PADA PASIEN
DENGAN LUKA
BAKAR
Definisi Luka Bakar
Suatu trauma panas yang disebabkan
oleh air / uap panas, arus listrik, bahan
kimia, radiasi dan petir yang mengenai
kulit, mukosa dan jaringan yang lebih
dalam kerusakan/ kehilangan kulit
PENYEBAB LUKA BAKAR
Cairan panas (air, minyak, kuah)
Api (Bensin, Minyak tanah, Gas LPG)
Listrik (PLN, Petir )
Zat kimia (Asam, Basa, Kosmetik )
Radiasi (Matahari, Radioterapi, Bom)
AKIBAT LUKA BAKAR
TERAPI : ANALGETIK
9 9 9 9 9 9
18 18 18 18 18 18
18 18 16 16 14 14
2. FASE SUBAKUT
- DALAM PERAWATAN
- PROBLEM LUKA, INFEKSI, SEPSIS
3. FASE LANJUT
- SETELAH BEROBAT JALAN
- PROBLEM PARUT, KONTRAKTUR
Second phase Terminal phase
Lanjutan...
Lanjutan...
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
LUKA BAKAR DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN FUNGSI ORGAN.
FORMULA BROOKE
FORMULA PARKLAND
MODIFIKASI BROOKE
FORMULA MONAFO
RESUSITASI CAIRAN
Dewasa : (Baxter) RL 4cc/kg BB/ % LB/ 24 jam
+ dextran 500 – 1000 ml(sth 18 jam)
Anak : 2 cc x BB x luas Luka Bakar (%) +
kebutuhan faali
(RL : Dextran = 17 : 3)
Kebutuhan Faali :
<1 th : BB x 100 cc
1- 3 th : BB x 75 cc
3 - 5 th : BB x 50 cc
1/2 8 jam pertama
1/2 16 jam berikutnya
PERAWATAN LUKA BAKAR
FASE RESUSITASI/DARURAT:
Perawatan Di Tempat Kejadian
Mematikan Api.
Mendinginkan LB.
Melepaskan benda Penghalang.
Menutup LB.
Mengirigasi LB kimia.
Air way, breathing dan circulation manajemen.
PENATALAKSANAAN MEDIS DARURAT:
Prioritas Utama tetap ABC.
Sesudah Respirasi dan sirkulasi adekuat, perhatikan luka bakarnya.
Tentukan luas Luka Bakar.
Pasang kateter urin indwelling
Jika LB luas pasang NGT.
Propolaksis Tetanus.
Perhatikan kebutuhan psikologis pasien.
PENGGANTIAN CAIRAN
Kebutuhan cairan yg diproyeksikan dalam 24 jam pertama dihitung berdasarkan luas luka
bakar.
Rumus konsensus :
2-4 ml X kg berat badan X % LB.
Kombinasi cairan :
1. Koloid: whole blood, plasma,
dll.
2. Kristaloid/elektrolit: NaCl, RL
Rumus ini hanya sebagai panduan: determinan yg utama adalah respon pasien yaitu :
Frekuensi jantung, tekanan darah dan haluaran urine.
Tujuan pemberian cairan
adalah;
Tekanan sistolik melebihi 100 mmHg.
Frekuensi nadi kurang dari 110/mnt.
Haluaran urine: 30-50 ml/jam.
Indikator lain nilai hematokrit, Hb, dan kadar Natrium serum.
Perencanaan Keperawatan:
Fase akut berlangsung setelah fase resusitasi, dimulai 48-72 jam setelah terjadi LB.
Perhatian ditujukan pada pengkajian dan pemeliharaan status respirasi, sirkulasi,
keseimbangan cairan elektrolit, dan prioritas utama pada perawatan luka bakar dan
pengendalian nyeri.
LB merupakan luka yg unik. Dengan cepat akan didiami bakteri patogen, mengalami
eksudasi dg perembesan sejumlah protein, air serta elektrolit, dan kerap kali memerlukan
pencangkokan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN:
1. Memulihkan keseimbangan Cairan. Cegah terjadi kelebihan cairan. Pantau ketat intake
dan out put cairan.
2. Mendeteksi dan mencegah infeksi. Penerapan tehnik aseptik dlm prosedur perawatan
luka.Pemberian terapi antibiotik topikal.
3. Mempetahankan nutrisi yg adekuat.
4. Memperbaiki integritas kulit dg Perawatan Luka. Perawatan luka terbuka dan
tertutup.Debridemen, Perawatan Skin Graft.
5. Mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan. Gunakan analgetik sebelum ganti balutan.
Lakukan teknik manajemen nyeri.
6. Meningkatkan mobilitas fisik. Untuk mencegah komplikasi akibat immobilisasi.
7. Memperkuat strategi koping.
8. Mendukung pasien dan proses dlm Keluarga.
Pemantauan dan Penatalaksanaan Komplikasi Potensial: