PENDAHULUAN
Spanyol rekam medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif sekali
berabad-abad menghilang dan baru diketemukan pada abad XIX oleh seorang
Edwin Smith Papyrus. Papyrus ini saat ini disimpan di New York Academy of
mumi di Necropolis ditulis sejak tahun 1550 SM, yang kemudian dijual pada
1
Pada zaman Yunani dikenal Aesculapius yang dianggap sebagai dewa
kedokteran dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini masih
oleh sepuluh dokter yang disebut Aesclepadae sedang kuil tempat penderita
yang cermat dan sampai kini dianggap benar. Hasil pemeriksaan pasiennya
Dexxippus yang hingga kini masih dapat dibaca oleh para dokter.
pertama walaupun zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu
2
kedokteran pada zaman ini adalah : Aetius, Alexander, Oribasius dan Paul
satu-satunya pekerjaan rekam medis yang dilakukan yaitu catatan para rahib
(dokter kuno).
Pada zaman Yahudi ilmu kedokteran telah tertera di dalam kitab Injil
dan Talmud, dua kitab agama Kristen dan Yahudi. Bangsa Hibrani termasuk
pencipta dari Prophylaxis. Buku Leviticus berisi sanitasi dan higiene seperti :
efek menyentuh benda kotor, jenis makanan yang harus dimakan dan
mengandung gizi tinggi, dan cara membersihkan ibu yang baru melahirkan.
Pada zaman Islam dikenal dokter-dokter yang beragama Islam dan
praktek di rumah sakit Persia (Iran) antara lain Imam Gozali (Rhazes) tahun
865 – 925 SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran, antara lain
dikerjakan oleh suatu medical record management. Rumah sakit ini yang
memulai membuat catatan (record) dari para penderita yang dirawat di rumah
perpustakaan kedokteran. Rumah sakit ini masih berdiri dan beberapa rekam
medis pasiennya yang pernah dirawat ditahun 1137 masih ada. Pendiri rumah
sakit ini bernama Rahera. Rumah sakit ini mengeluarkan buku bernama
3
Andreas Vesalius hidup pada tahun 1514 – 1554, adalah seorang
pembedahan mayat orang kriminal dengan cara mencuri mayat, hal yang
medis atas segala hal yang dijumpainya. Hasil rekam medis tersebut
(angka Kematian).
Pada abad XVIII Benyamin Franklin dari USA mempelopori berdirinya
memiliki rekam medis dan katalog lengkap. Tahun 1871 mulai diinstruksikan
bahwa pasien dirawat harus dibuat KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien).
Tahun 1870-1893 Library Bureu mulai mengerjakan penelitian katalog
negara barat.
4
Tahun 1902 American Hospital Association untuk pertama kalinya
melakukan diskusi rekam medis. Tahun 1905 beberapa buah pikiran dokter
diberikan untuk perbaikan rekam medis. Tahun 1905 Dokter George Wilson
pentingnya nilai medical record yang lengkap isinya demi kepentingan pasien
4. Tahun 1944 Australia membuat sekolah rekam medis oleh seorang ahli
sehingga harus disusun dengan sebaik-baiknya dan catatan medis inilah yang
kita namakan dengan rekam medis. Semenjak masa pra kemerdekaan rumah
belum dilaksanakan dengan penataan baik, atau mengikuti sistem yang benar,
termasuk berkas rekam medis. Kemudian pada tahun 1972 dengan Surat
5
Bab I Pasal 3 menyatakan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana
ditetapkan.
tenaga medis dan para medis di rumah sakit yang terlibat dalam
B. Tujuan Pedoman
Adapun tujuan dalam pembuatan pedoman pelayanan rekam medis ini
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Unit Rekam Medis RSI PKU Muhammadiyah
diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini
dipertanggungjawabkan.
6
menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun
AIR).
dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini
dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang
tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis
mempunyai makna yang lebih luas dari pada hanya sekedar catatan biasa,
7
merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien di
lainnya.
sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib
kesehatan di rumah sakit. Tujuan rekam medis secara rinci akan terlihat
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Administrasi
pelayanan kesehatan.
b. Aspek Medis
8
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan
c. Aspek Hukum
d. Aspek Keuangan
e. Aspek Penelitian
kesehatan.
f. Aspek Pendidikan
9
g. Aspek Dokumentasi.
antara pasien dengan rumah sakit atau pemberi pelayanan kesehatan saja.
Ruamh Sakit.
medik pasien.
10
D. Batasan Operasional
1. Managemen Rekam Medis
2. Rekam Medis
tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang
darurat”.
3. Admisssion
4. Registrasi
5. Tracer
Adalah pembatas rekam medis atau pengganti dari rekam medis yang
6. ICD X
7. ICOPIM
8. Kartu berobat
11
Adalah kartu yang diberikan kepada pasien dimana isi kartu tersebut
adalah nomor rekam medis dan nama pasien. Kartu tersebut digunakan
berobat.
dilengkapi oleh dokter dan atau perawat selama periode perawatan yang
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang dan Kebijakan Rekam Medis
kedokteran.
b. SK Dir Jen Yan Medik tahun 1991, Nomor :
Tindakan Kedokteran.
e. Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis
tenaga medis dan para medis serta tenaga kesehatan lainnya yang
12
b. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat inap
(Resume Medis).
harian.
rekam medis.
peminjaman.
13
l. Unit Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan berkala yang telah
pelanggan.
Surat Keterangan berupa resume medis dan atau foto copy hasil
Kabupaten Tegal.
14
78/YanMed/RS UMDIK/YMU/1/91 maka tenaga yang berhak mengisi
Kabupaten Tegal.
Kabupaten Tegal.
pasal 12 berisi :
diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi
kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang
lingkungan rumah sakit. Para dokter sering membawa berkas rekam medis
15
karena merasa berwenang penuh atas pasiennya, sementara itu petugas
pasien oleh rumah sakit. Rumah sakit sebagai pemilik segala catatan yang
ada di rumah sakit, termasuk rekam medis. Hal ini mengingat karena
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian bagi para petugas pelayanan
16
d. Petugas Rekam Medis harus menghayati berbagai peraturan mengenai
Dalam kaitan ini boleh ataupun tidaknya pasien mengerti akan isi
dari pada rekam medis adalah amat tergantung pada kesanggupan pasien
Rumah Sakit wajib memegang berkas asli, kecuali untuk resep obat pasien.
pasien maka tampak bahwa rekam medis telah menjadi milik umum.
17
orang lain yang ditunjuk adalah bersifat administratif, pihak Rumah Sakit
permohonan pasien atau pihak lainnya untuk melihat berkas rekam medis.
Dalam hal ini Rumah Sakit bertanggung jawab secara moral dan hukum
ini, akan ditemui banyak pengecualian. Yang menjadi masalah disini ialah
bagi siapa rekam medis itu dirahasiakan dan dalam keadaan bagaimana
rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien
dan dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai dengan kode etik
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam medis ada dua
kategori :
18
rumah sakit selain dokter yang merawat sama sekali tidak
diperkenankan.
tanggung jawab dokter dan pasien, pihak lain tidak memiliki hak sama
sekali.
paling depan berkas rekam medis rawat jalan maupun rawat nginap
Namun sekali lagi perlu diingat bahwa karena diagnosa akhir pasien
19
tentang Rekam Medis yang tercantum dalam pasal 10 ayat 1 bahwa
oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
maupun lisan.
pada pasien.
20
a. Persetujuan langsung, berarti pasien/wali segera menyetujui usulan
nyawa pasien.
yang akan dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang akan terjadi
21
tinggi harus dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang
akan dilakukannya secara jelas. Dalam hal ini, dokter jangan sekali-kali
rekam medis. Permintaan terhadap informasi ini banyak datang dari pihak
Disamping itu pasien dan keluarganya, dokter dan staf medis, dokter dan
pengelolaan rekam medis, akan tetapi harus diingat bahwa hal tersebut
22
menjaga/memelihara hubungan baik dengan masyarakat. Oleh karena itu
yang berlaku bagi badan-badan swasta. Jadi patokan yang perlu dan harus
senantiasa diingat oleh petugas rekam medis adalah : “Surat kuasa untuk
perundangan yang mengatur hak tersebut”. Pada saat ini makin banyak
perawatan di rumah sakit. Informasi ini hanya dapat diberikan apabila ada
23
menggunakan jasa asuransi sehingga makin banyak jumlah pemegang
polis, rumah sakit harus mampu mengadakan satu formulir standar yang
demikian tanda tangan dapat diperoleh pada saat pasien tersebut masuk
dirawat.
pedoman kecuali jika ada ketentuan khusus yang ditetapkan oleh peraturan
a. Setiap informasi yang bersifat medis yang dimiliki Rumah Sakit tidak
boleh disebar luaskan oleh pegawai Rumah Sakit, kecuali bila pimpinan
24
hubungan dengan pekerjaannya. Andaikata ada keragu-raguan dipihak
staf rekam medis, maka persetujuan masuk ketempat rekam medis itu
tidak boleh dibuat tanpa persetujuan khusus dari kepala Unit Rekam
e. Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari rekam medis
jika ada ketentuan lain dalam peraturan. Surat kuasa hendaklah juga
25
i. Informasi di dalam rekam medis boleh diperlihatkan kepada perwalian
j. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit, tanpa surat kuasa yang
pasien di rumah sakit, harus memiliki surat kuasa dari pasien tersebut.
pemohon yang bukan dokter. Rumah sakit dalam hal ini akan berusaha
sakit.
l. Ketentuan ini tidak hanya berlaku bagi Unit Rekam Medis, tetapi juga
m. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit, kecuali
bila atas perintah pengadilan, dengan surat kuasa khusus tertulis dari
dibawa kebagian lain dari rumah sakit, kecuali jika diperlukan untuk
transaksi dalam kegiatan rumah sakit. Apabila mungkin rekam medis ini
26
medis rumah sakit, apabila ingin melakukan riset harus memperoleh
fotocopy rekam medis yang dimaksud. Apabila hakim minta yang asli,
tanda terima harus diminta dan disimpan di folder sampai rekam medis
bukti dalam suatu sidang pengadilan, atau didepan satu badan resmi
27
rumah sakit. Penyimpanan dan pemeliharaan merupakan satu bagian dari
dalam rekam medis dapat dipakai sebagai bukti, karena rekam medis
adalah dokumen resmi dalam kegiatan rumah sakit. Jika pengadilan dapat
dan dapat dipercayai, maka keseluruhan atau sebagian dari informasi dapat
rumah sakit yang menyimpan rekam medis tersebut. Rumah sakit yang
diminta seorang sanksi untuk datang dan membawa rekam medis yang
sebagian dari rekam medis atau mungkin seluruh informasi dari rekam
Tanggung jawab seorang ahli rekam medis adalah berperan sebagai saksi
yang obyektif.
yang mana yang akan diminta oleh pengadilan. Oleh karena itu, setiap
28
terhadap semua rekam medis pasien yang telah keluar dari rumah sakit
dalam rekam medis yang dihapus, tanpa paraf, dan setiap isian yang tidak
lengkap. Materi yang bukan bersifat medis harus ditinggal apabila rekam
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya
waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan
29
Tabel 2.1
Kualifikasi SDM Unit Rekam Medis RSI PKU Muhammadiyah
Kabupaten Tegal
30
Staf Pelaksana DIII Rekam Medis / SLTA Plus (Pelatihan 7
Pendaftaran Pasien Customer Service)
Poliklinik
Staf Pelaksana DIII Rekam Medis / SLTA Plus (Pelatihan 2
Pendaftaran Penunjang Customer Service)
Pelayanan
Staf Pelaksana DIII Rekam Medis / SLTA Plus (Pelatihan 4
Pendaftaran Pasien Customer Service)
IGD
Staf Pelaksana DIII Rekam Medis / SLTA Plus (Pelatihan 4
Pendaftaran Pasien Customer Service)
Rawat Inap
Jumlah 32
B. Distribusi Ketenagaan
SDM Unit Rekam Medis RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal
berjumlah 23 orang dan sesuai dengan struktur organisasi Unit Rekam Medis
terbagi menjadi 2 bagian yaitu unit pengolahan data rekam medis dan unit
dikepalai oleh seorang Manager Unit dengan Pendidikan Sarjana yang sudah
berikut :
31
Tabel 2.2
Distribusi SDM Unit Pengolahan Data Rekam Medis
Jumlah 12
Untuk staf statistik dan pelaporan rumah sakit selama ini di pegang oleh
kepala RM
32
2. Unit Pendaftaran Pasien.
Tabel 2.3
Distribusi SDM Pendaftaran Pasien
NAMA JABATAN KUALIFIKASI Waktu JML
FORMAL & INFORMAL Kerja SDM
Staf Pelaksana
Pendaftaran Pasien DIII Rekam Medis / SLTA Plus 2 Shift 7
Poliklinik (Pelatihan Customer Service)
Staf Pelaksana
Pendaftaran Pasien DIII Rekam Medis / SLTA Plus 3 Shift 4
IGD (Pelatihan Customer Service)
Jumlah 11
C. Pengaturan Jaga
Tabel 2.4
Pengaturan Jaga Unit Rekam Medis RSI PKU Muhammadiyah
Kabupaten Tegal
33
07.00 – 14.00 WIB
Staf Pelaksana Pendaftaran Pasien Poliklinik 2 Shift
14.00 – 21.00 WIB
07.00 – 14.00 WIB
Staf Pelaksana Pendaftaran Pasien IGD 3 Shift 14.00 – 21.00 WIB
21.00 – 07.00 WIB
34
BAB III
STANDAR FASILITAS
35
B. Standar Fasilitas Unit Rekam Medis
36
a. Inventaris Peralatan di Registrasi Poliklinik
37
BAB IV
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun yang
akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RSI PKU
pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka
tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah
seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan rumah
sakit.
Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana dilaksanakan oleh
petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan penuh tanggung jawab.
a. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke Rumah
kesehatan lainnya.
c. Datang sendiri atas kemauan sendiri.
38
4. Kriteria pasien yang berobat di RSI PKU Muhammadiyah
Kabupaten Tegal.
( Registrasi )
1. Pasien baru
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang juga akan
dicetak pada kartu pasien atau kartu berobat sebagai kartu pengenal, yang
setiap pasien :
kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan. Kepada pasien
39
c. Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain.
rujukan berisi alasan pasien harus dirawat inap, bisa berupa diagnosa,
perawatan.
2. Pasien lama
40
penyelesaian administrasinya. meliputi pendaftaran pasien baik baru
maupun lama seperti pasien datang tidak dengan perjanjian. Di RSI PKU
pasien :
( Admission )
Di RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal penerimaan pasien
rawat inap belum memiliki pendaftaran khusus rawat inap, pendaftaran rawat
1. Pasien yang tidak urgen, penundaan perawatan pasien tersebut tidak akan
menambah penyakitnya.
2. Pasien yang urgen, tetapi tidak gawat darurat, dapat dimasukkan ke dalam
daftar tunggu.
41
4. Lokasi yang tepat dari bagian penerimaan pasien.
4. Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh
5. Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja
1. Semua pasien yang menderita segala macam penyakit, selama ruangan dan
ditetapkan, kecuali untuk kasus gawat darurat dapat diterima setiap saat.
42
a. Ada surat rekomendasi dari dokter yang mempunyai wewenang
1. Pasien yang sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat, setiap
berisi :
3) Jenis kelamin
5) Umur/Tanggal Lahir
43
d. Jika pasien pernah berobat ke poliklinik atau pernah dirawat
yang lama.
diberikan dari mulai saat pasien tiba di ruang sampai pasien tersebut
1. Sistem Penamaan
kepada seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu
base adalah nama pasien sendiri berdasarkan kartu tanda pengenal dan
antara lain :
44
a. Nama ditulis dengan huruf cetak dan mengikuti ejaan yang
disempurnakan.
c. Nama pasien masih bayi dan belum mempunyai nama maka di tulis
2. Sistem Penomoran
rekam medis kepada pasien berobat jalan, pasien untuk dirawat inap,
gawat darurat dan bayi baru lahir. Pada saat seorang penderita
untuk berobat jalan ataupun untuk dirawat inap, maka diberikan satu
atau belum. Apabila pasien sudah pernah berobat maka tidak akan
45
nomor, kekeliruan ini dapat diperbaiki dengan membatalkan nomor baru
harus dibuat jilid yang baru, karena terlalu tebal jika hanya satu jilid saja.
setiap jilid harus dibuat catatan nomor jilid dan jumlah jilidnya, misalnya
memilih rekam medis yang tidak aktif harus dilihat satu persatu, tahun
berikut :
Pada map sudah dicetak kotak untuk menuliskan nomor rekam medis
yang akan diisi oleh petugas rekam medis. Penulisan nomor harus
dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dapat dicetak atau
46
ditulis tangan menggunakan spidol jangan hanya menggunakan
pulpen.
b. Label Warna
c. Tulisan Alergi
d. Tulisan Rahasia
medis.
Medis
dari poliklinik umum maupun spesialis setiap hari pada jam tertentu
47
Petugas dari bagian lain yang meminjam rekam medis harus datang
Lembar 1 untuk rekam medis dan lembar 2 untuk yang meminjam. Pada
saat rekam medisnya kembali lembar 1 diberi tanda silang yang artinya
Semua dokumen rekam medis yang keluar dari unit rekam medis
baik untuk keperluan perawatan rawat jalan, rawat inap maupun hal yang
a. Sistem
Sentralisasi
rawat inap dalam satu tempat. Karena semua pasien baik rawat jalan
cepat.
ruangan.
48
3) Tata kerja Dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis
mudah distandarisasikan.
penyimpanan.
b. Sistem Penjajaran
Sistem penjajaran berkas rekam medis menurut nomor
50 93 26
angka ketiga angka kedua angka pertama
(tertiary digits) (secondary digits) (primary digits)
Dalam penyimpanan dengan sistem angka akhir (terminal
49
kemudian rekam medis disimpan di dalam urutan sesuai dengan
Sebagai contoh :
di situ.
1. Petunjuk Penyimpanan
Pada deretan berkas rekam medis yang disimpan di rak harus diberi tanda
rekam medis. Setiap rak penyimpanan dikasih nomor angka akhir dari 0
s/d 9.
50
F. Penghapusan Rekam Medis
tidak aktif (in active records) harus ditetapkan sehingga selalu tersedia
menentukan rekam medis aktif atau tidak aktif adalah besarnya ruangan
yang tersedia untuk menyimpan rekam medis yang baru. Rekam medis
ruang tersendiri yang sama sekali terpisah dari bagian pencatatan medik.
Pada saat diambilnya rekam medis tidak aktif, ditempat semula harus
2. Penyusutan
51
aktif dari rak aktif ke rak in aktif dengan cara memilah pada rak
Tujuan :
yang tidak bernilai guna/nilai guna rendah atau nilai gunanya telah
menurun.
kegunaannya.
oleh suatu kepanitiaan yang terdiri dari unsur komite rekam medis dan
JRA.
52
Pemusnahan arsip adalah suatu proses kegiatan penghancuran
secara fisik arsip rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai
membakar habis, mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat lagi
Tegal.
53
78/YanMed/RS UMDIK/YMU/1/91 maka tenaga yang berhak mengisi
a. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter spesialis yang
melayani pasien.
Tegal.
2. Pencatatan (Recording)
54
melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk
keperluan lainnya.
dan data medis. Data sosial didapatkan pada saat pasien mendaftarkan
diri ke tempat penerimaan pasien. Data medis baru diperoleh dari pasien,
hal yang harus diperhatikan oleh dokter dan ahli-ahli di bidang kesehatan
lainnya, yaitu:
b. Up to date
bertele-tele
55
Ini merupakan kumpulan catatan pasien-pasien yang datang ke unit
pelayanan. Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku
56
Pencatatan data medis ini dilakukan oleh petugas kesehatan yang
sendiri.
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan
lengkap, yaitu:
57
a) Nama lengkap pasien
c) Alamat
d) Agama
e) Jenis Kelamin
f) Umur
g) Status Perkawinan
h) Tempat/tanggal lahir
i) Pekerjaan
a) Tanggal Kunjungan
b) Poliklinik yang melayani
c) Diagnosis
d) Tindakan yang diberikan
e) Dokter yang menangani
2) Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat identitas
lembaran diagnostik/terapi.
Lembaran-lembaran Umum, terdiri dari:
58
a) Ringkasan Masuk dan Keluar
59
untuk menetapkan diagnosis yang menjadi dasar tindakan
dsb.
(4) Keadaan sosial : Catatan tentang status perkawinan,
lingkungannya.
(5) Pengamatan ulang sistematik : untuk mengungkapkan
harus dilakukan.
60
Pemeriksaan fisik mencakup 4 langkah dasar yaitu :
(1) Inspeksi : melihat ke seluruh bagian tubuh.
(2) Palpasi : meraba berbagai bagian tubuh.
(3) Perkusi : mengetok daerah tertentu pada tubuh dengan
tingkat resistensinya.
(4) Auskultasi : Mendengar bunyi yang terjadi karena
diet, dll
d) Perjalanan Penyakit/Perkembangan Perintah Dokter dan
Pengobatan
pasien.
61
perintah tersebut. Untuk menghindari kekeliruan,
e) Catatan Perkembangan
Lembaran ini mencatat secara spesifik perkembangan
62
fakta-fakta penting yang belum tercatat pada anamnese dan
63
pasiennya, meskipun ia mengunjungi pasien hanya
yang tampak.
64
g) Hasil Pemeriksaan Laboratorium/Rontgen;
Lembaran ini dipakai untuk meletakkan formulir-formulir
pimpinan)
menulis resume.
65
(5) Untuk diberikan tembusannya kepada asisten ahli yang
rawat.
pertanyaan-pertanyaan berikut :
sekarang)
konsultasi)
bekerja)
66
bagi pasien yang meninggal tidak dibuatkan resume, tetapi
a) Laporan Operasi;
b) Laporan Anestesi;
c) Riwayat Kehamilan;
d) Catatan/Laporan Persalinan;
e) Identifikasi Bayi;
medis.
pembimbingnya.
lembaran formulir rekam medis merupakan bahan yang perlu diolah untuk
67
pengolahan, berkas-berkas rekam medis tersebut diteliti kelengkapannya baik
yaitu :
1. Perakitan (Assembling) Rekam Medis
meliputi:
1) Pembatas Poliklinik
3) Lembaran Poliklinik
5) Salinan Resep
meliputi :
2) Pembatas Masuk
5) Instruksi Dokter
6) Lembar Konsultasi
7) Catatan Perawat
8) Catatan Perkembangan
68
12) Hasil Pemeriksaan Radiodiagnostik
meliputi :
1) Ringkasan
2) Pembatas Masuk
5) Catatan Anastesi
6) Laporan Pembedahan
7) Instruksi Dokter
8) Catatan Perkembangan
9) Lembar Konsultasi
1) Pembatas Masuk
4) Lembar Obstetrik
5) Catatan Persalinan
69
6) Lembaran Bayi Baru Lahir
7) Instruksi Dokter
8) Catatan perkembangan
9) Lembar Konsultasi
Perakitan rekam medis pasien rawat inap kasus bayi lahir meliputi :
1) Pembatas Masuk
3) Riwayat Kelahiran
4) Instruksi Dokter
5) Catatan Perkembangan
6) Lembar Konsultasi
7) Catatan Perawat
8) Grafik Bayi
9) Pengawasan Khusus
2. Koding (coding)
70
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam
gejala dan factor yang mempengaruhi kesehatan. Sejak tahun 1993 WHO
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh
karenanya diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi dengan
lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD 10.
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga
medis. Oleh karenanya untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak
rekam medis harus membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat.
71
Disamping kode penyakit, berbagai tindakan lain juga harus dikoding
b. Pembedahan/Tindakan (ICOPIM)
c. Koding Obat-obatan
d. Laboratorium
e. Radiologi
g. Alat-alat
h. Dan lain-lain
1) Intruduction ( pendahuluan )
2) Susunan
3) Kode angka
ICD-10 Vol. I.
72
3) Baca dan catat petunjuk kata dasar (di garis bawahi).
3. Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat
a. Indeks Pasien
1) Pengertian
Tegal.
a) Nama lengkap
b) Jenis kelamin
c) Umur
d) Alamat
e) Tempat dan tgl lahir
f) Pekerjaan
g) Tanggal berobat jalan maupun rawat inap.
3) Kegunaan
Data base ini adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medis
pasien.
4) Cara Penyampaian
Cara Penyampaian :
dalam kamus.
73
b) Data base ini digunakan untuk mencari berkas rekam medis
1) Pengertian
Tegal.
c) Nomor Penderita
d) Jenis Kelamin
e) Umur.
3) Kegunaan
keperluan sbb :
74
b) Untuk menguji teori-teori membandingkan data-data tentang
ilmiah
Kabupaten Tegal.
bersangkutan lupa.
perawat, dll.
4) Cara penyimpanan
dicegah.
c. Indeks Dokter
1) Pengertian
2) Kegunaan
Tegal.
75
d. Indeks Kematian
a) Nama penderita
c) Jenis Kelamin
d) Umur
g) Hari Perawatan
h) Wilayah.
2) Kegunaan
meningkatkan peralatan/tenaga.
a. Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang Rekam Medis,
76
dibuat ketentuan berapa lama jangka waktu satu rekam medis
rekam medis kembali lagi ke raknya pada setiap akhir hari kerja,
c. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit, kecuali atas
perpindahan dari orang satu ke lain orang ini, harus dilakukan dengan
mengisi “Kartu Pindah Tangan” karena dengan cara ini rekam medis
tersebut berisi : tanggal, pindah tangan dari siapa, kepada siapa, untuk
di rak tersebut, sampai map rekam medis yang diambil (dipinjam) kembali.
77
Petunjuk keluar yang dipakai berbentuk kartu yang dilengkapi
bersangkutan. Petunjuk keluar ini haruslah dibuat dari bahan (kertas) yang
rekam medis :
a. Pada saat rekam medis dikembalikan ke sub bagian rekam medis,
yang bertugas pada sore hari dan malam hari. Dokter-dokter, staf
yang telah ditentukan (di Unit Rekam Medis atau bagian lain).
c. Rekam medis yang sampulnya rusak atau lembarannya lepas, harus
78
g. Rekam medis yang sangat tebal harus dijadikan 2 atau 3 jilid.
h. Petugas yang mengepalai kegiatan penyimpanan harus membuat
tangan dari satu tempat ke tempat lainnya, oleh karena itu Unit Rekam
dokumen rekam medis harus dimasukan ke dalam map dan tas yang telah
medis secara rutin pada saat-saat diminta mendadak. Untuk ini bagian-
79
80
BAB V
LOGISTIK
Unit Rekam Medis RSI PKU Muhammadiyah Kabupaten Tegal setiap bulan
mempunyai permintaan rutin yang terbagi menjadi dua yaitu ATK (Alat Tulis
Kantor) dan ART (Alat Rumah Tangga). ATK dan ART permintaannya sesuai
Sedangkan barang cetak rekam medis masih tersedia di bagian unit rekam
NO JENIS BARANG
I. Managemen Rekam Medis
1. Kertas F4 polos
2. Buku Tulis
3. Pensil, Pulpen, Penghapus, Penggaris
4. Spidol Artline
5. Staples Kecil, Besar beserta isi
6.
7.
8.
9.
10.
Penggaris
8. Slip Obsgin 19. Kertas A4 polos
9. Slip Fisioterapi 20. Kertas Berlogo
10. Stabilo 21. Kartu apotik
11. Surat Perjanjian perawatan di ICU 22. Surat persetujuan Rawat Bersama
81
* Formulir Terlampir
82
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
sedikit 10 orang. Rumah Sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori
seperti disebut diatas, berarti wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan
kerja. Program keselamatan dan kesehatan kerja di Unit Rekam Medis bertujuan
“Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang
bersifat manusiawi, yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan
selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup
perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai Unit Rekam Medis dan
perlindungan terhadap Rumah Sakit. Pegawai adalah bagian integral dari rumah
termasuk para pegawai dari bahaya kerja. Sebab itu Pemerintah mengatur dan
83
1. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja
efisien.
hambatan.
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit
produksi;
dll.
penyimpanan.
84
3. Ruang gerak untuk bekerja selebar meja tulis, harus memisahkan rak-rak
penyimpanan.
petugas.
85
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
perubahan. Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik.
Kriteria :
Standar :
kondisi tersebut.
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat
baik.
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau
mutu.
Keprofesian
Efisiensi
Keamanan pasien
86
Kepuasan pasien
a. Indikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan proses
b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok
Sakit
d. Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih
untuk dimonitor
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat menilai
indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik
87
UNIT KERJA : Managemen Rekam Medis
RUANG LINGKUP : Kelengkapan Rekam Medis Rawat Jalan
KRITERIA
STANDARD : 0%
88
UNIT KERJA : Managemen Rekam Medis
RUANG LINGKUP : Efektifitas pelayanan rekam medis
KRITERIA :
Inklusi :
Eksklusi :
89
STANDARD : Kurang dari 5%
KRITERIA :
90
dilengkapi dgn Informed Consent dan Laporan),
Tanda Tangan / Paraf Dokter Nama/Inisial
Dokter, Resume Medik dan Keperawatan, ICD
dan Kode Peringatan.
STANDARD : 5%
KETERANGAN :
91
DASAR PEMIKIRAN : Pasien rawat ulang yang tidak direncanakan
berkaitan dengan mutu pelayanan dan peningkatan
biaya.
KRITERIA :
STANDARD : 0%
KETERANGAN :
92
93
DAFTAR PUSTAKA
94