PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
1. Mewujudkan SDM Keperawatan yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2. Mewujudkan pengembangan SDM Keperawatan yang profesional dan
terampil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3. Mewujudkan asuhan keperawatan profesional, yang memberika
kepuasan kepada pelanggan.
4. Mewujudkan pendidikan dan penelitian berbasis iptek kesehatan untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
5. Mewujudkan kesejahteraan tenaga keperawatan baik moril dan materi
yang dapat meningkatkan kinerja keperawatan.
2
Terkait dengan rencana kegiatan supervisi, khususnya diruang
Keperawatan dengan penerapan SP2KP kegiatan supervisi juga akan dilaksanakan
secara optimal untuk menjamin kegiatan pelayanan di Ruang SP2KP sesuai
dengan standar mutu professional yang telah ditetapkan.
3
B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
4
D. Manfaat
5
BAB II
A. Pengertian
Secara umum yang dimaksud dengan supervise adalah melakukan
pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan
yang dilaksanakan oleh bahan untuk kemudian apabila ditemukan
masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung
guna mengatasinya (Agus, 2004).
Arwani (2005) menyatakan bahwa supervisi adalah salah satu
bagian proses atau kegiatan dari fungsi pengawasan dan pengendalian
(controlling).
Swanburg (2009) melihat dimensi supervisi sebagai suatu proses
kemudahan sumber-sumber yang diperlukan untuk penyelesaian suatu
tugas ataupun sekumpulan kegiatan pengambilan keputusan yang
berkaitan erat dengan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan dan
informasi dari kepemimpinan dan pengevaluasian setiap kinerja karyawan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kegiatan supervisi adalah kegiatan-kegiatan yang terencana seorang
manajer melalui aktifitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi dan
evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau tugas sehari-hari.
B. Ruang Lingkup
6
Area ini mencakup tentang kemampuan dari sumberdaya keperawatan
yang ada di lingkungan kerjanya. Supervisi keperawatan dilaksanakan
juga untuk memberikan penilaian terhadap stafnya sehingga dapat
diberikan kesempatan kepada stafnya untuk dapat mengembangkan
diri sesuai dengan kemampuannya dan dalam supervisi ini dapat pula
memberikan penilaian terhadap pengembangan kemampuan dan
ketrampilan stafnya dalam menjalankan tugas yang dibebankan
kepadanya.
3. Fasilitas dan Peralatan
Kegiatan pelaksanaan supervisi keperawatan akan memberikan
alternatif pemecahan masalah pada berbagai kendala yang dihadapi
oleh staf baik tentang kemampuannya melaksanakan tugas maupun
sarana dan prasarana yang harus di penuhi untuk memberikan
pelayanan keperawatan yang berkualitas.
4. Mutu Pelayanan
Berfokus pada indikator mutu dan standar pelayanan minimal seperti :
1. Kepuasan pelanggan
2. Indikatoir Klinik
C. Prinsip Supervisi
Ada beberapa prinsip supervisi yang dilakukan di Bidang Keperawatan
(Nursallam, 2007) antara lain:
a. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi, memerlukan
b. pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar
manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan
kepemimpinan.
c. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara
supervisor dan perawat pelaksana.
d. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik.
e. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi
efektif, kreatifitas dan motivasi.
7
f. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna
dalam pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien,
perawat dan manajer.
8
BAB III
A. Supervisi Berjenjang
1. Kepala Seksi
Beberapa instansi digabung dibawah satuy pengawasan kepala seksi.
Kepala seksi mengawasi pengelola perawatan dalam melaksanakan tugas
secara langsung dan seluruh perawat secara langsung maupun tidak
langsung.
2. Kepala Ruangan
Kepala ruangan bertanggung jawab dalam supervise pelayanan
keperawatan di unit kerjanya. Kepala ruangan merupakan ujung tombak
penentu tercapai tidaknya tujuan pelayanan dalam memberikan asuhan
keperawatan dan pendokumentasian di unit kerjanya.
B. Sasaran Supervisi Keperawatan
9
g. Tidak terjadi penyimpangan atau penyelewengan kekuasaan, kedudukan
dan keuangan.
C. Metode Supervisi
10
1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan di RS X (rujukan Depkes
RI 2005)
2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas
asuhan.
F. Proses Supervisi
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement
dan petunjuk
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan
memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang
positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
G. Jadwal Pelaksanaan Supervisi
Jadwal supervisi untuk satu instalasi dilaksanakan 1 - 2 kali kunjungan
dalam sebulan. Lama kunjungan supervisi kurang lebih 30 menit-60 menit.
11
Mengobservasi para manejer ruangan mulai dari Pengelola Perawatan.
Karu, Ka tim, dilanjutkan dengan observasi 1-2 personil dari pelaksana
keperawatan atau area kerja secara kontiniu untuk 15-30 menit.
H. Evaluasi Proses Supervisi
Hasil evaluasi yang harus dicapai dalam pelaksanaan supervisi adalah
1. Pelaksanaan tugas sesuai dengan pola dan standar prosedur
2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana kegiatan
3. Penggunaan alat-alat di ruang lingkup pekerjaan yang efektif dan
ekonomis
4. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang dari aturan serta kebijakan
RS Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan objek/rasional.
12
Gambar : 1
Kasie Keperawatan
Karu
PELAKSANAAN PA PA
Menilai Kinerja Perawat
SUPERVISI
Pembinaan
Kinerja Perawat &
PASCA SUPERVISI
Penyampaian Penilaian Kualitas Pelayanan
Feed back
Follow Up, Pemecahan Masalah
& Reward
13
BAB IV
PENUTUP
14