Anda di halaman 1dari 40

Laporan Kasus

Luka Bakar
(Burn Injury)

WAHYU ADI KURNIAWAN


10101008

Ilustrasi Kasus

IDENTITAS PASIEN
Nama
:
Tn. R
Usia
:
42 tahun
Alamat :
tanjung Papas
Agama :
Islam
Pekerjaan
:
Wiraswasta
Status :
Menikah
Masuk RS
:
Rabu, 30 September 2015
pukul 15.15

Anamnesis
Keluhan utama
Kedua tungkai kaki terkena minyak oil panas sejak satu
jam sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien sedang memasak minyak oli yang kotor di kompor,
ketika pasien hendak menuangkan minyak oli yang telah
mendidih ke dalam drum (tong), tiba- tiba pasien
tersandung dan mengakibatkan minyak oli yang panas
tertumpah dan mengenai kedua tungkai kakinya. nyeri
(+). Riwayat pingsan (-), nyeri kepala (-) sesak (-) mual
(-), muntah (-), demam (-). Pasien belum ada berobat ke
RS sebelumnya dengan keluhan yang sama.

Riwayat penyakit dahulu


Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma
disangkal.
Riwayat penyakit keluarga
Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma
disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Primary survey
A : Bebas, patent
B : Spontan, frekuensi nafas
20x/menit, reguler, kedalaman cukup
C : Akral hangat, CRT < 2, tekanan
darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi
82x/menit, suhu afebris
D : GCS 15, E4M6V5

Secondary Survey
Kepala&wajah
: deformitas (-), bibir edema (-)
Mata
: kelopak mata edema (-), konjungtiva
anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher
: pembesaran KGB (-)
THT
: sekret (-)
Dada
: simetris dalam diam dan pergerakan
Jantung: BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru
: vesikuler, ronki -/-, wheezing -/ Abdomen : datar, lemas, NT (-), tdk teraba massa, BU
(+) normal,
Ekstremitas: lihat status lokalis

Status Lokalis
Regio Cruris dan Pedis
Dextra et Sinistra

Inspeksi :Tampak
luka bakar grade II
18% , hiperemis (+)
edema (+)

bulla (+)
Palpasi : Nyeri tekan
(+)

Status Lokalis

Kepala dan leher


Trunkus anterior
Trunkus posterior
Esktremitas atas kanan
Ekstremitas atas kiri
Ekstremitas bawah kanan
Ekstremitas bawah kiri
Genitalia
Total

:
:
:
:
:
:
:
:
:

0%
0%
0%
0%
0%
9%
9%
0%+
18 %

Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
Hemoglobin
: 14,2
g/dL
Hematokrit: 40 %
Leukosit : 14.100/L
Trombosit:
221.000/L
MCV
: 79 fl
MCH
: 27 pg
MCHC : 34 g/dL

Kimia Darah
Ureum
38 mg/dL
Creatinin: 1,1 mg/dL
SGOT
: 15 U/L
SGPT
: 99 U/L
Albumin
: 3,6
gr/dL
GDP
: 221
mg/dL

DIAGNOSIS KERJA
Luka bakar grade II 18% ec. Minyak
oil
TATALAKSANA
IVFD RL 28 tpm (rumus baxter)
Oksigen 2 L/i
Ceftriaxon 500 mg /12jam / IV
Ketorolac 1 amp (30 mg) IV

Definisi Luka Bakar


suatu bentuk kerusakan atau kehilangan
jaringan
yang
disebabkan
kontak
dengan sumber panas seperti api, air
panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
Luka bakar merupakan suatu jenis
trauma
dengan
morbiditas
dan
mortalitas tinggi yang memerlukan
penatalaksanaan khusus sejak awal
(fase syok) sampai fase lanjut

Api (flame)
Cairan panas (scald)
Listrik (electrical)
Kimia (chemical)
Sunburn sinar matahari, terapi radiasi

penyebab terjadinya luka bakar dapat dibagi menjadi:

Klasifikasi luka bakar

Luka Bakar dibagi berdasarkan:


1.

Dalam /Derajat Luka Bakar Tingkat kedalaman lapisan kulit yang


terbakar

2.

Luas Luka bakar Persentase permukaan kulit yang terbakar

3.

Berat Luka Bakar

Adalah tingkat kerusakan tubuh yang terjadi akibat luka bakar

Ditentukan oleh : , Derajat, Luas, Lokasi Lb dan Umur Penderita

Tujuan Pembagian LB Menentukan therapy & Prognosa

DALAM LUKA BAKAR

LB Der I

LB Der II

(Epidermis
)

Der mis

Superfici
al

LB Der III
(Subdermis)

Dalam

Etio

CM, Jelaga

Cairan
Panas

Minyak
Panas

Terbakar api

Kerusakan
jaringan

minimal,
ggn fungsi
proteksi (-).

terbakar
sebahagian
dermis

mengenai
seluruh
dermis

terbakar seluruh
lap kulit sampai
tulang

Warna kulit

Erythema,
udema <

Merah
hebat

Merah
kehitaman

Merah hitam dan


tampak tulang

Permukaan
kulit

Kering dan
ada blister

Bulae
dengan
exudate

Bulae yang
ruptur

Hitam dan
mengeras

Sensasi

Nyeri (4872 Jam)

Hebat

Nyeri

Tak nyeri

Gjl.
Sistemik

(-)

(+)

(+), hebat

(+), shock

DERAJAT LUKA BAKAR


1.

LB. Derajat I (superficial) (LB Epidermis)

terbakar sbhg epidermis. Penyebab tersering terbakar matahari

kerusakan jar. minimal, ggn fungsi proteksi (-).

nyeri + (48-72 jam), eritema, udema minimal, effek sistemik (-)

sembuh 5-10 hari kulit kembali normal

2.

LB. Derajat II (LB Dermis)

terbakar sampai ke lap dermis nyeri hebat dan adanya bulae.


a. Superficial terbakar sebahagian dermis

bila infeksi (-) sembuh dalam 10 hari - 2 mg, sikatriknya minimal


b. Dalam mengenai seluruh dermis

sembuh 25-35 hari dengan sikatrik tebal

bila infeksi (+) berubah jadi LB derajat III

3.

LB. Derajat III ( full thinckness) (LB Subdermis)


1. terbakar seluruh lap kulit ---> sampai tulang
2. klinis : nyeri (-) (anestesi) dan tidak akan terjadi penyembuhan kulit

Luas luka bakar


1. Dewasa rules of nine
(rumus 9)

lengan 9%, kepala 9 %,


dada & punggung masing2 18 %
tungkai masing2 18%
telapak
tangan
penderita
kira -kira seluas 1 % dari
tubuh

2. Anak rumus 10- 15-20

Kepala leher 15%


Badan depan belakang 20%

Ekstremitas 15%

3. Bayi rumus 10
4. Burn chart (lund dan
browder)

Beratnya Luka Bakar


Luka bakar berat (major burn)
Derajat II-III > 20 % pada pasien berusia di bawah 10 tahun
atau di atas usia 50 tahun
Derajat II-III > 25 % pada kelompok usia selain disebutkan
pada butir pertama
Luka bakar pada muka, telinga, tangan, kaki, dan perineum
Adanya cedera pada jalan nafas (cedera inhalasi) tanpa
memperhitungkan luas luka bakar
Luka bakar listrik tegangan tinggi
Disertai trauma lainnya
Pasien-pasien dengan resiko tinggi

Luka bakar sedang (moderate burn)


Luka bakar dengan luas 15 25 % pada
dewasa, dengan luka bakar derajat III kurang
dari 10 %
Luka bakar dengan luas 10 20 % pada anak
usia < 10 tahun atau dewasa > 40 tahun,
dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %
Luka bakar dengan derajat III < 10 % pada
anak maupun dewasa yang tidak mengenai
muka, tangan, kaki, dan perineum

Luka bakar dengan luas < 15 % pada


dewasa
Luka bakar dengan luas < 10 % pada
anak dan usia lanjut
Luka bakar dengan luas < 2 % pada
segala usia (tidak mengenai muka,
tangan, kaki, dan perineum

PATOLOGI L.
BAKAR

1. Efek lokal
2. Efek sistemik

Efek Lokal ada 3


tingkatan
1.

Zone nekrosis koagulasi pada sentral krn


trombosis mikrovaskuler

2.

Zona statis (terjadi rx inflamasi )

3.

Zone hyperemis (sebagai rx inflamasi)


(luar)

Zone 2&3 zone yang nekrosis inkomplet


dan masih bisa diselamatkan

Indikasi Rawat Inap


Luka bakar derajat III > 5%
Luka bakar derajat II > 10%
Luka bakar derajat II atau III yang melibatkan
area kritis (wajah, tangan, kaki, genitalia,
perineum, kulit di atas sendi utama) risiko
signifikan untuk masalah kosmetik dan
kecacatan fungsi
Luka bakar sirkumferensial di thoraks atau
ekstremitas

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah


Urinalisis
Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
Analisis gas darah
Radiologi jika ada indikasi ARDS
Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk
menegakkan diagnosis SIRS dan MODS

Penatalaksanaan luka bakar


Ada 4 langkah penting pada management
emergensi LB :
1. Antisipasi dan penatalaksanaan shock
2. Pencegahan infeksi
3. Manajemen yang tepat pd jaringan yg
terbakar dgn graft dari kehilangan kulit
yg tebal
4. Pencegahan komplikasi yg timbul dgn
dukungan nutrisi yg adekuat.

Prehospital management
Bebaskan korban dari sumber trauma
Hentikan proses kebakaran
Lepaskan pakaian korban, jam, cincin,
ikat pinggang
Dinginkan bagian tubuh yang terbakar
dengan air mengalir, jangan air es!
Luka bakar kimia lakukan irigasi dengan
air
Selimuti dengan penutup yang bersih

Saat di Rumah sakit


Luka dicuci air bersih mengalir,
keringkan dan selimuti
Berikan profilaksis tetanus
Analgetik tidak
nefrotoksik/hepatotoksik
Antibiotika spektrum luas, tidak
nefrotoksik/hepatotoksik
(kontroversi)

Resusitasi Jalan Nafas

Intubasi
Krikotiroidotomi
Pemberian oksigen 100%
Perawatan jalan nafas
Penghisapan sekret (secara berkala)
Pemberian terapi inhalasi
Bilasan bronkoalveolar
Perawatan rehabilitatif untuk respirasi
Eskarotomi pada dinding torak yang bertujuan
untuk memperbaiki kompliansi paru

Resusitasi Cairan

CARA / FORMULA PEMBERIAN CAIRAN


1.

Formula EVANS
2000 cc

2.

Hari I (24 Jam I) 8 Jam I (50%) & 16 Jam berikut (50% sisa)
Hari II 50% Hari I
Hari III 50% Hari II

Formula BAXTER

% LB X BB X ( 1 cc NaCl+ 1cc Koloid ) + Dextrose 5%

% LB X BB X 4 CC RINGER LACTAT

Hari I idem
Hari II ( 50%) Dari hari I + Dextrose 5%

BROOKE

2000

3.

Formula

Ingat ! formula tersebut hanya perkiraan sehingga


memerlukan penyesuaian sesuai dengan status penderitanya

Dectrose 5% 2000 cc

% LB X BB (0,5 cc Koloid + 1,5 cc R Lactat)

Circulation and Control Haemmorhage

Perawatan Luka Bakar


Terapi pembedahan pada luka bakar
Eksisi dini
Skin grafting
Skin grafting adalah metode penutupan luka
sederhana. Tujuan dari metode ini adalah:
Menghentikan evaporate heat loss
Mengupayakan agar proses penyembuhan
terjadi sesuai dengan waktu
Melindungi jaringan yang terbuka

Pengobatan Topikal
Debridemant kalau perlu Di OK & Narkose

Derajat II & III


Cuci/ bersihkan (margarine, pasta gigi dan krim)
Buang jaringan mati (debris)
Isap bulae
Penutupan luka : terbuka atau tertutup

Perawatan lokal lanjutnya:

Dimandikan dalam air lisol 1-1.5% hari ke 4-5 (keropeng


lepas)
Escharectomi sewaktu mandi
Nekrotomi
Skin graft

Rehabilitasi sendi

Perawatan Terbuka
1.
2.

Tanpa ditutup khasa


Dapat pakai amnion (orisinil
atau batan) Hari ke 5 lepas
dengan sendirinya.
Murah, Mudah didapat
Dapat mengurangi nyeri
karena dingin
Dapat
mencegah
penguapan dari luka
3. LB
derajat II

krusta
terlepas pada mg ke 2 dan 3
4.

LB der. III eschar akan


melunak escharectomi

Perawatan
Tertutup.
1. Pakai khasa +
antibakteri
2. Kasa dibiarkan beberapa
hari atau diganti tiap 824 jam

KOMPLIKASI
Sistemic Inflammatory Response
Syndrome (SIRS)
Multi-system Organ Dysfunction
Syndrome (MODS)
Sepsis

Pembahasan Kasus
Pasien dengan riwayat luka bakar pada ekstremitas bawah
kiri dan kanan, dialami sejak 1 jam sebelum masuk
rumah sakit yang disebabkan tersiram minyak oil panas.
Pasien mengeluh adanya nyeri dan kemerahan pada
daerah tempat luka bakar tersebut. Pasien belum ada
berobat ke RS sebelumnya dengan keluhan yang sama.
Kemudian dari pemeriksaan fisik yang bermakna, pasien
tampak sakit sedang, gizi cukup, compos mentis. Tekanan
darah 110/80 mmHg, nadi 84 x/menit, pernapasan
20x/menit, suhu 36.8C (axilla). Dari pemeriksaan tempat
luka, Pada daerah Extremitas bawah kiri dan kanan,
tampak luka bakar grade II 18% , terdapat hiperemis,
udem dan bulla, ketika di tekan akan terasa nyeri.

Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, terdapat


peningkatan dari jumlah leukosit (sel darah putih)
yaitu 14.100 yang dalam keadaan normal
berjumlah 4.000-10.000. Peningkatan leukosit ini
disebabkan oleh reaksi inflamasi pada fase akut
luka bakar
Luka bakar pada pasien ini digolongkan derajat II
sebab kerusakan meliputi epidermis dan sebagian
dermis yang terlihat dari reaksi inflamasi akut dan
proses eksudasi, ditemukan bula, dasar luka
berwarna merah atau pucat dan nyeri akibat iritasi
ujung saraf sensorik.

Resusitasi cairan dalam rangka mengatasi


resiko terjadinya syok harus dilakukan sejak
dari awal masuk rumah sakit dengan
pemberian cairan berupa Ringer Laktat
mengikuti Rumus Baxter yaitu :
Hari I: 4 ml x kgBB x % luas luka bakar
= 4 x 55 x 18
= 3960 ml/24 jam

Lakukan perawatan luka bakar


Diberikan antibiotik luka bakar yang
tidak steril diakibatkan oleh ontaminasi
pada kulit mati, yang merupakan
medium yang baik untuk pertumbuhan
kuman, akan mempermudah infeksi
pemberian antibiotik, pasien juga
diberikan analgetik golongan NSAID
untuk mengurangi nyeri.

PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
Quo ad Sanactionam : Bonam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai