TAHUN 2018
ii
BAB II.STANDARKETENAGAAN ............................................ 34
2.1. Kualifikasi SumberDayaManusia ............................................. 34
2.2. DistribusiKetenagaan................................................................ 36
BAB III.STANDARFASILITAS.................................................... 39
3.1. Denah Ruang InstalasiRekamMedis......................................... 39
3.2. StandarFasilitasInstalasiRekamMedis ...................................... 41
BAB IV. TATALAKSANAPELAYANAN ................................... 44
4.1. Pelayanan PendaftaranRawatJalan ........................................... 45
4.2. Pelayanan PendaftaranRawatInap ............................................ 48
4.3. Sistem IdentifikasiDanPenomoran ........................................... 52
4.4. Simbol danTandaKhusus .......................................................... 55
4.5. PenyelesaianDanPengembalianRekamMedis .......................... 56
4.6. PenghapusanRekamMedis ........................................................ 61
4.7. Perekam KegiatanPelayananMedis .......................................... 64
BABV.LOGISTIK .......................................................................... 94
BAB VI.KESELAMATANPASIEN .............................................. 98
BAB VII.KESELAMATANKERJA .............................................. 103
BAB VIII.PENGENDALIANMUTU............................................ 106
6.1. Definisi Indikator ...................................................................... 106
6.2. Indikator DanStandarPelayanan ............................................... 108
6.3. Uraian StandarPelayananMinimal ............................................ 108
BABIX.PENUTUP ......................................................................... 113
iii
BAB I
PENDAHULUAN
medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif sekali berupa pahatan pada
dindinggua.
Pada zaman Mesir Kuno (Egyptian Period) telah dikenal Dewa Thoth ahli
zaman Piramid 3.000-2.500 SM. Ia adalah pegawai negeri tinggi, Kepala Arsitek
abad XIX oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Edwin Smith, hingga
kemudian dinamakan :Edwin Smith Papyrus. Papyrus ini saat ini disimpan di
Necropolis ditulis sejak tahun 1550 SM, yang kemudian dijual pada seorang
PapyrusEbers.
1
Sebelum perang dunia ke II papyrus ini berada di University of
yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti
danmendalam.
kedokteran dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai
ParnaZeus.
Aesclepadae sedang kuil tempat penderita disebut Aesculapia (1134 SM). Selain
kuil tersebut pengobatan lainnya di kota Epidaurus (Secred Grove) atau disebelah
BaratAlthena.
Pada 460 SM dikenal Hippocrates yang hingga kini disebut sebagai Bapak
pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan sampai kini
Hipocrates Thesalius, Racon, dan Dexxippus yang hingga kini masih dapat dibaca
oleh para dokter. Kecermatan cara kerja Hipocrates dalam pengelolaan rekam
Galen yang hidup 600 tahun sesudah Hipocrates (130-121 SM) di kota
2
menggambarkan rasa sakit yang diakibatkan serangan ginjal. Di zaman ini telah
atau Hopitalia dalam bahasa latin(Hosper = Host = Tamu) adalah Santo Jerome.
walaupun zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu kedokteran pada
zaman ini adalah : Aetius, Alexander, Oribasius dan Paul satu-satunya pekerjaan
Pada zaman Yahudi ilmu kedokteran telah tertera di dalam kitab Injil dan
Talmud, dua kitab agama Kristen dan Yahudi.Bangsa Hibrani termasuk pencipta
dari Prophylaxis. Buku Leviticus berisi sanitasi dan higiene seperti : efek
menyentuh benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan dan mengandung gizi
Pada zaman Islam dikenal dokter-dokter yang beragama Islam dan praktek
di rumah sakit Persia (Iran) antara lain Imam Gozali (Rhazes) tahun 865 – 925
SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain mengenai
3
kedokteran lainnya yang ia dapat. Ia telah menggunakan sistem pencatatan klinis
yang baik.
dikerjakan oleh suatu medical record management. Rumah sakit ini yang
memulai membuat catatan (record) dari para penderita yang dirawat di rumah
sakitnya. Pada tahun 1667 rumah sakit ini mempelopori pendirian perpustakaan
kedokteran.Rumah sakit ini masih berdiri dan beberapa rekam medis pasiennya
yang pernah dirawat ditahun 1137 masih ada.Pendiri rumah sakit ini bernama
berisi riwayat dari 28 kasus penyakit.ST Jaraga Sasameh mendapat dukungan dan
pembedahan mayat orang kriminal dengan cara mencuri mayat, hal yang dilarang
Anatomi yang sangat bermanfaat.Ia juga selalu membuat rekam medis atas segala
Padua(Italia).
Jaraga Sasameh yang menekankan dimana dokter harus bertanggung jawab atas
medis daripasien.
4
Kapten Jhon Grant adalah orang yang pertama kali mempelajari Vital
(angkaKematian).
Tahun 1771 Rumah Sakit New York dibuka, pada tahun 1793 register
pasien. Tahun 1895 -1867 Ny. Grece Whiting Myerors terpilih sebagai Presiden
Pada abad XX rekam medis baru menjadi pusat perhatian secara khusus
negarabarat.
diberikan untuk perbaikan rekam medis. Tahun 1905 Dokter George Wilson
Associationke56membacakannaskahnya:“AclinicalChartforTheRecordof
5
Patient in Small Hospital “ yang kemudian diterbitkan dalam Journal of
American Association terbit 23-9-1905. Isi naskah itu adalah tentang pentingnya
nilai medical record yang lengkap isinya demi kepentingan pasien maupun bagi
pihak rumahsakit.
d) Tahun 1944 Australia membuat sekolah rekam medis oleh seorang ahli
Melbourne.
harus disusun dengan sebaik-baiknya dan catatan medis inilah yang kita namakan
dengan rekammedis.
penataan baik, atau mengikuti sistem yang benar, penataan masih tergantung pada
6
menyatakan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk (master plan)
telahditetapkan.
1989 tentang rekam medis / medical record yang merupakan f semua tenaga
medis dan para medis di rumah sakit yang terlibat dalam penyelenggaraan rekam
medis harusmelaksanakannya.
Dalam pasal 22 sebagai salah satu pasal permenkes No. 749a tahun 1989
tersebut disebutkan bahwa hal-hal tehnis yang belum diatur dan petunjuk
pelaksanaan peraturan ini akan ditetapkan oleh Direktur Jenderal sesuai dengan
7
Dengan adanya perkembangan akan kebutuhan dengan mengantisipasi
oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan
cerminan kerjasama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan
Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri, maupun
akan dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya
pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien
dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan sebagai “keterangan
baikyangtertulismaupunterekamtentangidentitas,anamnese,penentuanfisik
8
laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan
kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun
keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis mempunyai makna
yang lebih luas dari pada hanya sekedar catatan biasa, karena di dalam catatan
tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan
dijadikan dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan
maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seorang pasien yang
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medik di rumah sakit dan
9
baik dan benar, mustahil tertib administrasi di RS.akan berhasil sebagaimana yang
- Aspek Administrasi
kesehatan.
- Aspek Medis
- Aspek Hukum
- Aspek Keuangan
10
tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di rumah sakit tidak
dapatdipertanggungjawabkan.
- Aspek Penelitian
- Aspek Pendidikan
pemakai.
- Aspek Dokumentasi.
mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena tidak hanya menyangkut antara
a) Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahli lainnya yang
11
b) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
penelitian danpendidikan.
pasien.
medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap,
12
1.7.3. Admisssion.
1.7.4. Registrasi.
1.7.5. Tracer.
Adalah pembatas rekam medis atau pengganti dari rekam medis yang
sedang dipinjam.
1.7.6. ICDX.
Adalah kartu yang diberikan kepada pasien dimana isi kartu tersebut adaalah
nomor rekam medis dan nama pasien. Kartu tersebut digunakan untuk
No.78).
kedokteran.
13
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Perawatan Pasien(Resume).
harian.
rekammedis.
14
g. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk kepentingan
pasien rawat inap yang keluar perawatan dalam waktu tidak lebih
dan kebutuhanpelanggan.
15
p. Instalasi Rekam Medis RS. menerima kegiatan magang
mahasiswaterkait.
4. Tulisan jelas,terbaca.
tentang Rekam Medis serta keputusan Ditjen Yan Med Nomor 78/Yan Med/RS
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
Tenaga
16
Laboratorium Klinik, Gizi, Anastesi, Penata Rontgen, Rehabilitasi
berhak.
- Sumber informasi medis dari pasien yang berobat yang berguna untuk
17
- Alat komonikasi antara dokter dengan dokter lainnya atau dengan
diberikan padapasien.
oleh RumahSakit.
tenaga kesehatanlainya.
- Penelitian danpendidikan.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bagi para petugas pelayanan
olehpasien..
c. Petugas ini harus betul-betul menjaga agar berkas tersebut tersimpan dan
18
aparat pelayanan kesehatan maupun tata cara pengolahan berkas secara
Dalam kaitan ini boleh ataupun tidaknya pasien mengerti akan isi daripada
rekam medis adalah amat tergantung pada kesanggupan pasien untuk mendengar
berkasnya pulang. Resume pasien yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit serta
rujukan tersebut.Harus diingat bahwa Rumah Sakit wajib memegang berkas asli,
pengadilan dan lain sebagainya terhadap rekam medis seorang pasien maka
tampak bahwa rekam medis telah menjadi milik umum. Namun pengertian umum
disini bukanlah dalam arti bebas dibaca masyarakat, karena walaupun bagaimana
dipertanggung jawabkan. Bila mana peraturan secara khusus belum ada maka
perihal penyiaran atau penerusan informasi kepada pasien, dokter, orang lain yang
19
berbagai faktor yang terlibat sebelum menjawab permohonan pasien atau pihak
lainnya untuk melihat berkas rekam medis. Dalam hal ini Rumah Sakit
bertanggung jawab secara moral dan hukum sehingga karenanya berupaya untuk
menjaga agar jangan sampai terjadi orang yang tidak berwenang dapat
harus dimulai sejak pasien masuk, selama pasien dirawat dan sesudah pasien
pulang.
medis sifatnya rahasia. Tetapi kalau dianalisa, konsep kerahasiaan ini, akan
ditemui banyak pengecualian. Yang menjadi masalah disini ialah ”Bagi siapa
rekam medis itu dirahasiakan dan dalam keadaan bagaimana rekam medis
dirahasiakan. Informasi di dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini
menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib
dilindungi dari pembocoran sesuai dengan kode etik kedokteran dan peraturan
perundangan yangberlaku.
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam medis ada dua
kategori:
Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis sebagai
20
berwenang, karena menyangkut individu langsung si pasien. Walaupun begitu
perlu diketahui pula bahwa pemberitahuan keadaan sakit si pasien kepada pasien
maupun keluarganya oleh orang rumah sakit selain dokter yang merawat sama
menjadi tanggung jawab dokter dan pasien, pihak lain tidak memiliki hak sama
sekali.
alamat, dan lain-lain) serta infomasi lain yang tidak mengandung nilai medis.
Informasi jenis ini terdapat dalam lembaran paling depan berkas rekam medis
rawat jalan maupun rawat nginap (Ringkasan Riwayat Klinik ataupun Ringkasan
Masuk dan Keluar). Namun sekali lagi perlu diingat bahwa karena diagnosa akhir
pasien mengandung nilai medis maka lembaran tersebut tetap tidak boleh
tenaga bantuan, perawat, petugas perekam medis maupun petugas Rumah Sakit
lainnya harus berhati-hati bahwa ada kalanya identitas pasienpun dianggap perlu
polisi (buronan). Hal ini semata-mata dilakukakan demi ketenangan si pasien dan
bnermaksud mengganggu. Oleh kaena itu dimanapun petugas itu berdinas tetap
tuntutan kepengadilan.
21
Sumber hukum yang bisa dijadikan acuan di dalam masalah kerahasiaan
suatu sumber informasi yang menyangkut rekam medis pasien dapat dilihat pada
yang bekerja di rumah sakit, khususnya bagi mereka yang berhubungan dengan
Pasal 1:
diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama
Pasal3:
pengobatan dan / atau perawatan & orang lain yang ditetapkan oleh
MenteriKesehatan.
Persetujuan TindakanKedokteran.
tersebut.Tindakanmedikadalahsuatutindakanyangdilakukanterhadappasien
22
berupa diagnostik atau terapeutik. Semua tindakan medis yang akan dilakukan
tertulis maupunlisan.
- Persetujuanlangsung.
ditawarkan pihak rumah sakit. Persetujuan dapat dalam bentuk lisan atau
tulisan.
Selain kedua jenis persetujuan di atas terdapat pula suatu jenis persetujuan
khusus dalam hal mana pasien / wali wajib mencantumkan pernyataan bahwa
kepadanya telah dijelaskan suatu informasi terhadap apa yang akan dilakukan oleh
tim medis, resiko dan akibat yang akan terjadi bilamana suatu tindakan diambil.
diambil tersebut menjadi bukti yang syah bagi rumah sakit, pasien, dandokter.
23
Demi menjaga kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul-timbul maka
pihak Rumah Sakit melakukan dua kali pengambilan persetujuan (apabila ternyata
bahwa setiap tindakan medik yang mengandung resiko tinggi harus dengan
persetujuan.
dilakukannya secara jelas. Dalam hal ini, dokter jangan sekali-kali memberi
karena mempengaruhi fungsi seksual atau reproduksi pasien atau tindakan yang
sebagai upaya hubungan kemanusiaan dan tidak mutlak untuk mengobati pasien.
24
Dalam masalah persetujuan ini rumah sakit sering menghadapi
untuk otopsi, adopsi adalah sama seperti untuk operasi/pembedahan. Dalam hal
Berkas dari pasien yang akan diotopsi harus memiliki lembaran perintah
otopsi.
ataupun pernyataan bahwa jenasah tidak diambil keluarga dan lain sebagainya
harus senantiasa dikuatkan oleh tanda tangan dari berbagai pihak termasuk
didalamnya saksi I, II sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam kaitan ini
selain instansi kamar jenasah maka dalam berkas rekam medispun juga harus
memiliki dasar penguat dalam bentuk formulir persetujuan yang telah di tanda
tangani oleh pihak pihak yang bersangkutan tersebut. Dalam hal kasus adopsi
harus melibatkan unsur saksi sebagai penguat disamping adanya pernyataan resmi
secara tertulis dari pihak yang menerima. Dalam hal mana seorang anak tidak
diambil oleh keluarganya maka pihak rumah sakit dapat meneruskannya kepada
yayasan atau badan resmi yang berwenang dan dianggap sah oleh negara.Segala
25
korespondensi yang terjadi dalam hal adopsi harus amat dijaga kerahasiaannya.
Pihak Instalasi Rekam Medis harus dapat menjamin bahwa berkasnya telah
berkas pencatatan pasien maka Kepala Instalasi Rekam Medis dapat mengambil
kebijaksanaan tersebut dan memberi kode tertentu dalam berkas rekam medis
pasien tersebut. Selanjutnya surat adopsi tersebut disimpan dalam tempat khusus
bagi seorang petugas rekam medis, karena harus mempertimbangkan setiap situasi
informasi ini banyak datang dari pihak ketiga yang akan membayar biaya, seperti :
dan lain-lain. Disamping itu pasien dan keluarganya, dokter dan staf medis,
dokter dan rumah sakit lain yang turut merawat seorang pasien, lembaga
akan tetapi harus diingat bahwa hal tersebut bukanlah faktor satu-satunya yang
masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya ketentuan-ketentuan yang wajar dan
senantiasa dijaga bahwa hal tersebut tidak merangsang pihak peminta informasi
26
Seorang pasien dapat memberikan persetujuan untuk memeriksa isi rekam
medisnya dengan memberi surat kuasa. Orang-orang yang membawa surat kuasa
ini harus menunjukkan tanda pengenal (identitas) yang syah kepada pimpinan
rumah sakit, sebelum mereka diijinkan meneliti isi rekam medis yang diminta.
sebagaimana yang berlaku bagi badan-badan swasta. Jadi patokan yang perlu dan
harus senantiasa diingat oleh petugas rekam medis adalah : “Surat persetujuan
untuk memberikan informasi yang ditandatangani oleh seorang pasien atau pihak
rekam medis, terutama dalam keadaan belum adanya peraturan perundangan yang
mengatur hak tersebut.” Pada saat ini makin banyak usaha-usaha yang bergerak
asuransi tenaga kerja dan lain-lain. Untuk dapat membayar klaim asuransi dari
tertentu yang terdapat dalam rekam medis seorang pasien selama mendapat
apabila ada surat kuasa/persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh pasien yang
jasa asuransi sehingga makin banyak jumlah pemegang polis, rumah sakit harus
27
rumah sakit. Untuk melengkapi persyaratan bahwa surat kuasa/persetujuan harus
kuasa, dengan demikian tanda tangan dapat diperoleh pada saat pasien tersebut
masukdirawat.
Pimpinan rumah sakit dengan Instalasi Rekam Medis dan Komite Rekam
lingkungan kerja rumah sakit maupun perorangan atau organisasi- organisasi yang
sering berhubungan dengan nstalasi Rekam Medis untuk meminta informasi yang
yangberlaku.
1. Setiap informasi yang bersifat medis yang dimiliki Rumah Sakit tidak
Rumah Sakitmengijinkan.
28
staf rekam medis, maka persetujuan masuk ketempat rekam medis itu
tidak boleh dibuat tanpa persetujuan khusus dari kepala Instalasi Rekam
5. Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari rekam medis
jika ada ketentuan lain dalam peraturan. Surat kuasa hendaklah juga
29
ditandatangani dan diberi tanggal oleh orang yang mengeluarkan rekam
10. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit, tanpa surat kuasa yang
11. Dokter-dokter dari luar rumah sakit yang mencari keterangan mengenai
pasien di rumah sakit, harus memiliki surat kuasa dari pasien tersebut.
pemohon yang bukan dokter. Rumah sakit dalam hal ini akan berusaha
rumahsakit.
12. Ketentuan ini tidak saja berlaku bagi Instalasi Rekam Medis, tetapi juga
13. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit , kecuali
bila atas perintah pengadilan, dengan surat kuasa khusus tertulis dari
14. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat penyimpanan untuk
dibawakebagianlaindarirumahsakit,kecualijikadiperlukanuntuk
30
transaksi dalam kegiatan rumah sakit. Apabila mungkin rekam medis
mereka yangmemerlukan.
16. Bila suatu rekam medis diminta untuk dibawa ke pengadilan segala
fotocopy rekam medis yang dimaksud. Apabila hakim minta yang asli,
tanda terima harus diminta dan disimpan di folder sampai rekam medis
17. Fakta bahwa seorang majikan telah membayar atau telah menyetujui
berlaku untuk informasi medis yang termasuk dalam jangka waktu/tanggal yang
ditulisdidalamnya.
suatu sidang pengadilan, atau didepan satu badan resmi lainnya, senantiasa
31
merupakan proses yang wajar. Sesungguhnya bahwa rekam medis disimpan dan
tetapi juga karena isinya sangat diperlukan oleh individu dan organisasi yang
rumah sakit.
Sebagai satu dalil yang umum dapat dikatakan setiap informasi di dalam
rekam medis dapat dipakai sebagai bukti, karena rekam medis adalah dokumen
resmi dalam kegiatan rumah sakit.Jika pengadilan dapat diyakinkan bahwa rekam
medis itu tidak dapat disangkal kebenarannya dan dapat dipercayai, maka
keseluruhan atau sebagian dari informasi dapat dijadikan bukti yang memenuhi
persyaratan. Apabila salah satu pihak bersengketa dalam satu acara pengadilan
perintah dari pengadilan kepada rumah sakit yang menyimpan rekam medis
tersebut. Rumah sakit yang menerima perintah tersebut wajib mematuhi dan
melaksanakannya.
seorang sanksi untuk datang dan membawa rekam medis yang diminta atau
Apabila diminta rekam medisnya saja pihak rumah sakit dapat membuat
fotocopydarirekammedisyangdimintadanmengirimkankepadabagianTata
32
Usaha pengadilan.Dalam suatu kasus mungkin sebagian dari rekam medis atau
dalam hal pembuktian. Tanggung jawab seorang ahli rekam medis adalah
Pihak rumah sakit tidak memperkirakan setiap saat, rekam medis yang
mana yang akan diminta oleh pengadilan. Oleh karena itu, setiap rekam medis kita
yang telah keluar dari rumah sakit harus dilakukan analisa kuantitatif secara
seksama. Setiap isian/tulisan di dalam rekam medis yang dihapus, tanpa paraf,
dan setiap isian yang tidak ditandatangani ataupun tidak sesuai dengan ketentuan
rumah sakit harus ditolak dan dikembalikkan kepada pihak yang bersangkutan
lengkap.Materi yang bukan bersifat medis harus ditinggal apabila rekam medis
33
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
34
Tabel Kualifikasi SDM Bagian Rekam Medis RS.
TENAGA
KUALIFIKASI YANG
NAMAJABATAN
FORMAL &INFORMAL DIBUTUHK
AN
35
1. Minimal DIII RekamMedis
2. Menguasai ICD10.
3. Menguasai ICD 9CM.
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
menggunakan program MS
Penanggung jawab Sub
Excell
Unit Kodefikasi dan 1
5. Pelatihan PelaporanRS.
Indeksing RawatJalan
6. Memiliki STR dari
PORMIKI
7. Sehat Jasmani maupun
Rohani.
8. Pengalaman kerja minimal 2
tahun di RekamMedis
1. Minimal DIII RekamMedis
2. Menguasai ICD10.
3. Menguasai ICD 9CM.
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
Penanggung Jawab Sub
menggunakan program MS
Unit Kodefikasi Rawat
Excell 1
Inap,Assembling,dan
5. Pelatihan PelaporanRS.
EvaluasiKLPCM
6. Memiliki STR dari
PORMIKI.
7. Sehat Jasmani maupunRohani.
8. Pengalaman kerja minimal 2
tahun di RekamMedis
1. DIII Rekam Medis / SLTA
Plus
2. Menguasai ICD10.
3. Menguasai ICD 9CM.
4. Menguasai pencatatan dan
pelaporan dengan
Penanggung Jawab Sub menggunakan program MS
Unit Administrasi Excell 1
Pemberkasan 5. Pelatihan Rekam Medis bagi
SLTAPlus.
6. Memiliki STR dari PORMIKI
jika dari DIII RekamMedis.
7. Sehat Jasmani maupunRohani.
8. Pengalaman kerja minimal 2
tahun di RekamMedis
36
1. Minimal SLTAPlus
2. Minimal tinggi 160cm
3. Pelatihan RekamMedis
Penanggung Jawab Sub
4. Sehat Jasmani maupun 1
UnitFilling
Rohani
1. Minimal SLTAPlus
2. Menguasai atau bisa program
Penanggung Jawab Sub
komputer
Unit Pendaftaran Pasien
3. Pelatihan CustomerService 6
Rawat Jalan,Inap,dan
4. BerpenampilanMenarik
IGD
5. Sehat Jasmani maupun
Rohani
1. Minimal SLTAPlus
2. Memiliki fisik yangkuat
Penanggung Jawab Sub 2
3. Pelatihan Rekam Medis
Unit Pendistribusian
4. Sehat Jasmani danRohani
Jumlah 13
37
Tabel Distribusi SDM managemen rekammedis
2. Registrasi DanAdmission
38
BAB III
STANDAR FASILITAS
dengan Instalasi Rawat Jalan, Poliklinik Gigi, Humas, Kasir Rawat Jalan,
A B C D
E Q
S
J K
I
F
P P
O
N
G H L M
39
I. = Meja Asembling Dokumen RekamMedis.
J. = Meja PemberkasanAdministrasi.
K. = Komputer Barcode, Evaluasi KLPCM, DPJP & InformedConsent.
L. = Komputer Koding, Indeksing & Print StickerLabeling.
M. = Ruang istirahat /makan.
N. = Ruang gantipakaian.
O. = Kamar Mandi &WC.
P. = Rak formulir Asuransi dan RekamMedis.
Q. = ASKES Center dan Bagian Layanan Perusahaan Asuransi(LPA).
R. = Cerobong untuk menaikkan dan menurunkan Dokumen RekamMedis.
S. = Tangga naik ke lantai 2 (R. Filing, Poli Gigi, R. Pertemuan, R. Komite
Medis, R. Komite Pastoral, R. Bagian Sistem Informasi ManajemenRumah
Sakit)
I
A B C ID
E Q
S
J K
I
F S
H H H H G G G G G G G G
A S
H H HP H G G G G P G G G
F B A
O
GF B
N
G H L M E
D C
E
R D C RI
RI
40
KETERANGAN DENAH RUANGAN:
A. = Tangga naik /turun.
B. = Rak Rekam MedisBaru.
C. = Komputer CetakTracer.
D. = RakTracer.
E. =Wastafel.
F. = Rak Persiapan Dokumen Rekam Medisdimusnahkan.
G. = Rak Dokumen Rekam Medis aktif (< 5tahun).
H. = Rak Dokumen Rekam Medis In-aktif (> 5 tahun).
I. = RuangPertemuan
41
2 Mejakerja 2buah Baik
3 Kursi panjanghitam 3buah Baik
4 Kursi petugashijau 4buah Baik
5 CPU Dual Core + Monitor LCD 3buah Baik
BenQ
6 ScannerBarcode 1buah Baik
7 Printer Laser Canon2970 1buah Baik
8 Printer LaserBrother 1buah Baik
9 Printer EpsonT13 1buah Baik
10 UPS 500VA 3buah Baik
11 UPS sentral 3.000VA 1buah Baik
12 Accu 60Ampere 2buah Baik
13 TPLink 1buah Baik
14 Mesin KetikManual 1buah Rusak
15 Rak Formulir RekamMedis 1buah Baik
16 JamDinding 1buah Baik
17 Telepon 1buah Baik
18 Perforatorkecil 2buah Baik
19 Calculator 1buah Baik
20 Staplerkecil 3buah Baik
21 Staplersedang 2buah Baik
22 Stapler JungkitBesar 2buah Baik
23 Stempel tanggal +pad 1buah Baik
24 Buku ICD10 2set Baik
25 Buku ICD 9CM 2set Baik
26 White boardbesar 1buah Baik
27 Tempat isolasibesar 2buah Baik
42
2 Printertracer 1buah Baik
3 Speaker aktivalarm 1buah Baik
4 Meja berkas 1buah Baik
5 Meja kerja 1buah Baik
6 Rak Dokumen Rekam 9buah Baik
Medisaktif
7 Kursi hijau 3buah Baik
8 Tempat isolasibesar 1buah Baik
9 Tangga kayu 1buah Baik
10 Tangga aluminium 1buah Baik
11 Rak besi untuk 2 buah Baik
persiapan
pemusnahan
12 Rak Dokumen Rekam 4 buah Baik
Medisin-aktif
43
BABIV
TATA LAKSANAPELAYANAN
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang
dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang
pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di
dalam tata cara penerimaan inilah seorang pasien mendapatkan kesan baik
ataupun tidak baik dari pelayanan rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat
dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan,
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat dibedakan
menjadi:
untuk keperluanberobat.
untuk keperluanberobat.
44
2. Dikirim oleh Rumah Sakit lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan kesehatan
lainnya.
a. Pasienbaru
yang akurat dan kemudian akan ditulis diberkas rekam medis dan di entry pada
komputer.
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang juga akan dicetak
pada kartu pasien atau kartu Indeks Berobat sebagai kartu pengenal, yang harus
dibawa pada setiap kunjungan berikutnya di RS. , baik sebagai pasien berobat
sesuai dengan yang dikehendaki pasien. Setelah mendapat pelayanan yang cukup
poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah
kembali keAdmission.
45
Untuk pasien yang harus dirawat, dokter yang merujuk membuat
Admission Note yang berisi alasan pasien harus dirawat inap, bisa berupa
diagnosa, tindakan medis, ataupun tindakan penunjang lainnya. Jika pasien yang
b. Pasien lama
guna mendapatkan informasi nomor rekam medis, dan tujuan berobat. Pasien ini
dapat dibedakan:
Baik pasien dengan perjanjian maupun pasien yang datang tanpa perjanjian
46
c. Pasien Darurat Gawat
Berbeda dengan prosedur pelayanan pasien baru dan pasien lama yang
meliputi pendaftaran pasien baik baru maupun ulang seperti pasien datang tidak
Gawat Darurat untuk pasien baru maupun pasien lama. Setelah mendapat
- Pasien harusdirawat.
b) Jika pasien tidak sadar atau lupa alamat ayau identitasnya,dapat di data
sesuai nama dan tempat dimana dia ditemukan jika nama nama pasien
MRS“X”
47
d) Bagi pasien yang pernah berobat/dirawat maka rekam medisnya segera
e) Bagi pasien yang belum pernah dirawat atau berobat di RS. maka
penerimaan pasien rawat inap harus wajar sesuai dengan keperluannya. Pasien
- Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan
menambah penyakitnya.
- Pasien yang urgen, tetapi tidak darurat gawat, dapat dimasukkan ke dalam
daftar tunggu.
menciptakan tanggapan yang baik dari pasien-pasien yang baru masuk, menjamin
Untuk lancarnya proses penerimaan pasien 4 hal berikut ini perlu diperhatikan,
yaitu:
48
Untuk memperlancar tugas-tugas bagian lain yang erat hubungannya
pasien di RS. .
Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh
Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam
Semua pasien yang menderita segala macam penyakit, selama ruangan dan
ditetapkan, kecuali untuk kasus gawat darurat dapat diterima setiap saat.
Tanpa diagnosa yang tercantum dalam surat permintaan dirawat, pasien tidak
dapatditerima.
49
Pasien dapat diterima, apabila:
1. Pasien yang sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat, Perawat
- Umur
- Diagnosa pasien
- Dokter DPJP
- Ruangan yangdiperlukan
dibutuhkan
keluar
50
masuk,perlengkapan asdministrasi lainnya,dan stiker labeling untuk
ditempel di gelangpasien
(4) Jika pasien pernah berobat ke poliklinik atau pernah dirawat sebelumnya
ke Instalasi GawatDarurat
Prosedur selama pasien di ruang perawatan yang berkaitan dengan rekam medis
antara lain:
(1) Pada waktu pasien tiba di ruang perawatan dan diterima oleh perawat
pasien diberi tanda pengenal melalui identitas yang tertempel pada gelang
pasien
perawatsendiri
diberikan dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut
rawat inap
51
4.3. Sistem Identifikasi Dan Penomoran.
1. Sistem Penamaan
Sistem penamaan pada dasarnya untuk memberikan identitas kepada
seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu dangan pasien
pelayanan rekam medis kepada pasien yang datang berobat ke rumah sakit.Di RS.
menggunakan sistem penamaan langsung yaitu yang ditulis dalam data base
adalah nama pasien sendiri berdasarkan kartu tanda pengenal dan dapat
Prinsip utama yang harus ditaati oleh petugas pencatat adalah : nama
pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata jika nama pasien hanya
terdiri dari satu suku kata dapat diikuti dengan sebutan BINTI (Nama Orang Tua)
jika pasien Perempuan,dan BIN (Nama orang Tua) jika Pasien dengan jenis
kelamin Laki-Laki. Dengan demikian, nama pasien yang akan tercantum dalam
- Nama pasien sendiri, apabila namanya sudah terdiri dari dua suku kata
atau lebih.
- Nama pasien sendiri dilengkapi dengan nama orang tua (biasanya nama
ayah).
sendiri.
disempurnakan.
52
- Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhir nama lengkap
- Bagi Pasien berjenis kelamin laki laki dan belum menikah di beri
2. Sistem Penomoran
Unit Numbering System “ sistem ini memberikan satu unit nomor rekam medis
baik kepada pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat.inap. Pada saat
berobat jalan ataupun untuk dirawat inap, kepadanya diberikan satu nomor
sehingga rekam medis penderita tersebut hanya tersimpan di dalam satu berkas di
pasien yang sudah pernah berkunjung ke RS. .sebelumnya tidak akan diberikan
nomor baru tetapi data pasien akan dicari melalui Kartu Indexs Utama Pasien
lagi nomor yang baru, padahal ia telah mempunyai nomor, kekeliruan ini dapat
53
Sistem nomor unit yang digunakan mempengaruhi rencana perkembangan
ruang tempat penyimpanan. Perlu sekali ruang Kosong pada rak penyimpanan
yang makintebal.
Satu problem yang biasa timbul adalah bertambahnya satu rekam medis
sehingga rekam medisnya harus dibuat jilid yang baru, karena terlalu tebal jika
hanya satu jilid saja. Untuk mengingatkan petugas penyimpanan tentang hal ini,
maka pada setiap jilid harus dibuat catatan nomor jilid dan jumlah jilidnya,
Untuk pengambilan rekam medis yang tidak aktif dari rak penyimpanan
unit, nomor-nomor rekam medis tidak menunjukkan tua atau mudanya satu rekam
medis sehingga untuk memilih rekam medis yang tidak aktif harus dilihat satu
poliklinik.
enam angka, menggunakan sistem dua angka akhir (straigt digit) dengan
menentukan nomor dua angka akhir dari belakang 00-00-01 sampai dengan 99-
99-99. Bank nomor dikeluarkan oleh sistem komputer yang secara otomatis akan
54
4.4. Simbol Dan Tanda Khusus.
I. REKAM MEDIS
1) Nomor RekamMedis
Pada map sudah dicetak kotak untuk menuliskan nomor rekam medis yang
akan diisi oleh petugas rekam medis. Penulisan nomor harus dengan
tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dapat dicetak atau ditulis tangan
2) Label Warna
Orange
1 ungu
2 Pink
3 Birumuda
4 Coklat
5 Hijau
6 Merah
7 Kuning
8 ungu
9 Abuabu
3) Tulisan Alergi
Diisi dengan alergi yang diderita oleh pasien Yang ditulis olehperawat.
4) Tulisan Rahasia
55
Tulisan Rahasia pada map rekammedis.
Tanggal pertanma Kali kunjungan pasien dapat dilihat pada rekam medis
Terdapat tempat untuk menuliskan nama pasien dan tertulis pada map
poliklinik umum maupun spesialis setiap hari pada jam tertentu dapat dilakukan
rusak. Untuk melayani pasien perjanjian yang datang pada hari tertentu bertugas
mengisi ‘Buku Permintaan’. Petugas harus menulis dengan benar dan jelas nama
Petugas dari bagian lain yang meminjam rekam medis harus datang sendiri
untuk mengambil rekam medis yang dipinjam ke bagian rekam medis. Surat
permintaan berbentuk satu formulir yang berisi nama peminjam, untuk keperluan
apa, waktu peminjaman, nomor rekam medis, nama pasien, umur, tanggal rawat,
kelas/kamar, nama orang yang meminjam dan tanda tangan. Formulir tersebut
dibuat rangkap dua.Lembar 1 untuk rekam medis dan lembar 2 untuk yang
meminjam.Pada saat rekam medisnya kembali lembar 1 diberi tanda silang yang
56
A. Sistem Sentralisasi
rawat jalan dan rawat inap dalam satu tempat. Karena semua pasien baik rawat
cepat.
ruangan.
mudahdistandarisasikan.
Sistem penjajaran berkas rekam medis menurut nomor yang dipakai adalah
sistem dua angka akhir.Penjajaran dengan sistem angka akhir lazim disebut
57
dikelompokkan menjadi 3 kelompok masing-masing terdiri dari 2 angka. Angka
pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka kedua adalah
kelompok 2 angka yang terletak ditengah dan angka ketiga adalah kelompok 2
04 75 64
system) ada 100 kelompok angka pertama (primary section) yaitu 00 sampai
dan membawa rekam medis tersebut ke daerah rak penyimpanan untuk kelompok
kemudian rekam medis disimpan di dalam urutan sesuai dengan kelompok angka
Sebagai contoh:
04-75-64 04-75-69
04-75-65 04-76-60
04-75-66 04-76-61
04-75-67 04-76-62
04-75-68 04-76-63
akhir,seperti:
58
- Pertambahan jumlah rekam medis selalu tersebar secara merata ke
untuk setiapsection
- Rekam medis yang tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan
sectiontersebut.
kekeliruan membacaangka.
Latihan dan bimbingan bagi petugas penyimpanan dalam hal sistem angka
59
langsung, tetapi umumnya petugas dapat dilatih dalam waktu yang tidak terlalu
lama.
Alat penyimpan rekam medis yang dipakai adalah Rak Terbuka dan jarak
antara dua buah rak untuk lalu lalang,jarak minimal kurang lebih selebar 90cm
3. Penunjuk Penyimpanan
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus diberi tanda
medis. Jumlah penunjuk tergantung dari rata-rata tebalnya sebagian besar map-
map rekam medis tersebut. Untuk berkas rekam medis yang tebalnya sedang
diberi penunjuk setiap 50 map. Makin tebal map-map rekam medis makin banyak
Alat penunjuk ini, agar dipilih model yang kuat tahan lama dan mudah
(untuk sistem terminal digit maupun middle digit). Contoh penunjuk untuk
00 01 02 03 04
60
-- -- -- -- --
84 84 84 84 84
Angka diatas adalah kelompok angka kedua, angka yang dibawah adalah
kelompok pertama. Dalam terminal digit filling, map pertama yang diletakkan
dibelakang penunjuk 00/84 adalah map-map dengan nomor 00-00-84 diikuti 01-
dibolak-baliknya lembarantersebut.
Jenis sampul yang digunakan di RS. adalah dalam bentuk map, dimana
lembaran-lembaran pada map dan bagian tengah map harus diberi lipatan,
Berobat (KIB), sehingga pemakaian map dokumen rekam medis bisa merata
Satu rencana yang pasti tentang pengelolaan rekam medis yang tidak aktif
(in active records) harus ditetapkan sehingga selalu tersedia tempat penyimpanan
61
Dari segi praktisnya dapat dikatakan, patokan utama untuk menentukan
rekam medis aktif atau tidak aktif adalah besarnya ruangan yang tersedia untuk
medis yang tidak aktif secara sistematik seirama dengan pertambahan jumlah
rekam medis baru. Rekam medis-rekam medis yang tidak aktif, dapat disimpan di
ruanganlain.
tersendiri yang sama sekali terpisah dari bagian pencatatan medik. Pada saat
diambilnya rekam medis tidak aktif, ditempat semula harus diletakkan tanda
keluar, hal ini mencegah pencarian yang berlarut-larut pada suatu waktu rekam
Rumah sakit wajib tetap memelihara indeks, register dan kartu lintasan
yang berisi data-data dasar seperti : tanggal masuk/keluar rumah sakit, nama
A. Penyusutan
arsip dari rak penyimpanan dengan cara memindahkan arsip rekam medis in aktif
dari rak aktif ke rak in aktif dengan cara memilah pada rak penyimpanan sesuai
dengan tahunkunjungan.
Tujuan:
62
b. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat penyimpanan
atas dasar nilai kegunaan tiap-tiap arsip. Untuk menjaga obyektifitas dalam
yang terdiri dari unsur komite rekam medis dan unit rekam medis yang benar-
resmi jadwal retensi arsip yang diberlakukan. Setiap ada perubahan JRDRM
medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya. Penghancuran harus
dilakukan secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau daur ulang
63
Tata cara pemusnahan rekammedis:
Indonesia.
pelayanan rawat jalan maupun rawat inap wajib membuat rekam medis.
Rekam Medis serta keputusan Ditjen Yan Med Nomor 78/Yan Med/RS
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
64
3. Tenaga para medis perawatan dan non perawatan yang terlibat langsung
kepada pasien yang mengisi rekam medis adalah dokter yang ditunjuk oleh
Direktur RS. .
2. Pencatatan(Recording)
dimulai pada saat diterimanya pasien di RS. , diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit, dan
memuat data, yang akan menjadi bahan informasi. Data pasien dapat
65
pasien. Data medis baru diperoleh dari pasien, apabila pasien telah memasuki unit
Untuk mendapatkan pencatatan data medis yang baik, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh dokter dan ahli-ahli di bidang kesehatan lainnya,
yaitu:
2. Up todate;
3. Cermat danlengkap
bertele-tele;
pelayanan.Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku Register”.
Buku Register ini merupakan sumber utama data kegiatan rumah sakit.
Pemakaian buku register ini perlu dipertimbangkan secermat mungkin dan tetap
66
Buku register yang biasa diperlukan,diantaranya:
e. Buku RegisterPersalinan/Abortus;
f. Buku RegisterPembedahan;
g. Buku RegisterTindakan/Terapi/Diagnostik;
disebut sensus harian.Sensus ini sangat berguna di dalam pengolahan data medis
dinamakan rekammedis.
67
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan dan
formulir untuk pasien yang dirawat inap. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
Isi berkas rekam medis untuk pasien rawat jalan memuat identitas pasien,
Berkas yang digunakan dapat dalam bentuk kartu yaitu Kartu Pemeriksaan
Pasien (KIP) dimana informasi mengenai identitas pasien, diagnosis dan tindakan
Data-data tertentu harus ditulis pada saat penderita masuk yang akan
identitas pasien ini mutlak karena adalah salah satu cara untuk menunjang
membawa kartu berobat maka dengan sistem komputerisasi akan membantu untuk
mencarikan data pasien yang diperlukan dengan cepat. Karena identitas pasien ini
merupakan sumber data yang selamanya harus disimpan, maka harus dibuat
selengkap dan sejelas mungkin. Data yang disimpan harus dibuat secara
c. Alamat
d. Agama
e. JenisKelamin
f. Umur
68
g. StatusPerkawinan
i. Tempat/tanggal lahir
j. Pekerjaan
Bila setelah menikah pasien pindah alamat, maka alamat lama dicoret dan
dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan tanggal perubahan
a. Tanggal Kunjungan
c. Diagnosis
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat identitas pasien,
observasi klinis dan hasil pengobatan, resume akhir dan evaluasi pengobatan.
lembaran-lembaran Umum,misalnya:
69
c. Lembaran Grafik
e. Catatan Perawat/Bidan
g. Resume Keluar.
Lembaran-lembaran Khusus,misalnya:
a. LaporanOperasi
b. LaporanAnestesi
c. RiwayatKehamilan
d. Catatan/LaporanPersalinan
e. IdentifikasiBayi
Keterangan
Lembaran Ringkasan Masuk dan Keluar ini sering disebut ringkasan atau
lembaran muka, selalu menjadi lembaran paling depan pada suatu berkas rekam
medis. Lembaran ini berisi informasi tentang informasi tentang identitas pasien,
cara penerimaan melalui cara masuk dikirim oleh serta berisi ringkasan data pada
saat pasienkeluar.
medis, serta menyiapkan laporan rumah sakit. Informasi tentang identitas pasien
- Nama Pasien
70
- Tanggal Lahir
- Pendidikan
- Jenis Kelamin
- Agama
- Alamat
- Pekerjaan
- Status perkawinan
- Lama dirawat
- Operasi/Tindakan (jikaada)
- Keadaan keluar
71
b. Anamnese dan Pemeriksaan Fisik
mengantarkan kedokter.
saatini.
metabolik,dsb.
yang mungkin terlupakan oleh si pasien atau kelihatannya tidak perlu, ini
72
untuk menentukan seberpa jauh dan teliti pemeriksaan fisik harus
dilakukan.
c. Lembar Grafik
dimulai saat pasien mulai dirawat.Dalam lembaran grafik ini juga dicatat data-
data tekanan darah, pemasukan dan pengeluaran cairan, defikasi. Dapat juga diisi
dan staf medis /paramedis mengenai semua medikasi dan pengobatan yang
diberikan kepadapasien.
yang diberikan secara lisan atau lewat telepon harus ditandatangani oleh si
73
pemberi perintah pada kunjungan berikutnya, yang menunjukkan dia
kekeliruan, diusahakan agar perintah lisan maupun telepon ini tidak sering
terjadi.
Jika perintah keluar belum ditulis, petugas rekam medis harus meneliti
medisnya.Dalam hal ini harus ada catatan dari dokternya yang menyatakan
dokter harus ada di dalam rekam medis. Petugas rekam medis harus
e. Catatan Perkembangan
yang ditulis dan ditandatangani oleh dokter. Catatan pertama dimulai dengan
catatan pada saat pasien masuk, yang seterusnya ditambah selama pasien di dalm
perawatan dan diakhiri pada saat pasien keluar atau meninggal. Catatan pada saat
pasien untuk: mencatat ringkasan keadaan umum pasien pada saat msuk, terutama
fakta-fakta penting yang belum tercatat padaa namnese dan pemeriksaan fisik.
74
Fakta tersebut mungkin didapat dari keluarga pasien, dokter yang mengirim atau
perkembangan ini harus dibuat setiap hari, setiap beberapa jam salama fase
akutnya seorang pasien, dan seterusnya sesuai dengan perkembangan pasien itu
sendiri. Semua tindakan yang dilakukan dicatat jam, tanggal dan jenis
f. Catatan Perawat/Bidan
pengamatan mereka terhadap pasien dan pertolongan perawat yang telah mereka
1. Mencatat keadaan pasien selama tidak dilihat oleh dokter. Ini adalah
oleh informasi yang dicatat pada lembaran ini. Dengan bantuan catatan
dalam satuhari.
75
kepada petugas yang harus merawat pasien tersebut harus dijelaskan
sendiri-sendiri keadaan seorang pasien. Hal ini tidak saja makan waktu,
danpengobatan.
danmeliputi:
- Tanggal danJam.
- Pengobatan yangdilakukan.
harus memuat observasi harian seorang pasien, juga rekam medisasi dan
pengobatan yangdiberikan.
76
h. Ringkasan Perawatan Pasien (Resume)
Medis. Pengecualian bagi Resume Medis ini, terutama untuk pasien yangdirawat
< 24 jam, cukup menggunakan Resume Medis Rawat Jalan, misalnya untuk
ringan, dansebagainya.
serta sebagai bahan yang berguna bagi dokter yang menerima pasien
4. Sebagai bahan informasi bagi dokter yang bertugas dokter yang mngirim
dan konsultan. Hal ini menjadi semacam insentif bagi semua dokter yang
harus ditulis segera setelah pasien keluar dan isinya menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut:
77
1. Mengapa pasien masuk rumah sakit (pertanyaan klinis singkat tentang
4. Bagaimana keadaan pasien pada saat keluar (perlu berobat jalan, mampu
datang lagi)
apabila diperlukan. Resume ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat,
bagi pasien yang meninggal tidak dibuatkan resume, tetapi dibuatkan Laporan
Sebab Kematian.
Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien
78
2. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter/ tenaga kesehatan
diberi tanggal.
pembimbingnya.
lembaran formulir rekam medis merupakan bahan yang perlu diolah untuk
1. Pembatas Poliklinik
79
2. Lembar DokumenPengantar
3. LembaranPoliklinik
4. Hasil PemeriksaanPenunjang
5. Lembaradministrasi
Perakitan rekam medis pasien rawat inap untuk kasus anak meliputi:
2. PembatasMasuk
4. Surat DokumenPengantar
5. InstruksiDokter
6. LembarKonsultasi
7. CatatanPerawat
8. CatatanPerkembangan
10. PengawasanKhusus
13. SalinanResep
14. Resume/LaporanKematian
1. Ringkasan
2. PembatasMasuk
3. Surat DokumenPengantar
80
4. Instruksi Pra/Pasca Bedah
5. Catatan Anastesi
6. Laporan Pembedahan
7. Instruksi Dokter
8. Catatan Perkembangan
9. Lembar Konsultasi
1. PembatasMasuk
3. Surat DokumenPengantar
4. LembarObstetrik
5. CatatanPersalinan
7. InstruksiDokter
8. Catatan perkembangan
9. Lembar Konsultasi
10.CatatanPerawat
81
11.Grafik Nifas (Grafik Ibu)
12.Pengawasan Khusus
15.Salinan Resep
16.Resume/Laporankematian
Perakitan rekam medis pasien rawat inap kasus bayi lahir meliputi:
1. Pembatas Masuk
3. Riwayat Kelahiran
4. Instruksi Dokter
5. Catatan Perkembangan
6. Lembar Konsultasi
7. Catatan Perawat
8. Grafik Bayi
9. Pengawasan Khusus
12.Salinan Resep
13.Resume/Laporankematian
82
2. Koding(coding)
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam medis
harus diberi kode dan selanjutnya diindeks agar memudahkan pelayanan pada
bidang kesehatan.
bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera, gejala dan
Tenaga kesehatanlainnya.
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh
karenanya diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan lengkap dan
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga medis.
Oleh karenanya untuk halyang kurang jelas atau yang tidak lengkap,sebelum
83
koding ditetapkan, komunikasikan terlebih dahulu pada dokter yang membuat
diagnosis tersebut.
medis harus membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat. Disamping
kode penyakit, berbagai tindakan lain juga harus dikoding sesuai klasifikasi
masing-masing.
Koding Penyakit(ICD-10)
Pembedahan/Tindakan (ICD-9CM)
KodingObat-obatan
Laboratorium
Radiologi
Dokter (pemberipelayanan)
Alat-alat
Danlain-lain
a. Intruduction ( pendahuluan)
b. Susunan
84
c. Kodeangka
3. Petunjuk dasarkoding
ICD-10 Vol.I.
3. Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat
a. Indeks Pasien
Adalah data base komputer yang berisi nama semua pasien yang pernah
berobat di RS. .
- Nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, tempat dan tgl lahir,
pekerjaan.
Kegunaan:
Data base ini adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medispasien.
85
Cara Penyampaian:
2. Data base ini digunakan untuk mencari berkas rekam medis pasien yang
3. Data base di kontrol setiap hari oleh Petugas di Unit Rekam Medis
Indeks penyakit dan indeks operasi adalah suatu data base yang
menyimpan kode diagnosa penyakit maupun tindakan operasi setiap pasien yang
berobat di RS.
2. Judul, Bulan,Tahun
3. NomorPenderita
4. JenisKelamin
5. Umur.
Kegunaan:
Data base ini dapat untuk mengindeks penyakit maupun tindakan operasi
86
2. Untuk menguji teori-teori membandingkan data-data tentang
danlain-lain.
dll.
Cara penyimpanan:
c. Indeks Dokter
Adalah data base yang berisi nama dokter yang memberikan pelayanan
medik kepadapasien.
Kegunaan:
d. IndeksKematian
1. Nama penderita
87
3. JenisKelamin
4. Umur
6. Dokter yangmerawat
7. HariPerawatan
8. Wilayah.
Kegunaan:
peralatan/tenaga.
1. Pengeluaran RekamMedis
a. Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang Rekam Medis,
rekam medis kembali lagi ke raknya pada setiap akhir hari kerja,
informasi yangdiperlukan.
88
c. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit, kecuali atas
perpindahan dari orang satu ke lain orang ini, harus dilakukan dengan
mengisi “Kartu Pindah Tangan” karena dengan cara ini rekam medis
tersebut berisi: tanggal, pindah tangan dari siapa, kepada siapa, untuk
2. Petunjuk Keluar(Outguide)
sebagai pengganti pada tempat map-map rekam medis yang diambil (dikeluarkan)
dari rak penyimpanan.Petunjuk keluar tetap berada di rak tersebut, sampai map
kantong tempel tempat menyimpan surat pinjam. Petunjuk keluar ini dapat diberi
89
warna, yang maksudnya untuk mempercepat petugas melihat tempat-tempat
keluar ini haruslah dibuat dari bahan (kertas) yang keras dankuat.
rekammedis:
yang bertugas pada sore hari dan malam hari. Dokter-dokter, staf
lembaran yangdiperlukan.
90
e. Rekam medis dari pegawai-pegawai sub bagian rekam medis itu
penyimpanan rekammedis.
4. Distribusi RekamMedis
pengangkutandilakukandangantangandarisatutempatketempatlainnya,oleh
91
karena itu Bagian Rekam Medis harus membuat satu jadwal pengiriman dan
pengambilan untuk berbagai bagian yang ada di RS. . Frekuensi pengiriman dan
medis secara rutin pada saat-saat diminta mendadak. Untuk ini bagian-bagian lain
Distribusi Rekam Medis yang rutin di lakukan petugas Cirkuler di lakukan pada
instalasi:
- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Radiologi
Otoritas akses rekam medis bisa diartikan bahwa semua tenaga kesehatan maupun
penunjang kesehatan yang bisa membuka, mengisi, menilai atau meneliti isi dari
dengan demikian diperlukan suatu kebijakan khusus dari pemilik rumah sakit
92
tersebut, dan menimbang kelancaran suatu proses tersebut maka dibuatlah
93
BAB V
LOGISTI
mempunyai permintaan rutin yang terbagi menjadi dua yaitu ATK (Alat
Tulis Kantor) dan ART (Alat Rumah Tangga).ATK dan ART jadwal
JUMLAH
NO NAMABARANG
BARANG
1 BOLPOINT STANDART/BIASA 12
2 CLIP(B) 5
3 CLIP(K) 4
4 BUKUEKSPEDISI 3
5 BUKU FOLIO100 3
6 CUTTER(B) 4
7 ISI STAPLES23/10 5
8 ISI STAPLES(B) 1
9 ISI STAPLES(K) 5
10 ISOLASI BENING(K) 12
11 LAKBA NHITAM 24
12 PELUBANGKERTAS 4
13 SPIDOL BOARD MARKHITAM 12
14 SPIDOL MARKERHITAM 12
15 STABILLO 5
16 STAPLER(B) 2
17 TINTA STEMPEL 5
SUB. TOTAL1 118
CETAKAN
JUMLAH
NO NAMABARANG
BARANG
1 BUKU REG. PEND. Px RAWATINAP 2
2 HASIL PEM. LAB./ PEM.RO/PABIRU(R.I) 4.000
94
3 INDETIFIKASI BAYI BARU LAHIR 500
4 PERSETUJUAN TINDAKANMEDIK 1.200
5 PERSETUJUAN TINDAKANPEMBIUSAN 1.200
6 REKAM MEDIS IGD 2.000
7 RESUME KEPER PX PULANG RM18 4.000
8 SURAT PULANG PAKSA (RM02) 100
9 REKAM MEDIS POLI GIGI 2.000
10 FORM PERSETUJUAN PULANG 8
11 LEMBAR OBSERVASI 009AA1 4.000
12 RENCANA ASUHAN KEP.006C 4.000
13 SURAT KET. PENOLAKAN OPNAME 150
SUB TOTAL 39.151
95
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
pasien siap menggunakan jasa pelayanan yang telah ditawarkan. Dari Rekam
Medis itulah pelayanan tersebut dimulai, apabila dari pertama ada suatu kesalahan
maka yang terjadi akan terjadi kesalahan pula dalam pelayanan berikutnya.
Kesehatan.
RekamMedik.
sasaran yang telah ditetapkan pada bagian Rekam Medis salah satunya yaitu tepat
pengidentifikasianpasien:
PASIEN BARU
1. Tersedianya formulir identitas pasien baru yang harus diisi oleh pasien.
96
2. Petugas rekam medis bertanya kepada pasien:
identitas.
Nama pasien.
6. Pengisian sebutan untuk bayi yang belum memiliki nama adalah BY.
8. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada status rekam
medis pasien.
97
9. Beri tulisan ASKES (pasien Askes atau KIS), pada posisi tengah atas
10. Data identitas diri pasien dipakai sebagai pengisian pada komputer
11. Data identitas diri pasien dipakai dalam stiker labeling pasien.
12. Pengambilan berkas rekam medis pasien mengacu pada nomor rekam
medis, kartu identitas pasien, nama lengkap pasien dan alamat pasien
identitas pasien.
PASIEN LAMA
KONTROL.
100
- Lakukan editing database identitas pasien jika nama pasien masih
Ny.
KEMBALI KONTROL.
lengkap pasien, nama pasien dengan asal desa pasien, nama pasien
- Buka rekam medis pasien untuk konfirmasi jika data pasien ditemukan
ditemukan.
101
- Lakukan editing database identitas pasien jika nama pasien masih
Mella Ny.
Contoh:
BY. NY.SUSIANA
- Jika masih tertulis BY. NY. NAMA IBUNYA maka beri pasien
pasien.
102
BAB VII
KESELAMATANKERJA
sedikit 10orang.
Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti
“Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”.
Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat
manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat,
bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak
perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai Unit Rekam Medis dan
103
Pegawai adalah bagian integral dari rumah sakit. Jaminan keselamatan
produktivitas rumahsakit.
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
produksi;
104
- Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan
dll.
penyimpanan.
Harus tersedia tangga anti tergelincir. Rak rekam medis RS. sudah
- Ruang gerak untuk bekerja selebar meja tulis, harus memisahkan rak-rak
penyimpanan.
105
BAB VIII
PENGENDALIANMUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
6.1. DEFENISIINDIKATOR.
Kriteria:
Standar:
kondisitersebut.
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat
baik.
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau
mutu.
106
Keprofesian.
Efisiensi.
Keamanan pasien.
Kepuasan pasien.
2. Indikator yangdipilih.
proses.
b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok
Sakit.
d. Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih
untukdimonitor.
3. Kriteria yangdigunakan.
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat menilai
indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik
4. Standar yangdigunakan.
107
6.2. INDIKATOR DAN STANDAR PELAYANAN.
NO INDIKATOR STANDAR
pelayanan
yangjelas
108
PeriodeAnalisa 3 bulan
bulan
Sumberdata Survey
Standar 100 %
data
DimensiMutu Keselamatan
PeriodeAnalisa 3 bulan
109
medik yang disurvey yang mendapat
Sumberdata Survey
Standar 100 %
data
pendaftaran rawatjalan
olehpetugas
110
Numerator Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam
data
medis rawatinap
tersedia di bangsalpasien
111
Frekuensi PengumpulanData Tiapbulan
yangdiamati
pendaftaran rawatjalan
data
112
BAB IX
PENUTUP
Puji Syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Buku ini adalah sebagai acuan didalam setiap kegiatan proses pelayanan Rekam
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil dapat dicapai suatu
Tidak lupa juga ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan suport dan doanya, terutama kepada semua staf
Rekam Medis dan Pendaftaran RS , juga kepada semua fihak yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu yang terlibat di dalam penyusunan buku Pedoman
Kami Menyadari bahwa penyusunan buku ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat memembangun sangat kami
113
DAFTAR PUSTAKA
114