Standar 7.4
Kriteria
7.4.2
Kriteria 7.4.2 Rencana layanan klinis disusun bersama pasien dengan memperhatikan
kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan tata nilai budaya
pasien
TENTANG
Menimbang: a. bahwa pasien mempunyai hak untuk mengambil keputusan terhadap layanan
klinis yang akan diberikan
b. bahwa pasien/keluarga pasien diberi peluang untuk bekerja sama dalam
menyusun rencana layanan klinis yang akan dilakukan.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu ditetap dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rurukan
Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
6. dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RURUKAN TENTANG
KETERLIBAN PASIEN DALAM MENYUSUN RENCANA
LAYANAN
Kesatu : rencana layanan klinis untuk setiap pasien disusun bersama pasien /
keluarga pasien dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis,
social, spiritual, dan tata nilai budaya pasien.
Kedua : keputusan layanan klinis yang akan dilakukan disampaikan kepada pasien /
keluarga pasien secara jelas dan benar untuk meminta persetujuan atau
penolakan secara tertulis
Ketiga : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
KEPALA PUSKESMAS RURUKAN
Ep. 1
Layanan Paripurna
Layanan paripurna adalah layanan klinis yang dilakukan oleh tim antar profesi
Pengertian
melalui penerapan Rencana Layanan Terpadu
- Pasien masuk ruang perawatan untuk rawat inap melalui poloklinik atau
UGD
- Dalam keadaan tertentu pasien dapat meminta layanan oleh tim antar
profesi.
- Kepala Puseksmas menetapkan Tim antar profesi
- Tim antar profesi melakukan kajian awal sesuai dengan kewenangan
masing-masing
- Tim antar profesi membahas hasil kajian dan membuat diagnose medis dan
diagnose keperawatan.
Langkah-langkah - Tim menyusun Rencana Layanan Terpadu meliputi :
o Tujuan layanan yang akan diberikan
o Pendidikan kesehatan pada pasien atau keluarga pasien
o Jadwal kegiatan
o Sumber daya yang akan digunakan
o Kejelasan tanggung jawab anggota tim kesehatan dalammelaksanakan
kegiatan
- Perapan rencana layanan terpadu dangan mempertimbangkan resiko yang
mungkin terjadi
- Setiap hari selama pasien dalam perawatan dilakukan follow up / Evaluasi
kesesuaian rencana dengan pelaksanaannya
Layanan Paripurna
PUSKESMAS RURUKAN
- Tim membahas setiap adanya ketidak sesuaian dengan rencana dan mencari
solusi yang tepat
Langkah-Langkah
- Semua hasil kajian rencana layanan terpadu, penerapan rencana layanan
terpadu dan evaluasi serta tindak lanjutnya dicatat dalam rekam medis
- Rekam Medis
Dokumen Terkait - SK. Tim antar profesi
- Surat pengantar pasien
- Ruang Rawat Inap
Unit Terkait - Laboratorium
- Apotek.
Ep. 2
Ep. 3
Ep. 4
Langkah-Langkah - Pasien masuk ruang perawatan, menerima informasi tentang Hak dan
Kewajiban Pasien oleh Perawat.
- Pasien diberi asuhan dengan memperhatikan kebutuhan biologis, psikologis,
social, spiritual dan tata nilai budaya pasien
- Pasien berhak meminta tenaga kesehatan yang akan memberi asuhan pasien
- Pasien mendapatkan layanan klinis sesuai kebutuhannya
- Pelaksanaan layanan klinis sesuai dengan rencana layanan yang telah
disusun dengan melibatkan pasien
- Pemberian pengobatan sesuai rencana layanan.
- Dalam memberikam pengobatan Petugas menyampaikan penjelasan dengan
ramah tentang :
o Obat yang diberikan
o Aturan pakai
o Jadwal kegiatan
o Efek samping obat yang diberikan
o Resiko pengobatan yang mungkin terjadi
- Bila telah dijelaskan pasien diberi informed Concen apakah pasien
menerima atau menolak pengobatan yang akan dilakukan;
- Rekam Medis
Dokumen Terkait
- Resep
- Apotek
Unit Terkait
Ep. 6 Rencana layanan dalam Rekam Medis
Standar 7.4
Kriteria
7.4.4
Kriteria 7.4.4 Persetujuan tindakan medis dimenta sebelum pelaksanaan tindakan bagi
yang membutuhkan persetujuan tindakan medic
Ep. 1
Informed Concent
Dokumen terkait
- Rekam Medis
- Unit pelayanan di Puskesmas
Unit terkait
- Ruang Rekam Medis
Standar 7.5
Rencana Rujukan
Kriteria
7.5.1
Rujukan Rencana
Standar 7.5 Rujukan sesuai kebutuhan pasien ke sarana pelayanan lain diatur dengan
prosedur yang jelas
Ep. 1
Rujukan Pasien
Rujukan pasien adalah kegiatan alih rawat pasien ke Fasilita Rujukan lain dalam
Pengertian
rangka kesinambungan pelayanan
Penerima Rujukan
PUSKESMAS RURUKAN
Standar 7.5
Rencana Rujukan
Kriteria
7.5.2
7.5.2
Komunikasi Rujukan
- Jika dalam penanganan pasien di Puskesmas ada hal-hal yang tidak dapat
dilakukan, maka pasien harus dirujuk demi kesinambungan pelayanan
- Pasien / keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi
tentang rencan rujukan.
- Petugas kesehatan menginformasikan rencana rujukan dengan cara yang
mudah dipahami oleh pasien / keluarga pasien
- Informasi tentang rencana rujukan diberikan kepada pasien / keluarga pasien
untuk menjamin kesinambungan pelayanan.
Langkah-Langkah
- Informasi yang disampaikan meliputi:
o Alasan rujukan
o Fasilias kesehatan yang dituju / fasilitas rujukan lain
o Pasien dapat memutuskan fasilitas yang mana akan dipilih
o Kapan rujukan akan dilakukan
o Hal-hal yang diperlukan selsama rujukan dan ditempat rujukan
- Petugas kesehatan menghubungi fasilitas rujukan untuk mengiformasikan
kesiapan menerima pasien
Dokumen terkait - Rekam Medis
- Surat pengantar
Ep . 2 Informasi
Standar 7.5
Rencana Rujukan
Kriteria
7.5.3
Kriteria 7.5.3 Fasilitas rujukan penetima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis
pasien dan tidakan yang telah dilakukan oleh Puskesmas pada saat mengirim
pasien
Standar 7.5
Rencana Rujukan
Kriteria
7.5.4
7.5.3
Resume kinis adalah catatan dalam rekam medis pasien yang dibuat oleh
Pengertian
dokter yang memberikan layanan klinis
Ep. 4 Isi resume klinis yang memuat kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut
7.5.4
- Pada pasien yang sadar dan masih dapat berbicara dapat dirujuk dan diantar
oleh tenaga Puskesmas
- Pada pasien yang gawat, koma yang membutuhkan pengawasan
keperawatan atau medis yang terus menerus perlu dimonitoroleh petugas
Langkah-Langkah kompeten
- Kepala Puskesmas menugaskan tenaga untuk mendampingi pasien selama
dirujuk
- Kompetensi petugas yang mendampingi pasien selalu dimonitor oleh staf
yang kompeten sesuai kondisi pasien
Dokumen terkait - Surat Tugas
- Surat pengantar pasien
Unit terkait - RS Rujukan
Ep. 2 Ijazah
Sertifikat
SK
LKBP
Standar 7.6
Pelaksanaan Layanan
Kriteria
7.6.1
Standar 7.6 Pelaksanaan layanan dipandu oleh kebijakan, prosedur dan peraturan yang
berlaku
Kriteria 7.6 Pedoman pelayanan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan layanan klinis
Menimbang: a. Bahwa layanana klinis dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien dan ketentuan
yang berlaku, dengan melibatkan pasien dan keluarga pasien dalam
penyusunan layanan.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf
a, perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rurukan.
Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Standar
Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RURUKAN TENTANG
Ditetapkan di : Manado
Pada Tanggal :
Buku-buku Pedoman :
1. Buku Standar Pelayanan Medis IDI Edisi 3
2. Standar Pelayanan Keperawatan
3. Standar Pelayanan Kebidanan
4. Dll.
Ep. 2 SPO Layanan Klinis
Layanan Klinis
Layanan klinis adalah proses pemberian layanan kepada pasien sesuai dengan
Pengertian
kebutuhan pasien dan standar pelayanan profesinal
Ep.3
Ep.4
Informed Concent
Standar 7.6
Pelaksanaan Layanan
Kriteria
7.6.2
Kriteria 7.6.2 Pelaksanaan layanan bagi pasien gawat darurat dan / atau berisiko
Tinggi dipandu oleh kebijakan dan prosedur yang dilakukan
Triase
b. Bunuh diri
c. Gigitan binatang
9. Kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya penularan baik
bagi petugas maupun bagi pasien lain diperlukan perhatian sesuai dengan
panduan dari kementrian kesehatan.
Langkah-Langkah
- Pada kasus resiko tinggi yang dapt menyebankan penularan, bila masuk
UGD maka:
o Petugas UGD segera mencuci tangan
o Menggunakan APD
o Pasien segera di isolasi
o Pasien segera dirujuk ke RS Rujukan
Dokumen terkait - Rekam medis
Pasien Gawat Darurat adalah pasien yang teancam jiwanya dan dna
Pengertian
memmerlukan penanganan yang cepat dan terpat
- Rekam medis
Dokumen terkasit
- LAaporan
Unit terkait - UGD
- Ruang isolasi
- RS rujukan
Ep. 4
Bab I. Definisi
- Kewapadaan Standar:
Dirancang untuk mengurangi resiko penularan mocroorganisme difasilitasi palayanan
kesahatan, baik dari sumber infeksi yang diketahui maupunyang tidak diketahui,.atau
diterapkan kesemua pasien / orang yang datang di fasilitas pelayanan kesehatan.
- Kewaspadaan berdasarkan pnularan / transmisi
Hanya diterapkan pada pasien rawat ianp yang menunjukan gejala atau dicurugai infeksi atau
mengalami kolonisasi dengan kuman yang sangat mudah menular atau sangat pathogen
dimana perlu upaya pencegahan tambahan selain kewaspadaan standar. Untuk memutus rantai
penyebab infeksi atau sampai diagnosis tersebut dapat dikesampingkan.:
1. Dirancang untuk memutus siklus penularan penyakit dan melindungai pasien, petugas
kesehatan, pengunjung, dan masyarakat.
2. Untk menghadapi penyakit-penyakit infeksi lain yang mungkin akan muncul dimasa
mendatang, baik yang menular atau droplet, udara atau kontak.
Pertimbangan Praktis
1) Perlakukan dengan baik pasien atau petugas sebagai individu yang potensial menularkan
dan rentan tehaap infeksi
2) Cuci tangan, prosedur paling penting untuk mencegah pencemaran silang dari orang ke
orang lain atau dari objek yang tercemar ke orang
3) Gunakan sarung tangan pada kedua tangan sebelum menyentuh kulit yang luka.
Membrane mukosa, darah cairan tubuh, sekreta dan ekskreta atau peralatan kotor dan
bahan sampah yang tecamar atau sebelum melakukan prosedur invansif
4) Gunakan Alat Pelindung Diri (APD, sarung tangan masker, pelindung muka, kacamata,
dan apron pelindung) juka kemungkinan terumpah atau terpercik cairan tubuh (sekreta
dan ekskreta) seperti membersihkan peralatan barang-barang tercamar
5) Gunakan antiseptic berbasis alcohol untuk membersihkan kulit atau membrane mukosa
sebelum pembedahan, membersigkan luka, serta melakukan penggosokkan tangan
6) Terapkan cara kerja aman. Tidak memasang kembali tutup jarum atau membengkokkan
jarum dan menjahit dengan jarum tumpul.
7) Buang sampah infeksius ketemapt yang aman untuk melindungi dan mencegah
penuranan atau infeksi kepada masyarakat
8) Proses peralatan, sarung tangan dan barang-barang lain dengan terlebih daluhu
melakukan dekontaminasi, pencucian, kemudian melakukan sterilitasi atau desinfiksi
tingkat tinggi sesuai prosedur yang direkomendasikan
2. Penerapan Kewaspadaan berdasarkan penularan / trasnmis
Komponen utama kewaspadaan berdasarkan penularan / transmisi
a) Manjaga kebersihan tangan dan pemaiakan sarung tangan
o Petugas kesehatan harus mencuci tangan atau menggunakan handrup alcohol
setelah kontak dengan setiap dengan setiap pasien atau bahan menular dan
setelah melepas sarung tangan
o Tidak mengganti sarung tangn setelah kontak antar pasien, merupakan resiko
penyebaran infeksi
o Petugas kesahatan harus melepas sarung tangan sebelum meninggalkan ruangan
pasien dan segara cuci tangan dengan menggunakan handrud berbasis alcohol
b) Masker, Pelindung pernafasan, pelindung mata, dan pelindung wajah
Dapat digunakan terpisah atau bersamaan untuk memberi perlindungan yang
efektif
Semua orang yang memasuki ruangan pasien penyakit menular melalui udara
menggunakan masker N-95
c) Gaun dan Apron
o Dipakai sebagai pelindung diri untuk megurangi penyebaran microorganism,
mencegah kontaminasi pakaian dan untuk melindungi kulit petugas dari pajanan
darah dan cairan tubuh.
o Gaun sebaiknya dari bahan kedap air
o Petugas kesehatan hendaknya hendaknya memakai gaun ketika kontak dengan
pasien penyakit menular
o Petugas kesehatan harus melepas gaun tersebut sebalum meninggalkan
lingkungan psien dan sebelum cuci tangan.
d) Linen dan pakaian kotor
Petugfas tidak boleh memegan linen dekat tubuh pasien atau mengibas linen
tersebut
Penanganan dan penyimpanan linen bersih sangat dianjurkan
e) Makanam, gelas, cangkir dan peralatan makan
o Digunakan khusus untuk pasien
o Tidak boleh digunakan bersamaan
o Petugas perlu menggunakan sarung tangan ketika menangani peralatan makan
pasien
Bab IV Dokumentasi
Cuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan
Pengertian
debris dari kulit tangan denagn menggunakan sabun biasa dan air
Standar 7.6
Pelaksanaan Layanan
Kriteria
7.6.3
Kriteria 7.6.3 Penanganan, penggunaan dan pemberian darah atau produk darah dipandu
dengan kebijakan dan prosedur yang jelas
10
Menimbang: a. Bahwa penggunaan dan pemberian darah atau produk darah merupakan
kegiatan yang beisiko tinggi
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu ditetapkan Surat
Keputusan Kepala Puskesmas Rurukan.
Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RURUKAN TENTANG
PRODUK DARAH
Kesatu : Pemberian darah dan produk darah kepada pasien dilaksanakan atas
indikasi kebutuhan pasien dan ketentuan yang berlaku
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Manado
Pada Tanggal :
Pengertian
Pengertian
Produk darah adalah.......................
LKBP
Standar 7.6
Pelaksanaan Layanan
kriteria
7.6.4
7.6.4
TENTANG
Menimbang: a. bahwa untuk memantau dan menilai pelaksanaan layanan klinis diperlukan
kualitatif
Puskesmas Rurukan
3.dst
MEMUTUSKAN
Ketiga : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :
Pada Tnggal :
Ep.2
Ep. 3
Ep.4
Ep.5
Standar 7.6
Pelaksanaan Layanan
Kriteria
7.6.5
Kriteria 7.6.5 Seluruh petugas kesehatan memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan
hak pasien selama pelaksanaan layanan
Ep. 1
PUSKESMAS RURUKAN
Ep. 2
Pengertian Penanganan keluhan pasien adalah respons petugas terhadap keluhan pasien
- Rekam Medis
- Resep
- Unit pelayanan di Puskesmas
Unit terkait
- Rekam Medis Pasien
7.6.5
Ep. 3
Tindak lanjut keluhan pasien adalah proses kegiatan yang dilakukan setelah
Pengertian
keluhan pasien diidentifikasi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tindak lanjut keluhan pasien
Standar 7.6
Pelaksanaan Layanan
Kriteria
7.6.6
Kriteria 7.6.6 Pelaksanaan layanan dilakukan untuk menjamin kelangsungan dan
menghindari pengulangan yang tidak perlu
Ep. 1
Layanan Klinis
- Pengkajian Keperawatan
- Diagnosa Keperwatan
- Perencanaan Keperawatan
- Tindakan Keperawatan
- Evaluasi Keperawatan
- Catatan Asuhan Keperawatan dicatt dalam Rekam Medis
Dokumen terkait Rekam Medis Pasien
Ep. 2
Kesinambungan Pelayanan
Langkah-Langkah - Petugas layanan klinis melaksanakan pelayanan klinis secara efektif dan
efisien
- Melakukan pengkajian awal untuk menentukan diagnosis medis dan
diagnosis keperawatan
- Kajian awal memberikan informasi untuk :
o Memahami pelayanan apa yang dibutuhkan pasien
o Menetapkan diagnosis awal
o Memilih jenis pelayanan / tindakan yang terbaik untuk diberikan
pada pasien
- Dibuat rencana layanan klinis yang disusun dengan melibatkanpasien
dengan memerhatikan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan
tata nilai budaya pasien
- Jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi dalam pemberian layanan di
Poliklinik atau di UGD maka dianjurkan untuk dirawat inap untuk
kelanjutan pelayanan
- Jika kebutuhan pasien di UGD dan rawat inap tidak dapat dipenuhi di
Puskesmas maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang mampu
menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien
- Rencana Rujukan diinformasikan kepada pasien / keluarga pasien untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
- Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien meliputi :
o Alasan dirujuk
o Fasilitas rujukan yang dituju
Kesinambungan Pelayanan
PUSKESMAS RURUKAN
Langkah-Langkah o Fasilitas rujukan yang lain yang diinginkan pasien / keluarga pasien
o Kapan rujukan harus dilaksanakan
- Rencana rujukan disampaikan kepada pasien / keluarga pasien dengan cara
yang mudah dipahami oleh pasien / keluarga pasien
- Tenaga medis mengisi rekam medis pasien dan membuat resume
- Membuat surat pengantar rujukan
- Salinan resume pasien diberikan kepada fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama dengan pasien
- Salinan resume memuat :
o Kondisi klinik pasien
o Prosedur dan pemeriksaan yang telah dilakukan dan
o Kebutuhan pelayanan pasien lebih lanjut
- Bila Pasien menolak rujukan untuk kesinambungan pelayanan maka :
Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
Memberitahukan tentang konsekwensi dari keputusan mereka
Petugas pemberi pelayanan memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggungjawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut
Memberitahukan tentang tersedianya alternative pelayanan dan
pengobatan yang lain
Ep.3
Layanan Penunjang
- Laboratorium
Pengertian - Radiologi
- Pelayanan Obat
- Manajemen Informasi dan Rekam Medis
- Manajemen Keamanan Lingkungan
- Manajemen Peralatan
- Manajemen Sumber daya manusia
Langkah-Langkah - Untuk menunjang layanan klinis maka setiap kegiatan penunjang layanan
klinis mempunyai kebijakan dan prosedur masing-masing.
- Layanan klinis dan layanan penunjang yang dibutuhkan dipadukan dengan
baik sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu.
- Pemanfaatan pelayanan penunjang klinis harus sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
Standar 7.6
Pelaksanaan Layanan
Kriteria
7.6.7
Kriteria 7.6.7 Pasien dan keluarga pasien memperoleh penjelasan tentang hak dan
tanggung jawab mereka berhubungan dengan penolakan atau tidak
melanjutkan pengobatan termasuk penolakan untuk dirujuk ke fasilitas ke
fasilitas kesehatan yang lebih memadai
Ep. 1
- Informasi pada pasien dan keluarga pasien tentang tidak melanjutkan pelayanan
- Catatan dalam Rekam Medis (ada Informed Concent)
Ep.3
- Informasi bagi pasien dan keluarga tentang tanggung jawab terhadap keputusan mereka
Ep.4
- Informasi bagi pasien dan keluarga tentang tersedianya alternative pelayanan dan
pengobatan
LKBP
Standar 7.7
Pelayanan Anastesi Lokal, Sedasi dan Pembedahan
Kriteria
7.7.1
Kriteria 7.7 Pelayanan anestesi lokal, sedasi dan pembedahan.
Kriteria 7.7.1 pelayanan anetesi lokal dan sedasi di Puskesmas dilaksanakan memenuhi
standar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang dan peraturan serta
standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RURUKAN TENTANG
PELAYANAN ANAESTESI LOKAL DAN SEDASI
Pertama : Penyusunan rencana anestesi termasuk identifikasi perbedaan anatara
dewasa dan anak atau pertimbangan khusu
Kedua : Dokumentasi yang diperlukan untuk dapat bekerja dan berkomunikasi
efektif serta persyaratan persetujuan khusus
Ketiga : Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi petugas melakukan monitoring
status fisiologis pasien
Keempat : Ketersediaan dan penggunaan peralatan anestesi
Kelima : Kualifikasi dan Keterampilan Petugas pelaksana memenuhi persyaratan
kompetensi sebagai berikut :
a. Tehnik melakukan lokal anestesi dan sedasi
b. Monitoring yang tepat
c. Respons terhadap komplikasi
d. Penggunaan zat-zat reversal
e. Bantuan hidup dasar
Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di :
Pada Tnggal :
KEPALA PUSKESMAS RURUKAN
Pengertian
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Langkah-Langkah
Ep. 4
- Monitoring status fisiologis pasien
- Catatan dalam Rekam Medis
LKBP
Standar 7.7
Kriteria
7.7.2
Kriteria 7.7.2 pelayanan anetesi lokal dan sedasi di Puskesmas dilaksanakan memenuhi
standar di Puskesmas, standar nasional, undang-undang dan peraturan serta
standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien
LKBP 1. Dokter atau dokter gigi Kajian dari Rekam Medik o Dokter
yang akan melakukan
o Dokter gigi
7.7.2 pembedahan minor
melakukan kajian o Petugas Rekam
sebelum melaksanakan
Medik
pembedahan,
2. Dokter atau dokter gigi SPO Pembedahan Minor o Dokter
yang akan melakukan
Dokter o Dokter gigi
pembedahan minor
merencanakan asuhan SPO Pembedahan minor o Perawat gigi
pembedahan
Dokter Gigi
berdasarkan hasil
kajian
3. Dokter atau dokter gigi Informasi tentang : o Dokter
yang akan melakukan - Resiko pembedahan
o Dokter gigi
pembedahan minor minor
- Menjelaskan resiko
merencanakan asuhan
- Manfaat
pembedahan - Komplikasi potensal
berdasarkan hasil - Alternative kepada
kajian pasien / keluarga
Pengertian
Ep.3
Informasi tentang ;
Ep. 4
- Infomed concent
Ep.5
Tindakan Pembedahan
Pengertian
Ep. 6
Laporan operasi dalam rekam medis
Ep.7
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Langkah-Langkah
Rekam medis
LKBP
Standar 7.8
Kriteria
7.8.1
Kriteria 7.8Penyuluhan/pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga
Penyuluhan kepada pasien/keluarga pasien mendukung peran serta mereka dalam setiap
pengambilan keputusan dan pelaksanaan layanan
TENTANG
Menimbang: a. bahwa untuk mendukung peran serta pasien dan keluarga pasien dalam
setiap pengambilan keputusan dan pelaksanaan layanan diperlukan adanya
komunikasi dengan bahasa yang mudah dipahami
b. bahwa untuk maksud tersebut diatas, diperlukan adanya penyuluhan dan
pendidikan kesehatan bagi pasien dan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas Rurukan
Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RURUKAN TENTANG
PENYULUHAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN BAGI PASIEN
Pertama : Penyuluhan kesehatan dan edukasi kepada pasien/keluarga pasien yang
terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien termasuk Perlaku
Hidup Bersih dan Sehat
Kedua : Penyuluhan kesehatan diberikan dengan pendekatan Komunikasi
interpersonal dan bahasa yang mudah dipahami serta metode dan media
penyuluhan yang sesuai dengan memperhatikan kondisi sasaran / penerima
informasi
Ketiga : Dilakukan penilaian terhadap efektifitas penyampaian informasi kepada
pasien / keluarga pasien agar mereka dapat berperan aktif dalam proses
layanan dan memahami konsekuensi layanan yang diberikan
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di :
Pada Tnggal :
KEPALA PUSKESMAS RURUKAN
- Materi penyuluhan dan edukasi terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien
Ep 3 Metode/Media penyuluhan
Metode : Ceramah TanyaJawab
Media :
Brosur
Lembar balik
Slide
Ep 4 Evaluasi dan informasi yang disampaikan pada pasien dan keluarga pasien agar proaktif
dalam proses pelayanan (Observasi dan Wawancara)
LKBP
Standar 7.9
Kriteria
7.9.1
Standar 7.9 Makanan dan Terapi Nutrisi
Pemberian makanan dan terapi nutrisi sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan yang
berlaku
Kriteria 7.9.1 Pilihan berbagai variasi makanan yang sesuai dengan status gizi pasien dan
konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia secara regular.
LKBP 1. makanan atau nutrisi SPO pemberian nutrisi yang o Petugas gizi
yang sesuai untuk sesuai pada pasien rawat inap o Pasien
7.9.1
pasien tersedia secara
reguler
2. sebelum memberi SPO Pemesanan jenis makanan o Sda
makanan pasien, pada pasien rawat inap
PUSKESMAS RURUKAN
PUSKESMAS RURUKAN
PUSKESMAS RURUKAN
Pemesanan jenis makanan pada pasien rawat inap adalah proses pemesanan
Pengertian
makanan sesuai kebutuhan pasien
Standar 7.9
Kriteria
7.9.2
Kriteria 7.9.2 penyiapan, penanganan, penyimpanan dan distribusi makanana dilakukan
dengan aman dan memenuhi undang-undang yang berlaku
LKBP 1. Makanan disiapkan SPO penyiapan makanan o Petugas gizi
dengan cara dan distribusi makanana
7.9.2
mengurangi resiko yang aman
kontaminasi dan mencerminkan upaya
pembusukan mengurangi resiko
terhadap kontaminasi dan
pembusukan
2. Distribusi makanan SPO Penyimpanan o Petugas gizi 0
secara tepat waktu dan makanan o pasien
5
memenuhi permintaan
khusus 10
PUSKESMAS RURUKAN
Ep. 2
Penyimpanan Makanan
62
25
Ep. 3
Distribusi Makanan kepada Pasien Tepat Waktu
63
25
Ep. 3
Pemberian Nutrisi dengan Variasi Pilihan Makanan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
No. Kode :2.1.5/KMP/PKM.R/03
Tanggal terbit:
Pengertian
Tujuan
Kebijaksanaan SK.Kepala Puskesmas Nomor 445 /PKM.R/SK/IX/. /2016 tentang
Keterlibatan Pasien dalam Penyusunan Rencana Layanan
Langkah-langah
Ep. 4
Pemberian Makanan Sesuai Status Gizi dan Kebutuhan pasien
rawat inap
59
25
Pengertian
Tujuan
Kebijaksanaan
Langkah-langah
Ep. 5
Pemberian Edukasi kepada Keluarga Pasien tentang pembatasan
diet pasien
60
25
Pengertian
Tujuan
Kebijaksanaan
LKBP
Standar 7.9
Kriteria
7.9.3
Kriteria 7.9.3 Pasien yang berisiko nutrisi mendapat terapi gizi
LKBP 1. pasien yang pada SPO asuhan gizi o Petugas gizi
asscessment berada pada o Pasien / keluarga
7.9.3
resiko mendapat terapi
gizi
2. Suatu proses kerja sama SPO asuhan gizi o Dokter
dipakai untuk o Petugas gizi
merencanakan, o Pasien / keluarga
memberikan dan
memonitor terapi gizi
3. Respons pasien terhadap Wawancara pasien o Dokter
terapi gisi dimonitor tentang respons terhadap o Ahli gizi
asuhan gizi
Catatan dalam RM
4. Respon pasien terhadap Pencatatan respon pasien o Petugas RM
terapi gizi dicatat dalam terhadap asuhan gizi
rekam medisnya dalam RM
7.9.3
Ep. 1
Terapi Gizi
PUSKESMAS RURUKAN
Asuhan Gizi
PUSKESMAS RURUKAN
- Dokter, perawat dan ahli gizi merencanakan pemberian terapi gizi pada
pasien
Langkah-Langkah
- Jika diperlukan dapat melibatkan keluarga pasien
- dst
Ep. 3
- wawancara pasien tentang respons terhasap asuhan gizi
- catatan dalam Rekam Medis
Ep. 4
- pencatatan respons pasien terhadap asuhan gizi dalam Rekam Medis
LKBP
Standar 7.10
Kriteria
7.10.1
Standar 7.10 Pemulangan dan Tindak Lanjut.
Pemulungan dan tindak lanjut pasien dilakukan dengan prosedur yang tepat
Kriteria 7.10.1 pemulungan dan tindak lanjut pasien, baik yang bertujuan untuk
kelangsungan layanan, rujukan maupun pulang dipandu oleh prosedur yang
standar
Ep.1
Pemulangan pasien dan tindak lanjutnya adalah suatu proses kegiatan pasien
Pengertian rawat inap meninggalkan ruang perawaan setelah memperoleh asuhan pasien
di Puskesmas
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
KEPALA PUSKESMAS RURUKAN
Ep. 3
Kriteria pemulangan pasien
Ep. 4
Umpan balik dari sarana kesehatan lain (observasi/wawamcara pengembalian rujukan)
Ep. 5
Standar 7.10
Kriteria
7.10.2
Kriteria 7.10.2 Pasien / keluarga memperoleh penjelasan yang memadai tentang tindak
lanjut layanan rujukan akan tetapi tidak mungkin dilakukan
LKBP 1. Informasi yang Informasi tindak lajut o Pelaksana layanan
dilakukan butuhkan palayanan klinis
7.10.2
mengenai tindak lanjut
layanan yang diberikan
oleh petugas kepada
pasien / keluarga
presiden pada saat
pemulangan atau jika
dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan lain
2. Petugas mengetahui Hasil wawancara dengan o Pelaksana layanan
bahwa informasi yang pasien dan keluarga klinis
disampaikan dipahami pasien o Pasien
dipahami oleh pasien/
keluarga pasien
3. Dilakukan evaluasi SPO evaluasi terhadap o Penaggungjawab
periodic terhadap prosedur penyampaian layanan klinis
prosedur pelaksanaan informasi
penyampaian informasi Bukti evaluasi
tersebut Tndak lanjut evaluasi
7.10.2
Ep.1
Informasi tindak lanjut pelayanan pemulangan pasien atau yang dirujuk ke RS
Ep. 2
Hasil wawancara dengan pasien
LKBP
Standar 7.10
Kriteria
7.10.3
7.3.10