No. Revisi : - SOP Tanggal Terbit : 14 April 2023 Halaman : 1/2
FKTP KLINIK PRATAMA DIREKTUR KLINIK
SEHAT BERSAMA
dr. TTD DIREKTURKLINIK SIP.
1. Pengertian Prosedur penanganan peradangan pada bronkus yang disebabkan
oleh infeksi saluran napas yang ditandai dengan batuk (berdahak maupun tidak berdahak) dan berlangsung hingga 3 minggu. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani penyakit bronchitis akut 3. Kebijakan Keputusan Direktur Klinik Pratama Sehat Bersama Nomor : Kep/011/TM/IV/2023 tentang Pelayanan Klinis 4. Alat dan bahan a. Tensimeter b. Steteskop c. Obat-obatan 5. Prosedur a. Anamnesa b. Pemeriksaan fisik c. Penegakan diagnosa: Penanganan Bronkitis Akut d. Tatalaksana - Oksigenasi pasien harus memadai. - Istirahat yang cukup. - Obat antitusif (penekan batuk): • DMP (dekstromethorfan) 15 mg 2-3 kali/hari • Kodein (obat Doveri)10 mg, 3 x/hari, bekerja dengan menekan batuk pada pusat batuk di otak. Antitusif tidak dianjurkan pada kehamilan, ibu menyusui dan anak usia 6 tahun ke bawah. - Obat ekspektoran (obat batuk pengencer dahak): GG (Glyceryl Guaiacolate), bromheksin, ambroksol. - Antipiretik parasetamol (asetaminofen) dan sejenisnya. - Bronkodilator (melonggarkan napas), diantaranya: salbutamol, terbutalin sulfat, teofilin, aminofilin, dan lain-lain. Efek samping obat bronkodilator perlu diketahui pasien, yakni: berdebar, lemas, gemetar dan keringat dingin. - Antibiotika (bila ada tanda-tanda infeksi): ampisilin, eritromisin, atau spiramisin, 3 x 500 mg/hari. - Terapi lanjutan: jika terapi antiinflamasi sudah dimulai, lanjutkan terapi hingga gejala menghilang paling sedikit 1 minggu. Bronkodilator juga dapat diberikan jika diperlukan. 6. Hal-hal yang perlu Dalam melakukan pemeriksaan harus memperhatikan standar APD diperhatikan dan keselamatan pasien 7. Unit Terkait a. Poli umum b. Ruang Farmasi 8. Dokumen Terkait Rekam medis pasien 9. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai Historis Perubahan diberlakukan