Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1

Pendahuluan
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara
profesional (Nursalam, 2003). Memberikan asuhan keperawatan secara
profesional didukung dengan adanya sumber daya manusia yang bermutu,
standart pelayanan, termasuk pelayanan yang berkualitas, disamping
fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan
sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi standart yang berlaku
maka perlu dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan
asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari
manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan
keperawatan. Supervisi adalah tehnik pelayanan yang tujuan utamanya
adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses
supervisi yaitu 3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow Up (H. Burton,
dalam Pier AS, 1997 : 20). Dan merupakan ujung tombak tercapainya
tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Dari hasil wawancara dengan beberapa perawat ruangan yang ada
di ruang Bedah D. Pelaksanaan supervisi di Ruang Bedah D telah
dilakukan namun instrumen dan pendokumentasian supervisi belum ada.
Berdasar atas kondisi di atas maka kami merencanakan dan akan
melaksanakan supervisi tentang Injeksi Intra Vena di Ruang Bedah D.
Adapun tujuan dari supervisi pelaksanaan Injeksi Intra Vena adalah
untuk mengetahui sikap, pengetahuan dan ketrampilan perawat tentang
pelaksanaan pemberian injeksi inta vena dan dapat berdiskusi bersama
tentang sesuatu yang baru mengenai pelaksanaan injeksi inta vena.

1.2

Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum

Setelah dilakukan supervisi diharapkan mampu mengaplikasikan


peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor dalam lingkup tanggung
jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap Perawat Primer
dalam melakukan injeksi intra vena.
1.2.2

Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan supervisi.
b. Mampu mempersiapkan instrumen injeksi intra vena.
c. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan prinsip
injeksi intra vena.
d. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.
e. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi
terhadap staf

1.3.

Pelaksanaan
Kegiatan

supervisi

pelaksanaan

injeksi

intra

vena

dilaksanakan pada :
Hari / tanggal

Waktu

: 09.00 WIB s/d 09.30 WIB

Lama kegiatan : 30 menit


Tempat

: Kantor Karu , Nurse Station dan Ruang perawatan

pasien
Topik

: Pelaksanaan injeksi intra vena Tn Matari dengan


diagnosa medis Batu Ureter

Aspek

: Pengetahuan dan keterampilan perawat dalam


pemberian injeksi intra vena

Supervisor

: Kepala ruangan

Yang disupervisi: Perawat primer dan perawat associate


4.

Cara Mengumpulkan Fakta Supervisi


1) Personal Inspection
2) Pelaksanaan injeksi intra vena

akan

3) Diskusi / Tanya jawab


4) Pemecahan Masalah (Problem Solving).
5. Instrumen
1) Format instrumen supervisi prinsip pelaksanaan injeksi intra vena
2) Format laporan supervisi keperawatan
6.Mekanisme kegiatan :
Tahap
Kegiatan
Pra

Kepala Ruangan
( Supervisi )

Perawat Primer

Perawat Associate

Pembukaan :

Supervisi 1. Salam Pembukaan


5 menit

dan menyampaikan
tujuan.

1. Memberi persetujuan

2. Membuat

2. Mendengar dan

persetujuan

mengklarifikasi yang perlu

3. Menjelaskan
instrumen supervisi
Supervisi

didiskusikan tentang
instrumen supervisi
1. Melakukan cros cek

30 menit

1. Melakukan

cros

kelengkapan

format

cek kelengkapan

Melakukan

pemberian

injeksi

format pemberian

Pengawasan dan

intra vena

1.

koordinasi.
2.

injeksi.

2. Melakukan klarifikasi

Menilai

2. Melakukan

kepada Karu jika

klarifikasi kepada

kelengkapan

ditemukan hal-hal

PP jika ditemukan

pengisian lembar

yang tidak sesuai

keadaan format

pemberian terapi

dengan persiapan

pemberian injeksi

injeksi, meliputi :

tindakan injeksi intra

yang tidak sesuai.

Nama

No
register.

3. Melaksanakan

3. Melaksanakan

Pasien.
o

vena
tindakan

tindakan

kolaborasi

kolaborasi injeksi

pemberian

terapi

intra vena sesuai

injeksi

vena,

dengan

intra

jadwal

Dosis.

meliputi:

Nama

3.

Melaksanakan

hal yang perlu

rencana

didiskusikan

yang dibuat.

saran atau
pembetulan dari
proses pelaksanaan
tindakan injeksi intra
vena .
5. Melakukan
dokumentasi hasil
Supervisi.
1. Melakukan evaluasi

10 menit

vena dengan prinsip

Melakukan
injeksi intra vena.

masukan berupa

tindakan injeksi intra

tindakan

evaluasi tindakan

4. Memberikan

Supervisi

terapi

injeksi

Mencatat jika

bersama PP dan PA.

3F (Fair, Feedback,
Follow Up)
2.

rencana

pemberian

Waktu.

ditemukan ada hal-

Post

Membuat
jadwal

Obat
o

yang

Memberikan
reinforcement.

7. Struktur Pengorganisasian
1) Kepala Ruangan

2) Perawat Primer

: .

3) Perawat Assosciate

direncanakan oleh
PP.

4) Supervisor

5) Pembimbing

:
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Pengertian
Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya
adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton,
dalam Pier AS, 1997 : 20). Supervisi keperawatan adalah suatu proses
pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
dalam rangka mencapai tujuan.
2. 2 Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayananan
pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, ketrampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
2. 3 Prinsip Supervisi
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara
supervisor dan perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreatifitas dan motivasi.

7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam


pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.
2. 4 Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan :
a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada
klien di ruang perawatan
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala
ruangan yang ada di instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung.

2. 5 Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Pre Supervisi

Ka. Per IRNA

Menetapkan kegiatan dan tujuan


serta instrument / alat ukur

Ka Ru
Supervisi

Supervisi
Menilai kinerja
Perawat

PP 1

PP 2
Delegasi

Pasca Supervisi

Fair
Feed Back
Follow Up

PA

PA

Kualitas Pelayanan
Meningkat

Keterangan :

Kegiatan supervisi
Delegasi dan supervise

2. 6 Langkah-langkah Supervisi
1. Pra supervisi
a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b) Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervisi
a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan.
b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c) Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat Associste
untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
e) Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat Primer dan
Perawat Associate
f) Supervisor memberikan masukan dan solusi pada Perawat Primer
dan Perawat Associate
g) Supervisor memberikan reinforcement pada Perawat Primer dan
Perawat Associate.
2. 7 Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan
keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang
tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah :
a) Menetapkan danmempertahankan standar praktek keperawatan.
b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
dinerikan.

c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan


keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.
2. Manajemen anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,
dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :
a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yg tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan RS.
b) Membantu mendapatkan informasi statistic untuk perencanaan
anggaran keperawatan.
c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu
saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat
dijalankan dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan
kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
2. 8 Tehnik Supervisi meliputi
1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu:
a) Langsung.

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang


berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed
back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement
dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan
memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek
yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
2) Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.

BAB 3
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan
Kegiatan supervisi tindakan injeksi intravena akan dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal

Waktu

Tempat

Topik

: Supervisi peran perawat dalam tindakan injeksi


intravena

Supervisor

: Kepala ruangan

Sasaran

: Perawat primer yang mendelegasikan tugas kepada


Perawat Associate

Metode

: Langsung

3.2 Struktur Pengorganisasian


Kepala Ruangan

Perawat Primer

Perawat Associate

3.3 Materi Yang Disupervisi


Persiapan Injeksi intravena
Pelaksanaan injeksi intravena
3.4 Media Supervisi
-

Instrumen Injeksi intravena

Instrumen Supervisi
1) Format instrumen supervisi
2) Format laporan supervisi keperawatan

3.5 Mekanisme Kegiatan


Tahap
kegiata
n
Pra
1.
Supervi 2.
si
5 menit 3.

4.

5.
Supervi1.
si
15
menit 2.

3.
4.

5.

KARU

PP

PA

Salam Pembuka
1.Menguraikan
1.Menerima
Menyampaikan
tentang tindakan
delegasi dari
tujuan supervisi
injeksi intravena
PP untuk
menentukan
hari itu
menyiapkan
kegiatan yang akan 2.Mendelegasikan
perlengkapa
disupervisi:
kepada PA untuk
n injeksi
mengecek jadwal
menyiapkan
intravena
injeksi intravena
perlengkapan
milik PP
injeksi intravena
Menjelaskan
instrumen/ format
penilaian yang
akan digunakan.
Mempersilahkan PP
untuk tindakan
injeksi intravena
Melakukan
1. Melakukan cross 1. Membantu
pengawasan &
cek kelengkapan
PP
koordinasi
injeksi intravena.
mempersiap
Menilai
kan alat
pelaksanaan injeksi 2. Menjelaskan
yang belum
intravena
kepada pasien
ada untuk
berdasarkan format
dan keluarga
injeksi
supervisi
tentang prosedur
intravena
Melakukan
injeksi intravena 2. Membawa
crosscheck
yang akan
trolley
kelengkapan alat.
dilaksanakan
injeksi
Mencatat jika
3. Mendelegasikan
intravena ke
ditemukan ada halpada PA untuk
bed pasien
hal yang perlu
membantu injeksi
didiskusikan
intravena
bersama PP dan PA. 4. Melakukan
3. Menerima
Mengisi format/
langkah-langkah
delegasi dari
instrumen penilaian
injeksi intravena
PP untuk
supervisi
melalui venflon:
membantu
a. Membawa alat
injeksi
ke dekat
intravena.
pasien

Temp
at
Ruang
Karu

Bed
Pasien

b. Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
melakukan
tindakan
c. Pakai sarung
tangan
d. Memasang
perlak
e. Memeriksa
area infus
f. Memasukkan
obat ke dalam
spuit
g. Memastikan
infus dalam
keadaan
menetes
lancar, tidak
ada tandatanda plebitis,
kemudian
klem pengatur
tetesan
dimatikan
h. Melakukan
desinfektant
dengan
alkohol 70 %
i. Memasukkan
obat
j. Melihat
ekspresi wajah
pasien
k. Mengatur
tetesan sesuai
dengan
kebutuhan
yang sudah
ditentukan
l. Memantau
efek dari obat
dengan
mengukur
nadi pasien
m. Pasien
dirapikan dan
alat-alat

dibereskan
n. Melepas
sarung tangan
dan cuci
tangan
o. Mencatat dan
memberi tanda
pada format
pemberian
injeksi dan
buku injeksi
Post
1. Menyampaikan
1. Menemui Karu
1.
Supervi
hasil penilaian
bersama PA
si
supervisi
untuk evaluasi
10
2.Memberikan
2. Menemui Karu 2.
menit
feedback, reward,
untuk
evaluasi
follow up dan
tindakan PP
konsep
solusi 3.
Tanda tangan
terhadap masalah
hasil supervisi
yang ditemukan 4. Mendengarkan
3.Dokumentasi hasil
dengan seksama
supervisi
5. Menerima hasil
4. Salam penutup
penilaian

Mendengark Ruang
an dengan Karu
seksama
Menerima
hasil
penilaian

3.6 Evaluasi
1.

Struktur:
Menentukan penanggungjawab supervisi keperawatan
Menyusun konsep supervisi keperawatan.
Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik
Menentukan materi supervisi.
Persiapan alat dan pasien

2.

Proses:
Melaksanakan supervisi keperawatan oleh Karu kepada PP dan PA
PP dan PA melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas masingmasing
Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan.
Karu mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk tehnis pengisian
3. Hasil:
Mahasiswa mampu melaksanakan supervisi secara optimal.

Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana


Supervisor mengevaluasi hasil supervisi
Supervisor memberikan reward/feed back pada PP dan PA

3.7 Resume Pelaksanaan Supervisi.


Hari / Tanggal

: Senin / 4 Mei 2009

Jam

: 09.00 09.30 WIB

Tempat

: Ruang Bedah Dahlia RSU Dr.Soetomo Surabaya

Acara

: Supervisi injeksi intravena

1. Acara dihadiri oleh


a. Pembimbing dari pendidikan 1 orang.
b. Pembimbing dari ruangan 1 orang
c. Supervisor 4 orang
d. Mahasiswa PSIK FK UNAIR program A4 sebanyak 11 orang.
2. Hasil evaluasi
1. Evaluasi stuktur
Persiapan dilakukan 7 hari sebelum acara dilakukan. Acara tepat
waktu sesuai jadwal pada Gannt Chart. Penetapan pasien sesuai
dengan jadwal injeksi intravena pada pasien.
2. Evaluasi Proses
NO WAKTU
1
09.00-09.20 WIB
2
10.20-11.00 WIB

KEGIATAN
Pelaksanaan supervisi injeksi intravena berlangsung
Diskusi dan klarifikasi dari supervisor dan pembimbing
ruangan.

1. Ibu Lilik Suliati, SST., S.Pd

Pelaksanaan sudah cukup bagus dan tepat waktu.

Waktu observasi juga dilihat sejak tanggal berapa


di pasang infus

2. Bpk. Obet Sugiono, SKM


i. Selain mensupervisi dari segi skill, seharusnya
juga dari segi knowledge dan attitude.
3. Bpk. Arie Sunarno

Seharusnya supervisor jangan terlalu terpaku pada


form penilaian

Pada

saat

mensupervisi,

karu

juga

dapat

mencairkan suasana dengan sedikit memberikan


selingan

Karu seharusnya melakukan supervisi pada semua


pasien

Karu kurang senyum.

4. Bpk Kusnanto, S.Kp., M.kes


o Lebih baik yang dipilih untuk tindakan supervisi
adalah ketrampilan yang lumayan rumit, yang
diperlukan

oleh

ruangan

sehingga

perlu

ditindaklanjuti untuk peningkatan pelayanan


o Pembagian peran yang jelas antara karu, PP, dan
PA
5. Ibu Nuzul Qraniati, S.Kep., Ns
o Pendokumentasian tindakan supervisi sudah bagus
o Seharusnya karu lebih menjelaskan secara riil
content dari format penilaian pada supervisi

Evaluasi Hasil.

Kegiatan dihadiri oleh 40% dari 13 orang yang diundang.

Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai


dengan tugas masing-masing.
Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai

dengan tugas masing-masing.


Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan

baik.
Waktu pelaksanaan ada kekurangan waktu membuka dan
menutup luka.

BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Supervisi bertujuan memenuhi dan meningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.
Pelaksanaan supervisi yang dilaksanakan pada hari Senin, 4 Mei
2009 terhadap pasien Tn. Matari dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Pada pelaksanaan telah disampaikan tentang tujuan injeksi intravena
dan prosedur injeksi intravena yang akan dilaksanakan.
4.2 Saran
Untuk perawat primer sebagai pelaksana injeksi intravena diharapkan
selalu melakukan dokumentasi dengan baik dan lengkap.

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, (2002). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta.
Gillies, (1989). Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.
PSIK, (2003). Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan
Ners. Surabaya.
.. (2003). Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan :
Disampaikan Pada Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).

Anda mungkin juga menyukai