Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

MANAJEMEN KEPERAWATAN

SUPERVISI KEPERAWATAN

Oleh : Kelompok IV

1. Muh. Efendi Jayadi

2. Novita Maramis

3. Siska Wati

4. Tania Hartati Rahman

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG S1
MATARAM
2021
1. Supervisi Keperawatan.

a. Latar Belakang.

Era globalisasi dapat memberikan dampak positif bagi setiap profesi

kesehatan untuk terus berusaha meningkatkan kinerja di berbagai

kebutuhan pelayanan kesehatan secara profesional. Sejalan dengan

hal tersebut tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan

juga makin meningkat. Dalam memberikan asuhan keperawatan

secara profesional seharusnya didukung dengan adanya sumber daya

manusia yang bermutu, standar pelayanan, termasuk pelayanan yang

berkualitas, di samping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat.

Agar pelayanan keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan

memenuhi standar yang berlaku maka perlu dilakukan pengawasan

atau supervisi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Supervisi

merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen keperawatan

dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan

keperawatan. Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan

utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama.

Kunci sukses supervisi yaitu 3F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow

Up. Supervisi merupakan ujung tombak tercapainya tujuan

pelayanan kesehatan di rumah sakit. Hasil angket kepada 7 perawat

didapatkan 3 perawat menjawab supervisi tidak pernah dilakukan, 3

perawat menjawab supervisi sudah dilakukan namun secara

informal, dan 1 perawat menjawab supervisi telah dilakukan

sebagaimana mestinya. Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan

bedah X supervisi keperawatan sudah dilakukan secara informal


dan dilakukan setiap saat oleh kepala ruangan, wakli kepala ruangan

dan perawat lainnya yang didelegasikan untuk mengawasi kinerja

perawat. Kepala ruangan dan wakilnya pada saat tertentu ikut terjun

secara langsung dalam tindakan keperawatan pada pasien. Selain itu

kepala ruangan langsung atau pada saat morning report

menyampaikan pada penanggung jawab untuk segera ditindaklanjuti

hasil dari supervisi yang sudah dilakukan.

b. Masalah.

1) Supervisi sudah berjalan tapi hanya dilakukan secara informal.

Supervisi dilakukan setiap saat oleh kepala ruangan dan perawat

lainnya yang didelegasikan untuk mengawasi kinerja perawat.

Kepala ruangan dan wakilnya pada saat tertentu ikut terjun secara

langsung dalam tindakan keperawatan pada pasien.

2) Pendokumentasian hasil supervisi yang dilakukan hanya

disampaikan secara lisan saat timbang terima dilakukan. Supervisi

secara formal dengan pendokumentasian secara tertulis masih

belum dapat dilakukan karena terkendalanya dengan beban kerja

yang cukup tinggi dan perencanaan yang kurang tepat baik waktu

maupun sarana dan prasarana. Kemauan yang rendah juga

menjadi salah satu alasan tidak berjalannya supervisi secara

formal. Sehingga untuk penilaian perkembangan kualitas perawat

tidak dapat terpantau dengan baik.

c. Tujuan.

1)Tujuan Umum.

Mampu mengaplikasikan supervisi dalam lingkup tanggung jawab


sebagai supervisor keperawatan, terutama dalam melakukan

supervisi terhadap Perawat Primer dalam melakukan tindakan

asuhan keperawatan.

2) Tujuan Khusus.

a) Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan

supervisi.

b) Mampu mempersiapkan instrumen tindakan keperawatan.

c) Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan

tindakan keperawatan.

d) Mampu memberikan masukan terhadap staf.

e) Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi

terhadap staf. f) Mampu melaksanakan dokumentasi hasil

supervisi.

d. Target.

1) Supervisi dilakukan secara terorganisasi dan rutin dalam kurun

waktu tertentu.

2) Supervisi dinyatakan melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas

dan standar.

3) Supervisi terdokumentasikan dengan baik dan benar.

Kriteria evaluasi.

1) Struktur.

a. Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan.

b. Menyusun konsep supervisi keperawatan.

c. Menentukan materi supervisi.


2) Proses.

a) Melaksanakan supervisi keperawatan bersama perawat

ruangan dan supervisor.

b) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan.

3) Hasil.

a) Mahasiswa mampu melaksanakan supervisi secara optimal.

b) Supervisor mengevaluasi hasil supervisi.

c) Supervisor memberikan reward/feed back pada PP dan PA.

e. Program Kerja.

1) Rencana strategi.

a) Mengajukan proposal pelaksanaan supervisi.

b) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi

keperawatan. Merevisi konsep supervisi keperawatan.

c) Menentukan materi supervisi keperawatan.

d) Merevisi format supervisi.

e) Melaksanakan supervisi keperawatan bersama-sama

perawat ruangan.

f) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan.

2) Pengorganisasian.

a) Penanggung jawab : Muh efendi jayadi

b) PP : Novita maramis

c) PA : Siska wati dan Tania hartati rahman

d) Waktu : Mei 2021

Anda mungkin juga menyukai