Anda di halaman 1dari 5

Derajat luka bakar

Luka bakar derajat I

 Kerusakan jaringan minimal


 Merusak sebagian epidermis
 Biasanya disebabkan oleh sinar matahari
 Gejala yang paling menonjol adalah kulit yang terbakar kemerahan dan bisa saja ada
edema yang ringan.
 Efek sistematik jarang terjadi.
 Nyeri dapat dirasakan dalam 48-72 jam.
 Dapat sembuh dalam kurun 5-10 hari.

Luka bakar derajat II

 Warna kulit merah dan melepuh


 Mengenai semua lapisan epidermis dan sebagian besar dermis.
 Menimbulkan parut yang minimal dalam 10-14 hari.
 Penyembuhan terjadi dengan regenrasi epitel kelenjar keringat dan folikel (25-35
hari).
 Dapat menyebabkan kehilangan cairan dan efek metabolik

Luka bakar derajat III

 Mengenai kulit, lapisan lemak, otot, pembuluh darah dan persarafan hingga ke tulang.
 Permukaan yang kering dan kenyal yang biasanya berwarna coklat, coklat kemerahan,
hitam atau berwarna putih.
 Anestetik karena reseptor rasa sakit/nyeri telah musnah.
Luas luka bakar
Berat luka bakar

1. Ringan/minor
o Luka bakar derajat I
o Luka bakar derajat II seluas <15%
o Luka bakar derajat III seluas <2%
2. Sedang
o Luka bakar derajat II seluas 10-15%
o Luka bakar derajat III seluas 5-10%
3. Berat/mayor
o Luka bakar derajat II seluas >20%
o Luka bakar derajat II yang mengenai wajah, tangan, kaki alat kelamin atau
persendian sekitar ketiak.
o Luka bakar derajat III seluas >10%
o Luka bakar akibat listrik dengan tegangan >1000 volt
o Luka bakar dengan komplikasi patah tulang, kerusakan luas, atau gangguan
jalan napas.

Resusitasi Cairan Berdasarkan Prinsip ATLS


 Pemberian kristaloid yang telah dihangatkan sebelumnya sebanyak 2000 mL atau
titrasi untuk mencapai urine output 0,5 – 1 ml/kg/jam. [3]

Resusitasi Cairan Berdasarkan Prinsip Parkland

 Resusitasi cairan berdasarkan prinsip Parkland untuk luka bakar sedang atau luas luka
bakar <25% tanpa syok :

 Rumus menghitung kebutuhan cairan 24 jam berdasarkan Parkland adalah 4 mL x


kgBB x luas % luka bakar
 Pada 24 jam pertama, 50% diberikan pada 8 jam pertama dan 50% diberikan pada 16
jam berikutnya.
 Pada 24 jam kedua diberikan secara merata.
Resusitasi Syok

Resusitasi syok (untuk luka bakar berat: luas luka bakar >25%, dengan syok, atau
keterlambatan > 2 jam). Untuk mengetahui berapa cairan yang harus digantikan, terlebih
dahulu harus diprediksi volume sirkulasi. Volume sirkulasi merupakan 10% dari total volume
tubuh.

Tabel 4. Volume Sirkulasi Pada Berbagai Populasi

Populasi Volume sirkulasi


Pria dewasa 60%
Wanita dewasa 70%
Anak dan usia lanjut 80%
Neonatus 90%

Bila volume sirkulasi yang hilang > 25% syok hipovolemia akan terjadi. Cairan kristaloid
dapat diberikan di awal sesuai jumlah volume sirkulasi. Pada kasus resusitasi masif,
sebaiknya menggunakan koloid non-protein [3]. Jika resusitasi awal tidak mengalami
masalah, dapat digunakan koloid iso-onkotik seperti HES 6% sebagi plasma substitute.
Untuk kebutuhan resusitasi yang lebih besar (contoh: kasus terlambat datang, CVP tetap
rendah setelah pemberian cairan dalam jumlah besar), maka dapat diberikan plasma
expander seperti HES 10%. [3]

Pemantauan Pasca Resusitasi

Pemantauan pasca resusitasi cairan antara lain:

 Volume adekuat: CVP 8-12 mmH2O


 Oksigenasi, meliputi delivery oksigen, konsumsi oksigen, dan saturasi oksigen
 Deteksi adanya hipoperfusi splangnikus, ditandai dengan adanya iskemia mukosa
saluran gastrointestinal.
 Penilaian perfusi seluler dengan melihat apakah ada peningkatan glukosa, serum
laktat, trigliserida, dan hipoalbuminemia
 Penilaian hemodinamik dengan melihat tekanan darah dan produksi urin, serta
menilai balans cairan
 Cairan pemeliharaan:
o Dewasa: 2000 mL dalam 24 jam
o Anak: 100 ml/10 kgBB pertama, 50 ml/10 kgBB kedua, dan 25 ml/10 kgBB
sisanya. [2,3]

Anda mungkin juga menyukai