DISUSUN OLEH :
1. CHRISTINE MARGARETHA
2. HAVIF FEBY EXCEL
3. HERTI LOYLITA
4. OKTAVIANI ELPA RESI
MANAJEMEN CAIRAN PADA LUKA BAKAR
INSIDENSI
• Inggris (UK):
- 12.000 masuk rumah sakit / ycar
- Rasio kematian 5,9%
• RSUD Soetomo:
- Bum unit (2002): 123 pasien, mortalitas 13,8%
- IRD (2005): 78 pasien luka bakar
- 3 pasien meninggal (TBSA: 71-94%)
IV TERAPI
Indikasi segera resusitasi cairan IV:
- Dewasa > 15-20% TBSA
- Anak 10-15% TBSA
- Cedera elektrik, lansia atau orang dengan gangguan
jantung/paru
Cairan Kristaloid
• Umumnya memberikan hasil yg adekuat.
• RL paling popular untuk resusitasi
• Kristaloid isotonik lebih murah dibanding
• koloid.
• Kekurangan kristaloid:
- volume yang digunakan relatif lebih besar,
sehingga berpotensi udema jaringan (termasuk
edema paru)
- Berpotensi hipoalbuminemia, ketidakseimbangan elektrolit
Cairan Koloid
• Pada ps dg endotel intak, koloid lebih bertahan lama dalam kompartemen intravaskuler.
• Protein plasma memegang peranan yang penting dalam mempertahankan volume vaskuler dengan
memberikan tekanan koloid osmotik yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik intravaskuler
• Namun demikian, pada LB dg peningkatan permeabilitas vaskuler terhadap cairan elektrolit dan koloid,
sehingga penggunaan koloid 8-24 jam pertama setelah LB dipertanyakan.
• Akibat peningkatan permeabilitas vaskuler pasien luka bakar, koloid mungkin saja tidak bertahan lebih
lama dalam sirkulasi dibanding dengan kristaloid sehingga aliran koloid ke interstitial dapat
memperburuk edema.
Cairan Hipertonik
• Cairan saline hipertonik dipakai utk resusitasi awal
24 jam pertama
- 4 ml RL yang dihangatkan x berat x% area luka bakar
- Berikan ½ dalam 8 jam pertama
- Berikan ½ dalam maksimal 16 jam
- Berdasarkan waktu cedera
Plus
- 0,3 - 0,5 cc koloid x BB x % area luka bakar
- 1 ml RL X berat x % area luka bakar
Estimasi penggantian koloid (selama 24 jam kedua pasca luka bakar)
Volume
- 30-50% luka bakar: 0,3 ml / kg /% luka bakar
- 50-70% luka bakar: 0,4 ml / kg /% luka bakar
- > 70% luka bakar
• Tipe
- 5% albumin di NS
- HES
- Dextran
Contoh: Pasien dewasa dengan berat 60kg, dengan luka bakar 30%. Waktu cidera 08.00, jam
masuk rumah sakit 10.00 pagi
Jawaban:
24 jam pertama:
Total cairan: 4X 60 X 30 = 7200 ml
8 jam pertama: 3600 ml (dari 10.00 - 16.00) = 600ml / jam
16 jam berikutnya: 3600 ml (dari 16.00 - 08.00) -225ml / jam
24 jam kedua:
Perawatan cairan 30 X 60 = 1800 ml dekstrosa 5%
Ditambah
a Koloid: 0,3 x 60 x 30 = 540 ml JO
b. Kristaloids: 1x 60 x 30 - 1800 ml
FORMULA WHO (Untuk Dewasa)
24 jam pertama
Cairan dibutuhkan karena (ml) = 3 x berat (kg) x% luas luka bakar
Ditambah
Cairan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan (ml) = 35 x berat (kg) Berikan separuh volume ini dalam 8 jam
pertama dan separuh lainnya selama 16 jam tersisa
24 jam kedua
Cairan dibutuhkan karena luka bakar (ml) - 1x berat (kg) x% luas luka bakar
Ditambah
Cairan yang dibutuhkan untuk pemeliharaan (ml) = 35 x berat (kg) Berikan volume ini selama 24 jam
Catatan:
Batas atas luas permukaan yang terbakar terkadang ditetapkan sebesar 45% untuk orang dewasa sebagai
peringatan untuk menghindari kelebihan cairan Batas ini dapat diganti jika ditunjukkan oleh proses
montoring keseluruhan
FORMULA WHO (Untuk Anak)
24 jam pertama
Cairan dibutuhkan karena (ml) - 3x berat (kg) x% area terbakar
Ditambah
Cairan diperlukan untuk pemeliharaan (mil)
• pertama 10 kg - 100 x berat (kg)
• kedua 10 kg - 75 x berat (kg) kg berikutnya = 50 x berat (kg)
Berikan separuh volume ini dalam 8 jam pertama dan separuh lainnya selama 16 jam yang
tersisa.
Catatan:
Batas atas permukaan yang terbakar kadang-kadang ditetapkan sebesar 3% untuk anak-anak
sebagai peringatan untuk menghindari beban berlebih. Imit ini dapat diganti jika
diindikasikan oleh proses pemantauan secara keseluruhan
Catatan:
- Formula untuk menghitung kebutuhan cairan sebaiknya hanya menggunakan
panduan
- Secara teratur memantau dan menilai kembali keadaan klinis pasien
- Jika perlu menyesuaikan volume cairan yang diberikan untuk
mempertahankan normovolemia
- Penundaan dalam memulai resusitasi cairan, cedera inhalasi dan keracunan
etanol sering dikaitkan dengan lebih dari kebutuhan cairan yang diprediksi
- Indikator yang paling berguna dari resusitasi cairan adalah pemantauan
output urin setiap jam. Tekanan darah bisa jadi sulit dan mungkin tidak bisa
diandalkan
MONITORING (PEMANTAUAN)
Denyut pernapasan
Denyut nadi - detak jantung-EKG Tekanan darah
Termperatur (kulit /akral?, Rektal)
Isi ulang kapiler Tingkat kesadaran
Keluaran urin setiap jam Laboratorium
- ABG
- elektrolit
- urinalisis
PENGGANTIAN CAIRAN BERLEBIHAN
Edema
Paru-paru -> hipoksemia, ventilasi mekanis
GIT -> hipertensi intra abdominal sindrom kompartemen abdomen
Lengan
Terbakar -> eskarotomi
Tidak terbakar -> fasiotomi
Komplikasi:
- SIRS
- MODS
- Sikatriks
- Kontraktur
Prognosis
- Tergantung dari beratnya derajat luka bakar
- Tergantung kecepatan dan ketepatan resuitasi
Menghitung Kebutuhan Cairan Pasien
Jawaban :
Rumus Baxter : 4cc/kgBB X % luka bakar/24 jam
= 70 X 50 X 4 / 24 jam
= 14000 untuk 24 jam pertama
= 14000 : 1/2
= 7000 untuk 8 jam pertama
= 7000 untuk 16 jam kedua
Job Sheet Perawatan Luka Bakar
Pasang sampiran
Pakai handscoon
Lakukan dokumentasi
TERIMA KASIH