Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UTS MANAJEMEN REKAM MEDIS RUMAH SAKIT

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN REKAM MEDIS

Disusun Oleh :

Husky Arya Yulankara 10819007

S1 Administrasi Rumah Sakit

Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

2021/2022

1
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
saya Husky Arya Yulankara bisa menyelesaikan dalam penulisan makalah Manajemen
Bapak Safari Hasan, S.IP, MMRS.
Saya berharap semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, secara pribadi saya memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
dikesempatan lain untuk lebih baik lagi.

2
Daftar Isi
Bab I..................................................................................................................................4

Pendahuluan...................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5

1.3 Tujuan Makalah..............................................................................................5

1.4 Manfaat Makalah............................................................................................5

Bab II.................................................................................................................................6

Pembahasan...................................................................................................................6

2.1 Sejarah Rekam Medis Rumah Sakit................................................................6

2.2 Pengertian Rekam Medis Rumah Sakit...........................................................8

2.3 Tujuan Rekam Medis Rumah Sakit................................................................9

2.4 Fungsi Rekam Medis Rumah Sakit...............................................................10

2.5 Manfaat Rekam Medis Rumah Sakit............................................................11

Bab III..............................................................................................................................13

Penutup........................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................................13

3.2 Saran..............................................................................................................14

3
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Perkembangan rekam medis elektronik (RME) tidak hanya terjadi di
negaranegara maju. Negara-negara berkembang mulai mengadopsi sistem elektronik
untuk mendapatkan ekfektifitas dan efisiensi dalam pelayanan kesehatan. Meskipun
negara berkembang masih disibukkan dengan penanganan berbagai penyakit infeksi
maupun penyakit menular namun proses dokumentasi pelayanan kesehatan yang efektif
dan efisien sangat dibutuhkan (Kalogriopoulos et all, 2009). Di Indonesia,
pengembangan RME belum diatur secara khusus. Namun, dukungan adanya UU ITE
Tahun 2008 dan Permenkes 269 Tahun 2008 mengenai keabsahan RME sebagai bukti
hukum memberikan harapan cerah bagi perkembangan RME di Indonesia.
Perkembangan RME tidak dapat dihindari dan juga harus dapat diterima
oleh pengguna rekam medis yang terdiri dari perekam medis, dokter, perawat dan
tenaga kesehatan lainnya. Keunggulan penggunaan RME yaitu: data dapat disimpan
lebih terstruktur, dan proses pencarian data jauh lebih mudah dan cepat (Sabarguna,
2008). Keunggulan rekam medis elektronik akan memberikan banyak manfaat bagi
pengelolaan rekam medis yang lebih efektif dan efisien.

Meskipun secara finansial pengembangan rekam medis elektronik


membutuhkan investasi yang tidak sedikit namun akan memberikan manfaat pada masa
mendatang. Richard (2012) menyebutkan bahwa salah satu manfaat 2 penggunaan
rekam medis elektronik antara lain pemberian pelayanan yang baik, pembiayaan yang
rendah dan keuntungan kompetitif pada masa mendatang.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Rekam Medis Rumah Sakit?
2. Apa pengertian Rekam Medis Rumah Sakit?
3. Apa saja tujuan Rekam Medis Rumah Sakit?
4. Fungsi dari Rekam Medis Rumah Sakit apa?

1.3 Tujuan Makalah


1. Menjelaskan sejarah Rekam Medis Rumah Sakit
2. Memaparkan pengertian Rekam Medis Rumah Sakit
3. Menyebutkan tujuan dari Rekam Medis Rumah Sakit
4. Menyebutkan fungsi penting dari Rekam Medis Rumah Sakit

1.4 Manfaat Makalah


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sarana berbagi pengetahuan terkait sejarah rekam medis di rumah
sakit
2. Sebagai sarana refrensi bagi penulis selanjutnya apabila ingin membuat
makalah dengan topic yang sama
3. Memberikan informasi mengenai tujuan dari rekam medis rumah sakit
4. Sebagai bentuk penyaluran pengetahuan dari pengertian hingga fungsi rekam
medis di rumah sakit

5
Bab II

Pembahasan

2.1 Sejarah Rekam Medis Rumah Sakit


Lahirnya rekam medis berjalan sejajar dengan lahirnya ilmu
kedokteran karenanya sejak Zaman Batu (Paleolithic) lebih kurang 25.000 SM
di Spanyol rekam medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif sekali
berupa pahatan pada dinding gua.
Pada zaman Mesir Kuno (Egyptian Period) telah dikenal Dewa Thoth
ahli pengobatan yang dianggap Dewa Kebijaksanaan dikenal sebagai dewa
berkepala iblis.  Ia mengarang 36 buah – 42 buku.  Diantaranya 6 buku
mengenai masalah kedokteran (tubuh manusia, penyakit, obat-obatan penyakit
mata dan kebidanan)
Imhotep adalah dokter yang pertama menjalankan rekam medis. 
Hidup di zaman Piramid 3.000-2.500 SM.  Ia adalah pegawai negeri tinggi,
Kepala Arsitek Negri serta penasehat Medis Fira’un, kemudian ia dihormati
sebagai medical demiggod seperti Aesculapius : Ia membuat Papyrus (dokumen
ilmu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan).
Papyrus ini selama berabad-abad menghilang dan baru diketemukan
pada abad XIX oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Edwin Smith,
hingga kemudian dinamakan : Edwin Smith Papyrus.  Papyrus ini saat ini
disimpan di New York Academy of Medicine, USA.
Lembaran papyrus lain diketemukan pada tahun 1972 di kaki mumi di
Necropolis ditulis sejak tahun 1550 SM, yang kemudian dijual pada
seorang archeolog Jerman bernama Georg Ebers hingga kemudian dikenal
sebagai Papyrus Ebers.
Sebelum perang dunia ke II papyrus ini berada di University of
Leipzing.  Di Leipzing (Polandia) isi Papyrus Ebers diketahui adalah observasi
yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti
dan mendalam.

6
Pada zaman Yunani dikenal Aesculapius yang dianggap sebagai dewa
kedokteran dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai
sebagai simbol ilmu kedokteran diseluruh dunia.  Aesculapius melakukan
praktek ilmu kedokteran di Delphi, bekas reruntuhan kuilnya berada di dekat
gunung Parna Zeus.
Pada 460 SM dikenal Hippocrates yang hingga kini disebut sebagai
Bapak Ilmu Kedokteran.  Ia yang mulai mengenyampingkan ramalan dan
pengobatan secara mistik dengan praktek kedokteran secara ilmu pengetahuan
modern. Hipocrates yang mxembuat sumpah Hipocrates dan banyak menulis
tentang pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan
sampai kini dianggap benar.  Hasil pemeriksaan pasiennya (rekam medis)
diajarkan pada Putra Hipocrates Thesalius, Racon, dan Dexxippus yang hingga
kini masih dapat dibaca oleh para dokter.  Kecermatan cara kerja Hipocrates
dalam pengelolaan rekam medisnya sangat menguntungkan para dokter
sekarang.
Pada zaman Islam dikenal dokter-dokter yang beragama Islam dan
praktek di rumah sakit Persia (Iran) antara lain Imam Gozali (Rhazes) tahun   
865 – 925 SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain
mengenai pengobatan penyakit cacar “Treatise on Smallpox and Measles” yang
merupakan buku pertama yang membahas penyakit menular.  Ia juga merupakan
dokter pertama yang menggunakan alkohol dan usus kambing untuk menjahit
luka. Kemudian Ibnu Sina (Avicena) hidup 980–1037 M yang bekerja
berdasarkan tulisan Hipocrates dan menggabungkan dengan sumber-sumber
kedokteran lainnya yang ia dapat.  Ia telah menggunakan sistem pencatatan
klinis yang baik.
Dengan demikian dunia internasional sudah menyadari bagaimana
pentingnya tulisan-tulisan serta catatan mengenai penyakit seseorang sehingga
harus disusun dengan sebaik-baiknya dan catatan medis inilah yang kita
namakan dengan rekam medis. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri
Kesehataan Republik Indonesia nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

7
rekam medis/ medicalrecord yang merupakan landasan hukum semua  tenaga
medis dan para medis di puskesmas yang terlibat dalam penyelenggaraan rekam
medis harus melaksanakannya.

2.2 Pengertian Rekam Medis Rumah Sakit


Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam
tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik , laboratorium, diagnosa segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan
baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat.
Kalau diartikan secara sederhana, rekam medis seakan-akan hanya
merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji
lebih dalam rekam medis mempunyai makna yang lebih luas dari pada catatan
biasa, sesudah tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan
dijadikan dasar didalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya
pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada seseorang
pasien yang datang ke rumah sakit. (Protap RM, 1999: 56)
Rekam medis mempunyai pengertian, yang sangat luas tidak hanya
sekedar kegiatan pencatatan. Akan tetapi mempunyai pengertian sebagai suatu
sistem penyelenggaraan rekam medis. Sedangkan kegiatan pencatatan sendiri
hanya merupakan salah satu kegiatan dari pada penyelenggaraan rekam medis.
Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan pencatatan data
medik pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medik di rumah sakit. Dan
dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi
penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan / peminjaman apabila dari pasien atau
untuk keperluan lainnya. (Protap RM, 1999: 56)

8
Yang bertanggung jawab atas pemilikan dan pemanfaatan Rekam
Medis adalah Direktur Rumah Sakit, pihak Direktur bertanggung jawab atas
hilang, rusak, atau pemalsuaannya, termasuk penggunaannya oleh badan atau
orang yang tidak berhak. Isi rekam medis dimiliki oleh pasien yang wajib dijaga
kerahasiaanya, terutama oleh petugas kesehatan yang bertugas di ruangan
selama pasien dirawat, tidak seorangpun diperbolehkan mengutip sebagian atau
seluruh Rekam Medik sebuah Rumah Sakit untuk kepentingan pihak-pihak lain
atau perorangan, kecuali yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku. (Protap RM, 1999: 57)
Berkas rekam medik sebuah rumah sakit tidak boleh dikirimkan ke
tempat keperawatan lain jika seandainya pasien dirujuk untuk mendapatkan
perawatan lanjutan di institusi atau rumah sakit lain, yang dikirimkan cukup
resume (kesimpulan) saja. Kelalaian dalam pengelolaan dan pemanfaatan rekam
medis dapat dikenankan saksi oleh Dirjen Yanmed atau Direktur Rumah Sakit
yang bersangkutan. (Buku Pedoman Catatan Medik seri 7 revisinya dibuat
berdasarkan Permenkes No. 749 a / Menkes / Per / XII / 1998).

2.3 Tujuan Rekam Medis Rumah Sakit


Tujuan rekam Medis berdasarkan Hatta (1985) terdiri dari beberapa
aspek diantaranya aspek administrasi, legal, finansial, riset, edukasi dan
dokumentasi, yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Aspek administrasi. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai


administrasi karena isinya meyangkut tindakan berdasarkan wewenang
dan tanggung jawab sebagai tenag medis dan paramedis dalam mencapai
tujuan pelayanan kesehatan.

2. Aspek Medis. Suatu berkas rekam Medis mempunyai nilai Medis, karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan /perawatan yang harus diberikan seorang pasien.

9
3. Aspek Hukum. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum
karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta
penyediaan bahan bukti untuk menegakkan keadilan.

4. Aspek keuangan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang


karena isinya menyangkut data dan informasi yang dapat digunakan
dalam menghitung biaya pengobatan/tindakan dan perawatan.

5. Aspek penelitian. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian,


karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat dipergunakan
dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan.

6. Aspek pendidikan. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai


pendidikan, karena isinya menyangkut data/informasi tentang
perkembangan/ kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai
bahan/referensi pengajaran di bidang profesi kesehatan.

7. Aspek dokumentasi. Suatu berkas reka medis mempunyai nilai


dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus
didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan
laporan sarana pelayanan kesehatan.

2.4 Fungsi Rekam Medis Rumah Sakit


Fungsi rekam medis dijelaskan berdasarkan tujuan rekam Medis di atas,
yang dijelaskan sebagai berikut, yaitu sebagai:

1. Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;

2. Bahan pembuktian dalam perkara umum;

3. Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan;

4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan

10
5. Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

Karena fungsi rekam Medis inilah, maka di negara-negara besar atau di


negara-negara maju telah ditentukan satu standar baku pembuatan rekam medis
yang mencerminkan kualitas/mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
pemberi pelayanan pada pengguna pelayanan kesehatan.

2.5 Manfaat Rekam Medis Rumah Sakit


Manfaat rekam medis berdasarkan Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008,
tentang Rekam Medis adalah sebagai berikut:

1. Pengobatan. Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk


merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan
pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada
pasien

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan. Membuat Rekam Medis bagi


penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan
meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan
untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.

3. Pendidikan dan Penelitian. Rekam medis yang merupakan informasi


perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan
tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan
pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran
gigi.

4. Pembiayaan Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan


untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana
kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan
kepada pasien

11
5. Statistik Kesehatan Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan
statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan
kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada
penyakit- penyakit tertentu

6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik Rekam medis merupakan


alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian
masalah hukum, disiplin dan etik.

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Dari sejarah berdirinya rekam medis rumah sakit yang dibahas diatas
merupakan pembahasan yang digolongkan sangat panjang, dimulai dari zaman
mesir hingga menyangkut zaman yunani. Setelah pembahasan awal adanya

12
rekam medis lalu beralih membahas mengenai pengertian rekam medis, dimana
dalam pengertian disebutkan menurut (Protap RM, 1999: 56) Kalau diartikan
secara sederhana, rekam medis seakan-akan hanya merupakan catatan dan
dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis
mempunyai makna yang lebih luas dari pada catatan biasa, sesudah tercermin
segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar didalam
menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan
medis lainnya yang diberikan kepada seseorang pasien yang datang ke rumah
sakit.
Setelah pengertian, makalah membahas mengenai tujuan rekam medis
sendiri yang terdiri dari 7 aspek diantaranya aspek administrasi, medis, hukum,
keuangan, peneltian, pendidikan dan aspek dokumentasi.

Adapun fungsi rekam medis juga dibahas dengan menampilkan 5 fungsi


antara lain :

1. Dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien;

2. Bahan pembuktian dalam perkara humum;

3. Bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan;

4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan; dan

5. Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.

Dalam makalah juga disinggung mengenai manfaat dari rekam medis


yang dilandasi berdasarkan Permenkes Nomor 269/MenKes/Per/III/2008,
tentang Rekam Medis. Dalam Permenkes tersebut disebutkan 6 butir penting
dinataranya

1. Pengobatan. Rekam medis

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan.

13
3. Pendidikan dan Penelitian.

4. Pembiayaan Berkas Rekam Medis

5. Statistik Kesehatan Rekam Medis

6. Pembuktian Masalah Hukum

Dengan demikian bahwasanya rekam medis dari mulai sejarah hingga


manfaat bisa tersimpulkan yaitu begitu pentingnya rekam medis bagi dunia
kesehatan, selain yang disebutkan didalam makalah, kehadiran rekam medis
secara tidak tertulis sangatlah membantu para pelaku kesehatan untuk
memonitoring data kesehatan dari pasiennya guna tidak terjadi kekeliruan dalam
melakukan pra tindakan awal.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para petugas rekam medis
lebih bersemangat lagi untuk menekuni pekerjaannya, juga disarankan untuk
petugas/pelaku rekam medis lebih memperhatikan beberapa aspek yang sudah
dibahas diatas untuk kelancaran perekaman jejak medis dari pasien.

14

Anda mungkin juga menyukai