Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT

DARURAT
LUKA BAKAR

Hamzah Tasa, S.Kep,Ns

TUJUAN PEBELAJARAN
Umum
Mahasiswa mampu memahami tindakan
keperawatan pasien dengan Luka Bakar (LB)

Khusus: peserta mampu

Menjelaskan patofisiologi (LB)


Menjelaskan klasifikasi (LB)
Menghitung kebutuhan cairan pasien (LB)
Menjelaskan tindakan keperawatan LB
Menjelaskan pengaturan temperatur pd ps LB
Menjelaskan pencegahan risiko komplikasi

A. 1. Anatomi Fisiologi:

PATOFISIOLOGI LB
Fase awal/ fase akut / fase shock
-Gangguan saluran pernafasan/edema?
-Gangguan sirkulasi/cairan & elektrolit?
Fase sub akut
- Kehilangan epitel
penguapan cairan,elektrolit,
protein dan inflamasi.
sindroma disfungsi
organ multipel dan
sepsis.
Fase lanjut
-Parut hipertropik dan kontraktur sebagai penyulit.
- Penyembuhan dalam 10 hr timbul parut < 4% dan
penyembuhan > 21 hr resiko timbul parut 75%

CEDERA PANAS

Awal

Kehilangan epitel

Edema
Syok
Paru
Insuf.
Pulm
oner

Ginjal

ARF

Immunosupresif

Hipermetabolisme

Malnutrisi

usus

Kehilangan protein

Ileus

Translokasi
bakteri
ARDS

Lanjut

Infeksi luka

ATN
Sepsis
Multisystem organ failure

Kematian

A. KLASIFIKASI LUKA BAKAR :


Berdasarkan penyebab

Panas kering.
Panas basah.
Tersengat listrik.
Bahan kimia.
Radiasi.
Frostbite.

Berdasarkan Derajat Luka bakar.


Derajat

Jaringan terkena

Penyebab

Karakteristik

Nyeri

Derajat Kerusakan epitel


1
minimal

Sinar matahari

Kering; tidak lepuh;


merah-pink;
memutih dgn
tekanan

Nyeri

Derajat Epidermis, dermis


IIA
minimal

Cahaya, cairan
hangat

Basah; pink atau


merah; lepuh;
sebagian memutih

Nyeri ;
hiperest
etik

Derajat Keseluruhan
IIB
epidermis,
sebagian dermis

Benda panas,
nyala api,
cedera radiasi

Kering ; pucat ;
berlilin ; tidak
memutih

Sensitif
terhadap
tekanan

Derajat Semua yang diatas


III
& bagian lemak
subkutan ; dpt
mengenai jaringan
ikat otot, tulang

Nyala api yang


berkepanjanga
n, listrik, kimia
dan uap panas

Kulit terkelupas,
avaskular, pucat,
kuning sampai
coklat

Sedikit
nyeri

BERDASARKAN PERSENTASE LUAS LUKA


BAKAR

BERDASARKAN TINGKAT KEPARAHAN


Keparahan

Kriteria

Luka bakar
minor

Derajat II PLTT <15 % (dws) <10 (anak)


Derajat III <2 % tanpa komplikasi.

Luka bakar
sedang tak
terkomplikasi

Derajat II LPTT 1525 % (dws)


Derajat II LPTT 10-25 % (anak)
Derajat III LPTT < 10 %

Luka bakar
mayor

Derajat II LPTT >25%(dws), > 20% (anak)


Derajat III LPTT 10 % atau lebih
Cedera inhalasi
Cedera sengatan listrik

Zona Kerusakan
Jaringan
Zona koagulasi
Zona statis
Zona hiperemi

C.KOMPLIKASI YANG MUNGKIN TERJADI


1. DI IGD

Syok hipovolemik/neurogenik
Distres pernafasan
Gangguan kardiovaskuler:
gangguan irama (pada luka bakar
listrik) dan gagal jantung
Gagal ginjal akut
Compartmen syndrome (pada LB
derajat III daerah ekstremitas)

2. RAWAT INAP
Diseminated Intravascular
Coagulation (DIC)
Kontraktur
Infeksi dan sepsis

D. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nilai keadaan umum pasien, jalan nafas (A),
pernafasan (B) dan sirkulasi (C).
Pasang NGT jika diperlukan
Pasang kateter urin jika LB> 30% derajat II & III.
Rehidrasi sesuai kebutuhan
Terapi O2:pd trauma inhalasi dapat dilakukan
nebulasi dengan bronchodilator.
Kolaborasi pemberian obat
Pemantauan: Status kesadaran(GCS) dan
kardiovaskular, tanda vital, urine output, BJ urine,
nilai CVP jika terpasang dananalisa gas darah.

KEBUTUHAN CAIRAN PADA LB


Resusitasi cairan : (Form Baxter atau
Parkland)
4 ml RL x BB kg x % PLTT
Pemberian :
8 jam I diberikan dari kebutuhan
cairan.
8 jam II diberikan dari kebutuhan
cairan.
8 jam III diberikan sisanya.

Contoh :
BB pasien 50 Kg, luas luka bakar 40
%, maka kebutuhan cairan pasien
adalah 4 x 50 x 40 = 8.000 ml.
Diberikan :
8 jam I diberikan
8 jam II diberikan
8 jam III diberikan

: 4.000 ml
: 2.000 ml
: 2.000 ml

PERAWATAN LUKA DAN THERAPI

Perawatan luka bakar


Cuci luka dengan cairan deterjen yang
mengandung desinfektan (cairan deterjen
yang mengandung desinfektan : NaCl = 1
: 100) kemudian dicuci ulang dengan NaCl
0,9% agar tidak tersisa residu antiseptik
Biarkan bullae (lepuh) utuh (jangan
dipecah kecuali terdapat pada daerah
sendi yang dapat mengganggu gerakan)
Selimuti pasien dengan selimut steril
(usahakan pasien tidak kedinginan sampai
siap dipindah ke ruang rawat khusus)

Pemberian obat obatan


(kolaborasi dokter)

Antasida , H2 antagonis
Roborantia (vitamin C, vitamin A)
Analgetik
Antibiotika
Terapi cairan

Pengendalian infeksi :
Pencucian luka.
Pembalutan.
Tehnik aseptik.
Pemberian salep luka bakar.
Pembalutan serta pemberian tetanus
toxoid dan ATS.

PENGATURAN SUHU TUBUH


Pencegahan hipothermi : suhu kamar
disesuaikan agar suhu tubuh pasien
36 37 OC

Contoh Masalah keperawatan


1. Gangguan volume cairan: kurang
berhubungan dengan peningkatan
evaporasi, permeabilitas kapiler.

Monitor tanda-tanda vital (tensi,


nadi,pernafasan) setiap jam (pada kasus
parah setiap 30 menit)
Pasang infus dan berikan cairan sesuai
dengan indikasi
Monitor tetesan infus sesuai dengan indikasi
Pasang kateter jika luka bakar > 30%
derajat II dan III
Monitor masukan dan keluaran setiap1 jam.
Evaluasi kecenderungan.
Laporkan bila jumlah urin < 30 atau > 70 ml
perjam
Monitor Ht, BUN, elektrolit setiap 12 jam
sesuai perintah

Skill site
penghitungan luas luka bakar
&
resusitasi cairan

1. Tn Ali datang ke IGD RS tempat saudara


bekerja jam 09.00 dengan keluhan luka
bakar pada seluruh kedua tangan
tangannya, serta setengah bagian dada
depan, karena kompor meledak. BB Tn
Ali 50 Kg datang ke IDG 3 jam setelah
kejadian.
Hitunglah :
a. Presentase luas luka bakar.
b. Berapa jumlah cairan yang diberikan ?
c. Bagaimana cara pemberian cairannya ?

2. An. Salfitri putri babak Wayan datang ke


IGD dengan luka bakar di kedua kaki
dan bagian kemaluan karena tersiram
air panas. BB pasien 20 kg. Datang ke
IGD 1 jam setelah kejadian yaitu jam
19.00 WIB.
Hitunglah :
a. Presentase luas luka bakar.
b. Berapa jumlah cairan yang diberikan ?
c. Bagaimana cara pemberian cairannya ?

Anda mungkin juga menyukai