Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ALISNA

NIM : 1514201k049

UJIAN AKHIR SEMESTER


PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES TUANKU TAMBUSAI RAIU
1. Tuliskan argument saudara tentang konsep dasar dari keperawatan gawat
darurat, mulai dari defenisi, prinsip penanganan, kemudian pengkajian primer
dan sekunder(20 poin)
2. Bagaimana saudara mengelompokkan kasus-kasus gawat darurat pada kategori
1 - 4 dilengkapi dengan skala prioritas. Jelaskan.(10 poin)
3. Tujuan dilakukannya anamnesis pada biomekanik trauma ada tiga, jelaskan(5
poin)
4. Jelaskan beberapa hal tentang keracunan yaitu : (35 poin)
a. Zat Apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan
b. Tanda-tanda keracunan
c. Proses dan sifat keracunan
d. Penanganan apa yang bisa dilakukan
5. Jelaskan apa saja criteria penilaian keparahan luka bakar mulai dari klasifikasi,
derajat,dan luas luka bakar(10 poin)
6. Kasus efek gigitan hewan juga termasuk kasus gawat darurat, berikan
pengetahuan saudara tentang kasus gigitan ular yakni : (20 poin)
a. Gejala dari gigitan ular
b. Sifat Bisa pada gigitan ular beserta gejalanya
c. Jenis-jenis serangga berbisa

JAWABAN
1. Defenisi

Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawatdaruratan yg diberikan oleh


perawat yg kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ruang gawat
darurat.
Prinsip penanganan :
Tujuan pertolongan pertama :
Menyelamatkan kehidupan
Mencegah kesakitan semakin parah
Meningkatkan pemulihan
Tindakan prioritas penolong
Ambil alih situasi
Minta bantuan pada orang sekitar
Kaji bahaya lingkungan
Yakinkan area aman bagi penolong dan korban
Kaji korban secara cepat untuk masalah yang mengancam jiwa
Berikan pertolongan pertama utk kondidi yg mengancam
kehidupan
Kirim seseorang utk memanggil polisi atau ambulance
Sikap penolong
Jangan panic
Bersikap tenang
Cekatan dalam melakukan tindakan
Jangan terburu-buru dlm memindahkan korban
Hal-hal yang perlu diperhatikan terhadap korban :
a. Pernafasan dan denyut jantung
b. Perdarahan
c. Syok
d. Aspirasi
e. Pembidaian apabila terdapat fraktur

Pengkajian primer dan sekunder dalam gawat darurat


Pengkajian Primer, terdiri dari :
A ( airway )
B ( breathing )
C ( circulation )
D ( Disability )
Pengkajian Sekunder, tersiri dari :
DOTS
SAMPLE
D ( Deformitas )
S ( sight )
O ( Open wound )
A ( allergie )
T ( tenderness )
M ( Medication )
S ( Swelling )
P(

L ( last eat input )


E ( event )
2. Skala priorotas gawat darurat
Prioritas I ( utama ) : @. Tidak sadar
@. Sumbatan jalan nafas / henti nafas
@. Henti jantung
@. Perdarahan hebat
@. Syok
@. Reaksi Insulin
@. Mata terkena bahan kimia
Prioritas II :
#. Luka bakar
#. Fraktur mayor
#. Injury tulang belakang
Prioritas III :
@. Faktur minor
@. Perdarahan minor
@. Keracunan obat
@. Percobaan bunuh diri
@. Gigitan binatan
Proritas IV :
#. Demam
#. Flu
#. Batuk
#. Jika disertai sesak kembali prioritas satu.

3. Tujuan anamnesis pada biomekanika


o Tipe kejadian trauma
o Perkiraan intensitas energy yang terjadi
o Jenis tabrakan atau benturan yang terjadi pada penderita
4. A. Zat yang dapat menyebabkan keracunan :
Padat : obat-obatan, makanan kadaluwarsa
Gas : CO, etanol
Cair : alcohol, bensin, mintak tanah, minuman yang kadaluarsa

B. Tanda tanda keracunan :


Nyeri, kram abdomen
Mual muntah
Diare
Rasa seperti terbakar, berbau atau berwarna disekitar dan didlm
mulut
Pusing atau tidak berespon

Terdapat wadah racun disekitar korban

C. Proses dan sifat keracunan


Proses keracunan :
a. Tertelan : makan, minum
b. Terhirup : keracunan gas CO
c. Penyerapan : lewat mata, kulit ( zat kimia )
Sifat racun
a. Korosif : asam / basa kuat
b. Non korosif : makanan, obat-obatan
c. Kerosin : bensin, minyak tanah
D. Penanganan yang bias dilakukan
Tentukan : 1. Usia dan ukuran tubuh korban
2. Apa yg ditelan ( baca label wadah, ambil sediaan
muntahan utk analisis )
3. Berapa byk yg ditelan
4. Kapan ditelannya
Jika tertelan : 1. Encerkan dengan memberi minum air, susu, dll
2. Muntahkan/ keluarkan dgn mengupayakan pasien
muntah
3. Netralkan dgn memberi antidotum
Jika melalui kulit atau mata :
1. Lepaskan pakaian yg terkontaminasi
2. Cuci/ bilas bagian yg terkena dengan air
3. Penolong jgn smpi jadi korban berikutnya
Melalui inhalasi : 1. Pindahkan penderita ketempat aman
2. Beri oksigen
3. Tdk melakukan pernafasan buatan dari mulut
kemulut
5. Penilaian kriteria keparahan luka bakar
Klasifikasi luka bakar :
Ringan
o Derajat 2 dengan luas LB < 15%
o Derajat 3 dengan luas LB < 2%
Sedang
o Derajat 2 dengan luas LB 15 25%
o Derajat 3 dengan luas LB < 10% kecuali muka, kaki dan tangan
Berat
o Derajat 2 dengan luas LB > 25%

o Derajat 3 dengan luas LB > 10% atau terdapat pada muka, kaki dan
tangan
o Disertai trauma jalan nafas, jaringan lunak luas dan fraktur
o Luka bakar akibat listrik
Derajat luka bakar
Derajat I (superfisial)
o Hanya terbatas pada epidermis
o Ditandai dengan kemerahan
o Sembuh tanpa jaringan parut dalam 5 7 hari
Derajat 2 (partial thickness)
o Mencapai dermis tetapi masih ada elemen epitel
(epitel basal, kelenjar sebasea, kelenjar keringat,
folikel rambut)
o Tampak lebih pucat dan lebih nyeri
o Timbul bula berisi cairan eksudat
o Sembuh sendiri dlm 10 21 hari
Klasifikasi derajat 2 debedakan menjadi :
a. Derajat 2 dangkal : mengenai bagian superfisial dermis
dan sembuh spontan dalam 10 14 hari
b. Derajat 2 dalam : seluruh dermis dan sembuh lebih dari
1 bulan
Derajat 3 (full thickness)
Meliputi seluruh kedalaman kulit
Sudah nekrosis dilakukan skin graft
Luka berwarna putih tidak ada bula dan tidak ada
rasa sakit

Luas luka bakar


Dinilai menggunakan Rule of Nine
Kepala 9%
Ekstremitas atas kanan 9%
Ekstremitas atas kiri 9 %
Torso (dada, perut, punggung, bokong) 36%
Perineum 1 %
Ekstremitas bawah kanan 18%
Ekstremitas bawah kiri 18%

6.a. Gejala dari gigitan ular :


Lokasi sakit oelh karena bekas gigitan bukan gambaran umum
Cari tanda bekas taring, laserasi
Bengkak, kemerahan, kadang2 ada bullae atau vasikuler
Sakit kepala, enek, muntah
Sakit pada otot, sakit pada dinding perut
Demam, keringat dingin
b.Sifat bias
o Bisa Neurotoksik
1. Kelumpuhan otot pernafasna
2. Kardiovaskuler terganggu
3. Kesadaran menurunb smpi koma
o Bisa Haemolitik
1. Luka bekas patukan yg terus berdarah
2. Hematoma pada setiap suntikan IM
3. Hematuria
4. Haemoptisis / Haematemesis
5. Kegagalan ginjal
c.Jenis2 serangga berbisa : semut, tawon, laba laba, kalajengking

Anda mungkin juga menyukai