Anda di halaman 1dari 8

KONSEP MEDIS

A. Definisi
Pengertian luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu
tinggi seperti api, air panas, bahan kimia dan radiasi juga oleh sebab kontak dengan
suhu rendah(frast-bite). Luka bakar ini dapat mengakibatkan kematian, atau akibat
lain yang berkaitan dengan problem fungsi maupun estetik.
Luka bakar adala kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh
energi panas atau bahan kimia atau benda-benda fisik yang menghasilkan efek baik
memanaskan atau mendinginkan. Secara garis besar ada lima mekanisme penyebab
timbulnya luka bakar, yaitu terutama adalah sebagai berikut :
1. Api : kontak dengan kobaran api
2. Luka bakar cair : kontak dengan air mendidih, uap panas, dan minyak panas
3. Luka bakar kimia : asam akan menimbulkan panas ketika kontak dengan jaringan
organik
4. Luka bakar listrik : bisa timbul dari sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar
listrik memiliki karakteristik yang unik, sebab sekalipun sumber panas (listrik)
berasal dari luar tubuh, kebakaran/kerusakan yang parah justru terjadi didalam
tubuh
5. Luka bakar kontak : kontak langsung dengan obyek panas, misalnya dengan wajah
Panas atau knalpot sepeda motor
The national institute of burn medicine yang ngumpulkan data-data statistic dari
berbagai pusat luka bakar diseluruh Amerika Serikat mencatat bahwa sebagian
besar pasien(75%) merupakan korban dari perbuatan dari mereka sendiri.
Tersiram air mendidih pada anak-anak yang baru belajar berjalan; bermain dengan
korek api pada anak-anak usia sekolah; cedera karena arus listrik pada remaja
laki-laki; dan penggunaan obat bius, alcohol serta sigaret pada orang dewasa
semuanya ini memberikan kontribusinya terhadap angka statistic luka bakar yang
dirawat dirumah sakit ataupun anggota keluarganya sudah pernah dirawat
sebelumnya karena luka bakar. Perawat harus menjadi alat untuk memutuskan
rantai luka bakar. Ada empat tujuan utama yang terhubungan dengan luka bakar :
1. Pencegahan
2. Implementasi tindakan untuk penyelamatan jiwa pada pasien-pasien luka
bakar yang berat
3. Pencegahan ketidakmampuan dan kecacatan melalui penanganan dini,
spesilistik serta individual
4. Pemulihan atau rehabilitasi pasien melalui pembedahan rekonstruksi dan
program rehabilitasi
Prediksi keberhasilan hidup : orang yang berusia sangat muda dan tua
memiliki risiko mertalitas yang tinggi sesudah mengalami luka bakar.
Peluang untuk bertahan hidup lebih besar pada anak-anak yang berusia
diatas 5 tahun dan pada dewasa muda yang berusia kurang dari 40 tahun.
Cedera inhalasi yang menyertai luka bakar akan memperberat prognosis
pasien. Hasil akhirnya tergantung pada dalamnya dan luasnya luka bakar
disamping pada status kesehatan sebelum luka bakar serta usia pasien.
B. Etiologi
Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya luka bakar juga
dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas (misalnya suhu
benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, sumber panas : api, air panas dan
minyak panas), listrik, zat kimia, radiasi, kondisi ruangan saat terjadi terbakaran dan
ruangan yang tertutup. Luka bakar dikategorikan menurut mekanisme injurinya
meliputi :
1. Luka bakar suhu tinggi (thermal burn)
Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan
api. Cairan panas atau obyek-obyek panas lainnya.
2. Luka bakar bahan kimia (chemical burn)
Luka bakar chemical burn (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit
dengan asam atau basa kuat. Konsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan
banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini.
3. Luka bakar sengatan listrik (electrical Burn)
Luka bakar electric (listrik) disebabkan oleh panas yang digerakan dari energi
listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Berat ringannya luka dipengaruhi oleh
lamanya kontak, tingginya voltage dan cara gelombang elektrik itu sampai
mengenai tubuh

3 Luka bakar radiasi (radiasi injury)

Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. Tipe injury ini
seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi
untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. Terbakar oleh sinar matahari akibat
terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.

C. Patofisiologi
Luka bakar disebabkan oleh pengalihan energi dari suatu sumber panas kepada
tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat lewat hantaran atau radiasi elektromagnetik.
Luka bakar dapat dikelompokkan menjadi luka bakar ternal, radiasi atau kimia.
Destruksi jaringan terjadi akibat koagulasi, denaturasi protein atau ionisasi isi sel.
Kulit dan mukosa saluran napas atas merupakan lokasi destruksi jaringan-jaringan
yang dalam, termasuk organ visera, dapat mengalami karena luka bakar elektrik atau
kontak yang lama dengan agens penyebab (burning agent). Nekrosis dan kegagalan
organ dapat terjadi.
Dalam luka bakar bergantung pada suhu agen penyebab luka bakar dan lamanya
kontak dengan agen tersebut. Sebagai contoh, pada kasus luka bakar tersiram air
panas pada orang dewasa, kontak selama 1 detik dengan air yang panas dari shower
dengan suhu 68,9◦C dapat menimbulkan luka bakar yang merusak epidermis serta
dermis sehingga terjadi cedera derajat tiga (full thickness injury). Pajanan selama 15
menit dengan air panas yang suhunya sebesar 56,1◦C mengakibatkan cedera full-
thickness yang serupa.
Nama : An.DJ

Umur : 19 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Tanggal Masuk RS : 28-07-2018

Alasan Masuk : Luka Bakar

Survey Primer dan Resusitasi

Primery survey dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah DRABC (Danger, Response,


Airway, Breathing, Circulation. Menurut Queensland Ambulance Service,2016).

Danger :

Response : kaji respon pasien

A(Alert) :

V(Verbal) :

P(Pain) :

U(Unresponsive) :

A. Airway dan Kontrol Servikal


1. Keadaan Jalan Nafas
a. Look
Tingkat kesadaran :
Pernapasan :
Upaya bernafas :
Benda asing di jalan napas :
b. Listen
Bunyi napas :
c. Feel
Hembusan nafas :
2. Masalah Keperawatan
 Pola napas tidak efektif
 Resiko infeksi
3. Intervensi
4. Evaluasi
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan
a. Look
Jenis pernapasan :
Frekuensi pernapasan :
Retraksi otot bantu napas :
Kelainan dinding thoraks :
 Simetris : -
 Perlukaan : Luas Luka Bakar 88%
 Jejas Trauma :-
b. Listen
Bunyi napas
c. Feel
Hembusan napas
2. Masalah Keperawatan : -
3. Intervensi
4. Evaluasi
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi
a. Look
Tingkat Kesadaran
Perdarahan (internal/eksternal) :
Kapilari Refill :
b. Feel
Nadi radial/carotis
Akral perifer
2. Masalah Keperawatan
3. Intervensi
4. Evaluasi
D. Disability
1. Penilaian fungsi Neurologis
a. GCS :
b. Reaksi Pupil :
2. Masalah Keperawatan
3. Intervensi
4. Evaluasi
E. Exposure
1. Penilaian Hipothermia/Hiperthermia
Hipothermia :
Hiperthermia :
2. Masalah Keperawatan
3. Intervensi
4. Evaluasi

Pengkajian sekunder/survey sekunder

1. Riwayat Kesehatan
a. S: Sign/Symptoms (tanda&gejala)
b. A: Allergies(alergi)
c. M: Medications (pengobatan)
d. P: Past Medical history (riwayat penyakit)
e. L: Last Oral intake (makanan yang dikonsumsi terakhir,sebelum sakit)
f. E: Event prior to the illness or injury (kejadian sebelum injury/sakit)
2. Riwayat dan mekanisme Trauma
Dikembangkan menurut OPQRST
O : Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi)
P : Provokatif (penyebab)
Q : Quality (kualitas)
R : Radiation (paparan)
S : Severity (tingkat keparahan)
T : Timing (waktu)
3. Tanda-tanda Vital
Frekuensi Nadi :
Frekuensi napas :
Tekanan darah :
Suhu Tubuh :
4. Pemeriksaan Fisik (HEAD TO TOE)
a. Kepala :
Kulit kepala :
Mata :
Telinga :
Hidung :
Mulut dan gigi :
Wajah :
b. Leher :
c. Dada/thoraks :
Paru-paru :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Jantung :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :

d. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
e. Pelvis
Inspeksi
Palpasi
f. Perineum dan rektum
g. Genetalia
h. Ekstremitas
Status sirkulasi
Keadaan injury
i. Neurologis
Fungsi sensorik
Fungsi motorik
5. HASIL LABORATORIUM
6. HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
7. TERAPI DOKTER

Anda mungkin juga menyukai