Increases in Visceral Adiposity and Insulin Resistance
Seung Jin Han, Edward J. Boyko, Wilfred Y. Fujimoto, Steven E.
Kahn, and Donna L. Leonetti. 2017.
DISUSUN OLEH:
Nama : Fadhilla Rahma Jodi Putri
NIM : 2013730030 PEMBIMBING: Dr. H. Sukiman Rusli, Sp.PD
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH JAKARTA 2018 PENDAHULUAN • Jaringan adiposa adalah jaringan yang berfungsi untuk menyimpan energi tetapi telah diketahui juga merupakan komponen penting dalam sistem endokrin. • Jaringan adiposa turut serta dalam regulasi metabolisme melalui sekresi berbagai substansi menyerupai hormon yang disebut adipokin. • Adiponektin adalah adipokin yang konsentrasinya paling tinggi pada plasma dan berkaitan dengan homeostatsis lipid serta sensitivitas insulin. • Pada manusia, konsentrasi adiponektin pada plasma darah berbanding terbalik dengan berat badan, indeks massa tubuh, dan resistensi insulin pada beberapa studi cross-sectional. • Temuan lain menyatakan bahwa penurunan berat badan dengan cara mmebatasi jumlah kalori dan operasi bariatrik berkaitan dengan peningkatan adiponektin plasma. • Penemuan ini menunjukkan bahwa konsentrasi adiponektin plasma merupakan konsekuensi dari massa lemak tubuh. Namun, hubungan kausal antara adiponektin plasma dengan berat badan belum dipahami secara jelas. • Kontroversi terjadi dari studi cross-sectional sebelumnya mengenai manakah yang memiliki hubungan yang lebih erat dengan konsentrasi plasma adipokin, antara lemak viseral atau lemak subkutaneus pada abdomen. • Selain itu, hubungan antara adiponektin dengan perubahan sensitivitas insulin juga masih belum dipahami dengan jelas. • Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menginvestigasi hubungan antara konsentrasi adiponektin plasma pada awal penelitian dengan distribusi lemak tubuh di masa yang akan datang dan indeks massa tubuh (IMT) setelah 5 tahun follow-up pada laki-laki dan wanita Jepang-Amerika. SUBJEK PENELITIAN DAN METODE
• Populasi penelitian terdiri dari generasi
ketiga orang Jepang-Amerika yang Populasi penelitian 100% keturunan Jepang yang terdaftar di Studi Diabetes Komunitas Jepang- Amerika di King Country, Washington.
• Glukosa plasma puasa < 126 mg/dL, a
• Tes toleransi glukosa oral <200 mg/dL Kriteria Inklusi: • Tidak sedang mengonsumsi obat anti hiperglikemik • Sampel darah diambil setelah responden puasa selama 10 jam. • Glukosa plasma diukur dengan menggunakan metode heksokinase menggunakan autoanalyzer. Pemeriksaan Klinis • Konsentrasi adiponektin plasma total dan dan Laboratorium: insulin plasma diukur dengan menggunakan radioimmunoassay, plasma disimpan pada suhu -70 C sampai pengkuran dilakukan. • CT Scan digunakan untuk mengukur jaringan adiposa viseral dan subkutan. HASIL PENELITIAN
• Dari 253 partisipan nondiabetes, 35 orang tidak diikutsertakan
karena follow-up yang tidak lengkap sehingga jumlah partisipan ada 218 orang. • Konsentrasi adiponektin lebih tinggi pada wanita dibanding laki-laki secara signifikan. • Terdapat perubahan berat badan dan IMT yang signifikan selama follow up 5 tahun. • Didapatkan bahwa konsentrasi adiponektin berbanding terbalik dengan glukosa plasma puasa, insulin puasa, HOMA2-1R, IMT, lemak viseral dan subkutan abdomen, serta berkaitan secara positif dengan tingginya lemak subkutan. HASIL DISKUSI
• Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi
adiponektin yang rendah pada awal penelitian berhubungan dengan akumulasi lemak viseral abdomen dan peningkatan resistensi insulin selama follow up 5 tahun pada populasi Jepang Amerika. • Studi ini menunjukkan bahwa adiponektin awal memprediksi perubahan adipositas viseral di masa yang akan datang. KESIMPULAN
• Konsentrasi adiponektin plasma yang rendah merupakan prediksi
akumulasi lemak abdomen viseral dan peningkatan resistensi insulin pada populasi Jepang-Amerika. • Hasil ini menunjukkan bahwa adiponektin mungkin memiliki peran yang penting tidak hanya pada regulasi komposisi tubuh tetapi juga resistensi insulin. • Penelitian lebih lanjut pada populasi lain untuk meningkatkan pemahaman mengenai mekanisme patofisiologi terkait adiponektin dengan lemak viseral dan perubahan pada resistensi insulin. TERIMA KASIH