LUKA BAKAR
1.1. Pengertian
Luka Bakar adalah trauma yang disebabkan oleh panas yang mengenai
kulit mukosa dan jaringan yang lebih dalam.
Seorang laki laki 29 tahun masuk UGD dengan luka bakar, hasil pengkajian di temukan
luka kedalaman derajat II dengan terbakar daerah tangan kanan, wajah dan leher, dada
dan paha kanan. BB 60 Kg saat tiba belum terpasang IV line TD 90/60 mmHg Nadi 110
X / menit RR 30 X/menit, kesadaran somnolen tidak ada bukti yang menunjukkan
adanya cedera inhalasi
Pertanyaaan
PEMBAHASAN
SYOK
Syok merupakan penurunan mendadak tekanan darah yang cukap berat sehingga
dapat menimbulkan kematian. Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh
jantung ketika memompa darah lewat pembuluh-pembuluh darah. Dalam pengertian
lain syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler (jantung
dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah
yang memadai; syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah rendah dan
kematian sel maupun jaringan.
Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah,
termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume
darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada
pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).
Syok digolongkan ke dalam beberapa kelompok:
1. Syok kardiogenik (berhubungan dengan kelainan jantung)
2. Syok hipovolemik ( akibat penurunan volume darah)
3. Syok anafilaktik (akibat reaksi alergi)
4. Syok septik (berhubungan dengan infeksi)
5. Syok neurogenik (akibat kerusakan pada sistem saraf).
Syok Hipovolemik merupakan suatu keadaan dimana volume cairan tidak adekuat di
dalam pembuluh darah. (Setiawan, ). Dan menurut Prof. Dr. H. Tabrani, syok
hipovolemik disebut juga dengan shock preload yang ditandai dengan menurunnya
volume intra vaskuler baik karena perdarahan maupun karena hilangnya cairan tubuh.
Defnisi Syok hipovolemik merupakan salah satu jenis syok yang disebabkan oleh
hilangnya darah, plasma, atau cairan interstitiel dalam jumlah yang besar.
Secara umum syok hipovolemik disebabkan oleh:
1. Hilangnya cairan ekstraseluler
Terutama disebabkan oleh muntaber yang disebabkan oleh kolera, oleh obstruksi
intestinal atau ileus dimana cairan dalam jumlah yang besar keluar dari usus menjadi
cairan ekstraseluler yang menyebabkan terjadinya penurunan volume darah yang diikuti
oleh hilangnya natrium.
2. Kehilangan cairan internal
Disebabkan oleh trauma tumpul dan mekanismenya belum diketahui.
3. Berbagai penyakit antara lain, peritonitis, pankreastitis dan luka bakar.
PATOFISIOLOGI
Shock hipovolemik bisa terjadi karena 1) hilangnya cairan misalnya pada pasien yang
mengalami muntaber karena kolera sehingga menyebabkan obstruksi intestinal/ ileus
dan mengakibatkan cairan ekstraseluler keluar yang berakibat pada menurunnya
volume darah dan hilangnya natrium. 2) trauma tumpul, misalnya pada kepala yang
menyebabkanperdarahan hebat atau terjadi kehilangan cairan internal (contoh cairan
serebral). 3) Berbagai penyakit antara lain, peritonitis, pankreastitis dan luka bakar.
1. Pada peritonitis sebab shock adalah hilangnya cairan ekstraseluler dan sepsis.
Terjadinya shock banyak berhubungan dengan aktivitas RES begitu sel RES lumpuh
maka shock pun terjadi.
2. Pada pankraetitis ditandai dengan hipotensi, nyeri dan hilangnya cairan.
3. Pada luka bakar yang memenuhi 50% tubuh, setengah cairan dari ekstraseluler akan
hilang.
Penurunan curah jantung disebabkan oleh penurunan volume preload walaupun
terdapat kompensasi peninggian resistansi vaskuler, vasokonstriksi dan takikardia.
Tekanan darah masih dapat dipertahankan walaupun volume darah berurang 20-25%.
Pada permulaannny keadaan ventrikuler filling presure, CVP dan PAOP rendah, akan
tetapi dalam keadaan yang ekstrim dapat terjadi bradikardia. Pada keadaan
hipovelemik yang berat juga terjadi iskemi miokard, bahkan dapat terjadi infark.
Penurunan volume intra vaskuler ini menyebabkna penurunan volume intra ventrikuler
kiri pada akhir diastole. Yang akibatnya juga menyebabkan berkurangny kontraktilitas
jantung dan juga menyebabkan menurunnya curah jantung. Keadaan ini juga
menyebabkan terjadinya mekanisme kompensasi dari pembuluh darah dimana terjadi
vasokonstriksi oleh katekolamin sehingga perfusi semakin memburuk. Akan tetapi, bila
kehilangan volume darah lebih dari 30% mulai terjadi shock. Dan bila terjadi syok maka
suplai O2 ke sel menurun sehingga menyebabkan gangguan perfusi jaringan yang
akhirnya bisa menimbulkan gangguan metabolisme seluler.