Pembimbing :
dr. Gatot Sugiharto, Sp.B
Oleh :
Fadhilla Rahma Jodi Putri
KEPANITERAAN KLINIK
STASE BEDAH
RSUD SEKARWANGI CIBADAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UMJ
2018
Definisi
■ Luka gigitan → cedera yang disebabkan oleh mulut dan gigi hewan liar, hewan
peliharaan, atau manusia.
Jenis Pajanan
WHO
Jenis kontak adalah sebagai berikut :
> Infeksi oleh bakteri atau > Awal dari peradangan dan
patogen lainnya, seperti rabies gatal-gatal.
Ciri-ciri Anjing Gila
Keluar air liur Suka menyendiri dan
Tampak tidak sehat,
berlebihan dan lidah Mata anjing merah berada di tempat
gelisah, dan agresif
terjulur gelap
Laboraturium (isolasi
Anamnesis Pemeriksaan fisik virus, Flourescent
Antibodies Test (FAT))
Penatalaksanaan
■ Cuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan
sabun/deterjen selama 10’-15’.
■ Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine)
Indikasi Pengobatan
■ Luka resiko rendah :
– Jilatan pada kulit luka
– Garukan atau lecet
– Luka kecil disekitar tangan, badan
dan kaki.
■ Prognosis rabies selalu fatal karena sekali gejala rabies telah tampak
hampir semua selalu kematian 2-3 hari sesudahnya sebagai akibat gagal
napas/henti jantung ataupun paralisis generalisata.
■ Berbagai penelitian dari tahun 1986-2000 melibatkan lebih dari 800
kasus gigitan anjing pengidap rabies di Negara endemis segera
mendapat perawatan luka, pemberian VAR dan SAR mendapatkan
angka survival 100%.
GIGITAN ULAR
Pendahuluan
• Ular merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di Indonesia.
• Spesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa.
• Ular berbisa memiliki sepasang taring pada bagian rahang atas.
• Pada taring tersebut terdapat saluran bisa.
Efek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya tergantung pada
spesies, ukuran ular, jenis kelamin, usia, dan efisiensi mekanik gigitan
(apakah hanya satu atau kedua taring menusuk kulit), serta banyaknya
serangan yang terjadi.
Jenis ular
Jenis ular Cobra (atas) dan
viper (bawah) yang banyak dijumpai di Indonesia
Elapidae ( ular kobra, ular cabai, kraits)
Viperidae (ular tanah, ular hijau,
-Semburan pada mata dapat ular bandotan )
menimbulkan rasa sakit , kaku pada
kelopak mata, dan bengkak pada sekitar -Gejala lokal timbul 15 menit
mulut atau setelah beberapa jam
berupa bengkak di dekat gigitan
- Gambaran rasa sakit yang melepuh yang menyebar ke seluruh
dan kulit yang rusak anggota badan
- Setelah digigit ular :
15 menit : Muncul gejala - Gejala sistemik muncul setelah
sistemik 5 menit atau beberapa jam
-10 jam : Paralisis urat-urat wajah,
lidah, bibir,susah menelan, otot - Keracunan berat ditandai
melemah, kelopak mata menurun, sakit dengan pembengkakan diatas
kepala, kulit dingin, muntah, pandangan siku dan lutut dalam waktu 2
kabur, mati rasa pada sekitar mulut. jam atau ditandai dengan
Kematian dapat terjadi dalam 24 jam perdarahan hebat
Hydropiidae (ular laut)
Edema, nyeri tekan pada luka gigitan, Hipotensi, otot melemah, berkeringat,
ekimosis (kulit kegelapan karena darah menggigil, mual, hipersalivasi (ludah
yang terperangkap di jaringan bawah bertambah banyak), muntah, nyeri
kulit). kepala, pandangan kabur
Gejala dan tanda sistemik
Umum
Kardiovaskular (Viperidae)
ANAMNESIS
“Kapan digigit?”
Pemeriksaan umum
• Mengukur tekanan darah dan detak jantung. Periksa kulit dan membran
mukosa untuk melihat petekie, ekimosis, konjungtiva dan chemosis
(A) Ciri ular tak berbisa dan ular berbisa
(B) Bekas taring gigitan ular
Penatalaksanaan Keracunan akibat
gigitan ular berbisa
1. Pertolongan pertama
Imobilisasi