Anda di halaman 1dari 33

PEMBUATAN PROGRAM DAN

SOP PPI
HIMPUNAN PERAWAT PENCEGAH DAN PENGENDALI INFEKSI (HIPPII)
2021
TUJUAN UMUM & KHUSUS PEMBELAJARAN

TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS

 Setelah mengikuti  Setelah mengikuti pembelajaran,


pembelajaran,peserta peserta diharapkan mampu :
diharapkan mampu  Memahami Program PPI
memahami Program  Memahami Pembuatan Program
PPI dan pembuatan PPOI
SPO PPI  Memahami metode pembuatan SOP
dalam PPI
POKOK BAHASAN

1. Latar belakang
2. Pengertian Healthcare Associated Infections (HAIs)
3. Program dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Pembuatan Standar Operasional Prosedur dalam
kegiatan program PPI
5. Kesimpulan
LOS
Masalah kesehatan HAIs Mutu Pelayanan kes
di Fasyankes (VAP, IADP,IDO,ISK Mortalitas dan morbiditas
dan Infeksi lainnya ) Biaya pelayanan
Tuntutan Hukum

Pencegahan &
Pengendalian
Infeksi (PPI)

Pedoman /Panduan
Program PPI SOP
Juknis
RUANG LINGKUP PPI HH
Mortalitas APD
Masalah Biaya
HAIs Morbiditas Tuntutan
hukum
Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
VAP,IAD Etika batuk
Penyuntikan yang aman
IDO,ISK Praktil lumbal punksi
Ventilator associated pneumonia
(VAP)
Infeksi aliran darah (IAD)
Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi daerah operasi (IDO) Airborne
Droplet
Contact

Menerapkan
Bundles of Komite PPI
HAIs Tim PPI
IPCN

Audit
IPCN
ICRA
TUJUAN PELAKSANAAN PPI

1. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di rumah sakit dan


puskesmas merupakan suatu upaya kegiatan untuk meminimalkan
atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien, petugas baik tenaga
kesehatan maupun petugas lainnya, pengunjung dan masyarakat
sekitar rumah sakit.
2. Membantu mengurangi penyebaran infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan, dengan penilaian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi oleh National Infection Control Policies.
3. Mendukung promosi kualitas pelayanan kesehatan yang aman bagi
pasien, petugas kesehatan, dan orang lain dalam perawatan
kesehatan dan lingkungan dengan cara yang hemat biaya.
TAHAPAN IMPLEMENTASI PPI DALAM
PROGRAM PPI

1.FASYANKES (RS, PUSKESMAS, KLINIK) membentuk Komite PPI/Tim


PPI/Koordinator/Penanggung jawab PPI yang langsung berada
dibawah koordinasi Direktur/Kepala Puskesmas/Pemilik Klinik.
2.Komite PPI/Tim PPI/Koordinator/Penanggung jawab PPI bertugas
dan memiliki fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
3.Pelaksanaan dan Penunjukan Komite PPI/Tim
PPI/Koordinator/Penanggung jawab berdasarkan SK yang memiliki
peran fungsi dan tanggung jawab yang jelas.
1. Membuat kebijakan pelaksanaan PPI yang merupakan bagian
dari program PPI Fasyankes dengan mengeluarkan SK
penunjukkan tim/ penanggung jawab.
2. Membuat kebijakan dan standar operasionak prosedur
(SOP) yang mengatur mengenai alur pasien untuk semua pasien
Komitmen pihak manajerial
batuk, alur pelaporan dan surveilans.
baik pimpinan Fasyankes
3. Memberi pelatihan PPI bagi petugas yang terlibat dalam program
maupun Dinas Kesehatan
Provinsi dan Kab/Kota PPI.
dalam memberikan 4. Membuat perencanaan program PPI secara komprehensif.
dukungan manajemen 5. Membuat dan memastikan desain, konstruksi dan persyaratan
yang efektif berupa bangunan serta pemeliharaannya sesuai PPI.
penguatan dari upaya 6. Menyediakan sumber daya untuk terlaksananya program PPI
manajerial bagi program meliputi tenaga, anggaran, sarana dan prasarana yang
PPI dibutuhkan termasuk aspek kesehatan kerja.
7. Melakukan monitoring dan evaluasi.
8. Melakukan kajian di unit terkait penularan penyakit infeksi
dengan menggunakan daftar tilik, menganalisis dan memberikan
rekomendasi untuk perbaikan.
9. Melaksanakan advokasi, komunikasi, mobilisasi dan sosialisasi
terkait PPI.
10.Memfasilitasi kegiatan riset operasional.
DEFENISI PROGRAM DAN SOP

1. PROGRAM adalah Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun secara rinci yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan organisasi/Fasyankes

2. KETENTUAN PROGRAM tidak boleh hanya berbentuk rencana kegiatan atau jadwal kegiatan
atau POA (Plan of Action), tetapi harus diuraikan dalam bentuk KERANGKA ACUAN PROGRAM
(TOR = TERM OF REFERRENCE) yang merupakan panduan dalam melaksanakan program

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah merupakan suatu pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem
kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
DASAR HUKUM PEMBUATAN PROGRAM
DAN SOP PPI

1. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Permenkes No 11 tentang keselamatan pasien
3. PMK no 27 tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
4. Pedoman teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP
1. Nama judul program
2. Pendahuluan
3. Latar Belakang
4. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Sistematika 5.Struktur Organisasi dan Uraian Tugas
Penyusunan 6. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Program 7.Cara pelaksanaan Kegiatan
8. Sasaran
9. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
10.Rencana Anggaran Biaya
11.Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
12.Penutup
1. NAMA JUDUL PROGRAM

• Mencerminkan fokus masalah Pencegahan & Pengendalian Infeksi


• Menunjukan area kerja Komite/tim/Koordinator/PJ PPI
• Berkaitan dengan substansi masalah yang akan dimasukan ke dalam
program kerja PPI

Contoh PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI PUSKESMAS SUNGAI MAS
TAHUN 2021
2. PENDAHULUAN

• Penulisan dalam pendahuluan adalah hal hal yang bersifat


umum, yang terkait dengan info atau masalah PPI.

• Bisa menampilkan data data kejadian infeksi secara umum


dan akibat kejadian infeksi

• Menguraikan hal yang berkaitan kegiatan terkait program


kegiatan PPI
3. LATAR BELAKANG Contoh

Latar belakang adalah Data pelayanan Kesehatan periode tahun 2020


ditemukan angka kejadian phlebitis rata rata
merupakan justifikasi atau
perbulan 12 ‰, pasien dengan yang terpasang
alasan mengapa program urine kateter dengan data deman dengan urine
PPI tersebut disusun. berwarna keruh rata rata di dapatkan rata rata
Sebaiknya dilengkapi dengan 1 orang per bulan namun belum tercatat sebagai
ISK, pasien kebidanan post partum lama hari
data-data PPI tingkat nasional rawat > 3 hari rata rata 2 % per bulan
& masalah terkait pelayanan Saat ini pencatatan data kejadian infeksi
Kesehatan sehingga alasan menggunana metode surveilans HAIs belum
diperlukan program PPI tsb berjalan
Oleh karena itu maka perlu dibuat program
dapat lebih kuat PPI……………………………………………
4. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

Tujuan Umum Tujuan Khusus


 Tujuan umum yang akan dicapai  Kejelasan Langkah pelaksanaan dan
selama 1 atau 5 tahun program yang siapa yang akan melaksanakan
akan dicapai kegiatan
 Contoh :  Kejelasan sasaran, tujuan dan waktu
Meningkatkan mutu pelayanan melalui pelaksanaan
pelaksanaan program PPI di semua Unit
pelayanan dan oleh seluruh petugas Contoh :
Kesehatan 1. Terlaksananya kewaspadaan standar sesuai
konsep PPI
2. Terlaksananya sureveilans Hais berdasarkan
Tindakan pelayanan yang dilakukan di…..
3. Terlaksannya kepatuhan terhadap bundles….
4. Dst
5. STRUKTUR ORGANISASI DAN
URAIAN TUGAS

Menjelaskan tentang bentuk struktur organisasi


yang ditetapkan oleh Fasyankes
Menjelaskan uraian tugas dan tata hubungan
kerja untuk melaksanakan atau mengelola
program PPI yang akan dibuat
6. STRUKTUR ORGANISASI PPI
TATA HUBUNGAN KERJA Contoh

Rumah Tangga Ka.Pus/Klinik

Pengadaan PJ Mutu
TIM PPI
Diklat KIA/KB

Farmasi IGD

Pel.Gigi K3RS

Laborat Pel.Promkes/UKS Pel Gizi


1. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi
Kewaspadaan Standar
Kewaspadaan berdasarkan transmisi

2. PPI menggunakan Bundles HAIs & Infeksi lainnya


KEGIATAN POKOK  Bundles HAIs : IDO, ISK, IAD, PLabsi
PROGRAM PPI  PPI pada infeksi lainnya
• Pencegahan infeksi alat bantu nafas : O2 Nasal dan
Program PPI dibuat per Nebulizer
tahun yang mengikuti
• Perawatan Luka
kegiatan program 5
tahun sesuai Renstra
Puskemas 3. Surveilan HAIs meliputi : IDO, ISK, Plebitis, IAD dan Pneumonia

4. Pendidikan dan pelatihan


 Program pelatihan untuk Tim PPI/PJ PPI
 Program Pelatihan untuk Nakes Internal
 Program pelatihan PPI untuk pengunjung dan pasien

5. Penggunaan AB yang bijak


RINCIAN KEGIATAN contoh

Pencegahan Infeksi :
 Kebersihan tangan
 Kepatuhan penggunaan APD
- Susun jadwal audit
 Kepatuhan bundle infeksi
- Lakukan audit (oleh PJ PPI)
 Manajemen Limbah
- Analisa hasil audit
 Pengelolaan makanan
- Buat laporan audit
 Manajemen Loundry
 CSSD
 Dll
7. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

 Rapat Komite PPI


Suatu metode yang akan  Supervisi berkala
digunakan dalam  Audit kepatuhan terhadap PPI
melaksanakan kegiatan
ke ruangan/unit kerja
pokok dan rincian kegiatan
 Surveilans HAIs setiap hari ke
unit kerja
contoh
8. SASARAN

1. Petunjuk pengisian untuk sasaran 1. Sasaran kepatuhan kebersihan tangan


program  Sasaran program PPI sebesar 90%
adalah target per tahun yang 2. Terpenuhi nya sarana kebersihan tangan di
masing masing Unit Kerja 100 %
spesifik dan terukur untuk 3. Terlaksannya program surveilans HAIs : ISK,
mencapai tujuan-tujuan program. IAD, IDO, Plebitis sebesar 100 %
4. Terlaksananya Audit bundles HAIs di ruang
2. Penyusunan sasaran program perawatan dan poli gigi dan kebidanan 100 %
5. Terlaksananya sosialiasi dan audit kepatuhan
harus memperhatikan
penggunaan APD 100%
“SMART”(Spesific, aggressive, 6. Sasaran Membuat Infection Control
result, oriented, time bound} Risk Assesment (ICRA) program tahun
2022, 100%
9. JADWAL KEGIATAN
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Sosialisasi Program x x x x x x x x x x x x
PPI
2 Pelatihan/WS PPI x x x x

3 Supervisi x x x x x x x x x x x x
Audit Bundles HAIS x x x x
4

5 Surveilans x x x x x x x x x x x x

6 Audit x x x x
Pelatihan IPCN_hippii.doc.file_2020
10. RENCANA ANGGARAN BELANJA

Pelatihan IPCN_hippii.doc.file_2020
11.PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

• Pencatatan adalah kegiatan, karena itu yang di tulis di dalam


program , adalah bagimana melakukan pencatatan kegiatan atau
membuat dokumentasi kegiatan
• Pelaporan : adalah bagaimana membuat laporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan tersebut, dan kapan laporan tersebut di
buat.
• Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan : adalah evaluasi dari jadwal
kegiatan yang evaluasi berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu)
11. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

• Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan : adalah evaluasi dari jadwal


kegiatan
• Jadwal tersebut akan di evaluasi berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu)
• Sehingga bila dari evaluasi di ketahui ada pergeseran jadwal
atau penyimpangan jadwal maka dapat segera di perbaiki
sehingga tidak mengganggu jadwal program secara
keseluruhan.
• Maka yang di tulis kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan di lakukan dan siapa yang melakukan
12. PENUTUP

• Program kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi (PPI) tahun 2019 ini disusun berdasarkan
Contoh Penutup infection control risk assessment (ICRA) yang disusun
akhir tahun 2018, dan terintegrasi dengan Program

Kerja Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.


• Program kerja ini selanjutnya menjadi acuan dalam menjalankan
program pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

1. Standar Operating Procedure (SOP) merupakan dokumen resmi yang


dikeluarkan oleh suatu organisasi untuk menjadi pedoman kegiatan
dalam hal administrasi, prosedur pelaksanaan program, dsb yang
ditujukan bagi setiap anggota organisasi.
2. SOP adalah sebuah sistem pedoman yang dijadikan acuan untuk
melakukan suatu pekerjaan langkah demi langkah, yang bertujuan
untuk menjadikan tugas tersebut lebih mudah diselesaikan sesuai
dengan prosedur yang berlaku
3. Standar Operasional Prosedur ini bertujuan untuk menghasikan kualitas
dan kuantitas pekerjaan yang seragam, efisiensi dalam bekerja,
mengurangi miskomunikasi internal maupun eksternal, dan menjaga
kepatuhan terhadap peraturan industri.
LANGKAH PEMBUATAN SOP

1. Menentukan Anggota Tim 5. Review Flow Chart dan Narasi


Komita PPI , Perwakilan unit kerja dan jika Flow Chart dan Narasi yang sudah selesai
diperlukan konsultan sebagai bantuan eksternal diperiksa ulang dengan cara membagikannya
organisasi ke masing-masing departemen untuk diperiksa
2. Pemetaan Proses Bisnis 6. Simulasi SOP
Pelajari keseluruhan proses pelayanan kesehatan
yang diberikan serta akan beresiko terjadi infeksi Setelah proses perbaikan dan feedback telah
selesai dilakukan, saatnya untuk uji coba. Bila
3. Pengumpulan Data Dokumentasi terjadi ketidak samaan dalam pelaksanaan dan
Data dan dokumen dicatat dengan detail terkait kondisi sebenarnya, maka SOP harus diperbaiki
dengan program kegiatan PPI yaitu nama dan sebelum disetujui.
nomor/kode dokumen. Siapa yang bertanggung
jawab (tanda tangan) 7. Penetapan SOP
Setelah melewati tahap simulasi berkali-kali,
4. Buat Flowchart dan Narasi Standar Operasional Prosedur siap untuk
Data yang telah terkumpul divisualisasikan ditetapkan dan Salinan diberikan ke masing-
dengan flowchart masing unit
CONTOH BENTUK SOP : TERGANTUNG
KEBIJAKAN MASING MASING INSTITUSI
KESIMPULAN

1. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di puskesmas merupakan suatu


upaya kegiatan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada
pasien, petugas baik tenaga kesehatan maupun petugas lainnya,
pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit
2. PROGRAM adalah Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan yang disusun
secara rinci yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga/Unit
3. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah merupakan suatu pedoman atau
acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat
penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan
prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja
yang bersangkutan.
4. FASYANKES harus membuat Program dan SOP PPI dalam pelaksanaan
kegiatan PPI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai