Anda di halaman 1dari 20

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SDM UNTUK MENINGKATKAN


MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT

Disusun Oleh

 HUSKY ARYA YULANKARA (10819007)

S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan akan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
semua rahmat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Ujian Akhir Semester ini dengan tepat waktu.

Makalah ini penulis susun untuk memenuhi Tugas guna pengganti


Ujian Akhir Semester pada mata kuliah “MANAJEMEN JAMINAN MUTU”.
Lain hal makalah ini juga mempunyai tujuan sebagai penambah wawasan tentang
strategi yang harus diterapkan guna meningkatkan kualitas SDM agar terciptanya
peningkatan mutu suatu rumah sakit yang berguna untuk pembaca maupun juga
penulis.

Penulis mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada semua pihak


yang membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu
juga terimakasih yang tak terhingga penulis tujukan kepada pembimbing mata
kuliah yaitu Bapak Safari Hasan, S.I.P, MMRS.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 08 Juli 2022

Husky Arya Yulankara


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I ...................................................................................................................... 4

I.I. LATAR BELAKANG ............................................................................ 4

I.II. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 5

I.III. TUJUAN PENULISAN .......................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

II.I. Kualitas Sumber Daya Manusia ........................................................... 6

II.II. Mutu Pelayanan Rumah Sakit .............................................................. 7

II.III. Strategi Peningkatan Kuliatas SDM guna Peningkatan Mutu RS .... 9

II.IV. Peran SDM dalam meningkatkan mutu pelayanan RS .................... 13

BAB III ................................................................................................................. 17

III.I.KESIMPULAN .................................................................................... 17

III.II.SARAN ................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20


BAB I

PENDAHULUAN

I.I. LATAR BELAKANG

Sumber Daya Manusia merupakan suatu individu yang berkumpul


untuk melakukan suatu pekerjaan disebuah instansi baik perusahan maupun rumah
sakit, dimana biasa disebut karyawan atau petugas pelayan kesehatan. Sumber
daya manusia juga merupakan harta dari masing-masing perusahaan atau rumah
sakit yang berharga, sebab dari manusia semua bisa dikendalikan dan
dihubungkan antara unsur-unsur manajerial baik di perusahaan atau rumah sakit.
Sumber daya manusia pada rumah sakit juga terdiri dari sumber daya medis dan
non medis. Dengan peran vital dari manusia sebagai sumber daya yang mengelola
rumah sakit, maka sebuah rumah sakit perlu memiliki SDM yang berkualitas.

Kualitas SDM sendiri menurut Sugeng (2002), merupakan


pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan seseorang yang dapat digunakan
untuk menghasilkan layanan professional disetiap rumah sakit maupun
perusahaan. Kualitas SDM sangat penting diperhatikan, sebab dengan kualitas
tersebut tetap dijaga dan dikembangkan, maka banyak hal atau manfaat yang
dapat rumah sakit dapatkan yaitu salah satunya peningkatan mutu dari rumah
sakit.

Mutu rumah sakit sendiri merupakan suatu hasil memenuhi atau


melebihi ekspetasi dari para pasien yang mempercayakan diri untuk berobat
dirumah sakit tersebut. Menjaga mutu rumah sakit sangatlah penting, karena
rumah sakit memberikan sebuah pelayanan yang paling krusial dan berbahaya
dengan berimbas langsung pada nyawa manusia.

Dengan demikian maka perlu dibuat strategi agar peningkatan kualitas


SDM pada rumah sakit dapat berimbas pada peningkatan mutu rumah sakit
sendiri. Karena dengan meningkatnya mutu rumah sakit maka rumah sakit dapat
mengembangkan dan menjaga eksistensinya di mata para pasien/masyarakat luas.
I.II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian kualitas Sumber Daya Manusia?


2. Apa pengertian Mutu Pelayanan Rumah Sakit?
3. Bagaimana strategi meningkatkan kualitas SDM untuk
Peningkatan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit?
4. Bagaimana peran SDM dalam mengimplementasikan Strategi
Peningkatan Kualitas untuk Peningkatan Mutu Pelayanan?

I.III. TUJUAN PENULISAN

1. Menjelaskan tentang kualitas Sumber Daya Manusia


2. Menjelaskan tentang Mutu Pelayanan di Rumah Sakit
3. Menyebutkan Strategi dalam Meningkatkan Kualitas SDM
untuk Peningkatan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit
4. Menjelaskan peran SDM dalam implementasi Strategi
Peningkatan Kualitas guna Peningkatan Mutu Pelayanan
BAB II

PEMBAHASAN

II.I. Kualitas Sumber Daya Manusia

Menurut Salim (1996:35) Kualitas Sumber Daya Manusia adalah nilai


dari perilaku seseorang dalam mempertanggung jawabkan semua perbuatannya
baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan dalam bermasyarakat. Kualitas
Sumber Daya Manusia bersinggungan atau betautan dengan mutu tenanga kerja
yang menyangkut keahlian, baik seperti keahlian cara berfikir kritis dan tanggap,
keahlian mental, keahlian fisik dan lain lain. Dalam kualitas sumber daya manusia
disebuah rumah sakit sangat diperlukan keberadaannya disetiap SDM baik dari
segi SDM tenaga kesehatan (dokter, perawat, apoteker, analisis, ahli gizi,
fisioterpis, radiographer, perekam medis), SDM non kesehatan (keuangan,
administrasi, personalia, keamanan, dan sebagainya).

Kualitas Sumber Daya Manusia merupakan modal dasar dari


keuntungan yang akan diperoleh rumah sakit, karena manusia bisa
menghubungkan dari 6 (enam) unsur manajerial (Man, Money, Methods,
Machine, Material, Market) yang sangat penting bagi suatu rumah sak guna
menunjang perkembangan suatu rumah sakit. Dengan rumah sakit dapat
memunculkan kualitas dari masing-masing SDM pada tiap tiap instansi yang ada
dirumah sakit, maka dapat dipastikan SDM dapat menunjang baik perkembangan,
kemajuan, hingga dapat menyingkirkan stigma negative yang mungkin dapat
ditujukan pada rumah sakit yang dikarenakan kualitas SDM yang tidak memenuhi
ekspetasi para pasien maupun keluarga pasien.

Upaya peningkatan Kualitas dari Sumber Daya Manusia bisa


didapatkan dari beberapa cara, salah satunya dengan cara melakukan pelatihan
yang diberikan oleh rumah sakit baik melalui internal rumah sakit maupun melalui
eksternal rumah sakit yang tujuannya bisa memperdalam juga memperbarui ilmu
dan pengetahuan dari para sumber daya manusia yang ada di rumah sakit.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia pada rumah sakit juga perlu
diperhatikan karena dalam tahun ke tahun ilmu dan teknologi semakin
berkembang dan memerlukan pemahaman untuk mengimbangi persaingan dari
internal maupun eksternal rumah sakit.

Dengan melihat kebutuhan akan peningkatan Kualitas Sumber Daya


Manusia yang sangat penting dengan salah satunya dilakukan seperti mengikuti
pelatihan, maka baik rumah sakit dan para petugas kesehatan dan non kesehatan
untuk senantiasa bekerja sama guna mewujudkan peningkatan kualitas SDM.
Meningkatnya kualitas suatu SDM juga sangat membantu rumah sakit dalam
mecapai tujuan rumah sakit. Manfaat dari kualitas SDM yang tetap dijaga adalah
meningkatnya produktivitasnya kinerja karyawan, meningkatnya kuantitas dan
kualitas hasil pelayanan rumah sakit, terpenuhinya harapan dari pasien ketika
melakukan pengobatan rumah sakit nya.

II.II. Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Mutu Pelayanan Rumah Sakit merupakan hasil nyata yang dari sebuah
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien dan keluarga
pasien dengan berhubungan tentang kemampuan untuk memberikan rasa puas
dari apa yang sudah dibayangkan atau ekspetasi.menurut Satrinegara (2014) Mutu
Pelayanan Kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan akan pelayanan
kesehatan yang sesuai standart profesi dan standart pelayanan dengan
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia dirumah sakit secara wajar,
efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan norma, etika
hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan
pemerintah dan pasien sebagai konsumen.

Mutu pelayanan di rumah sakit berpusat pada kebutuhan dan


keinginan dari pasien juga kelaurga pasien. Dengan terpernuhi dan melampaui
keinginan dan kebutuhan pasien, dapat dipastikan rumah sakit dapat menjaga
mutu pelayanan dan patut dipertahankan. Dalam menyelenggarakan pelayanan
dirumah sakit, beberapa faktor yang harus diperhatikan guna dapat mempengaruhi
mutu pelayanan antara lain :
1. Memperkokoh posisi tawar menawar pengguna jasa layanan
2. Memaksimalkan alur “Voice”
3. Pembentukan birokat yang berorientasi pelayanan
4. Pengembangan kultur pelayanan
5. Pembangunan sistem pelayanan yang mengutamakan kepentingan
pasien

Menjaga mutu pelayanan dirumah sakit merupakan suatu yang bisa


dilakukan secara terus menerus dan saling berkaitan, sistematis, objektif, dan
terpadu untuk menetapkan sebab akibat persoalan mutu pelayanan kesehatan
dengan berpatokan peraturan atau standart yang telah ditetapkan, serta menilai
hasil akhir yang dicapai dan menyusun kritik saran tindak lanjut untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan. Dengan itu perlu
memperhatikan dimensi mutu pelayanan seperti,

a. Realibility (keandalan)
Biasanya ditandai dengan kemampuan dan keandalan untuk menyediakan
pelayanan yang cepat dan tepat serta dapat dipercaya
b. Tangibles (berwujud)
Adanya pelayanan berwujud sarana fisik administrasi, ruang tunggu,
tempat informasi dan sebagainya
c. Responsive (daya tanggap)
Adanya respon cepat dan tanggap untuk membantu menyiapkan dan
menyediakan pelayanan cepat dan tepat terhadap keinginan pasien dan
keluarga pasien
d. Assurance (kepastian)
Ditandai dengan konsumen percaya akan pelayanan yang akan diberikan
dan dilakukan, dengan teknik keramahan sopan dan santun yang
dimunculkan
e. Empathy
Ditandai dengan sikap perhatian dengan tegas yang ditunjukan kepada
pasien maupun keluarga pasien yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
Dengan demikian, adanya rumah sakit sebagai salah satu organisasi
yang bertujuan memberikan jasa pelayanan kesehatan sangat diharapkan mampu
memelihara dan menjaga kualitas produk jasa layanan kesehatan dengan bertitik
fokus pada pasien sebagai pelanggan. Jasa pelayanan kesehatan memiliki
karakteristik yang lain dari produk berupa fisik. Dalam hal ini, karakteristik jasa
layanan yang dapat disebutkan antara lain :

a. Intangibility (tak berwujud)


Berarti jasa layanan tak dapat Nampak dalam kasat mata, atau tidak
dapat dilihat, diraba, dirasa, didengar, dan dicium sebelum jasa
layanan dibeli. Unsur penting dari tak berwujud adalah nilai yang
diberikan oleh pasien juga keluarga pasien dalam bentuk kepuasan,
kenikmatan dan rasa aman ketika menjadi pengguna
b. Unstortability (tak disimpan)
Artinya jasa layanan tidak bisa disimpan, disediakan tetapi jasa
layanan tidak dapat dipisahkan mengingat pada umumnya jasa
yang dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang sama
c. Customization (desain yang khas)
Mempunyai arti bahwa desain khusus untuk kebutuhan pelanggan
sebagaimana jasa pelayan kesehatan pada umumnya.

II.III. Strategi Peningkatan Kuliatas SDM guna Peningkatan Mutu RS

Strategi adalah sebuah pendekatan secara total yang berkaitan


pelaksanaan tujuan suatu gagasan, perencanaan, hingga eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Strategi Peningkatan Kualitas SDM adalah suatu
serangkaian cara untuk mewujudkan pelayanan kesehatan secara utuh dan seluruh
warga rumah sakit, baik petugas medis maupun non medis seluruhnya untuk
mencakup pembangunan kualitas/skill bagi pelayan kesehatan. Selanjutnya untuk
peningkatan kualitas SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan beberapa
cara yang dapat diterapkan pada rumah sakit adalah berikut :
a. Training

Dengan adanya pelatihan yang diadakan oleh rumah sakit, baik


pelatihan yang berasal dari internal rumah sakit maupun eksternal rumah
sakit guna bertitik fokus kepada peningkatan ketrampilan, pengentahuan,
juga sikap.

Training sendiri biasanya berupa ketika ada karyawan yang baru


masuk untuk dilakukan pelatihan singkat menjelaskan jobdisc yang akan
dia lakukan, hingga mengawasi dalam kurun waktu tertentu mengenai
kinerja dari pelayan kesehatan tersebut, biasanya kurun waktu training
untuk normalnya berapa pada < 3 bulan.

b. Pendidikan

Sumber Daya Manusia pada rumah sakit juga bisa dikembangkan atau
di tingkatkan melalui pendidikan, dimana hal ini bertitik fokus pada
peningkatan kemampuan kinerja petugas medis maupun non medis, dalam
arti pengembangan bersifat formal dan berkaitan dengan karir/tugas
pokok.

Dalam peningkatan kualitas SDM terdapat sub bab pendidikan,


pendidikan yang tertera disini bercontohkan ketika ada petugas pelayan
kesehatan yang masih mempunyai gelar sarjana, bisa mengikuti kursus
atau kuliah dengan target pasca sarjana dengan progam study sesuai
dengan ruang lingkup kerja di rumah sakit.

c. Pembinaan

Dalam pembinaan berguna untuk mengarahkan serta membina


petugas kesehatan baik medis dan non medis sebagai sub sistim organisasi
dengan cara dimunculkan progam-progam perencanaan dan penilaian,
semisal man power planning, performance apparaisal, job analytic, job
classification, dan lain-lain.
Didalam pembinaan, ada beberapa hal yang bisa dikuasai oleh petugas
pelayanan kesehatan untuk terus menerus membina pelayan kesehatan
untuk kemajuan rumah sakit yang tengah diteliti

d. Recruitmen

Pada baris ini, recruitmen mempunyai arti pengerahan, dengan tujuan


mendapatkan Sumber Daya Manusia sesuai standart kebutuhan rumah
sakit dan sebagai salah satu alat organisasi dalam pembaharuan juga
pengembangan.

Recruitmen juga sangat bersiko tinggi jika tindak di indahkan untuk


mencari patner yang dirasa sesuai dengan visi misi rumah sakit dan jika
terjadi keteledoran dalam sebuah recuitmen, maka layanan kesehatan
kebelakang akan mengalami kemunduran baik dari segi pelayanan hingga
pandangan dari pasien juga keluarganya.

e. Perubahan sistem

Perubahan sistem ini merupakan suatu penyusunan ulang sebuah


sistem yang sudah berlaku menjadi sebuah sistem baru yang didapat dari
hasil evaluasi dari sistem yang sudah berjalan. Tujuan perubahan sistem
sendiri yaitu menyeseuaikan sistem dan prosedur rumah sakit sebagai jalan
keluar apabila ada ancaman dari luar (antisipasi), maupun dari dalam.
Selain terdapat ancaman, perubahan sistem juga berguna untuk menjaga
keselamatan baik pasien, petugas medis dan non medis hingga orang
terdekat bagi masing-masing.

Contoh perubahan sistem dalam rumah sakit yaitu semisal sedang


dilanda covid-19, dimana mengharuskan melakukan pelayanan dirumah
sakit dilakukan dengan beberapa persyaratan seperti mewajibkan cuci
tangan bagi pasien dan keluarga pasien, pemakaian face shield, sampai
pengecekan suhu tubuh dan test positif negative untuk pasien yang akan
berobat di rumah sakit.
Dalam strategi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, terdapat beberapa hal
yang berkaitan dengan hal itu, yaitu adanya strategi pengembangan SDM pada
rumah sakit. Strategi tersebut seperti :

a. Memberi kesempatan bagi pelayan kesehatan untuk menyalurkan ide


dan gagasan.
Rumah sakit yang besar ialah rumah sakit yang tidak hanya
lengkap dalam hal sarana prasarana pelayanan kesehatan, tetapi rumah
sakit yang memperhatikan dan menghargai tidak hanya pasien tetapi
juga petugas medis dan non medis nya. Dengan adanya memberi
kesempatan bagi petugas kesehatan untuk menyalurkan gagasan ide
atua pokok, secara tidak langsung mereka diarahkan untuk berfikir
kritis sesuai dengan keadaan mereka sekarang.
Tidak semua bagian top manajer mengerti apa yang sedang
terjadi pada situasi petugas medis dan non medis, maka dengan adanya
hal tersebut mereka selain merasa dihargai juga menjadi mempunyai
fikiran yang kritis guna meningkatkan kepedulian, kepekaan dan
kecintaan pada rumah sakit tempat mereka mengabdi.

b. Memberi reward kepada petugas medis dan non medis


Reward merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh
rumah sakit dan diberikan kepada petugas medis dan non medis yang
secara kinerja dinilai melebihi standart pelayanan yang sudah
ditetapkan tentu dengan arah yang sebenarnya dan tidak melenceng
dari batasannya.
Reward diberikan dengan dasar penghargaan tetapi pada
hakikatnya, reward merupakan pancingan dan dorongan juga motivasi
bagi petugas medis dan non medis lainnya agar menjadi lebih baik
lagi. Langkah tersebut sangat efisien untuk rumah sakit yang ingin
berkembang.
c. Mengadakan pelatihan khusus penunjang kinerja
Dengan diadakan pelatihan khusus bagi petugas kesehatan,
sebenarnya bukan semata ditujukan pada peningkatan pribadi
petugasnya saja, tetapi secara tidak sadar juga berimbas pada mutu dari
rumah sakit tersebut. Suatu rumah sakit tidak akan maju dan
berkembang jika tidak mempunyai petugas pelayan kesehatan yang
mempunyai ketrampilan dan minat kerja yang tinggi.
Pelatihan yang diadakan untuk para petugas pelayan
kesehatan selain meningkatkan kualitas petugas kesehatan juga
diharapkan bisa menggali potensi para petugas kesehatan dan
mengembangkan ketrampilan yang mereka miliki.

II.IV. Peran SDM dalam meningkatkan mutu pelayanan RS

Pada dasarnya semua rumah sakit menginginkan Sumber Daya


Manusia yang bermutu, dimana contohnya merubah dari usaha rumah sakit yang
tidak ada menjadi ada, atau dari rumah sakit yang biasa menjadi rumah sakit yang
mampu membuat perbedaan diantara rumah sakit lainnya. Sumber Daya Manusia
yang bermutu pada prinsipnya mempunyai kemampuan professional dan tekhnikal
tertentu yang keberadaanya pada semua lini pekerjaan akan menjadi sebuah
keuntungan yang terlahir.

Dalam organisasi rumah sakit usaha untuk membuat rumah sakit


memiliki kesan baik di mata masyarakat umum sangat ditentukan oleh kualitas
dari SDM terstandart yang dipunyai. SDM yang dimaksud adalah tenaga medis
dan non medis yang telah mempunyai ketrampilan dan pengetahuan sesuai dengan
posisi yang mereka tempati dengan dilihat dari tingkat pendidikan dan
pengalaman yang pernah dialami. Dengan latar belakang pendidikan itulah SDM
di rumah sakit diharap mampu untuk mengangkat pelayanan rumah sakit yang
berkualitas.

SDM yang sudah terstandart seharunya sudah memiliki kompetensi


dalam informasi dan komunikasi dalam melakukan pelayanan kepada pasien.
Kompetensi selain menentukan perilaku kinerja petugas medis dan non medis bisa
menjadi ajang pembuktian apakah sudah melakukan pelayanan sesuai dari SOP
yang sudah ditetapkan rumah sakit. Menurut The National Park Service
kompetensi merupakan kombinasi dari keahlian, kemampuan dan pengetahuan
dibidang masing-masing sehingga memungkinkan petugas melakukan tugasnya.

Jika SDM di rumah sakit memiliki track record pendidikan,


pengetahuan dan kemampuan yang sesuai, SDM tersebut belum dikatakan
mempunyai kompetensi yang tinggi, karena kompetensi yang tinggi tidak hanya
mampu menguasai pengetahuan, kemampuan dan pendidikan saja tetapi
menyangkut banyak kondisi. Inti kedua kompetensi berada pada dasar personality
iceberg sehingga sangat sulit untuk dinilai dan dikembangkan serta memakan
biaya yang cukup besar untuk memilih karakteristik tersebut.

Konsep diri merupakan refleksi dari konsep sikap, nilai atau self
iamge yang dipercayai oleh petugas medis dan non medis adalah bahwa pekerja
seperti petugas medis dan non medis adalah tanggung jawab yang harus
dilaksanakan dengan baik sehingga bekerja harus bersifat baik seperti senyum,
ramah dan sopan kepada pasien. Personalitas konsep diri diubah melalui pelatihan
dan psikoterapi atau pengalaman pengembangan yang positif walaupun
memerlukan waktu yang lama.

Personalitas kompetensi pengetahuan dan ketrampilan relative lebih


mudah untuk dikembangkan melalui pelatihan dengan cara yang paling tepat
untuk menjamin kemampuan petugas medis ataupun non medis. Kompetensi
pengetahuan dan ketrampilan mempunyai kecenderungan mulai tampak dan lebih
mudah untuk dapat ditingkatkan dibandingkan personalitas kompetensi lainnya
yang berada lebih dalam dan tersembunyi dalam diri seseorang.

Personalitas kompetensi Sumber Daya Manusia berupa ketrampilan


dan pengetahuan merupakan kapabilitas mendasar yang harus dimiliki oleh
masing-masng Sumber Daya Manusia untuk menuju kearah kapabilitas yang lebih
dalam dan tersembunyi. Artinya para petugas kesehatan tidak mempunyai konsep
diri, motif dan sifat bawaan baik untuk menjadi Sumber Daya Manusia yang
berkualitas, jika tidak mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang baik.

Selain itu, strategi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia untuk


meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit sangatlah berdampingan. Dalam
penerpaan strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia dimana proses
tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia menjadi
petugas medis dan non medis yang selalu menyediakan pelayanan terbaik, tepat,
cepat dan akurat sehingga memenuhi ekspetasi dari para pasien maupun keluarga
pasien.

Dengan dicapainya goals mengenai peningkatan kualitas Sumber


Daya Manusia tersebut, maka dapat dipastikan mutu dari pelayanan disuatu rumah
sakit sangat berimbas positif. Karena dalam peningkatan kualitas diri dari Sumber
Daya Manusia tersebut, sudah menjadi bagian dari mutu pelayanan di rumah sakit
yang terus dijaga trend positivenya. Bila seorang manajerial dapat
mengimplementasikan kualitas sumber daya manusianya maka manajer tersesebut
dianggap berhasil dalam menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit. Dengan
meningkatnya mutu dirumah sakit, dapat dipastikan menguntungkan bagi rumah
sakit, baik dari segi kepercayaan yang timbul, atau dari segi feedback yang
dibawa oleh pasien dan keluarganya ke masyarakat umum mengenai citra rumah
sakit.

Menjaga dan menerapkan strategi peningkatan kualitas SDM untuk


meningkatkan mutu dirumah sakit merupakan langkah yang tepat. Dengan strategi
yang diterapkan oleh petugas kesehatan maka dengan begitu membuat rumah
sakit semakin dikenal berbagai kalangan, sampai mendapat loyalitas dari para
pasien. Peningkatan pasien juga dipengaruhi oleh strategi yang dijalankan, dan
mutu yang sudah berjalan. Mutu rumah sakit tidak akan berkembang dan
meningkat bila Sumber Daya Manusia nya tidak bisa meng implementasikannya
dengan baik dan mempertahankan sampai meningkatkan nya guna
keberlangusngan rumah sakit yang terus maju dan bersaing diantar rumah sakit
satu dengan lainnya.
BAB III

PENUTUP

III.I. KESIMPULAN
Sumber Daya Manusia merupakan suatu individu yang berkumpul
untuk melakukan suatu pekerjaan disebuah instansi baik perusahan maupun rumah
sakit, dimana biasa disebut karyawan atau petugas pelayan kesehatan. Kualitas
SDM sendiri menurut Sugeng (2002), merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan seseorang yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan
professional disetiap rumah sakit maupun perusahaan. Mutu rumah sakit sendiri
merupakan suatu hasil memenuhi atau melebihi ekspetasi dari para pasien yang
mempercayakan diri untuk berobat dirumah sakit tersebut. Menjaga mutu rumah
sakit sangatlah penting. Dengan demikian maka perlu dibuat strategi agar
peningkatan kualitas SDM pada rumah sakit dapat berimbas pada peningkatan
mutu rumah sakit sendiri.
Menurut Salim (1996:35) Kualitas Sumber Daya Manusia adalah nilai
dari perilaku seseorang dalam mempertanggung jawabkan semua perbuatannya
baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan dalam bermasyarakat. Kualitas
Sumber Daya Manusia bersinggungan atau betautan dengan mutu tenanga kerja
yang menyangkut keahlian, baik seperti keahlian cara berfikir kritis dan tanggap,
keahlian mental, keahlian fisik dan lain lain. Kualitas Sumber Daya Manusia
merupakan modal dasar dari keuntungan yang akan diperoleh rumah sakit, karena
manusia bisa menghubungkan dari 6 (enam) unsur manajerial (Man, Money,
Methods, Machine, Material, Market) yang sangat penting bagi suatu rumah sak
guna menunjang perkembangan suatu rumah sakit. Upaya peningkatan Kualitas
dari Sumber Daya Manusia bisa didapatkan dari beberapa cara, salah satunya
dengan cara melakukan pelatihan yang diberikan oleh rumah sakit baik melalui
internal rumah sakit maupun melalui eksternal rumah sakit yang tujuannya bisa
memperdalam juga memperbarui ilmu dan pengetahuan dari para sumber daya
manusia yang ada di rumah sakit
Mutu pelayanan di rumah sakit berpusat pada kebutuhan dan
keinginan dari pasien juga kelaurga pasien. Dengan terpernuhi dan melampaui
keinginan dan kebutuhan pasien, dapat dipastikan rumah sakit dapat menjaga
mutu pelayanan dan patut dipertahankan. Menjaga mutu pelayanan dirumah sakit
merupakan suatu yang bisa dilakukan secara terus menerus dan saling berkaitan,
sistematis, objektif, dan terpadu untuk menetapkan sebab akibat persoalan mutu
pelayanan kesehatan dengan berpatokan peraturan atau standart yang telah
ditetapkan, serta menilai hasil akhir yang dicapai dan menyusun kritik saran
tindak lanjut untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanan. Dengan
demikian, adanya rumah sakit sebagai salah satu organisasi yang bertujuan
memberikan jasa pelayanan kesehatan sangat diharapkan mampu memelihara dan
menjaga kualitas produk jasa layanan kesehatan dengan bertitik fokus pada pasien
sebagai pelanggan. Jasa pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang lain dari
produk berupa fisik.
Strategi adalah sebuah pendekatan secara total yang berkaitan
pelaksanaan tujuan suatu gagasan, perencanaan, hingga eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Pada dasarnya semua rumah sakit menginginkan
Sumber Daya Manusia yang bermutu, dimana contohnya merubah dari usaha
rumah sakit yang tidak ada menjadi ada, atau dari rumah sakit yang biasa menjadi
rumah sakit yang mampu membuat perbedaan diantara rumah sakit lainnya.
Dalam organisasi rumah sakit usaha untuk membuat rumah sakit memiliki kesan
baik di mata masyarakat umum sangat ditentukan oleh kualitas dari SDM
terstandart yang dipunyai. Konsep diri merupakan refleksi dari konsep sikap, nilai
atau self iamge yang dipercayai oleh petugas medis dan non medis adalah bahwa
pekerja seperti petugas medis dan non medisSelain itu, strategi peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
sangatlah berdampingan. Dalam penerpaan strategi peningkatan kualitas sumber
daya manusia dimana proses tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Menjaga dan menerapkan strategi peningkatan kualitas SDM untuk
meningkatkan mutu dirumah sakit merupakan langkah yang tepat. Dengan strategi
yang diterapkan oleh petugas kesehatan maka dengan begitu membuat rumah
sakit semakin dikenal berbagai kalangan, sampai mendapat loyalitas dari para
pasien. Peningkatan pasien juga dipengaruhi oleh strategi yang dijalankan, dan
mutu yang sudah berjalan.

III.II. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu baik bagi penulis
maupun pembaca untuk melangkah kedepannya dan menjadi sebuah refrensi bagi
pembaca mengenai mutu rumah sakit yang bisa ditingkatkan melalui Strategi
Peningkatan Kualitas SDM. Untuk manajerial rumah sakit, dengan membaca
makalah ini diharapkan bisa menjadi refrensi yang baik.

Kedepan dengan adanya refrensi ini, semoga bisa lebih memperhatikan


kualitas SDM masing-masing unit instalasi guna memicu penigkatan mutu rumah
sakit yang sedang dijalankan sehingga bisa menjadi rumah sakit yang maju dan
berkembang serta bisa menjadi competitor dari rumah sakit lain yang tidak takut
untuk berkompetisi secara sehat dan baik untuk menjadi pelayan bagi masyarakat
diluar sana dan meningkatkan strata kesehatan warga Indonesia menjadi lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://pusatpelatihanrumahsakit.com/2014/11/06/mutu-pelayanan-rumah-
sakit/
2. https://pusatpelatihanrumahsakit.com/2014/11/06/peran-sdm-dalam-
meningkatkan-mutu-pelayanan-rumah-sakit/
3. http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/797/653

Anda mungkin juga menyukai