Anda di halaman 1dari 70

PERSIAPAN KOMITE PPI UNTUK

AKREDITASI R.S VERSI 2012

Achmad Hardiman
Pelatihan Dokter Pencegah dan Pengendali Infeksi
Jakarta ,10 -13 Juli 2017
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien


Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit


Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
2
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh

IV. Sasaran Milenium Development Goals


Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan
Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
3
PROGRAM PENCEGAHAN DAN HH
APD
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Limbah

HAIs Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
Regulasi supra sistem
(UU,PMK,KMK,PEDOMAN2 dll)

Keputusan SOTK,HBL,misi,visi dll


Pemilik
Regulasi RS HBL,RENSTRA,RKA, DLL/
Tingkat Nilai Hukum

Yang disahkan
Pemilik
Org.unit kerja
Kebijakan RS SK PANITIA
SPK,dll

FARMASI,
Pedoman / Panduan / Program YAN,PMKP,K3RS
KEPEGAWAIAN DLL

SPO

REGULASI RS
PPI DALAM STANDAR AKREDITASI
VERSI 2012
 PPI di RS merupakan suatu upaya kegiatan untuk
meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar RS.
 Ditinjau dari asal didapatnya infeksi dapat berasal dari
komunitas (community acquired infection) atau berasal dari
lingkungan RS (hospital acquired infection) yg sebelumnya
lebih dikenal dengan istilah infeksi nosokomial
 Karena seringkali tidak bisa secara pasti ditentukan asal infeksi
maka sekarang istilah Infeksi Nosokomial (hospital acquired
infection) diganti dengan istilah baru yaitu Healthcare
Associated Infections (HAIs), dengan pengertian yg lebih luas
tidak hanya di RS tetapi juga infeksi di fasilitas yankes lainnya.
Khusus utk infeksi di RS selanjutnya disebut : Infeksi RS (IRS)
TUJUAN
Tujuan pengorganisasian program PPI
adalah mengidentifikasi dan
menurunkan risiko infeksi yg didapat
dan ditularkan diantara pasien, staf,
tenaga profesional kesehatan, tenaga
kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa
dan pengunjung
BAB 2. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

FOKUS AREA :
 Program kepemimpinan dan koordinasi (PPI 1; 2; 3; 4)
 Fokus dari program (PPI 5; 5.1; 6; 7; 7.1; 7.1.1; 7.2; 7.3; 7.4; 7.5)
 Prosedur Isolasi (PPI 8 )
 Teknik pengamanan dan hand hygiene ( PPI 9)
 Integrasi program dng peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (PPI 10; 10.1; 10.2; 10.3; 10.4; 10.5; 10.6)
 Pendidikan staf tentang program (PPI 11)
PROGRAM KEPEMIMPINAN &
KOORDINASI
Standar PPI.1.
Satu atau lebih individu mengawasi seluruh kegiatan PPI. Individu
tersebut kompeten dalam praktek PPI yang diperolehnya melalui pendidikan,
pelatihan, pengalaman atau sertifikasi  ICN/IPCN
Elemen Penilaian PPI.1
1. Satu atau lebih individu mengawasi program pencegahan dan pengendalian
infeksi
2. Kualifikasi Individu yang kompeten sesuai ukuran rumah sakit, tingkat
risiko, ruang lingkup program dan kompleksitasnya.
3. Individu yang menjalankan tanggung jawab pengawasan sebagaimana
ditugaskan atau yang tertulis dalam uraian tugas
ICN/IPCN
 ICN (infection control nurse)/IPCN (Infection prevention and control
nurse), bekerja purna waktu dengan ratio 1 IPCN untuk tiap 100 – 150
TT di RS
 Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection prevention
and control link nurse) dari tiap unit, terutama yg berisiko terjadinya
infeksi
 Kriteria :
 Perawat dng pendidikan min D 3 & memiliki sertifikasi
pelatihan PPI/IPCN
 Memiliki komitmen di bidang PPI
 Memiliki pengalaman sebagai Ka ruangan atau setara
 Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
 Bekerja purna waktu
 Tugas & tanggung jawab PPI  lihat buku pedoman manajerial PPI &
fas yankes lainnya, halaman 17 – 18  IPCN agar membuat Rencana
BUKU-2 YG HARUS PUNYA
 Pedoman PPI di RS dan fasilitas yankes
lainnya.
 Pedoman Manjerial PPI
 Pedoman surveilance infeksi
 Pedoman PPI di ICU
 Pedoman manajemen linen
 Pedoman Instalasi sterilisasi

LUWI-PPI 2062013
P R PPI.2.
Standar OGRAM KEPEMIMPINAN & KOORDINASI
Ada penetapan mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan PPI yang
melibatkan dokter, perawat dan tenaga lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas rumah sakit.  Ada Komite PPI

Elemen Penilaian PPI.2.


1. Ada penetapan mekanisme untuk koordinasi program pencegahan dan
pengendalian infeksi
2. Koordinasi kegiatan PPI infeksi melibatkan dokter
3. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan perawat
4. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan profesional PPI
5. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan urusan rumah tangga
(housekeeping)
6. Koordinasi kegiatan PPI melibatkan tenaga lainnya sesuai ukuran dan
kompleksitas rumah sakit.
KOMITE PPI
 Ketua sebaiknya dokter (IPCO/Infection
Prvention and Control Officer)
 Sekretaris sebaiknya IPCN
 Anggota :
 Dokter wakil dari tiap KSM
 Dokter ahli epidemiologi
 Dokter Mikrobiologi/Patologi klinik
 Petugas Lab BUAT
 Petugas farmasi PROGRAM PPI
 Perawat PPI/IPCN
 Petugas CSSD
 Petugas Laundry
 Petugas IPSRS/Maintenance
 Petugas Sanitasi
 Petugas House keeping
 Petugas K-3 RS
 Petugas Kamar Jenazah
PROGRAM PPI
 PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
 RUMAH SAKIT …………………………………
 BAB I PENDAHULUAN
 Pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Pada era globalisasi dimana kemajuan teknologi yang
sedemikian pesat, pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menjadi tuntutan
yang sangat wajar seiring dengan kesadaran pasien akan hak-haknya.

 Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat karya
dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Rumah Sakit
menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar Rumah Sakit mampu
melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, Rumah Sakit harus memiliki
Sumber Daya Manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun
administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, Rumah Sakit harus
mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan.
Dalam kegiatan peningkatan mutu pelayanan keperawatan perlu ada suatu program
yang terencana dan berkesinambungan sebagai pedoman bagi pelayanan
keperawatan dalam mengevaluasi dan membuat rencana tindak lanjut sehingga
tercapai peningkatan mutu pelayanan yang diharapkan. Salah satu program yang
dibuat adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
REGULASI KEBIJAKAN MANAJEMEN
a. Kebijakan kewaspadaan isolasi
 Kebersihan tangan
 Penggunaan APD
 Peralatan perawatan pasien
 Pengendalian lingkungan
 Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
 Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
 Penempatan pasien.
 Hygiene respirasi/etika batuk
 Praktik menyuntik yang aman
 Isolasi dengan dugaan emerging disease
b. Kebijakan tentang pengembagan SDM PPI
c. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yg
melibatkan Tim PPI  kadaluwarsa, single use -- reuse
SK Kebijakan
 KEPUTUSAN DIREKTUR
 RS Sehat Sekali
 NOMOR ……..………………………

 TENTANG KEBIJAKAN PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI DI RS Sehat Sekali
 Menimbang :
 Bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit harus selalu berorientasi pada keselamatan pasien dan
petugas di rumah sakit
 Bahwa untuk menunjang penerapan kewaspadaan isolasi di setiap unit pelayanan harus tersedia sarana dan prasarana yang
diperlukan.
 Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS Sehat
Sekali.
 Mengingat :

 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
 Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan
Medis
 Kebijakan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/ 2004 tentang persyaratan kesehatan lingkungan
rumah sakit.
 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, 2011.
 KEPUTUSAN DIREKTUR
 RS Sehat Sekali
 NOMOR ……..………………………
 TENTAN KEBIJAKAN PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI
 DI RS Sehat Sekali


SK Kebijakan
 Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RS SEHAT SEKALI TENTANG KEBIJAKAN
PENERAPAN KEWASPADAAN ISOLASI DI RS SEHAT SEKALI

 Pertama : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan Penerapan
Kewaspadaan Isolasi di RS Sehat Sekali yang disusun oleh Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi RS Sehat Sekali

 Kedua : Kebijakan ini mengatur bagaimana penerapan kewaspadaan isolasi di unit
pelayanan

 Ketiga : Komite PPI bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan
melaporkan pelaksanaan kebijakan tersebut.

 Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini

 Ditetapkan di Jakarta
 Pada tanggal……………………2015

 Direktur

 Dr. SEHAT PRIMA, MARS.
REGULASI KEBIJAKAN MANAJEMEN
d. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg rasional
e. Kebijakan pelaksanaan surveilans
f. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI  termasuk Kebijakan renovasi
bagunan
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawan
h. Kebijakan penanganan KLB
i. Kebijakan penempatan pasien
j. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,
Pneumoni
k. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman manajerial dan
buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi RS
REGULASI TEKNIS
1. SPO kebersihan tangan
2. SPO penggunaan APD
3. SPO penggunaan peralatan perawatan pasien
4. SPO Pengendalian kesehatan lingkungan  Penangan limbah
infeksius dan non infeksius ; benda tajam & jarum, darah dan
komponen darah
5. SPO pemrosesan peralatan pasien & penatalaksanaan linen dan
laundry
6. SPO kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
7. SPO penempatan pasien
8. SPO hygiene respirasi/etika batuk
9. SPO praktik menyuntik yg aman
10. SPO praktik untuk lumbal punksi
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
REGULASI TEKNIS

11. SPO tentang pencegahan dan pengendalian IAD, ISK,


HAP, VAP, IDO, flebitis dan dekubitus
12. SPO tentang isolasi (airborne, contact dan droplet)
13. SPO Kebersihan Tangan, Tertusuk Jarum(NSI)
14. SPO tentang skrining dan penanganan MRSA
15. SPO Surveillance dan KLB
16. SPO single use reuse
17. SPO penanganan makanan
18. SPO pengambilan spesimen
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PROGRAM KEPEMIMPINAN & KOORDINASI

Standar PPI.3.
 Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini, pedoman
praktek yang akseptabel sesuai dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku, dan standar sanitasi dan kebersihan.
Elemen Penilaian PPI.3.
1. Program PPI berdasarkan ilmu pengetahuan terkini
2. Program PPI di RS berdasarkan pedoman praktik yang diakui
3. Program PPI perundangan yang berlaku
4. Program pencegahan dan pengendalian infeksi berdasarkan
standar sanitasi dan kebersihan dari badan-badan nasional atau
lokal.
PROGRAM PPI

 Terbaru  ada program PPI setiap tahun


 Acuan Program :
1. Pedoman PPI di RS dan fasilitas yan kes lainnya Pelayanan
(kesiapan menghadapi Emreging Infectious Disiesae)
2. Pedoman surveilans infeksi
3. Pedoman Instalasi Pusat Sterlisasi di RS
4. Pedoman PPI di ICU
5. Manajemen linen RS
6. Pedoman Sanitasi RS
7. Pedoman hand hyegine WHO
8. Pedoman PPI utk Tb
9. Pedoman PPI untuk HIV
PROGRAM KEPEMIMPINAN & KOORDINASI
Standar PPI.4.
 Pimpinan RS menyediakan sumber daya yang cukup
untuk mendukung program PPI.

Elemen Penilaian PPI.4.


1. Pimpinan rumah sakit menunjuk staf yang cukup untuk
program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Pimpinan rumah sakit mengalokasikan sumber daya yang
cukup untuk program pencegahan dan pengendalian
infeksi
3. Ada sistem manajemen informasi untuk mendukung
program pencegahan dan pengendalian infeksi
INTEGRASI KEGIATAN
DNG PMKP

SDM :
- Komite PPI
- Tim PPI SURVEILANCE
- IPCN
- IPCLN APD &
ICRA HAND
HYGIENE
DIKLAT PPI :
- Staf RS PROGRAM
- Px & pengunjung PPI
- Mhs praktik

STERILISASI ISOLASI
ANGGARAN :
- APD HYGIENE
- Desinfectan &
- Diklat SANITASI
LUWI-21 FEB 2014
SUMBER DAYA UNTUK MENDUKUNG
PROGRAM PPI
 Komite PPI , IPCN dan IPCLN ada SK Dir nya dan
jumlah cukup
 Sarana kesekretariatan
 Ruangan sekretariat & tenaga sekretariat full time
 Komputer dan printer
 ATK
 Sarana komunikasi
 Anggaran atau dana untuk kegiatan
 Diklat
 Pengadaan fasilitas untuk PPI  APD, handrub, desinfectan, dll
 Sistem manajemen Informasi
 Soft ware untuk pengolahan data surveilans
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI.5.
 RS menyusun dan menerapkan program yang komprehensif untuk mengurangi
risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan tenaga pelayanan
kesehatan.
Elemen Penilaian PPI.5.  Lihat program PPI
1. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada pasien
2. Ada program komprehensif dan rencana menurunkan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga KPS.8.4)
3. Program termasuk kegiatan surveillance yang sistematik dan proaktif untuk
menentukan angka infeksi biasa (endemik)  acuan buku surveilance Kemkes
4. Program termasuk sistem investigasi outbreak dari penyakit infeksi (lihat juga
Sasaran Keselamatan Pasien 5, EP 1).  acuan buku surveilance Kemkes
5. Program diarahkan oleh peraturan dan prosedur yang berlaku
6. Tujuan penurunan risiko dan sasaran terukur dibuat dan direview secara teratur.
7. Program sesuai dengan ukuran, lokasi geografis, pelayanan dan pasien rumah sakit.
PROGRAM PPI
 Melaksanakan Surveilans  PPI 6
 Melakukan Investigasi outbreak  PPI 6
 Membuat Infection Control Risk Assessment (ICRA) PPI 6 EP 4, PPI 7,
PPI 7.1 sd PPI 7.5
 Monitoring Sterilisasi di RS  PPI 7.1
 Monitoring Manajemen laundry dan linen  PPI 7.1
 Monitoring peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use  PPI 7.1.1
 Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh  PPI 7.2
 Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen darah
 Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
 Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum
 Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
 Monitoring penggunaan ruang Isolasi
 Monitoring kepatuhan Hand hygiene
 Diklat ICRA
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 5.1
 Seluruh area pasien, staf dan pengunjung rumah sakit
dimasukkan dalam program pencegahan dan pengendalian
infeksi.

Elemen Penilaian PPI 5.1.  Lihat program PPI


1. Semua area pelayanan pasien di rumah sakit dimasukkan
dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi
2. Semua area staf di rumah sakit dimasukkan dalam program
pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Semua area pengunjung di rumah sakit dimasukkan dalam
program pencegahan dan pengendalian infeksi
Risiko penularan dari pengunjung RS
PLAFON RUANG BAWAH
DATA-DATA SURVEILANCE
(Acuan  Pedoman Survelans Infeksi – Kemkes 2011)

1. Infeksi aliran darah primer (IADP)  Blood Stream Infection


(BSI)  keadaan bakteremia yg Dx nya ditegakkan melalui
pemeriksaan kultur
2. CSEP (clinical sepsis/Sepsis klinis)  IADP pada neonatus &
bayi
3. Hospital Acquired Pneumoia (HAP)
4. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
5. Infeksi Saluran Kemih/ Urinary Tract Infection (ISK/UTI)
6. Infeksi Luka Operasi (Surgical Site Infection/SSI)
7. Phlebitis  mrpk tanda-tanda peradangan pd daerah lokal
tusukan infus . Tada-tanda peradangan tsb adalah merah,
bengkak, terasa spt terbakar dan sakit bila di tekan.
8. Dekubitus
FOKUS DARI PROGRAM

Standar PPI 7.
 Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan proses terkait dengan risiko
infeksi dan mengimplementasi strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Elemen Penilian PPI 7.
1. RS telah mengidentifikasi proses terkait dengan risiko infeksi (lihat juga
MPO.5, EP 1)  mis : Pemberian cairan IV & obat IV
2. RS telah mengimplementasi strategi penurunan risiko infeksi pada
seluruh proses (lihat juga MPO.5, EP 1)  pemberian Tx cairan dng baik
3. RS mengidentifikasi risiko mana (lihat juga PPI. 7.1 s/d PPI.7.5) yang
membutuhkan kebijakan dan atau prosedur, edukasi staf, perubahan
praktik dan kegiatan lainnya untuk mendukung penurunan risiko
Infection control risk assessment (ICRA) pada EP 1, 2, 3
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.1.
 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan menjamin pembersihan
peralatan dan sterilisasi yang memadai serta manajemen laundry dan linen
yang benar.
Elemen Penilaian PPI 7.1.
1. Pembersihan peralatan dan metode sterilisasi di pelayanan sterilisasi sentral
sesuai dengan tipe peralatan Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
2. Metode pembersihan peralatan, disinfeksi dan sterilisasi dilaksanakan diluar
pelayanan sterilisasi sentral harus sesuai dengan tipe peralatan
Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di RS
3. Manajemen laundry dan linen yang tepat sesuai untuk meminimalisasi risiko
bagi staf dan pasien.  Pedoman manajemen linen RS
4. Ada proses koordinasi pengawasan yang menjamin bahwa semua metode
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi sama di seluruh rumah sakit. 
Pengawasan oleh IPCN/ICN
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.1.1
 Ada kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi proses pengelolaan
perbekalan yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi untuk
penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali pakai (single-use) bila
peraturan dan perundangan mengijinkan.
Elemen Penilaian PPI. 7.1.1.  Lihat kebijakan & cek ke lapangan
1. Ada kebijakan dan prosedur yang konsisten dengan peraturan dan
perundangan di tingkat nasional dan ada standar profesi yang
mengidentifikasi proses pengelolaan peralatan yang kadaluwarsa
2. Untuk peralatan dan material single-use yang direuse, ada kebijakan
termasuk utk item a) sampai e) di Maksud dan Tujuan.
3. Kebijakan telah dilaksanakan/diimplementasikan
4. Kebijakan telah di monitor.
FOKUS DARI PROGRAM

Kebijakan single use ke re-use harus konsisten dengan


peraturan dan perundangan nasional dan standar profesi
termasuk identifikasi terhadap:
a. peralatan dan bahan/material yang tidak pernah bisa di reuse;
b. jumlah maksimum reuse khususnya untuk setiap peralatan dan
bahan/material yang di reuse;
c. tipe pemakaian dan keretakan, antara lain yang mengindikasikan
bahwa peralatan tidak bisa di reuse;
d. proses pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai segera
sesudah digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas; dan
e. proses untuk pengumpulan, analisis, dan penggunaan dari data
pencegahan dan pengendalian infeksi yang terkait dengan
peralatan dan material yang direuse
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.2
 Rumah sakit menurunkan risiko infeksi dengan pembuangan sampah
yang tepat
Elemen Penilaian PPI 7.2.
1. Pembuangan sampah infeksius dan cairan tubuh dikelola untuk
meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1, Maksud dan
Tujuan)  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
2. Penanganan dan pembuangan darah dan komponen darah
dikelola untuk meminimalisasi risiko penularan. (lihat juga AP.5.1,
Maksud dan Tujuan)  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS &
yankes lainnya
3. Area kamar mayat dan post mortem untuk meminimalisasi risiko
penularan.  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes
lainnya
Pembuangan sampah infeksius
JENIS LIMBAH

Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning)
o Non infeksius (kantong hitam)
o Daur ulang ( kantong putih)
o Limbah sitotoksik ( kantong
ungu)
Limbah cair
o Infeksius
o Non infeksius

Limbah benda tajam


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM

Standar PPI 7.3.


 Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur pembuangan benda tajam dan
jarum
Elemen penilaian PPI 7.3.
1. Benda tajam dan jarum dikumpulkan pada wadah yang khusus yang tidak
dapat tembus (puncture proof) dan tidak direuse.
2. Rumah sakit membuang benda tajam dan jarum secara aman atau bekerja
sama dengan sumber-sumber yang kompeten untuk menjamin bahwa wadah
benda tajam dibuang di tempat pembuangan khusus untuk sampah berbahaya
atau sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan.
3. Pembuangan benda tajam dan jarum konsisten dengan kebijakan pencegahan
dan pengendalian infeksi rumah sakit.
 Acuan  Sanitasi RS, Pedoman PPI di RS & yankes lainnya
Pembuangan limbah
infeksius,jarumsuntik
49
LUWI-PPI 2062013
FOKUS DARI PROGRAM
Standar PPI 7.4.
 Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas yang
terkait dengan kegiatan pelayanan makanan dan
pengendalian mekanik dan permesinan.

Elemen Penilaian PPI 7.4


1. Sanitasi dapur dan penyiapan makanan ditangani dengan
baik untuk meminimalisasi risiko infeksi
2. Pengontrolan engineering/Engineering control
Engineering control diterapkan untuk meminimalisasi
risiko infeksi di area yang tepat di rumah sakit
Kemungkinan Infeksi ?
FOKUS DARI PROGRAM

Standar PPI 7.5.


Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di fasilitas selama
demolisi/pembongkaran, pembangunan dan renovasi.

Elemen Penilaian PPI 7.5.


1. Rumah sakit menggunakan kriteria risiko untuk menilai
dampak renovasi atau pembangunan (kontruksi) baru.
2. Risiko dan dampak renovasi atau kontruksi terhadap
kualitas udara dan kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi dinilai dan dikelola.  ICRA
=INFECTION CONTROL RISK ASSESMEN
ICRA : Infection Control Risk Assesment
PROSEDUR ISOLASI
Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan
(barrier precaution) dan prosedur isolasi yang melindungi
pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular dan
melindungi dari infeksi pasien yang immunosuppressed,
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.
Elemen Penilaian PPI.8
1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular
harus di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan pedoman
yang direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara pasien
dengan penyakit menular, dari pasien lain yang berisiko
tinggi, yang rentan karena immunosuppressed atau sebab
lain dan staf.
PROSEDUR ISOLASI
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara
mengelola pasien dengan infeksi airborne untuk jangka
waktu pendek ketika ruangan bertekanan negatif tidak
tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan
dengan arus pasien dengan penyakit yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor
secara rutin untuk pasien infeksius yang membutuhkan
isolasi untuk infeksi airborne; bila ruangan bertekanan
negatif tidak segera tersedia, ruangan dengan sistem
filtrasi HEPA yang diakui bisa digunakan.
6. Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius
MAKSUD & TUJUAN PPI 8
 RS membuat kebijakan dan prosedur tentang isolasi dan
prosedur penghalang (barrier) di rumah sakit. Hal ini berdasarkan
cara penularan penyakit & mengatur pasien yg mungkin infeksius
atau yg immunosuppressed, juga arus masuk pasien dalam jumlah
besar dengan infeksi yang menular.
 Kewaspadaan airborne adalah perlu untuk mencegah transmisi
bahan infeksius yg dpt bertahan di udara dalam waktu yang lama.
Penempatan pasien dengan airborne infeksi yang paling bisa adalah
di ruangan tekanan negatif. Bila struktur bangunan tidak dapat
segera mengadakan ruangan tekanan negatif, rumah sakit bisa
mensirkulasi udara melalui sistem filtrasi HEPA (a high-
efficiency particulate air) dengan paling sedikit 12 kali
pertukaran udara per jam.
MAKSUD & TUJUAN PPI 8

 Kebijakan dan prosesur harus mengatur rencana menangani


pasien dengan infeksi airborne dalam jangka waktu singkat
ketika ruangan bertekanan negatif atau sistem filtrasi HEPA
tidak tersedia. Prosedur isolasi juga mengatur untuk proteksi
staf dan pengunjung, lingkungan pasien dan pembersihan
ruangan selama pasien dirawat dan setelah pasien pulang.
Teknik pengamanan (Barrier)
dan Hand Hygiene
Standar PPI.9.
 Sarung tangan, masker, proteksi mata dan peralatan proteksi lainnya, sabun
dan desinfektan tersedia dan digunakan secara benar bila diperlukan.
Elemen Penilaian PPI 9.
1. RS mengidentifikasi situasi dimana sarung tangan dan atau masker atau
pelindung mata dibutuhkan  Kebijakan penggunaan APD
2. Sarung tangan dan atau masker atau pelindung mata digunakan secara
tepat dan benar
3. RS mengidentifikasi situasi mana diperlukan prosedur cuci tangan,
disinfeksi tangan atau disinfeksi permukaan.
4. Prosedur cuci tangan dan desinfeksi digunakan secara benar di seluruh
area tersebut
5. RS mengadopsi pedoman hand hygiene dari sumber yang berwenang
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP

Standar PPI.10
 Proses pengendalian dan pencegahan infeksi diintegrasikan
dengan keseluruhan program rumah sakit dalam peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diintegrasikan ke dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan pengendalian
infeksi termasuk dalam mekanisme pengawasan dari
program mutu dan keselamatan pasien rumah sakit
INTEGRASI PROGRAM DENGAN
PMKP
Standar PPI 10.1.
 Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan
kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan

Elemen Penilaian PPI 10.1.


1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri
 PPI 6 EP 3 & 4
2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan ditelusuri
 PPI 6 EP 2 & 3
3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri  PPI 6 EP 2 & 3
 Analisa data PPI  Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4.
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.2.
 Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan masalah
infeksi yang secara epidemiologis penting bagi rumah
sakit.

Elemen Penilaian PPI 10.2.


1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi diukur.
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting
secara epidemiologis
 Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis PPI 6
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.3.
 Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi proses untuk
menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan ke level yang
serendah mungkin.

Elemen Penilaian PPI 10.3.


1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan kecenderungan
data dan informasi
2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke level
serendah mungkin
 Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut  PPI 6, PMKP 3.1,
PMKP 4
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.4.
 Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi rumah
sakit, dengan rumah sakit lain melalui perbandingan data
dasar/ databases.

Elemen Penilaian PPI 10.4.


1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan angka-angka di rumah sakit lain melalui
komparasi data dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2 dan
MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada dengan
praktik terbaik dan bukti ilmiah  Lihat profil indikator
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP
Standar PPI 10.5.
 Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit, secara berkala disampaikan kepada pimpinan
dan staf

Elemen Penilaian PPI 10.5.


1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis
2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf perawat
3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada manajemen
= lihat PMKP 1.4 (publikasi data)
INTEGRASI PROGRAM DENGAN PMKP

Standar PPI 10.6


 Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke pihak
luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan

Elemen Penilaian PPI 10.6.


1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1) 
RL 6
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar terhadap
laporan dari Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan
PENDIDIKAN STAF TENTANG
PROGRAM
Standar PPI 11.
 Rumah sakit memberikan pendidikan tentang praktik pencegahan dan
pengendalian infeksi kepada staf, dokter, pasien dan keluarga serta pemberi
layanan lainnya ketika ada indikasi keterlibatan mereka dalam pelayanan.

Elemen Penilaian PPI.11


1. Rumah sakit mengembangkan program pencegahan dan pengendalian infeksi
yang mengikut sertakan seluruh staf dan profesional lain, pasien dan
keluarga.
2. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian
infeksi kepada seluruh staf dan profesional lain.
3. Rumah sakit memberikan pendidikan tentang pencegahan dan pengendalian
infeksi kepada pasien dan keluarga  BROSUR-2.
4. Semua staf diberi pendidikan tentang kebijakan, prosedur, dan praktek-
praktek program pencegahan dan pengendalian (lihat juga KPS.7 dan
TKP.5.4)  orientasi pegawai
5. Edukasi staf secara periodik diberikan sebagai respon terhadap
BUKU-2 YG HARUS PUNYA
 Pedoman PPI di RS dan fasilitas yankes
lainnya.
 Pedoman Manjerial PPI
 Pedoman surveilance infeksi
 Pedoman PPI di ICU
 Pedoman manajemen linen
 Pedoman Instalasi sterilisasi

LUWI-PPI 2062013
KESIMPULAN
 PPI dalam standar akreditasi versi
2012 sangat berperan penting
 Beberapa cotoh penerapan PPI dalam
standar akreditasi baru telah kami
sampaikan
 Perlu diperhatikan implementasi di
Rumah Sakit untuk suksesnya
pemenuhan standar PPI

Anda mungkin juga menyukai