Disusun oleh:
Rumah sakit Umum BRIMedika
Halaman Judul................................................................................................... i
Daftar isi.............................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Rekam Medis................................................................... 1
1.2. Ruang Lingkup........................................................................................... 4
1.3. Falsafah Rekam Medis............................................................................... 5
1.4. Pengertian Rekam Medis.......................................................................... 5
1.5. Tujuan Rekam Medis................................................................................. 5
1.6. Kegunaan Rekam Medis........................................................................... 6
1.7. Landasan Hukum...................................................................................... 8
1.8. Aspek Medis............................................................................................... 8
BAB II. STANDAR KETENAGAAN............................................................. 27
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia............................................................ 27
2.2. Distribusi Ketenagaan................................................................................. 29
BAB III. STANDAR FASILITAS.................................................................... 32
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN................................................... 33
BAB V. LOGISTIK............................................................................................ 68
BAB VI. KESELAMATAN PASIEN............................................................... 72
BAB VII. KESELAMATAN KERJA............................................................... 74
BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU............................................................ 76
6.1. Definisi Indikator........................................................................................ 76
6.2. Indikator Dan Standar Pelayanan............................................................. 77
6.3. Uraian Standar Pelayanan Minimal.......................................................... 77
BAB IX. PENUTUP........................................................................................... 80
BAB II
TENAGA
KUALIFIKASI YANG
NAMA JABATAN
FORMAL & INFORMAL DIBUTUHK
AN
1. Minimal DIII Rekam Medis.
2. Menguasai ICD 10.
3. Menguasai ICD 9 CM.
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
menggunakan program MS
Ka. Bagian Rekam Medis Excell 0
5. Pelatihan Pelaporan RS.
6. Memiliki STR dari PORMIKI
7. Sehat Jasmani maupun
Rohani.
8. Pengalaman kerja minimal 5
tahun di Rekam Medis
Koordinator
SLTA Plus (Pengalaman
Pendaftaran rawat
minimal 2 tahun + Pelatihan 3 Shift 2
jalan dan rawat inap
Customer Service
Jumlah 16
BAB III
STANDAR FASILITAS
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang
akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RS UMM. Dapat
Prosedur selama pasien di ruang perawatan yang berkaitan dengan rekam medis
antara lain :
1. Perawat menambah formulir-formulir yang diperlukan oleh dokter maupun
perawat sendiri
2. Selama perawatan, perawat mencatat semua data perawatan yang diberikan
dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut pulang,
dipindahkan, dirujuk, pulang paksa, melarikan diri atau meninggal yang di
rekap dalam sensus harian rawat inap
4.3. Sistem Penomoran
Rekam medis pada RS disimpan menurut nomor, yaitu menggunakan “ Unit
Numbering System “ sistem ini memberikan satu unit nomor rekam medis baik kepada
pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawatinap. Pada saat seorang penderita
berkunjung pertama kali ke RSU. UMM apakah sebagai penderita berobat jalan
ataupun untuk dirawat inap, kepadanya diberikan satu nomor (admitting number) yang
akan dipakai selamanya untuk kunjungan seterusnya, sehingga rekam medis penderita
tersebut hanya tersimpan di dalam satu berkas di bawah satu nomor.
Kepada petugas yang memberikan pendaftaran, diperintahkan agar selalu
mengecek apakah seorang pengunjung sudah pernah berkunjung ke RSU. UMM.
Seorang pasien yang sudah pernah berkunjung ke RSU.UMM.sebelumnya tidak akan
diberikan nomor baru tetapi data pasien akan dicari melalui Kartu Indexs Utama
Pasien (KIUP). Kadang-kadang terjadi kekeliruan dimana seorang penderita diberikan
lagi nomor yang baru, padahal ia telah mempunyai nomor, kekeliruan ini dapat
diperbaiki dengan membatalkan nomor baru dan tetap menyimpan rekam medisnya
pada nomor lama.
Sistem nomor unit yang digunakan mempengaruhi rencana perkembangan
ruang tempat penyimpanan. Perlu sekali ruang Kosong pada rak penyimpanan
sebesar 25 % karena tempat tersebut berguna untuk menyimpan rekam medis yang
makin tebal.
Tanggungjawab :
1. Kasubbag rekam medis bertanggung jawab atas kegiatan registrasi
pendaftaran pasien, pengisian data identitas sosial harus lengkap, benar
dan akurat.
2. Petugas yang ditunjuk oleh Ka. Sub bagian rekam medis melaksanakan
registrasi pendaftaran sesuai prosedur yang telah di tetapkan..
3. Petugas pendaftaran merawat Sarana dan fasilitas komputer dan alat
cetak ( printer /barcode ) di bagian Pendaftaran pasien
Cara kerja
1. Petugas bagian pendaftaran pasien melakukan wawancara langsung
dengan pasien / keluarga serta data langsung dimasukkan ke dalam
komputer .
2. Pendaftaran yang isinya mengenai data identitas pasien harus diisi
dengan lengkap, benar, akurat dan harus segera dimasukkan komputer.
3. Pengoreksian data dilaksanakan pada setiap pasien mendaftar, baik
pasien rawat jalan maupun rawat inap.
4.8. Sistem Kartu Induk Utama Pasien ( KIUP )
KIUP ( Kartu Induk Utama Pasien ) adalah salah satu cara untuk
menunjang kelancaran terhadap pelayanan pasien. Apabila seorang pasien
tidak membawa kartu berobat maka KIUP akan membantu untuk mencarikan
data pasien yang diperlukan. KIUP merupakan kunci utama setiap pasien,
sehingga mutlak harus dibuat baik itu pasien berobat jalan maupun pasien
rawat inap.
KIUP merupakan kartu tanda pengenal setiap pasien baru serta
merupakan sumber data yang harus disimpan selamanya pada bagian
pendafatran pasien.
KIUP harus dibuat lengkap dan jelas oleh karena memuat data identitas pasien
antara lain :
- Nama lengkap pasien
- Nomor Rekam Medis
Tujuan penyusunan berkas rekam medis adalah agar rekam medis tertata
dengan rapi sehingga diharapkan fungsi dan kegunaan rekam medis dapat
berguna lebih optimal. Selain penyusunan berkas rekam medis juga dilakukan
evaluasi mengenai kelengkapan berkas rekam medis, evaluasi tersebut antara
lain :
1. Evaluasi ketepatan penyerahan berkas rekam medis
2. Evaluasi Kelengkapan Berkas Rekam Medis tentang ;
- Indentitas pasien
- Kelengkapan setiap lembaran rekam medis
Evaluasi yang dilakukan hanya sebatas kuantitatif artinya hanya melihat
terisi atau tidak tanpa memperhatikan kebenaran isian tersebut. Evaluasi
sampai dengan kebenaran isian rekam medis adalah kewenangan Panitia
Rekam Medis, evaluasi tersebut bersifat kualitatif yang memuat 5 kriteria
yaitu ;
1. Jelas artinya pengisian setiap lembaran rekam medis adalah jelas dan
mudah dibaca oleh setiap orang yang berkepentingan.
2. Bersih artinya setiap lembaran tidak ada coretan yang tidak pada
tempatnya
3. Lengkap artinya berkas rekam medis terisi dengan lengkap
4. Benar artinya isian di dalam berkas rekam medis adalah benar dan sesuai
dengan standar dan ketentuan yang berlaku (Juknis dan SOP) dan atau
sesuai identitas bukti diri pasien.
5. Tepat Waktu Penyelesaian / pengisian sesuai dengan batas waktu yang
telah ditetapkan pada Kebijakan Direktur tentang Pengisian
Dokumen/Berkas Rekam Medis Pasien.
4.18. Koding
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis harus
diberi kode dan selanjutnya diindeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian
informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, managemen, dan riset bidang
kesehatan.
Instalasi Rekam Medis RS. UMM setiap bulan mempunyai permintaan rutin yang terbagi menjadi dua yaitu ATK (Alat Tulis
Kantor) dan ART (Alat Rumah Tangga). ATK dan ART jadwal permintaannya setiap tanggal 20 dan pengambilan tiap tanggal 5.
Ruang :
Bulan :
No. NAMA BARANG Jumlah Satuan Keterangan
ATK
1 Bolpoin Hitam pcs
2 Bolpoin Hitam Refill pcs
3 Box file plastik pcs
4 Buku Expedisi pcs
5 Buku Folio Besar pcs
6 Buku Kwarto 100 pcs
7 Buku Tulis isi 38 pcs
8 Cutter pcs
9 File Holder pcs
10 HVS A4 70gr rim
11 HVS F4 70gr rim
12 Isi Steples Kecil pack
13 Label 103 pack
Mengetahui,
Kepala Bidang ............................. Ka. Ruang/Bagian
(……………………………………… (……………………………………
…..….) ………)
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 43 ayat (1)
mewajibkan Rumah Sakit menerapkan standar keselamatan pasien. Yang dimaksud
dengan keselamatan pasien (patien safety) adalah proses dalam suatu Rumah Sakit
yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen
risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan
solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.
Standar keselamatan pasien tersebut menurut Pasal 43 ayat (2) dilaksanakan
melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan menetapkan pemecahan masalah dalam
rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan.
Yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien adalah kesalahan medis
(medical error), kejadian yang tidak diharapkan (adverse event), dan nyaris terjadi (near
miss). Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, Menteri Kesehatan menurut
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, membentuk Komite Nasional Keselamatan
Pasien Rumah Sakit. Komite Nasional tersebut merupakan organisasi nonstruktural
dan independen dibawah koordinasi direktorat jenderal yang membidangi rumah
sakit, serta bertanggung jawab kepada Menteri. Keanggotaan Komite ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan atas usulan Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan. Jumlahnya 11 orang yang terdiri dari unsur Kementerian Kesehatan,
asosiasi perumahsakitan dan pakar perumahsakitan.
Tugas Komite adalah memberikan masukan dan pertimbangan kepada Menteri
Kesehatan dalam rangka penyusunan kebijakan nasional dan peraturan keselamatan
pasien Rumah Sakit. Rumah Sakit dan tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit
wajib melaksanakan program dengan mengacu pada kebijakan nasional Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Standar keselamatan pasien menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 7 ayat
(2) meliputi:
1. Hak pasien;
2. Mendidik pasien dan keluarga;
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien;
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien;dan
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Selanjutnya Pasal 8 Peraturan Menteri Kesehatan tersebut diatas mewajibkan
setiap Rumah Sakit untuk mengupayakan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien
yang meliputi tercapainya 6 (enam) hal sebagai berikut:
1. Ketepatan identifikasi pasien;
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang
digunakan untuk mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit yaitu :
8.1. DEFENISI INDIKATOR.
BAB IX
PENUTUP
Puji Syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa.atas terselesaikannya Buku Pedoman Pelayanan Rekam Medis RS.UMM. Buku ini
adalah sebagai acuan didalam setiap kegiatan proses pelayanan Rekam Medis RS
UMM demi tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan yang prima di RS UMM. Tanpa di dukung suatu sistem
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil dapat dicapai suatu
pelayanan rekam medis yang relevan
Tidak lupa juga ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan suport dan doanya, terutama kepada semua staf Rekam Medis
dan Pendaftaran RS UMM , juga kepada semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan
DAFTAR PUSTAKA