Anda di halaman 1dari 3

SPM RABIES

KRITERIA DIAGNOSIS :
Rabies adalahpenyakit infeksi akut yang menyerang
susuna saraf fusat yang disebabkan oleh virus golongan rhabdoviridal. Penyakit ini
dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan hewan penular rabies. Hewan
penular rabies diindonesia pada umumnya anjing, kucing dank era.
Vector utama rabies adalah hewan anjing
Masa inkubasi :
-

2-16 minggu, 14 % > 90 hari, 1 % > 1 tahun bahkan ada yang sampai 7
tahun.
Berkiras antara 20-90 hari, rata-rata 8 minggu ( 2 bulan )
14 % dengn masa inkubasi lebih 90 hari, dan 1 % lebih dari 1 tahun, bahkan
ada yang sampai 7 tahun.
Panjang pendeknya masa inkubasi bergantung pada dalam dan parahnya
luka gigitan.
Lokasi gigitan, banyak dan sedikitnya saraf dari daerah gigitan, virulensi
virus.
Masa inkubasi didaerah kepala 47 48 hari, extremitas dan tangan 47 78
hari.
Masa tunas untuk anak-anak lebih pendek dari pada orang dewasa.

Gejala : muncul biasanya 30 - 50 hari setelah digigit anjing, kucing, kelelawar dan
monyet.

PATOFISIOLOGI : virus masuk kedalam tubuh melalui luka ( biasanya luka gigitan
hewan penular rabies ) atau lewat membrane mukosa, bereplikasi di mukosit,
menyebar ke jaringan ikat neuromaskular dan spindle neurotendineal, berjalan
kesusunan saraf pusat lewat cairan intracranial ke neuroperifer,menyebar keseluruh
SSP, akhirnya menyebar secara sentrafugal ke motor perofer sensorik dan neuron.
GEJALA KLINIS :
Pada manusia ada 4 stadium : 1. Stadium Prodormal berlangsung 3-5 hari, malaise
kadang- kadang anoreksia, amnesia, sulit tidur, nausea, demam tidak tinggi,
muntah-muntah.
2.Stadium sonsoris ditandai rasa panas / terbakar ( nyeri tekan ) pada tempat
gigitan, menjadi gugup ada hiperakatifitas saraf sympatis lacrimasi, pupil dilatasi,
hipersekresi, hiperhidrosis
3. Stadium lebih lanjut ada rangsangan dari luar menimbulkan kejang seperti suara,
sinar, tiupan angin meskipun sering terjadi kejang penderita tetap sadar, kadangkadang terjadi perubahan kejiwaan, kemudian meninggal dunia karena paralisis

diafragma da aute heart failure dalam waktu 2-3 hari sesudah gejala timbul.
Kekejangan otot penelan mengakibatkan susah minum dan menelan, yang berlanjut
menjadi hydrophobia.
4. Stadium paralytic atau depresy menjadi apatis, stupor kemudian koma dan
meninggal.
DIAGNOSIS LABORATORIUM : 1. Preparat sentuh dari kornea, kelenjar air liur dan air
liur.
2. mikroskopis yaitu untuk menemukan negeri bodies dengan perwarnaan seiler,
FAT, dll
PENATALAKSANAAN / PENANGANAN : Penanganan semua kasus gigitan hewan
secepat mungkin dan luka gigitan dicuci dengan air mengalir dan detergen ( sabun )
selama 10 15 menit.
Perawatan luka : 1. Luka tidak boleh ditutup, dan tidak boleh dijahit.
2. luka tidak boleh dilakukan debridement.
PENCEGAHAN RABIES PADA MANUSIA : 1. Luka gigitan dilakukan segera pencucian
dengan air mengalir dan sabun selama 10 15 menit.
2. diberikan antiseptic ( alcohol 70 % atau betadin ).
3. Pemberian VAR atau SAR berdasarkan katagori luka gigitan :
Katagori 1 : Orang memegang atau member makan hewan, kulit terjilat hewan
tersebut. Tidak perlu divaksinasi, tetapi cukup luka-luka ringan dicuci dengan sabun
dan air mengalir.
Katagori 2 : Orang yang digigit oleh HPR lukanya terbuka, lecet atau kulit
terkelupas.
Katagori 3 : Luka atau abrasi, tanpa ada pendarahan, pasien cuci luka dengan
sabun dan air mengalir diberikan vaksin anti rabies. Kasus gigitan atau cakaran oleh
HPR yang jumlah luka satu atau banyak dan terkontaminasi dengan air liur HPR
segera lakukan cuci luka dengan sabun dan air mengalir dan diberikan alcohol 70 %
atau betadin dan diberikan SAR dan VAR. anjing yang menggigit dilakukan observasi
selama 10 hari, bila anjing sehat hentikan VAR dan bila anjing MATI positif rabies
VAR dilanjutkan. Vaksin yang digunakan adalah Purified Vero Rabies Vaccine
( VERORAB ).
-

Hari ke 0 diberikan dua suntikan didaerah deltoid kanan dan kiri , masingmasing 0,5 ml secara IM
Hari ke 7 dan 21 masing-masing diberikan 1 x suntikan 0,5 ml secara IM di
deltoid kanan atau kiri.

Serum anti rabies yang digunakan :


a. Homolog serum ( Imogam ) dosis 20 IV / kg BB
b. Heterolog serum ( Faviral ) dosis 40 IV Kg /BB
Diberikan secara infiltrasi disekitar luka sebanyak banyaknya, sisanya dirikan
secara IM di gluteal. Serum diberikan 7 hari
PROGNOSIS : Rabies merupakan penyakit yang selalu fatal ( CFR 100 % )

Anda mungkin juga menyukai