Dosen :
Nur Fadilah Dewi M.K.M
Disusun oleh :
Pertama- tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang mana atas karunia dan hidayahnya pembuatan makalah rekam medis ini selesai
tepat pada waktunya. Tugas makalah ini dibuat untuk memberikan penjelasan tentang
pengertian, fungsi, alur dan sistem penyimpanan rekam medis. Tujuan pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas manajemen rekam medis.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan kepada teman-
teman yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami sadar makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
Daftar Isi
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah suatu organisasi melalui tenaga medis professional yang
terorganisasi serta sarang kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambunga, diagnose serta pengobatan
penyakit yang diberikan oleh pasien. Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit
mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk
mahasiswa kedokteran perawat di berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya
diselenggarakan.
Rumah sakit mempunyai fungsi dan tujuan sarana pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,
pelayanan gawat darurat, pelayanan rujukan yang mencakup pelayanan rekam medis dan
penunjang medis serta dimanfaatkan untuk pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi para
tenaga kesehatan.
Rekam medis merupakan bukti tertulis mengenai proses pelayanan yang diberikan
kepada proses pelayanan yang diberikan kepada pasien oleh Dokter dan tenaga kesehatan
lainnya, yang mana dengan adanya bukti tertulis tersebut maka rekam medis yang diberikan
dapat dipertanggungjawabkan, dengan tujuan sebagai penunjang tertib administrasi dalam
upaya peningkatan pelayanan kesehatan rekam medis.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar RS
yang membahas tentang rekam medis yang diberikan dosen pengasuh, juga guna membahas
lebih dalam mengenai materi yang telah disampaikan, terutama dalam hal kegunaan dari
adanya rekam medis.
BAB II
ISI
1. Rekam Medis adalah Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
2. Rekam Medis adalah Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan (Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989)
Dokumen : kelengkapan dari catatan tersebut antara lain foto rontgen, hasil laboratorium
dan keterangan lain sesuai kompetensinya.
a. Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena Isinya menyangkut
tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan para medis
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
c. Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha untuk
menegakkan hukum serta penyediaan bahan bukti untuk menegakkan keadilan.
d. Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data /
informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut
data / informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dibidang kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut
data / informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang
diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau
referensi pengajaran dibidang profesi si pemakai.
g. Aspek Dokumentasi
1. Identitas pasien
2. Pemeriksaan fisik
3. Diagnosis / masalah
4. Tindakan / pengobatan
1. Identitas pasien
2. Pemeriksaan fisik
3. Diagnosis / masalah
4. Persetujuan tindakan medis (bila ada)
5. Tindakan / pengobatan
2. Apabila Pasien Baru, pasien mengisi formulir pendaftaran pasien baru yang telah
dlsediakan, kemudian petugas pendaftaran menginput identitas sosial pasien,
membuat kartu berobat untuk diberikan kepada pasien baru yang harus dibawa
apabila pasien tersebut berobat ulang dan menyiapkan berkas rekam medis pasien
baru.
4. Berkas Rakam Medis Pasien dikirimkan ke poliklinik oleh petugas Rekam Medis
yang telah diberi kewenangan untuk membawa berkas Rekam Medis.
5. Petugas poliklinik mencatat pada buku register pasien rawat jalan poliklinik antara
Iain : tanggal kunjungan, nama pasien, nomor rekam medis, jenis kunjungan,
tindakan/pelayanan yang diberikan, dsb.
6. Dokter pemeriksa mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan, diagnosis, terapi
yang ada relavansinya dangan penyakitnya pada Rekam Medis.
10. Petugas instalasi rekam medis mengolah rekam medis yang sudah Iengkap.
11. Petugas instalasi rekam medis membuat rekapitulasi setiap akhir bulan,
untuk membuat Iaporan dan statistik rumah sakit.
12. Berkas Rekam Medis pasien disimpan berdasarkan nomor rekam medisnya (apabila
menganut sistem desantralisasi) rekam medis pasien rawat jalan di simpan secara
terpisah pada tempat penerimaan pasien rawat jalan.
2. Apabila tempat tidur di ruang rawat inap yang dimaksud masih tersedia petugas
menerima pasien mencatat dalam buku register penerimaan pasien rawat inap :
Nama, Nomor RM, Identitas dan Data sosial Iainnya. Serta menyiapkan/mengisi
data Identitas Pasien pada Lembaran masuk (RM).
3. Untuk rumah sakit yang telah menggunakan sistem komputerisasi, pada saat pasien
mendaftar untuk dirawat petugas Iangsung mengentri data-data pasien meliputi
nomor rekam medis, no registrasi, no kamar perawatan dan data-data penunjang
Iainnya.
4. Petugas penerimaan pasien rawat inap mengirimkan berkas rekam medis bersama-
sama dengan pasiennya ke ruang rawat inap yang dimaksud.
5. Pasien diterima oleh petugas di ruang rawat inap dan dicatat pada buku register.
6. Dokter yang bertugas mencatat tentang riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik,
terapi serta semua tindakan yang diberikan kepada pasien pada Iembaran-Iembaran
rekam medis dan menanda tanganinya.
10. Petugas ruangan memeriksa kelengkapan berkas rekam medis pasien, sebelum
diserahkan ke Instalasi Rekam Medis.
11. Setelah pasien kaluar dari rumah sakit. berkas rekam medis pasien segera
dikembalikan ke Instalasi rekam medis paling Iambat 24 Jam setelah pasien keluar,
secara Iangkap dan benar.
12. Petugas instalasi rekam medis mengolah berkas rekam medis yang sudah Iengkap,
melewati proses-proses pengkodean, analisa hingga penyimpanan kembali berkas
rekam medis yang kemudian diperoleh data hasil pengolahan yang dalam bentuk
Iaporan statistik rumah sakit.
13. Petugas instalasi rekam medis membuat rekapitulasi sensus harian setiap akhir
bulan untuk bahan Iaporan rumah sakit.
14. Instalasi rekam medis menyimpan berkas·berkas rekam medis pasien menurut
nomor RM nya (apabila menganut sistem sentralisasi, berkas rekam medis pasien
rawat jalan dan pasien rawat inap untuk tiap-tiap pasien disatukan).
15. Petugas instalasi rekam medis mengeluarkan barkas rekam medis, apabila ada
permintaan baik untuk keperluan pasien berobat ulang atau keperluan Iain.
16. Setiap permintaan rekam medis harus menggunakan formulir peminjaman rekam
medis.
17. Formulir peminjaman rekam medis dibuat rangkap 3 (tiga), satu copy ditempel pada
rekam medis, satu copy diletakkan pada rak penyimpanan sebagai tanda keluar, dan
satu copy sebagai arsip yang meminta.
18. Berkas Rekam Medis yang dipinjam terlebih dahulu dicatat pada buku ekspedisi,
yang meliputi No. Rekam Medis, Nama Pasien, Nama Petugas Rekam Medis yang
mengambilkan, Ruangan Peminjam, Nama Jelas Peminjam, Tanggal Pinjam,
Tanggal Kembali, Tanda Tangan Peminjam, Nama Petugas Rakam Medis yang
mengecak kembalinya Rekam Medis yang dipinjam.
19. Apabila berkas rekam medis yang dipinjam sudah kembali, dan sudah dicek ke
dalam buku ekspedisi peminjaman Rekam Medis maka catatan Rekam Medis yang
dipinjam yang ditulis didalam buku ekspedisi dicoret dan ditulis nama jelas serta
ditanda tangani oleh petugas yang mengkoreksi Rekam Medis kembali, dan
formulir peminjaman Rekam Medis tersebut dibuat.
2.7 Pendelegasian Membuat Rekam Medis
Selain dokter & dokter gigi yang membuat/mengisi rekam medis, tenaga kesehatan
lain yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien dapat membuat/mengisi
rekam medis atas perintah/pendelegasian secara tertulis dari dokter & dokter gigi yang
menjalankan praktik kedokteran.
dr. & drg. wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik kedokteran.
- Nama
- Waktu
Dilakukan oleh :
Pemerintah pusat
Pemerintah Daerah
Organisasi Profesi
2.11 Sistem Penyimpanan Rekam Medis
1. Sentralisasi
Sentralisasi adalah penyimpanan rekam medis pasien dalam satu kesatuan baik
catatan kunjungan poliklinik maupun catatan selama seorang pasien dirawat, disimpan pada
satu tempat yaitu bagian rekam medis.
2. Desentralisasi
Pengawasan terhadap rekam medis lebih mudah karena lingkungan lebih sempit.
Kelemahannya adalah :
Biaya yang diperlukan untuk pengadaan rekam medis, peralatan dan ruangan lebih
banyak.
a. Rekam medis merupakan salah satu bukti tertulis tentang proses pelayanan yang
diberikan oleh dokter.
b. Di dalam rekam medis berisi data klinis pasien selama proses diagnosis dan
pengobatan (treatment).
c. Setiap dokter dan dokter gigi wajib mengisi rekam medis dengan benar, lengkap
dan tepat waktu.
d. Oleh karena itu setiap kegiatan pelayanan medis harus mempunyai rekam medis
yang lengkap dan akurat untuk setiap pasien.
Dengan berkembangnya evidence based medicine dimana pelayanan medis yang
berbasis data sangatlah diperlukan maka data dan informasi pelayanan medis yang
berkualitas terintegrasi dengan baik dan benar sumber utamanya adalah data klinis dari
rekam medis.
Data klinis yang bersumber dari rekam medis semakin penting dengan berkembangnya
Rekam Medis Elektronik, dimana setiap entry data secara langsung menjadi masukan
(input) dari sistem / Manajemen Informasi Kesehatan.
Rekam medis sangat terkait dengan manajemen informasi kesehatan karena data-data di
rekam medis dapat dipergunakan sebagai :
a. Alat komunikasi (informasi) dan dasar pengobatan bagi dokter, dokter gigi dalam
memberikan pelayanan medis.
b. Masukan untuk menyusun laporan epidemiologi penyakit dan demografi (data sosial
pasien) serta sistem informasi manajemen rumah sakit
KESIMPULAN
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas, pelayanan dan tindakan medic yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik
yang dirawat inap, rawat jalan,maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Ada
dua kelompok data rekam medic rumah sakit yaitu, kelompok data medic dan kelompok
data umum (permenkes, 1992:28).
Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran menegaskan bahwa dokter dan dokter gigi
wajib membuat rekam medis dalam menjalankan praktik kedokteran. Rekam medis dapat
melindumgi minat hukum (legal interest) pasien, rumah sakit, dan dokter serta staff rumah
sakit bila ketiga belah pihak melengkapi kewajibannya masing-masing terhadap berkas
rekam medis.
Daftar Pustaka:
1.http://khrisnapandit.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/53899/rekam+medis+%28MA
TERI+7%29.pdf
2. Peraturan Menkes No.749a/Menkes/Per/XII/1989
3. https://rekamkesehatan.com/alur-rekam-medis/#.WgZI4WiCzIU
4. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125271-S-5602-Analisis%20kelengkapan-Analisis.pdf
5. http://eprints.dinus.ac.id/17940/10/bab2_17901.pdf