Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pedoman
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumberdaya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kerja
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA KEGIATAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PEGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena
upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia
untuk semua umur, telah terjadi pegeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular, yaitu penyebab kematian pada usia diatas 5 tahun, penyebab kematian yang
terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007
juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti sindrom metabolik, stroke,
hipertensi, obesitas, dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat
(pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Prevalensi gizi buruk yang berada atas rata-rat
nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/kota. Sedangkan
berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang Riskesdas 2007
menunjukkan bawa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi gizi buruk dan gizi
kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun demikian, target rencana
pembangunan jangka menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi yang
diproyeksikan sebesar 20%, dan terget Millenium Development Goals sebesar 18,5%
pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan / risiko tinggi. Upaya pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan. Salah satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh
Puskesmas Raawat Inap Sukaraja adalah Program Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/Tahun
2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
merupakan upaya program pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Keperawatan Kesehatan
Masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan oleh Puskesmas.
Perkesmas dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar.
Pelaksanaan Perkesmas bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang
optimal. Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40%
keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh
tanaga kesehatan melalui kegiatan Perkesmas.
Sasaran Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan,
ketidakmauan, maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya.
Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan masalah
kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan atau
sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut. Fakus utama pada keluarga rawan
kesehatan yaitu keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang termasuk risiko tinggi.
Keluarga yang tidak mendapat pelayanan perkesmas merupakan beban sosial dan
ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap masyarakat lainnya. Pemerintah memiliki
tanggung jawab melindungi kesehatan masyarakat da memberikan akses ke pelayanan
kesehatan terutama bagi keluarga yang memiliki hambatan untuk mencapai pusat-pusat
pelayanan kesehatan. Penduduk rawan ini telah menjadi salah satu bagian sasaran
program Perkesmas di puskesmas.
Perkesmas adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri
dalam upaya kesehatan masyarakat.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan
kiat keperawatan ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang
sakit maupun yang sehat sejak lahir sampai meninggal.
Kesehatan masyarakat adalah bentuk pelayanan yang erat kaitannya dengan
epidemiologi, faktor-faktor penyebab wabah dan penyelesaian masalah kesehatan di
masyarakat.
Keluarga rawan adalah keluarga rentan terhadap kemungkinan timbulnya masalah
kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu bermasalah.
Promotif adalah suatu upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan yang dilakukan
pada saat pejamu sedang sehat dengan tujuan kesehatan / memelihara kesehatan,
contohnya penyuluhan.
Kuratif adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi / menyembuhkan suatu
penyakit.
Rehabilitatif adalah upaya yang dilakukan bila sudah terjadi suatu kerusakan dan
dilakukan untuk mengembalikan penderita agar berguna dalam masyarakat, juga agar
mencegah cacat total setelah terjadi perubahan anatomi dan fisiologi. Rehabilitasi
meliputi fisik, mental, dan sosial.

B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Sebagai pedoman dalam melaksanakan upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas) di puskesmas.

2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya kemampuan petugas dalam penemuan dini kasus kesehatan
prioritas
b. Meningkatnya kemampuan petugas dalam memberikan asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat rawan kesehatan
c. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.

C. Ruang Lingkup Pedoman


Adapun bentuk kegiatan Perkesmas antara lain :
1. Asuhan Keperawatan pada pasien di pelayanan rawat jalan maupun rawat inap,
meliputi : pengkajian keperawatan, menegakkan diagnosa keperawatan, menentukan
intervensi, melaksanakan rencana keperawatan dan melakukan evaluasi terhadap
asuhan yang telah diberikan. Termasuk di dalamnya memberikan konseling
keperawatan, dan rujukan keperawatan jika diperlukan.
2. Penemuan kasus baru (deteksi dini) pada pasien rawat jalan.
3. Kunjungan rumah oleh perawat (home health nursing) terencana, bertujuan untuk
membina keluarga rawan kesehatan. Kegiatan ini diberikan di tempat tinggal pasien
dengan melibatkan pasien dan keluarganya sebagai subyek pelayanan yang ikut
berpartisipasi dalam program perawatan, sehingga diharapkan dapat memandirikan
pasien dan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Dalam pelaksanaan
kegiatan ini perawat perkesmas dapat berkerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya,
seperti dokter, bidan, tenaga sanitarian, promkes, dsb.
4. Kunjungan perawat Perkesmas ke kelompok prioritas terencana, seperti Posyandu
Balita, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, Kelompok Prolanis, dll. Pada kegiatan ini
perawat perkemas melakukan kegiatan diantaranya melakukan pengkajian
keperawatan individu di kelompok, memberikan pendidikan kesehatan / penyuluhan
pada individu / kelompok, melakukan implementasi keperawatan, serta memberikan
rujukan keperawatan jika diperlukan.
D. Batasan Operasional

Asuhan Keperawatan atau askep adalah proses kegiatan pada praktik keperawatan
yang secara langsung ditujukkan kepada klien atau pasien di berbagai pelayanan
kesehatan dengan menggunakan proses keperawatan, yang terdiri dari : pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Tujuan Asuhan Keperawatan adalah :
 Membantu individu (klien) untuk mandiri.
 Menganjurkan klien,keluarga serta masyarakat untuk berpartisipasi di dalam suatu
bidang kesehatan.
 Membantu klien ketika mengembangkan potensi dalam memelihara derajat
kesehatan secara optimal sehingga yang diharapkan tidak ketergantungan pada
seseorang yang lain dalam menjaga kesehatannya.
 Membantu individu (klien) dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal

Home Health Nursing atau Home Visit adalah interaksi yang dilakukan perawat di
rumah yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan keluarga dan
anggotanya (Setyowati & Murwani, 2008)

E. Landasan Hukum
a. Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
c. Kepmenkes RI Nomor 279/Menkes/SK/IV/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
d. Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat, Keperawatan kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan
pelayanan penunjang yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib
maupun upaya kesehatan pengembangan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Semua perawat di Puskesmas Rawat Inap Sukaraja wajib berpartisipasi dan
terlibat dalam kegiatan Perkesmas.

B. Distribusi Ketenagaan

No NAMA L/P PENDIDIKAN JABATAN


TERAKHIR
1. Ns. Yeni Dwi Susiyati, S.Kep P Ners Koord. Perkesmas & Koord. Darbin Kel. Sukaraja
2. Ns. Sumiyati, S.Kep P Ners Koord. Darbin Kel. Bumi Waras
3. Titi Reno Benarti, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
4. Jaisyuddin, Amd.Kep L D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
5. Choiriah, Amd.Kep P D3 Keperawatan Koord. Darbin Kel. Garuntang
6. Ns. Arizwansyah, S.Kep L Ners Koord. Darbin Kel. Bumi Raya
7. Siti Fatimah, S.Kep P S1 Keperawatan Perawat Pelaksana
8. Dina Septiani, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
9. Wayan Supriono, Amd.Kep L D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
10. Meirina Sari, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
11. Chiorunnissa Permata Slmi, S.Kep P S1 Keperawatan Perawat Pelaksana
12. Tri Utami Sepriyana Dewi, S.Kep, Ns P Ners Perawat Pelaksana
13. Suci Apriyani, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
14. Maya Qoresa, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
15. Sri Yuliana, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
16. Eka Wulandari, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
17. Rio Dwi Chandra, Amd.Kep L D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
18. Ns. Hazriawati, S.Kep P Ners Perawat Pelaksana
19. Rusid Jauhari, Amd.Kep L D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
20. Ns. Yeni Warni, S.Kep P Ners Koord. Darbin Kel. Kangkung
21. Ns. Lydia Destanti, S.Kep P Ners Perawat Pelaksana
22. Ns. Maria Ulfa, S.Kep P Ners Perawat Pelaksana
23. Ns. Elki Espandono, S.Kep L Ners Perawat Pelaksana
24. Ns. Khairunnisa, S.Kep P Ners Perawat Pelaksana
25. Fitri Handayani, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
26. Alex Mahendra, Amd.Kep L D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
27. Woro Indriyani, Amd.Kep P D3 Keperawatan Perawat Pelaksana
28. Firiansyah, S.Kep L S1 Keperawatan Perawat Pelaksana
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah
Pelaksanaan kegiatan Perkesmas dapat berada di dalam gedung (ruang pelayanan
rawat jalan dan ruang nursing center) ataupun langsung di masyarakat (rumah pasien,
posyandu, dll).

B. Standar Fasilitas
1. Pedoman Internal Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. SOP Penjaringan Kasus dalam Upaya Program Keperawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)
3. SOP Kunjungan Rumah (Home Visit / Home Health Nursing) dalam Upaya Program
Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
4. Formulir Asuhan Keperawatan Individu
5. Formulir Asuhan Keperawatan Keluarga
BAB IV

TATALAKSANA KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Perkesmas di Puskesmas


1. Perawat Koordinator Perkesmas
Perawat Koordinator Perkesmas di Puskesmas Rawat Inap Sukaraja harus memiliki
kualifikasi pendidikan minimal Ners serta memiliki pengalaman dalam pelaksanaan
Perkesmas, dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas terhadap keberhasilan
upaya Perkesmas di puskesmas.
2. Perawat Pelaksana Perkesmas
Perawat Pelaksana Perkesmas di Puskesmas Rawat Inap Sukaraja adalah semua
tenaga fungsional perawat di puskesmas, yang bertugas memberikan pelayanan /
asuhan keperawatan baik kepada individu, keluarga atau kelompok.
3. Perawat Penanggung Jawab Daeran Binaan (Darbin)
Perawat Penanggung Jawab Daeran Binaan (Darbin) adalah perawat pelaksana yang
sekaligus membantu Perawat Koordinator Perkesmas merencanakan, melaksanakan,
memantau dan menilai asuhan keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompok,
masyarakat di satu atau lebih daerah binaan yang menjadi tanggung jawabnya.

B. Indikator Keberhasilan Perkesmas


Indikator keberhasilan kinerja Perkesmas terdiri dari :
1. Indikator Kinerja Klinik
a. Indikator Input
- Perawat Koordinator Perkesmas berpendidikan minimal Ners
- Jumlah perawat puskesmas sudah mendapat pelatihan teknis Perkesmas
- Jumlah Kit untuk pelaksanaan Perkesmas (PHN Kit) minimal 1 kit untuk setiap
daerah binaan
- Tersedia dana operasional untuk pembinaan / asuhan keperawatan
- Tersedia Pedoman / SOP pelaksanaan kegiatan Perkesmas
- Tersedia dukungan administrasi (buku register, family folder, formulir Askep,
foemulir laporan)
- Tersedia ruangan khusus untuk asuhan keperawatan di puskesmas
b. Indikator Proses
- Ada Rencana Usulan Kegiatan Perkesmas terintegrasi dengan Rencana
Kegiatan Puskesmas
- Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan Perkesmas (RPK)
- Ada rencana Asuhan Keperawatan setiap klien (individu, keluarga,
kelompok,masyarakat)
- Ada kegiatan koordinasi dengan petugas kesehatan lain
c. Indikator Output (Key Indicator)
- Persentasi individu yang mendapat asuhan keperawatan
- Persentasi keluarga rawan dibina
- Persentasi kelompok dibina
- Persetasi kelurahan di bina
d. Indikator Hasil (Outcome)
Yang ingin dicapai adalah terbentuknya keluarga mandiri dalam mengatasi
masalah kesehatannya. Terdapat 4 tingkat kemandirian keluarga (KM), Keluarga
Mandiri Tingkat I (paling rendah) dan Keluarga Mandiri Tingkat IV (paling
tinggi), dengan kriteria sebagai berikut :

No Perilaku KM I KM II KM III KM IV
1 Menerima petugas √ √ √ √
puskesmas
2 Menerima yankes √ √ √ √
sesuai rencana
3 Menyatakan masalah √ √ √
secara benar
4 Memanfaatkan sarana √ √ √
kesehatan sesuai
anjuran
5 Melaksanakan √ √ √
perawatan sederhana
sesuai anjuran
6 Melaksanakan tindakan √ √
pencegahan secara
aktif
7 Melaksanakan tindakan √
promotif secara aktif

2. Indikator Kinerja Fungsional


Indikator kinerja fungsional yaitu indikator kinerja perawat puskesmas untuk
mengukur pencapaian angka kredit jabatan fungsionalnyayaitu jumlah angka kredit
yang dicapai sama dengan jumlah kegiatan perawat dalam mencapai indikator klinik
(output) nya.

Anda mungkin juga menyukai