Pembimbing:
dr. Mufrizal, Sp. B (K) Onk
Pendahuluan
DEFINISI
Luka bakar adalah suatu bentuk
kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber
panas seperti api, air panas, bahan kimia,
listrik, dan radiasi.
Luka bakar merupakan suatu jenis trauma
dengan morbiditas dan mortalitas tinggi
yang memerlukan penatalaksanaan
khusus sejak awal (fase syok) sampai fase
lanjut.
ETIOLOGI
Paparan api Aliran listrik
Flame
Benda panas Zat kimia
(kontak)
Radiasi
Scalds(air
panas) Sunburn
Uap panas
Gas panas
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
Derajat I
Kerusakan
terbatas pada
bagian epidermis
Kulit kering,
eritema
Nyeri
Tidak ada bula
Derajat II
Meliputi epidermis dan
sebagian dermis
Terdapat proses
eksudasi
Ada bula
Dasar luka berwarna
merah/pucat
Nyeri
- DERAJAT IIA
(SUPERFICIAL)
- DERAJAT IIB (DEEP)
Derajat III
Kerusakan meliputi
seluruh dermis dan
lapisan yg lebih
dalam
Tidak ada bula
Kulit berwarna abu-
abu dan pucat
Kering
Terdapat eskar
Tidak nyeri
DERAJAT KLINIS RASA
KEDALAMAN NYERI
DERAJAT I HYPEREMIS HYPER
ESTESIA
2. LONCATAN ENERGI
DITIMBULKAN OLEH UDARA YANG BERUBAH MENJADI API
3. KERUSAKAN JARINGAN
AKIBAT KERUSAKAN SISTEM PEMBULUH DARAH SEPANJANG
YANG DIALIRI LISTRIK (TROMBOSIS)
CARDIAC MONITORING
1. MONITORING ECG KONTINYU UNTUK
DYSRHYTMIA
Cairan transeluler
Isotonik
Cairan
Hipertonik Hipotonik
Kristaloid Koloid
ukuran molekulnya
bersifat isotonik, maka (biasanya protein) cukup
efektif dalam mengisi besar sehingga tidak
sejumlah volume cairan akan keluar dari
(volume expanders) ke membran kapiler, dan
dalam pembuluh darah tetap berada dalam
dalam waktu yang singkat, pembuluh darah, maka
dan berguna pada pasien sifatnya hipertonik, dan
yang memerlukan cairan dapat menarik cairan
segera. dari luar pembuluh
darah.
Kristaloid Koloid
RL Albumin
RA Gelatin
Darah
• Resusitasi cairan dilakukan dengan memberikan
cairan pengganti.
• Cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini:
Cara Evans
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL NaCl
per 24 jam
Luas luka bakar (%) x BB (kg) menjadi mL plasma
per 24 jam
2.000 cc glukosa 5% per 24 jam
Hari pertama:
8 jam pertama 1.210 mL.
16 jam kemudian 1.210 mL.
Hari ke-2: ½ cairan hari pertama = 1.210 mL/24 jam.
Hari ke-3 ½ cairan hari kedua = 605 mL/24 jam.