Anda di halaman 1dari 21

LUKA BAKAR

Kelompok II : - Aulia Septiani


- Chorina Gavionitha Matsuoka
- Elva Roslita Sari
- Hadid Rahman
- Ita Hana Monika
- Liza Trie Susanti
- Sabrina Rara Angelica
- Silpia Pratiwi
PENGERTIAN

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan


yang disebabkan oleh kontak dengan sumber, panas,
bahan kimia, listrik, dan radiasi (smeltzer, suzzana,
2001).

Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang


disebabkan kontak dengan sumber panas seperti
kobaran api di tubuh (flame), jilatan api ketubuh
(flash), terkena air panas (scald), tersentuh benda
panas (kontak panas), akibat sengatan listrik, akibat
bahan-bahan kimia, serta sengatan matahari (sunburn)
(moenajat, 2001).
ANATOMI FISIOLOGI

Fungsi kulit secara


umum:
1. Sebagai proteksi
2. Pengontrol/pengat
ur suhu
3. Sensibilitas
4. Keseimbangan air
5. Produksi vitamin
PATOFISIOLOGI

Akibat pertama luka bakar ialah syok karena kaget dan


kesakitan. Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi
rusak dan permeabilitas meninggi. Sel darah yang ada
di dalamnya ikut rusak sehingga terjadi anemia.
Meningkatnya permeabilitas menyebabkan edema dan
menimbulkan bullae yang mengandung banyak
elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurang volume
cairan intravaskuler. Kerusakan kulit akibat luka bakar
menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan
yang berlebih, masuknya cairan ke bullae yang
tebentuk pada luka derajat 2, dan pengurangan cairan
dari keropeng luka bakar derajat 3.
P
A
T
H
W
A
Y
MANIFESTASI KLINIS
Kedalaman luka bakar
Luka bakar dapat diklasifikasi menurut dalamnya
jaringan yang rusak dan disebut sebagai luka bakar
superficial, parsial thickness, deep parsial thickness, dan
full thickness.
1. Luka bakar derajat 1, epidermis mengalami
kerusakan/cidera dansebagian dermisturut cidera.
Luka tsb bisa terasa nyeri, tampak merah dan kering
seperti luka bakar matahari, atau mengalami lepuh.
2. Luka bakar derajat II, meliputi destruksi epidermis
serta lapisan atas dermisdan cedera pada bagian
dermis lebih dalam. Luka tsb terasa nyeri, tampak
merah dan mengalami eksudasi cairan. Dibedakan
menjadi 2
LANJUTAN...

a. Derajat 2 dangkal (superficial)


 Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.
 Organ organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar
keringat,kelenjar sebasea masih utuh.
 Bila mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah
cedera dan luka bakar pada mulanya tampak seperti
derajat luka bakar 1, dan mungkin terdiagnosa sebagai
derajat II superficial setelah 12-24 jam
 Jika bila dihilangkan luka berwarna pink basah
 Jika infeksi dicegah maka penyembuhan akan terjadi
secara spontan kurang dari 3 minggu.
derajat II dalam (Deep)
kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis
organ organ kulit sebagian besar masih utuh
penyembuhan terjadi lebih lama
terdapat bula akan tetapi daerah yg berwarna putih
mengindikasi aliran darah yang sedikit dan daerah yang
berwarna pink mengindikasi masih ada beberapa aliran
darah
luka bakar akan sembuh 3-9 minggu.
Luka Bakar Derajat III Meliputi
Destruksi total epidermis serta dermis, daerah yang
terbakar tidak terasa nyeri karena serabut serabut saraf
hancur, folikel rambut dan kelenjar keringat turut hancur,
luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai
mengenai otot dan tulang
BERDASARKAN LUASNYA
RUMUS RESUSITASI CAIRAN

1. Formula Parkland : 24 jam pertama : Cairan Ringer


Laktat (RL) 4mL/kgBB/%Luka bakar.

CONTOH : Pria dengan BB 80kg dengan luas luka


bakar 25% membutuhkan cairan : (25)% x (80)kg x
(4)mL = 8000mL/24 jam pertama. Jadi, ½ jumlah
cairan 4000 mL diberikan dalam 8 jam pertama, ½
jumlah cairan sisanya 4000 mL diberikan dalam 16
jam berikutnya
2. Rumus Evans :
• Luas luka (%) x BB (kg) = jumlah NaCl/24 jam
• Luas luka (%) x BB (Kg) = jumlah plasma/24
jam (Nomor 1 & 2 sebagai pengganti cairan
yang hilang akibat edema)
• 2000 cc Dextrose 5%/24 jam (Untuk menggati
cairan yang hilang akibat penguapan
Separuh dari jumlah 1+2+3 diberikan dalam
8jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam
berikutnya
Hari II : Diberikan setengah jumlah cairan hari
pertama
Hari III : Diberikan setengah jumlah cairan hari
3. Rumus Baxter : Luas luka(%) x BB(Kg) x 4 cc
Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8
jam pertamaa, sisanya diberikan dalam 16 jam
berikutnya.
Hari I : Diberikan elektrolit yaitu larutan RL karena
terjadi defi sit ion Na
Hari II : Diberikan setengah cairan hari pertama

CONTOH : Seorang dewasa dengan BB 50 Kg dan


luka bakar 20% permukaan kulit akan diberikan
20(%) x 50 (Kg) x 4cc = 4000 cc yang diberikan
pada hari pertama dan 2000 cc pada hari kedua
3. Luka Bakar Minor
 luka bakar derajat III kurang dari 2% luas pemukaan tubuh
 luka bakar derajat II kurang dari 15% dan lebih dari 10 %
pada anak
4. Luka Bakar Moderat
 luka bakar 2-10% luas permukaan tubuh
 luka bakar derajay II 15-25 % luas permukaan tubuh pd org
dewasa dan lebih dari 10-20 % pd anak
5. Luka Bakar Minor
 luka bakar derajat III kurang dari 2% luas pemukaan tubuh
 luka bakar derajat II kurang dari 15% dan lebih dari 10 %
pada anak
FASE LUKA BAKAR

fase akut
disebut fase awal atau fase syok penderita akan mengalami
ancaman gangguan jalan nafas, mekanisme bernafas dan
sirkulasi. Gangguan jalan nafas dapat terjadi obstruksi jalan
nafas dalam 48-72 jam pasca trauma pada fase akut sering
terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat
cedera thermal.
Fase sub akut
Berlangsung setelah fase syok teratasi maslaah yang terjadi
adalah kerusakan atau kehilangan jaringan luka yang terjdi
menyebabkan proses inflamasi dan infeksi , problem penutupan
luka dengan titik perhatian pada luka terbuka atau tdak berbaju
epitel luas dan atau pada struktur / organ organ fungsional,
keadaan hipermetabolisme terjadi pada 48 jam sampai 28 hari
atau ketika pasien sdh dlm perawatan
Fase lanjut
Berlangsung hingga terjadinya maturasi parut
akibat luka dan pemulihan fungsi fungsi organ
fungsional. Masalah yang muncul pada fase ini berupa
parut yang hipertropik, keloid, ggn pigmentasi,
deformitas, dan kontraktur. Fase ini terjadi setelah 21
hari hingga 1 thn.
BERDASARKAN BERAT RINGAN NYA
LUKA BAKAR
1. Luka Bakar Mayor
luka bakar derajat III lebih dari 10 % luas
permukaan tubuh
luka bakar derajat II lebih dari 25 %luas
permukaan tubuh pada orang dewasa
dan lebih dari 20 % pada anak anak
2.Luka Bakar Elektrik
luka bakar moderat
luka bakar 2-10% luas permukaan tubuh
luka bakar derajay II 15-25 % luas permukaan
tubuh pd org dewasa dan lebih dari 10-20 % pd
anak
PENATALAKSANAAN

1. Segera hindari sumber api dan mematikan pada


tubuh, misalnya dengan menyelimuti dan menutup
pada daerah terbakar untuk menghentikan pasokan
oksigen pada api yang menyala.
2. Singkirkan baju, perhiasan dan benda benda lain yang
membuat efek torniket, karena jaringan yang terkena
luka bakar akan segera menjadi oedem.
3. Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah
luka bakar dalam air atau menyiramnya dengan air
mengalir selama sekurang – kurang nya 15 menit,
akan tetapi cara ini tidak dapat dipakai untuk luka
bakar yang lebih luas karena bahaya terjadinya
hipotermi. Es tidak seharusnya diberikan langsung
pada luka bakar apapun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium : Pemeriksaan darah lengkap


2. Rontgen : Photo Thorax, dll.
3. EKG
4. CVP : Untuk mengetahui tekanan vena
sentral, diperlukan pada luka bakar lebih dari 30%
dewasa dan lebih dari 20% pada anak.
DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA LUKA
BAKAR
Masalah yang yang sering timbul
1. Ketidak efektifan pola nafas b.d deformitas dinding
dada, keletihan otot-otot pernafasan, hiperventilasi
2. Kekuranganvolume ciran b.d kehillangan cairan
aktif (evaporasi) akibat luka bakar
3. Penurunan curah jantung b.d penurunan volume
sekuncup jantung, kontraktilitas dan frekuensi
jantung
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d hipermetabolisme dan kebutuhan bagi
kesembuhan luka
5. Kerusakan integritas kulit b.d luka bakar terbuka
6. Nyeri akut b.d saraf yang terbuka, kesembuhan luka,
dan penanganan luka bakar
7. Resiko ketidakefektifan perfusi ginjal b.d menurunnya
sirkulasi darah ke ginjal (hipoksia di ginjal)
8. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan di otak
9. Resiko infeksi b.d hilangnya barrier kulit dan
terganggunya respon imun
10.Defisiensi pengetahuan b.d proses penanganan luka
bakar
11.Ansietas b.d perubahan pada status kesehatan dan
pola interaksi
DAFTAR PUSTAKA

 Harahap,Marwali.2000. Ilmu Penyakit Kulit.


Jakarta:Hipokrates
 Nurarif A.H, Kusuma,Hardi.2015. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan NANDA Jilid
2, Yogyakarta:Mediaction
 Muttaqin,Arif.Sari, Kumala.2011. Asuhan Keperawatan
Gangguan Sistem Integumen. Jakarta:Salemba

Anda mungkin juga menyukai