PPI DI KLINIK
WARDANELA YUNUS, CVRN.SKM.MM.FISQua
Pengalaman kerja
• Perawat RS Jantung & Pemb Harapan Kita
• IPCN Purnawaktu RS.Jantung & Pemb Harapan Kita
• Ka.Sub Bag Verifikasi RS.Jantung & Pemb Harapan Kita
• Koordiantor IPCN RSDC Wisma Atlet Jakarta
Organisasi
• Tim Pokja PPI Nasional Kemenkes RI
• Komisi Akreditasi Kesehatan Pratama (KAKP)
• IKKESINDO Pusat tahun 2022- sekarang
• HIPPII PUSAT
• Pengurus Perdalin tahun 2010-2021 Lain Lain
• INKAVIN Pusat tahun 2010-2015 • Surveior KARS
• Tim Penulis Pedoman tekhnis PPI di FKTP
• Tim Penulis Kurikulum PPI Dasar di FKTP
• Tim Penulis kurikulum pelatihan TOT PPI di FKTP
• Tim Kontributor Standar Akreditasi RS Kemenkes
• Narasumber Pelatihan PPI Dasar, Lanjut, IPCN, IPCN lanjut, TOT
PPI, TOT PPI FKTP
• Narasumber Workshop/Seminar/Sosialisa PPI
PENDAHULUAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
merupakan upaya untuk memastikan
perlindungan kepada setiap orang terhadap
kemungkinan tertular infeksi dari sumber
masyarakat umum dan disaat menerima
pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas
kesehatan
PROGRAM PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
RISIKO TERJADINYA
INFEKSI (PPI) INFEKSI
PROGRAM PPI
PMK NO.27 TAHUN 2017 TENTANG PPI
PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP TAHUN 2020
1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES
HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK
Regulasi
Standar
PERILAKU
Monitoring
PETUGAS
dan
evaluasi
Akreditasi
GAMBARAN IMPLEMENTASI PPI DI KLINIK
PEDOMAN KERJA :
PANDUAN, KEBIJAKAN,
SOP, JUKNIS
Merujuk ke peraturan/ literarur
IDENTIFIKASI JENIS dan disosialisasikan
STRUKTUR PROGRAM
PELAYANAN DAN
ORGANISASI (PJ IMPLEMENTA KERJA DI
FAKTOR RISIKO
PPI) SI PROGRAM TAHUN
INFEKSI
PPI BERIKUTNYA
MONITORING DAN
EVALUASI SERTA
LANGKAH PERBAIKAN
Alat , HH,
Kontak PLEBITIS/IAD KIPI tekhnik aseptik
Airborne Transmisi
IDO Airborne
silang
KEPATUHAN PENGGUNAAN
APD
Jumlah Kepatuhan : ∑( Ya)
Jumlah Patuh + tidak (∑ Ya + tidak) = %
CONTOH :
LAPORAN HASIL
AUDIT
Hasil Audit Kebersihan Tangan
1. Kepatuhan kebersihan tangan dokter, bidan dan tenaga penunjang belum tercapai
> 85 %
Memberikan hasil laporan 2. Kepatuhan terendah pada tenaga Kesehatan penunjang sebesar 78 %
1. Lokasi/tempat dan waktu
dilakukan audit Hasil Analisa Permasalahan:
2. Membrikan gambaran data 3. Petugas baru Sebagian ikut workshop PPI secara internal Puskesmas
4. Sarana kebersihan tangan (handrubs) masih kurang
GAP antara standar dan 5. Kepatuhan petugas masih bergantung jika ada audir kebersihan tangan
data dilapangan
3. Mencarai akar masalah Rencana Tindak lanjut:
terjadinya GAP 6. Membuat perencanaan workshop inter PPI sesi kedua setelah mendapatkan
persetujuan Kapus
4. Memberikan solusi tindak 7. Melakukan koordinasi ketersediaan handrub
lanjut 8. Memberikan motivasi pemahaman kebersihan tangan disaat kegiatan Puskesmas
wardanelayunus@gmail.com.2022
SARANA KEBERSIHAN TANGAN
PILIH
SALAH
SATU
X
PENGELOLAAN APD
X X X√
√
√
√
√ X √
X
TINGKAT KEPATUHAN DIBAWAH TARGET 100 %
Dibuat Langkah Perbaikan dengan ICRA Program PPI
LAKUKAN MONITORING DALAM
PENATAAN LINGKUNGAN RUANG
PELAYANAN PASIEN
X
PELAYANAN PASIEN
PENGGUNAAN HORDENG JENDELA PERLU Setiap selesai pelayanan semua permukaan meja
DIPERTIMBANGKAN PENGGUNAAN KACA FILM gigi dibersihkan dan semua peralatan disimpan pada
tempatnya
0 Pengelolaan Limbah
1. Tersedia tempat penampung limbah sesuai kriteria Infeksius, Non Infeksius dan Benda
tajam sesuai Kode Kantong (Hitam, Kuning dan Kotak benda tajam berwarna kuning) dan
tempat penampung limbah menggunakan ijakkan kaki
2. Tersedia tempat penampung Limbah Sementara (TPS) tertutup dan mudah dibersihkan
sebelum dibuang ke Pembuangan Akhir dan TIDAK MENEMPATKAN DIBAWAH WASTAFEL
3. Petugas kebersihan melakukan pembersihan secara rutin dengan menggunakan APD
4. Tersedia sarana pembuangan air Limbah ( sesuai ketentuan per undangan undangan)
5. Ada bukti Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan Limbah dibukti dengan adanya
MOU dan masa berlaku aktif
Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
Kriteria peralatan menurut dr.Earl Spalding
1. Peralatan kritikal adalah semua peralatan yang membula kulit dan masuk ke dalam pembuluh darah
2. Peralatan Semi Kritikal adalah peralatan yang dipergunakan masuk ke dalam selaput mukosa
3. Peralatan Non Kritikal adalah semua peralatan yang dipergunakan mapa permukaan kulit saja
Penatalaksanaan Linen
1. Membuat regulasi (SOP) : Penatalaksanaan linen di ruangan, transportasi linen ke ruang cuci/laundry, dan
penatalaksanaan linen di ruang cuci/laundry
2. Pengelolaan linen : Linen terbagi menjadi Linen bersih, linen kotor dan linen kotor ternoda darah dan
bahan infeksius (infeksius)
3. Linen Kotor (Non Infeksius) dan Linen Infeksius (kode kantong khusus) dalam proses pencucian tidak
boleh dicampur dan menggunakan mesisn cuci yang berbeda
4. Pencucian linen kotor dan linen infeksius tidak boleh disatukan dalam mesin cuci yang sama (DUA
MESIN CUCI YANG BERBEDA)
Pastikan Kerjasama
sesuai standar
KONSEP PENYUNTIKAN YANG AMAN
8.KEBERSIHAN PERNAPASAN DAN ETIKA BATUK
1. Pendidikan staf, pasien, dan orang yang
mendampingi
2. Peringatan visual : poster dan spanduk dengan
posisi menyolok (misalnya di pintu masuk).
Nyatakan dalam bahasa yang mudah dimenegerti
sesuai dengan populasi yang dilayani
3. Tersedia Sumber daya : Kebersihan tangan( air
mengalir dan sabun atau handrub berbasis alcohol),
tempat limbah secara konsisten dan berfungsi baik
4. Pemisahan spasial : orang dengan gejala
pernapasan untuk memakai masker bedah
danduduk jauh dari orang lain (idealnya > 3 kaki
atau minimal 1 (satu) meter) di ruang tunggu yang
telah ditentukan daerah
9 Penempatan Pasien
Ada SOP penempatan pasien sesuai transmisi
1. Pastikan pasien infeksius terpisah dengan pasien non Infeksius
2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi berdasarkan Kontak, Drplet dan airborne sebaiknya
ruang tersendiri
3. Jika ruang khusus tidak ada maka dibuat kebijakan penempatan pasien
4. Ada kebijakan transfer pasien untuk mencegah transmisi penyakit menular
5. Dilakukan audit kepatuhan penggunaan APD, Lingkungan dan sarana
VENTILASI DAN SIRKULASI UDARA
SISTEM VENTILASI
1. Ventilasi natural menggunakan jendela dan pintu terbuka atau menggunakan tambahan kipas angin
2. Ventilasi mekanik menggunakan kipas angin dan exhaust fan atau menggunakan AC dan exhaust fan
3. Ventilasi campuran (natural + mekanik ventilasi)
4. Pastikan sirkulasi udara dengan perputaran 6 – 12 kali perjam
PENERAPAN PPI PADA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
01 Pengawasan
1. Kepatuhan Hand Hygiene
2. Kepatuhan penggunaan & Pelepasan Alat Pelindung Diri
(APD) sesuai indikasi dan jenis paparan
3. Pengendalian lingkungan sesuai prinsip PPI (air kumur dari
air minum)
4. Pengelolaan limbah dan benda tajam sesuai jenis limbah
5. Pengelolaan peralatan medis (kritikal, semi kritikal, atau non
kritikal),
6. Bagaimana penyuntikan yang aman
7. Bagaimana dengan Linen yang digunakan
8. Penggunaan Anti Mikroba yang bijak
9. Pengendalian percikan darah atau cairan tubuh
10. Kewaspadaan Transmisi terkait resiko kontaminasi dari
pasien (Kontak, Dropler, Percikan)
MASALAH TERKAIT PELAKSANAAN BUNDLES
Pemasangan/penggunaan peralatan Kesehatan atau Tindakan medis yang beresiko
terjadinya infeksi (HAIs) dilaksanakan sebagai upaya pencegahan
KLINIK
Pojok ASI
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
41
KESIMPULAN
1. Program PPI adalah : Kewaspadaan isolasi, Penerapan PPI terkait
Bundles HAIs, Surveilans, Diklat PPI, Penggunaan AB bijaksanan,
Monitoring melalui ICRA dan Audit PPI
2. PPI DI KLINIK terfokus pada kewaspadaan isolasi dan program
PPI lainnya merujuk pada jenis pelayanan yang diberikan
3. Kepatuhan petugas terhadap standar merupakan upaya perubahan
prilaku yang menunjang keberhasilan pelaksaan program PPI
THAN
K YOU
Wardanela Yunus
wardanelayunus@gmail.com