Anda di halaman 1dari 6

PEDOMAN PRAKTIK KLINIK

DEMENSIA (F00 – F03)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 1dari
Ditetapkan oleh,
Direktur RS-UMM
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap
Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD,
KPTI

Pengertian 1. Demensiaadalahgangguanfungsikognitifpadakondisikesadaranjernih,yang
cukupberatsehinggamengganggufungsisosialdanpekerjaan, sertabisadisebabkanoleh:
a. Proses degeneratif , contoh: Lewy Body Dementia serta demensia pada penyakit Alzheimer,
Pick, Parkinson, dan Fahr
b. Gangguan pembuluh darah, contoh: demensia vaskuler akibat penyumbatan atau pecahnya
pembuluh darah pada cerebrovascular accident (stroke)
c. Infeksi (ensefalitis), contoh: demensia paralitika akibat siphyllis, demensia akibat HIV dan
penyakit prion (Creutzfeldt-Jacob, penyakit ‘sapi gila’)
d. Gangguan toksik, metabolik, dan endokrin, contoh: demensia akibat keracunan logam berat,
defisiensi tiamin, defisiensi asam folat, hipotiroidi, uremia kronik
e. Trauma kapitis menyebabkan demensia pascatrauma
f. Tumor primer maupun metastasis, contoh: tumor otak, penyumbatan (normal pressure
hydrocephalus)
g. Lain-lain : penyakit Huntington, multiple sclerosis, alkoholisme kronik, dan lain-lain1.,6.

2. BPSD (Behavioral and Psychological Symptoms of Dementia ) adalahkeluhan dan gejala-gejala


yang diakibatkan oleh terganggunya persepsi, isi pikiran, suasana perasaan/mood atau perilaku
yang sering terdapat pada penderita demensia, bisaberupa:
a. Gangguandayaingat, terutamajangkapendek m
b. Perubahankepribadian
c. Gangguandayapikirabstrak
d. Gangguanpsikotik
e. Gangguanmood : depresi, cemas, dan lain-lain
f. Gangguanperilaku : wandering (keluyuran), pacing (membuntuti)
g. Gangguanwicaraataugangguanneurologik lain1.,6.

3. Sebagianbesarkasusdemensiabersifatirreversible. Target penatalaksanaannyaadalah:


a. Memilahkasusdemensia yang reversibledanirreversible
b. Mempertahankanataumemperbaikikualitashiduppasien
i. Mempertahankankondisiumumpasienpadatingkat yang baik
ii. Mempertahankanataumemperbaikiemotional-wellbeingpasien
iii. Mempertahankanataumemperbaikifungsikognitif yang adapadapasien
iv. Mempertahankanataumemperbaikikemampuanmelakukanactivity of daily living (ADL)
v. Mengendalikan BPSD
c. Memperbaikikualitasperawatanpasienolehcaregivermelaluiedukasi

Anamnesis 1. Identitaslengkappasien
2. Keluhanutama, rinciankeluhanutama , dangejalapenyerta
3. Reviewkondisiumumpasien (termasukriwayatpenyakitterdahulu, kebiasaan, obat-obatan yang
PEDOMAN PRAKTIK KLINIK
DEMENSIA (F00 – F03)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 2dari
Ditetapkan oleh,
Direktur RS-UMM
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap
Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD,
KPTI

dikonsumsi, dansebagainya)
4. Support system (keluarga, pantiwredha, asuransi, dansebagainya)
PEDOMAN PRAKTIK KLINIK
DEMENSIA (F00 – F03)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 3dari
Ditetapkan oleh,
Direktur RS-UMM
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap
Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD,
KPTI

Pemeriksaan1., 8., 10.

1. Pemeriksaanawal
a. Pemeriksaanfisiklengkap(tanda vital, kondisiumum}
b. Pemeriksaan status neurologik
c. Pemeriksaan status psikiatrik
d. Pemeriksaanfungsikognitif (minimal denganMini Mental State Examination / MMSE , clock
drawing test/CDT
PEDOMAN PRAKTIK KLINIK
DEMENSIA (F00 – F03)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 4dari
Ditetapkan oleh,
Direktur RS-UMM
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap
Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD,
KPTI

Kriteria Diagnosis Kriteriadiagnostikumum :


(PPDGJ III) 1. Adanyapenurunankemampuan, baikdalamdayaingat,
maupundayapikirseseorangsehinggamengganggukegiatansehari-hari
2. Tidakadagangguankesadaran, kecualibilabertumpangtindihdengan delirium
3. Gejaladanhendayatersebutharussudahnyatauntuksetidak-tidaknya 6 bulan

KriteriadiagnostikDemensia Alzheimer :
1. TerdapatnyagejalaDemensia
2. Onset ygtersembunyidengandeteriorasilambat
3. Tdkadanyabuktiklinis, atautemuandaripenyelidikankhusus, yang menyatakanbahwakondisi mental
itudisebabkanolehpenyakitotakatausistemik lain yang dapatmenimbulkanDemensia (misalnya :
hipertiroid, hiperkalsemia, dan lain-lain)
4. Tidakadanyaseranganapoplektikmendadak, ataugejalaneurologiskerusakanotakfokalseperti :
hemiparesis, hilangnyadayasensorik, defeklapanganpandangmata, dan lain-lain

KriteriadiagnostikDemensiapadapenyakitvaskular :
1. TerdapatnyagejalaDemensia
2. Hendayafungsikognitifbiasanyatidakmerata, jadimungkinterdapathilangnyadayaingat,
hendayaintelektual,dantandaneurologisfokal
3. Dayatilikdiri (insight) dandayanilai (judgment)secararelatiftetapbaik
4. Suatu onset mendadakataukemunduranyang
lambatlaunsertaterdapatnyatanda/gejalaneurologisfokal
5. Adanyagambaranpenyerta : hipertensi, labilitasemosionaldengandepresifsementara,
tangisdantawaygmeledak, sertaepisode kesadaranberkabut

1. Depresi
2. Delirium
3. Gangguanfungsikognitifakibatpemakaianobat / zattertentu, misalnyagolongansedatif,
Diagnosis Banding1.,6.,8.
antikolinergik, dansebagainya
4. Gangguanbuatan (factitious disorder)

1. Pemeriksaandarahlengkap, blood chemistry battery (guladarah, elektrolit, ureum serum, kreatinin


serum, SGOT, SGPT, dan profil lipid)
2. Pemeriksaan urine lengkap
3. Pemeriksaanfoto thorax atas indikasi
PemeriksaanPenunjang1. .
8. 4. PemeriksaanElektrokardiogramatas indikasi
5. CT-scan bilaadakecurigaantentangmasalahintracranial
6. Berdasarkanpertimbanganklinis, mungkinjugadibutuhkanpemeriksaantoksikologi, sifilis, HIV,
pungsilumbal, elektroensefalogram, dansebagainyabilaada ‘varians’

Penatalaksanaan
PrinsipumumpenatalaksanaanDemensia :
PEDOMAN PRAKTIK KLINIK
DEMENSIA (F00 – F03)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 5dari
Ditetapkan oleh,
Direktur RS-UMM
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap
Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD,
KPTI

1. Mencaripenyebab/pencetustimbulnyaBPSD, misalnyafaktorlingkungan, tugastertentu,


ataureaksicaregiver
2. Memformulasikanrencanaperawatandenganpendekataninterdisiplinerdanmengikutsertakankeluarga
3. Menerapkanstrategispesifiksesuaimasalah yang ada
(misalnyaterapidenganantidepresanbilaadadepresi, perencanaanaktivitasrutin, manajemenperilaku,
dansebagainya) 8
Penatalaksanaanterdiriatas :
1. Intervensi non farmakologik8.,9.
a. Edukasicaregiver informal (keluarga)
b. Intervensi lain sesuaikondisipasien (varians)

2. Intervensifarmakologiksesuaikondisifisikdan mental pasien5.,8., 9.


a. Apabilasemuakemungkinankondisimedikumum yang
dapatmenyebabkandemensiadapatdisingkirkan, diagnosis yang paling mungkinadalahDemensia
Alzheimer. Untukitudigunakangolonganinhibitor asetilkolinesterase.
 Donepezil, Galantamin, danRivastigmindapatdipilihuntukdemensiaringansampaisedang.
 Memantineatau Donepezil dapatdipilihuntukdemensiasedanghinggaberat.
Dosisawal Titrasi Efeksamping yang
mungkintimbul
Donepezil 1 x 2,5 – 5 Ditingkatkanmenjadi 1 x 10 mg Mual, muntah, diare,
mg setelah 4-8 minggu anoreksia,
Rivastigmine 2 x 1,5 mg Ditingkatkan 2x1,5 penurunanberatbadan,
mghinggamencapai 2 x 6 mg abdominal discomfort,
Galantamine 1 x 8 mg Ditingkatkan sakitkepala, pusing,
8mg/harihinggamencapai fatigue
24mg/hari
Memantine 1 x 5 mg Ditingkatkan 5mg tiap 2 Sakitkepala, pusing,
mingguhinggamencapai 2 x 10 mg fatigue, diare

b. UntukDemensiaVaskuler, dapatdigunakan Donepezil


c. Untuk BPSD, apabilaintervensi non farmakologiktidakberhasil,
makadapatdiberikanobatsesuaigejala BPSD dankondisipasien
 Risperidon, Olanzapine,Quetiapineatau Haloperidol
dosisrendahdapatdigunakanuntukpenatalaksanaanagresivitasdangejalapsikosis lain
 GolonganSelective Serotonine Reuptake Inhibitor (Fluoxetine, Fluvoxamine, Citalopram, dan
Paroxetine) dapatdiberikanuntukmenanganikondisidepresif.
 Zolpidemdiberikanapabila target gejalanyahanyagangguantidur
d. Obat lain dapatdiberikansesuaiindikasiataspertimbangandokterpemeriksa

Edukasi9. a. PengenalantandadangejalaDemensia
PEDOMAN PRAKTIK KLINIK
DEMENSIA (F00 – F03)

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


00 6dari
Ditetapkan oleh,
Direktur RS-UMM
Tanggal Terbit :
Prosedur Tetap
Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp.PD,
KPTI

b. PenatalaksanaanDemensia
c. Manajemenrisiko (jatuh, tersedak, alergiobat, gangguansaatmengemudi, bunuhdiri,
dansebagainya)
d. Akseskepertolonganprofesional
e. Pengenalancaregiver stress

Advitam: dubia ad bonam


Adfunctionam : dubia ad malam
Prognosis 6.
Adsanationam : dubia ad malam

TingkatEvidens I – II
TingkatRekomendasi B
Dr. Marintik Ilahi, SpKJ
PenelaahKritis
 Skor MMSE
 SkorBarthel’s Index
IndikatorMedis  Kondisimedikumum
 Gejalaklinis lain : perilaku, mood, dansebagainya

Referensi 1. Agronin,M.E. ; Maletta,G.J, Principles and Practice of Geriatric Psychiatry, Lippincott William
and Wilkins, 2006,
2. Departemen Kesehatan &Kesejahteraan Sosial RI, Dirjen Kesehatan Masyarakat, Pedoman
Pembinaan Kesehatan Jiwa Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta, 2001.
3. Departemen Kesehatan RI, Dirjen Pelayanan Medik. Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Usia
Lanjut (Psikogeriatrik) di Puskesmas, Jakarta, 2000.
4. Departemen Kesehatan RI. PedomanPenggolongandan Diagnosis GangguanJiwa III, 1995
5. Doody, R.S., 2001, Practice Parameter : Management of Dementia (an evidence-based review),
Report of the Quality Standards Subcommittee of American Academy of Neurology), AAN
Enterprises, Inc.
6. Kaplan H.I., Sadock B.J. , Geriatric Psychiatry, in Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences /
Clinical Psychiatry. 10th edition, Lippincott William and Wilkins, 2008, , p 1289 -1304
7. Nasrun, M.W., dkk, Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatri, Untuk Dokter dan
Perawat, PIP bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, 2000.
8. Ng L.L. , Choo C., Dementia, in Consultations in Geriatric Psychiatry, Division of Psychological
Medicine, Changi General Hospital, Singapore, 2007, p 113 - 126
9. Rabins, P., et al, 2007, Practice Guidelines for the Treatments of Patients with Alzheimer’s
DiseASE AND Other Dementias, www.psych.org
10. Sadavoy J. Comprehensive Textbook of Geriatric Psychiatry; APA Publishing, 2006.

Anda mungkin juga menyukai