan bila nilai K < 0,40 menunjukkan kesepakatan lemah.
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil rata – rata 0,766 (0,>40)
kesimpulannya terdapat kesepakatan yang sangat baik maka instrument
dikatakan reliable.
Hasil rumus tersebut kemudian dianalisa kembali dan bila perhitungan dan
jika lebih besar dari nilai 0,06 berarti konsisten (Sutanto, 2012). Pada
penelitian ini penghitungan dilakukan dengan program komputer SPSS
versi 25.
Pada penelitian ini tidak seluruh poin yang ada pada lembar observasi diuji
validitas menggunakan uji Kappa, tetapi hanya lima poin pertama pada
lembar observasi yang dianalisa. Hal ini untuk mempermudah melakukan
uji analisa dan juga karena jumlah total poin yang ada berjumlah 50 poin
observasi. Dari 5 poin tersebut didapatkan nilai dari 0.583-0.722 yang
artinya seluruh poin pertanyaan tersebut memiliki kesepakatan baik.
Kemudian cara yang dilakukan pada uji validitas penelitian ini yaitu dari 2
orang yang berbeda diberikan lembar observasi yang sama, penilaian
waktunya sama dan hasil yang hamper sama.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dipercaya atau diandalkan untuk digunakan sebagai alat instrument.
Hal ini berarti rmenunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu konsisten
atau tetap asas, bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama, dengan menggunakan alat yang sama (Notoatmodjo,
2012).
𝐾 ∑ 𝜎2 𝑏
r11 = [(𝐾−1)] [1 − ]
𝜎2 𝑡
Keterangan :
𝜎 2𝑡 = varians total
Keterangan :
Dataprimeryaitudatayang diperolehpenelitidan
enumeratorsecaralangsungdari responden dengan mengisi kuesioner
dengan bertanya angsung kepada responden dan untuk observasi dilakukan
observasi langsung kepada responden sepanjang responden tersebut
berdinas pagi terhitung mulai pukul 07.30 sd 14.30 dengan durasi waktu
selama 420 menit. Peneliti dan enumerator melakukan observasi langsung
selama 420 menit dengan menggunakan stop watch dan lembar observasi
tanpa di ketahui responden.
a.Tahap Persiapan
b.Tahap Pelaksanaan
H.Analisa Data
𝐹
P = (𝑁)𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛 X 100%
Keterangan:
P : persentas
F : Frekuensi/ skor yang didapat oleh responden
N : Skor total soal
Di univariat ini menggunakan mean, mean adalah teknik penjelasan
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut.
Hasil mean ini didapatkan dari menjumlahkan seluruh individu dalam
kelompok itu lalu dibagi dengan jumlah individu yang ada dalam
kelompok tersebut (Sugiono,1997).
∑𝑋
Mean = 𝑛
Keterangan :
M : Mean
X : nilai
n : jumlah subjek (responden)
I. Pengolahan data
Datayangtelahterkumpulakandiolahdenganprosespengolahandata sebagai
berikut:
1.Editing
Editingadalahupayauntukmemeriksakembalikebenarandatayang
diperoleh.Penelitimelakukanpengecekanterhadapkelengkapandata.Jika
terdapatdatayangsalah danyangtidaklengkapmakadatatersebuttidak dipakai.
Pada penelitian ini pemberian seluruh data terisi dengan lengkap tidak ada
data yang dibuang, jadi seluruh data yang ada sudah baik.
2.Coding
Codingmerupakanpenglasifikasianhasilobservasi/pemeriksaanyang sudah
ada menurut jenisnya, dengan cara memberi tanda pada masing-
masingkolom dengan kode berupa angka/huruf/simbol lainnya. Peneliti
membuat daftar kode dan artinya dalam satu buku(code book) untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti kodetersebut.
Penelitian inidatapenelitianhampirsemuadalamkategoribaikyangtidak
memungkinkanuntukdilakukananalisamakaperludikategorikan.Datayangtel
ahdicodingkemudiandiolah dengan menggunakan SPSS25.
J. Etika Penelitian
1. Informed Consent
Informedconsentmerupakanbentukpersetujuanantarapenelitidanresponden,
dengan bentuklembar persetujuan. Lembar persetujuandiberikan sebelum
penelitiankepadarespondenyangakanditeliti.Lembarinidilengkapidengan
judulpenelitiandanmanfaatpenelitian,sehinggasubjekmengertimaksuddan
tujuanpenelitian.Bilasubjekmenolak,makapenelititidakbolehmemaksadan
harus tetap menghormatihak-hak subjek.
2. Anonomity
Anonimity digunakan untuk menjaga kerahasiaan, peneliti
tidakakan
mencantumkannamaresponden,tetapipadalembartersebutdiberikankode
penggantinama responden.
3. Confidentiality
Informasiyangtelahdikumpulkandarirespondenakandijaminkerahasiaanya
oleh peneliti, dan hanyaakan digunakan untuk pengembangan ilmu.
4. Asas Keadilan(Justice)
Prinsip ini bertujuan untuk menjunjung tinggi keadilan responden dengan
menghargai hak-hakdalammemberikaninformasi,danhakmenjagaprivasi
responden.
5. Nonmaleficiency
adalah prinsip bahwa semua tindakan pada responden harus bebas dari
setiap resiko yang membahayakan. Penelitian ini tidak menimbulkan
resiko yang berbahaya bagi responden.
HASIL PENELITIAN
Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin perawat diruang IGD
di RSUD Pasar Rebo bulan November 2018
laki-laki 10 33.3
perempuan 20 66.7
Total 30 100.0
Tabel 5.3.
Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir perawat diruang
IGD
RSUD Pasar Rebo bulan November 2018
D3 27 90.0
S1 + Ners 3 10.0
Total 30 100.0
Berdasarkan tabel 5.3.hasil penyebaran kuisioner didapatkan responden
dengan total 30 responden sebagian besar berpendidikan D3 dengan
persentase (90.0%) dan S1+Ners (10.0%).
Rata-rata waktu
yang dibutuhkan
Jenis kegiatan dalam menit
Kegiatan produktif Melakukan timbang terima tugas 23.33
langsung
Kegiatan produktif Menulis catatan perkembangan 12.17
tidak langsung pasien di status
Memeriksa daftar obat 12.00
Waktu yang
Jenis kegiatan dibutuhkan
Kegiatan produktif Memasang NGT (Naso Gastric Tube) 50 menit
langsung
Kegiatan produktif Pertemuan Diklat mingguan 30 menit
tidak langsung
Kegiatan non Makan dan Sembahyang 30 menit
produktif
Rendah (< 60 %) 0 0
Sedang (60-79%) 5 16.7
Berat (≥ 80%) 25 83.3
Total 30 100.0
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
B. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti hanya melihat gambaran beban
kerja, bukan mengukur kualitas beban kerja itu sendiri, sehingga analisa
terhadap beban kerja perawat belum seutuhnya teridentifikasi.
Tidak adanya pedoman obsesrvasi yang tepat bagi kegiatan ynag dilakuan
perawat di IGD.Jumlah responden yang masih sedikit yang di teliti karena
responden kurang dari 100 orang perawat sehingga untuk dapat diambil
kesimpulan umum masih perlu dilakukan penelitian dengan jumlah responden
yang lebih banyak sehingga dapat mewakili secara umum.
Kuisioner yang disebarkan kepada responden hanya sebatas 1 shif kerja
diwaktu shift pagi belum di analisa selama beban kerja dalam 24 jam dan
responden hanya di observasi dalam 1 hari sehingga belum sepenuhnya
mengukur beban kerja itu sendiri secara keseluruhan, sehingga belum dapat
mewakili seutuhnya tentang beban kerja yang ada pada perawat IGD secara
umum.
KESIMPULANDAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasilpenelitian dan pembahasan mengenai gambaran beban kerja
perawat IGD ditarik kesimpulkan sebagai berikut :
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S.(2010).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta
:RinekaCipta.
Evi, S, L. (2017). Hubungan antara beban kerja dan pendidikan perawat dengan
kualitas dokumentasi keperawatan di ruang rawat inap RS Pelabuhan
Jakarta.Jakarta : FKIK UINAM, jurnal Vol 2.
Ilyas,Y.
( 2004).PerencanaanSDMRumahSakit:Teori,Metoda,danFormula.Depok.
Manuho, E, dkk. (2015). Hubungan beba kerja dengan kinerja perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan di Instalasi rawat inap di RSUP Prof. DR.
R. D. Kandou Manado.Manado : Universitas Samratulangi. E Jurnal
Keperawatan vol 3, No 2.
Taruli, N, S. (2017. Hubungan beban kerja dan kepuasan kerja dengan kinerja
perawat pelaksana di ruang rawat inap Dr. R. M. Djoelham kota Binjai
.Medan : FKM Universitas Sumatra Utara Medan. Skripsi
DenganHormat,
No.Hp : 0813-8567-4524
Terimakasihsayaucapkankepadabapakyangtelahikutberpartisipasipada
penelitianini.Keikutsertaanbapakdalampenelitianiniakanmenyumbangkansesuat
u yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelahmemahamiberbagaihalyangmenyangkutpenelitianinidiharapkan
Bapak/ibu/saudara/saudari bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah
kamipersiapkan.
Peneliti,
(Hendra Maulana)
LEMBARPERSETUJUAN RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/Hp :
Setelahmendapatpenjelasandaripenelitiantentang m a n f a a t d a n r e s i k o
d a r i p e n e l i t i a n y a n g b e r j u d u l “Gambaran beban kerja perawat di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pasar Rebo Jakarta”.Saya menyatakan
(bersedia/tidak bersedia) ikut terlibat sebagai responden dalam
penelitian tersebut, dengan catatan apabila suatu saat saya merasa
dirugikan dalam bentuk apapun, berhak untuk membatalkan
persetujuan ini.
Saya percaya tethadap segala sesuatu yang telah saya respon dijamin
kerahasiaannya. Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan
seperlunya.
Responden Peneliti,
( ) (Hendra Maulana)
KUISIONER PENELITIAN
GAMBARAN BEBANKERJA FISIK PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RSUD
PASAR REBO JAKARTA”.
TAHUN 2018
Petunjuk Pengisian : Isilah pertanyaan dibawah ini/pilih dengan tanda (X) jika
pilihan dan Isilah kotak yang tersedia dengan menuliskan angka, berapa lama
waktu saudara mengerjakan pekerjaan tersebut
A. KarakteristikResponden
a. NomorResponden :
b. Umur : …………...tahun
c. JenisKelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
d. Pendidikan : a.Akper (DIII) b. Sarjana(S1)
e. UnitKerja : ……………
f. Ruang : …… ………
g. LamaKerja : ……………tahun
B. Beban Kerjaperawat
Petunjuk Berapa Lama waktu saudara mengerjakan pekerjaan dibawah ini dengan
keadaan yang sebenarnya.
Proses Rata-
Kegiatan Pokok
Keperawatan ratawaktu(Me
nit)
Kegiatan Produktif
Tindakan keperawatan langsung
Pengkajian Menerima pasien baru (anamnesa)
Memberikan pemeriksaan secara individu
Mengukur vital sign
Merekam EKG
Intervensi Timbang terima tugas
Menyiapkan tranfortasi pasien
Implementasi Pemberian oksigen
Pemberian obat oral dan suntik
Memasang infuse
Statistics
kegiatan
tingkat produktif
umur jenis kelamin pendidikan lama bekerja langsung
N Valid 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
N Valid 30 30 30
Missing 0 0 0
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
tingkat pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
lama bekerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptives
Descriptive Statistics
B1 30 0 50 20.33 14.677
B2 30 0 30 14.50 10.696
B3 30 0 25 8.53 5.575
B4 30 0 25 10.97 6.195
B5 30 5 30 23.33 8.023
B6 30 0 30 13.67 6.557
B7 30 0 25 7.60 5.575
B8 30 0 30 9.83 7.130
B9 30 0 30 10.17 8.251
E1 30 0 25 7.90 7.208
E2 30 0 15 .50 2.739
E3 30 0 20 6.33 6.149
E4 30 0 30 12.17 7.621
E5 30 0 25 4.33 6.397
E6 30 0 30 12.00 8.570
E7 30 0 25 7.67 7.958
E8 30 0 35 5.67 9.625
E9 30 0 30 6.27 8.481
F1 30 0 30 13.17 5.167
F2 30 10 30 18.10 5.511
F3 30 0 10 7.20 2.821
F4 30 0 15 3.13 4.439
F5 30 0 5 1.00 2.034
F6 30 0 10 1.13 2.474
F7 30 0 15 6.07 4.234
F8 30 0 10 1.17 2.520
Valid N (listwise) 29