Anda di halaman 1dari 44

PENYUSUNAN PERENCANAAN

PROGRAM & SOP PPI

Drg Tari S.H. M.Hkes – 0815 803 8949


Workshop Pencegahan Pengendalian Infeksi 2024
TUJUAN UMUM & KHUSUS PEMBELAJARAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti Setelah mengikuti pembelajaran,


pembelajaran, peserta peserta diharapkan mampu :
diharapkan mampu  Memahami Perencanaan Program
memahami Perencanaan PPI
Program PPI dan  Memahami Pembuatan Program
pembuatan SOP PPI PPI
 Memahami metode pembuatan
SOP dalam PPI
POKOK BAHASAN

1. Latar belakang
2. Pengertian Healthcare Associated Infections
(HAIs)
3. Perencanaan PPI
4. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Pembuatan Standar Operasional Prosedur
program PPI
6. Kesimpulan
PENDAHULUAN

LOS
Masalah kesehatan HAIs Mutu Pelayanan kes
di Fasyankes (VAP, IADP,IDO,ISK Mortalitas dan morbiditas
dan Infeksi lainnya ) Biaya pelayanan
Tuntutan Hukum

Pencegahan &
Pengendalian
Infeksi (PPI)

Pedoman /Panduan
Program PPI SOP
Juknis
RUANG LINGKUP PPI HH
Mortalitas APD
Masalah Biaya
HAIs Morbiditas Tuntutan
hukum
Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
VAP,IAD Etika batuk
Penyuntikan yang aman
IDO,ISK Praktil lumbal punksi
Ventilator associated pneumonia
(VAP)
Infeksi aliran darah (IAD)
Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi daerah operasi (IDO) Airborne
Droplet
Contact

Menerapkan
Bundles of Komite PPI
HAIs Tim PPI
IPCN

Audit
IPCN
ICRA
◼ Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di
Puskesmas atau di fasilitas kesehatan lain,
◼ Saat masuk pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam
masa inkubasi,
◼ infeksi didapat di Puskesmas atau fasyankes lain,
tapi muncul setelah pulang,
◼ juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi
karena pekerjaan.
TUJUAN PELAKSANAAN PPI

1. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Fasyankes merupakan


suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah
terjadinya infeksi pada pasien, petugas baik tenaga kesehatan
maupun petugas lainnya, pengunjung dan masyarakat sekitar
fasyankes..
2. Membantu mengurangi penyebaran infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan, dengan penilaian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
3. Mendukung promosi kualitas pelayanan kesehatan yang aman bagi
pasien, petugas kesehatan, dan orang lain dalam perawatan
kesehatan dan lingkungan dengan cara yang hemat biaya.
PERENCANAAN PPI

Penyusunan rencana kegiatan PPI di fasilitas pelayanan Kesehatan


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perencanaan keseluruhan
yang dibuat oleh Fasyankes baik untuk 5 tahunan maupun Tahunan.
Tahapan Rencana Kerja PPI :
1. Persiapan penyusunan rencana kerja PPI.
2. Analisis situasi PPI
3. Perumusan masalah PPI
4. Penyusunan rencana 5 Tahunan dan Tahunan PPI
5. Pengusulan kegiatan PPI ke perencanaan tingkat Fasyankes.
1. PERSIAPAN PENYUSUNAN
RENJA PPI

PERENCANAAN PROGRAM PPI TERINTEGRASI DALAM PERENCANAAN


FASYANKES.

PUSKESMAS : Mempelajari Rencana Lima Tahunan Dinkes Kab/Kota, SPM


Kab/Kota, target yang disepakati dengan Dinkes Kab/Kota serta
Pedoman dan Regulasi lain yang berlaku.
KLINIK : Mempelajari kebijakan dan target dari pemilik Klinik.
2. ANALISIS SITUASI PPI

❑ PENANGGUNG JAWAB PPI MELAKUKAN ANALISIS SITUASI UNTUK


MENGIDENTIFIKASI DAN MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI MASALAH
KESEHATAN YANG ADA DI FASYANKES, SEHINGGA DAPAT DIRUMUSKAN
KEBUTUHAN PELAYANAN SESUAI DENGAN KONDISI WILAYAH KERJA.
❑ PENANGGUNG JAWAB PPI DAPAT MENGETAHUI KEBUTUHAN PROGRAM
PPI, ANTARA LAIN : KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI PELAYANAN, DESINFEKSI
Dll.
3. PERUMUSAN MASALAH PPI

❑ BERDASARKAN HASIL ANALISIS SITUASI, MAKA DILAKUKAN PERUMUSAN


MASALAH OLEH TIM ATAU PENANGGUNG JAWAB PPI MELALUI IDENTIFIKASI
MASALAH BERDASARKAN PRINSIP 5 W 1 H ( What, When, Who, Where, Why,
How)
❑ TENTUKAN PRIORITAS MASALAH, MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH
DAN CARA PEMECAHAN MASALAH.
4.PENYUSUNAN RENCANA 5 TAHUNAN
DAN TAHUNAN PPI (1)

❑ RENCANA 5 TAHUNAN DI INTEGRASIKAN DENGAN RENCANA 5 TAHUNAN


FASYANKES. DEMIKIAN HALNYA RENCANA TAHUNAN PPI DENGAN
RENCANA TAHUNAN FASYANKES.
❑ DALAM PROSES PENYUSUNAN RENCANA, PERLU DISESUAIKAN DENGAN
PERENCANAAN DITINGKAT PEMERINTAHAN (MUSRENBANG) DIMULAI
DARI TINGKAT DESA SAMPAI DENGAN KECAMATAN.
❑ RENCANA KEGIATAN PPI DITUANGKAN DALAM BENTUK KEGIATAN YANG
DISERTAI VOLLUME KEGIATAN, KAPAN DILAKSANAKAN,SIAPA
PENANGGUNG JAWAB, SUMBER PEMBIAYAAN SESUAI PERENCANAAN DI
FASYANKES DENGAN MEMPERTIMBANGKAN :
5. PENYUSUNAN RENCANA 5 TAHUNAN
DAN TAHUNAN PPI (2)
✓Perencanaan SDM ( hitung kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja untuk
melaksanakan program yang telah disusun.
✓Kebutuhan Sarana, Prasarana dan Alkes.
Identifikasi kebutuhan sarana, prasarana, alkes untuk penerapan Kewaspadaan
Standar, Kewaspadaan Transmisi, Bundles dan PPI di unit pelayanan di Fasyankes.
Buat skala prioritas jika kemampuan pembiayaan Fasyankes terbatas.
✓Alokasi dan sumber pembiayaan.
Pembiayaan dapat bersumber dari APBD, APBN, JKN atau sumber lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
5. PENGUSULAN KEGIATAN PPI KE
PERENCANAAN TINGKAT FASYANKES

❑ PERENCANAAN & USULAN KEGIATAN 5 TAHUNAN DAN TAHUNAN PPI


DIINTEGRASIKAN DENGAN RENCANA FASYANKES.
❑ DARI PERENCANAAN 5 TAHUNAN DAN TAHUNAN PPI , DIHARAPKAN DAPAT
BERJALAN BAIK TERKAIT KEBUTUHAN SUMBER DAYA, USULAN KEGIATAN DAN
PENGALOKASIAN ANGGARAN UNTUK SARANA, PRASARANA, ALAT KESEHATAN
TERKAIT PROGRAM PPI, SERTA MELAKUKAN MONITORING, PENGAWASAN DAN
MENGENDALIKAN PROGRAM .
TAHAPAN IMPLEMENTASI
PROGRAM PPI

1. FASYANKES (RS, PUSKESMAS, KLINIK) membentuk Komite PPI/Tim


PPI/Koordinator/Penanggung jawab PPI yang langsung berada
dibawah koordinasi Direktur/Kepala Puskesmas/Pemilik Klinik.
2. Komite PPI/Tim PPI/Koordinator/Penanggung jawab PPI bertugas
dan fungsi serta kewenangan yang jelas sesuai pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
3. Pelaksanaan dan Penunjukan Komite PPI/Tim
PPI/Koordinator/Penanggung jawab berdasarkan SK yang memiliki
peran fungsi dan tanggung jawab yang jelas.
1. Membuat kebijakan pelaksanaan PPI yang merupakan bagian dari
program PPI Fasyankes dengan mengeluarkan SK penunjukkan tim/
penanggung jawab.
2. Membuat kebijakan dan standar operasional prosedur (SOP) yang
mengatur mengenai alur pasien untuk semua pasien batuk, alur
Komitmen pihak manajerial pelaporan dan surveilans.
baik pimpinan Fasyankes
3. Memberi pelatihan PPI bagi petugas yang terlibat dalam program PPI.
maupun Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kab/Kota 4. Membuat perencanaan program PPI secara komprehensif.
dalam memberikan 5. Membuat dan memastikan desain, konstruksi dan persyaratan
dukungan manajemen bangunan serta pemeliharaannya sesuai PPI.
yang efektif berupa 6. Menyediakan sumber daya untuk terlaksananya program PPI meliputi
penguatan dari upaya tenaga, anggaran, sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk
manajerial bagi program aspek kesehatan kerja.
PPI 7. Melakukan monitoring dan evaluasi.
8. Melakukan kajian di unit terkait penularan penyakit infeksi dengan
menggunakan daftar tilik, menganalisis dan memberikan rekomendasi
untuk perbaikan.
9. Melaksanakan advokasi, komunikasi, mobilisasi dan sosialisasi terkait
PPI.
10.Memfasilitasi kegiatan riset operasional.
DEFINISI PROGRAM DAN SOP

1. PROGRAM adalah Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan organisasi/Fasyankes

2. KETENTUAN PROGRAM tidak boleh hanya berbentuk rencana kegiatan atau jadwal kegiatan
atau POA (Plan of Action), tetapi harus diuraikan dalam bentuk KERANGKA ACUAN PROGRAM
(TOR ) yang merupakan panduan dalam melaksanakan program

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah merupakan suatu pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem
kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
DASAR HUKUM PEMBUATAN PROGRAM
DAN SOP PPI

1. Undang Undang Nomor 36 tahun


2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No 11 tentang
keselamatan pasien
3. PMK no 27 tahun 2017 tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Pedoman teknis Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di FKTP
1. NAMA JUDUL PROGRAM

• Mencerminkan fokus masalah Pencegahan & Pengendalian Infeksi


• Menunjukan area kerja Komite/tim/Koordinator/PJ PPI
• Berkaitan dengan substansi masalah yang akan dimasukan ke dalam
program kerja PPI

Contoh PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI PUSKESMAS CENDANA
TAHUN 2023
2. PENDAHULUAN

• Penulisan dalam pendahuluan adalah hal hal yang bersifat


umum, yang terkait dengan info atau masalah PPI.

• Bisa menampilkan data data kejadian infeksi secara umum


dan akibat kejadian infeksi

• Menguraikan hal yang berkaitan kegiatan terkait program


kegiatan PPI
3. LATAR BELAKANG Contoh

Latar belakang adalah Data pelayanan Kesehatan periode tahun 2020


ditemukan angka kejadian phlebitis rata rata
merupakan justifikasi atau
perbulan 12 ‰, pasien dengan yang terpasang
alasan mengapa program urine kateter dengan data deman dengan urine
PPI tersebut disusun. berwarna keruh rata rata di dapatkan rata rata
Sebaiknya dilengkapi dengan 1 orang per bulan namun belum tercatat sebagai
ISK, pasien kebidanan post partum lama hari
data-data PPI tingkat nasional rawat > 3 hari rata rata 2 % per bulan
& masalah terkait pelayanan Saat ini pencatatan data kejadian infeksi
Kesehatan sehingga alasan menggunana metode surveilans HAIs belum
diperlukan program PPI tsb berjalan
Oleh karena itu maka perlu dibuat program
dapat lebih kuat PPI……………………………………………
4. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Tujuan Umum Tujuan Khusus


 Tujuan umum yang akan dicapai  Kejelasan Langkah pelaksanaan dan siapa
selama 1 atau 5 tahun program yang yang akan melaksanakan kegiatan
akan dicapai
 Kejelasan sasaran, tujuan dan waktu
 Contoh : pelaksanaan
Meningkatkan mutu pelayanan melalui
pelaksanaan program PPI di semua Unit
pelayanan dan oleh seluruh petugas Contoh :
Kesehatan 1. Terlaksananya kewaspadaan standar sesuai
konsep PPI
2. Terlaksananya sureveilans Hais berdasarkan
Tindakan pelayanan yang dilakukan di…..
3. Terlaksannya kepatuhan terhadap bundles….
4. Dst
5. STRUKTUR ORGANISASI DAN
URAIAN TUGAS

Menjelaskan tentang bentuk struktur organisasi


yang ditetapkan oleh Fasyankes
Menjelaskan uraian tugas dan tata hubungan
kerja untuk melaksanakan atau mengelola
program PPI yang akan dibuat
6. STRUKTUR ORGANISASI PPI
TATA HUBUNGAN KERJA Contoh

Rumah Tangga Ka.Pus/Klinik

Pengadaan PJ Mutu
TIM PPI
Diklat KIA/KB

Farmasi IGD

Pel.Gigi K3

Laboratorium Pel.Promkes/UKS Pel Gizi


1. SDM PENGELOLAAN PPI : KETUA TIM/PJ/ STRUKTUR
ORGANISASI
2. ANGGARAN UNTUK SARANA PRASARANA PPI: APD,
Handrub, cairan disinfektan, pengelolaan alat single use dll
3. SISTIM INFORMASI PENUNJANG KEGIATAN PPI
1. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan berdasarkan transmisi

2. PPI menggunakan Bundles HAIs & Infeksi lainnya


KEGIATAN POKOK ✓ Bundles HAIs : IDO, ISK, IAD, PLabsi
PROGRAM PPI ✓ PPI pada infeksi lainnya
• Pencegahan infeksi alat bantu nafas : O2 Nasal dan
Program PPI dibuat per Nebulizer
tahun yang mengikuti
• Perawatan Luka
kegiatan program 5
tahun sesuai Renstra
Puskemas 3. Surveilan HAIs meliputi : IDO, ISK, Plebitis, IAD dan Pneumonia

4. Pendidikan dan pelatihan


✓ Program pelatihan untuk Tim PPI/PJ PPI
✓ Program Pelatihan untuk Nakes Internal
✓ Program pelatihan PPI untuk pengunjung dan pasien

5. Penggunaan AB yang bijak


RINCIAN KEGIATAN contoh

Pencegahan Infeksi :
 Kebersihan tangan
 Kepatuhan penggunaan APD - Susun jadwal audit
 Kepatuhan bundle infeksi - Lakukan audit (oleh PJ PPI)
 Manajemen Limbah - Analisa hasil audit
 Pengelolaan makanan - Buat laporan audit
 Manajemen Loundry
 CSSD
 Dll
7. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

❖ Rapat Komite PPI


Suatu metode yang akan ❖ Supervisi berkala
digunakan dalam ❖ Audit kepatuhan terhadap PPI
melaksanakan kegiatan
ke ruangan/unit kerja
pokok dan rincian kegiatan
❖ Surveilans HAIs setiap hari ke
unit kerja
8. SASARAN
contoh

1. Petunjuk pengisian untuk sasaran 1. Sasaran kepatuhan kebersihan tangan


program → Sasaran program PPI sebesar 90%
adalah target per tahun yang 2. Terpenuhi nya sarana kebersihan tangan di
masing masing Unit Kerja 100 %
spesifik dan terukur untuk 3. Terlaksannya program surveilans HAIs : ISK,
mencapai tujuan-tujuan program. IAD, IDO, Plebitis sebesar 100 %
4. Terlaksananya Audit bundles HAIs di ruang
2. Penyusunan sasaran program perawatan dan poli gigi dan kebidanan 100 %
5. Terlaksananya sosialiasi dan audit kepatuhan
harus memperhatikan
penggunaan APD 100%
“SMART”(Spesific, aggressive, 6. Sasaran Membuat Infection Control
result, oriented, time bound} Risk Assesment (ICRA) program tahun
2022, 100%
9. JADWAL KEGIATAN

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sosialisasi Program x x x X x x x x x x x x
PPI
2 Pelatihan/WS PPI x x x x

3 Supervisi x x x X x x x x x x x x
Audit Bundles HAIS x X x x
4

5 Surveilans x x x X x x x x x x x x

6 Audit X x x x
10. RENCANA ANGGARAN BELANJA
11.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

• Pencatatan adalah kegiatan, karena itu yang di tulis di dalam


program , adalah bagimana melakukan pencatatan kegiatan
atau membuat dokumentasi kegiatan
• Pelaporan : adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut, dan kapan laporan tersebut di
buat.
• Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan : adalah evaluasi dari jadwal
kegiatan yang evaluasi berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu)
11. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

• Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan : adalah evaluasi dari


jadwal kegiatan
• Jadwal tersebut akan di evaluasi berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu)
• Sehingga bila dari evaluasi di ketahui ada pergeseran jadwal
atau penyimpangan jadwal maka dapat segera di perbaiki
sehingga tidak mengganggu jadwal program secara
keseluruhan.
• Maka yang di tulis kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan di lakukan dan siapa yang melakukan
12. PENUTUP

• Program kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


(PPI) tahun 2019 ini disusun berdasarkan infection control risk
Contoh Penutup assessment (ICRA) yang disusun akhir tahun 2018, dan
terintegrasi dengan Program Kerja Mutu dan Keselamatan Pasien.

• Program kerja ini selanjutnya menjadi acuan dalam menjalankan


program pencegahan dan pengendalian infeksi di Fasyankes.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

1. Standar Operating Procedure (SOP) merupakan dokumen


resmi yang dikeluarkan oleh suatu organisasi untuk menjadi
pedoman kegiatan dalam hal administrasi, prosedur
pelaksanaan program, dsb yang ditujukan bagi setiap
anggota organisasi.
2. SOP adalah sebuah sistem pedoman yang dijadikan acuan
untuk melakukan suatu pekerjaan langkah demi langkah,
yang bertujuan untuk menjadikan tugas tersebut lebih
mudah diselesaikan sesuai dengan prosedur yang berlaku
3. Standar Operasional Prosedur ini bertujuan untuk
menghasikan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang
seragam, efisiensi dalam bekerja, mengurangi
miskomunikasi internal maupun eksternal, dan menjaga
kepatuhan terhadap peraturan industri.
LANGKAH PEMBUATAN SOP

1. Menentukan Anggota Tim 5. Review Flow Chart dan Narasi


PPI , Perwakilan unit kerja dan jika diperlukan Flow Chart dan Narasi yang sudah selesai
konsultan sebagai bantuan eksternal organisasi diperiksa ulang dengan cara membagikannya
ke masing-masing Unit untuk diperiksa
2. Pemetaan Proses Bisnis
Pelajari keseluruhan proses pelayanan kesehatan 6. Simulasi SOP
yang diberikan serta akan beresiko terjadi infeksi
Setelah proses perbaikan dan feedback telah
3. Pengumpulan Data Dokumentasi selesai dilakukan, saatnya untuk uji coba. Bila
terjadi ketidak samaan dalam pelaksanaan dan
Data dan dokumen dicatat dengan detail terkait
dengan program kegiatan PPI yaitu nama dan kondisi sebenarnya, maka SOP harus diperbaiki
nomor/kode dokumen. Siapa yang bertanggung sebelum disetujui.
jawab (tanda tangan)
7. Penetapan SOP
4. Buat Flowchart dan Narasi Setelah melewati tahap simulasi berkali-kali,
Data yang telah terkumpul divisualisasikan Standar Operasional Prosedur siap untuk
dengan flowchart ditetapkan dan Salinan diberikan ke masing-
masing unit
CONTOH SOP
Contoh
SOP
KESIMPULAN

1. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di Fasyankes merupakan suatu


upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada
pasien, petugas baik tenaga kesehatan maupun petugas lainnya,
pengunjung dan masyarakat sekitar Fasyankes.
2. PROGRAM adalah Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun
secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga/Unit
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah merupakan suatu pedoman
atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan
alat penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif
dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
kerja yang bersangkutan.
4. Fasyankes harus membuat Program dan SOP PPI dalam pelaksanaan kegiatan
PPI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai