Anda di halaman 1dari 23

LUKA BAKAR

Preceptor:
dr. Rony Oktarizal, Sp. B

Disusun Oleh:
1. Amalia Shohifah Anggraeni
2. Devi Ayu Wulandari
3. Dewi Wahyu Setianingrum
4. Diah Ismunarti
5. Felycia
6. Muhammad Iqbal Akhmalbih
7. Mutiara Salsabila
8. Nanda Nur Fauziah
9. Nia Nabila

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN HUSADA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BADAR LAMPUNG 2023
DEFINISI
Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan
jaringan yang disebabkan karena kontak dengan
sumber panas seperti api, air paans, bahan kimia,
listrik dan radiasi.
EPIDEMIOLOGI

Angka morbiditas dan mortalitas pada luka bakar


masih tinggi. Di Amerika terdapat 2-3juta/ tahun
dengan angka kematian 5-6ribu/ tahun.
60% kejadian terjadi di rumah tangga, 20%
kecelakaan kerja , 20% lain-lain.
PENYEBAB
LUKA BAKAR
- Cairan panas (air, minyak, kuah)
- Api (Bensin, Mintak tanah, Gas LPG)
- Listrik (PLN, Petir)
- Zat Kimia (Asam, Basa, Kosmetik)
- Radiasi (Maytahari, Radioterapi, Bom)
Contoh Luka Bakar
Penilaian Luka
Kerusakan jaringan dilihat dari:
1. Suhu dan kekuatan agen penyebab
2. Lamanya kontak

Keparahan luka bakar:


3. Luas (luas permukaan tubuh)
4. Kedalaman luka bakar

Akibat luka bakar:


5. Keparahan luka bakar
6. Cadangan fisiologis pasien
Estimasi Luas Luka Bakar
Beberapa metode untuk menentukan luas luka bakar:
1. Rule of nine
2. Rule of ten
3. Pediatric Rule of nines
Derajat Kedalaman Luka Bakar
1. Derajat 1 (Luka Superficial)
2. Derajat 2 (Partial Thickness)
2A (Superficial)
2B (Deep)
3. Derajat 3 (Full Thickness)
4. Derajat 4 (Full Thickness +)
KRITERIA BERAT RINGAN-NYA
1. Luka Bakar Ringan
- Luka Bakar Derajat II < 15%
- Luka Baakr Derajat II < 10% Pada anak
- Luka Bakar Derajat III < 1%

2. Luka Bakar Sedang


- Luka bakar derajat II 15-25% Pada orang dewasa
- Luka bakar derajat II 10-20% pada anak
- Luka bakar derajat III < 10%

3. Luka Bakar Berat


- Luka bakar derajat II 25%/ lebih pada dewasa
- Luka bakar derajat II 20%/ lebih pada anak
- Luka bakar derajat III 10%/ lebih
- Luka bakar mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genitalia
- Luka baakr dengan cedera inhalasi, listrik, disertai trauma lain
Perawatan Emergensi luka
pada luka bakar
1. Menghentikan proses pembakaran
Stop, Drop, Cover (face), & Roll
2. Mendinginkan luka
Diberikan air dingin dengan suhu ruangan, selama 20 menit pada luka. Atau
dapat dibilas dengan sabun+air, saline atau cairan aqueous chlorhexidine 0,1%
3. Mencegah hipotermia
Memastikan pasien dalam keadaan hangat
TATALAKSANA
A, B, C, D, E

1. Airway Maintenance
- Cek dan pertahankan jalan nafas
2. Breathing and ventilation
-Inpeksi, Palpasi, dan auskultasi dada
- Look, listen and feel
- Pemantauan SpO2

Yang harus diperhatikan:


1. Frekuensi napas <10 atau >30/ menit pada orang dewasa
2. Luka bakar sirkumferensial pada dada di orang dewasa/ dada dan
perut pada anak kecil; membutuhkan eskaratomi
3. Keracunan CO
A, B, C, D, E
3. Circulation dengan control perdarahan
- Cari titik perdarahan
- Cek pulsasi & CRT
- Cek tekanan darah & HR
- Pasang 2 selang besar IV
4. Disability: Status Neurologis
“APVU”
Memeriksakan pupil
5. Exposure with environmental control
Memastikan pasien aman, inspeksi luka seluruh badan
FATT
Fluids, Analgesia, Test & Tubes
Resusitasi Cairan
Dewasa: 3 ml kristaloid x Kg BB x % LB
Anak: + maintenance

Maintenance:
1. Holiday segar
2. 4:2:1 rule

Pemantauan kecukupan resusitasi cairan:


Dewasa: 0,5 ml/kg/jam
Anak : 1 ml/kg/jam
Survei Sekunder
Survei sekunder meliputi 2 komponen, yaitu:
1. Anamnesis yang meliputi “AMPLE”
A = Allergics
M = Medications
P = Past illnesses
L = Last meal
E = Event & circumstances related to injury
2. Head to toe
Pembedahan
1. Eskarotomi
2. Debridement
3. Skin graft
4. Skin subtitute
Prognosis
Tergantung pada :
1. Derajat luka bakar
2. Luas permukaan
3. Daerah yang terkena luka bakar seperti perineum, ketiak, leher dan
tangan lama sembuh karena sulit perawatannya dan mudah kontraktur
4. Usia dan Kesehatan penderita
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai