Disusun Oleh :
2021/2022
1
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulilah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
saya Husky Arya Yulankara bisa menyelesaikan dalam penulisan makalah Manajemen
Bapak Safari Hasan, S.IP, MMRS.
Saya berharap semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, secara pribadi saya memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
dikesempatan lain untuk lebih baik lagi.
2
Daftar Isi
Bab I..................................................................................................................................4
Pendahuluan...................................................................................................................4
Bab II.................................................................................................................................6
Pembahasan...................................................................................................................6
Bab III..............................................................................................................................13
Penutup........................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................14
3
Bab I
Pendahuluan
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Rekam Medis Rumah Sakit?
2. Apa pengertian Rekam Medis Rumah Sakit?
3. Apa saja tujuan Rekam Medis Rumah Sakit?
4. Fungsi dari Rekam Medis Rumah Sakit apa?
5
Bab II
Pembahasan
6
Pada zaman Yunani dikenal Aesculapius yang dianggap sebagai dewa
kedokteran dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih dipakai
sebagai simbol ilmu kedokteran diseluruh dunia. Aesculapius melakukan
praktek ilmu kedokteran di Delphi, bekas reruntuhan kuilnya berada di dekat
gunung Parna Zeus.
Pada 460 SM dikenal Hippocrates yang hingga kini disebut sebagai
Bapak Ilmu Kedokteran. Ia yang mulai mengenyampingkan ramalan dan
pengobatan secara mistik dengan praktek kedokteran secara ilmu pengetahuan
modern. Hipocrates yang mxembuat sumpah Hipocrates dan banyak menulis
tentang pengobatan penyakit, dengan observasi penelitian yang cermat dan
sampai kini dianggap benar. Hasil pemeriksaan pasiennya (rekam medis)
diajarkan pada Putra Hipocrates Thesalius, Racon, dan Dexxippus yang hingga
kini masih dapat dibaca oleh para dokter. Kecermatan cara kerja Hipocrates
dalam pengelolaan rekam medisnya sangat menguntungkan para dokter
sekarang.
Pada zaman Islam dikenal dokter-dokter yang beragama Islam dan
praktek di rumah sakit Persia (Iran) antara lain Imam Gozali (Rhazes) tahun
865 – 925 SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain
mengenai pengobatan penyakit cacar “Treatise on Smallpox and Measles” yang
merupakan buku pertama yang membahas penyakit menular. Ia juga merupakan
dokter pertama yang menggunakan alkohol dan usus kambing untuk menjahit
luka. Kemudian Ibnu Sina (Avicena) hidup 980–1037 M yang bekerja
berdasarkan tulisan Hipocrates dan menggabungkan dengan sumber-sumber
kedokteran lainnya yang ia dapat. Ia telah menggunakan sistem pencatatan
klinis yang baik.
Dengan demikian dunia internasional sudah menyadari bagaimana
pentingnya tulisan-tulisan serta catatan mengenai penyakit seseorang sehingga
harus disusun dengan sebaik-baiknya dan catatan medis inilah yang kita
namakan dengan rekam medis. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri
Kesehataan Republik Indonesia nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
7
rekam medis/ medicalrecord yang merupakan landasan hukum semua tenaga
medis dan para medis di puskesmas yang terlibat dalam penyelenggaraan rekam
medis harus melaksanakannya.
8
Yang bertanggung jawab atas pemilikan dan pemanfaatan Rekam
Medis adalah Direktur Rumah Sakit, pihak Direktur bertanggung jawab atas
hilang, rusak, atau pemalsuaannya, termasuk penggunaannya oleh badan atau
orang yang tidak berhak. Isi rekam medis dimiliki oleh pasien yang wajib dijaga
kerahasiaanya, terutama oleh petugas kesehatan yang bertugas di ruangan
selama pasien dirawat, tidak seorangpun diperbolehkan mengutip sebagian atau
seluruh Rekam Medik sebuah Rumah Sakit untuk kepentingan pihak-pihak lain
atau perorangan, kecuali yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku. (Protap RM, 1999: 57)
Berkas rekam medik sebuah rumah sakit tidak boleh dikirimkan ke
tempat keperawatan lain jika seandainya pasien dirujuk untuk mendapatkan
perawatan lanjutan di institusi atau rumah sakit lain, yang dikirimkan cukup
resume (kesimpulan) saja. Kelalaian dalam pengelolaan dan pemanfaatan rekam
medis dapat dikenankan saksi oleh Dirjen Yanmed atau Direktur Rumah Sakit
yang bersangkutan. (Buku Pedoman Catatan Medik seri 7 revisinya dibuat
berdasarkan Permenkes No. 749 a / Menkes / Per / XII / 1998).
2. Aspek Medis. Suatu berkas rekam Medis mempunyai nilai Medis, karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan
pengobatan /perawatan yang harus diberikan seorang pasien.
9
3. Aspek Hukum. Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum
karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas
dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta
penyediaan bahan bukti untuk menegakkan keadilan.
10
5. Bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.
11
5. Statistik Kesehatan Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan
statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan
kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada
penyakit- penyakit tertentu
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari sejarah berdirinya rekam medis rumah sakit yang dibahas diatas
merupakan pembahasan yang digolongkan sangat panjang, dimulai dari zaman
mesir hingga menyangkut zaman yunani. Setelah pembahasan awal adanya
12
rekam medis lalu beralih membahas mengenai pengertian rekam medis, dimana
dalam pengertian disebutkan menurut (Protap RM, 1999: 56) Kalau diartikan
secara sederhana, rekam medis seakan-akan hanya merupakan catatan dan
dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis
mempunyai makna yang lebih luas dari pada catatan biasa, sesudah tercermin
segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar didalam
menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan
medis lainnya yang diberikan kepada seseorang pasien yang datang ke rumah
sakit.
Setelah pengertian, makalah membahas mengenai tujuan rekam medis
sendiri yang terdiri dari 7 aspek diantaranya aspek administrasi, medis, hukum,
keuangan, peneltian, pendidikan dan aspek dokumentasi.
13
3. Pendidikan dan Penelitian.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para petugas rekam medis
lebih bersemangat lagi untuk menekuni pekerjaannya, juga disarankan untuk
petugas/pelaku rekam medis lebih memperhatikan beberapa aspek yang sudah
dibahas diatas untuk kelancaran perekaman jejak medis dari pasien.
14