Anda di halaman 1dari 3

PENYAKIT RABIES

Nomor Dokumen :

Nomor Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr.Irsyad Herminofa


JATIREJO NIP.197804202014121001

Rabies adalah penyakit infeksi akut pada Sistem Saraf Pusat (SSP) yang
disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan menular
1. Pengertian
rabies terutama anjing, kucing, kera, dan kelelawar. Penyakit rabies atau
penyakit anjing gila, merupakan penyakit yang bersifat fatal atau selalu
diakhiri dengan kematian bila tidak ditangani dan diobati dengan baik. Telah
dilaporkan 98 persen kasus rabies di Indonesia ditularkan akibat gigitan
anjing dan 2 persen akibat gigitan kucing dan kera.

2. Tujuan 1. Menurunkan angka kematian pada manusia >hingga nol


2. Meningkatkan cakupan post – exsposure treatment kepada kasus
gigitan beresiko tinggi terhadap rabies
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap rabies Sasaran
Program

3 Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jatirejo tentang Pelayanan Klinis
di UPTD Puskesmas Jatirejo Nomor:

4 Referensi 1. Peraturan pemerintah no.15 Tahun 1997 tentang penolakan ,


pencegahan, pemberantasan, dan pengobatan penyakit hewan.
2. Surat keputusan bersama 3 mentri thn 1978 {SK menkes No.279A,
Mentan No.522. Mendagri no. 143 tentang peningkatan pembrantasan
dan penanggulangan Rabies.
5. Prosedur 1. Alat/ bahan
a. Kasa steril
b. Sarung tangan yang steril
c. Spuit dan alkhol
d. Sabun
e. Pinset cirugis, anotomi
f. gunting jaringan
g. cairan antiseptik
h. vaksin
6. Langkah-langkah Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah rabies, antara lain, pemilik binatang
(anjing, kucing) memvaksinasikan binatang peliharaannya dan tidak
membiarkan binatang peliharaan berkeliaran secara bebas. Hal ini untuk
mengurangi kemungkinan binatang peliharaan kontak dengan binatang liar
yang kemungkinan terkena rabies.
Binatang peliharaan yang menggigit manusia perlu dikurung dan diamati
selama 10 hari atau dilaporkan ke petugas dinas peternakan setempat.
1. Pertolongan pertama pada penderita gigitan :
 Luka gigitan dicuci dengan sabun detergen, selam 5 - 10 menit di air
mengalir, dikeringkan dan diberi yodium tinktur atau alkohol 70%
 Lakukan jahit luka sementara (disesuaikan tingkat area luka)
 Pemberian vaksin anti rabies hari pertama 2 dosis dilanjut rencana
hari ke 7 dan 21
2. A m n a m e s e t e n t a n g H P R y a n g m e n g g i g i t k o r b a n
 Hewan yang menggigit harus ditangkap dan dilaporkan ke dinas.
Peternakan untuk diobservasi selama 14 hari. jika mati dalam
observasi maka kepala anjing tersebut dikirim ke laboratorium untuk
kepastian diagnosa.
Apabila dalam masa observasi selam 14 hari, hewan tetap hidup maka hewan
divaksin anti rabies dan dikembalikan pada pemiliknya atau dibunuh bila
tidak bertuan.
3. Pemberian Vaksin

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Ruang Pendaftaran

2. Ruang Pelayanan

3. Ruang Laboratorium

4. Ruang Obat

9. Dokumen 1. Kartu identitas pasien (KTP)


terkait 2. Rekam medis
10. Rekaman
historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

Dilakukan penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai